Pengertian :
Kas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan.
Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Kekurangan
kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank,
dan sebagainya. Hal ini selain menurunkan produktivitas kerja, dapat pula menurunkan
kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang
langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu, uang kas yang
ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan investasi. Anggaran kas
menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas semasa tahun anggaran yang terdiri dari
rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan kas (aliran kas keluar).
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan
perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam
operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, bagi perusahaan, memiliki alat
pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat positif bagi perusahaan.
Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar berbagai aktivitas
operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu, pembayaran biaya
tenaga kerja akan terganggu, dan pembayaran biaya-biaya lain akan terganggu. Sebaliknya,
kelebihan uang pada suatu saat, melebihi kebutuhan perusahaan, menyebabkan terlalu banyaknya
uang yang menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal
lagi untuk kepentingan perusahaan.
Karena itu, penting sekali bagi perusahaan untuk memiliki kas dalam jumlah dan waktu yang
tepat agar kas tersebut dapat dipergunakan secara optimal tanpa mengganggu operasi perusahaan.
Untuk kepentingan itulah, sangat perlu sekali dibuat suatu perencanaan yang baik untuk melihat
berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan untuk suatu periode tertentu.
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk
dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo
kas awal ditambah penerimaanpenerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran-
pengeluaran kas pada waktu yang sama
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, Di mana bila
terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru atau sebaliknya bila perusahaan
mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif penggunaan yang paling
menguntungkan.
4. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga
menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan
modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan
kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
5. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Suatu jenis biaya yang sudah
dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan
demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan
likuiditas peusahaan.
6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya. Dengan demikian
varian dalam arus kas masuk maupun arus kas keluar dapat diketahui yang menjadi
penyebabnya
Contoh Aplikasi
Data anggaran pada PT. Demina untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Rencana penjualan sebagai berikut:
- Januari Rp. 90.000.000
- Februari Rp. 85.000.000
- Maret Rp. 85.000.000
- Triwulan II Rp. 250.000.000
- Triwulan III Rp. 230.000.000
- Triwulan IV Rp. 300.000.000
Kerugian piutang tak tertagih sebesar 1%
Sistematika pengumpulan piutang adalah:
75% pada bulan penjualan
15% pada satu bulan berikutnya
10% pada 2 bulan berikutnya
90% pada triwulan penjualan
10% pada triwulan berikutnya
Saldo kas pada awal tahun adalah sebesar Rp. 15.000.000
Rencana pengeluaran modal:
Membeli mesin pada bulan Maret sebesar Rp. 2.500.000 dan pada triwulan III
sebesar Rp. 30.000.000
Pembentukan dana untuk degung pada bulan Desember sebesar Rp. 30.000.000
Pembelian lainnya pada Februari sebesar Rp. 600.000 triwulan II dan III Rp.
500.000 dan triwulan IV sebesar Rp. 700.000
Penerimaan dan Pengeluaran lainnya
Pendapatan Lainnya Pengeluaran lainnya
Januari Rp. 1.500.000 Rp. 2000.000
Februari Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000
Maret Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000
Triwulan II Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000
Triwulan III Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000
Triwulan IV Rp. 4.000.000 Rp. 6.000.000
Pembelian Bahan Baku dan biaya tenaga kerja
Bahan Baku Tenaga Kerja
Januari Rp. 14.500.000 Rp. 66400.000
Februari Rp. 16.200.000 Rp. 63200.000
Maret Rp. 15.200.000 Rp. 65600.000
Triwulan II Rp. 46.400.000 Rp. 187100.000
Triwulan III Rp. 39.300.000 Rp. 161100.000
Triwulan IV Rp. 48.500.000 Rp. 198500.000
Pengeluaran lainnya
Polis Asuransi pada bulan Juni sebesar Rp. 750.000
Pajak kekayaan bulan Februari sebesar Rp. 1.400.000
Fee Ahli hukum setiap bulan sebesar Rp. 150.000
Fee akuntan sebesar Rp. 2.500.000 pada bulan Februari
Penyelesaian
Tabel Penjualan
Penjualan Penjualan
Uraian Total Penjualan Bad Debt Piutang Netto
Tunai Kredit
Januari 90.000.000 63.000.000 27.000.000 270.000 26.730.000
Tw II - - - 66.825.000 7.425.000 -
Tw IV - - - - - 80.190.000
Total 20.047.500 22.943.250 25.393.500 75.660.750 75.215.250 87.021.000
Karena Perusahaan tidak mengalami kekurangan kas setiap bulan dan triwulannya, maka
anggaran kas sementara ini bisa langsung dijadikan anggaran kas final.