Anda di halaman 1dari 13

ISSN : 2615-1995,

E-ISSN : 2615-0654
Vol : 2 No. 2, Agustus 2022
DOI :
doi.org/10.28926/sinda.v2i2.
508

KAJIAN KITAB AT-THABAQĀT AL-KUBRĀ


Karya Ibnu Sa’ad
Anis Tilawati1
1
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar,Indonesia
1
greiszl14an@gmail.com

Informasi artikel ABSTRACT


Sejarah artikel: This article examines the oldest book that has reached the hands of Muslims
Diterima 21 Juli 2022 today, which contains biographies of the narrators of Hadith. The book known
Revisi 28 Juli 2022 as the book of Ath-Thabaqat Al-Kubra was written by Ibn Sa'ad which is
Dipublikasikan certainly not a foreign name for Hadith experts. The researcher in this case
2 Agustus 2022 tries to examine the book in terms of the author's biography, writing method,
characteristics, uniqueness, advantages and disadvantages. The method used is
Keyword:
a literature review with qualitative research from several sources in various
Narrator, Hadith, Book,
literatures related to the theme raised. The findings that make this paper new is
Biography that the book Ath-Thabaqat Al-Kubra is one of the works in the field of Asma'
ar-Rijal which contains the biographical notes of the most important narrators
at the most important period in the history of hadith. It is a very rich source
from various perspectives, containing very valuable information about the
history of Islam. It is described not only as the most important major work in
the field, but also in Arabic literature in general.
Kata Kunci: ABSTRAK
Perawi, Hadist, Kitab, Artikel ini mengkaji tentang kitab tertua yang sampai ke tangan umat muslim
Biografi sekarang yakni memuat biografi para perawi Hadist. Kitab yang dikenal dengan
sebutan kitab Ath-Thabaqat Al-Kubra ditulis oleh Ibnu Sa’ ad yang tentu
bukanlah nama asing bagi para ahli Hadist. Peneliti dalam hal ini mencoba
untuk mengupas kitab tersebut dari segi biografi penyusun, metode penulisan,
ciri khas, keunikan, kelebihan dan kekurangannya. Adapun metode yang
digunakan adalah kajian pustaka dengan penelitian kualitatif dari beberapa
sumber di berbagai literature terkait tema yang diangkat. Hasil temuannya yang
menjadikan tulisan ini memiliki hal baru adalah bahwa kitab Ath-Thabaqat Al-
Kubra menjadi salah satu karya di bidang Asma’ ar-Rijal yang memuat
catatan-catatan biografis para rawi yang terpenting pada masa yang paling
penting dalam sejarah hadis. Ia adalah sumber yang sangat kaya dilihat dari
berbagai sisi, memuat informasi yang sangat bernilai tentang sejarah Islam. Ia
digambarkan tidak hanya sebagai karya besar yang terpenting di bidang
tersebut, tapi juga dalam literatur Arab secara umum.

PENDAHULUAN mendapat perhatian serius dari para ahli


Dalam kajian Hadis, sanad hadits. Penyusunan biografi para rawi
merupakan salah satu perihal yang paling hadits yang telah dimulai sejak abad
penting. Penelitian sanad atau kritik sanad kedua hijriyah, dilanjutkan dengan
tidak dapat dipisahkan kaitannya dengan antusias dan kerja keras pada masa-masa
Asma’ ar-Rijal. Di dalamnya memuat selanjutnya.
berbagai hal yang mencakup kronologi Karya-karya Asma’ ar-Rijal telah
(waktu), biografi, dan penilaian terhadap membantu pertumbuhan literatur biografi
para rawi hadits. Sebelum akhir abad dalam bahasa Arab secara umum. Sekian
kedua hijriyah, hal tersebut telah banyak karya tersebut, satu sama lain
148 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022
saling berbeda dalam keluasan, Untuk mengetahui lebih rinci tentang kitab
rancangan umum, dan rincian isinya At-Thabaqāt al-Kubrā yang sangat
sesuai dengan objek utama para fenomenal ini, maka penulis
penyusun dan pengarangnya. Dengan mengangkatnya sebagai sebuah kajian
demikian Muhammad Zubayr Siddiqi yang mengupas kitab ini dari segi biografi
mengklasifikasikan karya-karya Asma’ ar- penyusun, metode penulisan, ciri khas,
Rijal ke dalam dua tingkatan yakni, karya keunikan, kelebihan dan kekurangan dari
umum dan karya khusus.1 kitab At-Thabaqāt al-Kubrā.
Karya umum Asma’ ar-Rijal yang
dimaksud adalah setiap kitab yang METODE
memuat biografi semua rawi atau paling Kajian yang dilakukan dalam
tidak semua orang penting di kalangan tulisan ini menerapkan metode penelitian
rawi yang telah dikenal oleh penyusunnya. kualitatif dengan jenis penilitian pustaka.
Karya tertua pada tingkatan ini yang Tidak lain dikarenakan kajiannya
sampai ke tangan umat muslim masa menggunakan sumber dari berbagai
sekarang adalah kitab at-Thabaqāt al- literatur hadis baik yang klasik maupun
Kubrā karya Ibn Sa’ad. Secara umum modern. Sumber-sumber tersebut
kitab tersebut memuat deskripsi singkat kemudian diolah dengan model kajian
silsilah serta waktu kelahiran para rawi, kitab untuk menemukan hasil temuan
beberapa hal biografis yang berhubungan yang dituju.
dengan mereka, dan penilaian singkat
terhadap kebenaran mereka dibarengi PEMBAHASAN
dengan pendapat para ahli tentang Biografi Ibnu Sa’ ad
mereka. Ibnu Sa’ ad bernama lengkap
Demikian adanya, Thabaqat Ibnu Muhammad ibn Sa’ ad ibn Manya’ Az-
Sa’ ad adalah salah satu karya di bidang Zuhri, Abu Abdullah al-Bashri. Beliau
Asma’ ar-Rijal yang memuat catatan- merupakan seorang hamba sahaya dari
catatan biografis para rawi yang terpenting Bani Zuhrah. Seringkali juga disebut
pada masa yang paling penting dalam sebagai al-Hasyim yang berasal dari nama
sejarah hadis. Ia adalah sumber yang salah seorang moyangnya yakni hamba
sangat kaya dilihat dari berbagai sisi, sahaya milik Al-husain bin Abdullah bin
memuat informasi yang sangat bernilai Ubaidillah bin al-Abbas al-Hasyim. Adapun
tentang sejarah Islam. Ia digambarkan al-Bashri merupakan julukan dari tempat
tidak hanya sebagai karya besar yang lahirnya di Basrah th 168 H. tempat yang
terpenting di bidang tersebut, tapi juga pernah beliau kunjungi adalah Madinah,
dalam literatur Arab secara umum. Sejak Kufah dan Baghdad. Kunjungannya ke
permulaan abad ke-4 hijriyah, kitab ini Madinah sebelum tahun 200 H, karena di
telah digunakan sebagai sumber bagi sana beliau bertemu dengan beberapa
sejumlah besar pengarang sejarah Arab guru besar pada tahun 189 H. Di Madinah
dan biografi. Al-Baladzuri, ath-Thabari, al- misalnya bertemu dengan tokoh-tokoh ahli
Khatib al-Baghdadi, Ibn Al-Atsir, an- Hadis terkenal, yang mana Madinah
Nawawi dan Ibn Hajar menggunakannya dikenal sebagai “ Negeri Sunnah” dan
sebagai sumber yang penting bagi karya- tempat asal periwayatan Hadis.3 Pada
karya mereka. hari-hari terakhirnya, Ibn Sa’ ad bermukim
Sebagai sebuah kamus biografis di Baghdad hingga wafat pada Ahad
umum para rawi, kitab ini selalu tanggal 4 Jumadil Akhir tahun 230 H di
menempati posisi yang khusus dalam usia 62 tahun dan dikuburkan di
Asma’ ar-Rijal, sedangkan karya-karya pemakaman Baabu Syam.
Thabaqat lainnya hanya berhubungan
dengan tingkatan tertentu para rawi.2
1
Fazlur Rahman dkk. Wacana Studi Hadis
Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana. 2002, hal. 87-89
3
2 Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis
Fazlur Rahman dkk. Wacana Studi Hadis
terjemahan Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, cet. ke-6. Jakarta:
Kontemporer, hal. 89 Pustaka Firdaus, 2007 hlm. 305

