Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN KAS

Universitas Pendidikan Nasional


(UNDIKNAS) Denpasar
2022
ANGGARAN KAS
 Pengertian Anggaran kas atau cash budget : proyeksi
posisi kas yg berupa penerimaan dan pengeluaran kas
pada saat tertentu di masa yg akan datang
 Tujuan Anggaran kas  untuk menjaga likuiditas
perushaan, dapat diprediksi kapan perushaan mengalami
defisit dan kapan perusahaan mengalami surplus kas
 Langkah-2 penyusunan Anggaran Kas
1. Estimasi penerimaan2 kas, yaitu proyeksi penerimaan
pada periode tertentu baik yg berasal dari penerimaan
penjualan tunai, penerimaan piutang, penerimaan bunga,
hasil penjualan aktiva tetap, maupun penerimaan2
lainnya.
Lanjutan : ANGGARAN KAS
2. Estimasi proyeksi pengeluaran-2 yg dilakukan perusahaan, seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah dan gaji, pembayaran bonus,
pengeluaran kas tunai untuk biaya pemasaran, biaya administrasi,
pembayaran utang, pembayaran pajak, dan pembayaran lainnya yg
bersifat tunai.
3. Setelah mengadakan estimasi pada masing2 periode selanjutnya
membandingkan hasil estimasi penerimaan dgn estimasi pengeluaran
kas. Apabila penerimaan kas lebih besar dibanding pengeluaran kas
berarti periode tersebut mengalami surplus. Sedangkan bila
penerimaan kas lebih kecil dibanding dgn pengeluaran kas, maka pada
periode tersebut mengalami defisit.
4. Setelah diketahui surplus dan defisit untuk masing2 periode, maka
kemudian dicari berapa kebutuhan dana untuk menutup kondisi defisit
tersebut dengan mempertimbangkan saldo kas minimum dan tingkat
bunga sumber dana yg akan digunakan.
Contoh :
• Perusahan ABC menyusun anggaran kas untuk enam bulan
pertama tahun 2014
 Estimasi penerimaan :
1. Penerimaan dari penjualan tunai setiap bulannya :
Januari Rp.240 jt April Rp.400 jt
Februari Rp.250 jt MeiRp.400 jt
Maret Rp.310 jt Juni Rp.450 jt
2. Penerimaan dari pengumpulan piutang setiap bulannya :
Januari Rp.230 jt April Rp.350 jt
Februari Rp.250 jt MeiRp.330 jt
Maret Rp.320 jt Juni Rp.335 jt
Lanjutan : Contoh :

3. Penerimaan2 Lainnya :
Januari Rp.120 jt April Rp.90 jt
Februari Rp.130 jt Mei Rp.70 jt
Maret Rp.110 jt Juni Rp.65 jt
 Estimasi pengeluaran:
1. Pembelian bahan baku secara tunai setiap bulannya :
Januari Rp.240 jt April Rp.225 jt
Februari Rp.260 jt Mei Rp.300 jt
Maret Rp.250 jt Juni Rp.300 jt
2. Penbayaran gaji dan upah perbulan :
JanuariRp.120 jt April Rp.125 jt
Februari Rp.120 jt Mei Rp.125 jt
Maret Rp.100 jt Juni Rp.150 jt
Lanjutan Contoh : 1

 Estimasi pengeluaran:
3. Pembayaran untuk biaya pemasaran :
Januari Rp.100 jt April Rp.150 jt
Februari Rp.150 jt Mei Rp.125 jt
Maret Rp.100 jt Juni Rp.115 jt
4. Penbayaran utk by administrasi dan umum :
Januari Rp.160 jt April Rp.200 jt
Februari Rp.170 jt Mei Rp.200 jt
Maret Rp.200 jt Juni Rp.210 jt
5. Pembayaran Pajak perusahaan pd bln maret 2014
sebesar Rp. 50 juta
Dari data diatas dpt disusun anggaran kas utk 6 bln pertama thn 2014
• Anggaran kas (dln ribuan rupiah)
URAIAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun
ESTIMASI PENERIMAAN

Penjualan tunai 240.000 250.000 310.000 400.000 400.000 450.000


Penerimaan piutang 230.000 250.000 320.000 350.000 330.000 335.000
Penerimaan lainnya 120.000 130.000 110.000 90.000 70.000 65.000
JUMLAH PENERIMAAN 590.000 630.000 740.000 840.000 800.000 850.000
ESTIMASI PENGELUARAN

Pembe. Bahan Baku 240.000 260.000 250.000 225.000 300.000 300.000


Pemba. Gaji & Upah 120.000 120.000 100.000 125.000 125.000 150.000
By Pemasaran 100.000 150.000 100.000 150.000 125.000 115.000
By. Adm & Umum 160.000 170.000 200.000 200.000 200.000 210.000
Pemb. Pajak - - 50.000 - - -
JUMLAH PENGELUARAN 620.000 700.000 700.000 700.000 750.000 755.000
SURPLUS (DEFISIST) (30.000) (70.000) 40.000 140.000 50.000 95.000
Dari data diatas dapat disusun anggaran kas untuk 6 bulan pertama tahun 2014

 Dari transaksi tersebu diketahui pada bulan Januari dan Februari


perusahaan mengalami kondisi illikuid, sedangkan bulan Maret,
April, Mei dan Juni perusahaan dalam kondisi likuid atau surplus.
Adanya defisit maka perusahaan merencanakan pinjaman untuk
menutup kondisi defisit bulan Januari dan Februari.
 Misalkan ada tambahan data yg berkaitan dengan rencana
pinjaman sbb :
1. Saldo kas minimum yg harus dipertahankan ditetapkan Rp.10 jt
2. Saldo kas awal th 2014 diperkirakan sebesar Rp.15 jt
3. Pinjaman salah satu bank yg diterima pada awal bulan dan
pembayaran bunganya pada akhir bulan. Pembayaran kembali
pokok pinjaman dilakukan pada permulaan bulan. Bunga
ditetapkan 2% per bulan.
Dari data di atas dapat disusun anggaran kas untuk 6 bulan
pertama tahun 2014
• Berdasarkan tambahan data, bisa ditentukan besarnya kredit yg akan diminta untuk
bulan januari dan februari 2014.
• Defisit bulan Januari 2014 sebesar Rp.30 juta sedangkan kas minimum ditentukan
sebesar Rp.10 juta. Sehingga jumlah kas yg harus tersedia sebesar Rp.40 juta.
• Saldo Kas awal tahun 2014 sebesar Rp.15 juta.
sedangkan kas minimum ditentukan sebesar Rp.10 juta
Tambahan dana Rp.25 juta, bunga 2% harus dibayar pada akhir bulan.
• Jadi pinjaman yg diminta kepada bank :
X = defisit + Saldo Kas Minimum – Saldo kas awal + bunga
X = 30 jt + 10 jt – 15 jt + 0,02 X
X = 25 jt + 0.02 X
0,98 X = 25 Jt : 0.98 = 25.510.202,041
X = Rp.25.520.000 (dibulatkan)
• Defisit bulan Februari 2014 sebesar Rp.70 juta sedangkan kas minimum
ditentukan sebesar Rp.10 juta. Sehingga jumlah kas yg harus tersedia sebesar
Rp.80 juta.
• Saldo Kas awal tahun 2014 sebesar Rp.10 juta.
sedangkan kas minimum ditentukan sebesar Rp.10 juta
Tambahan dana Rp.70 juta, bunga 2% harus dibayar pada akhir bulan.
• Jadi pinjaman yg diminta kepada bank :
X = defisit + Saldo Kas Minimum – Saldo kas awal + bunga
X = 70 jt + 10 jt – 10 jt + 0,02 X
X = 70 jt + 0.02 X
0,98 X = 70 Jt : 0.98 = 71.428.571,40
X = Rp.71.430.000 (dibulatkan)
Dari data diatas dpt disusun anggaran kas utk 6 bln pertama thn 2014
• Bunga yg dibayar pd akhir bulan Januari 2014 sebesar 2% Rp.25.520.000 =
Rp.520.000. dan pinjaman bulan Februari Rp.70 jt bunga Rp.1.430.000,-
• Dengan cara yg sama kredit yg diminta bulan Februari bisa dihitung :
URAIAN Jan Feb Mar Aprl Mei Jun
Saldo kas awal 15.000 10.000 10.000 48.570 147.430 140.480
Trima kredit awal bln 25.520 71.430*) - - - -
Pembayaran pinjaman - - - (40.000) (56.950) -
Kas tersedia 40.520 81.430 10.000 8.570 90.480 140.480
Surplus (defisit) (30.000) (70.000) 40.000 140.000 50.000 95.000
Pembayaran bunga (520) (1.430) (1.430) (1.140) - -
Saldo kas akhir bln 10.000 10.000 48.570 147.430 140.480 233.480
Hutang kumulatif 25.520 96.950 96.950 56.950 - -
Pada tahap akhir penyusunan anggaran kas, membuat budget kas final yaitu
menggabungkan antara transaksi operasional dengan transaksi finansial
ANGGARAN KAS (dlm ribuan)
URAIAN Jan Feb Mar Aprl Mei Jun
Saldo kas awal bln 15.000 10.000 10.000 48.570 147.430 140.480
Estimasi Penerimaan
Penj. Tunai 240.000 250.000 310.000 400.000 400.000 450.000
Penerimaan piutang 230.000 250.000 320.000 350.000 330.000 335.000
Penerimaan kredit 25.520 71.430 - - - -
Penerimaan lainnya 120.000 130.000 110.000 90.000 70.000 65.000
JLH PENERIMAAN 615.520 701.430 740.000 840.000 800.000 850.000
Jlh Kas Total 630.520 711.430 750.000 888.570 947.430 990.480
Etimasi Pengeluaran
Pemb. Bahan baku 240.000 260.000 250.000 225.000 300.000 300.000
Pemba. Gaji dan upah 120.000 120.000 100.000 125.000 125.000 150.000
By. Pemasaran 100.000 150.000 100.000 150.000 125.000 115.000
By. Adm & Umum 160.000 170.000 200.000 200.000 200.000 210.000
Pada tahap akhir penyusunan anggaran kas adalah membuat budget
kas final yaitu menggabungkan antara transaksi operasional dengan
transaksi finansial

ANGGARAN KAS (dlm ribuan)

URAIAN Jan Feb Mar Aprl Mei Jun


Pembayaran pajak - - 50.000 - - -

Pembayaran bunga 520 1.430 1.430 1.140 - -

Pembayaran hutang - - - 40.000 56.950 -

Jumlah Pengeluaran 620.520 701.430 701.430 741.140 806.950 755.000

Saldo kas akhir bulan 10.000 10.000 48.570 147.430 140.480 235.480

Anda mungkin juga menyukai