Anda di halaman 1dari 12

15 1

BAB – VII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
2

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
3

I. SPESIFIKASI
TEKNIS

I – A.
SYARAT – SYARAT UMUM
Cakupan pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pekerjaan pembangunan (pekerjaan baru dan/ atau
pekerjaan perbaikan/rehab) prasarana fisik lingkungan pemukiman yang antara lain adalah pekerjaan
pavingisasi jalan.

I – A.1
PERSIAPAN PEKERJAAN
Setelah diterbitkannya SPK, Kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap
terhadap kondisi fisik dan struktur yang ada dan melaporkannya kepada Direksi Teknik tidak lebih
dari
7 (tujuh) hari setelah Penyerahan Lapangan oleh Pengguna Anggaran kepada Kontraktor.
Berdasarakan hasil survey tersebut Direksi Teknik akan melakukan peninjauan kembali rancangan
pekerjaan yang akan dilaksanakan secara lengkap, yang memperhitungkan informasi paling baru
mengenai kondisi fisik dan struktur dari pekerjaan yang ada. Peninjauan kembali tersebut dapat
mengakibatkan dikeluarkannya revisi cakupan kuantitas untuk setiap mata pembayaran yang ada dalam
kontrak kepada Kontraktor melalui “Change Order”. Revisi perkiraan kuantitas tidak akan merubah nilai
kontrak yang ada.

PERMULAAN PEKERJAAN
a. Selambat - lambatnya dalam waktu dua minggu (14 hari) terhitung sejak menerima Dokumen
Pengadaan, maka Penyedia jasa harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan.
b. Apabila ketentuan tersebut diatas tidak dipenuhi, maka Penyedia Jasa dianggap tidak siap
melaksanakan pekerjaan dan selanjutnya paket pekerjaan dimaksud ditarik kembali dan diberikan
kepada Calon Penyedia Jasa lain yang belum mendapat pekerjaan dari Pemerintah Kecamatan
Semarang Barat.

I – A. 2
KONTRAK – SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
Lampiran – Lampiran :
1. Surat Penawaran beserta lampirannya
2. Dokumen Pengadaan (RKS)
3. Gambar Kerja
4. Berita Acara Penjelasan Dokumen (Aanwijzing)
5. Surat Penunjukan Penyedia barang/jasa (SPPBJ)
6. Surat Penetapan Penyedia barang/jasa
7. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
8. Berita Acara Hasil Pelelangan
9. Berita Acara Evaluasi Penawaran
10. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran
11. Dokumen Isian Kualifikasi.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
4

I–B
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN TANAH
I – B. 1
GALIAN TANAH

Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan dan pembuangan. Pekerjaan ini umumnya diperlukan
untuk pembuatan saluran air, untuk pembuatan formasi dari galian atau pondasi, gorong-gorong atau
struktur lainnya.
Penggalian harus dilaksanakan hingga haris ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Teknik dan harus mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk
apapun yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, beton, tembok dan perkerasan yang lama.
Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap material dibawah dan
diluar batas galian.
Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air atau kotoran, harus menyediakan seluruh material yang
diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan (pompa), penggalian saluran air dan
pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan coverdam.
Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan proyek dimana
memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau urugan kembali.
Material galian yang mengandung tanah organik tinggi, peat, sejumlah besar akar atau benda
tetumbuhan lain dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat Direksi Teknik akan menyulitkan
pemadatan dari material pelapisan atau yang mengakibatkan terjadinya kerusakan atau penurunan yang
tidak dikehendaki, harus diklarifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan dalam
pekerjaan permanen.
Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau tiap material yang tidak disetujui
oleh Direksi Teknik sebagai bahan timbunan harus dibuang dan diratakan lapis yang tipis oleh Kontraktor
dilura wilayah kerja seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

I – B. 2
PEKERJAAN URUGAN (TIMBUNAN)

1. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau
bahan berbutir yang disetujui untuk kontruksi urugan, untuk urugan kembali dan urugan umum
yang diperlukan untuk membuat bentuk dimensi timbunan antara lain ketinggian yang sesuai
persyaratan atau penampang melintangnya.
2. Urugan yang dicakup dalam pasal ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu urugan biasa dan urugan
pilihan. Urugan pilihan akan digunakan dilokasi dimana material yang plastis sulit untuk dipadatkan
dengan baik, urugan pilhan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan badan jalan
dan untuk pekerjaan lainnya dimana kekuatan urugan adalah faktor yang kritis.

3. Urugan Biasa
a. Urugan yang diklasifikasikan sesuai urugan biasa harus terdiri dari hasil galian tanah yang
disetujui oleh Direksi Teknik yang memenuhi syarat dalam pekerjaan yang permanen.
b. Bahan yang dipilih harus tidak termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi, yang diklasifikasikan
sebagai A-7-6 dari persyaratan AASHTO M.145 atau sebagai CH dalam sistem klasifikasi “Unifed
atau Casagrande”. Bila penggunanaan tanah tidak dapat dihindarkan bahan tersebut harus
digunakan hanya pada bagian dasar dari urugan atau pada urugan kembali yang tidak
memerlukan daya dukung yang tingggi.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
5

c. Tanah yang pengembangannya tinggi atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh
AASHTO T.258 sebagai “sangat tinggi” atau “luar biasa tinggi” tidak boleh digunakan sebagai
bahan urugan.

4. Urugan Pilihan
a. Urugan hanya boleh diklasifikan sebagai “Urugan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau
maksud dimana urugan pilihan telah ditentukan atau telah disetujui secara teknik oleh Direksi
Teknik. Seluruh urugan lain yang digunakan harus dipandang sebagai urugan biasa.
b. Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan harus terdiri dari bahan padas atau sirtu
yang memenuhi persyaratan untuk urugan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat
tertentu tergantung dari penggunaannya seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi
Teknik.
c. Apabila digunakan dalam keadaan dimana pemadatan dalam kondisi jenuh atau banjir tidak
dapat dihindari, urugan pilihan haruslah sirtu atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks
Plastisitas maksimum 6%.

5. Penyiapan Tempat Kerja


a. Sebelum pemasangan urugan pada suatu tempat, seluruh bahan yang tidak memenuhi harus
telah dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknis.
b. Apabila tinggi urugan 1 meter atau kurang, dasar pondasi dari urugan harus dipadatkan dengan
baik.
c. Apabila urugan dibangun pada tepi bukit atau pada timbunan yang ada, maka lereng yang ada
harus digali untuk membentuk teras dengan lebar yang cukup untuk memungkinkan
pemadatan dengan peralatan sewaktu urugan dipasang dalam lapis horizontal.

6. Pemasangan Urugan
a. Urugan harus dibawa kepermukaaan yang telah disiapkan dan disebar merata dalam lapis yang
tidak lebih dari 20 cm telah padat. Apabila lebih dari satu lapis akan dipasang, lapis-lapis
tersebut sedapat mungkin harus sama tebalnya.
b. Urugan kembali diatas pipa dan dibelakang struktur harus dilaksanakan secara sistematis dan
secepat mungkin menyusul pemasangan pipa atau struktur. Akan tetapi sebelum pengurugan
paling sedikit diberikan waktu 8 jam setelah pemberian adukan pada sambungan pipa atau
pengecoran struktur beton dengan gaya berat atau pemasangan batu. Periode 7 hari harus
diberikan sebelum pengurugan disekitar struktur penahan tanah dari beton atau pasangan
batu.

7. Pemadatan Urugan
a. Langsung setelah pemasangan dan penghamparan urugan masing-masing lapis harus
dipadatkan benar-benar dengan peralatan pemadat yang memadai yang disetujui oleh Direksi
Teknik hingga mencapai kepadatan yang ditentukan.
b. Pemadatan dan urugan tanah harus dilaksanakan pada keadaan kadar air dari material
mendekati kadar air optimumnya.
c. Urugan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus
dipasang dalam pelapisan horizontal yang tidak lebih dari 20 cm tebal gembur dan secara
menyeluruh dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbres (stamper) minimum
seberat 10 kg.

8. Persyaratan Kepadatan
a. Lapis yang lebih dalam 30 cm dibawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan minimal sampai
95% dari kepadatan kering maksimum yang diterapkan sesuai AASHTO T 99.
b. Pada lapis kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai
100% dari kepadatan kering maksimum yang diterapkan sesuai AASHTO T 99.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
6

I – B. 3.
PEKERJAAN JALAN PAVING BLOCK
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Jalan Paving Block ini meliputi hal – hal sebagai berikut :
1. Pemasangan Urugan Sirtu / Padat
2. Pemasangan pekerjaan paving block dan menghampar pasir
 Lapisan dibawah paving menggunakan Pasir Pasang Muntilan
 Menghampar Pasir / Pengunci menggunakan Pasir Pasang Muntilan
 Sebelum pelaksanaan agar memberikan contoh paving serta dilengkapi dengan Surat
Keterangan Mutu Paving.
3. Pembuatan dan Pemasangan Kansteen/ Kerb atau Beton K – 100 (Pengunci)
4. Pasangan batu bata/ batu belah
5. Plesteran dan acian

I – B. 4
PEMASANGAN PERKERASAN PAVING BLOCK DAN MENGHAMPAR PASIR

1. Pekerjaan ini terdiri dari pembangunan dan penggantian perkerasan permukaan jalan dan
pedestrian, median dan jalan / halaman sesuai dengan Gambar atau sebagaimana diintruksikan oleh
Direksi Teknik.
2. Contoh-contoh bersama dengan spesifikasi Teknis dari pabrikan untuk setiap blok atau paving yang
disusulkan harus diajkukan kepada Direksi Teknik dan harus disetujui sebelum bahan semacam itu
digunakan dalam pekerjaan. Apabila perlu Direksi Teknik akan meminta pengujian kembali pada
laboraturium setempat yang ditunjuk.
3. Bagian-bagian yang akan diberikan perkerasan harus disetujui oleh Direksi Teknik sebelum
pemasangan kontruksi.
4. Bahan-bahan :
a. Paving block dari beton pracetak ataupun produk lokal untuk jalan dan pedestrial harus setebal
sesuai rencana dengan kekerasan yang baik dengan kuat tekan rata setara dengan beton K – 200,
saling mengunci (interlocking) sebagaimana diperlihatkan pada gambar.
b. Alas Pasir
Alas pasir digunakan untuk meratakan permukaan yang akan diberi perkerasan untuk
membentuk lapisan dasar, alas pasir yang digunakan adalah pasir pasang.

5. Pelaksanaan
Pekerjaan pemasangan paving block disesuaikan dengan tipe-tipe yang diperlihatkan pada gambar-
gambar, atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Teknik.
a. Jalan dan / pendestrian yang akan diperkeras / dipasang paving block harus sudah dibersihkan
dari kotoran-kotoran dan bekas perkerasan lama bila ada). Paving baru harus dipilih sesuai
dengan Gambar kerja. Pondasi harus dibasahi segera sebelum penempatan lapisan alas pasir
yang harus dihamparkan dengan ketebalan seperti terlihat pada gambar atau diarahkan oleh
Direksi Teknik.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
7

b. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus memasang tanda/tali sementara sepanjang daerah yang
dipasang paving block baru, sebagaimana diintruksikan oelh Direksi Teknik, untuk mencegah
para pejalan kaki diatas pekerjaan tersebut.
c. Paving block sebaiknya diletakkan sesuai dengan gambar. Pada umumnya block-block harus
dipasang pada alas pasir kira-kira 40-50 mm tebal dan digetar kebawah sampai rata dengan
menggunakan sebuah mesin pemadat (berbentuk pelat, sehingga pasir memasuki ruangan-
ruangan antara (naat) pada masing-masing paving block. Khusus untuk pemasangan block pada
jalan/lajur lalu lintas kendaraan bermotor, harus dipasang setelah pondasi jalan dinyatakan siap /
memuaskan oelh Direksi Teknik.
d. Perkerasan jalan harus dibuat dengan suatu kemiringan melintang minimum 2% atau diarahkan
lain oleh Direksi Teknik.
e. Permukaan yang selesai harus rata dan seragam, tidak ada paving block yang menonjol diatas
atau dibawah posisi permukaan.
f. Pemotongan paving block harus dilakukan dengan gergaji untuk mencocokkan bentuk potongan
(bulat seperti tiang atau pohon, dan antara kerb dan tepian jalan, dan sebagainya).

I – B. 5
PEMBUATAN DAN PEMASANGAN KANSTEEN / KERB

1. Direksi Teknik, maka Kontraktor harus menguji jenis-jenis tersebut, sebagaimana diarahkan oleh
Direksi Teknik dengan biaya dari Kontraktor sendiri.
2. Tempat – tempat yang akan dipasang kansteen/kerb/Beton K – 100 ini harus dibersihkan dan
dileveling sampai bentuk dan kedalaman yang diperlukan, dan pondasi diatas mana kerb tersebut
akan ditempatkan harus dipadatkan sampai suatu permukaan yang rata.
3. Pemasangan kerb/kansteen harus diteliti sesuai dengan gambar Pekerjaan ini akan terdiri daari
pembuatan dan/ pemasangan kerb (kansteen)/Beton K - 100, kerb penghalang dan garis penghalang
pada lokasi-lokasi sebagaimana terlihat pada gambar.
4. Kerb (kansteen) dari beton pracetak harus merupakan jenis/tipe yang diperlihatkan pada gambar
dan dari kualitas terbaik yang dapat diperoleh secara lokal dengan kuat tekan rata-rata setara
dengan beton K-200 dan dapat diterima oleh Direksi.
5. Untuk semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan, harus diajukan contoh-contoh dan pengujian
pengendalian mutu yang pernah dilaksanakan oleh produsennya. Dalam hal dimana pabrik tidak
melaksanakan pengujian dengan memuaskan bagi detail, garis-garis ketinggian sebagaimana terlihat
pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Teknik. Semua Kerb/ Kansteen yang harus
dibuat pada suatu lengkungan sampai suatu radius kurang dari pada 2 meter harus dibuat dengan
menggunakan cetakan-cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang melengkung.
6. Sambungan antara kansteen/ kerb harus diletakkan dengan sambungan-sambungan yang serata
mungkin dan diberi adukan mortar 1 Pc : 3 Pasir.

I – B. 6
PEKERJAAN KONTRUKSI PASANGAN DAN BETON

Pekerjaan kontruksi pasangan dan beton adalah sebagai berikut:


1. Pekerjaan pasangan batu belah dan plesteran
2. Pekerjaan beton

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
8

I – B. 7
PASANGAN BATU BELAH/ BATU BATA

1. Pekerjaan ini harus mencakup pembangunan dari struktur yang ditunjukkan pada gambar atau
seperti yang diperintahkan Direksi Teknik untuk dibuat dari pasangan batu atau bata. Pekerjaan
harus meliputi pengadaan seluruh material, penyiapan pondasi dan seluruh yang diperlukan untuk
menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan
dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diperintahkan secara tertulis oleh
Direksi Teknik.

2. Sifat-sifat Material
a. Batu
Batu harus merupakan batu pecah yang bersih, keras, tanpa alur atau retak dan dari jenis
diketahui awet. Apabila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah. Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, batu harus memiliki ketebalan tidak
kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari 1,5 kali, lebar dan panjang tidak kurang dari 15 cm,
lebar tidak kurang dari 1,5 kali, lebar dan panjang tidak kurang dari 1,5 tebalnya.
b. Batu – bata
Bahan lain untuk pasangan pondasi adalah Batu bata ukuran minimal 50 x110 x 220 mm yang
berkualitas baik, terbakar matang,cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah
2
melebihi 5%, mempunyai kekuatan tekan 60–80 Kg/CM
c. Pasir
Pasir harus merupakan pasir alam yang butirannya bersifat kekal, bersih, bebas dari kotoran dan
bahan-bahan organic, lanau dan lempung.
d. Semen
Semen yang digunakan Cement Portland (semen abu-abu) dan memenuhi persyaratan NI8.
e. Air
Air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan bebas dari mineral zat organic, bebas
lumpur dan laerutan alkalin lainnya.

3. Pelaksanaan
a. Adukan (mortar / spesi)
1) Seluruh material kecuali air harus dicampur dengan baik dalam alat pencampur adukan
yang disetujui hingga campuran telah berwarna merat, batu sesudahnya air ditambahkan
dan pencampuran dilanjutkan selama 5-10 menit. Jumlah air harus sedemikian sehingga
menghasilkan adukan dengan kekentalan yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70%
dari berat semen yang digunakan.
2) Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung.
Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit stelah air ditambahkan tidak boleh
digunakan dan harus dibuang.
3) Kecuali diperintahkan oleh Direksi Teknik, adukan pasangan harus terdiri dari 1Pc : 5Ps
dalam takaran volume.

b. Pemasangan Batu
1) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dan
dibasahi.
2) Landasan dari adukan segar paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan
harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diambil untuk
menghindarkan pengemlompokan dari batu yang berukuran sama.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
9

3) Tebal dari adukan harus pada rentang antara 2-4 cm dan harus mengisi penuh seluruh
rongga antara batu yang dipasang.
4) Tembok dari pasangan harus dilengkapi dengan lubang sulingan seperti ditunjukkan pada
gambar atau diperintahkan oleh Direksi Teknik, lubang suling harus berdiameter lebih
kurang 50 mm.
5) Dalam struktur panjang yang menerus seperti tembok penahan tanah, sambungan
ekspansi harus dibentuk pada jarak 20-30 meter, sambungan harus 30 mm lebar dan
setinggi tembok. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan harus dipilih
sedemikian sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
diharapkan diatas.
6) Setelah pekerjaan dinding saluran selesai, kecuali ditunjukkan lain pada gambar atau
diperintahkan oleh Direksi Teknik, seluruh permukaan luar pasangan diplester dan diaci
dengan campuran adukan 1Pc : 5Ps sampai didapat dipermukaan yang rata, halus dan baik
mutunya.

c. Pemasangan Batu Bata


Sebelum pemasangan, bata/bata harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dan
dibasahi.
1. Dinding saluran terbuat dari pasngan batu belah atau batu bata dengan spesi 1 pc: 4
ps disesuaikan dengan Daftar Kuantitas.
2. Tinggi dinding pasangan batu belah atau batu bata harus sesuai dengan gambar atau
sedemikian rupa sehingga air dari permukaan jalan/ berm bisa masuk kedalam saluran.
3. Pekerjaan dinding penahan bahu - jalan dengan pasangan batu belah atau batu bata
dengan campuran 1 Pc: 5 Ps, 1 Pc: 4 Ps harus menghasilkan pasangan dinding bahu - jalan
yang bebas dari keropos atau kerusakan lain-lain.
4. Setelah pekerjaan dinding bahu jalan selesai, kemudian diplester dan diaci dengan
campuran 1 Pc: 5 Ps sampai didapat permukaan dinding bahu jalan yang baik mutunya.

I – B. 8
PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN
PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus mendapat
persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.
2. Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pengguna Anggaran dipakai (Afkeur)
harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan dan hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Apabila Kontraktor melanjutkan pekerjaan dengan bahan-bahan bangunan yang telah ditolak, maka
Direksi Teknik dapat menyuruh membongkar dan harus diganti dengan bahan-bahan yang
memenuhi syarat atas tanggung jawab Konraktor.
4. Apabila Direksi Teknik sanksi akan mutu (kualitas) bahan bangunan yang digunakan Direksi Teknik
berhak minta kepada pihak Kontraktor untuk memeriksakan bahan-bahan bangunan yang akan
ditentukan atas biaya Kontraktor.
5. Diutamakan penggunaan produksi dalam negeri kualitas baik.
6. Ketentuan Umum
a. Semua bahan yang diperlukan harus dengan ketentuan-ketentuan PUBI-1971 atau ketentuan
yang sudah diajukan dalam bidang pembangunan pada umumnya.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
1

b. Semua bahan-bahan ataupun perlengkapan yang dipakai, dipasang ataupun dikerjakan dalam
pembangunan ini harus seijin Direksi. Bahan-bahan, alat-alat dan perlengkapan yang telah dibeli
oleh Kontraktor untuk pekerjaan ini, diletakkan ditempat yang mudah diperiksa oleh Direksi.
Untuk itu Kontraktor wajib mempersiapkan segalanya agar pemeriksaan tersebut terlaksana.
7. Air Untuk Pembangunan
Air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih bebas dari mineral zat organik, bebas lumpur,
larutan alkali, dan lain-lain.
8. Semen Portland (PC)
Untuk beton struktur dipakai semen yang memenuhi persyaratan NI-8
9. Pasir, Split dan Begesting
a. Pasir harus bersih, bebas kotoran, tersuci
b. Split harus pecahan dan bebas dari kotoran
c. Kayu begesting dan kayu tahun, sedemikian rupa harus sesuai dengan PBI 1971, kuat dan cukup
tebal sehingga gejala melengkung.
10. Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus batu bata yang baik dan utuh
11. Kapur
Kapur yang dipergunakan dari jenis kapur yang berkualitas baik dan harus memnuhi syarat yang
tercantm dalam NI8.
12. Lain – lain
a. Pemasangan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat alat tersebut akan ditolak
atau dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala resiko Kontraktor.
b. Apabila diperlukan pemeriksaan laboraturium atau bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung
Kontraktor.

II. GAMBAR (Terlampir)

C. LAIN – LAIN

a. Papan nama proyek lengkap dengan tulisan


b. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dijelaskan didalam Aanwijzing dari atau akan diberikan
petunujuk oleh Direksi Teknik.
c. Apabila jenis pekerjaan yang telah tercantum didalam contoh daftar RAB ternyata terdapat
kekurangan, maka kekurangannya tersebut dapat ditambahkan menurut pos-posnya masing-masing
dengan cara menambah huruf alphabet pada nomor terakhir dari pos yang bersangkutan, misalnya:
pos persiapan nomor terakhir 4, maka penambahannya bukan nomor 5 tetapi nomor 4a, 4b, 4c dan
seterusnya.
d. Contoh RAB yang diberikan, Volume Mengikat.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
1

D. P E N U T U P

1. Dalam rangka serah terima pekerjaan, akan diadakan peninjauan bersama – sama kelapangan.
Serah terima pekerjaan dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan telah selesai
dilaksanakan dengan baik oelh Kontraktor dan memenuhi syarat,
2. Jika dalam proses serah terima pekerjaan masih terdapat bagian pekerjaan yang belum baik/
lengkap maka adalah merupakan kewajiban Kontraktor untuk memperbaiki dengan biaya dan
tanggungan Kontakror.
3. Pada saat serah terima pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
 Dokumen – dokumen sesuai yang disyaratkan (Berita Acara, Dokumentasi/ Foto : 0 %, 50 %, dan
100 %, Laporan Harian dan Mingguan, dll.).
4. Sehubungan dengan persyaratan – persyaratan dan ketentuan tersebut di atas, maka kontraktor
diwajibkan untuk mempelajari dan memahami termasuk gambar/ bestek, daftar kuantitas barang
serta dokumen lainnya agar dapat memberikan penawaran yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Lampiran dan gambar – gambar yang termasuk lingkup pekerjaan ini tetapi belum masuk dalam uraian
ini adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini, dan harus diikuti/ dilakasanakan oleh
Kontraktor sebagai bagian dari penawarannya, agar diperoleh penyelesaian pekerjaan yang baik dan
memenuhi persyaratan.

Semarang, Februari 2023

. Dibuat oleh :
Pejabat Pengadaan Kecamatan Semarang Barat,
Tahun Anggaran – 2023

....................................................
NIP. 197..........................................

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi
1

NO URAIAN PEKERJAAN VOL SATUAN

1 Administrasi dan Dokumentasi Ls


1,00

2 Pasangan batu bata 1 : 4 m³


0,66

3 Urugan sirtu untuk badan jalan m³


36,69

4 Pasang paving block abu², K-300 t=6 cm m²


266,00

5 Plesteran 1 : 5 tebal 15 mm m²
5,88

6 Acian m²
5,88

Dokumen Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai