Anda di halaman 1dari 23

Standart

Operating
Procedure
SOP merupakan salah satu acuan pokok mengenai
Langkah atau tahapan yang berhubungan dengan
aktivitas aplikatif – yang merupakan aktivitas kerja dalam
sebuah perusahaan.

S 0 P
Standart Operating Procedure
Yang Berwenang
Menyusun
Ahli SOP
Pihak yang dianggap sebagai key person atau seorang trouble shooter
seperti konsultan atau OD (organizational development).

Pelaksana harian
Adalah karyawan yang setiap harinya deberi tugas dan tanggung jawab
tertentu.

Pengawas Lapangan (supervisor)


Adalah orang yang setiap hari melakukan pengawasan terhadap jalannya
pekerjaan.

Atasan pengawas (manajer)


Adalah orang yang cukup paham dengan target dan visi – misi
perusahaan yang hendak di capai.
Untuk Siapa SOP
Dibuat ?

Lini Lini
Adalah pelaksana
semua orang yang terlibat manajerial
Seperti manajer, direktur, CEO,
dalam kegiatan kerja yang terjadi owner, dan posisi – posisi penting
didalam suatu perusahaan. lainnya dalam perusahaan
Hambatan Standart Operating
Procedure (SOP)

Organis Operasio Manajer Personal


asi nal ial

“Keempat hal tersebut adalah beberapa


hambatan yang sering muncul dalam
penyusunan SOP. Dan dengan adanya
gambaran dari hambatan tersebut maka, akan
semakin terbuka dalam penyusunan SOP,
sehingga sebuah hambatan tersebut tidak
lantas menjadi hambatan”
Tujuan Standart Operating Procedure

Menjaga Konsistensi Kesalahan Minimal

Kejelasan Tugas Efisiensi

Kejelasan Alur Penyelesaian Masala

Melindungi Organisasi Batasan Pertahanan

“SOP juga memiliki tujuan sebagai dasar mengatur cara kerja


seluruh individu dalam bekerja dan sekaligus membangun
kualitas. Secara umum, tujuan SOP adalah untuk menjamin
setiap unit kerja menjalankan aktivitas dengan tepat, cepat,
efektif, efisien, dan terhindar dari kesalahan.”
Melihat pentingnya penggunaan Manfaat Standart Operating Procedure
SOP dalam manajemen, tentu • Kejelasan Prosedur
ada beberapa manfaat atau
keuntungan yang dapat kita
• Efisiensi Waktu Ketika Pelatihan
peroleh dengan adanya SOP Karyawan
tersebut. Namun, hal tersebut • Standarisasi Kegiatan
bisa dicapai jika SOP dapat • Mempermudah Evaluasi
dijalankan dengan tepat. SOP • Mempertahankan Kualitas
yang “cacat” menyebabkan
proses pencapaian visi dan misi
• Meningkatkan Kemandirian Karyawan
• Informasi Kompetensi dan Cara
SOP Need Assessment
Merupakan proses awal dalam penyusunan SOP, yang
Langkah – Langkah bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan
disusun
Menyusun SOP SOP Development
Adalah suatu proses pengembangan SOP. Dan proses ini tidak
dilakukan sekali, namun dilakukan secara kontinyu dan
memerlukan review yang berulang kali
SOP Need SOP Implementation
Proses penerapan SOP dalam bentuk praktik penyelenggaraan
Assessmen
tugas dan fungsi organisasi. Dilakukan setelah melalui
t pengembangan yang menghasilkan sebuah rencana atau
rumusan SOP.
Monitoring

Evaluating

Developm
SOP Implementation
SOP

and

Proses pemantauan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

SOP
ent
SOP berjalan dengan baik atau tidak. Pelaksanaan SOP harus
secara terus menerus dipantau secara detail. Sehingga, proses
penerapannya dapat berjalan dengan baik.

