Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dini Naila Rahmah

Nim : 2186208151
Kelas : 5B PAI
Mata Kulah : manajemen SDM Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Erwin Harahap, MA

JAWABAN !

1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks pendidikan memiliki ruang
lingkup yang luas dan beragam manfaat. Berikut adalah ruang lingkup dan
manfaatnya:

Ruang Lingkup Manajemen SDM Pendidikan


a) Menurut Wilayah Kerja: Ini mencakup manajemen pendidikan pemerintah,
pendidikan di satu provinsi, kabupaten/kota, unit kerja, dan manajemen kelas.
Manajemen kelas ini adalah inti dari manajemen pendidikan tersebut, karena
di dalam kelas proses pengajaran berlangsung
b) Menurut Objek Garapan: Ini mencakup manajemen siswa, personil sekolah,
kurikulum, sarana/material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan
komunikasi pendidikan
c) Menurut Fungsi atau Urutan Kegiatan: Ini mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi dan evaluasi

Manfaat Manajemen SDM Pendidikan

a) Efektivitas dan Efisiensi: Manajemen SDM berhubungan dengan sistem


rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas
dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan
tujuan/sasaran yang telah ditentukan oleh suatu organisasi
b) Penerapan Pendekatan SDM: Manajemen SDM merupakan penerapan
pendekatan SDM di mana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang
ingin dicapai, yaitu tujuan untuk perusahaan dan tujuan untuk karyawan
c) Pengembangan Pegawai: Manajemen SDM memfasilitasi pengembangan
karir pegawai dan meningkatkan profesionalisme mereka
d) Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Manajemen SDM memfasilitasi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan,
dan pemberhentian
2. Kepemimpinan dalam konteks pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai Islam,
seperti keadilan, kebajikan, dan kemaslahatan. Berikut adalah beberapa dalil Al-
Qur'an dan Hadits yang relevan dengan topik ini:
1) Keadilan dan Kebajikan: Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 142 menyebutkan
bahwa "Kami telah mengadakan orang-orang di jalan yang lurus, yang
mendekatinya orang-orang yang kasar." Ini menunjukkan pentingnya keadilan
dan kebajikan dalam kepemimpinan. Sebagai pemimpin, Anda harus
memastikan bahwa semua orang diperlakukan dengan adil dan merdeka dari
diskriminasi
2) Musyawarah dan Kerjasama: Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 4 menyebutkan
bahwa "Kami akan menunjukkan mereka hamba-hamba Allah yang benar-
benar bijaksana." Ini menunjukkan pentingnya musyawarah dan kerjasama
dalam kepemimpinan. Sebagai pemimpin, Anda harus mempromosikan dialog
dan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat
3) Pendidikan dan Peningkatan Diri: Hadits dari Sahih Bukhari dan Muslim
menyebutkan bahwa "Pendidikan adalah peningkatan diri dan peningkatan diri
adalah kebajikan." Ini menunjukkan pentingnya pendidikan dalam
kepemimpinan. Sebagai pemimpin, Anda harus mendekatkan diri dengan
pengetahuan dan keterampilan baru untuk meningkatkan kinerja Anda dan
organisasi Anda
4) Penghargaan dan Peran Positif: Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 29 menyebutkan
bahwa "Ini adalah firman Allah. Jika kamu bermani, maka berlaku pada kamu,
dan jika kamu bermuslim, maka berlaku pada kamu." Ini menunjukkan
pentingnya penghargaan dan peran positif dalam kepemimpinan. Sebagai
pemimpin, Anda harus menunjukkan apresiasi dan penghargaan kepada semua
orang yang bekerja keras dan membantu mereka mencapai tujuan mereka

3. Teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow adalah salah satu
teorinya yang paling dikenal dalam psikologi. Dalam konteks pendidikan, teori ini
dapat digunakan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan dasar siswa sebelum
dapat fokus pada pembelajaran dan pengembangan. Berikut adalah penjelasan tentang
konsep tersebut dalam konteks pendidikan:

a. Konsep Terendah: Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi terlebih


dahulu. Ini termasuk makanan, tidur, pakaian, dan tempat tinggal. Jika
kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi, siswa mungkin mengabaikan pendidikan
dan melakukan tindakan yang mengganggu. Misalnya, jika siswa malas,
mereka mungkin tidur selama jam pelajaran atau bahkan tidak datang ke
sekolah

b. Konsep Menengah: Keamanan

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, prioritas berikutnya adalah keamanan.


Keamanan bisa berarti lingkungan rumah siswa, lingkungan sekolah, dan
lingkungan lainnya tempat siswa biasanya bertempat. Jika siswa merasa aman
dan rasa hormatan, mereka akan merasa nyaman dan berkomfort untuk belajar

c. Konsep Menengah: Kekuasaan dan Identifikasi

Setelah keamanan, prioritas berikutnya adalah kekuasaan dan identifikasi. Ini


berarti merasa dipahami dan diterima oleh orang lain. Siswa mungkin merasa
terhubung dengan klub, organisasi, atau grup lainnya. Jika siswa merasa
terhubung dan dihargai, mereka akan merasa lebih percaya diri dan siap untuk
belajar

d. Konsep Tinggi: Prestasi Diri


Prestasi diri adalah prioritas akhir dalam hierarki kebutuhan Maslow. Ini
berarti merasa baik tentang diri sendiri dan berkontribusi bagi orang lain.
Siswa yang merasa baik tentang dirinya sendiri akan merasa lebih percaya diri
dan siap untuk mengambil tantangan akademik

Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang hierarki kebutuhan Maslow


dapat membantu guru dan kepala sekolah untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan dasar siswa sebelum mereka dapat fokus pada pembelajaran dan
pengembangan

4. Motivasi adalah dorongan atau impuls yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas. Menurut beberapa definisi, motivasi bisa diartikan sebagai tenaga
pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu, suatu
dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas, atau suatu
pendorongan, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang
agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu

Untuk menumbuhkan motivasi bagi guru/pendidik, berikut adalah beberapa cara yang
bisa dilakukan:
1) Memberikan Apresiasi dan Penghargaan: Salah satu cara terbaik untuk
meningkatkan motivasi adalah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada
guru/pendidik. Ini bisa berupa ucapan puji, hadiah, atau pengakuan publik.
Apresiasi dan penghargaan ini akan membuat guru/pendidik merasa dihargai
dan dihargai, yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi mereka
2) Meningkatkan Kualitas Pengajaran: Untuk menumbuhkan motivasi, penting
untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Ini bisa dilakukan dengan
menyediakan sumber daya pengajaran yang baik, menggunakan metode
pengajaran yang kreatif dan interaktif, dan memberikan umpan balik
konstruktif kepada guru/pendidik
3) Menyediakan Peluang untuk Pengembangan Profesional: Menyediakan
peluang untuk pengembangan profesional, seperti workshop, seminar, atau
pelatihan, juga bisa menjadi cara efektif untuk menumbuhkan motivasi.
Peluang ini akan membantu guru/pendidik untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi
mereka
4) Membangun Lingkungan Kerja yang Positif: Lingkungan kerja yang positif
sangat penting untuk menumbuhkan motivasi. Ini bisa melibatkan
menciptakan hubungan yang baik antara guru/pendidik dan rekan kerja,
menyediakan fasilitas yang memadai, dan menyediakan dukungan emosional

Dengan menumbuhkan motivasi, guru/pendidik akan lebih termotivasi untuk


melakukan pekerjaan/pengajaran yang baik dan efektif.
5. Idle resources, atau sumber daya yang tertidak aktif, adalah sumber daya yang tidak
digunakan secara efektif atau produktif. Dalam konteks lembaga pendidikan, idle
resources bisa berupa guru yang tidak menggunakan waktu dan energi mereka secara
optimal, atau fasilitas sekolah yang tidak digunakan secara efektif.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi idle resources:


a) Optimalisasi Penggunaan Waktu: Guru dan staf sekolah harus diajarkan untuk
mengoptimalkan penggunaan waktu mereka. Ini bisa mencakup teknik
manajemen waktu, seperti teknik Pomodoro, yang melibatkan penugasan dan
istirahat yang teratur untuk meningkatkan produktivitas
b) Penggunaan Sumber Daya Secara Efisien: Lembaga pendidikan harus
memastikan bahwa semua sumber daya mereka digunakan secara efisien. Ini
bisa mencakup penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta
penggunaan ruangan dan fasilitas
c) Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan dan pengembangan
kontinu kepada guru dan staf sekolah dapat membantu mereka meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka
d) Audit dan Evaluasi: Melakukan audit dan evaluasi secara teratur tentang
penggunaan sumber daya juga penting. Ini akan membantu lembaga
pendidikan untuk mengidentifikasi dan mengatasi idle resources

Dengan mengatasi idle resources, lembaga pendidikan dapat meningkatkan


efisiensi dan produktivitas mereka, serta memberikan pengalaman belajar
yang lebih baik bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai