Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 5
Penganggaran (EKMA4570)

1. Diketahui :
Kebutuhan setahun (R) = 500 kg
Biaya pesan (S) = Rp900.000/pesanan
Harga beli (P) = Rp25.000/kg
Biaya penyimpanan per unit per tahun (I) = 7%

EOQ = √2 x R x S
PxI
= √2 x 500 x 900.000
25.000 x 0,07
= √900.000.000
1.750
= √514.285,714
= 717,137
= 717 (dibulatkan)

Referensi:
Sodikin, S.S. & Susilo, A.Z. (2022). Penganggaran. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal
6.24-6.25.

2. Langkah-langkah penentuan tarif overhead saat sebelum produksi dimulai


adalah sebagai berikut.
1) Menyusun anggaran overhead
Dalam menyusun anggaran BOP digunakan kapasitas produksi yang akan
digunakan. Ada beberapa macam kapasitas produksi, yaitu kapasitas
teoritis (pada kecepatan penuh tanpa jeda), kapasitas normal (dalam
jangka panjang), kapasitas praktis (kapasitas teoritis dikurangi kerugian
waktu), dan kapasitas aktual yang diharapkan (kapasitas sesungguhnya).
2) Memilih dasar pembebanan overhead ke produk atau kegiatan

1
BOP dibebankan kepada setiap produk yang dihasilkan perusahaan.
Satuan kegiatan akan menjari dasar pengali untuk mendapatkan besaran
BOP. Satuan kegiatan yang bisa dipakai antara lain adalah satuan
produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja
langsung, dan jam mesin.
3) Menghitung tarif overhead
Tarif overhead dapat dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead
pabrik yang dianggarkan dengan tingkat kegiatan yang direncanakan.
BOP ada yang bersifat variabel dan tetap, sehingga harus ditentukan
berapa overhead variabel dan berapa overhead tetap.

Referensi:
Sodikin, S.S. & Susilo, A.Z. (2022). Penganggaran. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal
6.49-6.52.

3.
Uraian Unit HP per Saldo (Rp)
Unit (Rp)
Saldo awal 300 45 13.500
Pembelian I 750 50 37.500
Saldo : dari saldo awal 300 45 13.500
dari pembelian I 750 50 37.500
Pemakaian I : dari saldo awal 250 45 11.250
Saldo : dari saldo awal 50 45 2.250
dari pembelian I 750 50 37.500
Pembelian II 650 70 45.500
Saldo : dari saldo awal 50 45 2.250
dari pembelian I 750 50 37.500
dari pembelian II 650 70 45.500
Pemakaian II : dari saldo 50 45 2.250
awal 350 50 17.500
dari
pembelian I
Saldo : dari pembelian I 400 50 20.000
dari pembelian II 650 70 45.500
1.050 65.500

Anggaran HP Bahan Baku yang digunakan dalam produksi


= Pemakaian I + Pemakaian II

2
= Rp11.250 + Rp19.750
= Rp31.000

Harga pokok bahan baku yang tersedia di akhir periode


= Dari Pembelian I + Pembelian II
= Rp20.000 + Rp45.500
= Rp65.500

Referensi:
Sodikin, S.S. & Susilo, A.Z. (2022). Penganggaran. Penerbit Universitas
Terbuka. Hal
6.31.

Anda mungkin juga menyukai