149 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


Guru-guru Ibnu Sa’ ad diantaranya Hilwaniyah fi Iftikhari al-Qahthaniyyin ‘ala
adalah:4 Ahmad bin Abdullah bin Yunus al- al-Adnaniyyin.
Kufi, Ahmad bin Muhammad bin al-Walid Dalam buku-buku biografi yang
al-Azraqy al-Makkiy, Isma’ il bin Ibrahim menerangkan perikehidupan Ibnu Sa’ad,
bin Muqasim al-Kufi, Hijaj bin Muhammad hanya ada tiga kitab yang dinisbatkan
al-Mashiyshi al-‘ Awar, Hijaj bin Minhal al- kepada Ibnu Sa’ad, yakni: Ath-Thabaqāt
Anmathiy al-Bashri, Ishaq bin Abi Israil al- al-Kubrā, Ath-Thabaqāt ash-shaghīr dan
Maruzy, Al-Husain bin al-Mutawakil bin Akhbār an-Nabi, sebagaimana yang telah
Abdurrahman al-Hasyimi, Sa’ ad bin dikutip Subhi Shaleh dari lbnu an-Nadim
Ibrahim bin Sa’ ad bin Ibrahim az-Zuhri al- dalam kitab Fihrasat. Adapun pendapat
Baghdadi, Sa’ id bin Sulaiman al-Dhabi al- lain menyetujui bahwa tiga kitab tersebut
Wasithy al-Bazaz, Sufyan bin ‘ Uyaynah sebenarnya hanyalah satu kesatuan yang
al-Kufi al-Makkiy, Syu’ aib bin Harb al- sama. Hal tersebut disebabkan isi kitab
Kharasaniy al-Baghdadi, Abdurrahman bin Ath-Thabaqāt ash-shaghīr dan kitab
Mahdi al-Bashri, Abdul Aziz bin Abdullah Akhbār an-Nabi telah dijelaskan dalam
bin Yahya al-Awisi, Abdullah bin Shaleh dua juz pertama dalam kitab Ath-Thabaqāt
al-Mishry, Abdullah bin Wahab bin Muslim al-Kubrā. Dengan pernyataan ini, bukan
al-Mishry al-Faqih, Al-‘ Ula bin Abdul berarti Ibn Sa’ad hanya memiliki karya
Jabbar al-Bashri al-‘ Ithor, ‘ Amru bin al- kitab tersebut. Melainkan bahwa kitab-
Haitsam bin Qathni al-Bashri, Al-Fadhl bin kitab biografi hanya menjelaskan karya Ibn
Dakin al-Kufi, Qabishoh bin ‘ Uqbah bin Sa’ ad secara umum saja. Meskipun
Muhammad as-Sawa’ iy, Muhammad bin demikian, karya Ibn Sa’ ad ini telah
‘ Umar bin Waqid al-Aslamiy / al-Waqidi, membuktikan mengenai penguasaan
Muhammad bin al-Fadhl as-sadusy, daripada keluasan ilmunya, kekuatan
Muthrof bin Abdullah al-Yasari al-Ashumi hapalannya, dan keeratan hubungannya
al-Madaniy, Ma’ n bin ‘ Isa bin Yahya al- dengan sumber riwayat serta sejarah pada
Asyja’ iy al-Qozaz al-Madaniy, Yahya bin masanya.7
Sa’ id al-Qathan al-Bashri, Yazid bin Berikut beberapa pendapat
Harun, dan lain-lain. ulama’ tentang Ibnu Sa’ ad antara lain;
Adapun murid-murid Ibnu Sa’ ad Al-Khathib al-Baghdadi mengatakan: “ dia
antara lain adalah:5 Al-Harits bin memiliki Ilmu yang luas, mengetahui
Muhammad bin Abi Usamah al-Baghdadi, banyak hadis, sangat rajin mencarinya,
Al-Husain bin Muhammad bin meriwayatkan banyak hadis sahih dan
Abdurrahman bin Fahm al-Baghdadi, Abu telah mengumpulkan sejumlah besar
Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ubaid buku, khususnya buku-buku yang jarang
bin Sufyan bin Abi ad-Dunya al-Baghdadi, ada dan buku-buku tentang hadis dan
Ahmad bin Ubaid bin Nashih al-Baghdadi fiqih.” “ Dari koleksi karya-karya al-
an-Nahwi, dan lain-lain. Waqidi, yang dimiliki oleh empat orang
Ibnu Sa’ ad adalah orang yang yang semasa dengan Ibn Sa’ ad, miliknya
sangat alim dan sangat cinta belajar, juga Ibn Sa’ ad-lah yang paling banyak” ,
sangat mencintai buku. Ia memiliki dan tambah al-Khatib al-Baghdadi.
mengoleksi banyak buku, sehingga ia Komentar lainnya datang dari Ibnu
menggunakan kealiman dan kekayaan an-Nadim, dalam Fihrasat: “ dia memiliki
perpustakaannya dalam menyusun pengetahuan mengenai akhbar dari
beberapa karya, antara lain:6 At-Tarikh, sahabat dan tabi’ in.” Pendapat Ibnu
Az-Zukhruf al-Qashri fi Tarjamah Abi Shalih dalam Muqaddimah: “ dia tsiqah
Hasan al-Bashri, At-Thabaqat as-Shogir, dan banyak meriwayatkan dalam
At-Thabaqāt al-Kubrā, Al-Qashidah al- Thabaqat dari al-Waqidi Muhammad bin
Umar.” Pendapat az-Zahabi dalam al-
Mizan: “ Tsabit dan dia shoduq (jujur)” .
4
Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed. Pendapat Abu Hatim dalam al-Jarh wa at-
Muhammad Abdul Qadir ‘ Atha, jilid 1. cet. 1, Beirut: Daar al-
Kutub al-Ilmiyah, 1990 hal. 6
5
Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
Muhammad Abdul Qadir ‘ Atha, jilid 1, hal. 7
6 7
Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed. Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
Muhammad Abdul Qadir ‘ Atha, jilid 1 hal. 8 Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hlm. 296-297

150 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


Ta’ dil: “ dia jujur.” Pendapat Shafdy Waqid al-Waqidi. Ibn Sa’ad di Baghdad
dalam al-Wafi: “ dia jujur dan tsiqah.” 8 dikenal dengan sebutan “Penulis al-
Ibnu Sa’ ad termasuk rawi yang Waqidi”, karena semasa hidupnya selalu
banyak meriwayatkan akhbar dan di menyertai Al-Waqidi (pengarang kitab Ath-
sepakati sekira-nya tidak melakukan Thabaqat dan Al-Maghazi) yang tidak lain
kecacatan. Ia juga termasuk ahli sejarah, merupakan seorang sejarawan besar
jadi sepantasnya untuk menyebarkan sekaligus gurunya.
ilmunya dan ilmu gurunya. Ia memiliki Al-Waqidi ialah seorang hamba
kitab yang masih tetap dan diterima di sahaya dari Bani Hasyim yang lahir pada
kalangan perawi, termasuk kitab yang tahun 130 H di Madinah. Beliau dan
paling di butuhkan yakni At-Thabaqāt al- Khalifah Harun ar-Rasyid berangkat
Kubrā, didalamnya menjelaskan tentang melaksanakan ibadah haji dan ziarah ke
kumpulan sejarah yang telah dijelaskan Madinah di th 170 H. Ar-Rasyid dibuat
oleh ahli sejarah seperti Imam Sya’bi, kagum olehnya pada saat itu, karena ia
Auza’I, Musa bin Uqbah, dan Muhammad mampu menunjukkan tempat-tempat
bin Ishaq.9 bersejarah seperti lokasi peperangan.
Kebenaran dan kejujuran Ibnu Tepat setelah peristiwa tersebut, seorang
Sa’ad telah diakui secara umum. wazir (menteri) Ar-Rasyid bemama Yahya
Sekalipun ia seorang mawla (pembesar) bin Khalid al-Barmaki meminta al-Waqidi
dari Bani Hasyim, namun ia tidak mengikutinya dan menetap di Irak. Dari
mengambil bagian dalam partai politik. sanalah ia mendapatkan segala kemuliaan
Sehingga pada tulisan-tulisannya dan kehormatan sehingga mendapat
mengenai orang lain, ia tidak jabatan Qadli Askar Al-Mahdi sampai
mengekspresikan hubungan pribadinya, wafat di Baghdad pada tahun 207 H.
prasangka atau pertentangan kepada Sebagai seorang Al-Waqidi
siapa saja, merekamnya secara sangatlah mudah untuk menuntut ilmu dari
sederhana, tidak menutupi semua yang para rawi dan penghafal Hadis tingkat
dia ketahui dan mengemukakan segala pertama. Misalnya Malik bin Anas (imam
yang penting tentang mereka. Ketelitian penduduk Madinah), Ma’ mar bin Rasyid ,
dan kehati-hatiannya terlihat secara utuh dan Sufyan bin Sa’ id Ats-Tsauri. Al-
pada rujukannya yang konstan terhadap Waqidi dianggap menempati posisi kedua
berbagai kejadian sebagaimana pula sesudah Muhammad bin Ishaq (penulis
terhadap berbagai sumber yang berbeda kitab Sirah) dalam hal keluasan
di bidang tersebut. Keasliannya dengan penguasaan ilmu sejarah, perjalanan,
daerah di mana mereka tinggal, peperangan dan penaklukan.11
pernyataan umumnya tentang sejumlah Salah seorang guru Al-Waqidi yang
isnad dari suatu kejadian sebelum ia sangat berpengaruh adalah Najih as-Sindi
menggambarkan mereka dan atau dikenal juga dengan julukan Abu
ketidakhadiran mereka pada bagian- Ma’ syar as-Sindi (wafat: Baghdad 170H).
bagian tertentu. Semua digambarkan Menurut Subhi Shalih, para penghafal dan
dengan kecerdasannya.10 kritikus Hadis mencela sebagian riwayat
Abu Ma‘ syar, karena banyak Hadis
Latar Belakang Penulisan munkar yang diriwayatkannya. Di sisi lain,
Sebelum membahas lebih lanjut mereka sepakat mengenai
mengenai kitab At-Thabaqāt al-Kubrā pengetahuannya yang luas tentang
karya Ibnu Sa’ad, sekiranya perlu juga peperangan dan informasinya yang akurat
sekilas membahas tentang seorang terkait perilaku Nabi dan penaklukan-
gurunya yang sangat berpengaruh dalam penaklukan yang dilakukan pasukan
karya ini yaitu Muhammad bin Umar bin Islam. Sebagaimana yang dikutip Subhi
Shaalih dari Imam Ahmad bin Hanbal
yang berkata; “ Abu Ma’ syar sangat
8
Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
Muhammad Abdul Qadir ‘ Atha, jilid 1, hal. 5
9
Muhammad Abu Zahwu, Al-Hadits Wal,muhaddisun,
Misriyya: Darul Fikr, tanpa tahun, hal. 349
10 11
Fazlur Rahman dkk. Wacana Studi Hadis Kontemporer, Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
hal. 88 Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 297

151 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


mengerti tentang berbagai peperangan.” 12 hadis.” Yahya bin Ma’ in berkata: “ Al-
Oleh karenanya, tidak heran apabila kitab Waqidi meriwayatkan Hadis gharib yang
Al-Waqidi tentang thabaqat, sejarah dan disandarkan kepada Rasulullah s.a.w.
peperangan menyebar di belahan bumi sejumlah 20.000 Hadis.” Sebagian ulama
timur dan barat. Ia menerima segala yang berpendapat bahwa Al-Waqidi mengutip
berhubungan dengan rincian masalah- dari sejumlah catatan, kitab, dan lampiran.
masalah tersebut, dan bagian-bagiannya Adapun mereka hanya mengikuti perawi
yang detail dari anak-anak para Sahabat, yang meriwayatkan Hadis dengan
anak-anak para syuhada, budak, para pendengarannya sendiri, untuk
rawi, serta dari Abu Ma’ syar sendiri. menghindari terjadi kesalahan dalam
Setiap kali mendapatkan pengetahuan bacaan dan ucapan.14
tentang peperangan, ia selalu berangkat Ulama lainnya ada juga yang
ke tempat kejadian, guna menyaksikannya berbaik sangka kepadanya, seperti Imam
sendiri, sehingga memperoleh gambaran Malik bin Anas yang lebih mengutamakan
yang baik dan tak lupa menyelidiki periwayatan Al-Waqidi dibanding
informasi itu secara mendalam.13 periwayatan Ibn Ishaq. Demikian juga
Para ulama menggambarkan dengan Imam Syafi’ i dan Abu Ubaid Al-
karangan al-Waqidi yang sangat banyak Qasim bin Salam. Akan tetapi ahli Hadis
dengan jumlahnya yang apabila dikemas secara umum meragukannya, ditambah
mencapai 600 tas dan diangkut dengan lagi ketika mereka mengetahui tentang
120 kali muatan. Beberapa karyanya kedekatan al-Waqidi dengan Bani
antara lain At-Tārikh al-Kābir yaitu kitab Abbasiyah. Demi kesenangan Bani Abbas,
sejarah dengan urutan kronologis dan para ulama mencurigainya telah
banyak dikutip oleh Ath-Thabari dalam melakukan manipulasi khabar seperti
kitab Tarikhnya, kitab ar-Riddah yakni menghapus nama Al-Abbas (paman Nabi
menyebutkan data orang-orang murtad SAW) dari daftar tawanan Perang Badar
pasca wafatnya Rasulullah s.a.w, kitab al- yang ada di pihak kaum Muslim. Seolah-
Maghazi yang dianggap para ulama paling olah keberatan apabila paman Nabi yang
shahih, dan kitab at-Thabaqat yang tidak mulia tersebut menjadi tawanan.15
sampai ke tangan umat muslim saat ini. Hal yang menarik adalah Ibn
Kitab at-Thabaqat al-Waqidi Sa’ ad tidak terpengaruh khususnya pada
mengungkap perihal kehidupan Sahabat keraguan untuk menerima khabar dari al-
dan tabi’ in menurut tingkatannya. Selain Waqidi, sebab mayoritas ulama
itu juga mengungkapkan kabar mereka di mengatakan, sebagaimana telah dikutip
masa Islam dan masa Umawiyah dengan oleh Shubhi Shalih dari As-Sakhawi: “ Dia
cara tertentu yaitu dengan terpercaya meskipun gurunya lemah.”
mempercayakannya kepada sekitar 25 Bahkan kitab-kitab yang disusun Ibn
guru yang umumnya penduduk Madinah Sa’ ad bersumber dari karya Al-Waqidi.
(negeri sunnah dan tempat riwayat yang Pada silsilah sanad dalam biografi yang
shahih). Dalam penyusunan kitab Al- diterangkan Ibn Sa’ ad, beliau hampir
Maghazi, ia juga mengutip para rawi tidak pernah melupakan untuk menyebut
tersebut. Ibnu Sa’ad sebagai seorang nama Al-Waqidi sebagai gurunya. Di
murid al-Waqidi yang cermat dan bersih samping itu, beliau juga menyaring riwayat
mengutip kitab at-Thabaqat al-Waqidi ke yang datang dari semua gurunya dan
dalam karyanya At-Thabaqāt al-Kubrā. menambahkan riwayat lain sebagai
Sebagai seorang guru bagi Ibn penguat yang berasal dari mereka yang
Sa’ad, Al-Waqidi telah diabaikan oleh ahli dalam masalah peperangan,
sebagian kritikus hadis. Ia dituduh penaklukan, dan nasab.
terkadang mempermudah dan menyusun Ibn Sa’ ad sering menyetujui
Hadis, seperti diakui oleh Imam Ahmad pembaruan pasal yang tidak
bin Hanbal, “ Al-Waqidi menyusun Hadis- ditemukannya dalam periwayatan

12 14
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 297 Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 299
13 15
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 298 Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 300

152 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


gurunya, seperti riwayat tentang julukan berupa rujukan kepada kitab-kitab
Rasulullah, ucapan yang biasa diucapkan sebelumnya atau sesudahnya. Hemat
Rasulullah saw dan Jibril untuk melindungi penulis, catatan kaki tersebut baru
diri, nasab orang-orang Jahiliyah, diberikan belakangan oleh para muhaqiq
perikehidupan para Nabi dan bangsa- kitab untuk memudahkan pembaca
bangsa kuno. Keseluruhan tersebut tidak mendapatkan sumber lain mengenai
banyak menarik perhatian Al-Waqidi. beberapa riwayat.
Menurut Subhi Shalih, selain Al- Dua juz pertama diselesaikan Ibn
Waqidi tidak ada seorangpun yang Sa’ ad sebagian besar dengan
mendahului Ibnu Sa’ ad dalam karangan perikehidupan Rasulullah saw. Diawali
yang jelas dengan judul At-Thabaqat.16 dengan penyebutan para Nabi yang
Oleh karena itu, pemaparan di atas memiliki putra sebagai utusan Allah,
berkaitan dengan hubungan Ibnu Sa’ ad kemudian Siti Hawa, Idris, Nuh, Ibrahim,
dan gurunya al-Waqidi telah Ismail, serta kurun waktu sejak Adam
menggambarkan jelas bahwa penulisan hingga Muhammad saw. Selain itu,
kitab At-Thabaqāt al-Kubrā Ibnu Sa’ad disebut juga nama para Nabi beserta
dilatarbelakangi oleh kitab At-Thabaqat al- nasabnya, silsilah Nabi saw sampai Nabi
Waqidi. Adam, ayah Nabi Muhammad saw
(Abdullah) dan ibu beliau (Aminah) hingga
Profil Kitab dan Sistematika Penulisan diutus Allah dan mendapat wahyu.
Kitab At-Thabaqāt al-Kubrā karya Pembahasan selanjutnya tentang hijrah
Ibnu Sa’ad yang digunakan dalam kajian Nabi saw dan peperangan yang beliau
ini ada dua versi yaitu: pertama, kitab at- lakukan serta utusan yang datang
Thabaqat yang ditahqiq oleh Muhammad menghadap beliau. Kemudian
Abdul Qadir ‘Atha, diterbitkan oleh Daar membicarakan tentang orang-orang yang
al-Kutub al-’Ilmiyah di Beirut-Libanon, dan berfatwa di Madinah pada masa
berjumlah sembilan jilid pada cetakan Rasulullah. Juz berikutnya hingga
pertama tahun 1990 M / 1410 H.17 Kedua, sebelum akhir menerangkan biografi para
kitab at-Thabaqat yang ditahqiq oleh ʿAli sahabat dan tabi’ in. Adapun juz terakhir
Muhammad ʿUmar, diterbitkan oleh dikhususkan untuk pembahasan tentang
Maktabah al-Khaniji di Cairo-Mesir, dan perempuan.20
berjumlah sebelas jilid pada cetakan Ibn Sa’ d membagi pembahasan
pertama tahun 2001 M / 1421 H.18 Selain dalam kitabnya ini ke dalam dua bagian
dua versi ini, sebenarnya masih ada lagi besar yakni laki-laki dan perempuan.
versi lainnya dalam cetakan dan terbitan Kemudian menyebutkan lima thabaqat
yang berbeda antara lain terbitan Leiden, dari kalangan sahabat laki-laki dan
Matba’ ah Bariil, Daar al-Sadir Beirut, al- seterusnya sesuai urutan sejarah dan
Qassam al-Mutamim, bahkan kitab ini nasab yang ada. Berikut adalah tabel
diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang pembagian judul setiap jilid dari dua versi
diterbitkan di New Delhi.19 muhaqiq kitab At-Thabaqāt al-Kubrā yang
Berkaitan dengan teknis penulisan, berbeda:
kitab ini tidak menggunakan penomoran
dalam riwayat tetapi pemisahan antara Jilid Muhaqiq: Muhaqiq:
satu riwayat dan riwayat lainnya
ditentukan dengan alinea atau paragraf. Muhammad Ali Muhammad
Selain itu, kitab ini menyertakan catatan
kaki di setiap halamannya yang dapat Abdul Qadir Umar22

16
‘Atha21
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 342
17
Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
Muhammad Abdul Qadir ‘Atha, 9 jilid
18
Muhammad Ibnu Sa’ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed. ʿAli 20
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
Muhammad ʿUmar, 11 jilid. cet. 1, Cairo: Maktabah al-Khaniji, Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 301-302
21
2001 Muhammad Ibn Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
19
Muhammad Fadhillah, “Tabaqat Al-Kubra Imam Ibn Muhammad Abdul Qadir ‘ Atha, 9 jilid
Sa’ad (230 H)” dalam Jurnal Pedagogik, Vol. 3 No. 1 (2016): 22
Muhammad Ibnu Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
hal. 30 ʿAli Muhammad ʿUmar, 11 jilid

