Anda di halaman 1dari 8

GERAKAN PEMBARUAN ISLAM MUHAMMAD IQBAL

MAKALAH

Disusun oleh : Allifa Zahra Fitriasari


Mufida
Putri Nurrohmah
Salamah Nur Sholihah
Siti Nurjanah
Siti Rohmah

MA PLUS AN-NUR

Jl. Garut – Tasikmalaya No.KM. 8, Cilawu, Kec. Cilawu, Kabupaten

Garut, Jawa Barat 44181


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah
kepada umat ini.Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallahu
alaihi wa’sallam. yang tidak ada nabi setelahnya, sebagai contoh dan panutan yang paling
baik bagi seluruh umat manusia.

Alhamdulillah kami dapat menyusun Makalah dengan tema " Gerakan Pembaruan
Islam Muhammad Iqbal” Walaupun kami sadari masih banyak kekurangan yang belum bisa
kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama penyusun dan semoga makalah ini dapat
menjadi pelengkap nilai dalam mata pelajaran SKI.

Saran dan masukkan sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik dimasa yang
yang akan datang.Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Aamiin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Garut, 10 Februari 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................
2.1 Kajian Tentang Muhammad Iqbal ......................
2.1.1 Biografi Muhammad Iqbal .........................................................
2.1.2 Karya-karya Muhammad Iqbal....................................................
2.1.3 Pemikiran Pembaruan Muhammad Iqbal ...................................
2.1.4 Dampak Pemikiran Muhammad Iqbal.........................................
BAB III PENUTUP .................................................................
3.1 Kesimpulan .................................................................
3.2 Rekomendasi .................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Gagasan pembaruan dalam Islam sesungguhnya muncul pada akhir abad Kedelapan
Belas dan awal Kesembilan Belas Masehi. Hal ini ditandai dengan terjadinya kontak Islam
dengan Barat untuk kali kedua.Kontak ini di antaranya telah mengakibatkan masuknya ilmu
pengetahuan dan teknologi Barat ke dalam dunia Islam.Proses ini diawali dengan ekspedisi
Napoleon ke Mesir pada tahun 1798 M. Persitiwa ini dalam lintasan sejarah Islam merupakan
titik tolak bagi permulaan periode Modern.Dalam hal ini, Gibb menyatakan bahwa semenjak
terjadinya ekspedisi Napoleon ke Mesir, sejarah perkembangan Islam dinyatakan telah
berakhir.Pandangan Gibb yang ekstrim ini kiranya merupakan pandangan keliru yang datang
dari seorang tokoh orientalis. Kemunculan periode modern dalam Islam justeru merupakan
bukti bahwa peradaban Islam sesungguhnya masih tetap eksis.

Kedatangan Napoleon ke Mesir sebenarnya bukan murni penetrasi dan ekspedisi.


Akan
tetapi, bersama itu didatangkan pula ilmu pengetahuan dan kebudayaan Barat. Hal ini di
antaranya dibuktikan dengan didirikannya Institute d’Egypte yang di dalamnya dipelajari
ilmu alam, ilmu pasti, ilmu ekonomi-politik dan ilmu sastera-seni. Selain itu, Napoleon juga
membawa percetakan huruf Arab, di samping percetakan huruf latin, yang dapat
dipergunakan oleh ahli-ahli keilmuan yang mahir berbahasa Arab. Oleh karena itu, penetrasi
dan ekspedisi
Napoleon ini setidak-tidaknya memiliki dampak positif bagi kaum Muslim. Mereka semenjak
itu diperkenalkan dengan peradaban Barat yang ketika itu dipandang telah sampai pada tarap
kemajuan. Kaum Muslim amat terkejut melihat kemajuan yang telah dicapai Barat. Mereka
tidak mengira, Barat yang dulu pada abad Kedua Belas dan Ketiga Belas Masehi belajar dari
Islam,tapi kini telah begitu maju melebihi kaum Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Melihat kondisi seperti itu, ulama Islam abad Kesembilan Belas mencoba
merenungkan
apa yang seharusnya dilakukan kaum Muslim, agar dapat meraih kembali kemajuan yang
pernah dicapainya. Kesadaran seperti inilah yang pada gilirannya dapat melahirkan ide dan
gagasan pembaruan di berbagai dunia Islam.Di Mesir muncul pembaharu Jamaluddin al-
Afghani, Muhammad Abduh dan al-Tantawi, di Turki dipelopori oleh Mehmed Sedik Rifat,
Nemik Kamal dan Zia Gokalp, serta di India dipelopori oleh Ahmad Khan, Muhammad Iqbal
dan Ameer Ali.

Tulisan ini dengan pendekatan sosio-historis bermaksud menelusuri dan mengungkap


pemikiran pembaruan pendidikan menurut Muhammad Iqbal (1877-1938 M) semenjak ia
meraih gelar doktor dalam bidang filsafat pada tahun 1907 sampai wafatnya tahun 1938.
Pemikiran pembaruan Muhammad Iqbal dalam bidang pendidikan kiranya perlu dikaji,
mengingat ia adalah seorang pembaru Muslim yang pembaruannya lebih ditekankan pada
bidang filsafat, sehingga Iqbal lebih dikenal sebagai seorang filosof daripada teolog atau

4
penyair.Oleh karena bidang filsafat yang mendapat tekanan serius, maka pembaruan
pemikiran yang dilakukannya dipastikan hampir menyentuh semua bidang studi
keislaman,termasuk pendidikan Islam. Pembaruan pemikiran Iqbal memang sangatlah
komprehensif, menyentuh semua sendi-sendi kehidupan kaum Muslim. Oleh karena itu,
sangatlah wajar apabila ia mempunyai pengaruh yang sangat signifikan bagi pembaruan
dunia Islam kontemporer. Bahkan menurut Nourouzzaman Shiddiqi, pemikiran Fazlur
Rahman itu sendiri mendapat pengaruh dari pemikiran filsafat Iqbal yang berkonsentrasi pada
rekonstruksi pemikiran.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana biografi Muhammad Iqbal?


2. Apa karya-karya Muhammad Iqbal?
3. Bagaimana pemikiran pembaruan Muhammad Iqbal?
4. Bagaimana dampak pemikiran Muhammad Iqbal?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui biografi Muhammad Iqbal


2. Untuk mengetahui karya-karya Muhammad Iqbal
3. Untuk mengetahui pemikiran pembaruan Muhammad Iqbal
4. Untuk mengetahui dampak pemikiran Muhammad Iqbal

1.4. Manfaat Penulisan

Menulis makalah tentang gerakan pembaruan Islam oleh Muhammad Iqbal akan
membantu Anda memahami lebih baik ide-ide dan konsep-konsep yang diperjuangkan
olehnya. Makalah tersebut dapat menjadi alat pendidikan yang berguna bagi orang yang ingin
mempelajari lebih lanjut tentang pemikiran Muhammad Iqbal dan gerakan pembaruan Islam.
Melalui penulisan makalah ini, dapat membantu memajukan pemikiran dan gagasan
Muhammad Iqbal tentang bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan zaman modern dan
memimpin umat Muslim menuju kemajuan. Meneliti dan menulis tentang gerakan
pembaruan Islam oleh Muhammad Iqbal merupakan cara untuk menghormati warisan sejarah
dan pemikiran yang berharga bagi umat Islam dan dunia secara keseluruhan. Melalui
penulisan makalah ini, dapat membantu memperluas pemahaman tentang peran penting
Muhammad Iqbal dalam gerakan pembaruan Islam serta mendorong pemikiran kritis dan
inovatif dalam menjawab tantangan zaman yang terus berkembang

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Tentang Muhammad Iqbal


2.1.1. Biografi Muhammad Iqbal
Iqbal seorang pembaru yang punya kekhasan. Ia seorang penyair yang berbakat, juga
seorang filosof yang kreatif. Ia pun diakui dalam sejarah kalau pemikiranpemikirannya
memang cemerlang. Terlebih dalam pemikirannya mengenai kemunduran dan kemajuan
umat Islam yang mempunyai pengaruh pada pergerakan pembaruan dalam Islam. Iqbal
banyak mencermati apa yang terjadi pada umat Islam di India dan Pakistan khususnya,
umumnya dunia umat Islam secara keseluruhan. Kajian Iqbal terhadap Hadis didasarkan pada
situasi dan kondisi masyarakat yang berkembang pada waktu itu. Pandangan ini, di tengah
tarik ulur kedudukan Hadis sebagai sumber hukum antara umat Islam di suatu pihak, dan
kaum orientalis di lain pihak yang sampai hari ini masih terus berlangsung. Tentu saja
maksud dan pemahamannya berangkat dari kajian tersebut berbeda pula. Umat Islam
didasarkan pada rasa tanggung jawab yang begitu besar terhadap ajaran Islam. Sedangkan
orientalis mengkajinya hanya untuk kepentingan ilmiah, bahkan terkadang hanya untuk
mencari kelemahan ajaran Islam.

2.1.2. Karya-karya Muhammad Iqbal


Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sastra Urdu, dengan karya
sastra yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia. Iqbal dikagumi sebagai penyair
klasik menonjol oleh sarjana-sarjana sastra dari Pakistan, India, maupun secara internasional.
Meskipun Iqbal dikenal sebagai penyair yang menonjol, ia juga dianggap sebagai "pemikir
filosofis Muslim pada masa modern". Buku puisi pertamanya, Asrar-e-Khudi, juga buku puisi
lainnya termasuk Rumuz-i-Bekhudi, Payam-i-Mashriq dan Zabur-i-Ajam;; dicetak dalam
bahasa Persia pada 1915. Di antara karya-karyanya, Bang-i-Dara, Bal-i-Jibril, Zarb-i Kalim
dan bagian dari Armughan-e-Hijaz merupakan karya Urdu-nya yang paling dikenal. Bersama

6
puisi Urdu dan Persia-nya, berbagai kuliah dan surat dalam bahasa Urdu dan Bahasa Inggris-
nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada perselisihan budaya, sosial, religius
dan politik selama bertahun-tahun. Pada 1922, ia diberi gelar bangsawan oleh Raja George V,
dan memberinya titel "Sir".
Ketika mempelajari hukum dan filsafat di Inggris, Iqbal menjadi anggota "All India
Muslim League" cabang London. Kemudian dalam salah satu ceramahnya yang paling
terkenal, Iqbal mendorong pembentukan negara Muslim di Barat Daya India. Ceramah ini
diutarakan pada ceramah kepresidenannya di Liga pada sesi Desember 1930. Saat itu ia
memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Quid-i-Azam Mohammad Ali Jinnah.

2.1.3. Pemikiran Pembaruan Muhammad Iqbal


Pemikiran Iqbal tentang pendidikan Islam mempersoalkan ruang gerak dan kreatifitas yang
maksimal bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia baik fisik maupun intelektual dan
intuisinya. Tujuan penelitian ini menguraikan pengaruh rekonstruksi pemikiran Muhammad
Iqbal terhadap pendidikan Islam pada dunia pendidikan dari tinjauan filosofis antropologis.
Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dengan sumber penelitian diambil dari
konsep pemikirian Muhammad Iqbal dan tulisan dari tokoh-tokoh yang menganalisis
pemikiran Iqbal. Rujukan utama dalam penelitian ini adalah karya pola gagasan Muhammad
Iqbal khususnya pada pembaharuan hukum Islam di India antara lain dipengaruhi oleh
dinamika masyarakat Eropa dan pemahaman terhadap al-quran dan al-Hadits sebagai sumber
etika mampu menangkap perkembangan zaman. Kemampuan al-quran dalam memberikan
solusi untuk masalah yang berkembang dan kompleks terletak pada kemampuan orang Islam
dalam memahami konten khususnya hukum. Begitu juga dengan hadits pemahaman yang
bersifat situasional. Menurutnya perubahan mekanisme ijtihad harus dilakukan yaitu
kewenangan ijtihad yang selama ini berada pada orang-orang tertentu atau bersifat individual
untuk ijtihad kolektif. Ini pandangan kritik baik dari muslim lingkaran sendiri serta
diasumsikan barat orentalis itu mengadopsi dari konsep imam di agama katolilk. Buku ini
memuat elaborasi da eksplorasi pemikiran dan tokoh ketatanegaraan Islam, mulai dari
periode Klasik seperti al-Farabi, al-Mawardi, al-Ghazali, Ibn Taimiyah, dan Ibn Khaldun;
hingga era Modern seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha,
Muhammad Iqbal, dan Ayatullah Khomeini untuk menyebut beberapa nama dan juga
pemikiran dan praktik politik Islam di Nusantara dari masa kerajaan/kesultanan hingga masa
kontemporer; mulai dari Nuruddin ar-Raniry, Raja Ali Haji hingga Mohammad Natsir dan
Abdurrahman Wahid (Gus Dur).---Buku persembahan penerbit Prenadamedia Kencana.

2.1.4. Dampak Pemikiran Muhammad Iqbal


Pemikiran Muhammad Iqbal dan Pengaruhnya Terhadap Reformasi Hukum dalam
Islam. Ide-ide Muhammad Iqbal, khususnya dalam pembaharuan Syariat Islam di India,
banyak dipengaruhi oleh dinamika sosial yang terjadi di kalangan masyarakat Eropa. Iqbal
meyakini ijtihad merupakan satu-satunya sumber untuk mengembangkan hukum Islam yang
mengacu pada kepentingan dan kemajuan umat. Menurut pemahamannya, Al-Qur'an dan
Hadits sebagai sumber etika mampu mengadopsi dinamika zaman. Oleh karena itu, umat
Islam harus mampu memahami secara utuh dan mendalam pesan-pesan Al-Qur'an dan hadis
agar dapat menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan sosial. Iqbal juga melihat

7
pentingnya pengalihan kewenangan ijtihâd individu kepada ijtihâd kolektif (ijmâ').Abstrak:
Pemikiran Muhammad Iqbal dan Pengaruhnya Terhadap Pembaruan Hukum Islam. Gagasan
Muhammad Iqbal khususnya pada pembaruan hukum Islam di India banyak dipengaruhi oleh
dinamika sosial yang terjadi di kalangan masyarakat Eropa. Iqbal merasa bahwa ijtihad
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dalam mengembangkan hukum Islam yang
mengacu pada kepentingan umat dan kemajuan umum. Menurut Iqbal pemahaman terhadap
Alquran dan Hadis sebagai sumber etika harus mampu mengadopsi dinamika perkembangan
zaman. Untuk itu, umat Islam harus mampu memahami kandungan nash-nash Syara'
(Alquran dan Hadis) secara utuh dan mendalam guna menemukan solusi untuk masalah sosial
yang terus berkembang dan kompleks. Iqbal juga melihat pentingnya mengalihkan kekuasaan
ijtihad individu kepada ijtihad kolektif (ijma)'.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai