Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN OPSI

S-Can PU
(Sansevieria Candle Penetral Udara)
Tim Peneliti :
Anjelina Refina
Nafisah Vani Rahtama

Bidang Kompetisi Penelitian :


Lingkungan : Botani, Zoologi, Genetika, Kelautan

SMA NEGERI 2 UNGGUL SEKAYU

MUSI BANYUASIN
SUMATERA SELATAN

TAHUN 2023
PERNYATAAN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Anjelina Refina
Tempat/Tanggal Lahir : Musi Banyuasin, 06 November 2005
NIS/NISN : 3235/0058910020
Asal Sekolah : SMA Negeri 2 Unggul Sekayu

dengan ini menyatakan sejujurnya bahwa proposal penelitian saya dengan judul S-Can PU
(Sansevieria Candle Penetral Udara) bersifat orisinal/bukan hasil tindak plagiarisme/belum
pernah dikompetisikan dan/atau tidak sedang diikutkan pada lomba penelitian sejenis/belum
pernah mendapatkan penghargaan di tingkat Nasional/Internasional. Bilamana di kemudian
hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, saya bersedia menerima konsekuensi
sesuai aturan OPSI.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Sekayu
Pada tanggal 18 September 2023

Mengetahui Yang membuat pernyataan

Rp10.000)

Nafilah Demasz, S.Pd.,M.Si Anjelina Refina


NIP : 19840306 2009022009 NIS/NISN : 3235/0058910020
ABSTRAK

Lidah mertua memiliki nama latin Sansevieria trifasciata adalah tanaman yang telah dikenal
lama di Indonesia. Lidah mertua sendiri dapat tumbuh pada rentang suhu dan cahaya yang luas, serta
sangat resisten terhadap gas aktif yang berbahaya atau polutan. Bahkan lidah mertua ini memiliki
kemampuan menyerap 107 jenis polutan yang padat akan lalu lintas dan ruangan yang penuh dengan
asap rokok. Mekanisme penyerapan polutan dari tanaman lidah mertua ialah melalui penampang
daunnya. Semakin tua umur dari tanaman ini, maka semakin luas pula kemampuan penampang daunnya
dalam menyerap polutan.
Dengan adanya manfaat tersebut peneliti bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan lidah
mertua dalam menyerap polutan dengan media lilin aromaterapi. Penelitian ini dibuat dengan metode
studi literatur dan eksperimen untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
Uji coba S-Can PU ini dilakukan dengan 2 buah sampel, dan hasil dari uji coba penelitian ini
membuktikan bahwa kemampuan lidah mertua yang dapat menyerap polutan dapat dimanfaatkan
dengan media lilin aromaterapi, sehingga menghasilkan satu produk dengan 2 manfaat, yakni sebagai
lilin aromaterapi dan penetral udara terutama polutan karbon monoksida.

Kata Kunci : Lidah mertua (Sansevieria trifasciata), lilin aromaterapi, polutan.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lidah mertua memiliki nama latin Sansevieria trifasciata adalah tanaman yang telah dikenal
lama di Indonesia. Lidah mertua ini biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman
penghias pagar, karena warnanya yang dominan hijau kuning dan bentuknya yang unik sehingga sangat
cocok sebagai elemen taman hias. Selain bermanfaat sebagai tanaman hias, serat lidah mertua juga dapat
digunakan sebagai bahan baku tekstil yang banyak digunakan di negara Cina dan New Zealand. Lidah
mertua sendiri dapat tumbuh pada rentang suhu dan cahaya yang luas, serta sangat resisten terhadap gas
aktif yang berbahaya atau polutan. Bahkan lidah mertua ini memiliki kemampuan menyerap 107 jenis
polutan yang padat akan lalu lintas dan ruangan yang penuh dengan asap rokok.
Mekanisme penyerapan polutan dari tanaman lidah mertua ialah melalui penampang daunnya.
Semakin tua umur dari tanaman ini, maka semakin luas pula kemampuan penampang daunnya dalam
menyerap polutan. Jika dikaitkan dengan kualitas lingkungan, sekarang udara yang segar sangat sulit
untuk didapatkan di berbagai tempat, banyaknya sumber- sumber polusi udara seperti dari asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, bahkan asap rokok yang sudah tak terhitung lagi jumla pemakaiannya
menjadi penyebab utama terjadinya polusi udara.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi polusi udara di lingkungan sekitar kita.
Salah satunya ialah peningkatan karbon monoksida dari asap rokok yang dapat diturunkan
konsentrasinya dengan memanfaatkan salah satu tanaman yang memiliki potensi menurunkan kadar gas
Karbon monoksida pada asap rokok, yaitu tanaman lidah mertua. Dari hasil uji fitokimia ekstrak dengan
kloroform dan etanol, diketahui kandungan berupa flavonoid, saponin, triterpenoid, fenol, dan alkaloid.
Namun, alkaloid dan fenol adalah komponen senyawa antioksidan yang kuat pada tanaman lidah mertua
yang mampu mereduksi gas yang berbahaya. Adapun hasil uji lidah mertua diperoleh kesimpulan
bahwa semprotan ekstrak lidah mertua dapat menurunkan kadar karbon monoksida asap sidestream
rokok filter. (Dewatisari dkk, 2020 dalam Riksanto dkk, 2021)
Dari uraian tersebut peneliti ingin membuat sebuah inovasi lilin aroma terapi penetral udara
yang diberi nama S-Can PU (Sansevieria Candle Penetral Udara) dengan memanfaatkan ekstrak dari
lidah mertua yang dicampurkan oleh bahan-bahan pembuat lilin aroma terapi sehingga dapat menjadi
inovasi pengharum ruangan sekaligus penetral udara dalam ruangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kandungan dari lidah mertua yang dapat menetralkan udara?
2. Bagaimana proses pembuatan lilin aroma terapi dengan campuran ekstrak lidah mertua?
3. Bagaimana efektifitas S-Can PU dalam menetralkan udara?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui apa saja kandungan dari lidah mertua yang dapat menetralkan udara.
2. Mengetahui proses pembuatan lilin aroma terapi dengan campuran ekstrak lidah mertua.
3. Mengetahui efektifitas S-Can PU dalam menetralkan udara

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman penulis di
bidang penelitian, terutama terkait tanaman lidah mertua sebagai penetral udara.
2. Manfaat bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumber untuk penelitian-penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan tanaman lidah mertua sebagai penetral udara dan bahkan
dapat dikembangkan lebih lanjut baik oleh peneliti maupun peneliti lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekstrak lidah mertua


Ciri khas dari lidah mertua (Sansevieria trifasciata) ialah memiliki keistimewaan yang jarang
ditemukan pada tanaman lainnya karena mampu tumbuh pada rentang suhu dan cahaya yang luas serta
sangat resisten terhadap gas aktif yang berbahaya atau polutan, bahkan memiliki kemampuan menyerap
107 jenis polutan yang padat akan lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok.
Mekanisme penyerapan polutan dari tanaman lidah mertua adalah melalui penampang daun.
Dengan perkembangannya yang semakin tua dari umur tanaman ini, maka semakin luas dan tinggi pula
kemampuan penampang daunnya dalam menyerap polutan. Penelitian menunjukkan reduksi tertinggi
tanaman lidah mertua dengan tinggi 100 cm mampu mereduksi karbon monoksida sebesar 84,18% dan
5 helai daun sansevieria bisa menetralisir ruangan penuh asap rokok. Tanaman lidah mertua memiliki
bahan aktif glikosida, alkaloid dan fenol yang akan bekerja mereduksi polutan karbon monoksida asap
rokok menjadi asam organik, asam amino dan gula yang tidak akan berbahaya lagi bagi kesehatan
manusia. Tanaman lidah mertua akan menghasilkan gas yang bermanfaat saat proses respirasi yaitu
oksigen sehingga mampu meredam bahaya karbon monoksida dari asap rokok (Ayun R Adawiyah,
2013 dalam Riksanto dkk, 2021)
Mekanisme Kerja Anti polutan yang terdapat di udara akan dikelola oleh tanaman lidah mertua
dengan menggunakan metode metabolic breakdown. Polutan akan diserap dan dihancurkan menjadi
asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Salah satu polutan yang dapat diolah adalah
karbon monoksida yang salah satu sumbernya ialah dari asap rokok.

