Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapan kepada Allah SWT atas ridha
dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
BIOGRAFI IMAM AL-BAZZAR”.
Rauza Safira
ii
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai satu dari sumber hukum islam yang utama, hadits nabi telah banyak
memberikan kontribusi peradaban, terutama dalam bidang ilmu hadits itu sendiri.
Banyak lahir para ulama hadits mulai dari generasi salaf (terdahulu) maupun khalaf
(kontemporer). Sebagian besar dari para ulama tersebut adalah perawi hadits dan
para muhaqqiq (peneliti hadits). Hadirnya para ulama tersebut ibarat tetesan air
hujan di tengah gersangnya musim kemarau, karena mereka (para ulama hadits)
adalah lentera dalam kegelapan malam.
Perjuangan dan perjalanan hidup para ulama hadits dalam mencari dan
mengumpulkan hadits adalah perjalanan mulia. Karena mengumpulkan setiap
perkataan, perbuatan, dan apa saja yang bersumber dari hamba Allah yang paling
mulia yaitu Rasulullah Saw. Tidaklah mengherankan, bila diantara mereka (para
ulama) tersebut menghabiskan seluruh waktu dan kesibukannya hanya untuk hadits
nabi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
PEMBAHASAN
2
shahih dan hasan tanpa menyebutkan „illat-nya dan apabila beliau
menyebutkan hadits-hadits dhaif dan cacat, beliau akan menyebutkan dan
menjelaskan „illat hadits tersebut. Al-Imam Abu al-Hasan ‘Ali bin Abi Bakr
al-Haithami yang wafat pada tahun 807 Hijrah telah mengarang sebuah
karya dengan mengasingkan riwayat-riwayat yang terdapat di dalam Musnad
al-Bazzar yang tidak terdapat di dalam al-Kutub al-Sittah mengikut bab-bab
fiqh. Karya tersebut dinamakan “Kasyf al-Astar ‘an Zawaid al-Bazzar” dan
dicetak sebanyak 4 jilid.4 Antara kelebihan karya al-Haithami ini, ia telah
menjelaskan kecacatan yang terdapat di dalam hadits Nabi SAW baik
kecacatan itu jelas atau tersembunyi.
Setiap kitab hadits yang ditulis dan dikarang pada masa itu memiliki
ciri khas masing-masing, imam bukhari terkenal dalam kitab shahihnya
dengan dua syaratnya yaitu liqa‟ dan muasharah, begitu pula dengan yang
lainnya. Begitu juga Imam Al-Bazzar dalam mengarang musnadnya. al-
Mu’allal) atau dinamakan sebagai al-Bahr al-Zakhkhar. Malangnya Musnad
Di samping itu, beliau memiliki dua buah musnad iaitu Musnad Soghir dan
juga Musnad Kabir (Musnad Soghir telah hilang dan tidak sampai kepada
kita pada hari ini, sedangkan Musnad Kabir pula sampai kepada kita secara
tidak lengkap. Oleh itu, Dr. Mahfuz al- Rahman Zainullah telah melakukan
tahqiq terhadap Musnad Kabir ini sebanyak 8 jilid dan dicetak oleh
Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam di Madinah al- Munawwarah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan musnad al-Bazzar:
3
1. Hadits-hadits yang terdapat dalam musnad al-Bazzar sanadnya dimulai
dari masyayikh al-Bazzar.
2. Dalam setiap akhir hadits yang dikomentari oleh imam al-Bazzar, beliau
akan memulainya dengan “ telah berkata abu bakar” yang merupakan
kunyah imam al-Bazzar.
3. Imam al-Haithami dalam kasyful astar menyebutkan pendapat-pendapat
al-Bazzar.
4. Al-Hafiz ibu hajar juga menyebutkan pendapat-pendapat al-Bazzar dalam
kitab-kitab yang dikarangnya, seperti tahdzib at-tahdzib, fath al-bari,
lisan al-mizan dan lain sebagainya.
5.
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai salah satu sumber utama dalam pengambilan hokum, hadits
menduduki posisi yang sangat penting dalam kehidupan umat islam di
seluruh dunia, oleh karena itu pada masa tadwin al-hadits para ulama seperti
berlomba-lomba untuk menulis, mengarang dan mengumpulkan hadits-
hadits tersebut untuk melestarikan dan menjaganya.
Salah satu kitab hadits yang menjadi rujukan ulama adalah musnad al-
Bazzar atau bisa disebut juga al-bahru az-zakhar al-ma'ruf bi musnadi al-
Bazzar, seperti kitab-kitab hadits yang telah ditulis oleh para ulama sebelum
al-Bazzar, kitab ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kitab-kitab hadits
lainnya, contohnya, kitab ini memuat hadits-hadits yang tidak terdapat dalam
kutub sittah, kemudian al-Bazzar juga memberikan keterangan hampir
semua hadits yang ada dalam kitabnya dan beliau juga menjelaskan illat
yang terdapat dalam suatu hadits.
Meskipun imam al-Bazzar seorang hafidz, alim dan lain sebagainya,
beliau tetaplah seorang manusia biasa sehingga tak luput dari kesalahan,
oleh karena itu meskipun banyak ulama yang memberikan pujian terhadap
beliau dan kitab musnadnya, tetapi ada juga ulama yang mengkritik beliau.
Tetapi hal tersebut tidak bisa mengingkari khidmah beliau dalam menjaga
dan melestarikan hadits- hadits Nabi SAW sehingga kita sebagai generasi
sesudahnya banyak istifadah melalui karangan-karangan beliau.
DAFTAR PUSTAKA
4
Adz-Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Usman. 1996. Siyar
A'lam an-Nubala'. Beirut: Muassasah ar-Risalah.
Al-Bazzar, al-Hafiz al-Imam Abu Bakar Ahmad bin „Amr bin „Abd al-Khaliq
al- „Ataki. 1988. al-Bahru az-Zakhar al-Ma'ruf Bi Musnadi al-Bazzar. Beirut:
Muassasah Ulum al-Qur'an
5
6