Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

TEORI KOGNITIF DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dosen Pengampu:

Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., M.Si., Ak., CA.

By :

I Gede Arya Mahendra Dinata (2281611049/23)

MASTER OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM


ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
2023
Teori Kognitif Basic Konsep Implementasi
1. Teori Teori ini lebih memfokuskan pada mental Penerapan teori ini mayoritas
Neurokognitif seseorang sehingga dari teori ini akan timbul diterapkan pada ilmu kedokteran
(Gazzaniga, perilaku-perilaku yang nantinya dapat psikologis yang menitikberatkan
1967) mengatur pergerakan tubuh serta penyaringan pada gangguan mental maupun
informasi terkait output serta input yang syaraf motorik seseorang yang sulit
dihasilkan. Adapun tahapan dalam teori ini mengendalikan tubuhnya.
adalah:
a) Interaksi
b) Observasi
c) Eksekusi

2. Teori Kognitif Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau Teori ini diterapkan dengan tujuan
Piaget (Piaget, teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan untuk mengetahui tahapan
2002) berubah seiring dengan pertumbuhan anak. perkembangan kognitif menurut
Perkembangan kognitif seorang anak bukan teori kognitif Piaget bagi guru
hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak adalah untuk membimbing guru
juga harus mengembangkan atau membangun dalam memahami kemampuan
mental. Adapun 4 tahapan teori ini adalah: kognitif anak disesuaikan dengan
a) Tahap sensori (sensori motor) tahap kematangan otak dan
b) Tahap praoperasional (preoperational) interaksinya dengan lingkungan.
Sehingga guru dapat mendiagnosa
c) Tahap operasi konkrit (concrete
kesulitan belajar yang mungkin
operational)
dialami oleh peserta didik di dalam
d) Tahap operasi formal (formal
kelas.
operational)

3. Teori kehilangan 1. Perasaan Aversi terhadap Kerugian: Perencanaan Keuangan: Dalam


dan pemenangan Manusia cenderung lebih merasakan perencanaan keuangan pribadi, teori
(Loss Aversion rasa tidak senang dan kecewa ketika kehilangan dan pemenangan dapat
Theory) mengalami kerugian daripada membantu memahami perilaku
Kahneman, D., & kebahagiaan yang diperoleh dari pengeluaran dan tabungan individu.
Tversky, A. kemenangan yang sebanding. Dalam Seseorang mungkin lebih cenderung
(1979). konteks ekonomi, kerugian memiliki menghindari kerugian finansial,
dampak emosional yang lebih kuat seperti mengurangi pengeluaran
daripada keuntungan. daripada mengambil risiko dalam
2. Rasio Ketidakseimbangan: Teori ini berinvestasi. Perencana keuangan
menyatakan bahwa rasio antara rasa dapat mempertimbangkan aspek
tidak senang karena kehilangan dan aversi terhadap kerugian ini dalam
kebahagiaan dari kemenangan tidak memberikan saran dan rekomendasi
seimbang. Biasanya, rasio ini berkisar kepada klien mereka. Dan
antara 1,5 hingga 2, yang berarti Perencanaan Karir: Teori kehilangan
manusia cenderung lebih dan pemenangan juga berlaku dalam
memperhitungkan kerugian dua kali konteks perencanaan karir.
lipat dari keuntungan yang sebanding. Seseorang mungkin cenderung
3. Sikap Konservatif dan Menghindari mempertahankan pekerjaan yang
Risiko: Karena aversi terhadap sudah ada meskipun tidak
kerugian yang lebih kuat, individu memuaskan karena takut mengalami
cenderung bersikap lebih hati-hati dan kerugian dalam mencari pekerjaan
enggan mengambil risiko yang besar. baru. Hal ini dapat

1
Mereka lebih cenderung mempengaruhi kemampuan
mempertahankan apa yang mereka seseorang untuk mencapai potensi
miliki daripada mengambil risiko untuk penuh mereka dan meraih kepuasan
mencari peluang keuntungan yang lebih karir yang lebih besar.
besar.

4. Heuritics Teori pengambilan keputusan heuristik Teori ini mayoritas diterapkan pada
Decision Making merupakan teori yang lebih menitikberatkan individu yang menekankan aturan
Theory aturan-aturan sederhana guna menghemat sebagai hasil akhir dalam
(Kahneman, waktu dan tenaga serta dapat menghasilkan pengambilan keputusan, dimana dari
1974) keputusan yang maksimal. Adapun 4 tahapan aturan tersebut individu memperoleh
teori tersebut adalah: cerminan bahwa hasil atau
a) Observasi masalah keputusannya telah tepat.
b) Penyiapan bukti informasi
c) Observasi informasi
d) Final Keputusan

5. Prospect Theory Teori prospek merupakan teori yang didasari Teori ini mayoritas
(Tversky, 1979) atas pembelajaran melalui perilaku individu, diimplementasikan pada individu
dimana individu akan dilatih guna mengetahui yang menjadi pemimpin, dimana
langkah-langkah yang tepat dalam individu tersebut di didik guna
pengambilan keputusan. Adapun 3 tahapannya mengetahui cara atau langkah-
sebagai berikut: langkah yang tepat dalam
a) Sudut pandang pengambilan keputusan.
b) Evaluasi potensi individu
c) Pengambilan Keputusan

6. Rational Rational Decision Making (RDM) adalah teori Teori lebih diimplementasikan
Decision Making pengambilan keputusan secara rasional dan dalam suatu perusahaan maupun
Theory (Simon, merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh organisasi, dimana dalam teori ini
1967) kita sebagai pemimpin sebuah organisasi atau menitikberatkan pengambilan
perusahaan. Adapun 6 tahapan dari teori ini keputusan yang dilakukan melalui
adalah: diskusi secara berkala.
a) Definisi Masalah
b) Identifikasi Kriteria Keputusan
c) Alokasi Bobot Pada Kriteria
d) Kembangkan Alternatif
e) Evaluasi Alternatif
f) Pilih Alternatif Terbaik

7. Teori Psikologi Teori belajar sosial menjelaskan bahwa Teori ini mayoritas diterapkan pada
Sosial / perilaku manusia mempunyai interaksi timbal penggunaan bahasa dan pengaruh
Pembelajaran balik yang berkesinambungan antara kognitif, sosial individu dalam membentuk
Sosial (Ross, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Mayoritas sebuah karakter.
1967) perilaku manusia dipelajari observasional
melalui pemodelan yaitu dari mengamati

2
lingkungan sekitar. Teori ini terdiri 8 Tahapan
diantaranya:
a) Tahap Percaya vs ketidakpercayaan,
b) Tahap Otonomi vs rasa malu,
c) Inisiatif vs rasa bersalah,
d) ketekunan vs rasa rendah diri,
e) identitad vs kebingungan peran,
f) keintiman vs isolasi,
g) generativitas vs stagnasi,
h) integritas vs keputusasaan.

8. Cognitive Cognitive Information Processing (CIP) Teori ini populer di kalangan


Information Theory merupakan teori yang mengajarkan individu karena mampu
Processing (CIP) tentang kemampuan dalam pengambilan diimplementasikan dalam jenjang
Theory (Janet, keputusan karir yang dilakukan dengan karir yang diobservasi dari data
1995) pemrosesan data informasi. Adapun 5 informasi yang telah diperoleh
tahapannya sebagai berikut: sebelumnya.
a) Interaksi antar sesama
b) Tes kemampuan komunikasi
c) Evaluasi individu
d) Pemprosesan data
e) Pelaksanaan

9. Teori Pemrosesan Teori pemrosesan informasi merupakan teori Teori ini diimplementasikan pada
Informasi belajar kognitif yang menggambarkan individu yang berkaitan tentang ilmu
(Gagne, 1976) pemrosesan, penyimpanan dan pengambilan dasar dalam pemrosesan suatu data,
pengetahuan dalam pikiran. Informasi terus dimana individu akan dituntut untuk
menerus memasuki pikiran kita melalui atau lebih menenkankan pembelajaran
merasakan. Adapun 5 tahapan teori ini adalah: terkait ilmu dasar dalam proses
a) Mengumpulkan/menerima stimuli dari pengolahan data.
lingkungan
b) Mengorganisasi data
c) Memecahkan masalah
d) Menemukan konsep
e) Menggunakan simbol verbal dan
visual.

