Sadewa
KAMI SADEWA
Penulis : Seluruh siswa siswi 11 IPS 2
Redaksi :
Email : permatarizkismala@gmail.com
2|K a m i S a d e w a
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa. Karena
limpahan rahmat nya, kami mampu menyelesaikan novel berjudul
"Kami sadewa".
Novel ini adalah kumpulan cerita kisah perjalanan hidup dari setiap
anak 11 IPS 2. Dengan beragam warna kisah kehidupan anggota kelas
menjadikan novel ini menarik dan bervariasi.
Dalam proses penulisan novel ini, kami sangat sadar bahwa ada
banyak pihak yang terlibat. Kami ucapkan terimakasih kepada setiap
pihak yang membantu proses penyusunan buku ini.
Sebagai manusia biasa, kami juga sadar bahwa novel ini jauh dari
kesempurnaan. Kami sangat terbuka menerima kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan buku ini di kemudian hari.
Salam manis
penulis
Daftar Isi
3|K a m i S a d e w a
1. Karena Aku Atau Pencak Silat
05
2. …………………………………………………
3. Isi Hati Seorang Anak
09
4. Sosok Terdekat Mu
10
5. Tentang Kamu 13
6. Hilang 16
7. Indahnya Persahabatan 18
8. Cacian Membuat Aku Bangkit
21
9. Duka Dan Rasa Kemanusiaan
25
10. Hyorin Mencari Sahabat 28
11. Masa Kecil Disaat Bermain Petak Umpet
29
12. Antara Aku Kau Dan Temenku
31
13. ………………………………………………
14. Wanita Istimewa 33
15. Rumah Tanpa Pondasi
36
16. Sahabat SMPku 41
17. Cinta Pertamaku 42
18. Kisah Seorang Penggitar 46
19. Menggapai Mimpi Perwira
48
20. Alur Tuhan
51
21. Diam-diam Suka Kamu
58
22. Where We Going 61
23. Perpisahan 63
4|K a m i S a d e w a
24. Aku Kamu Dan Kisah Akhir Kita
65
25. Payung Hitam 74
26. Kembali Pulang 77
27. Fix You 82
28. Bangunan Besar 88
29. Kenangan Masa Kecil
91
30. Ketika Laut Merah
92
5|K a m i S a d e w a
gerbang sekolah SMK Negri 1. Teman temannya pun melihat dengan
terkagum kagum. “ingin, ya punya mobil kaya gini?” kata Ifa kepada
teman yang sedang memperhatikan mobilnya. Dengan perasaan malu
bercampur kesal, temannya itu meninggalkan Ifa.
Ifa pun enggan memikirkan hal itu dan pergi ke kelasnya. Bel pun
masuk. Jam pertama adalah pelajaran pak Alvin guru bahasa inggris.
Rupanya hari ini dia ingin menyampaikan hasil ulangan harian kemarin.
“hasil ulangan kalian cukup memuaskan namun, ada salah satu di antara
kalian yang mendapat nilai nyaris sempurna, dia adalah Bella dengan
nilai 95.” Ujar pak Alvin dengan bangga. Teman teman sekelas pun
bertepuk tangan dan turut senang atas hal itu. Sepertinya tidak semanya
senang terihat Ifa yang murung mendengar hal itu. “ada apa Ifa kamu
terlihat sedih? Nilai kamu juga memuaskan kok, hanya berbeda sedikit
dengan Bella. Kamu mendapat nilai 90.” Kata pak Alvin kepada Ifa.
Namun, Ifa tetap saja belum merasa puas dengan nilai yang diraihnya.
Bella lagi Bella lagi, selalu dia yang unggu di setiap pelajaran. Begitu
yang ada di pikiran Ifa. Dia beranggapan bahwa dia lebih segalanya dari
Bella.
Lengkap sudah hari hari Ifa, mendapat ulangan yang lebih rendah
dibanding Bella, dibandingkan dengan Bella dalam hal ketekunan dan
kesabaran, mendengar Bella akan mewakili sekolah dalam bidang pencak
silat, itu semua membuat Ifa kesal dan ingin segera pulang. Dan
permintaan Ifa terkabul, bel pulang pun berbunyi. Langsung ia
meninggalkan kelas dan menuju ke gerbang sekolah tempat biasa mobil
mewahnya menunggu. Namun, hari ini mobilnya belum tiba di sekolah.
Perasaan Ifa semakin kesal setelah mendengar bahwa mobilnya sedang
mogok dan harus dibawa ke bengkel. Dengan menngerutu ia langsung
menuju ke halte bus yang letaknya tak jauh dari sekolahnya. Ia pun
menunggu bus yang menuju ke rumahnya.
7|K a m i S a d e w a
sedang mengikutinya dari belakang. Lingkungannya cukup kotor berbeda
jauh dengan rumah Ifa yang besih dan tergolong perumahan elit
Dan Ifa pun menepati semua janjinya dan serius menekuni pencak
silat. Sehingga, hari hari Ifa di sekolah tidak sepi lagi karena Ifa sudah
memiliki 2 sahabat baru dan teman teman baru lainnya. Begitu juga
dengan pak Bambang, supir Ifa dan bibi yang tidak lagi galak kepada
mereka. Terlebih lagi, papa mama Ifa yang sekarang lebih perhatian
kepada Ifa. “sebenarnya, aku ini berubah karena Bella atau karena
pencak silat ya? Aku berubah karena aku sendiri yang ingin berubah..”
gumam Ifa sendiri.
9|K a m i S a d e w a
Isi hati seorang anak
Meskipun masalah itu telah reda dan aku telah Bahagia, tetapi
rasa trauma ku muncul disitu. Saat ini aku telah menduduki kelas 11
SMA, yups benar aku selama beberapa tahun itu sudah memaafkan
kejadian itu meskipun kejadiannya masih sangat menyayat hati. Hidupku
berjalan seperti awal dan keluargaku jauh lebih baik dari sebelumnya.
Namun tuhan memberikan ujian yang sangat besar lagi kepadaku yaitu
masalah itu terulang kembali pada aku kelas 11 dan lagi lagi hanya aku
yg tau dengan masalah ini. Sampai saat ini aku masih memikirkan
11 | K a m i S a d e w a
gimana caranya aku bisa berbicara 4 mata dengan salah satu orang tua ku
ini, mungkin aku sekarang tidak se stress dahulu tetapi senyumku kepada
semua orang itu hanyalah palsu. Ohh iya aku belum bilang bahwa this
third persons job is a police officer. Ya, semenjak masalah itu aku benci
dengan seorang yg mempunyai pekerjaan itu sampai sampai ada satu
lelaki yg mendekatiku pada masa sma ini, tapi aku tiba tiba menjauhi nya
hanya karna cita citanya. Aku tau semua orang tidak bersifat seperti itu
tapi rasa traumaku tidak dapat dikalahkan, jika aku memiliki kesempatan
berbicara kepadanya aku hanya ingin mengucapkan rasa minta maaf ku
kepadanya. Jangan tanyakan perasaanku sekarang bagaimana karna
hatiku sangat ini sedang bingung bagaimana cara menyikapi kejadian ini
dan aku juga takut akan keluargaku yang nantinya tidak akan utuh lagi.
Sosok Terdekat Mu
Persahabatan yang kita jalin sudah lebih satu 3, kamu sudah tau
segalanya tentang ku, begitupun aku. Sosok wanita seperti mu yang tidak
pernah mengeluh dengan semua yang kamu hadapi, membuat aku kagum
dengan mu. Jasmine sesuai dengan namamu kamu sesosok wanita yang
seindah melati, bola mata mu yang coklat, alis yang tebal, senyum mu
yang manis membuat aku selalu terpanah pada sosok mu.
“Hai.... miii, baru bangun kamu ya” sapa nya di pagi hari pada ku .“Apa
mine, tumben bangget lagi pagi udah telfon kenapa?” tanya ku
padanya.“Ngga papalah, memangnya aku harus ada keperluan dulu kalau
mau menelfon sahabat ku?” jawabnya sambil tertawa. “Eh besok temenin
aku ke acara ulang tahun teman ku mau?, terus nanti kamu juga harus
nemenin aku beli kado, mau yaa? mau lah, kan aku sahabatmu hehehe”
12 | K a m i S a d e w a
uajrnya pada ku. “iya iya apa sih yang ngga buat kamu, yasudah aku mau
mandi nanti ku jemput terus kita berangkat beli kado” aku langsung
mengiyakan tawaran nya.
Ntahlah mengapa apa yang dia minta rasanya susah untuk aku menolak
nya. Ketikan aku dan Jasmine pergi membeli kado, dia berkata bahwa
kado ini untuk teman spesial nya.“eh mi pokoknya aku mau kamu bantu
aku memilih kado yang paling bagus, ini kado harus jadi kado spesial
buat dia yang spesial” ujarnya pada ku.Ntahlah ketika mendengar itu
rasanya aku cemburu, apakah aku menyukai Jasmine?, dia yang jelas
jelas adalah sabahat ku sendiri.Selama bersama ku di mall Jasmine terus
saja menceritakan lelaki yang sedang berulang tahun itu. Lelaki itu
spesial untuk Jasmine katanya. Semakin penasaran aku dengan orang itu,
bagaimana sih orang yang paling spesial bagi Jasmine ini?.“Siapa sih
mine yang ulang tahun, dia cowo yang kamu suka?” tanya ku
padanya.“Adadehh.... kamu ini kepo bangget sih miii, nanti kamu juga
tau, toh kamu besok nemenin aku kan?” dia menjawab pertanyaan ku
sambil mendorong bahuku dan tertawa.
Aku tau Jasmine bukan sesosok wanita yang cepat menaruh hati
pada lelaki, namun mengapa Jasmine terus menceritakan lelaki itu, dari
cara Jasmine mengagumi cara bicara lelaki itu, cara lelaki itu
memperlakukan Jasmin. Ntahlah mendengar nya saja sudah membuat
aku cemburu, bagaimana kalau aku sudah melihat di depan mata ketika
Jasmine berbicara dengan lelaki itu, mungkin aku akan seperti kebakaran
jenggot.
Aku lupa bahwa dua hari lagi aku berulang tahun, Jasmine yang
biasanya mengingatkan ku tentang hari ulang tahun ku sepertinya dia
sudah lupa. Dia yang biasanya selalu menyiapkan segala sesuatu untuk
acara makan makan bersama keluarga ku dan teman teman ku, tapi
sekarang dia saja sudah lupaa aku akan ulang tahun.
“Heh jangan bengong.... aku tau aku cantik, ayo berangkat jangan sampai
telat” dia menepuk pundak ku dan naik ke mobil ku.“Kamu cantik sekali
hari ini” Puji ku padanya“Kan memang aku cantik, kamu selama ini
tidak sadar ya?” jawab nya sambil tertawa.
Tiba kita di suatu restauran, dengan panik Jasmine cepat cepat jalan di
lorong restauran itu lalu ia berkata.
“ayoo miii cepat sedikit, ini sudah mau telat” dia marah melihat ku jalan
santai di belakangnya sedangkan dia sudah terburu buru untuk datang ke
acara ulang tahun itu.
14 | K a m i S a d e w a
melihat semua teman-teman ku dan keluarga ku ada di situ dan
menyanyikan lagu selamat ulang tahu untuk ku.
Dia memang selalu ingin semua yang terbaik untuk ku, bagaimana aku
tidak kagum dengan nya.
Jika iya, janganlah jauh jauh mencari, melainkan datanglah pada ku.
Sahabatmu sendiri.
Tentang Kamu
15 | K a m i S a d e w a
Ada sebuah harapan yang aku punya, sebuah harapan yang entah
datangnya dari mana, apakah datangnya setelah perjumpaan pertama
kita?. Aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari cara mu menatap
mataku, seakan akan ada yang memanggil ku dari dalam diri mu.
Menurut ku tatapan mu itu ajaib.
Dari cara mu berbicara, aku suka gaya bicaramu, aku suka semua kata
yang keluar dari mulut mu, seakan akan semua suara itu adalah lagu
favorit untuk ku.
Aku kagum dengan semua yang kamu lakukan, caramu berdiri, caramu
berjalan, cara mu memainkan bola futsal mu, cara mu merapikan rambut
mu, menggenggam handphone mu, bahkan semua hal yang kamu
lakukan lainnya.
Aku tidak tau apa yang membuat ku selalu ingin memuji mu, selalu
merasa hal hal yang kamu lakukan itu tidak ada satupun yang tidak
istimewa di mataku.
Harapan ku semakin besar ketika aku tau kamu juga menyukai ku, semua
berjalan begitu saja, kita semakin dekat, Hari demi hari harapan dalam
hati kecil ku semakin besar untuk memiliki mu.
Di benak ku kamu itu sosok yang sanggat “istimewa”. Aku tau mungkin
bukan hanya aku yang mengharapkan mu, namun hati-hati yang lain juga
begitu.
16 | K a m i S a d e w a
Aku tak melihat ada yang serupa di dalam diriku. Seperti tidak ada yang
bisa membuat mu merasa aku ini istimewa. Aku hanya bisa menawarkan
segala kekurangan yang ku pnnya.
Aku dan kamu rasanya tak seirama, kamu orang yang paling ku
istimewakan sedangkan aku?. Aku hanyalah seorang yang mengagumi
mu terlalu jauh. Aku tidak punya semua yang sebanding dengan
keistimewaan mu. Mungkin benar kamu menyukai ku, namun apakah
kamu siap menerima semua kekurangan ku?.
17 | K a m i S a d e w a
Aku ingin menyadari dan mengingatkan diri ku sendiri tentang hal
yang begitu aku yakini bahwa “kamu memang mencintai ku”. Selalu
ketika ku rasakan cinta ku kepada mu, secara seketika aku sudah tidak
bisa ke mana mana lagi .
Aku masih ingat dengan sore itu, dirimu memanggil lembut nama ku
Dirimu membisikkan ku
Kalau memang suatu hari aku akan jatuh cinta lagi, bolehkah aku
berhenti di hari ini saja? Sampai hari ini aku masih terus mencintai mu,
Aku hanya menghawatirkan hari-hari yang lain, Mampukah aku terus
mencintaimu? Sampai kapan aku bisa tetap mencintaimu?.
18 | K a m i S a d e w a
Hilang
Oh iya ada satu kejadian yang sampai sekarang masih aku inget
dimana pas pelajaran ppkn reina minta aku temenin dia buat ke kopsis
untuk membeli pulpen,nah aku sama reina ijin ke guru ppkn untuk ke
kopsis,setelah sampai dikopsis ternyata pulpennya tidak ada jadi terpaksa
aku sama reina pergi keluar sekolah untuk membeli pulpen kita
kebingungan mau beli ditoko mana alhasil kita mencari toko didaerah
sekolah ternyata ada toko yang buka.setelah itu kita langsung bertanya
kepada ibu penjual "buk ada pulpen gak??" tanyaku
Ibu itu menjawab "oh ada mau yang berapa harganya?ada yang
3000k,ada yang 4000k?" .kita menjawab "yang 3000k aja buk" ibu itu
langsung mengambilkan pulpennya, sebenarnya aku masih ada pulpen
sih tetapi reina ingin aku mempunyai pulpen yang sama dengannya
19 | K a m i S a d e w a
alhasil aku pun juga ikut membelinya deh. tak lama kita pun langsung
bergegas menuju ke sekolah,didalam perjalanan aku mengingatkan
kepada reina untuk segera karna takut dicari sama guru ppkn
dikelas,reina mengatakan "santai aja gabakal dicari,bilang aja kalau kita
nyari pulpen ditoko luar sekolah soalnya dikopsis kan gak ada",terus aku
menjawab "yauda deh aku ngikut kamu" . Setelah itu kita pun sampai di
kelas untungnya guru itu gak bertanya kepada kami kenapa lama banget.
Semua orang ada masanya dan pada akhirnya " PEOPLE COME
AND GO" itu nyata,bisa gak bisa mau gak mau harus mau,mereka yang
mungkin dulunya sedekat nadi akan pergi juga ketika sudah tidak satu
frekuensi,karena apapun alasannya, manusia tidak akan bisa bertahan
pada rumah yang sudah tidak lagi seirama
20 | K a m i S a d e w a
Indahnya Persahabatan
“Hy Rik, hy Fan pada mau kemana nich?” Tanya Rey. “ohh beib
ngagetin aja!, ya terserah kita dong, iya kan Fan?”sahut Rika dengan
manja. “ hmmm., oh gt yaaa, ya udah aku pulang dulu ya.! “ jawab Rey
21 | K a m i S a d e w a
dengan pesimis. “eit..eit..eit.., tunggu dulu dong jangan keburu ngambek,
aku kan hanya bercanda” ia kan Fan.? Balas Rika memelas.“Gini lo beib,
hari ini kan Fani berulang tahun yang ke 17 dan dia mau ngerayain acara
dirumahnya, jadi nanti jam 7 malam kamu datang ya..,!!! Rika dengan
nada memaksa dan diikutisenyuman manis dan anggukan dari Fani.” oh
ya, siap kalau gitu, nanti aku pasti datang kok” sahut Rey dengan penuh
semangat.
” Apa ini ya…, saatnya aku mengatakan isi hatiku yang sebenarnya
kepada Fani bahwasebenarnya aku udah gak bisa nerusin hubunganku
dengan Rika lagi , karena yang kusukasebenarnya adalah kamu, bukanlah
Rika” sahut Rey dengan nafas yang tersenggal-senggal ditambah pikiran
yang sangat kebingungan.Tak dipungkiri bahwa sebenarnya Rey
menyukai Fani,bukannya Rika. Alasan mengapa Rey berpacaran dengan
Rika bahwa itu adalah permintaan dari Fani, Fani tau kalau Rika
menyukaiRey sejak kelas 1 SMA, oleh karena Rika itu sosok sahabat
yang baik, Fani rela untu membantu Rika untuk mendapatkan Rey
sebagai pacarnya, tapi Rey dari awal sebenarnya tidak maumenerima
cinta dari Rika.., karena Fani memohon dengan penuh belas kasihan
akhirnaya Rey pun menyutujui berpacaran dengan Rika. Tapi lama
kelamaan perasaan Rey tak bisa dibendunglagi bahwa dirinya tak mau
menyakiti Rika terlalu lama. Oleh karena itu Rey bertekadmemutuskan
hubungannya dengan Rika di acara ulang tahun Fani.Jam hampir
menunjukan jam 7 malam. Rey telah siap menuju acara ultah Fani,
bersamaan mental yang ia siapkan untuk keputusan dia ambil
nanti.Setelah perjalanan 15 menit menggunakaan sepeda motor, akhirnya
Rey sampai juga di rumahFani, tak disangka 2 Gadis cantik telah
menantinya di depan pintu, siapa lagi kalau bukan Fanidan Rika.
“Hy beib..!! akhirnya datang juga” sambut Rika kegirangan. “Hy Rey.!!
Makasih ya udah mau datang ke acara ultahku ini” sambut Fani dengan
senyum manis dan sikap yang ramah tamah.
22 | K a m i S a d e w a
“hehehe, yaiyalah beib aku pasti datang dan sama-sama Fan” balas Rey
dengan nada tersendat-sendat sembari memikirkan rencana yang telah Ia
buat bagi kedua cewek tersebut.Tak lama kemudian mama Fani
menyuruh mereka bertiga semua untuk masuk karena acara mau
dimulai.“Ayo Rey,Rik masuk jangan malu-malu” paksa Fani.“OK.., Fan”
jawab Rey dan Rika serempak.Ternyata tamu yang datang kurang lebih
15 orang , karena yang diundang ke acara itu hanyalahkeluarga dekat
Fani saja. Tapi acara tersebut cukup meriah karena hampir semua orang
bergembira di acara tersebut kecuali Rey yang masih sibuk memikirkan
rencananya itu.“Hy Rey.!!” Sentak Fani“Eh Fan.., ngagetin aja kamu”
balas Rey “ngapain kamu kok bengong aja ..? ayo dong Happy” sahut
Fani dengan ceria“eh.. iya..iya.., Fan dan by the way habis acara ini
kamu ada waktu gak? Soalnya aku maungobrol ma kamu dan Rika
sebentar, bisa? Jelas Rey “ngomongin apa Rey..? kayaknya penting
amat..” sahut Fani dengan kebingungan. “ya rahasia dong.., nanti aja deh,
habis ini kamu kasih tau Rikaya..” jelas Rey.
“ emang ada apa sih beib, aku jadi bingung? sentak Rika penasaran. “ok
baik.., aku sebenarnya mau njelasin sesuatu pada kalian tapi kalian juga
harus ngertiin aku”
23 | K a m i S a d e w a
jawab Rey penuh ketegangan sembari mengelap cucuran keringat yang
membasahi mukanya. “sebenarnya aku hanya mau bilang minta maaf
Rika, hubungan kita sepertinya sampai disini aja,sebaiknya lebih baik
kita berteman saja” jelas Rey dengan tersendat-sendat dan
penuhkeseriusan sembari memegang tangan Rika.kata Rey itu seperti
bunyi bom yang memecah keheningan di malam itu.“what..!!! apa kamu
bilang beib..? kamu mau putus.? Emangnya aku salah apa.?” Sentak Rika
dengan marah sembari kebingungan.Pada saat itu juga Rey langsung
menjelaskan semua alasan kenapa dia memutuskan Rika, salahsatunya
bahwa dia berpacaran dengan Rika karena permohonan Fani, dan Rey
juga mengatakan sebenarnya dari awal.
"aku ingin meraih cita-citaku untuk menjadi seorang abdi negara" Ucap
pria.
"hah kamu gak salah ngomong? anak seorang petani ingin menjadi abdi
negara? mimpimu terlalu tinggi kawan" Ucap temannya.
"tidak aku tidak salah bicara aku memang dari kecil ingin menjadi
seorang abdi negara, memang kenapa jika aku adalah anak seorang
petani? ingat bro, tanpa seorang petani kamu akan kelaparan" Ucap pria.
"oke bro kamu boleh mengejekku hari ini tapi tidak dengan hari esok,
aku akan tunjukan kesemua orang bahwa aku bisa menjadi abdi negara
25 | K a m i S a d e w a
dengan dukungan doa dari orang tua dan usaha" Ucap pria tersebut
dengan sedikit amarah.
"oke kalau begitu bro, tunggu aku nanti di tempat ini. Aku percaya
bahwasanya akan ada hasil yang memuaskan selagi kita masih berusaha"
Ucap pria tersebut.
26 | K a m i S a d e w a
Ia merenung di kamarnya bertanya kepada dirinya "kenapa aku selalu
gugur? apakah aku memang tidak akan bisa untuk meraih cita-cita ku ini
seperti yang di ucapkan oleh teman ku itu?". Ayah pria tersebut masuk
ke kamarnya dengan memberi semangat, dukungan, dan berkata "nak,
jika kamu ingin cita-cita mu terwujud maka seringlah bersujud, artinya
apa. kamu jangan pernah meninggalkan kewajiban mu hanya demi
keinginanmu itu kamu harus bisa mengatur waktumu untuk dunia dan
akhirat nak. Ayo bangun nak jangan mudah patah semangat, tunjukan
kepada mereka yang telah mencaci mu bahwa kamu bisa. Bangun
nakk!!!"
Sampai di suatu ketika, berkat doa dari orang tua dan usahanya
ia bisa meraih cita-citanya untuk menjadi seorang abdi negara. Ia
kembali ke tempat tinggalnya, tempat dimana ia sering di caci maki oleh
orang-orang bahkan temannya dengan menggunakan baju seragam yang
berjalan cukup gagah. Ia menunjukkan pada orang-orang yang selama ini
pernah merendahkan dan meremehkannya. Semua orang terkejut akan
pencapaian yang telah di raih oleh pria ini. Mereka semua akhirnya
mengakui bahwa pria ini memang mampu dan bahkan lebih dari apa
yang mereka pikirkan.
27 | K a m i S a d e w a
Duka Dan Rasa Kemanusiaan
28 | K a m i S a d e w a
Senin, 21 November 2022 tepat dimana tanah yang kami injak
berguncang hebat, segala yang berdiri tegak langsung roboh seketika,
bangunan roboh begitu saja, bagai tak sanggup memikul segala luka.
Teriakan terdengar dimana-mana bahkan tangisan yang sangat
memilukan pun terdengar, luka itu sampai kehati. Bagaimana Tuhan
menyelamatkan kita? Apa yang harus kita lakukan? Bahkan jejak kaki
pun tak terlihat, segalanya hampa hanya terlihat puing-puing bangunan
yang menyentuh tanah.
“Apa ada orang disana? Tolong bantu aku, bawa anak ku keluar,
aku terjebak.” Bagai tersambar petir, teriakan itu seakan memukul keras
hatiku. Tak perlu membuang waktu, ku cari asal suara itu dimana, ku
lihat ada lambaian tangan penuh luka, sepertinya itu yang berteriak tadi.
Aku keluar dari robohan rumah itu, lalu aku berjalan kecil
mencari tempat aman dimana tak ada bangunan besar, pandangan ku tak
luput dari mereka yang sedang berlari kencang mencari keselamatan, ada
yang menangis juga yang berteriak menyampaikan pesan kekecewaan
pada Tuhan. Terlihat begitu hancur, bukan hanya bangunan yang hancur
tapi juga hati, seperti tak ada harapan. Aku menemukan tempat yang
aman, untuk sementara. Ada beberapa orang juga disana, itu menjadi
lebih baik ku tidurkan gadis kecil yang ku gendong.
“Menolong bapak dari gadis yang ku bawa tadi." Ucapku singkat pada
lelaki yang menghampiri ku, sungguh aku tidak memiliki waktu yang
lama.
“Hey sobat, pikirkan saja dirimu sendiri. Kau sedang dalam ujung tanduk
kematian, tak perlu memikirkan orang lain, bisa saja gempa susulan akan
datang” Sungguh ini memang genting, tapi rasa kemanusiaan tak boleh
lenyap begitu saja.
“Tapi itu belum terjadi, dan aku masih memiliki kesempatan untuk
menyelamatkan bapak itu," sungguh aku takut jika aku terlambat. Aku
takut bapak itu akan meninggalkan sang anak sendiri, menjadi anak
sebatang kara.
“Bagaikan super hero haha, kau kembali kesana itu percuma, si bapak
dari gadis itu pasti sudah tak bernyawa,” ucap lelaki itu. Perkataan nya
itu tak ada rasa kasihan dan kemanusiaan..
“Jika kau tak ingin menolongnya itu tak masalah, urus saja nyawa mu
sendiri!" jawab aku. Ya ucapan ku memang sedikit menohok, tapi tak
30 | K a m i S a d e w a
apa biar dia paham apa yang aku katakan. Agar nantinya dia tahu apa
arti kemanusiaan yang sebenarnya.
32 | K a m i S a d e w a
Saat tamu itu datang mengetuk pintu, hyorin berjalan dengan lesu
untuk membuka pintu tersebut, ia sangat sedih dan jengkel karena
rencananya untuk menemui helena harus gagal karena tamu
tersebut.alangkah kagetnya hyorin ketika ia membuka pintu tersebut
ternyata helena dan orang tuanya berdiri dihadapannya, hyorin yang
terkejut sontak langsung memeluk helena dan ia merasa sangat bahagia
hingga menangis. ternyata orangtua hyorin dan helena telah membuat
rencana untuk mempertemukan mereka berdua.
33 | K a m i S a d e w a
Masa Kecil Disaat Bermain
Petak Umpet
Dikala itu ada hal yang gak bisa saya lupakan pada saat bermain,
waktu itu delapan orang yang bermain, saya menjadi penjaganya, pada
saat permainan berlangsung ada satu teman yang gak bisa ditemukan,
entah dimna dia bersembunyi, yang pasti dia tidak ditemukan.
35 | K a m i S a d e w a
Antara Aku Kau Dan Temenku
Cinta itu bisa datang kapan saja. terkadang hati yang kita miliki
bingung untuk memilih teman atau orang yang kita cintai. cinta juga
dapat menimbulkan pertengkaran hingga merusak pertemanan. Sama hal
nya dengan kisahku. nama ku Ina aku biasa di panggil Nana oiya aku
juga punya teman namanya Jeje dia tuh laki-laki yang baik dan anaknya
pendiem. Selain Jeje ada juga Fafa sejak masuk SMA Fafa menyimpan
rasa ke aku tp sayang nya aku malah suka sama orang lain "Nana makan
bareng yuk di kantin mau ngga?" ucap Jeje sambil menghampiri Nana
"eh sorry Je aku uda di ajak makan nih sama Fafa kamu makan duluan
ajah" kata Nana sambil memasukan barang barang nya ke dalam tas
"okedah na". kata Jeje sambil menghampiri Nana sesampai dikantin yang
sangat ramai dan antri ini Fafa dan Nana memilih makan mie ayam
sambil menunggu antrian Fafa bertanya ke Nana"na kenapa ya kamu
ngga perna balas perasaan ku?" ucap Fafa sendu.
"Aku berpikir kalau kamu itu temenku jadi aku gamau bikin pertemanan
kita rusak"ucap Nana.
36 | K a m i S a d e w a
"tapi na aku capek diginiin terus, di satu sisi aku mau Kamu bales
perasaan ku tapi disisi lain aku juga gamau merusak pertemanan kita"
kata Fafa sambil mengambil mie ayam yang udah di pesan.
"yasudah kamu sabar aja, mungkin aku bisa buka hati buat kamu bakalan
bales perasaan mu." ucap Nana sambil mengelus pundak Fafa
37 | K a m i S a d e w a
“na ayok pulang bareng sama aku mau enggak”ucap jeje “maaf yah je
aku udah janji pulang bareng sama fafa “ ucap nana “dia lagi dia
lagi”ucap jeje “terserah aku mau pulang sama siapa” ucap nana sambil
marah Fafa pun datang “ayok na kalok mau pulangg sama aku” ucap fafa
sambil ngerasa bahagia“ayok fa”ucap nana “yaudah je aku pulang bareng
fafa dulu yah” “iyah udah”ucap jeje sambil cemburu
WANITA ISTIMEWA
Rindu. Kalau kata Dilan, rindu itu berat. Kalau kataku, rindu itu
pahit. Ya pahit seperti kopi, mungkin. Tapi bukan itu yang penting.
Bagian terpenting adalah, sampai kapan aku harus menahan rindu? Dan
sampai kapan aku harus menunggu? Menunggu tanpa kepastian tentunya.
38 | K a m i S a d e w a
Kurang lebih sudah hampir satu tahun semenjak dia pergi. Pergi
entah ke mana dan entah tidak ada yang tahu. Dia pergi tanpa mengucap
satu patah kata pun. Tanpa pamit Tiba-tiba dia menghilang begitu saja
dan tak pernah kembali. Kalau ditanya rindu? Pasti. Khawatir? Tentu.
Kali terakhir aku dan dia bertemu, saat itu, hari dimana aku di
sekolah duduk bersebelahan dengan dia. Tidak ada yang istimewa. Ia
hanya duduk diam dan aku mencoba lihat wajahnya . Dia terlihat sedikit
lebih cantik dibanding hari-hari biasanya, bahkan terlihat lebih manis.
Aku ingat sekali bagaimana dihari itu, Dia tidak membawa buku,dan aku
mencoba menawarinya untuk meminjamkan bukuku dikala itu, adalah
momen terakhirku bersama dia. Sama sekali aku tidak menyangka hari
itu, menjadi kali terakhir aku bertemu dengannya. Setelahnya, jangankan
untuk bertemu, dihubungi saja jarang direspon.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan aku jalani
tanpa kehadirannya. Rasa takut dan juga khawatir kehilangannya
39 | K a m i S a d e w a
semakin hari semakin bertambah. Apa dia tahu? Hidupku hampa
tanpanya, duniaku serasa hancur berkeping-keping. Apa dia merasakan
hal yang sama?
Sampai detik ini, aku masih rindu dirinya. Aku rindu wajahnya,
senyumnya, canda tawanya, perhatiannya, pujiannya, dan semua hal
tentang dirinya. Aku bingung, aku marah, tapi aku masih berharap dia
kembali. Kembali berada di sisiku, menemani hari-hariku, dan mewarnai
hidupku. Tentu saja aku akan selalu menantinya, menunggunya,
merindukannya. Karena apa? Karena dia istimewa.
Dan aku mulai bangun dari tempat tidur dan terus mandi.
Sesampainya di sekolah salah satu sahabatnya berkata kalau dia sedang
sakit parah, dan aku pun terdiam saat mendengar perkataan itu dari
sahabatnya.mulai saat itu pun tidak ada yang istimewa dan tidak ada
yang bisa membuatku terseyum, aku bertanya tanya kapan kita bisa
bersama sama lagi.Dan itu lah yang kurasakan sampai saat ini “kapan
kita akan bertemu lagi,” aku sangat merindukan mu lala.
42 | K a m i S a d e w a
ledek ayah kepada adikku itu. Aku dan adikku yang satu, tertawa
mendengar ocehan ayah. Kami pun berangkat ke sekolah. Setibanya di
sekolah, tak lupa kami mencium tangan ayah sebagai tanda pamit untuk
sekolah.
Ayah berkata dan mengelus kepala anak nya “belajar yang rajin
yah, Nak!” lalu memasang helm di kepalanya.“iya ayah, pasti!” ucapku
pada ayah sambil memasang wajah tersenyum. “ayah pergi dulu.
Assalamualaikum..” lalu ayah berlalu dari kami. Kami lalu bergegas
masuk ke sekolah melewati gerbang hitam itu. Hingga pukul 13.15 siang
kami belajar di sekolah. Hari itu benar-benar cuaca sangat panas. Hampir
seluruh tubuhku diguyur keringat. Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan
makan makanan buatan ibu.“Rere! Pulang bareng yuk ?” ajak
temanku.“iya deh.” Ucapku dengan nada rendah. Di perjalanan menuju
pulang ke rumah, kepalaku terasa sangat sakit. Gerah rasanya tubuhku
disiram panasnya matahari yang begitu menyengat. Setelah berada di
depan rumah temanku, ia lalu mengajakku untuk mampir sebentar, tapi
aku menolak. Karena perutku sudah sangat lapar, aku lalu pulang ke
rumah. Setibanya di rumah, ternyata adik ku udah tiba duluan. Ibu
melihatku dengan wajah cemas dan bertanya “Kamu kenapa, nak? Sakit?
Minum obat yah sayang..” dengan nada lembut ibu membukakan bajuku
yang sudah basah penuh keringat. Lalu membawakanku makanan dan
secangkir air putih. Segera aku santap makanan itu sampai ludes tidak
tersisa. Ibu memang wanita yang sangat penyayang. Aku tersanjung jika
melihat ibu mengurus keluarga. Tiba-tiba terdengar suara dari
luar…“Assalamualaikum…!!” itu adalah suara ayah yang baru pulang
dari bekerja. Nampak ayah sangat kelelahan. Aku langsung
menghampirinya dan bertanya “ayah kenapa?” tanyaku sambil melihati
wajah ayah. Ayah berkata “ngga apa-apa, nak” sambil tersenyum
padaku.“oh..” ujarku. Saat ingin kembali ke kamar, aku melihat ayah dan
ibu sedang serius membicarakan sesuatu. Aku langsung mengintip di
balik pintu.“Bulan depan, ayah harus pindah tugas ke kota. Ayah
mungkin akan cukup lama disana…”ucap ayah kepada Ibu.“jadi ayah
akan meninggalkan kami ?” Tanya ibu dengan wajah cemas.
43 | K a m i S a d e w a
Sambil memegang tangan ibu, ayah lalu berkata “ayah tidak
mungkin meninggalkan ibu dan anak-anak, tapi ayah harus menjalankan
tugas ini. Ayah janji akan pulang segera setelah tugas ayah
selesai.”“baiklah kalau memang sudah tanggung jawab ayah begitu” lalu
mereka tersenyum. Aku yang melihat di balik pintu itu lalu terkejut
mendengar bahwa ayah akan segera dipindah tugaskan ke kota .Tiba-tiba
adikku mengagetkan dari belakang. “duarrrrr!!!” seru adikku. Aku yang
tengah serius memperhatikan ayah dan ibu tiba-tiba terkejut. Rasanya
jantungku mau copot. Aku spontan saja memarahinya. “Kalian !!”
mendengar kami rebut, ayah dan ibu memanggil kami berdua, tapi
bukannya menemui mereka, malah kami lari terbirit-birit ke kamar
masing-masing. Mereka tertawa melihat tingkah kami.
44 | K a m i S a d e w a
lalu memelukku dengan rasa penuh kerinduan. Ayah lalu memeluk kami
berdua.“Ayah, makan yuk ! ibu sudah masak makanan kesukaan ayah
loh” seru si bungsu.“ayo !” ajak ayah dengan memegang tangan kita.
Kalau berada di dekat ayah, kami memang di manjakan seperti anak
kecil. Itulah yang membuat kami selalu rindu akan kasih sayangnya. Di
meja makan, sudah tersaji ayam laos lengkap dengan sambal gorengnya,
dan ikan bakar kesukaan ayah.
“Waahh.. mantap ini !! happ !!” seru adikku yang bungsu sambil
menyodorkan potongan paha ayam masuk ke mulutnya yang dari tadi
terbuka lebar. Ayah yang duduk pas di depan kami lalu mengambil ikan
bakar dan diletakkan di piringnya. Aku yang melihat ayah dan adikku
asyik dengan piringnya masing-masing, tidak ingin kalah. Aku lalu
menyambar ikan dan ayam yang tinggal tersisa satu di piringnya. Sambil
tertawa, aku langsung menyantap makanan yang ada di piringku. Ibu
yang sedari tadi memandang kami bertiga hanya tertawa kecil sambil
meneguk sedikit demi sedikit air di gelasnya.
“saya tidak tau mau apa lagi, kalau memang itu yang dia inginkan,
baik, kami akan cerai..” ucap ibu dengan nada lirih di bibirnya. Aku yang
menguping sedari tadi di balik pintu itu terkejut bukan main..“APAA??
Cerai ?? apa maksud perkataan Ibu?” tanyaku heran dalam hati. Aku lalu
tersungkur lemas di atas kursi yang ada di depan kamar ibu. Pikiranku
saat itu hanya tentang ucapan ibu tadi. Cerai ? cerai ? apakah ayah dan
ibu akan bercerai ? Kenapa? Tanyaku. Sambil terbaring di atas kursi, aku
menatap langit-langit rumah yang dipinggirnya diselimuti sarang laba-
laba yang tipis. “Apa maksud kamu ?!!” teriak ayah dari balik pintu
kamar “Kamu selingkuh !! Jadi selama ini kamu pindah tugas itu karena
perempuan lain ???!!” sentak ibu hampir menangis “itu bukan
urusanmu !!” jawab ayah dengan nada yang begitu tinggi.
Kudengar ayah dan ibu masih bertengkar. Aku tidak tau harus
melakukan apa. Yang ada di pikiranku saat itu hanya pertanyaan siapa
wanita yang telah merusak keluarga kami.
46 | K a m i S a d e w a
Aku menghampiri ibu dan memeluknya sambil berkata “Sudahlah
Ibu, semua ada hikmahnya…” ucapku dengan nada lirih. “Tapi, ibu
sudah menahan sakit ini selama bertahun-tahun sayang.. ayahmu sering
seperti ini saat kamu masih dalam kandungan. Ibu sakit.. ibu tidak bisa
lagi bertahan dengan ayahmu..” ujar ibu terisak dalam tangisannya. Aku
hanya bisa memeluk ibu, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.
Seolah membungkam bibirku ini untuk berkata. “Semoga ayahmu
mendapatkan karma dari semua ini !” ucap ibu. Aku tahu, ibu sangat
marah atas apa yang telah ayah lakukan. Seharusnya aku menyadari dari
awal. Ayah sangat berubah ketika dipindah tugaskan ke kota. Ayah
semakin jarang berada di rumah, ayah semakin jauh dengan ibu, aku dan
saudaraku. Itu pertanda bahwa telah ada wanita lain yang merebut hati
ayah, sampai ayah seperti itu.
Sahabat SMPku
47 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Mifbahul Basit
Di saat aku masih kelas 1 SMP Setiap hari aku jalani bersama
teman-teman Baruku. Suatu hari kami menulis surat perjanjian disobekan
kertas yang dimasukkan ke sebuah botol, kemudian botol tersebut
dikumur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami ambil
saat kami lulus. Dan sampailah pada hari terakhir ujian kelulusan....
48 | K a m i S a d e w a
Cinta Pertamaku
Hai aku Angga Erlangga, ini cerita tentang kisah Asmaraku sewaktu
sekolah....
49 | K a m i S a d e w a
Akhirnya kami pulang bersama.....
Dua minggu pun berlalu, pertemanan Aku dan Nuril juga menjadi
semakin dekat. Seiring berjalannya waktu aku semakin merasa nyaman
berteman dengan dia. Hingga hatiku tau, bukan pertemanan seperti ini
yang aku mau, namun cinta, rasa untuk memiliki dan dimiliki olehnya
lah, yang aku ingin. Setelah beberapa hari aku berfikir, akupun
membulatkan tekat, untuk mengungkapkan perasaan ku padanya. Aku
janjian dengannya sepulang sekolah, di sebuah taman tak jauh dari sana.
“Ril, pulang sekolah kamu ada acara gak ?” tanyaku dengan antusias.
“ehmmm.... Kayaknya kalo pulang sekolah, aku senggang deh, emang
kenapa ?” sautnya sambil menatap ku. “main yuk, ke taman deket sini..
mau gak ?” ajakku sambil deg-degan. “ciee.... tumben ngajak main ke
taman ?” sautnya sambil menggodaku. “dih malah cengar-cengir, mau
apa enggak ?” tegas ku sambil panas dingin.“iya-iya ayok...” jawabannya
sambil tersenyum manis.
“eh Ril, main ayunan yuk ?” Ajakku padanya. “ayok..... Tapi kamu yang
dorng ya, hehehe” sautnya dengan gembira “ohh kalo itumah gampang,
sampe jungkir juga ayo” ujarku sambil tertawa.“enak aja... jangan lah
entar lecet gimana ?” sambungnya. “Yaudah duduk, aku yang dorongin”
“kamu mau tau rahasia ku gak ?” tanyaku membuat dia penasaran. “wih..
apaan tuh ? Jangan bikin kepo dong” sautnya dengan wajah
50 | K a m i S a d e w a
penasaran.“jadi sebenarnya, aku lagi suka sama seseorang... ceritanya
aku mau nembak dia, tapi takut di tolak hehehe.....” jawabku semakin
membuat dia penasaran. “oh kamu lagi suka sam cewe ya, yaudah
ungkapin aja.. siapa tau di juga sama kayak kamu” jawabnya dengan raut
wajah cemberut. “kamu kok kayak yang ngambek gitu sih?” tanyaku
menggodanya. “enggak, biasa aja bwekk...” sautnya sambil mengejekku.
“tapi sebenernya yang aku suka lai aku dorong sih, main ayunan... ini aja
sampe pegel tangan ku” ungkapku padanya. “dih.... Apaan sih, gausah
gitu juga kali... Ga’lucu” jawabnya dengan nada kesal. “loh.. beneran ini
ga’boong, duarius... kita kan udah lama temenan, tapi aku gabisa ngelak
kalo emang punya rasa lebih ke kamu” ungkap ku sambil menatap nya.
“lohh... Kamu beneran suka sama aku ? tapi emang seminggu terakhir ini
aku bayak mikirin kamu sih” ujarnya. “nah itu berarti kamu suka ke aku
wkwkwk” sautku sembari bercanda. “gimana dong aku udah terlanjur
cinta ?” sambungku.“yaudah iya aku mau” jawab Nuril dengan muka
yang memerah.“yess....” sorakku dalam hati.
Tau akan itu, aku mengajaknya bicara dari 4 mata dari hati ke hati. Aku
mencoba membuatnya senag kembali agar tidak selalu curiga tidak jelas
padaku.....“kamu kenapa? dari kemarin-kemarin aku liat kok kayak yang
gak percaya sama aku ?” tanya ku.“kan aku udah bilang, kamu jangan
deket-deket dia terus, aku gasuka ya !” jawabnya dengn nada marah.
“oke kalo gitu, tapi kalo kerja kelompok masa aku ga ikut? Gimana nilai
aku nantik ?” jelas ku padanya. “yaudah kalo emang kamu lebih milih si
temen kamu itu gak papa, pacarin aja dia !” sautnya dengan marah.
“udah deh kalo kamu mau tetep gini, aku nyerah... Kita jalan masing-
masing aja !” ucapku dengan nada marah.
*Dan untuk kamu kasih pertama ku, tak ada kata selain terimakasih yang
ku ucapkan Padamu. Terimakasih, selama ini sudah mau mendampingi
ku, mau mendengar semua keluh kesah yang aku rasakan di hari-hari ku,
52 | K a m i S a d e w a
Terimakasih sudah mengajarkan aku tentang sebuah cinta dan ketulusan
hati... See you next time*
Aku ingat dimana saat aku memegang gitarku untuk yang pertama
kalinya pada saat itu,gitar sederhana yang kubeli dengan hasil uang
tabunganku dan sinilah awal mula kisah-kisahku.Pada saat itu hari
pertama dengan gitar ku , ku tidur sambil memeluk gitar ku memang hal
ini sangat konyol bagimu tapi bagiku itu adalah caraku untuk
53 | K a m i S a d e w a
mempersatukan jiwaku dengan gitar sederhanaku itu, tidak ada yang
mengajariku bermain gitar pada saat itu hingga aku memahami teknik
tekniknya dengan otodidak dan caraku sendiri alhmadulillahnya aku bisa
menguasi teknik sederhana dan dari situlah aku perkembangkan apa yang
telah aku dapatkan
54 | K a m i S a d e w a
ini berhasil mengugkapkan dan disanalah aku menemukan bahwa gitar
bukan hanya sekedar permainan alat musik tetapi gitar juga bisa
mengunggapkan isi hati yang tidak bisa dibicarakan dan bahagiannya dia
masih tetap bersamaku hinga saat ini (AKU , GITAR , KAMU)
MENGGAPAI MIMPI
PERWIRA
55 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Otiz Reza Azefi
Malam pun tiba aku tidak bisa tidur memikirkan sensasi yang aku
alami tadi dan akhirnya sadar bahwa seorang bocah naif yaitu aku
bermimpi menjadi seorang perwira. Keesokan nya berbagai media sosial
aku buka demi mencari informasi tentang perwira. Makin dibuat takjub
aku saat melihat berbagai informasi tersebut karena banyaknya orang
yang sepertiku bermimpi menjadi seorang perwira juga bahkan puluhan
ribu orang. Aku tidak patah semangat malah semakin termotivasi
menggapai mimpi yang hanya sedikit orang berhasil.
Aku mulai mengikuti pencak silat demi melatih fisik dan mental
ku. Untuk akademik karena masih SMP aku lebih fokus belajar mata
pelajaran yang digunakan sebagai UNBK agar nilai ijazah ku bagus. Hari
demi hari aku jalani dengan ceria dan tawa seperti itu, berbagai waktu
aku korbankan demi sebuah cita-cita. Hingga pada tahun 2019 akhir
dunia dilanda bencana secara global yaitu virus COVID-19 atau virus
Corona. Banyak orang yang jadi korban akibat virus tersebut, Indonesia
juga terkena imbasnya pada awal tahun 2020 termasuk sekolahku.
56 | K a m i S a d e w a
interaksi secara langsung dengan guru maupun teman-temanku. Benar
saja aku tidak punya semangat belajar dan hanya menjadi pemuda yang
setiap harinya hanya makan, tidur, membaca komik dan tidak kata
belajar. Hal itu membuat aku bertransformasi menjadi seperti orang
katakan yaitu “Beban Keluarga”.
Tepatnya pada malam hari memasuki jam 20.00 aku bangun dari
tidurku, mungkin aku kelelahan karena sekolah full day.Disuasana
malam yang sunyi dan terdengar suara deras hujan aku melihat ibuku
berdoa mengangkat kedua tangannya setinggi mungkin sambil menangis
berkata “Ya Allah, engkau yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
engkau Maha pembolak-balikan hati, hamba hanya bisa memohon
kedapamu berilah hidayah kepada anak hamba dan hamba mohon dengan
sangat memohon-mohonnya ubahlah sifat anak hamba menjadi lebih
baik dan taat kepada-Mu serta orang tuanya ya Allah, hamba bingung
57 | K a m i S a d e w a
harus bagaimana lagi merubah sikap anak hamba, dan hanya bisa
meminta pertolonganmu ya Allah”.
Pagi pun tiba aku melaksanakan kegiatan pada hari itu dengan
penuh semangat, serta dengan penuh perasaan bahagia. Aku seperti orang
yang terlahir kembali atau menjadi orang berbeda 360° dengan diriku
yang dulu.. “Mungkin ini dari doa kedua orang tuaku selama ini” pinta
diriku waktu itu. Aku menjadi rajin beribadah, belajar, serta berolagara
setiap hari. Aku tidak pernah membayangkan diriku berubah sebanyak
ini, nilai rapotku menjadi salah satu yang tertinggi di Angkatan ku saat
kenaikan kelas 1 SMA. Aku juga mulai kembali dari awal mengejar cita-
citaku yang terkubur sementara yaitu menjadi seorang perwira. Meskipun
banyak waktu yang terbuang tapi aku tidak menyerah karena waktu yang
terbuang itu tidak bisa kembali dan aku hanya perlu fokus menatap
kedepan menjalani hari-hari kedepannya dengan penuh semangat.
58 | K a m i S a d e w a
ALUR TUHAN
“Sumpah jadi kamu tuh enak banget ya, bisa ketawa haha hihi, disaat
kondisi ini memaksaku untuk dewasa, kamu masih aja bisa menikmati
masa-masamu. Lah aku?? aku yang terus di paksa dewasa sama
keadaan , enak banget ya jadi kam-”
59 | K a m i S a d e w a
“Ya aku tau lah, kitakan udah temenan lama, kamu punya keluarga yang
utuh, punya saudara yang baik, punya temen banyak, bahkan kamu
banyak di sayangi dan di cintai di lingkungan mu, sedangkan aku??,
Kamu tau sendiri kan??, aku selalu dikucilkan, diabaikan, bahkan hampir
tidak ada yang peduli denganku. Aku juga pengen jadi kamu, ngerasain
kasih sayang yang tulus dari banyak orang” gumam Vita dengan air mata
yang mendadak menetes di pipinya.
“Yah bener, kamu bener, aku adalah gadis yang terlahir penuh kasih
sayang, gadis paling beruntung katanya, tapi satu yang harus kamu tau,
bakteri dan mikroorganisme nggak akan tampak jika kamu tidak
meneliti, mempelajari dan bertekad untuk melihat detailnya dengan
mikroskop, kamu nggak akan dapat menyimpulkan karena itu semua
sudah terikat oleh ilmu pengetahuan. Sama halnya seperti hidup, hidup
seseorang nggak akan bisa di lihat dengan mata telanjang, kalau kamu
ingin tau hidupnya seperti apa, kamu harus meneliti, mempelajari,
memahami dan bertekad untuk melihat detailnya dengan teliti, jangan
mudah menyimpulkan karena itu semua sudah terikat oleh realita yang
tuhan beri. Memang banyak sekali orang yang mudah menyimpulkan
tanpa mendengar, merasakan, dan melihat detailnya dengan jelas, mereka
sibuk beradu nasib, sampai mereka lupa bahwa hidup yang Tuhan beri
punya porsinya masing-masing” Ucap Tarizna dengan lirih, yang
kemudian memutuskan untuk meninggalkan Vita yang masih berusaha
mencerna kata per kata yang terlontar.
Senyum dan tawa adalah garis ekspresi yang bisa saja sengaja di
buat untuk memanipulasi banyak mata yang ceroboh. Berfokus pada
gadis yang sedang memandang ke arah luar jendela, di temani dengan
aliran air yang terus membasahi pipinya, senggukkan yang lirih tak luput
dari pendengaran, gadis itu layaknya karang di perbatasan ombak,
Terlihat tetap kokoh meski pasir sengaja mendatangkan kepedihan
untuknya. Senja pada sore itu tertunduk dengan cahaya keemasan,tetapi
indahnya langit tak cukup memukau jiwa yang berantakan. Dia ramai
tapi sepi, tak peduli ribuan hati bersimpati, dia tetap sendiri.
“Kamu itu jangan ngehayal ya, liat dong kondisi saat ini”
60 | K a m i S a d e w a
“Oh jadi Qila suka sama cowok terus di rebut sama Tarizna?”
“kamu nggak akan bisa jadi itu, sudahlah yang pasti-pasti aja”
“Dih, tuh sih Tarizna perebut cowok orang, udah jelas-jelas aku dulu
yang deketin”
61 | K a m i S a d e w a
“Kok kamu mau sih sama aku, cowok tampang berandalan kayak aku
ini, kenapa kamu izinin masuk di hidupmu?” tanya laki-laki itu sembari
menertawakan dirinya.
“Manusia itu ibaratkan buku yang tebal, hanya orang tertentu saja yang
mampu membaca dan mempelajarinya dengan sabar sampai akhir, dan
orang-orang yang malas mungkin akan berhenti di tengah jalan dan
langsung menyimpulkan isi buku tersebut begitu saja, tanpa ia tau isi
halaman selanjutnya” jelas Tarizna sembari tersenyum pada pria yang
ada di sampingnya itu.
“Bener sih, tapi, kalau orang yang malas tadi berargumen bahwa kamu
adalah gadis yang mulai hilang arah karena telah mengizinkan orang
sepertiku masuk di hidupmu?” tanya laki-laki itu kembali.
“Berhenti berfikir bahwa aku peduli kepada orang malas , yang enggan
membaca buku tebal itu sampai akhir, dan mudah menyimpulkan
meskipun mereka belum paham apa isi yang sebenarnya ingin di
sampaikan. Aku akan menemanimu berubah, meskipun aku tau berubah
bukanlah hal yang mudah, tapi percayalah 1% jadi versi terbaik setiap
hari jauh lebih baik daripada 100% menderita di ujung takdir” jawab
Tarizna penuh keyakinan.
Tapi apakah benar pria itu dapat meyakinkan gadis yang masih
dipeluk erat trauma??, atau semua situasi yang terjadi adalah karya indah
manipulasi??. Kata bisa saja di rangkai, namun hati tak bisa sedikitpun
berdusta, semua sudah tak sama lagi, jiwa yang dulunya utuh pernah
dihancurkan berkali-kali, membuat gadis itu kehilangan arti cinta yang
sebenarnya.
62 | K a m i S a d e w a
Mencintai berkabut luka adalah sebuah kesalahan yang sangat
fatal. Menerima seseorang ketika hatimu masih berantakan adalah keliru
yang bodohnya sengaja di rancang.
“ Tuhan, aku juga mau, aku juga mau merasakan apa yang mereka
rasakan tapi apakah mungkin mereka juga sepertiku?, lantas apa yang
harus hamba lakukan?. Jika ini memang ujian yang harus hamba tempuh,
izinkan hamba mengerjakan ujian ini dengan tepat dan baik.” Untaian-
untaian doa yang terucap dari bibir tipis gadis itu.
Hari demi hari dilaluinya, ia tetap yakin bahwa takdir tuhan itu
indah yang nikmatnya tak terbatas, meskipun terkadang mereka dapat
membuatnya ragu akan hal itu. Seperti yang kita tau, Tarizna ya gadis
63 | K a m i S a d e w a
yang kini dipaksa melahap kenyataan tanpa izinkan untuk meneguk
realita.
“ Kamu ini aneh banget ya Ta, ngapain coba kamu mati-mati buat ngejar
mimpimu dan ambis banget buat jadi pengusaha sukses, sampai-sampai
kamu mengabaikan semua orang yang memberikanmu atensi? Cuma
demi khayalan semata dan ambisi yang belum tergapai” gumam Lisa
dengan raut muka yang mendefinisikan heran.“Lagian nih yah Ta, kita
itukan cewek, pasti kalau kita nanti berumah tangga kita tuh bakal ujung-
ujungnya di dapur, ngelayani suami, ngerawat anak, jadi intinya tuh
kalau kamu pengen kaya, besok cari aja cowok pengusaha yang sukses,
yang kaya tujuh turunan, simplekan?” cerocos Riana yang kemudian di
iyakan oleh Lisa dan Rena, “bener banget tuh Ta, udalah sekarang kita
have fun aja, lagian jalan kita masih panjang” sambung Lisa. Tarizna
melemparkan senyum andalannya, menarik nafas dalam-dalam dan
kemudian berkata “Wah idemu itu sangat cemerlang, tapi sayangnya, aku
tidak ingin menjadi berbie, yang duduk cantik, berdandan, dan
menunggu seseorang memilikinya, sembari berlomba-lomba
memperbaiki parasnya” Semua terdiam dan saling bertatapan, tak ada
yang berani menyangga. Tarizna kembali tersenyum dan kemudian
melanjutkan perkataannya “Jadi jangan mau yah seperti berbie, nanti
seseorang yang memilikimu kemungkinan besar adalah banci” sontak
ucapan Tarizna tersebut membuat seisi ruangan kembali bertatapan
dengan sorot mata yang tampak kebingungan. “Loh kenapa tiba-tiba
membahas banci, apa hubungannya?” tanya Lisa yang mewakili
keheranan Riana dan Rena. “karena, laki-laki yang memiliki atau bahkan
bermain berbie sering dianggap sebagai laki-laki banci, karena bukankah
barbiekan mainan perempuan?” jawab Tarizna tetap santai, semua orang
di ruangan itu langsung menganggukan kepala pertanda mulai paham
akan topik yang sedang bicarakan.
5 tahun kemudian………..
64 | K a m i S a d e w a
“Woy Ian, kamu inget Tarizna nggak?” tanya seorang pria yang
tak lain dan tak bukan adalah Aldo. “Tarizna, yang gamonin aku dulu pas
SMA ?” tanya Andian balik, “Nah itu dia, kamu tau nggak?, sekarang dia
tuh viral sebagai pengusaha muda yang kaya raya, nih ya bro gua kasih
tau, perusahaannya sendiri tuh ada 6 cabang, banyak banget kan, gila,
kamu nggak nyesel bro?” tanya aldo sembari menyenggol lengan milik
Andian, Andian terdiam sejenak sembari memandang lurus ke arah tv,
setelah beberapa menit terdiam Andian memutuskan untuk meninggalkan
Aldo sendirian.
Di lain tempat……….
“Aku nggak nyangka kita bisa sejauh ini, aku juga nggak pernah
menyangka hidupku bisa berubah seindah ini, aku nggak tau harus
bagaimana aku bersyukur pada tuhan, telah mendapatkan seseorang
sepertimu” ucap pria berjas hitam pada wanita yang ada di sampingnya
itu. “aku juga nggak nyangka ternyata buku usang yang aku pilih dulu
adalah buku yang tepat dan memberikanku banyak pelajaran, membuatku
paham apa itu hidup yang sebenarnya”
65 | K a m i S a d e w a
Diam-diam Suka Kamu
Namun, aku yang tidak terlalu suka sepak bola. Tidak terlalu
bersemangat. Dan pada saat pertandingan aku di tugaskan untuk menjadi
PMI. Membantu pemain jika ada yang mengalami cedra dan lain
sebagainya.
Rafi pun tersenyum saat aku obatin, telah selesai di obatin Rafi pun
kembali ke tempat pertandingan sepak bola tersebut.Ratna pun
menyemangatin si Rafi “ ayo Rafi semangat” ucap si Ratna
Pada perjalanan Ratna dengan Rafi Ratna pun malu malu saat di
bonceng si Rafi Ratna terdiam dan bingung mau bicara apa dengan
Rafi.“ rat kamu laper gak?” tanya si Rafi ke Ratna “ emm... Ngga raf
knp?” “ aku laper nih mampir ke warung baso dulu ayo rat” ajak si rafi.
Awalnya Ratna menolak ajakan si Rafi dan akhirnya mereka berdua
mampir ke suatu warung baso
“ Mau pesen apa dek?” tanya si bapak jual baso“ ee.... Baso 2 porsi ya
pak” “ Minumnya dek?” tnya bapak baso “ es jeruk aja pak 2 yah” “
okeee”
Selepas selesai makan baso Ratna dengan Rafi pun cabut nganter si
Ratna pulang ke rumahnya “ Akhirnya smpe juga ya dirumahku rat”
“ Makasi yaaa Uda nganter ak raf” ucap Ratna “ iya sama sama Rat”
sahut Raffi.
68 | K a m i S a d e w a
Akhirnya kami sampai pukul 13:00, ternyata meskipun kami
sudah berangkat pagi ternyata kamu terjebak macet juga. Karena liburan
kali ini bertepatan dengan liburan akhir tahun. Setelah berkemas sampai
jam 14:00, kami memutuskan untuk berjalan kaki sepanjang
pantai.“Ayah, lihatlah itu anak kecilnya berenang sampai ke tengah,
ucapku secara antusias.” “Ga heran lagi, sepertinya itu penduduk asli di
sini, makanya santai aja berenang meskipun masih kecil, ujar Ibu
menyahuti.” “Iya sih, iri deh sama adiknya udah pandai berenang,
sedangkan aku ga bisa berenang, tuturku.” “Ya kalau kamu tinggal dekat
pantai mungkin kamu juga akan mahir berenang tanpa adanya les renang.
Mental orang di dekat laut ini udah kuat, jadi mereka tidak takut untuk
mencoba, ucap Ayah.” Setelah berjalan hampir 2 jam, terdengar suara
adzan. Kami memutuskan untuk mencari tempat istirahat dan sholat
Ashar di sana.Setelah selesai kamu lanjut berjalan ke tempat mobil kami
yang terparkir tidak jauh dari tempat kami berjalan. Setelah
menunjukkan pukul 17;10 akhirnya sampai, kami memutuskan duduk di
tenda-tenda yang ada di sini. Kamu memesan es kelapa muda dan juga
mi rebus. Kami menikmati ini sambil menunggu sunset di sore harinya.
Hal ini jarang untuk diabadikan, maka dari itu aku memotret sebanyak
mungkin pemandangan di sini. Kami akan pulang setelah Isya nantinya
agar tidak terlalu larut malam sampai di rumah. Liburan kali ini sungguh
mengasyikkan.
Pergi pada malam hari dengan harapan sampai pantai pagi hari
dan dapat menikmati sunrise. Pantai yang akan di kunjungi yakni pantai
payangan.Lokasi pantai tersebut berhiaskan pasir putih dengan air laut
yang jernih. Sesampainya di pantai pada pagi hari ayah dan ibu
memutuskan untuk mendirikan tenda untuk beristirahat. Sesuai
ekspektasi bahwa pemandangan sunrise pantai yang indah dinikmati oleh
keluargaku dengan penuh sukacita.
Where We Going
69 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Reifandra Ian Sugiarto
Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah. matahari pun muncul tanpa
rasa malu memancarkan sinarnya. agenda Zelin dan Kansa hari ini adalah
pergi ke surabaya untuk berlibur. tak ketinggalan juga mereka mengajak
sahabatnya Opang Nabil dan anak semata wayangnya yang masih bayi,
Galang. dengan menaiki mobil pribadi mereka berangkat ke Surabaya.
nampak raut wajah bahagia terpancar dari mereka. bahwasanya, hari
yang mereka nanti-nantikan pun tiba disela-sela kesibukanya.
"tenang, Mi. Nabil kan sudah ahli menyetir. kita percayakan saja sama
Nabil." sahut Kansa yang ketika itu duduk di jok depan bersama Nabil.
"tapi, kalau kamu capek. biar aku yang ganti menyetir." lanjut Kansa
menawarkan diri kepada Nabil.
"santai saja, Bro. mataku masih segar bugar. mending sekarang kalian
istirahat saja dulu. nanti jika sudah sampai aku bangunin kalian." jawab
Nabil.
"baiklah. kalian istirahat saja dulu. nanti aku bangunin ketika sudah
sampai." sahut Nabil
70 | K a m i S a d e w a
"kamu beneran belum capek?" Ucap Kansa mengulang pertanyaan nya
kepada Nabil
"oke. jangan dipaksa untuk menyetir kalau sudah capek. sekarang aku
tidur dulu, ya."
"Pi. apa yang terjadi?? kita mau kemana?? Kenapa Galang tidak
ikut dengan kita??" tanya Zelin kepada Kansa yang terlihat dalam
keadaan baik diantara lainnya. "kita akan ke sesuatu tempat terindah, Mi.
ke buana keabadian. Tempat yang berbeda. Biarkan Galang tumbuh
71 | K a m i S a d e w a
dewasa dengan kemandirian nya." Ucapnya sembari tersenyum melihat
Galang, Opang , Nabil pergi dibawa mobil Ambulance.
PERPISAHAN
Tapi, di balik semua pertengkaran itu, aku hanya bisa berdoa dan
ingin mereka berdamai dan saling mencintai seperti dulu lagi. Disini aku
hanya ingin kedamaian dan tidak ada pertengkaran lagi di dalam rumah.
72 | K a m i S a d e w a
Namun, Tuhan mengabulkan doa ku dengan cara berbeda. Di saat
aku meminta kedamaian dan tidak ada pertengkaran lagi di dalam rumah.
Tuhan bekerja di luar permintaan ku. Pada masa itu, aku bisa di bilang
masih menjadi anak anak yang belum tau tentang kata
“PERCERAIAN” , dan aku masi berharap mereka saling mencintai,
saling sayang seperti sedia kala. Namun, sepertinya aku salah. Mereka
masih tetap bertengkar, mereka masih tetap saling membenci, dan saling
menhina.
Ketika anak anak yang lain bermain dengan rasa ceria dan
bahagiabahagia, aku hanya bisa merenung dan menopang semua beban
di pikiran ku. Aku tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi, tetap saja,
sekuat apapun aku menahan beban itu, aku merasa lemah dan beban itu
menindih ku dalam kesedihan yang sangat mendalam.
Mama, Ayah
Kalian tidak perlu untuk bersatu lagi, cukup menjadi orang tua ku , dan
hidup lah berbahagia dengan cara kalian masing masing.
Mama, Ayah
73 | K a m i S a d e w a
AKU KAMU, DAN KISAH
AKHIR KITA
“hehe iya bunda, berangkat yaa” aku meminum susu itu lalu bersalaman
dengan bunda
“boleh, tapi aku ada basket bentar, habis itu aku ijin, nemenin bentar
gapapa? “ tanya Haikal
“Ya udah ntar mau ke warung bu sri nunggu situ, atau mau nunggu di
deket lapangan? “ tanya Haikal lagi
“Mau di deket lapangan aja, mau liat pacarku main basket” ucapku.
N : belum..
H : kenapa belum?
75 | K a m i S a d e w a
N : males, aku mau cari molly
H : ilang dimana?
H : wkwkwk iya juga, makan dulu, nanti aku kesana kita cari bareng
bareng
N : bener ya??!
“Ohhh aku ga di liat nih? Gitu kamu ya cuman gara gara Molly ilanggg”
ucap Haikal.
“wkwk bub, kan kemarin kamu ke rumah aku bawa molly? Terus kamu
nitip molly karna lagi marah sama molly” Haikal tertawa karna pacar nya
tidak ingat kalo kucing nya di titipkan.
76 | K a m i S a d e w a
“OHH IYAAA, KOK KAMU GA BILANG SII?? “ ucap Nabil lalu
pergi mengampiri Molly
“Kalo aku bilang kamu pasti langsung pergi ke rumah aku, ga bakal
makan” ucap Haikall.
“oh gitu sekarang, aku disini ga di anggep. Fine fine aku pulang aja,
PACARAN AJA SAMA MOLLY ITUU” ucap Haikal meninggikan
suaranya.
“Aku nanti mau keluar sama temen, mau ikut? “ tanya haikal
“engga deh kal, capek bangett... kamu aja deh, kapan kapan aja aku”
jawab Nabil
“Ya udah, mau pulang? Apa mau makan dulu? “ tanya Haikal lagi
77 | K a m i S a d e w a
Kita makan di dekat laut, pemandangan yang indah menyempurnakan
hari ini.
“baguss tauu, cantik kamuu. Ini bakal jadi kenang kenangan kalau kita
disini lagi bahagia” ucap Haikal sambil melihat foto itu.
B : send poto*
B : iya, foto bareng cewe, si cewe nya ngajak di iyain sama si haikall
N : kal?
78 | K a m i S a d e w a
N : jawab dulu
“Katanya sayang aku, tapi fotbar sama cewe lain” ucap nabil kesal
“tau lah bun, kesel sama haikal akuu” ucap Nabil lalu tidur di kasur
“Udah bunda keluar aja, Abil mau tidur capek. “ ucap Nabil
Pagi nya..
“hari ini bareng ayah dulu ya” ucap ayah di ruang makan
“memang, aku gamau sama Haikal, tapi kenapa tiba tiba ya? “ tanya
Nabil.
79 | K a m i S a d e w a
“Nabil kecelakaan, kemarin katanya mau kesini, Cuma tiba tiba hujan
deres Haikal ga bisa ngendaliin motornya” ucap bunda
“YAH, ANTAR AKU KESANA AJA YUK KE RS” jawab Nabil tergesa
gesa.
“Oh maaf ganggu, ntar aku kesini lagi aja” jawab nabil lalu bergegas
keluar
“kesini aja, saya yang keluar” jawab cewe itu. Dia langsung pergi dari
ruangan tersebut tidak lupa berpamitan. Nabil segara datang ke Haikal
berada
“BAB BUB BAB BUB, BABI KALI, kita udah putus ya” jawab Nabil.
“dia itu temen ku dulu, pas SMP, nama nya kirana” jelas Haikal
80 | K a m i S a d e w a
“dulu bukan sekarang” jawab Haikal
“gatau lah, aku mau balik, mau sekolah. Kamu jangan lupa makan”
setelah Nabil berkata seperti itu, ia pergi meninggalkan Haikal di
ruangan itu.
“kayaknya haikal nanggepin perkataan ku waktu itu pas aku bilang putus
deh” jawab Nabil
“lo si, nyesel kan? Udah lah cowo masi banyak ga haikal doang. Udah
mending kekantin” ajak Nata agar Nabil tidak terlalu memikirkan Haikal.
Sebulan berlaluu...
81 | K a m i S a d e w a
081 : send locations
“Apaan dah kirana, mau ngapain lagi tuh anak, pacar gue di ambil, kali
ini apalagi” ucap Nabil kesal. Ia langsung siap siap dan mengampiri
tempat tersebut, di Pantai itu tempat biasanya Haikal dan Nabil kunjungi
hanya saja beda tempat.
“ia.. dia memang orang yang dulu aku suka, tapi itu dulu, sekarang kan
ada kamu, aku memang sama dia akhir akhir ini deket, tapi bukan
pacaran atau selingkuh, Dia suka sama Bayu, aku bantuin dia buat
deketin mereka dan ya mereka sekarang pacaran” Ucap Haikal, lalu di
arah timur Kirana dan Bayu datang
“dan maaf.. kalau aku menjauh sama aku, aku malu, aku bingung juga,
kata katamu di rumah sakit bilang kita udah putus. Kalau aku tiba tiba
nyamperin kamu, kamu pasti tambah ilfil, aku minta tolong ke Bayu buat
jagain kamu, makanya dia selalu nongol tp kata Bayu kamu selalu nolak,
82 | K a m i S a d e w a
terus kata Kirana suruh ngelakuin ini, ternyata kamu dateng, makasihh
ya, aku gatau hubungan kita sekarang gimana, but I LOVE YOU” Jelas
Haikal.
“aku masi mau kamu, kita jalanin lagi ya? Maaf udah salah paham.
Thank u and I love you too Haikal “ jawab Nabil
Haikal memeluk Nabil erat, begitu pun sebaliknya nya. Benar pantai itu
selalu menjadi saksi bisu antara Haikal dan Nabil.
83 | K a m i S a d e w a
Payung Hitam
85 | K a m i S a d e w a
mendadak.Sampai jam enam sore Nenek belum pulang. Ibu baru saja
sampai.
Kami berencana akan ke mall jam tujuh malam, atau lebih malam
sedikit. Tetapi saya sudah lapar. Saya suka makan shabu-shabu dengan
kuah tomyam. Ini juga kesenangan Nenek, dan ia menyebutnya sop
Thailand."Handphone Nenek tidak bisa dihubungi," kata Ibu kepada
Bapak yang baru datang, sambil mondar-mandir ke kamar mandi dan
dapur entah menyiapkan apa. Ibu tampak gelisah. Saya sudah siap
memakai baju pink. Tetapi Ibu bilang, mengapa baju itu tidak diberikan
kepada Nenek. Saya bilang, Nenek tidak mau. Nenek pergi dengan kaos
hitam, topi hitam, celana komprang hitam, juga payung hitam.""Seperti
anak muda Bu. Nenek penuh semangat. Ke mana sih?""Kenapa Ora tidak
bertanya kepada Nenek?""Sudah Ora tanya, tapi jawaban Nenek tidak
jelas. Seperti hal yang sangat pribadi. Ya, Ora enggak mau
mengganggunya. Apalagi sudah dijemput temannya, yang juga
berpakaian hitam-hitam.""Itulah dunia Nenek," jawab Ibu seperti tidak
serius. Saya merasa ada yang misterius, tetapi saya memang tidak ingin
mengetahuinya. Sudah cukup banyak persoalan yang harus saya
selesaikan, baik dari meja kuliah maupun urusan pribadi saya. Pikir saya,
biarlah Nenek mengerjakan apa yang menurut Nenek baik, membuat
kebahagiaan. Lagi pula, Nenek sendiri tidak pernah mau
menceritakannya. Ibu juga begitu, apalagi Bapak. Sepertinya mereka
happy-happy saja, seperti saya juga.Telpon Ibu berdering. Saya melihat
Ibu yang dengan cekatan dan tergesa-gesa mendengarkannya."Jadi
Nenek sekarang di UGD?" Ibu memanggil ibunya sendiri, seperti aku,
dengan sebutan Nenek.
86 | K a m i S a d e w a
itu, memakai tutup kepala selendang hitam, seperti selendang orang
kampung, ujungnya berjuntai menutup kebaya hitamnya."Nenek dari
mana tadi?" aku menggelayut di bahu Nenek yang duduk di
sebelahku."Oo, Ora tidak tahu toh ke mana Neneknya tadi. Lihat di tivi,
mungkin besok disiarkan," sahut kakek itu."Ah, Nenek jadi selebriti
dong. Kok diam-diam, Nek.""Tadi dari UGD Rumah Sakit di Gambir.
Seorang nenek tiba-tiba pusing. Tapi sekarang sudah sembuh."Ketika
kami sedang menyantap makanan pesanan masing-masing, si kakek yang
duduknya menghadap televisi, setengah berteriak, "Nah, nah, itu
beritanya. Lihat, itu Nenek kamu."Semua mata tertuju ke televisi. Tidak
hanya kami, tapi juga pengunjung restoran yang lain. Mungkin mereka
dikejutkan oleh suara si kakek. Saya tidak berkedip menyaksikan Nenek.
87 | K a m i S a d e w a
KEMBALI DAN PULANG
Guru bk: "sudah cukup kamu membuat keributan disini, saya akan
panggil lagi orang tua kamu" Beberapa menit kemudian guru nya
memanggil ayahnya untuk menghadap kepala sekolah.
Kepsek: "selamat siang pak, kami memanggil bapak ke sini karena anak
bapak membuat onar lagi dan kami sudah memutuskan untuk
mengeluarkan anak bapak dari sekolah, ini dikarenakan sudah berkali
kali di beri peringatan tetapi tetap masih melakukan pelanggaran."
Ayah Bagas: "nak kamu sudah di DO dan tidak ada sekolah yang mau
menerima anak yang di DO, bagaimana kalau kamu masuk pesantren
saja?"
Bunda Bagas: "bagas, mau ya nak?, bunda pengen kamu jadi ustad dan
berdakwah dimana mana, agar kalau bunda meninggal ada yang
mendoakan bunda." Bagas: "huff, baiklah,
jika bukan permintaan bunda gw gakan pernah mau masuk pesantren."
Bagas: "bundaaaa jangan tinggalin Bagas liat liat ini Bagas sudah jadi
seperti apa yang bunda inginkan lihatt ini bunda" ucap Bagas sambil
menangis.
Adzril: "bagas udahh ya jangan nangis bunda kamu pasti seneng banget
liat kamu seperti ini sekarang, sekarang kamu anterin ibu kamu ke
peristirahatan terakhirnya dan jangan lupa doain ibu kamu, kamu inget
kan kalo kita di larang meratapi mayit karna itu akan memberatkan mayit
tersebut."
90 | K a m i S a d e w a
Dalam sebuah hadis dari Umar bin Khattab RA, dia berkata bahwa Nabi
SAW bersabda: " الميت يعذب في قبره بما نيح عليهSeorang mayat akan diazab
di kuburnya karena diratapi."
Bagas: "(mengusap air matanya) baaiklah kamu benar sekali, ayo ikut
aku mengantarkan bundaku" mereka berdua pun pergi untuk
menguburkan bundanya Bagas.
91 | K a m i S a d e w a
nya terhadap Adzril karena ia rasa itu hanya sebatas kagum. Zeeya: "hah
gw?? jatuh cinta sama orang? impossible."
92 | K a m i S a d e w a
ibu-ibu: "ehh kalian tau gus Adzril ga? iyaa beliau hari ini dijodohkan
dengan ning Zhalfa, beh mereka teh cocok sekali udah sama sama anak
kyai good looking, akhlaknya baik beh the best pokoknyaa."
Zeeya: "ya Allah kenapa harus begini, penantian ku selama ini hanyalah
untuk melihat dia bahagia bersama orang lain, ya Allah jika memang ini
jalannya aku ridho ya Allah, aku ridho.." ucapnya sambil menangis.
Sampa tibalah di suatu malam dimana keesokan harinya Adzril akan
menikah, Zeeya tetap menagis kepada Allah melalui sepertiga malamnya
hingga akhirnya Zeeya menghembuskan nafas terakhirnya di malam itu
tanpa ada yang tau perasaan nya.
Fix You
93 | K a m i S a d e w a
Cipt. Sukma Ngesti Arianingsih
Sedangkan aku?
" hufffttt.. pasti mereka tengkar lagi" lenguh Nara yang segera bangkit
dari kasur kesayangannya menuju dua manusia berisik.
" Apaaa!!! Masih mengelak kamu mas?? Jelas jelas aku lihat sendiri! Ga
cukup kamu udah nyakitin aku kemarin?" kata mama Nara sambil terisak
tangis.
"Kenapa sih kalian ga pisah aja, Nara capek harus denger kalian tengkar
terus dari pagi ke pagi, Nara gapapa kok punya keluarga ga utuh" cela
Nara sambil meneguk segelas air. "Jadi itu yang kamu inginkan Nara?
Fine! Papa akan segera urus surat perceraiannya, Papa juga capek
bertahan di hubungan toxic seperti ini" tegas Papa Nara. "NARAAAA...
apa maksud kamu berbicara seperti itu?" marah mama Nara. " Buat
apalagi bertahan di hubungan seperti ini maa, Nara tau mama ga sekuat
itu, rela terluka demi Nara, demi Nara agar bahagia punya keluarga utuh,
tapi kenyataannya apa ma?? Nara semakin tersiksa tiap hari harus liat
mama papa tengkar, mungkin ini berat buat Nara tapi Nara yakin bisa
lewatin ini sendiri, Nara akan cari kebahagian Nara sendiri tapi bukan
dari rumah ini". ucap Nara menahan air mata
"Mama minta maaf Nara... mama tau kamu capek hidup seperti ini, tapi
kalo boleh jujur mama jauh lebih capek" ucap Mama Nara lirih sambil
melihat kepergian putrinya
Nara yang kini sudah sampai disekolah menengah atas nya tampak
ceria seolah tidak pernah terjadi kejadian pagi tadi.
Namun ekspresi ceria Nara seakan tidak ada gunanya karna sang
sahabat Arkana Adiyatsyah Reynan yang selalu menjadi tempat nya
berkeluh kesah sudah hafal dengan apapun itu yang berkaitan dengan
Nara.
"Dduarrr.... ceria banget pagi ini pasti habis dapat kejutan baru lagi nihhh
iya kan?? hmm... jadi mau cerita sekarang apa sepulang sekolah?" coel
Aka dari belakang Nara
95 | K a m i S a d e w a
"Ihh berisik banget sih udah ahh aku mau ke kelas dulu bayyy" ucap
Nara sambil berlari meninggalkan Aka
"Jadi mulai dari mana nih ceritanya?" Aka yang memulai topik
pembicaraan. "Langsung ke intinya aja, jadi papa mama ku akan cerai
Ka" jelas Nara. Aka yang mendengar hal itu bingung harus menenangkan
Nara dengan cara apa, kata kata pun tidak akan membantu, mungkin
hanya pelukan yang bisa Aka kasih buat Nara. "Aku bingung Ka, aku
seneng karna gaakan liat mereka tengkar lagi tiap hari, tapi aku juga
kasian liat mama nangis terus, aku juga gatau bakal kuat apa ngga hidup
berdua hanya sama mama, aku bakal kangen papa meskipun papa selalu
nyakitin kita berdua, kenapa sihh? kenapa harus keluarga ku Ka??" Isak
tangis Nara pecah dipelukan Aka.
"Silahkan nangis sepuas kamu Na kamu ga harus jadi kuat terus, tapi
inget kamu gaboleh nyerah, kalo kamu ga kuat gimana mau nguatin
mama kamu? Emang berat berada di posisi kamu tapi aku yakin sesuatu
yang baik akan datang nantinya mengisi hari hari baru kamu dan
mamamu" Aka mencoba menenangkan Nara.
96 | K a m i S a d e w a
"Aku sayang mama aku juga sayang papa Ka!!" lirih Nara. "Kamu doain
yang terbaik buat keluarga kamu, apapun takdirnya itulah yang terbaik,
aku selalu siap denger cerita cerita kamu Na, aku orang yang paling ingin
kamu temui saat seneng ataupun sedih, jangan pernah merasa sendiri Na"
kata Aka sembari mengeratkan pelukannya. Nara selalu tenang saat
bersama Aka, Aka selalu ada buat Nara apapun keadaannya.
"Jadi gini sayang.. kamu udah umur 16 tahun kan kamu sudah dewasa
sudah bisa berpikir mana yang baik dan buruk. Mama memutuskan akan
cerai dengan papa setelah mama pikir lagi memang kita harus berpisah
karna kita juga selama ini bertahan hanya untuk melihat kamu bahagia
tapi mama salah itu semua malah membuat kamu makin tersiksa. Mama
harap kamu bisa menerima keputusan dan bisa memahami posisi mama
ya sayang.. maaf mama belum bisa menjadi mama yang kamu harapkan
tapi mama janji akan selalu berusaha membuat kamu bahagia" segera
Mama memeluk Nara. Yang Nara rasakan hanya perasaan yang hampa
mengingat kini dia tidak akan bertemu papa nya lagi dia akan menjalani
hidup baru hanya berdua dengan mama tercintanya.
Hari demi hari Nara berjalan dengan baik bersama orang orang
yang disayanginya Mama, Aka, dan temen teman lainnya. Nara sudah
mulai terbiasa dengan keadaan ini dia sudah mulai menerima dan
menjadikan semuanya menjadi perjalanan hidup yang mengharuskan dia
harus lebih berpikir dewasa. Tidak semua selalu berjalan sesuai
keinginannya.
"Ihhh ayoo ayoo!! kenapa Aka gamau main sama Nara lagii?" rengek
Nara "Bukan gamau tapi aku masih ada urusan Naraa kamu aku anter
pulang aja ya??" bujuk Aka. Setiap hari Nara habiskan waktunya untuk
bermain bergurau cerita cerita bersama sahabat baiknya ini seolah olah
97 | K a m i S a d e w a
hilang semua beban pikiran Nara ketika bersama Aka. "Urusan apa? Aku
mau ikut!!"
"Gaboleh Nara ini urusan pribadi aku kamu gaboleh ikut". " Ihh Aka
selalu gitu gapernah cerita ke Nara, padahal Nara selalu cerita apapun
yang Nara alami"
" Iyaa Naraa nanti Aka cerita ya kalo semuanya sudah selesai, Aka janji"
"Sekarang Aka anter pulang aja ya biar ga kemaleman juga mama pasti
udah nungguin Nara pulang" dengan lesuh Nara menaiki sepeda motor
Aka
Kedua remaja itu selalu bahagia jika diatas motor dengan suasana
sore yang menghangatkan. "Hufff... tadi itu kenceng banget Ka, aku
sampe mau terbang wkwkwk" canda Nara. "Kalo kamu terbang siapa
yang aku bonceng lagi?? masa angin whwheheh.." kekeh Aka. " Ih apaan
sih garing banget" " Ohh gitu yaudah" Aka cemberut. "Lucu banget
pipinya uhh gemesh" Nara mencubit pipi chubby Aka. "Udah ahh aku
pulang dulu ya udah hampir malem, bye bye sampe ketemu lagi" Aka
melambaikan tangan ke Nara yang bersiap masuk rumah. Tapi baru 4
langkah Aka kembali lagi kerumah Nara. "NARAAAA" nara menoleh
heran dan didapati Aka sudah memeluk dirinya erat "Kamu kok balik
lagi? ada yang ketinggalan?" sembari membalas pelukan Aka.
"Naraa..aku sayang banget sama kamu, kamu jangan pernah lupain aku
ya.” " Apasih Aka kaya mau kemana aja aku gaakan lupain kamu lah kita
aja setiap hari bareng terus, aneh kamu ini" heran Nara.
98 | K a m i S a d e w a
karna setiap hari Nara selalu dibuat bahagia oleh Aka. Selalu ada cara
tersendiri yang membuat Nara bahagia ada di dekat Aka. Entah apa
jadinya jika Nara tidak mengenal Aka. Nara memejamkan matanya
sembari membayangkan hari hari bahagia bersama Aka, hingga Nara
tertidur.
Tapi takdir lagi lagi tidak memihak kepada kebahagiaan. Tepat pukul
4 dini hari Nara mendapat kabar jika Aka telah pergi untuk selamanya
meninggalkan Nara, gadis yang dari kecil selalu Aka lindungi.
"Krrriinggggg.....kriinggg....." suara telpon Nara. "Siapa sih pagi pagi
gini" keluh Nara. "APAAA GAMUNGKIN GAMUNGKIN!!! BAPAK
ORANG GILA YAA SEENAKNYA NGOMONG KAYA GITU!!!"
"Benar mbak saya akan kirim foto teman mbak yang sudah dalam
keadaan tak bernyawa, saya tau ini berat buat mbak tapi saya yakin mbak
pasti kuat" kata orang tak dikenal. Nara bingung dengan situasi sekarang.
"Clinggg..." suara notif handphone Nara yang mengirimkan foto Aka
dalam keadaan berlumuran darah, sekujur tubuhnya penuh dengan
sayatan dan luka. Nara tak kuasa menahan tangisnya. Nara tidak tau
harus berbuat apa HANCURR mungkin itu yang dirasakan Nara saat ini.
Dilempar handphone itu ke segala arah. Nara menangis sejadi jadinya.
"Tega kamu Ka, kamu ninggalin aku, kenapa kamu ga crita ke aku?
Kamu selama ini memendam sendiri masalah kamu tanpa cerita ke aku,
sedangkan aku selalu ngeluh ke kamu!!!" Makin keras tangisan Nara
sambil memukul mukul kepalanya sendiri. "SAHABAT MACAM APA
AKU INI HAHHH SAHABAT YANG GAPERNAH MENANYAKAN
KONDISI SAHABATNYA SENDIRI, SAHABAT YANG RELA
MEMBIARKAN SAHABATNYA SENDIRI MEMIKUL BEBAN
YANG SEBEGITU BERAT" amarah dan rasa sedih yang menguasai
Nara saat ini.
Kembali didapati kiriman pesan yang berisikan surat terakhir Aka untuk
Nara.
Haii Nara
99 | K a m i S a d e w a
Kamu jaga diri baik baik ya
Kamu harus bahagia jangan sedih terus aku sayangggg banget sama kamu
Semuanya terlalu jahat disini, kalo aja aku bisa ajak kamu ke langit Na
Tapi aku gamau egois, masih ada mama mu yang harus kamu bahagia in
Bangunan besar
101 | K a m i S a d e w a
saat itu, aku memutuskan untuk memilih TUHAN DAN
KEPERCAYAANKU… aku sadar, cinta yang abadi hanyalah dia.Aku
memutuskan untuk tidak memberi tahu langsung keputusanku ini kepada
Gabriel. Aku kemudian menyampaikan kepadanya lewat sepucuk surat.
Dear Gabriel,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ketika ke dua bola mata kita bertatapan untuk yang pertama kalinya,,,
Dan bola mata indah ini hanya bisa memberikan kehampaan ,,,
102 | K a m i S a d e w a
Cinta memang tentang sebuah pilihan tetapi TUHAN ku bukanlah
sebuah pilihan melainkan sesuatu prinsip, pegangan serta pedoman
hidupku. Langit seakan mendung, seketika itu juga seakan ikut
menyaksikan kesedihanku. Tapi apapun itu agama, keyakinan, dan
Tuhan adalah prinsip hidupku. Setahun telah berlalu. Aku dan Gabriel
pun menjalani hidup dengan pilihan kami masing-masing.
Cinta itu lebih pada kerelaan untuk melepaskan… dan satu prinsip
dalam hidup yang harus anda pegang, jangan pernah gadaikan DIA demi
cinta. Biarlah kesakralan cinta itu nampak dengan begitu natural tanpa
harus dibuat-buat.
103 | K a m i S a d e w a
Kenangan Masa Kecil
Ada satu kisah di mana aku sedang bermain hingga lupa waktu,
sampai-sampai ibuku menghampiriku dan sontak ibuku berkata dengan
nada yang tinggi“ Ayo, Lim pulang dari siang sampai sore gak pulang-
pulang”. Tanpa memberontak akupun mengiyakan perintahnya.kemudian
aku langsung berpamitan ketemanku dan berkata ”aku pulang dulu ya
teman-teman, ibuku udah memanggil”. Akupun langsung berlari pulang
menuju ke rumah sesuai perintah yang ibu berikan.
Kembali lagi pada situasi saat ini, Yahh semua tadi itu hanyalah
kenangan yang tak akan di lupakan sampai sekarang, dan kini aku
104 | K a m i S a d e w a
beranjak dewasa dan semua itu hanya bisa di ceritakan sebagai
pengalaman masa kecilku.
Namun, selama hari-hari sulit itu, ada pesta di rumah Pak Yus.
Tak ada yang menikah, tak ada yang ulang tahun, dan Pak Yus juga
bukan orang kaya. Pak Yus hanyalah nelayan biasa, seperti para
tetangganya.
Pada hari-hari sulit itu, Pak Yus menyuruh istrinya memasak nasi
dan beberapa macam lauk-pauk banyak-banyak. Lalu, ia mengundang
anak-anak tetangga yang berkekurangan untuk makan di rumahnya.
Dengan demikian rengek tangis anak yang lapar tak terdengar lagi,
diganti dengan perut kenyang dan wajah berseri-seri.
105 | K a m i S a d e w a
Kini tibalah hari kelima. Pagi-pagi Ibu Yus memberi laporan,
"Pak, uang kita tinggal 20.000. Kalau hari ini kita menyediakan makanan
lagi untuk anak-anak tetangga, besok kita sudah tak punya uang. Belum
tentu nanti sore Bapak bisa melaut!" Pak Yus terdiam sejenak. Sosok
tubuhnya yang hitam kukuh melangkah ke luar rumah, memandang ke
arah pantai dan memandang ke langit. Nun jauh di sana segumpal awan
hitam menjanjikan cuaca buruk nanti petang. Kemudian, ia masuk ke
rumah dan berkata mantap, "Ibu pergi saja ke pasar dan berbelanja.
Seperti kemarin, ajak anak-anak tetangga makan. Urusan besok jangan
dirisaukan."
Malam itu, Pak Yus dan para tetangganya pergi melaut. Perahu
meluncur tenang. Para nelayan berhasil menangkap banyak ikan. Ketika
106 | K a m i S a d e w a
fajar merekah perahu-perahu mereka menuju pantai dan disambut oleh
para anggota keluarga dengan gembira.
107 | K a m i S a d e w a