Dosen Pengampu :
Apt. Melinda Januarti, M.Si
Disusun Oleh :
Defi Feby Sukma Pratiwi 21442381001
Widya Fitriani 21442381004
Shifa Nurazizah 21442381005
Sanga Dewi Banyu Rosa 21442381010
Listin Setiawati 21442381014
Winda Yulia Mursida 21442381019
AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2023
I. Latar belakang
II. Formula
Catatan : “daun salam di ganti dengan serbuk sirih”
III. Metode
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
alat gelas, bejana, neraca analitik (Kern), seperangkat alat uji daya lekat, seperangkat
alat uji daya sebar dan kertas pH.
MONOGRAFI
IV. Perhitungan Bahan
Konversi pembuatan dalam 100 ml
1 Ekstrak etanol daun salam = 3/100 x 100 = 3 ml
2. Cmc-Na = 3/100 x 100 = 3 gr
3. Metil Paraben = 0,2/100 x 100 = 0,2 gr
4. Gliserin = 1/100 x 100 = 1 ml
Aquadest = 100/100 x 100 = 100 ml
V. Pembuatan Gel
1. Ditimbang bahan
2. Dipanaskan aquadest hingga suhu 70⁰C
3. Ditambahkan CMC-Na sambil diaduk hingga terbentuk massa yang homogen
4. Dimasukan metil paraben dan gliserin ke dalam campuran tersebut diaduk hingga
homogen
5. Setelah basis gel terbentuk ditambahkan ekstrak etanol daun salam
6. Masukan ke dalam wadah pot
7. Diberi kemasan
Uji Organoleptis
Pengamatan terhadap gel ekstrak etanol daun salam secara visual meliputi bau, warna
dan bentuk dari sediaan gel.
Uji Homogenitas
Sejumlah gel ekstrak etanol daun salam dioleskan secukupnya pada plat kaca
kemudian digosokkan dan diraba. Massa gel yang menunjukkan sifat homogen maka
tidak terasa adanya bahan padat pada kaca (Trilestari, 2002).
Pengukuran pH
Pengukuran pH sediaan gel ekstrak etanol daun salam dilakukan menggunakan kertas
pH universal.Kertas pH universal dicelupkan ke dalam sediaan gel. Warna pada kertas
pH yang timbul dicocokan dengan parameter pH yang terdapat pada alat. pH sediaan
yang memenuhi kriteria pH fisiologi kulit yaitu dalam interval 4,5-6,5.
Uji pH Menunjukan pH 5
VII. Kemasan