10. Teori Atribusi Konsep dasar dalam teori atribusi yang Implementasi dari teori atribusi Fritz
(Attribution dikemukakan oleh Fritz Heider pada tahun Heider (1958) dapat ditemukan
Theory) Fritz 1958 adalah bahwa manusia cenderung dalam berbagai konteks dan situasi
mencari penjelasan atas perilaku orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Heider (1958)
atau diri sendiri. Heider berpendapat bahwa Beberapa implementasi teori
orang-orang secara alami condong untuk atribusi:
memberikan atribusi, yaitu memberikan makna
1. Dalam Konteks Interaksi Sosial:
dan penjelasan kepada perilaku yang mereka
Teori atribusi Heider dapat
amati.
digunakan untuk memahami dan
menjelaskan interaksi sosial
antara individu. Misalnya, ketika

3
Konsep dasar dalam teori atribusi Fritz Heider seseorang mengamati perilaku
adalah: teman mereka yang terlambat
datang ke pertemuan, mereka
1. Atribusi Internal dan Eksternal:
dapat memberikan atribusi
Atribusi internal (internal attribution)
internal dengan berpikir bahwa
adalah penjelasan perilaku yang
teman tersebut malas atau kurang
dianggap berasal dari faktor-faktor
bertanggung jawab. Sebaliknya,
yang ada pada diri individu tersebut,
jika mereka menganggap bahwa
seperti kepribadian, sikap, atau motif.
keterlambatan tersebut
Sementara itu, atribusi eksternal
disebabkan oleh situasi eksternal
(external attribution) adalah penjelasan
seperti kemacetan lalu lintas,
perilaku yang dianggap berasal dari
mereka memberikan atribusi
faktor-faktor di luar individu, seperti
eksternal.
situasi atau keadaan.
2. Dalam Konteks Organisasi dan
2. Kesatuan Atribusi: Heider
Kerja Tim: Dalam lingkungan
mengemukakan konsep kesatuan
kerja, teori atribusi Heider dapat
atribusi (attributional unity), yang
membantu memahami perilaku
menyatakan bahwa orang cenderung
karyawan dan interaksi dalam
mencari konsistensi dalam atribusi-
tim. Misalnya, jika seorang
atribusi yang mereka berikan.
anggota tim gagal menyelesaikan
3. Teori Kausalitas Naif: Heider juga
tugas yang ditugaskan, atribusi
mengemukakan teori kausalitas naif
internal seperti kurangnya
(naive causality theory), yang mengacu
kemampuan individu atau
pada kecenderungan manusia untuk
kurangnya motivasi dapat
mencari penyebab di balik perilaku.
diberikan. Sebaliknya, atribusi
4. Teori Konsistensi, Konsensus, dan
eksternal seperti kurangnya
Distinktivitas: Heider menekankan
sumber daya atau kurangnya
pentingnya tiga faktor dalam atribusi
dukungan dari manajemen dapat
sosial, yaitu konsistensi (consistency),
dianggap sebagai penyebab
konsensus (consensus), dan
kegagalan.
distinktivitas (distinctiveness).

11. Teori Permainan Konsep dasar yang dikembangkan oleh John Implementasi dari penelitian teori
(Game Theory) von Neumann dan Oskar Morgenstern dalam permainan yang dikembangkan oleh
John Von Neumrn buku "Theory of Games and Economic John von Neumann dan Oskar
Dan Oskar Behavior" (1944) dalam konteks pengambilan Morgenstern (1944) dalam konteks
Morgensten keputusan meliputi beberapa hal berikut: pengambilan keputusan dapat
(1944) ditemukan dalam berbagai bidang
1. Rasionalitas: Dalam teori permainan,
dan situasi. Beberapa implementasi
pemain diasumsikan sebagai rasional, yaitu
teori permainan dalam pengambilan
mereka berusaha untuk mencapai tujuan
keputusan:
mereka dengan memilih strategi terbaik
yang tersedia. Pemain dianggap Ekonomi: Teori permainan banyak
mempertimbangkan informasi yang ada, diterapkan dalam ekonomi untuk
memperhitungkan konsekuensi dari pilihan memahami dan menganalisis
mereka, dan berupaya memaksimalkan hasil keputusan strategis dalam pasar.
yang diharapkan. Misalnya, dalam analisis oligopoli,
2. Kepuasan dan Pembayaran: Pada dasarnya, teori permainan dapat digunakan
pengambilan keputusan dalam teori untuk mempelajari keputusan harga
permainan berkaitan dengan pemilihan dan produksi yang diambil oleh
strategi yang menghasilkan kepuasan atau

4
pembayaran tertentu bagi pemain. perusahaan-perusahaan yang saling
Keputusan strategis yang diambil oleh bersaing.
pemain dapat mempengaruhi hasil
Manajemen Bisnis: Dalam konteks
permainan, termasuk keuntungan atau
manajemen bisnis, teori permainan
kerugian yang mereka peroleh.
dapat membantu dalam
3. Informasi dan Ketidakpastian: Pengambilan
pengambilan keputusan strategis
keputusan dalam teori permainan seringkali
seperti penetapan harga, pemilihan
dilakukan dalam situasi ketidakpastian.
strategi pemasaran, negosiasi
Pemain mungkin tidak memiliki informasi
kontrak, dan keputusan investasi.
lengkap tentang preferensi, strategi, atau
Teori permainan juga dapat
aksi pemain lain. Oleh karena itu, pemain
membantu dalam memahami
perlu memperhitungkan ketidakpastian ini
interaksi antara perusahaan dalam
dalam memilih strategi yang tepat.
situasi seperti kerjasama,
persaingan, atau kolusi.
Keputusan Investasi: Teori
permainan dapat digunakan dalam
analisis keputusan investasi di mana
pemain harus mempertimbangkan
risiko dan hasil yang diharapkan.
Contohnya adalah analisis
permainan antara investor dan
perusahaan yang sedang mencari
pendanaan, di mana pemain harus
mempertimbangkan informasi
asimetris dan kemungkinan strategi
pemain lain.

5
DAFTAR REFERENSI
Gagne. (1976). Teori Pemrosesan Informasi (p. 675). Bandung : Alfabeta.
Gazzaniga. (1967). Teori Neurokognitif Pada Pembelajaran Dasar (p. 432). Selemba Empat.
Heider, F. (1958). The psychology of interpersonal relations. Wiley. - Buku yang berisi
pemikiran awal tentang teori atribusi oleh Fritz Heider, yang memperkenalkan konsep
fundamental seperti atribusi internal dan eksternal.

Janet. (1995). Cognitive Information Processing (CIP) Theory (p. 498). Selemba Empat.
Kahneman, D., & Tversky, A. (1979). Prospect theory: An analysis of decision under risk.
Econometrica, 47(2), 263-291.

Kahneman. (1974). Penerapan Heuritics Decision Making Theory dalam Lingkungan Perusahaan (p.
508). Bandung Angkasa.
Piaget. (2002). Tingkat Perkembangan Kognitif (p. 203). Jakarta Gramedia.
Ross. (1967). Personal religious orientation and prejudice. Journal of Personality and Social
Psychology, 5(4), 432–454.
Simon. (1967). Rational Decision Making Theory (p. 437). Bandung : Alfabeta.
Tversky. (1979). Penerapan Prospect Theory Pada Organisasi (p. 327). Yogyakarta: BPFE.
Von Neumann, J., & Morgenstern, O. (1944). Theory of Games and Economic Behavior.
Princeton University Press.

Anda mungkin juga menyukai