Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ULUMUL HADIST

Dosen Pembimbing : Saifuddin, S,Ag., M,Ag.

Disusun Oleh :

Rauza Safira (230102175)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR RANIRY BANDA ACEH

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapan kepada Allah SWT atas ridha
dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
BIOGRAFI IMAM AL-BAZZAR”.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku dosen


mata kuliah ulumul hadist. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada
teman -teman yang telah membantu baik secara moral maupun material
sehingga makalah ini bisa diselesaikan.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan yang belum


kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman – teman
maupun dosen , demi tercapainya makalah yang sempurna.

Banda Aceh, 1 Desember 2023

Rauza Safira

ii
iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai satu dari sumber hukum islam yang utama, hadits nabi telah banyak
memberikan kontribusi peradaban, terutama dalam bidang ilmu hadits itu sendiri.
Banyak lahir para ulama hadits mulai dari generasi salaf (terdahulu) maupun khalaf
(kontemporer). Sebagian besar dari para ulama tersebut adalah perawi hadits dan
para muhaqqiq (peneliti hadits). Hadirnya para ulama tersebut ibarat tetesan air
hujan di tengah gersangnya musim kemarau, karena mereka (para ulama hadits)
adalah lentera dalam kegelapan malam.

Perjuangan dan perjalanan hidup para ulama hadits dalam mencari dan
mengumpulkan hadits adalah perjalanan mulia. Karena mengumpulkan setiap
perkataan, perbuatan, dan apa saja yang bersumber dari hamba Allah yang paling
mulia yaitu Rasulullah Saw. Tidaklah mengherankan, bila diantara mereka (para
ulama) tersebut menghabiskan seluruh waktu dan kesibukannya hanya untuk hadits
nabi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana biografi Singkat Imam Al-Bazzar?

2. Apa metodologi musnad Imam Al-Bazzar?

3. Apa urgensi kitab musnad ini?

C. Tujuan Penulisan

1. Melatih diri dalam pembuatan karya ilmiah.

2. Menambah ilmu dan wawasan tentang kitab Musnad Al-Bazzar

1
PEMBAHASAN

1. Biografi Imam Al-Bazzar


Imam Al-Bazzar, nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad ibn Ali
Al-Bazzar, lahir di Baghdad pada tahun 303 H (915 M) dan meninggal pada
tahun 292 H (905 M). Ia adalah seorang ulama hadis yang terkenal pada
masanya. Beliau belajar dari beberapa guru terkemuka, dan keahliannya
dalam hadis memunculkan kekaguman dari banyak ulama pada zamannya.

Al-Bazzar dikenal karena karyanya yang monumental dalam bidang


hadis, "Musnad Al-Bazzar", yang merupakan salah satu dari koleksi hadis
terbesar pada masa itu. Karyanya ini memuat ribuan hadis yang
dikumpulkan dari berbagai sumber yang berbeda. Al-Bazzar juga terkenal
karena integritasnya dan ketelitian dalam meneliti keabsahan hadis, yang
membuatnya dihormati sebagai salah satu otoritas dalam ilmu hadis. Ia
meninggalkan warisan yang penting dalam tradisi keilmuan Islam..

Imam Hafidz al-Bazzar tumbuh di dalam biah atau lingkungan yang


ilmiyah yaitu di kota Basrah yang tekenal dengan keilmuannya. Dan Imam
Bazar kecil mulai belajar dengan cara mengahadiri majlis-majlis ulama‟
untuk memperdalam ilmunya, kemudian beliau mengambil hadits dari Adam
bin Abi Iyyas yang wafat pada tahun 221 H, kemudian beliau menuntut ilmu
kepada para ulama‟ dan syaikh-syaikh pengarang enam buku induk dalam
pembahasan hadits.

2. Metodologi Musnad Imam Al Bazzar

Musnad adalah kitab yang hadits-hadits yang terdapat di dalamnya


disusun mengikut nama-nama sahabat radhiyallahu anhum.3 dan hadits-
hadits tersebut diriwayatkan dengan sanadnya tersendiri. Pengarang telah
menyusun karyanya berdasarkan nama-nama sahabat tanpa mengikut turutan
huruf mu‟jam. Musnad ini dimulai dengan menyatakan hadits-hadits yang
diriwayatkan oleh sepuluh orang sahabat yang dijamin surga oleh Allah
SWT. Kemudian diikuti dengan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh al-
‘Abbas, al-Hasan, al-Husain dan sahabat- sahabat yang lain daripada ahli
keluarga Nabi SAW. Antara kelebihan musnad ini, imam al-Bazzar banyak
meriwayatkan hadits-hadits yang tidak terdapat di dalam al-Kutub al-Sittah.
Kemudian imam al-Bazzar terkadang menyebutkan hadits- hadits yang

2
shahih dan hasan tanpa menyebutkan „illat-nya dan apabila beliau
menyebutkan hadits-hadits dhaif dan cacat, beliau akan menyebutkan dan
menjelaskan „illat hadits tersebut. Al-Imam Abu al-Hasan ‘Ali bin Abi Bakr
al-Haithami yang wafat pada tahun 807 Hijrah telah mengarang sebuah
karya dengan mengasingkan riwayat-riwayat yang terdapat di dalam Musnad
al-Bazzar yang tidak terdapat di dalam al-Kutub al-Sittah mengikut bab-bab
fiqh. Karya tersebut dinamakan “Kasyf al-Astar ‘an Zawaid al-Bazzar” dan
dicetak sebanyak 4 jilid.4 Antara kelebihan karya al-Haithami ini, ia telah
menjelaskan kecacatan yang terdapat di dalam hadits Nabi SAW baik
kecacatan itu jelas atau tersembunyi.

3. Kitab Musnad Al-Bazzar


Sebagaimana telah disebut di atas bahwa imam Al-Bazzar lahir dan
tumbuh pada masa keemasan tadwinul hadits, masa dimana para ulama
ramai-ramai mengarang kitab hadits sebagai bentuk khidmah untuk
melestarikan hadits Rasulullah SAW sebagai sumber kedua dalam
pengambilan hukum Islam.

Setiap kitab hadits yang ditulis dan dikarang pada masa itu memiliki
ciri khas masing-masing, imam bukhari terkenal dalam kitab shahihnya
dengan dua syaratnya yaitu liqa‟ dan muasharah, begitu pula dengan yang
lainnya. Begitu juga Imam Al-Bazzar dalam mengarang musnadnya. al-
Mu’allal) atau dinamakan sebagai al-Bahr al-Zakhkhar. Malangnya Musnad
Di samping itu, beliau memiliki dua buah musnad iaitu Musnad Soghir dan
juga Musnad Kabir (Musnad Soghir telah hilang dan tidak sampai kepada
kita pada hari ini, sedangkan Musnad Kabir pula sampai kepada kita secara
tidak lengkap. Oleh itu, Dr. Mahfuz al- Rahman Zainullah telah melakukan
tahqiq terhadap Musnad Kabir ini sebanyak 8 jilid dan dicetak oleh
Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam di Madinah al- Munawwarah.

Salah satu kelebihan musnad Al-Bazzar adalah beliau menerangkan


dan menjelaskan di dalamnya „ilal hadits-hadits yang tidak terdapat dalam
kitab-kitab musnad lainnya. Al-khatib al-Baghdadi berkata: “ al-Bazzar telah
menyusun musnadnya dan ia berbicara tentang hadits-hadits dan
menjelaskan ‘illat-‘illat haditsnya”.

Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan musnad al-Bazzar:
3
1. Hadits-hadits yang terdapat dalam musnad al-Bazzar sanadnya dimulai
dari masyayikh al-Bazzar.
2. Dalam setiap akhir hadits yang dikomentari oleh imam al-Bazzar, beliau
akan memulainya dengan “ telah berkata abu bakar” yang merupakan
kunyah imam al-Bazzar.
3. Imam al-Haithami dalam kasyful astar menyebutkan pendapat-pendapat
al-Bazzar.
4. Al-Hafiz ibu hajar juga menyebutkan pendapat-pendapat al-Bazzar dalam
kitab-kitab yang dikarangnya, seperti tahdzib at-tahdzib, fath al-bari,
lisan al-mizan dan lain sebagainya.
5.
PENUTUP

Kesimpulan
Sebagai salah satu sumber utama dalam pengambilan hokum, hadits
menduduki posisi yang sangat penting dalam kehidupan umat islam di
seluruh dunia, oleh karena itu pada masa tadwin al-hadits para ulama seperti
berlomba-lomba untuk menulis, mengarang dan mengumpulkan hadits-
hadits tersebut untuk melestarikan dan menjaganya.
Salah satu kitab hadits yang menjadi rujukan ulama adalah musnad al-
Bazzar atau bisa disebut juga al-bahru az-zakhar al-ma'ruf bi musnadi al-
Bazzar, seperti kitab-kitab hadits yang telah ditulis oleh para ulama sebelum
al-Bazzar, kitab ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kitab-kitab hadits
lainnya, contohnya, kitab ini memuat hadits-hadits yang tidak terdapat dalam
kutub sittah, kemudian al-Bazzar juga memberikan keterangan hampir
semua hadits yang ada dalam kitabnya dan beliau juga menjelaskan illat
yang terdapat dalam suatu hadits.
Meskipun imam al-Bazzar seorang hafidz, alim dan lain sebagainya,
beliau tetaplah seorang manusia biasa sehingga tak luput dari kesalahan,
oleh karena itu meskipun banyak ulama yang memberikan pujian terhadap
beliau dan kitab musnadnya, tetapi ada juga ulama yang mengkritik beliau.
Tetapi hal tersebut tidak bisa mengingkari khidmah beliau dalam menjaga
dan melestarikan hadits- hadits Nabi SAW sehingga kita sebagai generasi
sesudahnya banyak istifadah melalui karangan-karangan beliau.

DAFTAR PUSTAKA

4
Adz-Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Usman. 1996. Siyar
A'lam an-Nubala'. Beirut: Muassasah ar-Risalah.

Asy-Syamaly, Yasir Ahmad. 2004. al-Wadhih Fi Fanni at-Takhrij Wa Dirasat


al- Asanid. Oman: Dar al-Jamid.

Al-Khoir Abadi, Muhammad Abu al-Laits. 2011. Ulum al-Hadits Ashiluha


Wa Mu'asiruha. Malaysia: Dar asy-Syakir.

Al-Bazzar, al-Hafiz al-Imam Abu Bakar Ahmad bin „Amr bin „Abd al-Khaliq
al- „Ataki. 1988. al-Bahru az-Zakhar al-Ma'ruf Bi Musnadi al-Bazzar. Beirut:
Muassasah Ulum al-Qur'an

5
6

Anda mungkin juga menyukai