Anda di halaman 1dari 3

PERSAUDARAAN YANG AKAN

MENDATANGKAN RAHMAT ALLAH


Allah SWT berfirman:

‫ࣖ ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu
(yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.”

QS. Al-Ḥujurāt 49:10

Makna Inna maa (‫ )ِاَّنَم ا‬pada kalimat diatas artinya bahwa Kekuatan Persaudaraan Orang Yang
Beriman terikat dengan sumpah yang Allah azamkan.

Oleh karena itu Allah perintahkan dalam ayat tersebut penekanannya adalah agar setiap orang
yang beriman agar selalu Menjaga Kebaikan & bisa Menjaga Perdamaian dengan saudaranya
yang seiman jangan sampai terjadi perselisihan apalagi sampai terjadi pertikaian (berkelahi) dan
jika sampai terjadi pertikaian maka hendaklah segera berdamai.

Berdamai dalam arti harus bisa mendatangkan kebaikan pula. (‫)َفَاْص ِلُحْو ا‬.

Kebaikan ( ‫ ) َاْص ِلح‬yang dimaksud adalah bukan hanya memberikan Kedamaian saja tetapi juga
harus bisa melahirkan Kebaikan Yang Sejati yaitu kebaikan yang tidak menimbulkan rasa
dendam, dan embel² yang lain, kebaikan yang akan mengembalikan seseorang kepada
Kemuliaan dihadapan Allah azza wa Jalla.

Tingkat kebaikkan yang dilandasi keimanan yang benar seperti inilah yang akan mengantarkan
seseorang kepada Derajat Ketaqwaan.

Kebaikan yang mengantarkan seseorang kepada Derajat Ketaqwaan adalah memberikan sesuatu
apa yang dia cintai seperti halnya dia mencintai dirinya sendiri.

Sabda nabi Saw :

‫ ” َال‬: ‫َع ْن َأِبي َحْم َزَة َأَنٍس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهللا َع ْنُه – َخاِد ِم َر ُسْو ِل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم – َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ ْيِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِسِه ” َر َو اُه الُبَخ اِر ُّي َوُم ْس ِلٌم‬

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Salah seorang di antara kalian Tidaklah Beriman (dengan iman sempurna) sampai ia Mencintai
Saudaranya sebagaimana ia Mencintai Dirinya Sendiri.”
[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]

Dengan dasar Keimanan Yang Benar akan berbuah persaudaraan yang benar dan andaikan teruji
dengan kekhilafan & kesalahan maka Imannya akan mengantarkan dirinya kepada Ketaqwaan
(hanya takut kepada Allah) sehingga diturunkannya Rahmat Allah dan Kemuliaan.

Dasar keimanan yang benar itu syaratnya ada 3 :

1. Aqdu bilqalbi ( ‫) عقد بالقلب‬

2. Aqraru billisaani ( ‫) اقرار بالسان‬

3. Amalu bil arkaani ( ‫) عمل باالركان‬

1. Aqdu bilqalbi ( ‫) عقد بالقلب‬

Artinya Hati yang terikat dengan janji kepada Allah & rasul-Nya

2. Aqraru billisaani ( ‫) اقرار بالسان‬

Artinya diucapkan dengan lisan sebagai bukti ketulusan hati dengan dua kalimat syahadat.

‫اشهد ان ال اله اال هللا واشهد ان محمد الرسول هللا‬

Saya berjanji bahwa tiada ‫( اله‬tuhan) selain Allah dan,

Saya berjanji bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Persaksian Janji Suci kalimat pertama yang dikrarkan tersebut adalah Bukti Pengabdian Seorang
Hamba kepada Penciptanya yang akan Tetap (‫ )استقمة‬Setia Hati untuk melaksanakan seluruh
Pengabdiannya (ibadah) dalam rangka Menjalankan Syari’at-Nya atas semua Perintah &
Larangan-nya hingga ajal menjemputnya.

Persaksian Janji Suci kalimat kedua yang diikrarkan tersebut adalah Bukti Pengakuan terhadap
para Utusan Allah (wakil Allah di bumi) sebagai seorang pemimpin (khalifah fil ardhi) untuk
menjalankan syari’at-Nya.

3. Amalu bil arkaani ( ‫) عمل باالركان‬

Diamalkan Dengan Perbuatan adalah sebagai Bukti Janji Setia seseorang dalam menunaikan dan
memenuhi kesempurnaan imannya.

Dengan demikian andaikan setiap orang yang mengaku Beriman Memahami Keyakinannya
seperti yang seharusnya Maka Persaudaraan Diantara Sesama Muslim Itu Akan Berbuah
Kebahagiaan Yang Sejati karena didalamnya ada Rahmat Ilaahi Rabbi yang dianugerahi.
Semoga dengan semakin banyaknya kita Bersilaturahim dengan Al Qur’an Dan Hadits-hadits
Nabi Muhammad Saw, juga Rajin Mempelajari Perjalanan Sunnahnya dan juga diikuti dengan
Kajian-kajian di Majelis-majelis Ta’lim dengan guru-guru kita bukan hanya akan menambah
wawasan keilmuan saja akan tetapi akan mampu mendorong semangat baru untuk semakin yakin
apa yang kita jalani.

Juga dengan tidak bosan-bosannya mengajak saudara-saudara, keluarga & handai taulan yang
dekat maupun yang jauh bahkan kalau memungkinkan teman yang bersebrangan (beda
pemahaman) untuk tetap tersenyum manis dan humanis, bertegur sapa dan bertawashau (saling
mewasiatkan) tentang kebaikan dunia dan akhirat.

Dari Semua Ikhtiar itu harapan besar nya agar bisa Menambah Spiritualitas Kekuatan IMAN
yang Signifikan dan Memiliki Energi Yang Maksimal walaupun mungkin belum sampai ke titik
kesempurnaan, akan tetapi dengan begitu Membangun Persaudaraan itu akan Terjalin Hubungan
Bathin Yang Tidak Akan Terpisahkan karena dilandasi oleh ikatan keimanan yang benar.

Wa Allahu A’lamu

Baarakallaahu fiihi Al Qur’anu al-mubiin

Anda mungkin juga menyukai