Anda di halaman 1dari 1

Nama : Agus Pramah Jaya Ndruru (398922) Tugas : Review Book

TERAMPIL MENULIS ARTIKEL JURNAL ( Bagian 6 Hal. 91-105 “Menulis Artikel


Teologi dengan Pendekatan Hermeneutika Alkitab” Oleh: Dr. Firman Panjaitan)
Dibagian 6 Firman Panjaitan memulainya dengan mengangkat sebuah kasus atau semacam
polemik yang sedang terjadi saat-saat ini yakni tendensi pemakaian metode tafsir eisegesis
dalam penyusunan artikel. Artikel-artikel yang memakai metode tersebut bagi F. Panjaitan
sangat sulit untuk dipertanggung jawabkan sebab tidak adanya upaya untuk melihat konteks
dari ayat yang dikutip dengan kata lain menggunakan ayat dengan sembarang. Untuk itu
dibutuhkan Kajian Hermeneutika yang bertujuan untuk memperoleh makna teologis dari
ayat-ayat Alkitab (tidak sembarangan kutip ayat) dan dapat teraplikasikan dalam kehidupan
pembaca serta berupaya untuk menghindari metode tafsir eisegesis. Kemudian F. Panjaitan
memperkenalkan tiga model metode hermeneutika yaitu hermeneutika objektif oleh F.
Schleiermarcher dan W. Dilthey; kedua hermeneutika subjektif oleh HG. Gadamer dan J.
Derrida; dan yang ketiga hermeneutika pembebasan oleh J. Habermas dan P. Ricoeur.
Menurut saya metode hermeneutika objektif oleh F. Schleiemarcher dan W. Dithey
kontradiksi dengan metode hermeneutika subjektif oleh HG. Gadamer dan J. Derrida, sebab
metode objektif, teks harus di interpretasikan sesuai apa yang hendak disampaikan oleh
penulis teks dengan cara masuk dalam alam psikologis serta konteks si penulis sehingga
menghilangkan sisi subjektif penafsir. Sedangkan metode subjektif menginterpretasikan teks
sesuai teks itu sendiri dan konteks penulis. Memang disini metode subjektif tidak menafikan
realitas sosial, namun dalam metode subjektif seorang penafsir tidak akan bisa
menghilangkan sisi subjektifnya sendiri seperti dalam metode objektif. Sebab teks yang
hendak diinterpretasikan dibunyikan oleh penafsir, sedangkan alam pikiran penafsir (pra-
anggapannya) terbentuk oleh zamanya. Maka untuk mendapatkan hasil interpretasi yang
objektif, jangan hadirkan “pikiran penafsir” atau dengan kata lain sebenarnya tidak ada
interpretasi yang objektif yang ada adalah interpretasi yang mendekati objektifitas. Dari
ketiga model metode hermeneutika diatas, metode objektiflah yang lebih akurat untuk
menarik keluar makna dari sebuah teks, karena metode objektif tidak berdiri sendiri
melainkan teks hendak diinterpretasikan sesuai psikologis dan konteks penulis, meskipun sisi
subjektifitas penafsir tidak dapat dihilangkan. Sedangkan metode hermeneutika subjektif dan
pembebasan lebih antusias untuk menginterpretasikan teks sesuai kebutuhan masa kini.
Untuk menginterpretasikan sebuah teks metode hermeneutika yang digunakan juga hendak
disesuaikan dengan konteks masa kini. Artinya metode hermeneutika yang digunakan dapat
menjawab permasalahan, keadaan; sehingga interpretasi sebuah teks dapat benar-benar
mendarat dalam lingkup kehidupan para pembaca (atau pendengar jika itu sebuah khotbah).
Seperti yang dialami oleh negara-negara Asia, dimana keadaan yang dihadapinya adalah
kemiskinan, penderitaan, eksploitasi, penindasan, multi-regilius. Untuk itu hermeneutika
yang hendak gunakan diharuskan dapat menjawab keadaan tersebut sehingga warna
teologisnya juga benar-benar relevan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa sekarang masih banyak
artikel bahkan khotbah-khotbah yang berkumandang dari atas mimbar tidak benar-benar
mendarat kepada para pembaca atau pendengar akibat tidak pedulinya dengan metode
hermeneutika, sehingga (semisalnya) khotbah tersebut hanya berisi motivasi. Menurut saya
metode hermeneutika yang sangat relevan untuk Teologi Asia adalah metode subjektif dan
metode pembebasan karena antusias metode tersebut dalam menginterpretasikan teks sesuai
kebutuhan masa kini. Apalagi metode pembebasan yang berjalan dari bawah serta berpihak
dengan mereka yang tertindas, semisalnya penindasan terhadap perempuan, penindasan
terhadap alam dan lain sebagainya. Namun interpretasi tersebut dapat diterima jika sebuah
teks tidak dipisahkan dari konteks aslinya.

Anda mungkin juga menyukai