Klasifikasi:
1. Kromatografi Gas-Padat
2. Kromatografi Gas-Cair
3. Kromatografi Gas-Porapak
1-1
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN KROMATOGRAFI GAS
Analisis kualitatif:
Waktu retensi atau waktu tambat sejak penyuntikan sampai
puncak maksimum.
Analisis kuantitatif:
Luas setiap puncak terbentuk berbanding lurus dengan
konsentrasi puncak tersebut.
Detektor:
FID atau detektor pengionan nyala bekerja berdasarkan
prinsip bahwa hantar listrik suatu gas berbanding lurus
dengan konsentrasi spesi bermuatan dalam gas. FID
memberikan tanggapan kepada hampir semua senyawa ,
kecuali gas O2, H2O, CS2, NO2, NH3 dan CO2 yang
tanggapannya kecil sehingga tidak digunakan untuk
menganalisis gas-gas tersebut.
1-2
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN KROMATOGRAFI GAS
Fasa Gerak:
Fasa gerak dengan berat molekul rendah seperti helium
dan hidrogen relatif baik untuk kondisi tertentu.
Fasa Diam:
Fasa diam padatan, cairan dan porapak
1-3
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN KROMATOGRAFI GAS
1-4
ANALISIS BAHAN INDUSTRI
DENGAN KROMATOGRAFI GAS
1-5
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-6
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-7
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
3. Analisis pestisida
Fasa diam metil silikon, Fasa gerak Nitrogen 60mL/mnt,
Temp. injektor 191oC kolom 185oC detektor 200oC,
Detektor tangkap elektron.
1-8
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-9
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-10
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-11
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-12
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
Fasa diam metil silikon (DC 200 AOAC), fasa gerak N2,
Temp. injeksi 220oC kolom 190oC detektor 220oC.
1-13
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-16
Contoh ABI Menggunakan Kromatografi Gas
1-17
Kromatografi Gas HEADSPACE
1-18
Kromatografi Gas HEADSPACE
Aplikasi headspace :
• Sampel atsiri dipermukaan benda padat atau cair, misal
makanan, minuman susu dan parfum.
• Sampel cair yang membutuhkan perlakuan bertahap dan
lama ataupun dapat merusak kolom bila langsung
dimasukkan ke gerbang suntik, misal detergent.
• Sampel yang sangat kental, misal emulsi polimer, cat,
minyak, pelumas dan masalah pemalsuannya.
• Sampel padat, misal pasta gigi, plastik dan kemasan
pembungkus (Aluminium foil).
1-19
Kromatografi Gas HEADSPACE
Contoh :
Analisis Akrilonitril (karsinogen) sebagai aditif di makanan,
keju, mentega dan madu.
Cuplikan makanan diblender membentuk pasta kemudian
disimpan Bersama container blender dalam keadaan
dingin.Cuplikan blender dialiquot dan dimasukkan dalam
vial yang telah berisi propionitrile sebagai standar dalam
(standar internal).
Vial dipanaskan 100oC. Cuplikan dalam system headspace
disuntikkan kedalam kromatografi gas.
1-21
Kromatografi Gas HEADSPACE
Analisis Aklirat
1-22
Kromatografi Gas HEADSPACE
Analisis Pestisida
1-23
Kromatografi Gas HEADSPACE
1-24
Kromatografi Gas HEADSPACE
Analisis Nafta
1-25
TERIMA KASIH
1-26