G DENGAN DIAGNOSA
MEDIS TB PARU+ DYPSNEA+CHF+ADHF DIRUANGAN TROPIK
RSUD.PROF.DR.ALOEI SABOE
DISUSUNOLEH
NAMA: Dessy Purwaningsih U.Laguna,.S.Kep
NIM: C03122048
PRESEPTOR
Ns.Sakina Mootalu,.S.Kep TTD
KLINIK
PRESEPTOR
Ns.Fadly Syamsuddin.M.Kep.Sp.Kep.MB TTD
AKADEMIK
1. TGL:
TANGGALPEN
2. TEPATWAKTU:
GUMPULAN 3. TERLAMBAT:
SARANPRESEPTO
RKLNIK/AKADEMI
K
No. RM : 26-27-58
Nama Lengkap Jenis : N.y Rahima
Kelamin Tanggal Lahir : Perempuan
Tanggal Masuk RS : 26-05-1958
:
- Observasi Pasien Keluhan Utama : Sesak nyeri di bagian dada dan abdomen
disertai batuk, lemas, mual muntah,dan sulit menelan
- Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15 : E 4 M 6 V 5.
Tanda-tanda vital : TD 130/100 mmhg, Nadi 100x/m, RR 30x/m, SB 36,5 ºc, Spo2
96%
- Treatmen :
- Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
- Diagnosa Medis : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
- Diagnosa Keperawatan : - Penurunan Curah Jantung
-Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pola nafas tidak efektif
- Nyeri Akut
- Hipervolemia
- Intoleransi Aktifitas
- - Perfusi perifer tidak efektif
- Defisit Nutrisi
ASSESMEMT SAAT PENGELOLAAN PASIEN
Treatmen :
- Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
- Diagnosa Medis : TB PARU+ Dypsnea+CHF+ADHF
- Diagnosa Keperawatan : - - Penurunan Curah Jantung
-Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Pola nafas tidak efektif
- Nyeri Akut
- Hipervolemia
- Intoleransi Aktifitas
- - Perfusi perifer tidak efektif
- - Defisit Nutrisi
1. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan rama Jantung b.d
DS :
- Pasien mengatakan merasa lelah
- Pasien mengatakan merasa sesak
- Pasien mengatakan selalu batuk kurang lebih 7 bulan
- Pasien mengatakan nyeri pada dada
DO :
- Terdapat edema pada kaki pasien
- Tekanan darah pasien meningkat
- CRT pasien >3 detik
- Pasien tampak pucat
Terdapat sianosis di badan pasien
2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan d.d
DS: -Pasien mengatakan sesak
- pasien mengatakan bahwa suaranya sedikit Sulit berbicara
- pasien mengatakan merasa sesak saat berbaring
DO: - pasien tampak Batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk
- tampak Sputum berlebih obstriksi di jalan napas
- Terdapat bunyi ronkhi
- Frekuensi napas pasien berubah
DO :
- Tampak edema pada ekstremitas bawah pasien
- Terdapat suara napas tambahan (Ronkhi)
- Terjadi Kongesti pada paru pasien
6. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b.d
DS: Pasien mengeluh lelah
- pasien merasa lemah
- dispnea
(anamnesis, TTV, Pemeriksaan fisik paru dan jantung, crt, akral, pemeriksaan laboratorium hematologi rutin,
foto rontgen, echocardiografi, EKG)
3. Eliminasi :
BAB : Pasien mengatakan BAB hanya 1/2 x sehari di akibatkan pasien tidak ada
nafsu makan yang mengakibatkan GDS pasien menurun
BAK : Pasien mengatakan buang air kecilnya lancer pasien menggunakan popok
(anamnesis BAB, BAK, terpasang kateter/tidak, nyeri saat BAK/tidak, analisis feses dan analisis urine jika
ada)
(anamnesis, aktivitas sehari-hari, aktivitas di bantu/tidak, perlu bantuan untuk toileting/tidak, tidur dan istirahat,
penilaian skala jatuh morse, kekuatan otot, foto rontgen, MRI)
5. Neuro sensori dan kognitif :
GCS Pasien 15 : E 4, V 5, M 6, Kesadaran composmentis, penciuman
normal, penglihatan pasien normal, Pupil mengecilsaat terkena cahaya,
konjungtiva an anemis, sclera an ikhterik, Refleks kornea Dan reflex kedip
normal, Ekspresi wajah tampak lemas, Pendengaran pasien normal, dan
t i d a k dapat menjaga keseimbangan, Indra perasa pasien normal, Pasien
dapat membedakan rasa manis dan rasa asam, Pasien mengatakan sulit
menelan, pasien tidak ada nafsu makan, Pasien dapat menggerakkan lidah
dengan normal dari satu sisi kesisis lain, refleks bisep trisep normal, refleks
Patela dan Babinski normal.
(GCS, Tingkat kesadaran, nervus cranialis 1-12, pemeriksaan refleks fisiologis bisep, trisep, patela, pemeriksaan
refleks patologis babinski, pemeriksaan CT scan, MRI)
(Tingkat resiko jatuh, terpasanag infus dan kateter/ tidak, pemeriksaan leukosit)
7. Endokrin :
Pemeriksaan Laboratorium GDS: Glukosa Darah Sewaktu 65 mg/dL.
(anamnesis adanya keluhan nyeri/ tidak, pasien dengan DM, Pemeriksaan GDS, GDP, HbA1c, pemeriksaan
Tiroid)
9. Interaksi sosial :
Orang terdekat yang berpengaruh adalah keluarga, pasien sering
meminta bantuan kepada keluarga jika terdapat masalah, pasien mengerti
dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Pasien dapat berbicara dengan
jelas.
Bakteri Mycobacterium
Tuberculosis
NYERI AKUT
Masuk ke alveoli dan berkembangbiak serta
membentuk focus lkal/focus gohn
Memicu pembentukan
Anoreksia serotinin Merusak jaringan paru
Akral teraba dingin Peningkatan produksi sputum POLA NAFAS TIDAK Fase ekspresi memanjang
pada saluran pernapasan EFEKTIF
Terdapat Sianosis di
Tubuh Pasien Kongesti paru
Dispnea
HIPERVOLEMIA
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan Curah 2. Bersihan Jalan Nafas 3. Pola nafas tidak efektif 4. Nyeri Akut b.d Agen 5. Hipervolemia b.d 6. Intoleransi aktivitas
Jantung b.d Perubahan Tidak Efektif b.d sekresi bd Hambatan upaya Pencedera Fisiologis b.d kelebihan asupan natrium b.d ketidakseimbangan
rama Jantung b.d yang tertahan d.d napas di buktikan DS : Pasien mengeluh d.d antara suplai dan
DS : DS: -Pasien mengatakan dengan nyeri pada dada DS : kebutuhan oksigen d.b
- Pasien sesak Ds:- Pasien mengatakan P: Nyeri pada saat batuk - Pasien mengeluh sesak di DS: Pasien mengeluh
mengatakan - pasien mengatakan bahwa merasa sesak (Dispnea) Q: Nyeri seperti tertusuk- sertai sakit dada lelah
merasa lelah suaranya sedikit Sulit -Pasien mengatakan tusuk - pasien mengeluh kakinya - pasien merasa lemah
- Pasien berbicara merasa tidak nyaman R: Nyeri pada Dada bengkak - dispnea
mengatakan - pasien mengatakan merasa saat bernapas sambil S : Skala nyeri 3
merasa sesak sesak saat berbaring berbaring (Otropnea) T : Hilang Timbul DO : DO: - Frekuensi jantung
- Pasien DO: - pasien tampak Batuk - Tampak edema pada meningkat >20% dari
mengatakan tidak efektif atau tidak Do : - Pasien terpasang DO : Pasien tampak ekstremitas bawah pasien kondisi istirahat
selalu batuk mampu batuk alat bantu pernafasan meringis - Terdapat suara napas - Gambaran EKG
kurang lebih 7 - tampak Sputum berlebih (Nasalkanul) - Pasien bersikap tambahan (Ronkhi) menunjukan aritmia saat
bulan obstriksi di jalan napas - Pola napas abnormal protektif menghindari - Terjadi Kongesti pada paru /setelah aktivitas
- Pasien - Terdapat bunyi ronkhi (Takipnea) nyeri pasien - Gambaran EKG
mengatakan - Frekuensi napas pasien - Frekuensi nadi menunjukan iskemia
nyeri pada dada berubah meningkat
DO : - Tekanan darah
- Terdapat edema meningkat
pada kaki - Nafsu makan berubah
pasien TTV: TD: 130/100mmhg
- Tekanan darah N: 100x/m
pasien RR: 30x/m
meningkat SB: 36.5OC
- CRT pasien >3 SPO2 96%
detik
- Pasien tampak
pucat
- Terdapat
sianosis di
badan pasien
Medical Management
- - Cairan Nacl 0,9% 20tpm
- - Furosemide 2x1/iv
- Ceftriaxone 3x 2g/iv
- Solvinex 3x1/iv
- Omeprazole 2x1/iv
- Levofloxacin 1x750/iv
- Resfar 3cc /12jam/iv
- Nebu combiven/8jam
- Vip Albumin 3x2/iv
- Captopril 2x12,5mg/iv
- Clopidogrel 1x75mg/iv
- Spironolactone 1x 25mg/iv
- Cairan Bfluid /12jam
Rencana Keperawatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Observasi : Observasi : Observasi : Observasi : Observasi : Observasi :
- Identifikasi - Identifikasi - Memonitor pola - Identifikasi lokasi - Periksa tanda dan gejala - identifikasi gangguan
tanda/gejala primer kemampuan napas karakteristik,durasi hipervolemia fungsi tubuh yang
enurunan curah jantung batuk - Memonitor bunyi frekuensi,kualitas,inten - Identifikasi penyebab mengakibatkan kelelahan
- Monitor tekanan darah - Monitor adanya napas tambahan sitas nyeri hipervolemia - monitorpola dan jam
- monitor intake dan retensi sputum tidur
Terapeutik : - Identifikasi skala nyeri - Monitor intake dan
output cairan - Memonitor
- monitor berat badan tanda dan gejala - Posisikan pasien - Identifikasi faktor yang output cairan Terapeutik :
- monitor saturasi infeksi saluran semi-fowler/fowler memperberat dan - Monitor tanda - sediakan lingkungan
oksigen napas - Berikan oksigen memperingan nyeri peningkatan onkotik yang nyaman dan rendah
- monitor keluhan nyeri - Monitor input plasma stimulus
dada dan output Terapeutik : - Monitor tanda
cairan Edukasi : - Berikan teknik hemokonsentrasi Edukasi:
Terapeutik : Ajarkan teknik batuk nonfarmakologi untuk - Monitor kecepatan infuse - ajurkan aktifitas secara
- Posisikan pasien semi Terapeutik : efektif kengurangi rasa nyeri secara ketat bertahap
fowler/fowler dengan - kontrol lingkungan yang
posisi nyaman - Atur posisi Kolaborasi :
- berikan diet jantung semi- memperberat rasa nyeri Terapeutik : Kolaborasi dengan ahli
yang sesuai fowler/fowler - Timbang berat badan setiap gizi
- berikan oksigen untuk Edukasi : hari pada waktu yang sama
- Pasang parlak - Jelaskan - Batasi asupan cairan dan
mempertahankan
atau bengkok di penyebab,periode dan garam
Saturasi oksigen
pangkuan
pemicu nyeri - Tinggikan Kepala Tempat
Edukasi pasien
- jelaskan strategi tidur
- Anjurkan berhenti - Buang secret meredakan nyeri
merokok pada tempat - Anjurkan menggunakan
- anjurkan beraktivitas sputum analgetik secara tepat Edukasi :
fisik secara bertahap
- Anjurkan melapor jika
Edukasi : Kolaborasi : haluaran urine < 0,05
Kolaborasi:
- Pemberian - Jelaskan tujuan Pemberian mL/kg/jam dalam 6 jam
- Furosemide 2x1/iv dan prosedur - - Furosemide 2x1/iv - Anjurkan melapor jika BB
- Captopril 2x2,5mg batuk efektif - Ceftriaxone 3x 2g/iv bertambah >1kg dalam
- Clopidogrel 1x75mg - Solvinex 3x1/iv
- Spironolactione - Omeprazole 2x1/iv sehari
1x25mg - Anjurkan tarik - Levofloxacin 1x750/iv -Ajarkan cara mengukur dan
napas dalam - Resfar 3cc /12jam/iv mencatat asupan dan
melalui hidung - Nebu combiven/8jam haluaran cairan
selama 4 detik - Vip Albumin 3x2/iv
ditahan selama - Ajarkan cara membatasi
- Captopril 2x12,5mg/iv
2 detik cairan
- Clopidogrel 1x75mg/iv
kemudian - Spironolactone 1x
keluarkan dari 25mg/iv
mulut - Cairan Bfluid /12jam Kolaborasi :
- Anjurkan batuk -
dengan kuat
langsung setelah
tarik napas
dalam
Kolaborasi :
Solvinex 3x1/iv
Resfar 3cc/12jam
Lanjutan Diagnosa Keperawatan
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
Kolaborasi dengan
ahli gizi