“Proses pembuatan SOP berbentuk circle, atau memutar


SOP seperti roda, yaitu dimulai dari penilaian kebutuhan,
Implementa pengembangan, penerapan, hingga monitoring dan
tion evaluasi. Apabila berdasarkan hasil evaluasi perlu dilakukan
penyempurnaan atau pembuatan SOP yang baru, maka
prosesnya harus dimulai kembali dari tahapan pertama.”
Standart Operating Procedure Pada K3
• Identifikasi Potensi Bahaya dan Melakukan Penilaian dan Pengendalian R
• Identifikasi Peraturan K3 dan Evaluasi Pemenuhannya
• Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian
• Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi
• Pengendalian Dokumen
• Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
• Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
• Evaluasi Kesesuaian
• Investigasi Kecelakaan Kerja
• Penanganan Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
• Audit Internal

“Standart Operating Procedure (SOP) dalam K3 dapat memberi


kemudahan kepada pekerja agar dapat menghindari risiko kecelakaan
kerja atau tertular penyakit. Pemahaman, sikap serta kesadaran adalah
hal penting, yang harus dimiliki oleh setiap pekerja dalam menerapkan
dan mematuhi SOP tersebut sehingga setiap pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik dan benar.”
Contoh SOP K3

SOP K3 seperti gambar


disamping digunakan
untuk mempermudah
manajer HSE ataupun
pekerja dalam mengikuti
prosedur K3 yang telah
diterapkan oleh
perusahaan
KEY
PERFORMANCE
INDICATOR
Pengertian KPI (Key Performance
Indicator) adalah alat pengambilan
keputusan yang berguna, karena KPI
dapat memudahkan organisasi atau
perusahaan dalam mengukur kinerja
individual serta membantu mengevaluasi
kinerja organisasi itu sendiri untuk
mencapai tujuan visi strategi yang
dimiliki.
Tujuh Aspek Internal Perusahaan

Sebagaimana kesehatan organ tubuh manusia,


organisasi juga perlu “diperiksa” kesehatannya.
Proses pemeriksaan kesehatan dalam konteks
organisasi ini dikenal dengan istilah
Organizational Check Up.

Konsep ini mulai dikembangkan tahun 1980-an


oleh Tom Peters dan Robert Waterman. Yang
merupakan konsultan dari perusahaan
konsultan McKinsey Waterman. Dan
mengembangkan sebuah framework yang
dikenal dengan McKinsey Framework yang
menjadi dasar tujuh aspek internal perusahaan.

Organizational Check Up sendiri idealnya


McKinsey Framework dilakukan berkala. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa perusahaan tetap on the
track sesuai dengan visi dan misi yang telah
Definisi Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja
Manajemen secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh

Kinerja
anggota organisasi atau
perusahaan dalam rangka
pelaksanaan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang
telah dibebankan padanya.

Manajemen kinerja merupakan ilmu yang berfokus untuk


mewujudkan visi dan misi organisasi dengan
menggunakan setiap anggota dalam organisasi untuk
membantu pencapaian visi misi tersebut.
Penerapan manajemen kinerja
dalam perusahaan akan Tahapan Manajemen Kinerja
membantu organisasi untuk
membuat tujuan, penilaian, dan
pengembangan kinerja ke dalam Directing/Planning Review/Appraising
satu sistem tunggal Bersama,
yang bersinergi sehingga dapat
untuk memastikan kinerja Managing/Supporting Developing/Reward
karyawan demi mendukung
tujuan strategis perusahaan.
Key Performance Indicator Dalam
Sistem Manajemen K3
K3. KPI untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur
efektivitas program mereka dalam mengurangi peluang dan risiko K3. KPI K3
juga menyediakan informasi bagi organisasi untuk:

• Mengevaluasi sistem manajemen K3


• Mengidentifikasi peluang perbaikan
• Mengadaptasi tujuan, sasaran dan strategi
• Meningkatkan kesadaran dikalangan stakeholder dan semua pihak tentang
manfaat program K3.
• Mengambil tindakan pencegahan pada waktu yang tepat.
• Mengkomunikasikan gagasan, pemikiran dan nilai – nilai.

“KPI K3 harus spesifik, mudah untuk dicapai, konsisten dari waktu ke waktu, akurat dan
transparan sehingga bisa digunakan sebagai alat dalam meningkatkan kinerja K3 bagi
perusahaan. Tiap perusahaan mungkin bisa memiliki KPI K3 yang berbeda jika
dibandingkan dengan perusahaan yang lain, hal ini dikarenakan tidak ada indikator
kinerja mutlak yang benar-benar 100% sesuai digunakan untuk semua perusahaan.”
KPI K3 berdasarkan
Sistem Manajemen
K3 KPI K3 pada segi komunikasi dan manajemen kepemimpinan :
• Persentase jumlah kunjungan manajemen tempat kerja yang
direncanakan pada jangka waktu tertentu.
• Tingkat komitmen manajemen, diukur melalui survei di tempat
kerja.
• Persentase ulasan resmi (formal review) yang direncanakan
terhadap program sistem manajemen K3 pada jangka waktu
tertentu
• Persentase jumlah kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan VS
pelatihan yang direncanakan.
KPI K3 berdasarkan
Sistem Manajemen
K3 KPI K3 pada segi pengukuran efek kerugian akibat Kecelakaan
Kerja:

• Jumlah kecelakaan kerja.


• Jumlah hari hilang karena
• Jumlah hari hilang akibat kecelakaan.
• Persentase pekerja dengan penyakit akibat kerja.
KPI K3 berdasarkan
Sistem Manajemen
K3 KPI K3 pada segi penyebab dasar kecelakaan kerja:
• Persentase kecelakaan yang disebabkan oleh
terjebak.
• Persentase kecelakaan yang disebabkan oleh
hantaman material.
• Persentase kecelakaan yang disebabkan oleh luka.
• Persentase kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh.
KPI K3 berdasarkan
Sistem Manajemen
K3 KPI K3 pada segi pendanaan untuk Sistem Manajemen
K3:

• Presentase Tingkat pendanaan yang tersedia untuk


program K3 dibandingkan dengan total dana
operasional perusahaan.
• Persentase pemesanan pembelian yang sesuai
dengan persyaratan khusus Sistem Manajemen K3.
Alat Penilaian KPI
Analytical
Hierarchy Process
AHP merupakan suatu model
03 pendukung keputusan yang
dikembangkan oleh Thomas L.
Saaty. Model pendukung
Balance Scorecard keputusan ini akan menguraikan
masalah multi faktor atau multi
Balance Scorecard merupakan kriteria yang kompleks menjadi
contemporary management tool suatu hirarki
yang digunakan untuk
mendongkrak kemampuan
organisasi dalam Contractor Safety
melipatgandakan kinerja
keuangan (Mulyadi, 2001) 01 02 Management
System (CSMS)
CSMS adalah suatu sistem untuk
mengelola, mengembangkan,
dan menjalankan K3 kontraktor
yang bekerja di lingkungan
perusahaan melalui SMK3
Balance Scorecard

Balance Scorecard memiliki empat perspektif


yaitu :

Perspektif
Keuangan

Perspektif Proses Bisnis


Internal

Perspektif
Pelanggan

Perspektif Pertumbuhan dan


Pembelajaran
Analytical Hierarchy Process

AHP membantu pengambil keputusan untuk


mengetahui alternatif terbaik dari banyak
elemen pilihan, menggunakan perbandingan
yang berpasangan (pair wise comparison)
untuk membuat suatu matriks yang
menggambarkan perbandingan antara elemen
yang satu dan elemen yang lainnya

Kelebihan dari AHP dibandingkan dengan


metode yang lainnya karena ada struktur yang
berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria
yang dipilih, sampai kepada sub – sub kriteria
Contoh Analytical Hierarchy yang paling detail. Perhitungan validitas sampai
Process dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh
pengambil keputusan.
Contractor Safety Management System (CSM

CSMS merupakan sistem komprehensif dan pengelolaan


kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pekerjaan
(Ramli, 2010). CSMS merupakan dokumen yang berisi
suatu mekanisme kontrol dalam bentuk panduan untuk
menjamin standar usaha dalam pengelolaan kinerja
Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan
Lingkungan (K3LL) dari para kontraktor (OGP, 2010).
Tujuan adanya CSMS

• Menyediakan proses kontrak kerja antara


klien dan kontraktor dengan melihat aspek
K3LL, sehingga kedua belah pihak dapat
saling mendukung kegiatan K3LL dalam
proyek.

• Memastikan kontraktor mempunyai sistem


Manajemen K3LL dan program K3LL sesuai
dengan risiko pekerjaan.

• Memfasilitasi aktifitas K3LL kontraktor


terhadap klien dan terhadap para sub –
kontraktor lainnya.
CSMS Overview

Anda mungkin juga menyukai