Latar Belakang

Latar belakang observasi di panti asuhan tanpa sumber daya keuangan internal dan
dengan siswa yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan literasi dan numerasi menciptakan
tantangan unik dalam upaya meningkatkan pendidikan dan keterampilan akademis mereka.
Panti asuhan sering kali menjadi rumah bagi anak-anak yang berasal dari latar belakang sosio-
ekonomi yang kurang mendukung, yang dapat berdampak pada akses mereka terhadap
pendidikan yang berkualitas sejak dini.
Pertama-tama, keterbatasan dana usaha internal menjadi kendala utama. Panti asuhan
cenderung bergantung pada bantuan eksternal dan sumbangan untuk menjalankan operasional
sehari-hari. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk menyediakan sumber daya pendidikan
yang memadai, termasuk buku teks, alat tulis, dan peralatan pendukung lainnya. Sebagai
hasilnya, fasilitas pendidikan dalam panti asuhan mungkin terbatas dan kurang memadai.
Kemudian, siswa di panti asuhan sering kali memiliki keterbatasan dalam kemampuan literasi
dan numerasi. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terbatas terhadap
pendidikan formal sebelumnya, kurangnya stimulasi pendidikan di lingkungan sekitar, atau
masalah-masalah sosial dan emosional yang mereka alami sepanjang hidup mereka. Dengan
demikian, staf pendidik di panti asuhan perlu menghadapi tantangan dalam membantu siswa
membangun dan meningkatkan kemampuan mereka dalam literasi dan numerasi.
Tantangan tambahan muncul dalam hal ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas. Panti asuhan mungkin tidak mampu mempekerjakan jumlah staf pendidik yang
cukup atau guru-guru yang memiliki keterampilan khusus dalam mengajar literasi dan numerasi.
Kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional juga dapat menjadi masalah, menghambat
kemampuan staf pendidik untuk memberikan pendekatan pembelajaran yang efektif. Dalam
konteks ini, observasi di panti asuhan menjadi penting untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh siswa dan staf pendidik. Dengan pemahaman
ini, strategi dan program pendidikan yang tepat dapat dirancang dan diterapkan untuk
mendukung perkembangan akademis dan keterampilan hidup siswa di panti asuhan tersebut.
Define
Buat Pertanyaan Utama
1. Bagaimana panti asuhan mengelola kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk pendanaan
untuk menyediakan fasilitas pendidikan, sumber daya pembelajaran, dan kebutuhan dasar
lainnya bagi siswa?
2. Bagaimana panti asuhan menilai kebutuhan individu dan kelompok siswa terkait dengan
literasi dan numerasi, dan apa upaya konkret yang dilakukan untuk membantu mereka
mengatasi keterbatasan ini?
3. Bagaimana panti asuhan mempromosikan kegiatan kebersihan diri dan perawatan pribadi di
antara siswa, dan apakah ada program kesehatan rutin yang diterapkan?
 Hasil Observasi
1. Panti Asuhan hanya mengandalkan dana dari donatur dan tidak ada pengolahan dana dari
hasil penjualan atau dana usaha mereka.
2. Hal yang dibutuhkan saat ini yaitu tenaga kependidikan untuk anak seusia mereka karena
kurangnya tenaga pendidik tambahan untuk melatih mereka dalam hal membaca dan
menulis.
3. Panti asuhan ini hanya memberikan pelatihan kemandirian kepada siswa yang memang
masih dini, mulai dari kerja bakti membersihkan tempat tinggal, hingga keperluan individu
seperti menyiapkan buku, hingga mandi dan memakai baju sendiri. Hal ini kami lihat
langsung saat observasi siswa melakukan tugasnya masing – masing, adanya sedang
menyapu, membersihkan jendela, hingga merapihkan mainan.

Discover
Ambil Pelajaran
"Trash to Treasure: Workshop Pengolahan Sampah", kami menemukan potensi tak
terduga dalam setiap limbah. Eksplorasi kreatif dari plastik bekas akan membuka mata
terhadap nilai yang terkandung di dalamnya. Workshop ini bukan sekadar tentang
menciptakan barang baru, tetapi juga tentang merangkul perubahan perilaku dan pola pikir
terhadap sampah. Kami menginspirasi untuk menjadi agen perubahan dalam lingkungan
dan masyarakat melalui upaya kolektif dalam mengurangi limbah dan menciptakan bisnis
yang berkelanjutan. Bersama, mari ciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan
untuk generasi mendatang.

Dream
Gali Mimpi