Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Di PT. AGRI FIRST INDONESIA


K3 LINGKUNGAN KERJA,BAHAN KIMIA BERBAHAYA
& SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 2

KELOMPOK I :
1. Dhany Fauzan, SE
2. Junrianto Hutagalung, SE
3. Nova Dwi Yanti Br. Hombing, SKM

PENYELENGGARA
PT. SAFINDO RAYA
21 Maret 2017

   
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kami kelompok I dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan dengan judul K3 Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya
dan SMK3 di PT. Agri First Indonesia.

Maksud dari diadakannya penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
utama sebagai calon Ahli K3 Umum yang akan menerapkan Syarat-syarat K3 dan
Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan kerja sesuai dengan perundang-
undangan, di Perusahaan/tempat bekerja.

Kami menyadari bahwa kelancaran penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. PT.Safindo Raya selaku penyelenggara pelatihan.
2. PT. Agri First Indonesia sebagai Tempat Praktek Kerja Lapangan.
3. Ibu Sisca Zulliyanti selaku penanggung Jawab Training.
4. Bapak Edo selaku pembimbing.
5. Teman sekelompok, teman sekelas dan semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,
semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi kita semua, Amin.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna oleh
karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
diharapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Penulis/kelompok I , 21 Maret 2017

   
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN........................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................4
1.2. Maksud dan Tujuan...............................................................4
1.3. Ruang Lingkup......................................................................5
1.4. Dasar Hukum........................................................................5
I. II Dasar Hukum Penerapan SMK3....................................................6

BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN..................................................7


2.1. Gambaran Umum Perusahaan...................................................7
2.2. Temuan Hasil Observasi............................................................8
A. Temuan Positif.....................................................................8
B. Temuan Negatif....................................................................9

BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH..........................................10


3.1. Analisa Temuan Positif.............................................................10
3.2. Analisa Temuan Negatif...........................................................13

BAB IV PENUTUP...................................................................................17
4.1. Kesimpulan............................................................................17
4.2. S a r a n...............................................................................18

   
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Pelatihan Ahli K3 Umum


yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan
dalam rangka meningkatkan wawasan & pengetahuan calon Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Umum (Ahli K3 Umum) maka Praktek Kerja Lapangan
online(PKLO) mutlak untuk dilaksanakan. Melalui PKLO calon Ahli K3 Umum
dapat berlatih menjalankan kewajiban dan kewenangannya sesuai dengan
bidang yang ditentukan dalam Keputusan Penunjukannya seperti yang
dijelaskan di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992
tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pasal 9 dan pasal 10. Dengan melakukan PKL, calon Ahli
K3 Umum juga dapat membandingkan antara ilmu pengetahuan/teori K3 yang
diperoleh selama pelatihan dengan praktek K3 di Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. Agri First Indonesia
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Produksi bahan makanan
tepung terigu. Adapun Pengawasan K3 yang dilakukan oleh grup kami adalah
Pengawasan K3 ruang lingkup Lingkungan Kerja,Bahan Kimia Berbahaya dan
SMK 3.

1.2. Maksud dan Tujuan:

Maksud dilakukannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah melakukan


observasi penerapan Pengawasan K3 ruang lingkup Lingkungan Kerja,Bahan
Kimia Berbahaya dan SMK 3 di PT. Agri Fi
Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja bahwa
setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi
serta produktivitas Nasional.
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi :
1. Lingkungan Kerja UU No.1 Tahun 1970 (pasal 3 ayat 1),
2. Sistem menejemen keselamatan Kerja UU No.13 Tahun 2003 (pasal 87)

   
3. Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK 3 (Permenaker. No 26 tahun
2014)
4. Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP. No 50/2012)
5. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
(Kep.187/Men/1999).
6. Kepmenkes No.1405/2002. Tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja Perkantoran & Industri.
7. Peraturan menteri perburuhan ( No .7 tahun 1964 tentang syarat
kesehatan,kebersihan serta penerangan di tempat kerja)
Adapun Tujuan dilakukannya program Praktek Kerja Lapangan, diharapkan
Calon Ahli K3 Umum dapat :
1. Menerapkan ilmu/teori yang didapatkan dalam kursus Ahli K3 Umum
dengan cara memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan
syarat-syarat K3 di PT. Agri First Indonesia serta melakukan
identifikasi dan memberikan saran perbaikan ataupun pengendalian potensi
bahaya menggunakan dasar hukum peraturan perundang-undangan K3
terkait.
2. Sebagai studi banding mengenai pemenuhan syarat – syarat K3 oleh
Perusahaan, terkait dengan pengendalian bahaya di tempat kerja.

1.3. Ruang Lingkup Kerja

Ruang lingkup Pengawasan Kerja meliputi :


1. Lingkungan Kerja.
2. Penanganan dan Pengendlian Bahan Kimia Berbahaya.
3. Penerapan SMK 3

1.4. DASAR HUKUM

II. Dasar Hukum Pengawasan Lingkungan Kerja dan Bahan


Kimia Berbahaya meliputi :
1. Undang-undang No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi
ILO No. 120 mengenai Hygiene dalam perniagaan dan kantor-
kantor pasal 7.
2. Undang-undang No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.

   
3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.
4. Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.
08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
6. Permenaker No.Per.13/Men/2011 tentang NAB Fisika dan Kimia di
Tempat Kerja.
7. Peaturan Pemerintah No.7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas
peredaran, penyimpanan dan penggunaan Pestisida.

III. Dasar Hukum Penerapan SMK3


1. Undang-undang No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 87.
3. Permenaker No.Per.05/Men/1996 tentang SMK3.

   
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

 PT. Agri First Indonesia adalah merupakan perusahaan yang


bergerak dibidang Produksi bahan makanan tepung terigu. PT. AFI
merupkan PMA (Penaman Modal Asing) yang berdiri pada tahun 2012 di
Medan. Produk yang di hasilkan terutama untuk bahan makanan tepung
terigu.
 Jumlah Karyawan : 179 orang.
 ALamat perusahaan :
Jl. Pulau Pinang V No. 9
Kawasan Industri Medan (KIM)
II Saentis Percut Sei Tuan
Deli Serdang - 20371
Propinsi Sumatera Utara.

PT. Agri First Indonesia mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi :
“Menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik & mitra terbaik
bagi pengguna tepung terigu, dan bersama sama turut berperan dalam
peningkatan dan pembangunan gizi bangsa Indonesia.”

Misi:
1. Menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik, halal dan turut
membantu keamanan pangan yang terjamin.
2. Inovasi terus menerus untuk menciptakan produk yang sesuai dengan
perkembangan pasar dan kebutuhan konsumen.
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mengikuti
perkembangan, perubahan dan inovasi tepung terigu di masa sekarang
dan akan datang.
4. Membangun gizi bangsa Indonesia dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menggunakan produk pangan yang berkualitas.

   
Komitmen Mutu :
 Memenuhi seluruh persyaratan, peraturan dan perundang-undangan
yang ada untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik, halal dan
keamanan pangan yang terjamin.
 Memenuhi semua kebutuhan dan persyaratan konsumen untuk
menghasilkan dan meningkatkan kualitas hasil produksi.

Kebijakan Mutu :
“berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu dan keamanan makanan
secara berkesinambungan dan terus menerus mengikuti perkembangan
teknologi terkini serta memberi pelatihan - pelatihan kepada karyawan demi
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.”

2.2. TEMUAN HASIL OBSERVASI

Dalam kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) yang telah kami lakukan
pada tanggal 21 Maret 2017, kami menemukan beberapa hal yang positif dan
beberapa hal yang memerlukan perbaikan. Adapun temuan – temuan tersebut
antara lain sebagai berikut :

A . Temuan Positif
1. Rambu-rambu K3 & Motto telah tersedia di area kerja.
2. Perusahaan sudah menyediakan kelengkapan APD.
3. Perusahaan telah menyediakan Tempat penyimpanan Bahan Kimia
Berbahaya.
4. Perusahaan telah memiliki Tim K3 di setiap Divisi.
5. Perusahaan sudah memiliki sertifikat SIO(surat Izin Operator) dan SILO
(Surat Izin Layak Operasi).
6. Perusahaan sudah memiliki petunjuk jalur evakuasi dan assembly point.
7. Perusahaan memiliki tingkat kebersihan lingkungan kerja yang sangat
baik.
8. Penerangan di areal tempat kerja yang tertutup memadai.
9. Adanya Marka jalan khusus untuk pekerja & tamu.
10.Perusahaan memiliki Washtafel di Spare part room dan di Mill room.

   
11.Perusahaan telah menyediakan tempat ibadah bagi karyawan.
12.Perusahaan memiliki ketersedian Toilet yang memadai sebanyak 20
Toilet.
13.Perusahaan telah menyediakan fasilitas Dispenser/tempat air minum di
beberapa tempat.
14.Perusahaan memiliki banyak hydrant dan sprinkle di setiap areal kerja.
15.Perusahaan telah memiliki Petugas Ahli K3 Umum.
16.Perusahaan telah melakukan training petugas kebakaran yang
diselenggarakan secara berkala (4 bulan sekali).

B. Temuan negatif :
1. Perusahaan belum membentuk struktur P2K3.
2. Perusahaan belum membudayakan system Safety Induction/ briefing
untuk tamu yang berkunjung.
3. Penempatan APAR di Ruang Controlling sulit dijangkau.
4. Penempatan APAR di Ruang Spare part tidak memiliki segi tiga APAR.
5. Terdapat genangan air di daerah jalur masuk ruang Spare part.
6. Masih terdapat karyawan yang tidak memakai masker pada proses
packing.
7. Masih terdapat tempat kerja yang tidak ergonomi pada proses
penyusunan karung tepung.
8. Bekas Limbah B3 tidak ditempatkan di TPS B3.
9. Tidak tersedia MSDS B3 di papan informasi ruang QC.
10. Perusahaan belum melakukan uji emisi.
11. Tidak tersedianya pengaman pada tabung oksigen dan gas diruang
spare part (Penyediaan Lock Out dan Tag Out).
12. Kerapian penyusunan barang-barang kurang memadai.
13. Kurang memadainya saluran ventilasi di ruang kerja tertutup.
14. Pada tangga jalur evakuasi tidak memiliki pegangan pengaman.
15. Pemeriksaan kesehatan kepada karyawan tidak dilakukan secara
berkala minimal 1 tahun sekali.
16. Belum memiliki petugas P3K.

   
BAB III

ANALISA

3.1. Temuan Positif

Lokasi Rekomendasi / Peraturan


No Foto Temuan
Temuan Analisa Saran Pengendalian Perundangan K3
1. Ruang Rambu-rambu K3 Agar menjaga dan PP 50 Tahun 2012
Produksi & Motto telah merawat rambu-rambu Tentang Penerapan
tersedia di area K3 yang telah SMK3.
kerja. terpasang.

2. Areal Kerja Perusahaan sudah Memberi reward and PermenakerTrans Np


menyediakan punishment kepada 08/MEN/VII/2010
kelengkapan APD. karyawan yang Tentang APD.
menggunakan dan
tidak menggunakan
APD.

3. Warehause Perusahaan telah Agar melakukan Kep 187/MEN/1999


memiliki gudang kerjasama dengan Tentang
penyimpanan pengumpul limbah B3 pengendalian bahan
sementara Limbah yang ber izin. kimia berbahaya di
B3. tempat kerja.

4. Lokasi Kerja Perusahaan telah Perusahaan harus PP 50 Tahun 2012


memiliki Tim K3 di membentuk struktur Tentang Penerapan
P2K3 dan Tim K3 di SMK3.
setiap Divisi.
semua divisi harus
konsisten menerapkan
SMK3.
5. Mesin Perusahaan sudah Perusahaan Agar Permenaker 01
Produksi memiliki sertifikat memonitoring masa /Men/1988
SIO(surat Izin berlaku izin. Tentang syarat-
Operator) dan syarat pesawat uap
SILO (Surat Izin Permenaker No 04
Layak Operasi). &05/MEN/1985
Tentang Pesawat
tenaga dan
produksi,Tentang
Pesawat angkat

   
angkut.

6. Lokasi kerja Perusahaan sudah Menambahkan rambu- UU No 1 tahun 1970


memiliki petunjuk rambu jalur evakuasi di
jalur evakuasi dan tangga dan di lift.
assembly point.

7. Areal Kerja Perusahaan Agar selalu menjaga Kepmenkes


memiliki tingkat kebersihan ruangan No.1405/2002.
kebersihan dan memberikan Tentang persyaratan
lingkungan kerja rambu-rambu kesehatan lingkungan
yang sangat baik. tambahan ketika kerja Perkantoran &
membersihkan lantai Industri.
ataupun ruangan.
8. Areal Kerja Perusahaan telah Agar selalu melakukan Kepmenkes
dan Office memiliki perawatan dengan baik No.261/1998
lampu-lampu Tentang persyaratan
penerangan yang
penerangan di semua kesehatan lingkungan
sangat baik di
areal kerja. kerja dan
areal tempat Kepmenkes
kerja. No.1405/2002.
Tentang persyaratan
kesehatan lingkungan
kerja Perkantoran &
Industri.
9. Lokasi Kerja Adanya marka Agar selalu melakukan PP 50 Tahun 2012
jalan bagi pekerja perawatan jika marka Tentang Penerapan
dan tamu agar jalan tersebut telah SMK3.
terhindar dari memudar dan agar
keadaan bahaya. selalu di sosialisasikan
kepada tamu yang
berkunjung.
10. Areal kerja Perusahaan telah Agar selalu menjaga Kepmenkes
di QC/Lab menyediakan ketersediaan air dan No.1405/2002.
washtafel bagi sabun untuk karyawan Tentang persyaratan
karyawan di areal mencuci tangan. kesehatan lingkungan
kerja. kerja Perkantoran &
Industri.
11. Areal Kerja Perusahaan telah Agar Perusahaan UU No.13 tahun 2003
menyediakan selalu memberikan pasal 80 tentang
fasilitas beribadah kebebasan pada jam Ketenagakerjaan.
untuk tertentu untuk
karyawannya. karyawannya
melakukan ibadah.

   
12. Toilet Perusahaan Agar perusahaan selalu Kepmenkes
memiliki fasilitas menjaga kebersihan No.1405/2002.
toilet yang sangat toilet di setiap lokasi Tentang persyaratan
memadai di areal kerja. kesehatan lingkungan
kerja. kerja Perkantoran &
Industri.
13. Areal Perusahaan telah Agar perusahaan selalu Kepmenkes
Kerja/Ruan memberikan memastikan No.1405/2002.
g QC/RD fasilitas tempat air ketersediaan air bersih Tentang persyaratan
minum bagi untuk minum bagi kesehatan lingkungan
karyawannya. karyawannya di areal kerja Perkantoran &
kerja. Industri.
14. Warehause, Perusahaan Agar perusahaan selalu Kepmenaker
dll memiliki melakukan pengecekan No.186/1999 tentang
kelengkapan ataupun monitoring unit Penanggulangan
peralatan berkala mengenai Kebakaran di Tempat
kebakaran kondisi peralatan Kerja
Hydrant dan kebakaran.
Sprinkle yang
sangat baik di
setiap areal kerja
15. Perusahaan Perusahaan telah Agar AK3 Umum selalu UU No.1/1970
memiliki AK3 konsisten dalam tentang Keselamatan
Umum. menerapkan budaya K3 Kerja dan
dan selalu memberikan Permenaker
Trainning K3 kepada No.02/1992 tentang
Karyawan secara Tata cara
berkala. penunjukkan
Kewajiban dan
Kewenangan AK3
16. Lokasi Kerja Perusahaan telah Agar tetap konsisten Kepmenaker
melakukan dalam memberikan No.186/1999 tentang
Trainning training kepada unit Penanggulangan
penanggulangan karyawan dan agar Kebakaran di Tempat
kebakaran secara juga melakukan Kerja
berkala. training bencana alam,
spt : Gempa bumi, dll.

   
3.2 Temuan Negatif

Peraturan
Lokasi Rekomendasi / Saran
No Foto Temuan Analisa Perundangan
Temuan Pengendalian
K3
1. Perusaha Belum Agar segera dilakukan UU No.1/1970
an membentuk pembentukan P2K3 untuk Tentang
Struktur P2K3. menjalankan SMK3. Keselamatan
Kerja dan
Permenaker
No.04/1987
tentang P2K3
2. Ruang Perusahaan Agar AHLI K3 umum PP 50 tahun 2012
Pertemua belum perusahaan membuatkan tentang
n menerapkan persentase Safety briefing penerapan SMK3.
system Safety kepada tamu yang
Briefing bagi berkunjung agar terhindar
Tamu yang dari keadaan berbahaya di
berkunjung. Lokasi Perusahaan dan
demi menerapkan SMK3
dengan baik.
3. Areal Penempatan Agar APAR dipindahkan ke Permenakertrans
Kerja APAR sulit tempat yang lebih terbuka No.04/1980
Ruang dijangkau di dan mudah dijangkau tentang syarat-
Control Ruang karyawan dan APAR harus syarat
dan Controlling diberikan tanda agar dapat pemasangan dan
Ruang Mesin, dan APAR dilihat dengan jelas oleh pemeliharaan
Bengkel di areal spare setiap orang. APAR.
part tidak
memiliki
segitiga.

4 Areal Terdapat Agar Petugas kebersihan UU No.01/1970


Kerja genangan air selalu stanby untuk Tentang
menuju pada jalur jalan membersihkan areal kerja Keselamatan
ruang pekerja/tamu ataupun Perusahaan Kerja.
Bengkel menuju ruang membuatkan parit/sumpit
spare part. untuk genangan air dari
tetesan air hujan demi
keselamatan kerja
karyawan/tamu.

   
5. Areal Masih Agar AK3 Umum selalu Permenakertrans
Kerja/Pro ada karyawan memberikan Trainning dan no.08 tahun 2010
ses yang instruksi kepada karyawan tentang APD.
Packing tidak memakai untuk selalu menggunakan
APD Masker APD dan menerapkan
pada saat proses budaya K3.
Packing Bag
Tepung,
mengingat
bag tepung
terdapat
debu yang dapat
terhirup.
6. Areal Masih terdapat Agar perusahaan UU No.01/1970
Kerja tempat kerja membuatkan pagar safety Tentang
Penyusun yang tidak ataupun pengaman pada Keselamatan
an Ergonomi pada saat penyusunan Kerja.
Karung proses bags/karung tepung
penyusunan sehingga pekerja dapat
Bag/karung terhindar dari Kecelakaan
tepung. kerja.
7. Areal Bekas LB3 tidak Agar AK3 umum selalu Kepmenaker
Kerja/Ru ditempatkan di memberikan sosialisasi ke No.187/1999
ang Gudang/TPS B3 semua pekerja tentang tentang
Bengkel, sementara. bahayanya limbah B3 dan pengendalian
Ruang penempatan bekas LB3 Bahan Kimia
QC dengan baik ke Berbahaya di
Gudang/TPS B3 sementara. Tempat Kerja.

   
8. Lokasi Tidak Agar petugas AK3 Umum Kepmenaker
Kerja terdapatnya membuatkan No.187/1999
Ruang Informasi/MSDS Informasi/MSDS B3 pada tentang
Bengkel, B3 di papan papan informasi di areal pengendalian
Ruang informasi pada kerja yang menggunakan Bahan Kimia
QC/lab areal kerja yang B3 Berbahaya di
menggunakan Tempat Kerja.
B3 walaupun
tingkat B3 nya
sangat rendah.
9. Lokasi Perusahaan Agar Perusahaan Permenakertrans
Kerja belum melakukan uji Fisik dan No.13/2011
melakukan uji Kimia untuk menentukan tentang Nilai
Fisik dan Kimia NAB (nilai ambang batas) Ambang Batas
di Lokasi Kerja lokasi/areal kerja sehingga Faktor Fisik dan
tidak menimbulkan PAK Kimia di Tempat
bagi Karyawan. Kerja dan
Kepmenkes
No.1405/2002.
Tentang
persyaratan
kesehatan
lingkungan kerja
Perkantoran &
Industri.
10. Ruang Tempat Agar Perusahaan UU No.01/1970
Bengkel/ penyimpanan membuatkan rantai Tentang
Spare tabung safety/pagar penahan Keselamatan
Part Oksigen/Gas tabung oksigen/Gas Kerja dan
belum dibuatkan sehingga tabung-tabung Permenakertans
rantai tersebut tidak terjatuh yang No.01/1982
penahan/Pagar dapat mengakibatkan tentang Bejana
safety. ledakan/kebakaran. Tekan.
11. Ruang Penyusunan Agar AK3 mensosialisasikan UU No.01/1970
Bengkel/ barang-barang pentingnya penyimpanan Tentang
Spare yang masih barang-barang dengan Keselamatan
Part digunakan kerapihan agar barang- Kerja dan PP 50
ataupun tidak barang yang berserakan Tahun 2012
digunakan tidak tidak menyebabkan Tentang
rapi. Kecelakaan kerja dan agar Penerapan SMK3.
Perusahaan membuatkan
gudang khusus
penyimpanan barang-
barang yang tidak
digunakan lagi.

   
12. Ruang Tertutupnya Agar Perusahaan Kepmenkes
Warehau ventilasi udara membuka/menambahkan No.1405/2002.
se sehingga kondisi ventilasi udara untuk Tentang
di warehouse sirkulasi udara yang baik di persyaratan
sedikit warehouse sehingga kesehatan
gerah/panas. kondisinya tidak lingkungan kerja
gerah/panas yang dapat Perkantoran &
menyebabkan turunnya Industri.
produktivitas/kenyamanan
dalam bekerja.
13. Ruang Tidak adanya Agar Perusahaan UU No.01/1970
Produksi/ pengaman/pega membuatkan pegangan Tentang
Tangga ngan pada pengaman pada setiap Keselamatan
Jalur tangga menuju tangga sehingga apabila Kerja dan PP 50
Evakuasi ruang produksi. karyawan mengalami Tahun 2012
kelelahan pengaman Tentang
tersebut dapat dijadikan Penerapan SMK3.
sebagai tumpuan untuk
naik ke atas.
14. Perusaha Pemeriksaan Agar perusahaan UU No.01/1970
an Kesehatan melakukan pemeriksaan Tentang
Eksternal tidak kesehatan kepada Keselamatan
dilakukan secara karyawan secara berkala Kerja dan
berkala sebagai pencegahan PAK. Permenakertrans
(Informasi dari No.02/1980
HRD-Manager) tentang
MCU terakhir Pemeriksaan
dilakukan akhir Kesehatan
tahun 2015. Tenaga Kerja
dalam
penyelenggaraan
Keselamatan
Kerja
15. Perusaha Perusahaan Agar perusahaan PP 50 Tahun
an belum memiliki mengangkat/menunjuk 2012 Tentang
tenaga tenaga kerja khusus/Medis Penerapan SMK3
khusus/medis yang telah diberikan dan
sebagai P3K pelatihan P3K sehingga Permenakertrans
apabila terjadi kecelakaan No.15/2008
kerja ringan dapat ditangani tentang P3K
terlebih dahulu secara ditempat Kerja.
cepat.

   
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan dan setelah menganalisa temuan-


temuan di lapangan serta informasi yang diperoleh dari perwakilan
Managemen PT. Agry First Indonesia maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. PT. Agri First Indonesia perlu meningkatkan penerapan syarat-


syarat keselamatan dan Kesehatan di tempat kerja sesuai dengan
Undang-Undang No.1 tahun 1970 dan Sistem Manageman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP No 50 tahun 2012.
2. Konsistensi dalam menerapkan Budaya K3 sesuai peraturan dan
perundangan yang berlaku agar dapat dilakukan oleh perusahaan
secara terus – menerus, dan berupaya Meningkatkan Keselamatan
dan kesehatan kerja demi produktivitas perusahaan.
3. Perlunya pengawasan/kontrol lebih tentang implementasi K3 di
lapangan/lokasi kerja guna meningkatkan konsistensi penerapan
Budaya K3 di Lingkungan Kerja.

   
4.2 SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil temuan dan analisa temuan yang telah kami lakukan
dan sebutkan sebelumnya, dan guna lebih meningkatkan kinerja K3 di PT. Agri
First Indonesia, kami merekomendasikan sebagai berikut :

1. Dilakukannya rekomendasi pemecahan masalah terhadap temuan-


temuan yang tidak sesuai dengan standar peraturan dan
perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
dan Bahan Kimia Berbahaya, sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970
dan pemenuhan serta perbaikan berkelanjutan terhadap PP 50
tahun 2012 tentang penerapan SMK3.
2. Pembentukan Struktur P2K3 sesuai dengan PP 50 tahun 2012
tentang penerapan SMK3 dan Permenaker No.04/1987 tentang
P2K3.
3. Mempertahankan konsistensi continuous improvement K3 dan
penerapan K3 yang telah dijalankan dengan baik.
4. Agar memberi rewards and punissment kepada karyawan yang
memakai dan tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD).
5. Perusahaan harus melakukan Uji Fisik dan Kimia sesuai
Permenakertrans No.13/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisik dan Kimia di Tempat Kerja dan Kepmenkes No.1405/2002.
Tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja Perkantoran &
Industri agar karyawan terhindar dari PAK (Penyakit Akibat Kerja).
6. Perusahaan harus memiliki izin penyimpanan/Gudang sementara
untuk Bekas Bahan berbahaya beracun (B3) dan bekerjasama
dengan pengumpul bekas B3 yang memiliki Izin sesuai dengan
Kepmenaker No.187/1999 tentang pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.

   
REFERENSI

1. Peraturan Perundangan-undangan K3

2. Profil Perusahaan

3. Modul Ahli K3 Umum

   

Anda mungkin juga menyukai