2.2 Lilin Aromaterapi


Lilin aromaterapi merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada. Lilin aromaterapi dalam
pembuatannya menggunakan beberapa bahan yang salah satunya menggunakan minyak atsiri yang
memiliki wangi aromaterapi. Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan juga memiliki
aroma yang menyegarkan.
Salah satu cara merelaksasi pikiran setelah penat di tempat kerja adalah dengan mencium wangi
aromaterapi. Segala lelah dan penat akan segera hilang dan pastinya akan bisa kembali segar dan juga
kembali rileks. Ada banyak sekali pilihan aromaterapi yang hadir di pasaran, salah satunya yang
tersedia dalam bentuk lilin aromaterapi. Penggunaan sediaan lilin sebagai aromaterapi saat ini seringkali
digunakan, selain hemat energi karena tidak membutuhkan listrik, hal itu juga memiliki efek samping
yang minimal karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

2.3 Khasiat Lilin Aromaterapi


Selain khasiatnya yang dapat mengatasi stress, ada juga beberapa manfaat lain dari penggunaan lilin
aromaterapi. Berikut ini merupakan manfaat dari lilin aromaterapi :
1. Meningkatkan suasana hati
Lilin aromaterapi dapat menciptakan ketenangan dan membantu meringankan gejala stress
dengan menurunkan hormon kortisol dalam tubuh. Beberapa lilin tertentu dibuat untuk
mengaktifkan serotonin dan dopamin sehingga dapat mendukung suasana hati yang positif.
Suasana hati yang positif dapat meningkatkan energi bagi tubuh.
2. Menenangkan pikiran
Aroma dari lilin aromaterapi sangat beraneka ragam, seperti ekstrak bunga dan herbal. Aroma
tersebut bermanfaat menenangkan pikiran karena dapat mengurangi kadar hormon kortisol
dalam tubuh. Kortisol merupakan salah satu hormon yang terlibat dalam respon stress tubuh.
3. Membuat tidur nyenyak
Menghirup aroma dari lilin aromaterapi dapat membuat tubuh menjadi lebih tenang dan rileks.
Dengan keadaan tersebut, maka akan lebih mudah untuk tertidur di malam hari.
4. Membuat fokus saat meditasi
Lilin aromaterapi menjadi cara yang efisien untuk berlatih meditasi serta dapat membantu
menyampingkan pikiran negatif.
2.4 Palm Wax
Palm wax merupakan wax yang sangat populer digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
candle wax. Dalam proses pembuatannya, buah palem yang telah dipanen akan dibawa ke pabrik. Biji
palem tersebut kemudian dipisahkan dengan kulitnya yang pada akhirnya meninggalkan lapisan luar
yang lunak dan berdaging. Kulit ini yang kemudian dipanaskan untuk mendapatkan ekstrak wax.
Palm wax memiliki sifat biodegradable dan larut dalam air. Wax yang berasal dari buah palem
ini memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan parafin dan soy wax. Titik lelehnya yakni
mencapai 140 derajat F dan menghasilkan sinar yang lebih terang. Palm wax memiliki kapasitas untuk
menyerap aroma yang lebih besar serta melepaskannya secara perlahan. Karena tahan lama dan
memiliki kapasitas menyerap aroma tersebut.
Selain digunakan sebagai bahan campuran lilin, palm wax juga dapat digunakan sebagai bahan
memasak, minyak untuk memasak, campuran kosmetik dan sabun, serta campuran biodiesel.

2.5 Minyak Atsiri


Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki
komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah
digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat. Saat ini sudah banyak sekali
varian-varian aroma dari minyak atsiri yang sudah tersedia dan ada dipasaran sehingga kita dapat
dengan mudah mendapatkannya dan memilih varian aroma yang kita inginkan.

2.6 Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke
dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah ditetapkan.
Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3, yaitu: (1) sumber perkotaan dan industri; (2) sumber
pedesaan/pertanian; (3) sumber alami. Sumber perkotaan dan industri ini berasal dari kemajuan
teknologi yang mengakibatkan banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor. Sumber pencemaran udara untuk wilayah pedesaan/pertanian yaitu dengan penggunaan
pestisida sebagai zat senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh), virus dan zat lain-
lain yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Sedangkan sumber
alami berasal dari alam seperti abu yang dikeluarkan akibat gunung berapi, gas-gas vulkanik, debu yang
bertiupan akibat tiupan angin, bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik dan
lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982,
pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukannya. Baku mutu udara ambien merupakan suatu ukuran pada batas atau kadar zat,
energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 yaitu suatu angka yang tidak mempunyai
satuan yang dimana dapat menggambarkan kondisi mutu udara ambien di suatu lokasi tertentu, yang
didasarkan oleh adanya dampak pada kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran udara disebabkan oleh zat-zat pencemar udara atau yang biasa disebut dengan
polutan. Setiap polutan memiliki dampak yang berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis yang
lainnya. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara diantaranya : Karbon Monoksida (CO),
Karbon Dioksida (CO2), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), dan Partikular (PM10). Zat polutan di udara bebas memiliki
beberapa sifat bentuknya yaitu ada memiliki bau, ada yang tidak memiliki bau, dapat dilihat, tidak dapat
dilihat, dan berwarna atau tak berwarna.
Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya: mengganggu
kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem, dan hujan asam. Kesehatan pada manusia
akan terganggu akibat udara yang tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi
saluran pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker yang sangat
berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan dimana
lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan
merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang
merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan
industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara. Di Atmosfer, polutan tersebut
membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Akhirnya mereka jatuh ke tanah sebagai
hujan asam.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksanaan kegiatan pembuatan S-Can Penetral Udara (Sansevieria Candle Penetral Udara)
dilakukan di Laboratorium Biologi SMA NEGERI 2 UNGGUL SEKAYU pada bulan April-September
tahun 2023.

3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan


Untuk data kualitatif diperoleh dari jurnal ataupun browsing internet untuk memperjelas informasi
terkait tanaman lidah mertua dan juga proses pembuatan lilin aroma terapi.
Untuk data kuantitatif dilakukan dengan metode experimen di Laboratorium Biologi. Penelitian
dilakukan terhadap uji efektivitas lilin aroma terapi terhadap karbon monoksida yang dihasilkan dari
asap rokok.
Alat :
1. Kompor
2. Oven
3. Timbangan
4. Blender
5. Erlenmeyer
6. Pisau
7. Mangkuk kaca/alumunium
8. Wadah kotak beserta penutup
9. Kain penyaring/kain flanel
10. Panci
11. panci kukus
12. Gelas kaca
13. Pencetak lilin
14. Sumbu lilin
Bahan :
1. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata)
2. Palm wax
3. Minyak atsiri
4. Pewarna
5. Pelarut Etanol

Cara pembuatan ekstrak lidah mertua :


1. Siapkan tanaman lidah mertua yang tepi daunnya berwarna kuning emas dengan ujung daun
runcing, lalu dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan air bersih yang mengalir
2. Tanaman lidah mertua kemudian dipotong-potong, kemudian dikeringkan di dalam oven pada
suhu 60ºC selama dua hari atau sampai kering. Bisa juga menggunakan cahaya matahari
3. Setelah kering lidah mertua lalu dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk halus, lalu
diayak dan disimpan dalam wadah yang bersih kemudian tutup rapat
4. Serbuk simplisia kemudian ditimbang dan dicampurkan dengan etanol (perbandingan 1:10) di
dalam tabung maserasi
5. Sampel diaduk hingga tercampur, lalu diaduk kembali setelah 6 jam pertama
6. Setelah 1x24 jam, sampel disaring menggunakan kain penyaring atau kain flanel
7. Bilas lagi sampel dengan menggunakan etanol sebanyak 500 ml dan diamkan kembali
8. Setelah 6 jam pertama, aduk sampel dan diamkan kembali hingga 2X24 jam
9. Setelah 2x24 jam, saring sampel dan masukkan ke dalam gelas kaca
10. Langkah selanjutnya adalah mengukus sampel yang masih cair agar menjadi kental dengan
menggunakan panci pengukus selama jam
11. Setelah kental, angkat dan pindahkan pada botol yang telah disediakan untuk penyimpanan
Cara pembuatan lilin aroma terapi dari lidah mertua :
1. Masukkan air ke dalam panci, lalu panaskan hingga mendidih.
2. Masukkan palm wax dalam mangkuk alumunium, lalu panaskan dalam panci berisikan air yang
telah mendidih.
3. Matikan kompor, lalu masukkan beberapa tetes minyak atsiri dan pewarna, lalu aduk hingga
tercampur merata .
4. Masukkan pula ekstrak daun lidah mertua lalu aduk hingga merata.
5. Masukkan ke dalam cetakan yang sebelumnya sudah diletakkan sumbu lilin
6. Dinginkan pada suhu ruangan selama 2 jam

