Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PRESENTASI
Sejarah
ANGGOTA
Kelompok 7
1. Melisa
2. Zahra
3. Diva Imri
4. Aurelia
5. Hasmidar
PERKEMBANGAN PADA
MASA PRAAKSARA
Meskipun di masa praaksara manusia belum mengenal tulisan, manusia purba telah
mengenali dan mengembangkan teknologi. Pada masa itu, manusia menggunakan
teknologi seperti bebatuan sebagai alat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Awal mulanya, alat bebatuan itu kebetulan digunakan
untuk percobaan. Lalu, teknologi bebatuan ini dikembangkan dalam waktu yang
panjang. Kemudian,
Paleolitikum : Zaman batu tua

Zaman batu di era praaksara menjadi


tiga yaitu paleolitikum, mesolitikum, Mesolitikum : Zaman batu tengah
dan neolitikum.

Neolitikum : Zaman batu muda


Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia
purba terbuat dari batu dan juga tulang.
Perkembangan peralatan ini mulai dari zaman
paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman ini
berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Zaman ini dikenal zaman batu tua karena hasil
kebudayaan di masa ini terbuat dari batu yang
sangat sederhana dan kasar.
Kebudayaan zaman batu tua terbagi menjadi dua
yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
Di kebudayaan Pacitan, ditemukan dua alat dari
bebatuan yaitu kapak perimbas dan pahat genggam.
Kapak perimbas dipakai untuk menusuk binatang dan
menggali tanah. Selain itu, ditemukan alat penetak
dan alat-alat serpih. Kedua alat ini digunakan
sebagai pisau untuk berburu. Sedangkan kebudayaan
Ngandong, banyak ditemukan alat-alat dari tulang
yang berasal dari tanduk rusa yang digunakan
sebagai pisau.
Zaman batu ini terus berkembang dari waktu ke waktu.
Setelah zaman paleolitikum, adanya zaman mesolitikum
atau zaman batu tengah. Dimana di zaman ini, kebudayaan
sudah lebih maju dari zaman sebelumnya. Kebudayaan
mesolitikum terbagi menjadi dua yang diketahui dari
lingkungan tempat tinggal yaitu pantai dan gua. Ditemukan
adanya kjokkenmoddinger, tumpukan timbunan kulit siput
dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra.
Dengan penemuan ini, diketahui bahwa manusia purba di
zaman mesolitikum ini memiliki tempat tinggal di tepi
pantai. Dilakukannya penelitian di bukit kerang dan
ditemukan jenis kapak genggam dan batu pipisan untuk
menumbuk dan menghaluskan rempah-rempah.
Dengan penemuan ini, diketahui bahwa manusia purba di
zaman mesolitikum ini memiliki tempat tinggal di tepi
pantai. Dilakukannya penelitian di bukit kerang dan
ditemukan jenis kapak genggam dan batu pipisan untuk
menumbuk dan menghaluskan rempah-rempah. Hasil
kebudayaan lain ditemukan di gua-gua. Adanya beberapa
alat dari bebatuan yang ditemukan yaitu ujung panah,
flake, batu penggilingan, dan alat-alat dari tulang rusa.
Setelah zaman batu tengah, adanya zaman batu baru atau neolitikum.
Pada zaman ini sudah terjadi revolusi kebudayaan yang terjadi
perubahan pola hidup manusia. Manusia purba (homo sapiens) di zaman
ini telah mengenal bercocok tanam dan berternak untuk
menghasilkan makanan. Mereka telah hidup secara berkelompok.
Adanya dua tahap perkembangan hasil kebudayaan di masa neolitikum
yaitu kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi ini disebut
dengan pacul yang digunakan sebagai alat pertanian.
Sedangkan kapak lonjong dimanfaatkan sebagai cangkul untuk
menggarap tanah dan memotong kayu maupun pohon. Pada ujung
kapak ini ditempatkan tangkal dan pada ujung yang lain diasah agar
tajam. Selain kedua kapak ini, ditemukan juga barang-barang
perhiasan seperti gelang yang terbuat dari batu dan alat-alat
gerabah.
Manusia purba telah mengerti teknik-teknik pembuatan alat dari
bebatuan. Seiring berjalannya waktu, manusia telah menciptakan
peralatan-peralatan yang lebih berguna dan canggih. Dengan ini,
teknologi dapat memudahkan kehidupan manusia agar lebih efisien dan
efektif.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai