A. Deskripsi Singkat
Kesenian Ebeg berkembang di daerah Jawa Tengah khususnya wilayah Banyumas,
Purbalingga,Cilacap, dan Kebumen. Kesenian Ebeg termasuk dalam seni tari tradisional
yang bercerita tentang ksatria yang berlatih perang (Pangeran Diponegoro). Kesenian
Ebeg berkembang di daerah Jawa Tengah khususnya wilayah Banyumas,
Purbalingga,Cilacap, dan Kebumen. Kesenian Ebeg termasuk dalam seni tari tradisional
yang bercerita tentang ksatria yang berlatih perang (Pangeran Diponegoro). Kesenian ini
telah berkembang sejak meletusnya perang diponegoro (de java oorlog, 1925-1930).
Pemain ebeg terdiri dari 5 sampai dengan 8 personil yang menari dengan diiringi
gamelan. Tarian ini sejatinya melambangkan dukungan rakyat terhadap Pangeran
Diponegoro dalam melawan imperialisme kolonial Belanda. Pada pementasannya, tari
ebeg terdiri dari empat pembabakan (fragmen), yaitu fragmen buto lawas yang
dilakukan 2 kali, fragmen senterewe, dan fragmen begon putri. Tarian ebeg tidak
memerlukan teknik koreografi yang rumit, tetapi penarinya dituntut untuk bergerak
secara selaras dan kompak satu sama lain sesuai ritme alunan musik gamelan.
Sarana lain dalam penampilan ebeg adalah separangkat sesaji diatas meja atau
bisa digelar diatas tikar seperti dawegan atau kelapa muda, padupan (tempat
pembakaran menyan), kembang setaman dalam baskom, singkong, kacang tanah, pisang,
dan masih ada beberapa sesaji yang lain. Pertunjukan ebeg sering dilaksanakan siang
hari sektitar jam 2 siang dikarenakan untuk menanti penonton yang sudah habis
bekerja, setelah bentuk tari-tarian selesai dilanjutakn dengan janturan yang dimana
beberapa penari kesurupan kemudian oleh penimbul diberi mantra orang yang
kesurupan itu agar sembuh. Setelah tahap janturan selesai, yaitu tahap tarian
BALADEWAAN. BALADEWAAN itu mengilustrasikan BALA = teman dan DEWA = dewa
dari kahyangan. Tarian ini ditarikan dengan gerakan yang dinamis atau sigrag, menatap
kedepan dengan optimis. Lagu-lagu yang ditarikan dalam BALADEWAAN bersifat tolong
menolong, menghormati, rasa syukur dan sejenisnya
Pada tahap ini siswa akan diberi materi tentang Kesenian Tari Banyumasan. Siswa
diberikan pemahaman tentang beberapa contoh tarian lokal asli Banyumas yang merupakan ciri
khas sekaligus kearifan lokal Kabupaten Banyumas. Dimulai dari pendekatan materi tersebut,
siswa diminta untuk membuat dan menginventarisir apa saja yang diperlukan dalam pagelaran
Tari Ebeg Banyumasan dan Tari Baladewa. Selain hal di atas, siswa juga diminta untuk
mempelajari sejarah demi sejarah terciptanya kedua tarian tersebut serta macam-macam
gerakan yang menjadi bagian dari Kesenian Tari Banyumasan, yakni Tari Ebeg Banyumasan dan
Tari Baladewa.
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan
dampaknya bagi
orang lain
Kreatif Menghasilk Menghasilkan Mengidentifikasi 1, 2, 4, 6, 7,
an karya karya dan pentingnya 8, 9, 10
dan tindakan yang menjaga
tindakan orisinil keseimbangan
yang kesehatan
orisinil jasmani, mental
dan rohani serta
berupaya
menyeimbangkan
aktivitas fisik,
sosial dan ibadah
B. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang macam-macam motif batik?
2. Aaja nilai-nilai yang ada pada kerajinan batik?
3. Bagaimana pendapatmu tentang macam-macam batik?
4. Dimanakah pertama kali kamu membatik?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam membatik?
C. Alur Kegiatan
I Pengenalan
1. Siswa diberikan asesmen diagnostik untuk mencari tahu sampai sejauh mana
pengetahuan tentang kesenian tari Banyumas.
Selanjutnya, siswa diberikan materi atau pengarahan dari narasumber tentang
asal usul dan sejarah seni Tari Banyumas yakni Tari Ebeg Banyumasan dan Tari
Baladewa. Siswa dibagi dalam kelompok kerja.
2. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya, diberikan pertanyaan pemantik mengapa
kita sebagai makhluk di muka bumi perlu mengangkat kearifan lokal daerah serta
kaitannya dengan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
3. Setiap kelompok mulai menyusun data untuk melaksanakan kegiatan pendalaman
materi untuk menggali informasi terkait rangkaian dan seluruh perlengkapan
yang diperlukan dalam kesenian Tari Ebeg Banyumasan dan Tari Baladewa
II Kontekstualisasi
4. Setiap kelompok mulai mempersiapkan diri dan mempersiapkan data yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan pendalaman materi terkait rangkaian
beserta seluruh perlengkapan pagelaran Tari Ebeg Banyumasan dan Tari Baladewa.
Kegiatan ini dimulai dari pagi sampai dengan siang hari dengan didampingi
fasilitator.
III Aksi A
5. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk praktik membatik.
IV Aksi B
6. Masing-masing kelompok merencanakan langkah dan pembagian kerja, serta
menentukan jenis tari yang akan ditampilkan beserta kebutuhannya dengan arahan
fasilitator.
V Aksi C
7. Setiap kelompok mulai mempersiapkan diri untuk menyiapkan rincian kebutuhan
yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan pagelaran tari.
VI Aksi D
8. Setiap kelompok mulai untuk melaksanakan kegiatan persiapan pagelaran seni tari
Banyumasan, berdasarkan kreatifitas masing-masing dan sesuai dengan rancangan
pagelaran seni tari Banyumasan yang sudah dirancang sebelumnya. Selama
pengerjaan siswa diarahkan untuk mengawali dengan doa serta menerapkan adab
dalam mempelajari kebudayaan daerah.
VII Seremonial dan Refleksi
Rangkaian kegiatan seremonial:
a. Pengumpulan resume materi dan rincian kebutuhan pagelaran seni tari Banyumasan
b. Presentasi hasil resume dan kebutuhan pagelaran seni tari Banyumasan
c. Pembagian reward: presentasi terbaik.
d. Refleksi
D. Asesmen
Jenis Bentuk
Diagnostik, formatif, sumatif Observasi Kinerja