153 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


1 Sejarah nabi- Sirah Nabawi / masuk Islam dan Islam dan ikut serta
nabi terdahulu, Sejarah nabi-nabi orang-orang dalam perang Uhud
moyang Nabi (445 halaman) yang masuk (416 halaman)
Muhammad Islam sebelum
saw., kehidupan Fathu Makkah
Rasulullah saw. (288 halaman)
di masa kecil,
5 Thabaqah Thabaqah ketiga
hingga ke-
pertama dan dari kalangan
Rasulannya (399
kedua yakni Muhajirin dan
halaman)
Penduduk Anshar yang ikut
2 Ghazwah dan Ghazwah dan Madinah dari serta dalam perang
sariyyah / sariyyah / perang- kalangan Khandaq dan
perang-perang perang yang diikuti Tabi’ in, orang- seterusnya (408
yang diikuti dan dan tidak diikuti orang halaman)
tidak diikuti Rasulullah, serta Yamamah,
Rasulullah, serta orang-orang yang Yaman, Bahrain
orang-orang ikut dalam ( 520 halaman)
yang ikut dalam perjanjian Madinah
6 Sahabat dan Thabaqah keempat
perjanjian (343 halaman)
Tabi’ in di dari kalangan
Madinah ( 303
Kufah dari ahli sahabat yang masuk
halaman)
ilmu dan fiqih Islam pada peristiwa
3 Orang-orang Thabaqah pertama (400 halaman) Fathu Makkah dan
Mekkah dan dalam perang Badar setelahnya juga
Madinah yang dari kalangan thabaqah kelima
ikut serta dalam Muhajirin dan yang berpegang
perang Badar Anshar (592 teguh kepada
(477 halaman) halaman) Rasulullah saw (576
halaman)
4 Muhajirin dan Thabaqah kedua dari
Anshar yang kalangan Muhajirin 7 Thabaqah ketiga Penduduk Madinah
tidak ikut perang dan Anshar yang sampai sembilan dari kalangan
Badar tetapi tidak ikut perang yakni sahabat Tabi’ in (648
masuk ke dalam Badar tetapi masuk dan tabi’ in di halaman)
golongan orang- ke dalam golongan Bashrah dari ahli
orang yang orang-orang yang ilmu dan fiqih (
pendahulu pendahulu masuk

154 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


384 halaman) catatan yang telah di peroleh di masa
perjalanan hidupnya. Ibnu Sa’ ad lebih
8 Para wanita ( Orang-orang di mementingkan dalam periwayatan dengan
mendengar langsung dari mulut beberapa
372 halaman) Makkah,Yaman, gurunya. Oleh karena itu justru ia
Tha’ if, Yamamah, merupakan tipologi ahli hadis. Metode
Ibnu Sa’ad mengenai sumber yang
Bahrain dan Kufah digunakan dalam menyusun Kitab At-
(567 halaman) Thabaqāt al-Kubrā ada dua, yaitu:23 (1)
Sumber musyaffahah (dari mulut ke mulut)
dan menggunakan metode mendengar
9 Daftar isi Orang-orang langsung dari gurunya seperti yang
berdasarkan Bashrah, Baghdad, dilakukan oleh mayoritas ahli hadis dan
ahli sejarah di masanya. (2) Sumber dari
nama laki-laki Syam, Mesir dan beberapa tulisan yang ia temukan dan
dan wanita yang lainnya (550 sangat terbatas.
Ibnu sa’ ad meriwayatkan kitab
sesuai abjad, halaman) Thabaqat ini melalui muridnya, al-Harits
ayat al-Qur’ an, bin Abi Usamah. Oleh karena itu, di dalam
kitabnya sering ditemukan redaksi seperti:
Hadis Nabi, dll “ diceritakan kepadaku oleh Muhammad
(680 halaman) bin Sa’ ad” . Hal tersebut membuktikan
bahwa bukan Ibnu Sa’ ad yang
meriwayatkan teks tersebut melainkan
10 - Para Wanita (472
muridnya yakni al-Harits. Selain itu, ada
halaman) juga muridnya yang lain bernama al-
Husein bin Fahm yang ikut meriwayatkan
11 - Daftar isi (267 kitab ini. Seolah-olah dua muridnya
tersebut saling berbagi tugas untuk
halaman) meriwayatkan kitab At-Thabaqāt al-
Kubrā.24
Secara individu, Ibn Sa’ ad sebagai
Dari tabel di atas dapat dilihat pengarang tidak terlihat dalam kitab
bahwa perbedaan jumlah jilid atau juz Thabaqat bahkan nyaris tanpa komentar
pada kitab At-Thabaqāt al-Kubrā Ibn Sa’ad karena memang disandarkan pada
yang ditahqiq oleh dua orang tersebut periwayatan. Akan tetapi, ditemukan
bukan berarti ada pengurangan atau sedikit penjelasan yang menunjukkan
penambahan dalam isinya, melainkan bahwa ada kritik mengenai pokok
terletak hanya pada pengklasifikasian pembahasan yang sering dibicarakan oleh
judul yang dilakukan oleh muhaqiq kitab. Ibn Sa’ ad. Komentar tersebut ditulis di
Ali Muhammad Umar mulai memasukkan akhir riwayat secara singkat sebagaimana
thabaqah pertama ke dalam jilid tiga, dapat dilihat dalam kitabnya.
sedangkan Muhammad Abdul Qadir Terkait materi sastra yang berupa
‘ Atha baru mulai memasukkan thabaqah syair dalam kitab At-Thabaqat ditemukan
pertama pada jilid lima dan tidak sebanyak yang terdapat pada
menggabungkannya langsung dengan berbagai pidato Nabi Saw. Sebagian syair
thabaqah kedua. Sehingga jumlah jilid tersebut bersal dari zaman Jahiliyah kuno,
yang diklasifikasikan oleh Muhammad yang notabene berkaitan dengan nenek
Abdul Qadir ‘ Atha lebih sedikit. moyang Nabi atau para pemimpin bangsa
Arab-Quraisy. Sebagian lainnya
Metode Ibn Sa’ d dalam kitab at- merupakan syair Islami yang menceritakan
Thabaqat al-Kubra
Kitab at- Thabaqat al-Kubra 23
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
disusun dengan riwayat dari beberapa Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hlm. 339
24
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan
guru Ibnu Sa’ ad dan mengutip dari Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 340

155 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


tentang peperangan. Namun jumlahnya Mengenai pembagian thabaqah terdapat
masih terhitung sedikit apabila perbedaan pendapat di kalangan ahli
dibandingkan dengan syair yang hadits, ada yang membagi para sahabat
ditemukan dalam kitab Maghazi Al-Waqidi, dalam beberapa thabaqat, kemudian
atau kitab Sirah lbn Ishaq.25 pengelompokan diteruskan kepada para
Pada ranah ilmu sejarah, pertama tabi’ in dan orang-orang sesudah mereka.
kali yang menjadi perhatian dalam kitab Masing-masing kelompok dibagi dalam
at-Thabaqat adalah unsur zaman. Hal beberapa thabaqat berdasarkan kurun
tersebut juga yang dilakukan Ibn Sa’ ad, yang disepakati. Ada yang berpendapat
yaitu menjadikan orang-orang yang satu kurun 100 tahun atau 40 tahun.27
pertama masuk islam sebagai tolak ukur Ada pula yang memasukan seluruh
berdasarkan pada zaman. Pembahasan sahabat pada thabaqah pertama, seluruh
lainnya seperti tentang orang-orang yang tabi’ in pada thabaqah kedua, seluruh
hijrah ke Habsyah, atau tentang orang- tabi’ tabi’ in pada thabaqah ketiga, dan
orang yang syahid dalam perang Badar, seterusnya. Pendapat ini berpegang pada
atau orang yang memeluk Islam sebelum sabda Nabi saw. :28
penaklukkan Mekah. Oleh karena itu, Ibnu ‫ع ْن‬َ ‫ع ْن ُه َما‬ َ ‫َّللا‬
ُ‫ي ه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫صي ٍْن َر‬َ ‫سمِ ْعتُ ِع ْم َرانَ بْنَ ُح‬ َ ‫…قَا َل‬
Sa’ ad mengawali pembahasannya ‫ذ‬ ‫ه‬
َ‫ه ِين‬ ‫ال‬ ‫م‬ُ ‫ث‬ ‫ِي‬ ‫ن‬‫ر‬ َ ‫ق‬
ْ ْ ُ ‫م‬ ُ ‫ك‬ ‫ْر‬‫ي‬‫خ‬َ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫س‬
َ َ َ َ ِ َ ُ‫ه‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫َّللا‬ ‫ى‬ ‫صله‬
َ ِ ‫النه ِبي‬
dengan para Sahabat Muhajirin yang ُ ‫ه‬
…‫يَلُونَ ُه ْم ث ُ هم الذِينَ يَلونَ ُه ْم‬
menjadi peserta perang Badar, baru Garis besar dari kitab At-Thabaqāt
kemudian para Sahabat Anshar yang ikut al-Kubrā Ibnu Sa’ad ialah tentang biografi
dalam perang tersebut. Dilanjutkan para Sahabat dan tabi’in besar. Karena
dengan orang-orang yang lebih dulu mereka merupakan orang-orang yang
memeluk islam tetapi tidak ikut dalam paling dekat atau bahkan hampir semasa
perang Badar. Selanjtunya mereka yang dengan Rasulullah saw. Setiap informasi
hijrah ke Habsyah, serta mereka yang terkait agama dan sejarah yang mereka
masuk Islam sebelum penaklukkan riwayatkan dapat digunakan tanpa ragu
Mekkah, dan seterusnya. sedikitpun. Ibn Sa’ ad mengkategorikan
Unsur tempat juga tidak dilupakan para Sahabat menjadi lima kategori:29 (1)
oleh Ibnu Sa’ ad, yaitu ketika menjelaskan Sahabat Muhajirin yang ikut dalam Perang
biografi para sahabat sesuai kota Badar (2) Sahabat Anshar yang juga ikut
kediaman mereka. Disebutkan pula orang- dalam perang Badar (3) Sahabat yang
orang yang berada di Madinah, Mekkah, terlebih dulu masuk Islam dan hijrah ke
Thaif, Yaman, dan Yamamah. Serta Habsyah serta ikut dalam perang Uhud
mereka yang tinggal di Kufah, Basrah, dan tetapi tidak ikut dalam perang Badar (4)
yang lebih banyak tinggal di Syam atau Sahabat yang masuk Islam sebelum
Mesir. Ibn Sa’ ad menggunakan metode penaklukkan Mekkah (5) Sahabat yang
zaman dan tempat ini untuk menceritakan masuk Islam setelah penaklukkan
biografi para tabi’ in dalam kitab Mekkah.
Thabaqat-nya. Menurut Ibnu Sa’ ad Sisi lain yang dapat dilihat dari
sebagaimana telah dikutip Subhi Shalih metode Ibnu Sa’ ad adalah perhatiannya
dalam bukunya, bahwa masa pergantian terhadap nasab. Walaupun Ibnu Sa’ ad
tingkatan atau yang disebut dengan memberi judul kitabnya dengan At-
thabaqah yakni sekitar 20 tahun. Thabaqat dengan harapan bahwa kitab
Demikianlah yang biasa berlaku pada para tersebut hanya memuat pembagian
penyusun kitab thabaqat dan tokoh tingkatan perawi, tetapi sangat jelas
biografi beserta perikehidupannya.26 terlihat kepeduliannya pada tarikh
Hampir semua ahli hadits sepakat
bahwa istilah thabaqah diartikan sebagai 27
Ibn Katsir. Ikhtisar Ulum al-Hadits, Kairo, 1951, hal.
302
sekumpulan orang yang sebaya dalam 28
Al-Bukhari Al-Ja’ fiy, Al-Imam Abii Abdillah
usia dan dalam menemukan guru. Muhammad Ibn Isma‟il Ibn Ibrahim Ibn Al Mughirah Ibn
Barzabata, Shahih Al- Bukhari, terjemah. hadits no. 5948, kitab
61: Hal-hal yang Melunakkan Hati, Bab 7: Waspada dari
25
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan Kegemerlapan Duniawi dan Berlomba Padanya. Beirut: Daarul
Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 338 Kutub Al-‟Alamiyyah,. Tanpa tahun .pdf
26 29
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis terjemahan Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis
Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 345 terjemahan Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 346

156 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


Jahiliyah. Hal ini yang membedakannya sifat sebelumnya dari karya ini telah
dengan gurunya, Al-Waqidi. Kali ini Ibn menjadi judul mulianya. Al-Ḏahabī, dalam
Sa’ ad bersandar pada Hisyam bin bukunya Taḏkirat al-ḥuffāẓ, menyatakan
Muhammad bin As-Sa‘ id Al-Kalbi, yang - bahwa 'Ibn Sa'd adalah kompilator al-
seperti ayahnya- sangat pandai Ṭabaqāt al-Kabīr dan al-Ṣaghīr dan
membedakan berbagai asal keturunan kompilator al-Tārīḫ.31
orang-orang Arab kuno. Dengan kata lain. Subhi Shalih mengatakan dalam
Perihal nasab telah dikenal baik oleh Ibn bukunya bahwa materi yang ditinggalkan
Sa’ ad. Ibnu Sa’ ad tentang pengenalan nasab
Ibnu Sa‘ ad dalam kitabnya lebih jelas diterangkan dalam dua kitab
menuturkan tentang seorang ahli nasab yang disusun setelahnya yaitu, Ansab al-
yang hidup pada zaman Nabi Saw, tetapi Asyraf dan Futuh al-Buldan. Kedua kitab
tidak dianggap sebagai Sahabat bernama tersebut ditulis oleh Al-Baladzuri yang
Daghfal bin Handhalah asy-Syaibani.30 Ia meriwayatkannya dari Ibnu Sa’ ad dengan
diceritakan pernah berdebat dengan Abu mengutip kitab Thabaqat dari segi teks
Bakar ash-Shiddiq terkait nasab orang dan lafaznya. Subhi Shalih juga
Arab. Sehingga beritanya terdengar berpendapat bahwa kemungkinan
sampai Mu’ awiyah karena ilmunya yang pengetahuan yang cermat terhadap nasab
mengagumkan. Banyak informasi nasab tersebut yang menghindari Ibn Sa’ ad dari
yang diriwayatkan pada zamannya. kekeliruan, seperti yang dilakukan oleh
Sekian metode yang telah ahli sejarah setelahnya dalam hal nasab
dipaparkan, maka dapat dilihat bahwa dan thabaqat.32
metode penyusunan al-Thabaqat al-Kubra
adalah mengkolaborasi sistem isnad Kelebihan dan Kekurangan
(periwayatan) dan kronologis (sejarah), Kitab At-Thabaqāt al-Kubrā Ibnu
disamping menggunakan metode Sa'ad menonjol di antara orang-orang
diskriptif-analitis (penjelasan riwayat yang sezamannya dalam genre sejarah dan
disertakan kritik atau komentar) dengan hadits, bahkan di antara komposisi historis
pendekatan historis kronologis akhir abad ke-2 menjelang awal abad ke-3
(berdasarkan unsur zaman dan tempat kamus rijal pada dasarnya adalah daftar
serta peristiwa). nama, garis keturunan singkat, dan
tanggal lahir sedangkan Kitab At-Thabaqāt
Komentar Ulama al-Kubrā Ibnu Sa'ad memiliki biografi
Penulis Mesir Ibnu Ḫallikān (wafat penuh yang disusun sesuai dengan
681/ 1282), dalam bukunya Wafayāt al- sejumlah kriteria (sebagaimana telah
a'yān, menyebutkan bahwa buku Ibn Sa'd disebutkan dalam metode).33 Beberapa
Ṭabaqāt adalah buku besar dengan lima kriteria atau metode yang digunakan Ibnu
belas jilid. Selain itu, di sana ada karya Sa’ad dalam menyusun kitab ini juga
lain dari ṭabaqāt yang lebih pendek (ṣuġra) dapat disebut sebagai karakteristik dari
versi yang pertama. Di sini kabīr dan suġrā kitab At-Thabaqāt al-Kubrā yang sekaligus
digunakan hanya sebagai kata sifat untuk juga menjadi kelebihannya. Selain
menggambarkan karya dan bukan sebagai digunakan sebagai kamus biografi, kitab
bagian dari judul karya. Ibnu Sayyid al- ini juga dapat dikatakan sebagai kitab
Nās (wafat 734/1333) dalam sejarah tertua yang hingga saat ini masih
bukunya'Uyūn al-aṯar yang pertama-tama dapat diambil manfaatnya.
menyebut buku Ibn Sa'd Kitāb al-Ṭabaqāt Di samping kelebihan, kitab ini juga
al-kabīr. Al-Ḏahabī (wafat 748/1348), tidak lepas dari kekurangannya yang
dalam bukunya Siyar a'lām al-nubalā',
memberi ringkasan dari biografi berbeda 31
Ahmad Nazir Attasi, The Transmission of Ibn
yang sebelumnya ditulis tentang Ibn Sa'd, Sa’d’s Biographical Dictionary Kitab Al-Tabaqat Al-Kabir
diselingi dengan pujian yang sesuai untuk dalam Journal of Arabic and Islamic Studies: Louisiana Tech
penulis Kitāb al- Ṭabaqāt al-kabīr. Kata University, Vol. 12 (2012): hal. 51
32
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis
terjemahan Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hal. 348
33
Ahmad Nazir Attasi, The Transmission of Ibn
30
Muhammad Ibnu Sa’ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed. Sa’ d’ s Biographical Dictionary Kitab Al-Tabaqat Al-Kabir,
ʿAli Muhammad ʿUmar, jilid 7, hal. 101 hal. 56

157 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


terletak pada pembagian Ibnu Sa’ ad ibunya pada saat penaklukan Mekkah.
tentang para sahabat yang jelas tapi tak Lalu Ibnu Sa’ ad berkata: “ ini adalah
dapat dinafikan kecacatannya, yaitu keliru, makam Ibu Nabi bukannya di
sebagian anggota thabaqat saling berjalin Mekah, melainkan di Abwa’ .” Hal
di antara mereka.34 Contoh pada biografi tersebut membuktikan bahwa Ibnu Sa’ ad
Abu Bakar as-Shidiq yang disebutkan juga terkadang memberikan komentar
biografinya dari kelompok Muhajirin yang pada riwayat-riwayat yang ia tulis dalam
ikut perang Badar, kemudian dinyatakan kitab At-Thabaqāt al-Kubrā.
bahwa ia hijrah ke suatu negeri di tengah ‫م بين السائب بن عثمان وبين‬.‫وآخى رسول هللا ص‬
penaklukkan, lalu ia dimasukkan ke dalam ‫ و كان‬.‫ وقتل حارثة ببدر شهيدا‬,‫حارثة بن سراقة األنصارى‬
golongan orang-orang yang lama tinggal ‫السائب بن عثمان من الرماة المذكورين من أصحاب رسول‬
di Madinah.35 Selanjutnya, setelah Ibnu ‫ وشهد السائب بن عثمان بدرا في رواية محمد بن‬,‫م‬.‫هللا ص‬
Sa’ ad menjelaskan biografi menurut ‫ ولم يذكره موسى بن‬,‫اسحاق وأبى معشر ومحمد بن عمر‬
kategori tersebut, ia menyebutkannya lagi ‫ وكان هشام بن محمد بن السائب‬.‫عقبة فيمن شهد عنده بدرا‬
di dua tempat lain atau lebih. Ibnu Sa’ ad ‫بدرا هو السائب بن مظعون أخو‬ ً ‫ الذى شهد‬:‫الكلبي يقول‬
dengan ketelitiannya mengetahui dengan .‫عثمان بن مظعون ألبيه و أمه‬
tepat hal ini kemudian menyebutkan ‫ وذلك عندنا منه وهل ألن‬:‫قال محمد بن سعد‬
biografi yang diutamakan dengan panjang ‫أصحاب السيرة ومن يعلم المغازى يثبتون السائب بن عثمان‬
lebar, yaitu disebut pada kategori anggota ‫بن معظون فيمن شهد بدرا ً وشهد أحدًا والخندق والمشاهد كلها‬
thabaqat dengan pembenaran biografinya ,‫ وأصابه يومئذ سهم‬,‫ وشهد يوم اليمامة‬,‫م‬.‫مع رسو ل هللا ص‬
tanpa menyebutkan kekhususan lain yang ,‫وكانت اليمامة في خالفة أبي بكر الصديق سنة اثنتى عشرة‬
mengistimewakannya.36 ‫فمات السائب بعد ذلك من ذلك السهم وهو ابن بضع وثالثين‬
38
Ketelitian dalam mengingat waktu . ‫سنة‬
dan tempat sejarah merupakan sebuah Contoh lain juga ketika Ibnu Sa’ad
kelebihan dari seorang Ibnu Sa’ ad, mengutip perkataan Hisyam al-Kalabi
sedangkan penyebutan seorang sahabat bahwa orang yang ikut Perang Badar
pada dua tempat atau lebih menjadi adalah As-Sa’ ib bin Madh’ un (bukan As-
kekurangan dari kitab Thabaqat al-Kubra Sa’ ib bin Utsman bin Madh’ un).
karyanya. Sehingga dikhawatirkan Kemudian Ibnu Sa’ ad mengomentari
pembaca kebingungan menentukan kutipan tersebut: “ Menurut kami,
biografi seorang rawi dari sekian banyak keterangan Hisyam itu lemah. Karena,
biografi dan sejarah yang ditulis Ibnu para pengarang sejarah yang mendalami
Sa’ ad. riwayat peperangan menyatakan As-
Sa’ ib bin Utsman bin Madh’ unlah yang
Contoh Isi Kitab Thabaqat Ibnu Sa’ ad mengikuti Perang Badar, Perang Uhud,
Perang Khandaq, dan lain-lain” .
,‫ أخبرنا قبيضة بن عقبة أبو عامر السوائ‬:‫قال‬ Kedua contoh di atas membuktikan
‫أخبرنا سفيان بن سعيد الثوري عن علقمة بن مرثد عن ابن‬ beberapa hal antara lain yakni
‫م مكة أتى جذم قبر‬.‫ لما فتح رسول هللا ص‬:‫بريدة عن أبيه قال‬ penggunaan lafadz tahammul ‫ قال‬dan ‫أخبرنا‬
,‫ ثم قام وهو يبكي‬,‫ فجعل كهيئة المخاطب‬,‫فجلس الناس حوله‬ yang menandakan bahwa Ibnu Sa’ad
‫ بأبي أنت‬:‫ فقال‬,‫ وكان من أجرإ الناس عليه‬,‫فاستقبله عمر‬ mendapatkan riwayat secara musyafahah,
‫ (هذا قبر أمي سألت‬:‫وأمي يارسول هللا ! ما الذي أبكاك؟ فقال‬ nama gurunya Muhammad bin Umar al-
‫ربي الزيارة فأذن لي وسألته االستغفار فلم يأذن لي فذكرتها‬ Waqidi tidak jarang disebutkan dalam
.‫ فلم ير يوما كان أكثر باكيا من يومئذ‬,)‫فرققت فبكيت‬ periwayatan karena disandarkan
‫ وهذا غلط وليس قبرها بمكة و‬:‫قال ابن سعد‬ kepadanya, lafadz …‫قال محمد بن سعد‬:
. 37 ‫قبرها باألبواء‬ menunjukkan bahwa kitab ini diriwayatkan
Riwayat di atas menceritakan ketika Ibnu Sa’ ad kepada muridnya sekaligus
Nabi s.a.w. menangis di dekat makam membuktikan juga bahwa Ibnu Sa’ ad
terkadang memberi sedikit kritik terhadap
34
Subhi Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis riwayat-riwayat yang didapatkannya.
terjemahan Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hlm. 302
35
Muhammad Ibnu Sa’ ad, At-Thabaqat Al-Kubro,
ed. ʿAli Muhammad ʿUmar, jilid 3 hal. 158 KESIMPULAN
36
Muhammad Ibnu Sa’ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
ʿAli Muhammad ʿUmar, jilid 3 hal. 155
37
Muhammad Ibn Sa’ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed. 38
Muhammad Ibnu Sa’ad, At-Thabaqat Al-Kubro, ed.
Muhammad Abdul Qadir ‘Atha, jilid 1, hal. 94 ʿAli Muhammad ʿUmar, jilid 3, hal. 372

