Pada dasarnya perkebunan bangsa Indonesia telah berkembang sebelum masa penjajahan. Bangsa Indonesia telah memiliki teknologi turun temurun untuk mengembangkan berbagai teknologi pertanian. Pada masa penjajahan, terjadi perubahan besar dalam perkembangan perkebunan. Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda menggencarkan pengembangan lahan begitu juga dengan perusahaan perusahaan swasta.Pada masa kolonial Hindia Belanda, banyak perusahaan asing yang menanamkan investasi di Indonesia. Berhektar-hektar hutan dibuka untuk pembukaan lahan perkebunan. Hingga kini masih ada bekas-bekas perkebunan yang dahulu dikuasai Belanda. Seperti masih adanya saluran irigasi Bendungan Komering 10 (BK 10) yang letaknya di Desa Gumawang, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Saluran itu awalnya dibangun sejak masa Hindia Belanda. Daerah OKU Timur yang awalnya hutan belantara dijadikan lahan lahan pertanian dan perkebunan yang sangat subur hingga sekarang. Sepanjang aliran irigasi itu menjadi lumbung padi Sumatera Selatan hingga sekarang.
2.perkembangn kegiatan ekonomi
Perubahan dalam masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumi, dan distribusi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang tidak hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh, munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor, dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah ataupun swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa penjajahan barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah produksi ekspor.