Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KAPITA SELEKTA : FISIKA


ANALISIS KANDUNGAN DAN MANFAAT SANSEVIERIA
SEBAGAI ANTIOKSIDAN

DISUSUN OLEH :
JELI ( 2230107012 )

DOSEN PENGAMPU :

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUNGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Solawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad
Saw. yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempurna dengan bahasa yang sangat indah. Penyusun merasa sangat bersyukur
karena telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “ANALISIS
KANDUNGAN DAN MANFAAT SANSEVIERIA SEBAGAI ANTIOKSIDAN”.
Penyusun sangat menyadari di dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan
penyusun. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini.
Semoga Allah Swt melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas
kebaikan semua pihak yang membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, khususnya bagi
pembaca pada umumnya.
Wassalammualaikum wr.wb.

Batusangkar, 3 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya populasi dan berkembangnya berbagai jenis
teknologi, polusi udara menjadi permasalahan yang erat dikaitkan dengan
permasalahan lingkungan. Di era ini Sangat sulit untuk mendapatkan udara
yang bersih dan bebas polusi. Hal ini disebabkan oleh sumber-sumber
penghasil oksigen seperti pohon sudah ditebangi, akan tetapi penggunaan
transportasi makin meningkat. Hal ini tentu menjadi permasalahan bagi
seluruh warga bumi, dimana polusi udara menjadi sumber terbesar penyebab
terjadinya suatu penyakit.
Dalam pedomannya yang direvisi tahun 2021 WHO
merekomendasikan rata-rata partikel kecil dan berbahaya di udara yang
dikenal sebagai PM2.5 tidak boleh lebih dari 5 mikrogram per meter kubik.
WHO mengatakan konsentrasi rendah pun menyebabkan risiko kesehatan
yang signifikan.
Namun, hanya 3,4 persen dari kota-kota yang disurvei itu yang
memenuhi standar pada 2021, menurut data yang dipenuhi oleh IQAir, sebuah
perusahaan teknologi polusi Swiss yang memantau kualitas udara. Sebanyak
93 kota mengalami tingkat PM2.5 10 kali lipat dari tingkat yang
direkomendasikan.
Dari banyaknya jenis penghasil polusi udara, asap rokok menjadi
salah satu sumber polusi udara yang paling disorot, asap rokok adalah polusi
udara yang dihasilkan oleh kegiatan merokok. Asap rokok sangat berdampak
buruk bagi kesehatan seperti halnya asma dan kanker paru-paru, tidak hanya
bagi perokok tetapi asap rokok juga memberikan dampak yang sama bahkan
bisa lebih parah kepada perokok pasif ( orang yang tidak merokok tetapi
berada di sekitar perokok ).
Hal ini lah yang menjadi perhatian penyusun dimana akibat dari
kebiasaan merokok, seseorang terkadang tidak memperdulikan atau bersikap
tak acuh ketika merokok dalam ruangan, padahal terkadang didalam ruangan
tersebut ada anak kecil dan lansia yang rentan terserang penyakit.
Untuk mengatasi masalah ini perlu dicarikan solusi agar gas ataupun
polusi udara yang dihasilkan rokok dapat di turunkan. Salah satu tanaman
yang dikenal dapat menurunkan gas karbon monoksida pada asap rokok yaitu
sanseviera atau lebih dikenal dengan nama lidah mertua. Berbagai penelitian
telah membuktikan bahwa ekstrak lidah mertua dapat mereduksi kandungan
karbon monoksida menjadi zat yang bermanfaat bagi tubuh seperti asam
amino dan asam organ serta berpotensi menurunkan kadar zat berbahaya
karbon monoksida pada asap rokok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kandung dari tanaman lidah mertua?
2. Bagaimana cara tanaman lidah mertua menjadi antioksidan?
3. Bagaimana peran lidah mertua sebagai antioksidan?
4. Apa saja zat berbahaya yang dapat di netral kan tanaman lidah mertua?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kandungan tanaman lidah mertua.
2. Mengetahui cara tanaman lidah sebagai antioksidan.
3. Mengetahui peran lidah mertua sebagai antioksidan.
4. Menganalisa zat berbahaya yang dapat dinetralkan dengan tanaman lidah
mertua.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sansevieria
Sansevieria adalah sebuah jenis tanaman hias yang memiliki beragam
warna dan bentuk daun yang indah, serta tumbuh dengan mudah di halaman
rumah tanpa perlu perawatan yang rumit. Tanaman ini dibudidayakan karena
keindahan struktur dan warna daunnya. Dengan variasi bentuk, warna, ukuran,
dan pola daunnya, tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Sansevieria adalah tumbuhan herba yang memiliki akar rimpang
horizontal berwarna merah kuning dan tingginya berkisar antara 0,4 hingga
1,8 meter. Setiap tanaman Sansevieria memiliki 2 hingga 6 helai daun yang
berbentuk garis sempit di pangkalnya dan berujung runcing. Tanaman ini
dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di
atas permukaan laut.
Sansevieria telah dikenal oleh banyak orang selama beberapa abad dan
mulai dibudidayakan sebagai tanaman hias sejak abad ke-19. Minat
masyarakat terhadap Sansevieria tetap tinggi hingga tahun 2008. Tanaman
Sansevieria dianggap sebagai tanaman hias yang bergengsi karena bentuknya
yang unik dan perawatannya yang sangat mudah. Tanaman ini sering
dijadikan hiasan dalam taman rumah hingga hotel berbintang. Meskipun
Sansevieria berasal dari Afrika dan merupakan tanaman impor, namun telah
lama dikembangkan di Indonesia.
Sansevieria memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan
tanaman lainnya. Tanaman ini mampu tumbuh dengan baik dalam suhu dan
cahaya yang bervariasi, serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gas
aktif yang berbahaya dan polutan. Bahkan, lidah mertua mampu menyerap
107 jenis polutan yang terdapat dalam udara, termasuk polutan dari lalu lintas
dan ruangan yang penuh dengan asap rokok. Mekanisme penyerapan polutan
oleh lidah mertua dilakukan melalui penampang daunnya. Seiring dengan
pertambahan usia tanaman, penampang daunnya semakin luas, yang
meningkatkan kemampuan lidah mertua dalam menyerap polutan.
Sansevieria memiliki komponen seperti glikosida, alkaloid, dan fenol
yang dapat mengurangi polutan karbon monoksida dalam asap rokok menjadi
asam organik, asam amino, dan gula. Ini berarti bahwa bahan-bahan tersebut
tidak lagi berbahaya bagi kesehatan manusia.
Selain itu, saat melakukan proses respirasi, Sansevieria akan
menghasilkan oksigen yang memiliki manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Oksigen ini mampu menetralkan bahaya karbon monoksida yang terdapat
dalam asap rokok.
B. Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menyerap atau
menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit
degenerative seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya.
Senyawa antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk
menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh
radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Senyawa ini memiliki
struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal
bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi
berantai dari radikal bebas ( Murray, 2009 ).
Antioksidan diperlukan untuk melawan efek negatif dari radikal bebas.
Fungsi antioksidan adalah mengatasi atau menetralkan radikal bebas, dengan
harapan pemberian antioksidan dapat menghambat reaksi radikal bebas dan
mencegah kerusakan sel tubuh manusia yang dapat menyebabkan penyakit
degeneratif (Kosasih dkk., 2006).
Dalam upaya melawan bahaya radikal bebas, baik radikal bebas yang
berasal dari luar tubuh (eksogen) maupun yang dihasilkan oleh tubuh sendiri
(endogen), manusia memiliki sistem pertahanan yang disebut antioksidan.
Sistem ini terdiri dari tiga kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
1. Antioksidan Primer: Kelompok antioksidan ini berperan dalam mencegah
terbentuknya radikal bebas berikutnya (propagasi). Beberapa contoh
antioksidan primer adalah transferin, feritin, dan albumin.
2. Antioksidan Sekunder: Kelompok antioksidan ini bertugas menangkap
radikal bebas dan menghentikan pembentukan lebih lanjut. Beberapa
contoh antioksidan sekunder meliputi Superoxide Dismutase (SOD),
Glutathion Peroxidase (GPx), dan katalase.
3. Antioksidan Tersier atau enzim perbaikan: Kelompok antioksidan ini
berperan dalam memperbaiki kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan
oleh radikal bebas. Beberapa contoh antioksidan tersier meliputi Metionin
sulfosida reduktase, DNA repair enzymes, protease, transferase, dan
lipase.
Berdasarkan sumbernya, antioksidan yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Pertama, terdapat
antioksidan yang sudah diproduksi di dalam tubuh manusia, yang dikenal
sebagai antioksidan endogen atau enzim antioksidan. Contoh enzim
antioksidan ini meliputi Superoksida Dismutase (SOD), Glutation Peroksidase
(GPx), dan Katalase (CAT). Kedua, terdapat antioksidan sintetis yang banyak
digunakan dalam produk pangan, seperti Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil
Hidroksi Toluen (BHT), propil galat, dan Tert-Butil Hidroksi Quinon
(TBHQ). Ketiga, terdapat antioksidan alami yang diperoleh dari berbagai
bagian tanaman, seperti kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji, dan
serbuk sari. Contoh antioksidan alami ini meliputi vitamin A, vitamin C,
vitamin E, serta senyawa fenolik seperti flavonoid ( Parwata, 2016 : 16-17 ).

C. Sansevieria sebagai Antioksidan


Tanaman lidah mertua, yang juga dikenal sebagai sansevieria atau
lidah mertua, memiliki beberapa senyawa antioksidan yang bermanfaat.
Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan
yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat berperan dalam
perkembangan penyakit. Berikut adalah beberapa senyawa antioksidan yang
terdapat dalam lidah mertua:
1. Flavonoid
Lidah mertua mengandung berbagai jenis flavonoid, seperti katekin
dan quercetin. Flavonoid adalah senyawa dengan sifat antioksidan yang
kuat dan dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.
2. Saponin
Saponin adalah senyawa antioksidan yang ditemukan dalam lidah
mertua. Selain itu, senyawa ini juga memiliki sifat antiinflamasi yang
membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
3. Polifenol
Lidah mertua mengandung polifenol, senyawa kimia alami yang
memiliki sifat antioksidan. Polifenol dapat melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan oksidatif dan memberikan manfaat kesehatan seperti melawan
inflamasi serta mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Perlu diingat bahwa kandungan antioksidan dalam lidah mertua dapat
bervariasi tergantung pada varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan
metode pengolahan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wandita & Musfiroh ( 2018 ),
Ekstrak daun tua tumbuhan lidah mertua mempunyai aktivitas antioksidan
lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak daun muda tumbuhan lidah mertua.
Data absorbansi yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tua umur daun,
maka semakin kecil nilai absorbansinya. Ekstrak daun tua tumbuhan lidah
mertua memiliki senyawa flavonoid yang lebih banyak dibandingkan ekstrak
daun muda tumbuhan lidah mertua, semakin banyak komponen polifenol
dalam flavonoid maka aktivitas antioksidan semakin tinggi. Jadi jika ingin
memanfaatkan Sansevieria sebagai antioksidan sebaiknya pilih daun dari
tanaman yang telah tua.
Kandungan polifenol yang diekstraksi dipengaruhi oleh jenis pelarut
yang digunakan (Marliani dkk., 2017). Dalam pengujian ini, vitamin C (asam
askorbat) digunakan sebagai pembanding untuk aktivitas antioksidan dengan
konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm. Semakin tinggi konsentrasi vitamin
C, semakin tinggi persentase penghambatan radikal bebas DPPH. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan jumlah partikel yang dapat mengoksidasi
partikel dari radikal bebas DPPH yang ada.
Penggunaan lidah mertua (Sansevieria sp.) sebagai antioksidan dalam
ruangan masih dalam tahap penelitian dan belum memiliki bukti ilmiah yang
cukup untuk mendukung klaim tersebut. Lidah mertua umumnya dikenal
sebagai tanaman hias yang dapat membantu menyaring udara di dalam
ruangan dengan menghilangkan beberapa polutan dan meningkatkan kualitas
udara. Namun, efeknya sebagai antioksidan masih membutuhkan lebih banyak
penelitian.
Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan stres oksidatif.
Makanan kaya antioksidan, seperti berbagai jenis buah dan sayuran, telah
lama diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan kita.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman indoor
seperti Sansevieria dapat memberikan manfaat bagi kualitas udara di dalam
ruangan, efek langsung lidah mertua sebagai antioksidan pada manusia masih
perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu, perlu diingat bahwa efek antioksidan yang
signifikan mungkin hanya terjadi ketika senyawa aktif dalam lidah mertua
dikonsumsi secara langsung melalui suplemen atau ekstrak tertentu.
Namun jika tertarik mencoba Sansevieria sebagai antioksidan alami,
kita tetap dapat melakukannya yaitu dengan cara meletakkan tanaman lidah
mertua di dalam ruangan, terutama di ruang tamu karena walaupun masih
sedikit penelitian tentang lidah mertua sebagai antioksidan tetap ada yang
menyatakan bahwa kandungan antioksidan dalam lidah mertua dapat
menetralisir dan menyerap kandungan karbon dari polusi udara terutama asap
rokok.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sansevieria, juga dikenal sebagai lidah mertua, adalah tanaman hias
yang populer karena keindahan daunnya. Tanaman ini tumbuh dengan mudah
di halaman rumah tanpa perlu perawatan yang rumit, sehingga memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Selain itu, Sansevieria memiliki karakteristik unik,
seperti kemampuan untuk tumbuh dalam suhu dan cahaya yang bervariasi
serta kemampuan menyerap polutan dari udara.
Sansevieria mengandung senyawa antioksidan, termasuk flavonoid,
saponin, dan polifenol. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel
tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat berperan
dalam perkembangan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun
tua Sansevieria memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan
dengan ekstrak daun muda.
Meskipun Sansevieria belum memiliki bukti ilmiah yang cukup untuk
mendukung klaimnya sebagai antioksidan, tanaman ini dikenal dapat
meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan dengan menghilangkan
beberapa polutan. Namun, untuk mendapatkan manfaat antioksidan secara
langsung, konsumsi suplemen atau ekstrak Sansevieria mungkin lebih efektif
daripada hanya meletakkan tanaman di dalam ruangan.
Secara keseluruhan, Sansevieria memiliki potensi sebagai sumber
antioksidan alami, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami
efeknya secara spesifik pada kesehatan manusia.

B. Saran
Saran yang dapat penyusun berikan untuk pembaca dan diri penyusun
sendiri yaitu selagi masih ada yang alami untuk mencegah suatu penyakit
kenapa harus memakai yang buatan, selalu manfaatkan apa yang alam berikan
dengan sebaik-baiknya, jangan lupa untuk selalu merawat lingkungan
terutama tumbuhan agar oksigen disekitar kita tetap bersih.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai