Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN MINDFULNESS UNTUK PASIEN BRONKITIS

OLEH:

Nurul Fitri Solikhati


(22020119130088/A19.1)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Pelatihan Mindfulness untuk Pasien Bronkitis Kronis


dengan Masalah Kecemasan
2. Ketua Pelaksana
a. Nama : Nurul Fitri Solikhati
b. NIM : 22020119130088
c. Jurusan : S1 Keperawatan
d. Email : nurulfitris1912@gmail.com
e. No HP : 085201969080
3. Jumlah Mahasiswa : 1 (satu) orang
4. Waktu kegiatan : Kamis, 28 Oktober 2021, Pukul 19.00 WIB
5. Lokasi Kegiatan : Zoom

Semarang, 2021
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Paliatif, Pelaksana Kegiatan

Dr. Fitria Handayani, S.Kp.,Ns.Sp.Kep.MB. Nurul Fitri Solikhati


NIP 1967810142003122001 NIM 22020119130088
RANCANGAN KEGIATAN

I. LATAR BELAKANG
Bronkitis merupakan infeksi yang terdapat di saluran napas yang menginfeksi
pada daerah bronkus. Bronkitis disebabkan oleh polutan, seperti orang-orang merokok
diluar atau didalam ruangan, kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara,
dan pembakaran yang menyebabkan asap biasanya saat masak menggunakan kayu
bakar. Selain itu juga dapat disebabkan karena adanya kekebalan tubuh pasien yang
lemah. Pasien bronkitis banyak ditemukan dengan keluhan seperti batuk, mengi,
penumpukan sputum, dan sesak nafas (Marni, 2014 dalam Magfiroh et al, 2021).
Morbiditas penyakit infeksi paru dan saluran napas masih amat tinggi dan
penyakit paru ini menjadi salah satu penyebab kematian di masyarakat. Hal ini
menjadi salah satu penyebab timbulnya kecemasan dan gangguan tidur pasien
dengan gangguan pernafasan (Harahap et al, 2021).
Kecemasan adalah salah satu keadaan psikologis yang dapat terjadi karena
pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialami oleh setiap manusia,
sehingga tidak mengherankan jika kecemasan dapat terjadi pada manusia yang
mengalami gangguan fisik (Donsu et al, 2017). Kecemasan ini dapat berupa suatu
keadaan khawatir, gugup atau takut ketika berhadapan dengan pengalaman yang sulit
dalam kehidupan seseorang dan menganggap bahwa akan terjadi hal yang buruk.
Gejala kecemasan setiap individu dapat berbeda-beda. Gejala kecemasan juga dapat
mengganggu kualitas hidup seseorang karena dapat mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-harinya (Donsu et al, 2017).
Salah satu pendekatan terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi
kecemasan adalah terapi kognitif behavioral yaitu mindfulness meditation yang pola
aktivitasnya adalah dengan mengembangkan cara berfikir yang lebih adaptif.
Mindfulness merupakan suatu bentuk meditasi pikiran yang melibatkan pemusatan
perhatian kepada setiap peristiwa dari seluruh pengalaman hidup tanpa
memperdulikan apakah pengalaman tersebut merupakan pengalaman yang luar biasa
atau biasa-biasa saja. Pendekatan mindfulness juga didasarkan pada aspek kognitif dan
perilaku namun dengan pengembangan yang berbeda. Mindfulness meditation
bermanfaat secara efektif untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur pada penerima
transplantasi, untuk mengurangi depresi, kecemasan dan tekanan psikologis pada
pasien dengan penyakit somatik kronis, sakit kronis, dan gangguan kecemasan sosial,
melalui meditasi ini juga dapat meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat positif
seperti spiritualitas, meningkatkan stabilitas psiko emosional dan konsentrasi pada
pasien dengan gangguan kejiwaan (Hidayati et al, 2018). Selain itu, manfaat dari
mindfulness meditation diantaranya adalah dapat mengurangi perasaan menderita
serta mencapai perasaan nyaman dan sejahtera pada setiap situasi dan kondisi, dan
mindfulness dapat menumbuhkan sikap menghargai terhadap diri sendiri dan orang
lain, sehingga dengan demikian setiap orang tidak menyalahkan diri sendiri dan
mengurangi perasaan bersalah (Donsu et al, 2017).
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengurangi kecemasan pada pasien penderita bronkitis yang sedang
menjalani pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Penderita bronkitis dapat menerima kondisi yang sedang dialami saat ini.
b. Penderita dapat mencapai relaksasi sehingga lebih tenang dalam
menjalani pengobatan.
c. Penderita bronktis dapat mempraktekkan mindfulness secara mandiri
III. GAMBARAN UMUM SASARAN
A. Lokasi sasaran
Lokasi pelaksanaan terapi melalui via zoom online.
B. Sasaran
Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah pasien bronkitis kronis yang
mengalami kecemasan dan gangguan tidur. Gangguan tidur pada pasien bronkitis
ini menjadi salah satu sumber timbulnya kecemasan pada pasien yang dialami.
Kesulitan untuk tidur dapat disebabkan karena struktur fungsi
pernafasan sedang terganggu. Selain itu, pasien pasti merasa cemas dengan
kondisinya, beradaptasi dengan lingkungan baru juga berusaha untuk menerima
kondisinya.
C. Kondisi sasaran
Pasien N memiliki riwayat penyakit bronkitis kronis sejak 3 tahun yang lalu.
Awal mula gejala ia mengalami demam tinggi, sering batuk, dan tenggorokan
sakit. Kemudian pasien N berobat kedokter dan ternyata ia didiagnosis penyakit
bronkitis kronis. Pasien N mengalami batuk setiap saat hingga ia mengalami
kesulitan tidur. Kondisi yang dialami pasien N ini membuat ia mengalami
gangguan kecemasan yang cukup berat.
Salah satu program yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kecemasan
pada pasien N dengan bronkitis akut ialah dengan melakukan terapi mindfulness.
Salah satu tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kesehatan pasien
secara holistic. Kegiatan ini ditujukan untuk mendapatkan ketenangan batin serta
optimisme dalam proses pengobatan dengan mengajak pasien untuk selalu
berdzikir mengingat Allah SWT dan mencoba menerima kondisinya saat ini.
IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Oktober 2021
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : Via zoom online

V. DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan mindfulness ini dilaksanakan melalui zoom secara online. Kegiatan
ini difokuskan kepada pasien dengan penyakit bronkitis dengan berbagai kondisi.
Metode mindfulness dipilih dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan diri dan
mengurangi kecemasan sehingga harapannya pasien tersebut dapat mencapai
ketenangan batin yang baik.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan tahapan kegiatan sebagai
berikut:

Penanggungjaw
N Tahapan Kegiatan Jenis Kegiatan ab
o.
Kegiatan
1. Tahap I : Pra 1. Persiapan Awal
Interaksi
a. Menyusun proposal kegiatan Pengelola
b. Mempersiapkan materi
dan teknik mindfulness
2. Persiapan Sasaran
a. Menghubungi pasien
untuk mendapatkan
konfirmasi kegiatan
b. Melakukan kontrak waktu
pelaksanaan kegiatan
kepada sasaran

2 Tahap II : Orientasi 1. Pembukaan


Pengelola
.
2. Perkenalan diri
3. Memvalidasi data sasaran
4. Menyampaikan prosedur
dan tujuan kegiatan
5. Kontrak waktu mengenai durasi
kegiatan
3 Tahap III : Kerja 1. Sharing pendapat
Pengelola
. dan permasalahan yang
dialami oleh sasaran
2. Memahami dan menyimpulkan
masalah secara bersama-sama
3. Menjelaskan
dan mendemonstrasikan
teknik mindfulness untuk
mengatasi masalah sasaran
4. Memberikan pujian
4. Tahap IV : Terminasi 1. Mengevaluasi respon
Pengelola
dan pemahaman sasaran
2. Menyampaikan rencana
tindak lanjut
3. Kontrak waktu
pertemuan berikutnya
4. Penutupan
VI. METODE PELAKSANAAN
A. Perencanaan
Perencanaan dalam kegiatan “Pelatihan Mindfulness untuk Pasien Pasien
Bronkitis” dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan literature review terkait pengobatan bronkitis kronis
2. Melakukan literature review terkait mindfulness serta keterkaitannya
dengan penderita bronkitis kronis
3. Perencanaan terkait pelaksanaan kegiatan “Pelatihan Mindfulness untuk
Pasien Pasien Bronkitis Kronis” dengan pembuatan proposal kegiatan.
B. Persiapan
Persiapan kegiatan “Pelatihan Mindfulnes untuk Pasien Bronkitis Kronis”
dilaksanakan maksimal 1 minggu sebelum kegiatan. Pada tahap ini, mahasiswa
melakukan persiapan dibagi menjadi
1. Pekerjaan Persiapan Awal, meliputi :
a. Mempersiapkan kelengkapan administrasi
b. Persiapan materi meliputi PPT mengenai mindfulness yang sudah
dirancang pada tahap perencanaan
c. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan saat kegiatan. Alat dan
bahan tersebut meliputi laptop, alat tulis, dan lain-lain.

C. Pelaksanaan
Kegiatan berupa pelatihan mindfulness untuk pasien bronkitis kronis dilakukan
secara daring. Kegiatan “Pelatihan Mindfulness untuk Pasien Bronkitis Kronis”
bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien dn meningkatkan
kualitas tidur pasien menjadi lebih baik. Kegiatan ini dilakukan sekali sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan dilakukan pada hari
Kamis, 26 Oktober 2021.
VII. MATERI KEGIATAN

Standar Operasional Prosedur Terapi Mindfullness

Prosedur Protokol terapi mindfullness

Pengertian Mindfulness merupakan suatu bentuk meditasi pikiran


yang melibatkan pemusatan perhatian kepada setiap peristiwa
dari seluruh pengalaman hidup tanpa memperdulikan apakah
pengalaman tersebut merupakan pengalaman yang luar biasa
atau biasa-biasa saja.

Mindfulness meditation pertama kali diperkenalkan oleh


Dr Jon Kabat Zinn di dunia Barat pada tahun 1970an. Pelatihan
mindfulness merupakan suatu metode meditasi yang dapat
meningkatkan empati dan terdiri dari kombinasi dimensi afektif,
kognitif, moral, intrapersonal, dan interpersonal.

Tujuan Mengajarkan individu tersebut untuk mengembangkan


kemampuan dalam mengatur pengalihan pusat
kesadaran/perhatian dari satu target ke target lain serta
mengobservasi keadaan mentalnya

Prosedur A. Perencanaan

1) Rencanakan kegiatan latihan secara terjadwal (terdiri


dari 2 kali pertemuan selama 2 minggu)
2) Informasikan jadwal latihan yang akan dilaksanakan
kepada pasien yang bersedia mengikuti latihan
mindfulness.
3) Siapkan instrumen/lembar skrining
4) Siapkan booklet
B. Pengorganisasian

1) Persiapan pasien :
a. Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai kecemasan dan stres karena penyakitnya
b. Pasien memahami materi latihan
c. Orientasikan tahapan latihan kepada pasien yang
akan diberikan pelatihan oleh terapis
2) Persiapan alat
a. Siapkan lembar skrining dan evaluasi
kegiatan berdasarkan alat ukur atau instrumen yang
disiapkan
b. Ciptakan lingkungan yang kondusif, tenang, cahaya
ruang terang, dan suhu ruang yang sejuk.

C. Pelaksanaan

1. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam kepada pasien
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien dalam
mengikuti latihan mindfulness
2. Tahap Interaksi
1) Mengkaji skala kecemasan dan stres yang dialami
oleh klien dengan menggunakan HARS (Hamilton
Rating Score for Anxiety) untuk mengetahui skala
kecemasan awal pasien sebelum dilakukan terapi.
2) Membuat kesepakatan program (formal : terapis,
informal : homework) dengan klien yang menderita
ca untuk dapat berkenan dengan proses perlakuan
mindfulness
3. Tahap Kerja
Latihan Mindfulness

1) Mindfulness Breathing
“Pejamkan mata anda/ rasakan saat ini/ dan disini.../
rasakan anda saat ini sedang duduk dengan kedua
telapak kaki menyentuh lantai/ tarik nafas dalam.../
rasakan udara yang masuk ke paru-paru anda.../ tarik
nafas.../ hembuskan perlahan…/ tarik nafas kembali
dan tetap fokus pada pernapasan anda.../ apabila saat
ini terdapat pikiran-pikiran itu memasuki dan
menghampiri anda.../ atur nafas anda…/ tarik nafas
anda/ dan hembuskan…”

2) Mindfulness Body Scan


“Pejamkan mata anda secara perlahan/ atur nafas
anda.../ tarik nafas dalam/ hembuskan.../ sekarang
silahkan rangkul atau peluk diri anda sendiri.../ atau
pegang area yang anda rasakan sakit saat ini/ rasakan
hangat tubuh anda.../ tarik nafas.../ hembuskan.../
fokus pada diri anda saat ini, dan kini/ kadang kita
sulit menerima diri ini dengan kondisi seperti ini/
tanpa memikirkan tubuh dan perasaan ini/ kali ini coba
tengok diri anda/ pada tubuh anda/ ucapkan dalam hati
anda/ "Maaf... karena kadang telah memaksa untuk
menyerah"/ "dan terima kasih sudah selalu kuat"/
katakan dalam hati anda/ "saya adalah orang yang
kuat"/ "saya adalah orang yang bersemangat"/ "dan
saya akan selalu bahagia".

3) Mindfulness Doing Activity


(1) Selalu bersyukur atas kondisi saat ini setelah
melalui berbagai macam hal.
(2) Menarik nafas panjang, tahan 2 detik, hembuskan
(ulangi sebanyak 4 kali)
(3) “Kondisi saya saat ini adalah ujian dari tuhan.
sudah jalan saya di kondisi yang sekarang ini bisa
dibilang sulit untuk sembuh. akan tetapi, saya akan
selalu bersyukur terhadap kondisi saya ini. segala
terapi pengobatan akan saya lalui untuk kebaikan
pada diri saya.”
(4) Setelah memotivasi diri, klien relaksasi dengan
mengatakan “Saya ikhlas, saya senang, saya
bahagia”
4) Mindfulness with Family
(1) Selalu minta doa kepada keluarga saat akan
melakukan terapi pengobatan
(2) Berusaha untuk mengerti dan memahami kelebihan
dan kekurangan diri "Saya ini mempunyai
kelebihan… saya juga mempunyai kekurangan….
saya yakin setiap kekurangan pasti tertutup oleh
banyaknya kelebihan"
(3) Menarik nafas panjang, tahan 2 detik, hembuskan
(ulangi sebanyak 4 kali)
(4) Setelah memotivasi diri, klien relaksasi dengan
mengatakan “Saya ikhlas, saya senang, saya
bahagia”
(5) “Saya memiliki keluarga yang selalu mendukung
dan mendoakan kondisi terbaik bagi saya”.
(6) “Saya akan berusaha melakukan terapi pengobatan
untuk mencapai kesembuhan agar bisa bertemu
dengan keluarga saya.”
(7) "Saya selalu senang dan bahagia"
4. Tahap Terminasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti
latihan mindfulness.
Apakah pasien mengalami kendala saat
keberlangsungan terapi, dan bagaimana perasaan
pasien saat dan setelah dilakukan terapi. "Apakah
Anda merasa nyaman, apakah merasa lebih
tenang,
bagaimana perasaan Anda saat ini?"

b) Menganjurkan pasien untuk melakukan prosedur


informal supaya dapat melatih kemampuan diri dalam
melakukan latihan mindfulness. "Jika memungkinkan
dan Anda berkenan, mungkin nantinya dapat
melakukan latihan ini secara mandiri ya Pak/Bu agar
merasa lebih nyaman, tenang, dan bahagia"
c) Mengingatkan pasien untuk menuliskan kegiatan
harian yang dilakukan dalam target mandiri pada
booklet "Bapak/Ibu dapat menuliskan kegiatan harian
yang sudah dilakukan pada booklet ini"
d) Mengakhiri pertemuan
e) Mengucapkan salam
5. Evaluasi
Sesudah dilakukan latihan mindfulness, pasien dievaluasi
dengan lembar kuesioner HARS untuk mengetahui tingkat
kecemasan setelah dilakukan terapi dan wawancara
bersama fasilitator
6. Dokumentasi
1) Dokumentasikan kegiatan latihan mindfulness secara
terstruktur (logbook)
2) Catat hasil pengukuran skala kecemasan pasien

VIII. ANGGARAN BIAYA

A PEMASUKAN
1 Dana Iuran Panitia Rp 418.000,00
B PENGELUARAN
1 Sembako Pengabsos
Beras 5 Liter Rp 12.000,00 Rp 60.000,00
Gula 2 Kg Rp 18.000,00 Rp 36.000,00
Susu 2 Kalen Rp 11.000,00 Rp 22.000,00
g
Teh 2 Bungk Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
us
Minyak 2 Kg Rp 13.000,00 Rp 26.000,00
Handsanitizer 1 Liter Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
Masker 3 Box Rp 25.000,00 Rp 75.000,00
Subtotal Rp 252.000,00
2 Perlengkapan Pelaksanaan Terapi
Sewa zoom 1 Akun Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
Transportasi 4 Motor Rp 20.000,00 Rp 80.000,00
Air mineral gelas 1 Dus Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
Plakat 1 Buah Rp 40.000,00 Rp 40.000,00
Subtotal Rp 165.000,00

Total Rp 417.000,00

Sisa Dana Rp 1.000,00

IX. RANCANGAN JADWAL KEGIATAN

Waktu
kegiatan
No Kegiatan Keterangan
. (hari)
1 2 3 4 5 6

1 Pengurus Mahasiswa
an mengurus terkait
perizinan dengan surat
perizinan
pengabdian
masyarakat yaitu
pelatihan
mindfulness kepada
pasien kanker di
rumah singgah
pasien Inisiatif
Zakat Indonesia
(IZI) Semarang
melalui dosen
koordinator mata
kuliah untuk
kemudian
diteruskan ke pihak
akademik
2 Survey lokasi Survey dilakukan
pengabdian oleh beberapa orang
kepada dari perwakilan
masyarakat kelompok
yang meliputi
pencarian lokasi
dan juga
kemungkinan
potensi dari
penerima terapi.
Adapun lokasi
pengabdian kepada
masyarakat berada

di Jl. Puspanjolo
Tengah X No.75,
Bojongsalaman,
Kec. Semarang
Bar., Kota
Semarang, Jawa
Tengah 50141
3 Aplikasi Rencana pemberian
pengabdian pelatihan
kepada mindfulness oleh
masyarakat mahasiswa akan
langsung dan dilakukan secara
pemberian hybrid dengan tetap
pelatihan mematuhi protocol
mindfulness dan juga dapat
secara langsung
memberikan terapi
tanpa media melalui
media teams
4 Pembuatan Pembuatan laporan
laporan terdiri dari
penyusunan materi,
makalah, power
point untuk
presentasi, editing
video, dan
sebagainya
X. DAFTAR PUSTAKA
Donsu, J. D. T., Surantono, Kirnantoro. (2017). Manfaat mindfulness training
untuk mengurangi kecemasan pada pasien kanker dengan kemoterapi. Jurnal
Keperawatan, 6(2), 60-72.
Hidayah SN., Widodo S., MN Shobirun. (2013). Pengaruh tingkat
pengetahuan tentang pengobatan kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pasien
kanker di Ruang Sitottatika Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
http://112.78.40.115/e- journal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/359/382.
Diakses tanggal 2 oktober 2021
Hidayati, N., Aryanti, P. I., Salim, S., Zuliani, Erniyawati, Y., Yusuf, A. H.
(2018). Penggunaan mindfulness meditation dalam manajemen stress: sebuah
systematic review. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9(2), 95-100.
Sari, NMR., Ludiana., HS Sari SA. (2021). Penerapan relaksasi otot progresif
terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di
kota metro. Jurnal Cendekia Muda. 1(2): 175-197.

Anda mungkin juga menyukai