PKL PT Agri
PKL PT Agri
KELOMPOK I :
1. Dhany Fauzan, SE
2. Junrianto Hutagalung, SE
3. Nova Dwi Yanti Br. Hombing, SKM
PENYELENGGARA
PT. SAFINDO RAYA
21 Maret 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kami kelompok I dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan dengan judul K3 Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya
dan SMK3 di PT. Agri First Indonesia.
Maksud dari diadakannya penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
utama sebagai calon Ahli K3 Umum yang akan menerapkan Syarat-syarat K3 dan
Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan kerja sesuai dengan perundang-
undangan, di Perusahaan/tempat bekerja.
Kami menyadari bahwa kelancaran penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. PT.Safindo Raya selaku penyelenggara pelatihan.
2. PT. Agri First Indonesia sebagai Tempat Praktek Kerja Lapangan.
3. Ibu Sisca Zulliyanti selaku penanggung Jawab Training.
4. Bapak Edo selaku pembimbing.
5. Teman sekelompok, teman sekelas dan semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,
semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi kita semua, Amin.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna oleh
karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
diharapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN........................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................4
1.2. Maksud dan Tujuan...............................................................4
1.3. Ruang Lingkup......................................................................5
1.4. Dasar Hukum........................................................................5
I. II Dasar Hukum Penerapan SMK3....................................................6
BAB IV PENUTUP...................................................................................17
4.1. Kesimpulan............................................................................17
4.2. S a r a n...............................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
3. Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK 3 (Permenaker. No 26 tahun
2014)
4. Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP. No 50/2012)
5. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
(Kep.187/Men/1999).
6. Kepmenkes No.1405/2002. Tentang persyaratan kesehatan lingkungan
kerja Perkantoran & Industri.
7. Peraturan menteri perburuhan ( No .7 tahun 1964 tentang syarat
kesehatan,kebersihan serta penerangan di tempat kerja)
Adapun Tujuan dilakukannya program Praktek Kerja Lapangan, diharapkan
Calon Ahli K3 Umum dapat :
1. Menerapkan ilmu/teori yang didapatkan dalam kursus Ahli K3 Umum
dengan cara memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan
syarat-syarat K3 di PT. Agri First Indonesia serta melakukan
identifikasi dan memberikan saran perbaikan ataupun pengendalian potensi
bahaya menggunakan dasar hukum peraturan perundang-undangan K3
terkait.
2. Sebagai studi banding mengenai pemenuhan syarat – syarat K3 oleh
Perusahaan, terkait dengan pengendalian bahaya di tempat kerja.
3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.
4. Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.
08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
6. Permenaker No.Per.13/Men/2011 tentang NAB Fisika dan Kimia di
Tempat Kerja.
7. Peaturan Pemerintah No.7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas
peredaran, penyimpanan dan penggunaan Pestisida.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
PT. Agri First Indonesia mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
“Menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik & mitra terbaik
bagi pengguna tepung terigu, dan bersama sama turut berperan dalam
peningkatan dan pembangunan gizi bangsa Indonesia.”
Misi:
1. Menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik, halal dan turut
membantu keamanan pangan yang terjamin.
2. Inovasi terus menerus untuk menciptakan produk yang sesuai dengan
perkembangan pasar dan kebutuhan konsumen.
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mengikuti
perkembangan, perubahan dan inovasi tepung terigu di masa sekarang
dan akan datang.
4. Membangun gizi bangsa Indonesia dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menggunakan produk pangan yang berkualitas.
Komitmen Mutu :
Memenuhi seluruh persyaratan, peraturan dan perundang-undangan
yang ada untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik, halal dan
keamanan pangan yang terjamin.
Memenuhi semua kebutuhan dan persyaratan konsumen untuk
menghasilkan dan meningkatkan kualitas hasil produksi.
Kebijakan Mutu :
“berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu dan keamanan makanan
secara berkesinambungan dan terus menerus mengikuti perkembangan
teknologi terkini serta memberi pelatihan - pelatihan kepada karyawan demi
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.”
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) yang telah kami lakukan
pada tanggal 21 Maret 2017, kami menemukan beberapa hal yang positif dan
beberapa hal yang memerlukan perbaikan. Adapun temuan – temuan tersebut
antara lain sebagai berikut :
A . Temuan Positif
1. Rambu-rambu K3 & Motto telah tersedia di area kerja.
2. Perusahaan sudah menyediakan kelengkapan APD.
3. Perusahaan telah menyediakan Tempat penyimpanan Bahan Kimia
Berbahaya.
4. Perusahaan telah memiliki Tim K3 di setiap Divisi.
5. Perusahaan sudah memiliki sertifikat SIO(surat Izin Operator) dan SILO
(Surat Izin Layak Operasi).
6. Perusahaan sudah memiliki petunjuk jalur evakuasi dan assembly point.
7. Perusahaan memiliki tingkat kebersihan lingkungan kerja yang sangat
baik.
8. Penerangan di areal tempat kerja yang tertutup memadai.
9. Adanya Marka jalan khusus untuk pekerja & tamu.
10.Perusahaan memiliki Washtafel di Spare part room dan di Mill room.
11.Perusahaan telah menyediakan tempat ibadah bagi karyawan.
12.Perusahaan memiliki ketersedian Toilet yang memadai sebanyak 20
Toilet.
13.Perusahaan telah menyediakan fasilitas Dispenser/tempat air minum di
beberapa tempat.
14.Perusahaan memiliki banyak hydrant dan sprinkle di setiap areal kerja.
15.Perusahaan telah memiliki Petugas Ahli K3 Umum.
16.Perusahaan telah melakukan training petugas kebakaran yang
diselenggarakan secara berkala (4 bulan sekali).
B. Temuan negatif :
1. Perusahaan belum membentuk struktur P2K3.
2. Perusahaan belum membudayakan system Safety Induction/ briefing
untuk tamu yang berkunjung.
3. Penempatan APAR di Ruang Controlling sulit dijangkau.
4. Penempatan APAR di Ruang Spare part tidak memiliki segi tiga APAR.
5. Terdapat genangan air di daerah jalur masuk ruang Spare part.
6. Masih terdapat karyawan yang tidak memakai masker pada proses
packing.
7. Masih terdapat tempat kerja yang tidak ergonomi pada proses
penyusunan karung tepung.
8. Bekas Limbah B3 tidak ditempatkan di TPS B3.
9. Tidak tersedia MSDS B3 di papan informasi ruang QC.
10. Perusahaan belum melakukan uji emisi.
11. Tidak tersedianya pengaman pada tabung oksigen dan gas diruang
spare part (Penyediaan Lock Out dan Tag Out).
12. Kerapian penyusunan barang-barang kurang memadai.
13. Kurang memadainya saluran ventilasi di ruang kerja tertutup.
14. Pada tangga jalur evakuasi tidak memiliki pegangan pengaman.
15. Pemeriksaan kesehatan kepada karyawan tidak dilakukan secara
berkala minimal 1 tahun sekali.
16. Belum memiliki petugas P3K.
BAB III
ANALISA
angkut.
12. Toilet Perusahaan Agar perusahaan selalu Kepmenkes
memiliki fasilitas menjaga kebersihan No.1405/2002.
toilet yang sangat toilet di setiap lokasi Tentang persyaratan
memadai di areal kerja. kesehatan lingkungan
kerja. kerja Perkantoran &
Industri.
13. Areal Perusahaan telah Agar perusahaan selalu Kepmenkes
Kerja/Ruan memberikan memastikan No.1405/2002.
g QC/RD fasilitas tempat air ketersediaan air bersih Tentang persyaratan
minum bagi untuk minum bagi kesehatan lingkungan
karyawannya. karyawannya di areal kerja Perkantoran &
kerja. Industri.
14. Warehause, Perusahaan Agar perusahaan selalu Kepmenaker
dll memiliki melakukan pengecekan No.186/1999 tentang
kelengkapan ataupun monitoring unit Penanggulangan
peralatan berkala mengenai Kebakaran di Tempat
kebakaran kondisi peralatan Kerja
Hydrant dan kebakaran.
Sprinkle yang
sangat baik di
setiap areal kerja
15. Perusahaan Perusahaan telah Agar AK3 Umum selalu UU No.1/1970
memiliki AK3 konsisten dalam tentang Keselamatan
Umum. menerapkan budaya K3 Kerja dan
dan selalu memberikan Permenaker
Trainning K3 kepada No.02/1992 tentang
Karyawan secara Tata cara
berkala. penunjukkan
Kewajiban dan
Kewenangan AK3
16. Lokasi Kerja Perusahaan telah Agar tetap konsisten Kepmenaker
melakukan dalam memberikan No.186/1999 tentang
Trainning training kepada unit Penanggulangan
penanggulangan karyawan dan agar Kebakaran di Tempat
kebakaran secara juga melakukan Kerja
berkala. training bencana alam,
spt : Gempa bumi, dll.
3.2 Temuan Negatif
Peraturan
Lokasi Rekomendasi / Saran
No Foto Temuan Analisa Perundangan
Temuan Pengendalian
K3
1. Perusaha Belum Agar segera dilakukan UU No.1/1970
an membentuk pembentukan P2K3 untuk Tentang
Struktur P2K3. menjalankan SMK3. Keselamatan
Kerja dan
Permenaker
No.04/1987
tentang P2K3
2. Ruang Perusahaan Agar AHLI K3 umum PP 50 tahun 2012
Pertemua belum perusahaan membuatkan tentang
n menerapkan persentase Safety briefing penerapan SMK3.
system Safety kepada tamu yang
Briefing bagi berkunjung agar terhindar
Tamu yang dari keadaan berbahaya di
berkunjung. Lokasi Perusahaan dan
demi menerapkan SMK3
dengan baik.
3. Areal Penempatan Agar APAR dipindahkan ke Permenakertrans
Kerja APAR sulit tempat yang lebih terbuka No.04/1980
Ruang dijangkau di dan mudah dijangkau tentang syarat-
Control Ruang karyawan dan APAR harus syarat
dan Controlling diberikan tanda agar dapat pemasangan dan
Ruang Mesin, dan APAR dilihat dengan jelas oleh pemeliharaan
Bengkel di areal spare setiap orang. APAR.
part tidak
memiliki
segitiga.
5. Areal Masih Agar AK3 Umum selalu Permenakertrans
Kerja/Pro ada karyawan memberikan Trainning dan no.08 tahun 2010
ses yang instruksi kepada karyawan tentang APD.
Packing tidak memakai untuk selalu menggunakan
APD Masker APD dan menerapkan
pada saat proses budaya K3.
Packing Bag
Tepung,
mengingat
bag tepung
terdapat
debu yang dapat
terhirup.
6. Areal Masih terdapat Agar perusahaan UU No.01/1970
Kerja tempat kerja membuatkan pagar safety Tentang
Penyusun yang tidak ataupun pengaman pada Keselamatan
an Ergonomi pada saat penyusunan Kerja.
Karung proses bags/karung tepung
penyusunan sehingga pekerja dapat
Bag/karung terhindar dari Kecelakaan
tepung. kerja.
7. Areal Bekas LB3 tidak Agar AK3 umum selalu Kepmenaker
Kerja/Ru ditempatkan di memberikan sosialisasi ke No.187/1999
ang Gudang/TPS B3 semua pekerja tentang tentang
Bengkel, sementara. bahayanya limbah B3 dan pengendalian
Ruang penempatan bekas LB3 Bahan Kimia
QC dengan baik ke Berbahaya di
Gudang/TPS B3 sementara. Tempat Kerja.
8. Lokasi Tidak Agar petugas AK3 Umum Kepmenaker
Kerja terdapatnya membuatkan No.187/1999
Ruang Informasi/MSDS Informasi/MSDS B3 pada tentang
Bengkel, B3 di papan papan informasi di areal pengendalian
Ruang informasi pada kerja yang menggunakan Bahan Kimia
QC/lab areal kerja yang B3 Berbahaya di
menggunakan Tempat Kerja.
B3 walaupun
tingkat B3 nya
sangat rendah.
9. Lokasi Perusahaan Agar Perusahaan Permenakertrans
Kerja belum melakukan uji Fisik dan No.13/2011
melakukan uji Kimia untuk menentukan tentang Nilai
Fisik dan Kimia NAB (nilai ambang batas) Ambang Batas
di Lokasi Kerja lokasi/areal kerja sehingga Faktor Fisik dan
tidak menimbulkan PAK Kimia di Tempat
bagi Karyawan. Kerja dan
Kepmenkes
No.1405/2002.
Tentang
persyaratan
kesehatan
lingkungan kerja
Perkantoran &
Industri.
10. Ruang Tempat Agar Perusahaan UU No.01/1970
Bengkel/ penyimpanan membuatkan rantai Tentang
Spare tabung safety/pagar penahan Keselamatan
Part Oksigen/Gas tabung oksigen/Gas Kerja dan
belum dibuatkan sehingga tabung-tabung Permenakertans
rantai tersebut tidak terjatuh yang No.01/1982
penahan/Pagar dapat mengakibatkan tentang Bejana
safety. ledakan/kebakaran. Tekan.
11. Ruang Penyusunan Agar AK3 mensosialisasikan UU No.01/1970
Bengkel/ barang-barang pentingnya penyimpanan Tentang
Spare yang masih barang-barang dengan Keselamatan
Part digunakan kerapihan agar barang- Kerja dan PP 50
ataupun tidak barang yang berserakan Tahun 2012
digunakan tidak tidak menyebabkan Tentang
rapi. Kecelakaan kerja dan agar Penerapan SMK3.
Perusahaan membuatkan
gudang khusus
penyimpanan barang-
barang yang tidak
digunakan lagi.
12. Ruang Tertutupnya Agar Perusahaan Kepmenkes
Warehau ventilasi udara membuka/menambahkan No.1405/2002.
se sehingga kondisi ventilasi udara untuk Tentang
di warehouse sirkulasi udara yang baik di persyaratan
sedikit warehouse sehingga kesehatan
gerah/panas. kondisinya tidak lingkungan kerja
gerah/panas yang dapat Perkantoran &
menyebabkan turunnya Industri.
produktivitas/kenyamanan
dalam bekerja.
13. Ruang Tidak adanya Agar Perusahaan UU No.01/1970
Produksi/ pengaman/pega membuatkan pegangan Tentang
Tangga ngan pada pengaman pada setiap Keselamatan
Jalur tangga menuju tangga sehingga apabila Kerja dan PP 50
Evakuasi ruang produksi. karyawan mengalami Tahun 2012
kelelahan pengaman Tentang
tersebut dapat dijadikan Penerapan SMK3.
sebagai tumpuan untuk
naik ke atas.
14. Perusaha Pemeriksaan Agar perusahaan UU No.01/1970
an Kesehatan melakukan pemeriksaan Tentang
Eksternal tidak kesehatan kepada Keselamatan
dilakukan secara karyawan secara berkala Kerja dan
berkala sebagai pencegahan PAK. Permenakertrans
(Informasi dari No.02/1980
HRD-Manager) tentang
MCU terakhir Pemeriksaan
dilakukan akhir Kesehatan
tahun 2015. Tenaga Kerja
dalam
penyelenggaraan
Keselamatan
Kerja
15. Perusaha Perusahaan Agar perusahaan PP 50 Tahun
an belum memiliki mengangkat/menunjuk 2012 Tentang
tenaga tenaga kerja khusus/Medis Penerapan SMK3
khusus/medis yang telah diberikan dan
sebagai P3K pelatihan P3K sehingga Permenakertrans
apabila terjadi kecelakaan No.15/2008
kerja ringan dapat ditangani tentang P3K
terlebih dahulu secara ditempat Kerja.
cepat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN-SARAN
Berdasarkan hasil temuan dan analisa temuan yang telah kami lakukan
dan sebutkan sebelumnya, dan guna lebih meningkatkan kinerja K3 di PT. Agri
First Indonesia, kami merekomendasikan sebagai berikut :
REFERENSI
1. Peraturan Perundangan-undangan K3
2. Profil Perusahaan