158 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


Dari uraian diatas maka dapat Journal of Arabic and Islamic
disimpulkan bahwa : (1) Ibnu Sa’ ad Studies: Louisiana Tech
adalah seorang ahli hadis, sejarah, dan University, Vol. 12 (2012): h. 56-
ulama yang sholeh, beliau penulis kitab al- 80
Thabaqat al-Kubra, lahir tahun 168 H dan
wafat tahun 230 H. (2) Ilmu Thabaqat ialah Fadhillah, Muhammad. “Tabaqat Al-Kubra
disiplin ilmu yang mempelajari sejarah Imam Ibn Sa’ad (230 H)” dalam
biografi para tokoh Islam berdasarkan Jurnal Pedagogik, Vol. 3 No. 1
periodisasi dan klasifikasi waktu serta (2016): h.30
masa hidup pelaku sejarah. Dalam
penyusunan kitab al-Thabaqat al-Kubra Ibnu Sa’ad, Muhammad. At-Thabaqat Al-
Ibnu Sa’ ad bersandar pada karya Kubro, ed. ʿAli Muhammad
gurunya yang bernama Al Waqidi. ʿUmar, jilid 1. cet. 1, Cairo:
Sedangkan Al-Waqidi dianggap para ahli Maktabah al-Khaniji, 2001
ulama sebagai ahli sejarah yang tidak -------------------------------. At-Thabaqat Al-
valid dalam periwayatan. Kandungan kitab Kubro, ed. ʿAli Muhammad
al-Thabaqat al-Kubra adalah sirah ʿUmar, jilid 2. cet. 1, Cairo:
nabawiyah, biografi para sahabat, tabi’ in Maktabah al-Khaniji, 2001
sampai kepada Ibnu Sa’ ad sendiri.
Sehingga sering digunakan sebagai kitab -------------------------------. At-Thabaqat Al-
rijal al-Hadits untuk kepentingan penelitiah Kubro, ed. ʿAli Muhammad
hadis dalam ranah kritik sanad. Metode ʿUmar, jilid 3. cet. 1, Cairo:
penyusunan al-Thabaqat al-Kubra adalah Maktabah al-Khaniji, 2001
mengkolaborasi sistem isnad dan
kronologis, disamping menggunakan -------------------------------. At-Thabaqat Al-
metode diskriptif-analitis dengan Kubro, ed. ʿAli Muhammad
menggunakan pendekatan historis ʿUmar, jilid 4. cet. 1, Cairo:
kronologis. (3) Kelebihan kitab ini terletak Maktabah al-Khaniji, 2001
pada metode yang digunakan oleh Ibnu
Sa’ ad, sedangkan kekurangannya -------------------------------. At-Thabaqat Al-
terletak pada pembagian kategori sahabat Kubro, ed. ʿAli Muhammad
yang mengakibatkan penulisan biografi ʿUmar, jilid 5. cet. 1, Cairo:
seorang sahabat terdapat lebih dari satu Maktabah al-Khaniji, 2001
tempat.
-------------------------------. At-Thabaqat Al-
Kubro, ed. ʿAli Muhammad
DAFTAR RUJUKAN
ʿUmar, jilid 6. cet. 1, Cairo:
Abu Zahwu, Muhammad. Al-Hadits
Maktabah al-Khaniji, 2001
Wal,muhaddisun, Misriyya: Darul
Fikr, tanpa tahun. -------------------------------. At-Thabaqat Al-
Kubro, ed. ʿAli Muhammad
Al-Bukhari Al-Ja’ fiy, Al-Imam Abii
ʿUmar, jilid 7. cet. 1, Cairo:
Abdillah Muhammad Ibn Isma‟il
Maktabah al-Khaniji, 2001
Ibn Ibrahim Ibn Al Mughirah Ibn
Barzabata, Shahih Al- Bukhari, -------------------------------. At-Thabaqat Al-
terjemah. hadits no. 5948, kitab Kubro, ed. ʿAli Muhammad
61: Hal-hal yang Melunakkan ʿUmar, jilid 8. cet. 1, Cairo:
Hati, Bab 7: Waspada dari Maktabah al-Khaniji, 2001
Kegemerlapan Duniawi dan
Berlomba Padanya. Beirut: -------------------------------. At-Thabaqat Al-
Daarul Kutub Al-‟Alamiyyah,. Kubro, ed. ʿAli Muhammad
Tanpa tahun .pdf ʿUmar, jilid 9. cet. 1, Cairo:
Maktabah al-Khaniji, 2001
Atassi, Ahmad Nazir. “The Transmission of
Ibn Sa’d’s Biographical Dictionary -------------------------------. At-Thabaqat Al-
Kitab Al-Tabaqat Al-Kabir” dalam Kubro, ed. ʿAli Muhammad

159 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022


ʿUmar, jilid 10. cet. 1, Cairo: Rahman, Fazlur dkk. Wacana Studi Hadis
Maktabah al-Khaniji, 2001 Kontemporer, Yogyakarta: Tiara
Wacana. 2002
-------------------------------. At-Thabaqat Al-
Kubro, ed. ʿAli Muhammad Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-Ilmu Hadis
ʿUmar, jilid 11. cet. 1, Cairo: terjemahan Ulum al-Hadits wa
Maktabah al-Khaniji, 2001 Musthalahuhu, cet. ke-6. Jakarta:
Pustaka Firdaus, 2007
------------------------------. At-Thabaqat Al-
Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 1. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 2. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 3. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 4. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 5. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 6. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 7. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 8. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

------------------------------. At-Thabaqat Al-


Kubro, ed. Muhammad Abdul
Qadir ‘ Atha, jilid 9. cet. 1, Beirut:
Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1990

Ibn Katsir. Ikhtisar Ulum al-Hadits, Kairo,


1951

160 | JURNAL SINDA Vol. 2 No. 2, Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai