Anda di halaman 1dari 20

MINI CASE ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R.

G DENGAN DIAGNOSA
MEDIS TB PARU+ DYPSNEA+CHF+ADHF DIRUANGAN TROPIK
RSUD.PROF.DR.ALOEI SABOE

DISUSUNOLEH
NAMA: Dessy Purwaningsih U.Laguna,.S.Kep

NIM: C03122048

PRESEPTOR
Ns.Sakina Mootalu,.S.Kep TTD
KLINIK

PRESEPTOR
Ns.Fadly Syamsuddin.M.Kep.Sp.Kep.MB TTD
AKADEMIK

1. TGL:
TANGGALPEN
2. TEPATWAKTU:
GUMPULAN 3. TERLAMBAT:

SARANPRESEPTO
RKLNIK/AKADEMI
K

PRODI STUDI PROFESI NERS JURUSAN


KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2023
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS) PASIEN
KELOLAANSTASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
INTERNA 1PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

No. RM : 26-27-58
Nama Lengkap Jenis : N.y Rahima
Kelamin Tanggal Lahir : Perempuan
Tanggal Masuk RS : 26-05-1958
:

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


RUJUKAN/DATANG SENDIRI : Pasien dibawah ke RSAS oleh keluarga
KELUHAN : Pasien perempuan umur 65th dengan keluhan lemas di sertai
sesak napas dan tidak napsu makan selama 2 hari serta batuk selama 7 bulan dan pasien merasakan
nyeri saat batuk serta susah menelan

ASSESMEMT AWAL IGD


- Anamnesis : Masuk Rumah saki karena sesak nafas+lemas tidak nafsu makan
selama 2 hari batuk selama 7 bulan dan nyeri saat batuk dan menelan danjuga nyeri di bagian dada dan
abdomen
- Kriteria Triase : Gawat tidak darurat
- Pemeriksaan Fisik : KU : Sedang, Kesadaran : Composmentis
Kepala : CA (-), SI (-)
Thorax: Ronkhi (+), Wheezing (-),
Bj I/II N, m (+), g (-)
Abdomen : Kembung, lemas, bising
usus Hiperaktif
Ekstremitas : Akral dingin, CRT < 2
detik
Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 93 x/m, Respirasi
30x/m, suhu badan37,ºc, SPO2 96%
- Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Laboratorium tanggal 10-07-2023
Hematologi : Hemoglobin 8.9 g/dl, Leukosit 13.5 ribu/uL,
Eritrosit :3.46 juta/uL, Hematokrit : 28.8 %, Trombosit
6188ribu/uL. Albumin 2.5 g/dL
Kimia Darah :
Fungsi Ginjal : Ureum 33 mg/dl, Kreatinin 0.9 mg/dl, Gula darah
sewaktu : 65 mg/dl. Elektrolit : N: 129 mmol/l, K : 3.3 mmol/l,
Cl 88 mmol/l
- Diagnosa Kerja : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
- Diagnosa Banding :-
- Diagnosa Keperawatan : - Penurunan Curah Jantung
-Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pola nafas tidak efektif
- Nyeri Akut
- Hipervolemia
- Intoleransi Aktifitas
- Perfusi perifer tidak efektif
- Defisit Nutrisi
- Treatmen : - Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam

ASSESMEMT AWAL RUANGAN

- Observasi Pasien Keluhan Utama : Sesak nyeri di bagian dada dan abdomen
disertai batuk, lemas, mual muntah,dan sulit menelan
- Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15 : E 4 M 6 V 5.
Tanda-tanda vital : TD 130/100 mmhg, Nadi 100x/m, RR 30x/m, SB 36,5 ºc, Spo2
96%
- Treatmen :
- Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
- Diagnosa Medis : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
- Diagnosa Keperawatan : - Penurunan Curah Jantung
-Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pola nafas tidak efektif
- Nyeri Akut
- Hipervolemia
- Intoleransi Aktifitas
- - Perfusi perifer tidak efektif
- Defisit Nutrisi
ASSESMEMT SAAT PENGELOLAAN PASIEN
Treatmen :
- Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
- Diagnosa Medis : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
- Diagnosa Keperawatan : - - Penurunan Curah Jantung
-Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pola nafas tidak efektif
- Nyeri Akut
- Hipervolemia
- Intoleransi Aktifitas
- - Perfusi perifer tidak efektif
- - Defisit Nutrisi
1. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan rama Jantung b.d
DS :
- Pasien mengatakan merasa lelah
- Pasien mengatakan merasa sesak
- Pasien mengatakan selalu batuk kurang lebih 7 bulan
- Pasien mengatakan nyeri pada dada
DO :
- Terdapat edema pada kaki pasien
- Tekanan darah pasien meningkat
- CRT pasien >3 detik
- Pasien tampak pucat
Terdapat sianosis di badan pasien

2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan d.d
DS: -Pasien mengatakan sesak
- pasien mengatakan bahwa suaranya sedikit Sulit berbicara
- pasien mengatakan merasa sesak saat berbaring
DO: - pasien tampak Batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk
- tampak Sputum berlebih obstriksi di jalan napas
- Terdapat bunyi ronkhi
- Frekuensi napas pasien berubah

3. Pola nafas tidak efektif bd Hambatan upaya napas di buktikan dengan


Ds: - Pasien mengatakan merasa sesak (Dispnea)
- Pasien mengatakan merasa tidak nyaman saat bernapas sambil berbaring
(Otropnea)
Do : - Pasien terpasang alat bantu pernafasan (Nasalkanul)
- Pola napas abnormal (Takipnea)

- Frekuensi nadi meningkat


- Tekanan darah meningkat
- Nafsu makan berubah
4. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis b.d
DS : Pasien mengeluh nyeri pada dada
P: Nyeri pada saat batuk
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri pada Dada
S : Skala nyeri 3
T : Hilang Timbul

DO : Pasien tampak meringis


- Pasien bersikap protektif menghindari nyeri
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Nafsu makan berubah
TTV: TD: 130/100mmhg
N: 100x/m
RR: 30x/m
SB: 36.5OC
SPO2 96%

5. Hipervolemia b.d kelebihan asupan natrium d.d


DS :
- Pasien mengeluh sesak di sertai sakit dada
- pasien mengeluh kakinya bengkak

DO :
- Tampak edema pada ekstremitas bawah pasien
- Terdapat suara napas tambahan (Ronkhi)
- Terjadi Kongesti pada paru pasien
6. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b.d
DS: Pasien mengeluh lelah
- pasien merasa lemah
- dispnea

DO: - Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat


- Gambaran EKG menunjukan aritmia saat /setelah aktivitas
- Gambaran EKG menunjukan iskemia

7. . Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Konsentrasi Hemoglobin d.d


DS: - Pasien mengatakan merasa lemas
DO: - Pengisian kapiler pasien >3 detik
- Akral pasien teraba dingin
- pasien tampak pucat
- Tugor kulit pasien menurun
8. Defisit Nutrisi b.d Kurangnya Asupan Makanan d.d
DS:
- Pasien mengatakan kram/nyeri perut
- Nafsu makan menurun
DO:
- Berat badan pasien menurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah pasien melemah
- otot menelan pasien melemah
- Membran mukosa pasien pucat
- Tampak ada Sariawan
- Serum albumin pasien menurun
RESUME KEPERAWATAN PASIEN