3.3 Metode Pemerolehan Data


Metode yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini menggunakan metode studi literatur
untuk data kualitatif dan eksperimen untuk data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari referensi
berbagai macam sumber, yaitu beberapa jurnal dan situs internet tentang kandungan dari tanaman lidah
mertua yang berpotensi sebagai penetral udara dan jurnal atau situs yang membahas tentang pembuatan
lilin aromaterapi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari uji lilin aromaterapi pada kualitas udara
yang diberi asap rokok. Pada tahap pengujian terdiri dari 2 sampel lilin aroma terapi.
Sampel 1 : 1 Batang rokok tanpa S-Can PU dalam kotak
Sampel 2 : 1 Batang rokok dengan S-Can PU dalam kotak

Survei : Melihat tanaman lidah mertua dan mencari tahu kandungan


tanaman lidah mertua

Eksperimen : Membuat dan melakukan uji coba lilin aroma terapi


dari ekstrak tanaman lidah mertua sebagai penetral udara.

Dokumentasi : Pengumpulan data dan meneliti catatan penting


yang erat hubungannya dengan objek.

Gambar 1.1 Metode perolehan data

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data


Metode pengolahan dan analisis data dilakukan setelah proses pengujian selesai. Hasil
pengujian akan dianalisis sesuai dengan hasil eksperimen dan uji coba lalu dideskripsikan berdasarkan
prosedur dengan dibuatnya tabel dan diagram hasil uji coba S-Can PU yang kemudian akan
dideskripsikan di bagian pembahasan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Kandungan lidah mertua
Berdasarkan studi literatur yang kami lakukan didapat bahwa tanaman tanaman lidah mertua
memiliki bahan aktif glikosida, alkaloid dan fenol yang akan bekerja mereduksi polutan karbon
monoksida asap rokok menjadi asam organik, asam amino dan gula yang tidak akan berbahaya
lagi bagi kesehatan manusia. Tanaman lidah mertua akan menghasilkan gas yang bermanfaat
saat proses respirasi yaitu oksigen sehingga mampu meredam bahaya karbon monoksida dari
asap rokok (Dewatisari dkk, 2020 dalam Riksanto dkk, 2021). Lilin aromaterapi ini
memanfaatkan kandungan tanaman lidah mertua yang bermanfaat untuk mereduksi polutan
seperti karbon monoksida, yang dikembangkan dalam inovasi produk S-Can PU.

2. Efektifitas S-Can PU dalam menetralkan udara


Proses Uji efektivitas pada penelitian S-Can PU (Sansevieria candle Penetral Udara) dilakukan
menggunakan wadah kotak yang tertutup, dan diletakkan dua sampel uji coba dengan indikator
pengukuran menggunakan alat pendeteksi karbon monoksida.
Sampel 1 : 1 Batang rokok tanpa S-Can PU dalam kotak
Sampel 2 : 1 Batang rokok dengan S-Can PU dalam kotak

Gambar 1.2 Sampel 1 Gambar 1.3 Sampel 2

Berdasarkan hasil uji coba pada 2 sampel, diketahui bahwa terjadi penambahan kadar karbon
monoksida yang tinggi pada sampel 1 yakni kotak sampel uji coba dengan satu batang rokok tanpa S-
Can PU, sedangkan pada sampel 2 yakni kotak sampel uji coba dengan satu batang rokok beserta S-
Can PU terjadi penambahan kadar monoksida tidak terlalu tinggi.

Tabel 1 : Penambahan Karbon Monoksida (CO)

Waktu 30s 60s 90s 120s

Sampel 1 13 ppm 86 ppm 139 ppm 211 ppm

Sampel 2 18 ppm 38 ppm 60 ppm 82 ppm

Pada tabel 2.1 diketahui bahwa sampel 1 tanpa S-Can PU pada 30 detik pertama diketahui kadar
karbon monoksida sebanyak 13 ppm, pada 1 menit meningkat sebanyak 86 ppm, pada 1 menit 30 detik
meningkat sebanyak 139 ppm dan terakhir pada 2 menit meningkat sebanyak 211 ppm. Sedangkan pada
sampel 2 dengan ditambahkannya S-Can PU dalam kotak uji coba sampel dua, dimana pada 30 detik
pertama diketahui kadar karbon monoksida meningkat sebanyak 18 ppm, pada 1 menit meningkat
sebanyak 38 ppm, pada 1 menit 30 detik sebanyak 60 ppm dan terakhir pada 2 menit sebanyak 82 ppm.
4.1 Pembahasan
Penelitian ini memanfaatkan daun tanaman lidah mertua Sansevieria trifasciata yang dijadikan
lilin aromaterapi yang kemudian akan digunakan untuk menetralisir udara ruangan yang tercemar
polutan karbon monoksida dari asap rokok. Dari studi literatur yang telah peneliti lakukan dalam sebuah
jurnal penelitian menyatakan mekanisme penyerapan polutan dari tanaman lidah mertua adalah melalui
penampang daun. Semakin tua umur tanaman ini, maka semakin luas dan tinggi pula kemampuan
penampang daunnya dalam menyerap polutan. Sebuah penelitian lainnya juga menunjukkan reduksi
tertinggi tanaman lidah mertua dengan tinggi 100 cm mampu mereduksi karbon monoksida sebesar
84,18% dan 5 helai daun sansevieria bisa menetralisir ruangan penuh asap rokok. Tanaman lidah mertua
memiliki bahan aktif glikosida, alkaloid dan fenol yang akan bekerja mereduksi polutan karbon
monoksida asap rokok menjadi asam organik, asam amino dan gula yang tidak akan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Tanaman lidah mertua akan menghasilkan gas yang bermanfaat saat proses respirasi
yaitu oksigen sehingga mampu meredam bahaya karbon monoksida dari asap rokok. Tanaman lidah
mertua akan menghasilkan gas yang bermanfaat saat proses respirasi yaitu oksigen sehingga mampu
meredam bahaya karbon monoksida dari asap rokok (Dewatisari dkk, 2020 dalam Riksanto dkk, 2021)
Pembuatan lilin aromaterapi dengan campuran ekstrak lidah mertua diawali dengan proses
maserasi daun lidah mertua untuk memperoleh ekstrak daun lidah mertua. Daun lidah mertua
dibersihkan dari kotoran lalu kemudian dikeringkan menggunakan oven ataupun sinar matahari. Tujuan
pengeringan di dalam oven atau sinar matahari ialah untuk menghilangkan kadar uap air yang
terkandung dalam daun lidah mertua dengan suhu 60 derajat (jika menggunakan oven). Setelah kering
lidah mertua lalu dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk halus, lalu diayak untuk menyaring
bubuk simplisia. Kemudian serbuk simplisia tersebut ditimbang dan dicampurkan dengan etanol
(perbandingan 1:10) di dalam tabung maserasi. Tahap selanjutnya, ekstrak lidah mertua yang telah
didapatkan akan dicampurkan dengan bahan-bahan pembuat lilin. Dengan memanaskan palm wax pada
gelas kaca hingga mencair, lalu ditambahkan ekstrak lidah mertua dengan perbandingan antara palm
wax dan ekstrak lidah mertua adalah 2;1, yang kemudian ditambahkan minyak atsiri sebagai wani
aromaterapi dan aduk hingga merata. Sebagai hasil akhir, letakkan hasil pada wadah lilin yang telah
diletakkan sumbu dan tunggu hingga kering.
Pada uji efektifitas S-Can PU dalam menetralkan udara dengan menggunakan metode
experimen yang dilakukan pada dua sampel, yakni sampel pertama sebuah kotak dengan satu batang
rokok yang dihidupkan tanpa adanya S-Can PU dan sampel kedua yakni sebuah kotak dengan satu
batang rokok yang dihidupkan bersama dengan S-Can PU. Kedua sampel tersebut diukur kandungan
karbon monoksida yang dihasilkan dari asap rokok dengan menggunakan alat pengukur kadar karbon
monoksida. Pengukuran kadar karbon monoksida dilakukan dengan waktu paparan yang berbeda yaitu
30 detik, 1 menit, 1 menit 30 detik dan 2 menit.

Grafik 3.1 Penambahan Karbon Monoksida


Dari grafik 3.1 terlihat bahwa pada sampel 1 terjadi kenaikan jumlah karbon monoksida yang
terjadi secara pesat, dimana dalam kurun waktu 120 detik kadar karbon monoksida dalam kotak sampel
uji coba 1 mengalami kenaikan kadar karbon monoksida sebesar 211 ppm. Sedangkan pada sampel 2
kenaikan jumlah kadar karbon monoksida dapat diminimalisir dengan adanya S-Can PU dalam kotak
sampel uji coba 2, dimana kenaikan kadar karbon monoksida dalam waktu 120 detik hanya sampai 82
ppm, atau tidak sampai setengah dari kenaikan pada sampel 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan lilin aromaterapi S-Can PU dalam waktu yang agak lama dapat mengurangi paparan
polutan karbon monoksida. Ini membuktikan bahwa dengan adanya S-Can PU di dalam kotak tersebut
dapat menyerap karbon monoksida sehingga karbon monoksida yang dihasilkan dari rokok dapat
diminimalisir penyebarannya dalam kotak tersebut. Dari data hasil uji coba tersebut dapat ditarik
kesimpulan juga bahwa sampel 1 mengalami penambahan karbon monoksida lebih besar daripada
sampel 2, yang artinya S-Can PU terbukti dapat menyerap Karbon monoksida atau dapat menetralkan
udara, sehingga dapat disimpulkan bahwa S-Can PU ini dapat menjadi inovasi lilin aromaterapi yang
dapat juga menetralkan udara dalam ruangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa S-Can PU merupakan inovasi produk berupa
lilin aromaterapi yang bermanfaat sebagai lilin aromaterapi sekaligus penetral udara terutama polutan
karbon monoksida.
1. Tanaman lidah mertua Sansevieria trifasciata mengandung bahan aktif glikosida, alkaloid dan
fenol yang dapat bekerja mereduksi polutan karbon monoksida asap rokok.
2. S-Can PU dibuat dengan memanfaatkan ekstrak dari tanaman lidah mertua yang didapatkan
dari metode maserasi dengan bantuan pelarut etanol, hasil ekstrak kemudian dicampurkan
dengan bahan pembuat lilin aromaterapi.
3. Penggunaan S-Can Pu untuk menetralisir udara terbukti efektif dalam menyerap karbon
monoksida yang dihasilkan dari asap rokok, yang telah dibuktikan dari uji coba dengan 2
sampel.

5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat sebagai acuan dan membangun untuk peneliti
selanjutnya, yakni :

1. Perlu dilakukan pengulangan uji perlakuan terhadap kedua sampel sehingga efektivitas lilin
aroma terapi teruji.
2. Lebih teliti dalam eksperimen guna meminimalisir terjadinya kesalahan atau kegagalan dalam
pembuatan produk
3. Mengkaji lebih lanjut dengan melakukan uji coba lanjutan pada polutan jenis lain selain dari
karbon monoksida

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait tanaman
lidah mertua dan juga dapat berguna sebagai sumber untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan tanaman lidah mertua sebagai penetral udara dan bahkan dapat dikembangkan lebih
lanjut baik oleh peneliti maupun oleh peneliti lainnya.
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang selalu melindungi,
melimpahkan berkah dan Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan penelitian S-Can PU (Sansevieria Candle Penetral Udara) ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar semata-mata tidak hanya usaha dari peneliti sendiri, melainkan juga
adanya bantuan tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Nafilah Demasz, S.Pd.,M.Si. selaku
guru pembimbing dan juga teman-teman dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan, seperti dari pihak komite SMA Negeri 2 Unggul Sekayu dan juga pihak
laboratorium biologi SMA Negeri 2 Unggul Sekayu.

Peneliti berharap, karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, baik dari
peneliti sendiri, sekolah dan teman sekitar juga teman-teman peneliti di luar sana, sebagai
sumber ilmu pengetahuan dan wawasan, terutama yang berkaitan dengan tanaman lidah mertua
(Sansevieria trifasciata) .
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Jainal dan Hasibuan, Ferawati Artauli, 2019. Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap
Kesehatan Untuk Menambah Pemahaman Masyarakat Awam Tentang Bahaya dari polusi
udara.rosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau IV (SNFUR-4) Pekanbaru, 7
September 2019 ISBN: 978-979-792-691-5

Risbi, Nadia Jenna, 2019. Candle wax and its basic secret ingredient. https://www.bymne-
bali.com/post/candle-wax-and-its-basic-secret-ingredient

Komala, dkk, 2012. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain)
Teradap Khamir Candida albicans. Fitofarmaka, Vol. 2, No.2, Desember 2012 : 146-152
Natasyha.P.R, 2022. Berbagai manfaat lilin aromaterapi untuk kesehatan mental.
https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/2478-berbagai-manfaat-lilin-
aromaterapi-untuk-kesehatan-mental
Riksanto, dkk, 2021. Pengaruh Ekstrak Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) Dalam Menurunkan
Kadar Karbon Monoksida Akibat Asap Sidestream Rokok Filter. AL-IQRA MEDICAL
JOURNAL : JURNAL BERKALA ILMIAH KEDOKTERAN e-ISSN : 2549-225X. Vol. 4 No.
2, Augustus 2021, Hal. 71-83
Prabandarai, Sari dan Febriyanti, Riski, 2017. Formulasi Dan Aktivitas Kombinasi Minyak Jeruk Dan
Minyak Sereh Pada Sediaan Lilin Aroma Terapi. Jurnal Para Pemikir Vol 6 No 1 Januari 2017
ISSN:2089-5313
Dewatisari, Whika Febria, 2020. Perbandingan Pelarut Kloroform Dan Etanol Terhadap Rendeman
Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain) Menggunakan Metode Maserasi.
ISBN: 978-602-72245-5-1 Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19
Gowa, 19 September 2020
Lampiran 1 : (logbook)
Tabel 2.2 logbook kegiatan

No Waktu Keterangan

1. Maret Survei tanaman lidah mertua : mencari tanaman lidah


mertua di lingkungan sekitar dan mencari tahu manfaat
dan kandungan dari lidah mertua

2. Maret-April Studi literatur jurnal-jurnal atau website yang berkaitan


dengan tanaman lidah mertua dan juga lilin aromaterapi.

3. April Melakukan eksperimen pertama pembuatan S-Can PU

4. Mei Penyusunan proposal Sansevieria Candle Penetral Udara


( S-Can PU)

5. Mei Mengkaji hasil percobaan pertama pembuatan S-Can PU

6. Juni-Juli Studi literatur kembali mengenai pembuatan lilin


aromaterapi dan juga metode maserasi daun

7. Juli-Agustus Melakukan eksperimen kedua pembuatan S-Can PU

8. Agustus Melakukan uji coba S-Can PU dalam menetralkan


polutan (polutan yang diuji cobakan adalah karbon
monoksida)

9. September Analisis hasil uji coba

10. September Penyusunan laporan Sansevieria Candle Penetral Udara (


S-Can PU)

Anda mungkin juga menyukai