FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE (UMPAR) 2015 UNSUR HARA TANAMAN 1. Kandungan Hara Tanaman Setiap tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant nutrient),tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energy dari pertumbuhannya.Mekanisme pengubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolisme. Tanaman menggunakan hara, untuk memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Gejala ini akan hilang apabila hara tanaman ditambahkan kedalam tanahatau diberikan lewat daun. Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfot (P), Kakium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Berdasarkan jumlah yang diperlukan tanaman, unsure hara dibagi menjadi dua golongan , yakni unsur hara makro dan makro. Unsur hara makro diperlukan tanaman dan terdapat dalam jumlah lebih besar dibandingkan dengan unsure hara mikro. Ada juga unsur hara yang tidak mempunyai fungsi pada tanaman, tetapi kadarnya cukup tinggi dalam tanaman dan tanaman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung unsur hara tersebut. Berdasarkan unsur hara penyerapannya, unsure hara dipilahkan menjadi dua, yaitu unsure hara yang diserap dari udara dan unsure hara yang diserap dari tanah. 2.Harkat Hara dalam Tanah dan Tanaman Masing-masing analisis dapat berupa uji cepat (quick test) ataupun analisis laboratorium. Keadaan hara dalam tanah dapat di harkatkan sebagai berikut : a. Sangat Rendah (SR) Tanaman menderita gejala kekurangan hara atau disebut penyakit kekahan.produksi tanaman meningkat sedangkan gejala meghilang. b. Rendah (R) Sebagian tanaman tidak menampakkan gejala kekahatan, tetapi produksi rendah c. Cukup, Sedang, Medium (S) Keadaan hara dalam tanah cukup produksi juga cukup memadai jika dipupuk dengan pupuk yang mengandung hara ini sedikit menunjukkan kenaikan produksi. d. Tinggi (T) Menampakkan gejala pertumbuhan normal produksi dalam keadaan optimal. e. Sangat Tinggi (ST) Apabila kadarnya melampaui ambang batas toleransi, sebagian tanaman akan menunjukkan gejala penyimpangan pertumbuhan. a. Analisis Tanah Contoh tanah yang dianalisis untuk suatu jenis hara hanya memerlukan beberapa garam saja. Kesalahan dalam pengambilan contoh tanah menyebabkan kesalahan dalam evaluasi dan interpretasi. Pengambilan contoh tanah umumnya dengan berjalan sambil mengambil contoh tanah berupa irisan tipis sedalam sekitar 20 cm (daerah perakaran). b. Analisis Tanaman Penyebaran hara dalam tanaman tidak merata, artinya kadar suatu unsur pada daun tidak sama dengan kadar unsur tersebut dalam tangkai daun atau pada kayu. Kesukaran timbul bila banyak macam hara dan banyak macam tanaman yang perlu dianalisis. Misalnya N,P,K,Ca,Mg,Fe,Cu,Mn untuk tanaman kopi, jagung, kedelai, karet dan sebagainya. Pemilihan contoh tanaman adalah sebagai berikut : a. Pertumbuhan organ tersebut telah cukup. b. Tidak terlalu muda (pucuk) atau terlalu tua. c. Sebaiknya sebelum fase genertif, yakni mendekati tanaman berbunga.
A. Unsur Hara Tanaman
1. Esensialitas Unsur Hara Suatu unsur kimiawi dianggap Esensial sebagai unsure hara tanaman jika memenuhi tiga kreteria Arnon berikut : 1) Harus ada agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya, sehingga. 2) Jika tanaman mengalami defisiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur tersebut, dan 3) Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. 2. Kebutuhan Hara Tanaman Suatu unsur hara disebut makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah besar, biasanya diatas 500 ppm dan disebut makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit biasanya kurang dari 50 ppm. Tidak semua unsur yang diserap tanaman merupakan hara, banyak yang diserap tanaman hanya karena tersedia dalam tanah. Dari analisis jaringan tanaman dijumpai lebih dari 50 unsur yang diserap, berarti sekitar 70% unsur-unsur ini bukan hara tanaman. 3. Bentuk Tersedia dan Peran Umum Hara Tanaman Dari peggolongan ini terlihat bahwa diantara 14 unsur hara ini terdapat 3 unsur unik yaitu N yang diserap dalam bentuk kation dan anion, S diserap dalam bentuk anion dan gas, serta B yang diserap dalam bentuk anion dan senyawa. 4. Mobilitas dan Defisien Hara Proses ini akan terganggu jika suplai hara terganggu sehingga tanaman mengalami defisiensi, yang ditandai oleh adanya gejala-gejala yang tidak normal dan yang dipengaruhi oleh mobilitas. Unsure hara yang mobolitas meliputi N, P, K, Mg dan Cl.
5. Ketersediaan Hara dan Reaksi Tanah
Dalam masalah ketersediaan dan penyediaan hara bagi tanaman ada tiga : 1) Unsur hara makro esensial, jika kurang tersedia akan menyebabkan tanaman defisiensi, tapi jika tersedia berlebihan tidak menjadi masalah. 2) Unsur hara mikro esensial, jika kurang tersedia akan menyebabakan tanaman defisiensi, tapi jika sedikait saja berlebihan akan menjadi racun. 3) Unsur toksik, jika kurang tersedia bagi tanaman tolerans tidak berdampak apa-apa, tapi jika sedikit saja berlebihan akan menjadi racun. 6. Penyerapan (Absorpsi) Hara Semua hara yang dibutuhkan untuk ajtifitas ini disuplai oleh biji, begitu tanaman mulai berpenetrasi kedalam tanah, maka sebagian hara tersedia diserap dari tanah sekeliling akar. a. Pergerakan Hara ke Zona Rhizosfer Pergerakan hara ke Rhizoffer dapat melalui tiga cara yaitu : 1. Aliran massa, terjadi adanya perbedaan gradien air tanah pada rhyzosfer dan pada akar. 2. Diffusi adalah pergerakan ion melalui media air atau udara dari urea berkadar tinggi kearea berkadar rendah. 3. Intersepsi hara, terjadi pada area permukaan akar yang berkontak langsung dengan koloidal tanah akibat penetrasi akar yang tumbuh kearea ini. b. Mekanisme Penyebaran Hara Penyebaran hara dari tanah oleh tanaman pada dasarnya terjadi lewat 2 prinsip : a. Membutuhkan energi metabolic, sehingga jika respirasi terbatas, jumlah hara yang diserap juga terbatas selaras dengan kadarnya dalam larutan tanah. b. Proses yang bersifat selektif, karena tanaman mempunyai kemempuan untuk menortir unsur-unsur yang diserap. c. Faktor-faktor yang berpengaruh a. Jika ketersediaan substrak ini renda, lalu respirasi juga rendah, sehingga energy kimiawi yang dihasilkan dari penguraian bahan- bahan ini juga rendah. b. Nilai Q10 untuk respirasi pada temperatur 50-250 oC adalah 2,0- 2,5, yang berarti laju respirasi pada kisaran temperatur ini akan meningkat 2,0 -2,5 kali lipat untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1000C. c. Ketersediaan oksigen mempengaruhi laju respirasi tetapi dengan efek yang berpariasi baik antar spesies maupun antar organ tanaman. Pengaruh pemadatan terhadap penyerapan hara yang dikaitkan yang terhambatnya respirasi yang bersifat spefisik. Disamping laju respirasi, penyerapan hara ditentukan oleh jumlah dan ketersediaan haradalam tanah . demikian juga dengan taraf dan laju pertumbuhan tanaman.