Nama Mahasiswa : Dessy Purwaningsih U. Laguna Tanggal : 14 juli 2023


Ruangan :Tropik Stase : KMB 1
Informasi Umum : Ny.R.G Jenis kelamin perempuan, umur 65 tahun, agama islam,
alamat Kel Tenda, pendidikan SD, NRM 26-27-58, Di rawat di ruangan Tropik.
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 10-07-2023 Pukul : 13;30 wita dengan
keluhan lemas di sertai sesak napas dan tidak napsu makan selama 2 hari serta
batuk selama 7 bulan dan pasien merasakan nyeri saat batuk serta susah menelan
Pada Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri di area dada dan perut, skala
nyeri 3 sedang, dirasakan hilang timbul seperti di remas-remas, pasien mengeluh sesak
dan batuk selama 7 bulan dan susah menelan.sebelumya pasien sering mengosumsi rokok .
Tingkat kesadaran composmentis, GCS 15
: E:4, V :5, M:6, Tanda-tanda vital: tekanan darah 130/100 mmhg, frekuensi
nadi : 100x/menit, frekuensi nafas 30x/menit, suhu :36,5c, SpO2 96%.
Diagnosa Medis : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
Pengkajian
1. Oksigenasi (Sirkulasi dan Pernafasan) :
klien mengeluh sesak terpasang oksigen, bentuk dada seperti dada burung,
retraksi dinding dada, terdapa bunyi napas tambahan ronchi , perkusi bunyi
hipersonor, vocal fremitur teraba,CRT >2 detik, akral dingin, pasien memiliki
riwayat hipertensi.Pasien terdapat Penyempitan pembuluh darah,serta paru-paru
pasien tampak terjadi penumpukan secret dan bakteri mycobacterium
Tuberculosis di akibatkan pasien sering merokok. Tekanan darah 130/100
mmhg, Frekuensi nadi : 100x/menit, Frekuensi nafas : 30x/menit, Suhu : 36,5c.
Hematologi : Hemoglobin 8.9 g/dl, Leukosit 13.5 ribu/uL, Eritrosit : 3.46
juta/uL, Hematokrit : 28.8 %, Trombosit 6188ribu/uL. . Albumin 2.5 g/dL
Kimia Darah :
Fungsi Ginjal : Ureum 33 mg/dl, Kreatinin 0.9 mg/dl, Gula darah sewaktu : 65
mg/dl. Elektrolit : N: 129 mmol/l, K : 3.3 mmol/l, Cl : 88 mmol/l

(anamnesis, TTV, Pemeriksaan fisik paru dan jantung, crt, akral, pemeriksaan laboratorium hematologi rutin,
foto rontgen, echocardiografi, EKG)

2. Nutrisi cairan dan elektrolit:


Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, dan sulit menelan makanan berat
badan terakhir55 kg, tinggi badan 155cm, membran mukosa kering, abdomen
terdapat nyeri tekan di bagian perut tepat pada bagian lambung, Pemeriksaan
Laboratorium Kimia Darah :
Fungsi Ginjal : Ureum 33 mg/dl, Kreatinin 0.9 mg/dl, Gula darah sewaktu : 65
mg/dl. Elektrolit : N: 129 mmol/l, K : 3.3 mmol/l, Cl : 88 mmol/l. . Albumin 2.5
g/dL
(anamnesis pola makan, kebiasaan makan, kebiasaan minum, mual, muntah, riwayat konsumsi obat-obatan,
pemeriksaan antropometrik BB,TB,IMT.BB ideal, pemeriksaan fisik mulut dan abdomen, pemeriksaan lab
GDS, GDP, HbA1c, albumin, protein total, kolesterol, ureum, kreatinin, foto abdomen, USG, CT scan
abdomen)

3. Eliminasi :
BAB : Pasien mengatakan BAB hanya 1/2 x sehari di akibatkan pasien tidak ada
nafsu makan yang mengakibatkan GDS pasien menurun
BAK : Pasien mengatakan buang air kecilnya lancer pasien menggunakan popok

(anamnesis BAB, BAK, terpasang kateter/tidak, nyeri saat BAK/tidak, analisis feses dan analisis urine jika
ada)

4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan:


Pasien masih di bantu oleh keluarganya, pasien buang air kecil dan besar masih di tempat
tidur, dikarnakan kodisi pasien msih tampak lemas. Serta kaki pasien terasa sakit dan
tampak bengkak. Tidur dan istirahat tampak terganggu di karnakan pasien masih
merasakan sesak. Kekuatan otot 4444

(anamnesis, aktivitas sehari-hari, aktivitas di bantu/tidak, perlu bantuan untuk toileting/tidak, tidur dan istirahat,
penilaian skala jatuh morse, kekuatan otot, foto rontgen, MRI)
5. Neuro sensori dan kognitif :
GCS Pasien 15 : E 4, V 5, M 6, Kesadaran composmentis, penciuman
normal, penglihatan pasien normal, Pupil mengecilsaat terkena cahaya,
konjungtiva an anemis, sclera an ikhterik, Refleks kornea Dan reflex kedip
normal, Ekspresi wajah tampak lemas, Pendengaran pasien normal, dan
t i d a k dapat menjaga keseimbangan, Indra perasa pasien normal, Pasien
dapat membedakan rasa manis dan rasa asam, Pasien mengatakan sulit
menelan, pasien tidak ada nafsu makan, Pasien dapat menggerakkan lidah
dengan normal dari satu sisi kesisis lain, refleks bisep trisep normal, refleks
Patela dan Babinski normal.

(GCS, Tingkat kesadaran, nervus cranialis 1-12, pemeriksaan refleks fisiologis bisep, trisep, patela, pemeriksaan
refleks patologis babinski, pemeriksaan CT scan, MRI)

6. Keamanan atau proteksi :


Brangkar pasien terkunci dengan baik tidak memiliki resiko untuk jatuh, terpasang infus
Bfluid /12jam, tidak terpasang kateter, leokosit pasien 13.5 ribu/uL

(Tingkat resiko jatuh, terpasanag infus dan kateter/ tidak, pemeriksaan leukosit)

7. Endokrin :
Pemeriksaan Laboratorium GDS: Glukosa Darah Sewaktu 65 mg/dL.

(anamnesis adanya keluhan nyeri/ tidak, pasien dengan DM, Pemeriksaan GDS, GDP, HbA1c, pemeriksaan
Tiroid)

8. Pola nilai kepercayaan & spiritul :


Pasien tidak dapat melakukan ibadah sholat di tempat tidur di karnakan
kondisinya, pasien hanya selalu berdoa akan pasien bisa segera sehat
seperti biasanya

(melakukan ibadah selama di rawat/tidak)

9. Interaksi sosial :
Orang terdekat yang berpengaruh adalah keluarga, pasien sering
meminta bantuan kepada keluarga jika terdapat masalah, pasien mengerti
dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Pasien dapat berbicara dengan
jelas.

(Orang terdekat, meminta bantuan kepada siapa saat ada masalah)


PENYIMPANGAN KDM

Bakteri Mycobacterium
Tuberculosis

Terinhalasi oleh orang sehat

NYERI AKUT
Masuk ke alveoli dan berkembangbiak serta
membentuk focus lkal/focus gohn

Memicu pembentukan
Anoreksia serotinin Merusak jaringan paru

Inflamasi Mekanisme tubuh dalam


melindungi diri dari infeksi Leukosit 13.5
Asupan nutrisi kurang Reaksi sistemik
mikroorganisme asing ribu/uL
Tumbuh dan berkembangnya
Lemah di sitoplasma makrofag
Terdapat penyakit kronis
Berat badan menurun
Mengalami nyeri dada
Bertempat di hilus (komplek saat batuk dan
Dispnea
primer ranks) atau TB paru mengeluatkan dahak TerInfeksi Bakteri
Frekuensi
DEFISIT NUTRISI jantung primer
meningkat
Menyemar ke organ lain Perubahan membran
( bagian paru lain,saluran elveolus dan kapiler
Warna kulit pucat INTOLERANSI pencernaan,tulang)
AKTIFITAS

Akral teraba dingin Peningkatan produksi sputum POLA NAFAS TIDAK Fase ekspresi memanjang
pada saluran pernapasan EFEKTIF

Tugor kulit menurun BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF


Peningkatan frekuensi
napas
Kadar Hemoglobin di Perubahan Irama Jantung
bawah batas normal

Tekanan Darah Meningkat


PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF

Terdapat Edema Peifer Kelebihan Asupan


Natrium

Terdapat Sianosis di
Tubuh Pasien Kongesti paru

PENURUNAN CURAH JANTUNG

Dispnea

Terdengar Suara Napas


Tambahan

HIPERVOLEMIA
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan Curah 2. Bersihan Jalan Nafas 3. Pola nafas tidak efektif 4. Nyeri Akut b.d Agen 5. Hipervolemia b.d 6. Intoleransi aktivitas
Jantung b.d Perubahan Tidak Efektif b.d sekresi bd Hambatan upaya Pencedera Fisiologis b.d kelebihan asupan natrium b.d ketidakseimbangan
rama Jantung b.d yang tertahan d.d napas di buktikan DS : Pasien mengeluh d.d antara suplai dan
DS : DS: -Pasien mengatakan dengan nyeri pada dada DS : kebutuhan oksigen d.b
- Pasien sesak Ds:- Pasien mengatakan P: Nyeri pada saat batuk - Pasien mengeluh sesak di DS: Pasien mengeluh
mengatakan - pasien mengatakan bahwa merasa sesak (Dispnea) Q: Nyeri seperti tertusuk- sertai sakit dada lelah
merasa lelah suaranya sedikit Sulit -Pasien mengatakan tusuk - pasien mengeluh kakinya - pasien merasa lemah
- Pasien berbicara merasa tidak nyaman R: Nyeri pada Dada bengkak - dispnea
mengatakan - pasien mengatakan merasa saat bernapas sambil S : Skala nyeri 3
merasa sesak sesak saat berbaring berbaring (Otropnea) T : Hilang Timbul DO : DO: - Frekuensi jantung
- Pasien DO: - pasien tampak Batuk - Tampak edema pada meningkat >20% dari
mengatakan tidak efektif atau tidak Do : - Pasien terpasang DO : Pasien tampak ekstremitas bawah pasien kondisi istirahat
selalu batuk mampu batuk alat bantu pernafasan meringis - Terdapat suara napas - Gambaran EKG
kurang lebih 7 - tampak Sputum berlebih (Nasalkanul) - Pasien bersikap tambahan (Ronkhi) menunjukan aritmia saat
bulan obstriksi di jalan napas - Pola napas abnormal protektif menghindari - Terjadi Kongesti pada paru /setelah aktivitas
- Pasien - Terdapat bunyi ronkhi (Takipnea) nyeri pasien - Gambaran EKG
mengatakan - Frekuensi napas pasien - Frekuensi nadi menunjukan iskemia
nyeri pada dada berubah meningkat
DO : - Tekanan darah
- Terdapat edema meningkat
pada kaki - Nafsu makan berubah
pasien TTV: TD: 130/100mmhg
- Tekanan darah N: 100x/m
pasien RR: 30x/m
meningkat SB: 36.5OC
- CRT pasien >3 SPO2 96%
detik
- Pasien tampak
pucat
- Terdapat
sianosis di
badan pasien
Medical Management
- - Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- - Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
Rencana Keperawatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Observasi : Observasi : Observasi : Observasi : Observasi : Observasi :
- Identifikasi - Identifikasi - Memonitor pola - Identifikasi lokasi - Periksa tanda dan gejala - identifikasi gangguan
tanda/gejala primer kemampuan napas karakteristik,durasi hipervolemia fungsi tubuh yang
enurunan curah jantung batuk - Memonitor bunyi frekuensi,kualitas,inten - Identifikasi penyebab mengakibatkan kelelahan
- Monitor tekanan darah - Monitor adanya napas tambahan sitas nyeri hipervolemia - monitorpola dan jam
- monitor intake dan retensi sputum tidur
Terapeutik : - Identifikasi skala nyeri - Monitor intake dan
output cairan - Memonitor
- monitor berat badan tanda dan gejala - Posisikan pasien - Identifikasi faktor yang output cairan Terapeutik :
- monitor saturasi infeksi saluran semi-fowler/fowler memperberat dan - Monitor tanda - sediakan lingkungan
oksigen napas - Berikan oksigen memperingan nyeri peningkatan onkotik yang nyaman dan rendah
- monitor keluhan nyeri - Monitor input plasma stimulus
dada dan output Terapeutik : - Monitor tanda
cairan Edukasi : - Berikan teknik hemokonsentrasi Edukasi:
Terapeutik : Ajarkan teknik batuk nonfarmakologi untuk - Monitor kecepatan infuse - ajurkan aktifitas secara
- Posisikan pasien semi Terapeutik : efektif kengurangi rasa nyeri secara ketat bertahap
fowler/fowler dengan - kontrol lingkungan yang
posisi nyaman - Atur posisi Kolaborasi :
- berikan diet jantung semi- memperberat rasa nyeri Terapeutik : Kolaborasi dengan ahli
yang sesuai fowler/fowler - Timbang berat badan setiap gizi
- berikan oksigen untuk Edukasi : hari pada waktu yang sama
- Pasang parlak - Jelaskan - Batasi asupan cairan dan
mempertahankan
atau bengkok di penyebab,periode dan garam
Saturasi oksigen
pangkuan
pemicu nyeri - Tinggikan Kepala Tempat
Edukasi pasien
- jelaskan strategi tidur
- Anjurkan berhenti - Buang secret meredakan nyeri
merokok pada tempat - Anjurkan menggunakan
- anjurkan beraktivitas sputum analgetik secara tepat Edukasi :
fisik secara bertahap
- Anjurkan melapor jika
Edukasi : Kolaborasi : haluaran urine < 0,05
Kolaborasi:
- Pemberian - Jelaskan tujuan Pemberian mL/kg/jam dalam 6 jam
- Furosemide 2x1/iv dan prosedur - - Furosemide 2x1/iv - Anjurkan melapor jika BB
- Captopril 2x2,5mg batuk efektif - Ceftriaxone 3x 2g/iv bertambah >1kg dalam
- Clopidogrel 1x75mg - Solvinex 3x1/iv
- Spironolactione - Omeprazole 2x1/iv sehari
1x25mg - Anjurkan tarik - Levofloxacin 1x750/iv -Ajarkan cara mengukur dan
napas dalam - Resfar 3cc /12jam/iv mencatat asupan dan
melalui hidung - Nebu combiven/8jam haluaran cairan
selama 4 detik - Vip Albumin 3x2/iv
ditahan selama - Ajarkan cara membatasi
- Captopril 2x12,5mg/iv
2 detik cairan
- Clopidogrel 1x75mg/iv
kemudian - Spironolactone 1x
keluarkan dari 25mg/iv
mulut - Cairan Bfluid /12jam Kolaborasi :
- Anjurkan batuk -
dengan kuat
langsung setelah
tarik napas
dalam

Kolaborasi :

Solvinex 3x1/iv

Resfar 3cc/12jam
Lanjutan Diagnosa Keperawatan

7. Perfusi Perifer Tidak 8. Defisit Nutrisi b.d


Efektif b.d Penurunan Kurangnya Asupan
Konsentrasi Hemoglobin Makanan d.d
d.d DS:
DS: Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
merasa lemas kram/nyeri perut
DO:- Pengisian kapiler - Nafsu makan
pasien >3 detik menurun
- Akral pasien teraba DO:
dingin - Berat badan pasien
- pasien tampak pucat menurun
- Tugor kulit pasien - Bising usus
menurun hiperaktif
- Otot pengunyah
pasien melemah
- otot menelan pasien
melemah
- Membran mukosa
pasien pucat
- Tampak ada
Sariawan
- Serum albumin
pasien menurun
Medical Management
- - Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- - Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
Lanjutan Rencana Keperawatan
7. 8.
Observasi : Observasi :
- Periksa sirkulasi - Identifikasi
perifer status nutrisi
- Identifikasi faktor - Identifikasi
resiko gangguan alergi intoleran
sirkulasi makanan
- Identifikasi
Terapeutik : makanan yang
- Lakukn di sukai
pencegahan - Monitor BB
infeksi - Monitor hasil
- Hindari Leb
pemasangan
infuse/pengambila Terapeutik :
- Lakukan oral
n sampel darah di hygiene
area keterbatasan sebelum makan
perfusi - Sajikan
- Lakukan hidrasi makanan yang
menarik dan
Edukasi : suhu sesuai
- Anjurkan berhenti - Berikan
merokok makanan yang
tinggi serat
Anjurkan meminum untuk mencegah
obat pengontrol konstipasi
tekanan darah - Konsumsi
maknan tinggi
protein dan
kalori
- Berikan
suplemen
makanan jika
perlu
Edukasi :
Anjurkan posisi
duduk

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
Kolaborasi dengan
ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai