Anda di halaman 1dari 11

Facets of Risks

Kelompok 4
Alvin Tanoto , Ronna Hamimah, Irza Lutfi
7.1 Understanding Risks
Menurut kamus tesaurus collins, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan mengalami kesialan atau kerugian; bahaya; judi,
bahaya, risiko.

Aspek Kuantitatif Risiko memiliki dua Aspek. Aspek kuantitatif (normatif) dapat diukur jika kita
(normatif)
memiliki informasi mengenai probabilitas dan konsekuensi suatu peristiwa.
RISK Sementara itu, Aspek kualitatif (deskriptif) terkait dengan bagaimana orang
Aspek Kualitatif mengartikan risiko dan bergantung pada kondisi emosional dan perasaan
(deskriptif)
mereka.

1) Aspek Kualitatif (Normatif)


Suatu metode yang mengandalkan data dan menggunakan model matematis serta analisis statistik untuk mengukur dan
mengevaluasi risiko. Pendekatan ini memanfaatkan data objektif, seperti data keuangan dan pasar, atau data historis, untuk
memproyeksikan probabilitas dan dampak potensial dari suatu risiko.

2) Aspek Kualitatif (Deskriptif)


Penilaian ahli untuk mengevaluasi kemungkinan dan potensi dampak risiko. Pendekatan ini cenderung lebih bersifat subjektif dan sulit
untuk dibandingkan dengan metode kuantitatif. Meskipun demikian, pendekatan ini memiliki fleksibilitas yang lebih besar dan dapat
diterapkan pada situasi di mana data historis tidak mencukupi. Selain itu, metode ini lebih ekonomis dan lebih mudah dilaksanakan.
Decision making harus dilakukan menurut evaluasi terhadap resiko, Berikut adalah...

7.2 Qualitative Risks


Manajemen risiko kualitatif melibatkan penggunaan penilaian ahli dalam mengevaluasi probabilitas dan potensi dampak risiko.
Meskipun cenderung bersifat subjektif dan sulit untuk dibandingkan dengan metode kuantitatif, pendekatan ini menonjolkan
fleksibilitas dan dapat digunakan dalam situasi di mana data historis terbatas. Selain itu, metode ini lebih ekonomis dan
sederhana dalam pelaksanaannya. Risiko kualitatif dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:

Risiko Tinggi Risiko Sedang


Risiko yang kemungkinan terjadinya tinggi dan Risiko yang kemungkinan terjadinya sedang dan
konsekuensinya serius. konsekuensinya sedang.

Risiko Rendah Risiko Tidak Diketahui


Risiko yang kemungkinan terjadinya rendah dan Risiko yang kemungkinan terjadinya dan
konsekuensinya rendah. konsekuensinya tidak diketahui
7.2.3 Framing Effects
Individu menunjukkan kecenderungan untuk menghindari risiko ketika mereka menganggap tujuan akhir sebagai keuntungan,
dan menunjukkan preferensi yang nyata terhadap keuntungan yang pasti, bahkan jika keuntungan tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan keuntungan yang lebih besar tetapi dengan kemungkinan lebih rendah.

The Influence of Choice 7.2.2


Penambahan opsi dapat mengubah keputusan, dan bisa memperkuat atau menolak pilihan sebelumnya. Oleh karena itu,
tambahan opsi bisa menyebabkan penundaan keputusan, atau dalam beberapa kasus, dapat lebih mengonfirmasi keputusan
yang telah dibuat sebelumnya.

7.2.3 Control of Situation


Keputusan manusia tidak hanya didasarkan pada fakta dan angka-angka, karena hanya informasi tersebut belum tentu cukup
meyakinkan bagi mereka. Individu menyadari bahwa statistik yang disajikan seringkali tidak relevan, sehingga mereka tidak
selalu memberikan perhatian khusus padanya. Hanya karena sebagian besar orang memilih suatu hal meskipun berisiko, bukan
berarti orang lain tidak diperbolehkan melakukan hal yang sama.
Delayed Effects on Health 7.2.4
Dampak tertunda pada kesehatan adalah dampak yang muncul setelah suatu penyebab tertentu telah berlalu
Dampak tertunda pada kesehatan Dampak ini dapat Untuk mengurangi risiko dampak tertunda pada
dapat muncul dari berbagai faktor, berdampak signifikan kesehatan, perusahaan perlu menerapkan program K3
yaitu : pada : yang efektif. Program K3 yang efektif harus mencakup :
Kegagalan peralatan Perusahaan Identifikasi bahaya
Lingkungan kerja yang tidak aman Karyawan Pengendalian bahaya
Perilaku yang tidak aman. Masyarakat Pemantauan
Evaluasi.

7.2.5 Voluntary Risk


Risiko sukarela adalah risiko yang diambil oleh individu atau organisasi dengan kesadaran penuh akan konsekuensinya.
Risiko sukarela dapat muncul Untuk mengelola risiko sukarela
Risiko yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan
dari berbagai faktor, untuk : secara efektif, perusahaan perlu :
kinerja dan keuntungan perusahaan.
Meningkatkan kinerja Memahami risiko
Mengurangi biaya Mengevaluasi risiko Risiko yang tidak dikelola dengan baik dapat
Memenuhi persyaratan Mengambil tindakan untuk menyebabkan kerugian finansial, kerusakan
pelanggan mengurangi risiko. peralatan, atau bahkan cedera atau kematian.
Risk Posed by Natural Phenomena 7.2.6
Risiko yang ditimbulkan oleh fenomena alam, seperti badai, banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan, dapat menyebabkan
kerusakan peralatan, waktu henti, dan bahkan kerugian finansial. Untuk mengelola risiko ini, perusahaan perlu :

Mengidentifikasi Mengevaluasi Mengambil Tindakan

7.2.7 Subjectivity
Subjektivitas adalah suatu keadaan di mana penilaian atau keputusan dibuat berdasarkan pendapat atau kepercayaan
pribadi. Subjektivitas dapat berdampak negatif pada manajemen pemeliharaan, karena dapat menyebabkan keputusan yang
tidak optimal, perbedaan pendapat, dan kekecewaan pelanggan.
Untuk mengurangi dampak negatif subjektivitas, perusahaan perlu :
Memanfaatkan data objektif
Melakukan analisis biaya-manfaat
Mengembangkan proses pengambilan keputusan yang sistematis.
Morality 7.2.8
Moralitas adalah suatu sistem nilai yang menentukan apa yang benar dan salah. Moralitas penting dalam manajemen
pemeliharaan karena dapat membantu manajer pemeliharaan membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
Beberapa contoh masalah moral yang dapat muncul dalam manajemen pemeliharaan meliputi:
Keamanan: Manajer pemeliharaan perlu memastikan bahwa pekerjaan pemeliharaan dilakukan dengan aman dan tidak
membahayakan pekerja.
Lingkungan: Manajer pemeliharaan perlu memastikan bahwa pekerjaan pemeliharaan tidak merusak lingkungan.
Keadilan: Manajer pemeliharaan perlu memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan secara adil, terlepas dari ras, jenis
kelamin, atau agama mereka.
Untuk mengatasi masalah moral dalam manajemen pemeliharaan, perusahaan perlu: mengembangkan kode etik

7.2.9 Dreaded Consequence


Dreaded consequence adalah kegagalan peralatan yang dapat menyebabkan konsekuensi serius, seperti kematian,
cedera, atau kerugian finansial.
Untuk mengelola dreaded consequence, perusahaan perlu: Beberapa tindakan yang dapat diambil meliputi:
Mengidentifikasi peralatan yang memiliki dreaded Melakukan desain peralatan yang lebih andal
consequence Melakukan pemeliharaan preventif secara rutin
Menganalisis risiko kegagalan peralatan Memiliki rencana darurat
Mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
7.3 Factors Influencing Desicion Making
Alasan Pengambilan Keputusan: Teori Ruang Faktor oleh Slovic:
Keputusan individu dapat terlihat tidak logis bagi Orang cenderung menolak perubahan karena
orang dengan nilai yang berbeda. faktor-faktor seperti ketakutan dan ketidakpastian
Alasan dasar tidak mengikuti struktur sederhana, dan terhadap hal yang tidak diketahui.
analisis logis konvensional tidak selalu relevan. Slovic dan timnya menggunakan sumbu X dan Y
Tidak ada cara yang benar atau salah dalam untuk memetakan tanggapan masyarakat terhadap
pengambilan keputusan. sekitar 90 bahaya.
Proses pengambilan keputusan adalah hal yang
normal.
Pentingnya Menarik Persepsi dalam Penjualan atau
Pengaruh:
Pentingnya Persepsi dalam Pengambilan Keputusan:
Dalam penjualan atau upaya untuk mempengaruhi
Pengaruh faktor seperti bau kulit jok mobil dapat
perilaku, alur cerita harus menarik persepsi target
mempengaruhi keputusan pembelian.
audience.
Faktor emosional, seperti cinta, juga memainkan peran
Tanpa menarik persepsi, penjualan atau pengaruh
dalam pengambilan keputusan.
perilaku mungkin tidak berhasil.
7.4 The Quantitative Aspects of Risk

Failure 7.4.1
Kegagalan adalah ketidakmampuan pabrik proses, sistem, atau peralatan untuk berfungsi sesuai keinginan.
Kegagalan dapat menghambat produksi widget atau pelayanan pelanggan.
Kemacetan juga dapat dianggap sebagai kegagalan sistem, menurunkan kinerja di bawah standar
penerimaan.
Kegagalan kecil dapat bermanfaat sebagai metode pengendalian proses, tetapi jika terlalu sering, dapat
meningkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Dampak Frekuensi Kegagalan:


Frekuensi kebakaran kecil yang tinggi dapat meningkatkan risiko kebakaran besar atau ledakan.
Instalasi dengan banyak cedera ringan dapat menyebabkan risiko cedera serius atau kehilangan.

‘kegagalan yang terlalu sering dapat menimbulkan risiko yang lebih besar.’
7.4 The Quantitative Aspects of Risk

Exposure 7.4.2
Eksposur adalah tingkat risiko yang dihadapi oleh seseorang atau suatu sistem tergantung pada seberapa
sering dan seberapa intens mereka terpapar terhadap suatu kondisi atau lingkungan.
Pada contoh penerapan, risiko kecelakaan di jalan raya meningkat jika seseorang harus sering menyeberang
jalan.
Kepadatan lalu lintas juga mempengaruhi eksposur, meningkat seiring peningkatan lalu lintas.

Hubungan dengan Tekanan Operasi


Tingkat permintaan, seberapa sering kita meminta sesuatu untuk berfungsi, setara dengan eksposur industri.
Katup pelepas tekanan (PRV) yang beroperasi mendekati tekanan yang ditetapkan memiliki kebutuhan lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tekanannya jauh di atas tekanan operasinya.
Fluktuasi besar pada tekanan operasi menuntut PRV untuk bertindak secara lebih besar.
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai