Anda di halaman 1dari 107

Kami

Sadewa

KAMI SADEWA
Penulis : Seluruh siswa siswi 11 IPS 2

Editor : Permata Rizki Nandyastuti

Penata letak : Permata Rizki Nandyastuti

Desain sampul : Permata dan David Satrio Putra

Penerbit : 235758 MEDIA

Redaksi :

Jl. Durian 1 no 3, Baratan, Kec. Patrang

Jawa timur 68112

Telp/faks : (+62) 8968116656

Email : permatarizkismala@gmail.com

Katalog Dalam Terbitan

Permata Rizki Nandyastuti


Kami Sadewa : 11 IPS 2
Penyunting : Permata
93 hlm : 21 cm x 14,8 cm

2|K a m i S a d e w a
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa. Karena
limpahan rahmat nya, kami mampu menyelesaikan novel berjudul
"Kami sadewa".

Novel ini adalah kumpulan cerita kisah perjalanan hidup dari setiap
anak 11 IPS 2. Dengan beragam warna kisah kehidupan anggota kelas
menjadikan novel ini menarik dan bervariasi.

Dalam proses penulisan novel ini, kami sangat sadar bahwa ada
banyak pihak yang terlibat. Kami ucapkan terimakasih kepada setiap
pihak yang membantu proses penyusunan buku ini.

Sebagai manusia biasa, kami juga sadar bahwa novel ini jauh dari
kesempurnaan. Kami sangat terbuka menerima kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan buku ini di kemudian hari.

Salam manis

penulis

Daftar Isi

3|K a m i S a d e w a
1. Karena Aku Atau Pencak Silat
05
2. …………………………………………………
3. Isi Hati Seorang Anak
09
4. Sosok Terdekat Mu
10
5. Tentang Kamu 13
6. Hilang 16
7. Indahnya Persahabatan 18
8. Cacian Membuat Aku Bangkit
21
9. Duka Dan Rasa Kemanusiaan
25
10. Hyorin Mencari Sahabat 28
11. Masa Kecil Disaat Bermain Petak Umpet
29
12. Antara Aku Kau Dan Temenku
31
13. ………………………………………………
14. Wanita Istimewa 33
15. Rumah Tanpa Pondasi
36
16. Sahabat SMPku 41
17. Cinta Pertamaku 42
18. Kisah Seorang Penggitar 46
19. Menggapai Mimpi Perwira
48
20. Alur Tuhan
51
21. Diam-diam Suka Kamu
58
22. Where We Going 61
23. Perpisahan 63
4|K a m i S a d e w a
24. Aku Kamu Dan Kisah Akhir Kita
65
25. Payung Hitam 74
26. Kembali Pulang 77
27. Fix You 82
28. Bangunan Besar 88
29. Kenangan Masa Kecil
91
30. Ketika Laut Merah
92

Karena Aku Atau Pencak Silat?

Ciptaan : Adelia Bella Savira

Hanifatur Rahma, nama yang cantik bukan untuk remaja berumur


16 tahun? Yap! Sesuai namanya, ia memang remaja cantik dan periang.
Mungkin ia adalah remaja yang sangat beruntung karena dilahirkan dari
keluarga berada. Seperti layaknya orang kebanyakan, namanya anak
sematawayang pasti akan dimanja, begitu juga dengan Ifa. Karena terlalu
dimanja, ia pun menjadi anak yang konsumtif dan sombong. Ia harus
berbelanja barang barang branded, pergi kemana mana harus naik mobil
pribadi, dan enggan bergaul dengan teman yang menurutnya tidak
selevel dengannya.

Mentari pagi turut menghampiri hari Ifa, seperti biasa ia sedang


sarapan dan bersiap untuk berangkat sekolah. Sebenarnya, Ifa ingin
sekali diantar oleh papa dan mamanya, namun ia tahu pasti nmereka
selalu beralasan sibuk kerja. Dan ia pun terbiasa berangkat sekolah
diantar oleh supir pribadinya. “berangkat sekarang, pak!” kata Ifa kepada
pak Bambang supirnya. “baik, non.” Kata pak Bambang. Ifa pun
berangkat sekolah dengan mobil pribadinya yang bisa dibilang mobil
mewah. Tak kurang dari setengah jam, mobil Ifa sudah berada di depan

5|K a m i S a d e w a
gerbang sekolah SMK Negri 1. Teman temannya pun melihat dengan
terkagum kagum. “ingin, ya punya mobil kaya gini?” kata Ifa kepada
teman yang sedang memperhatikan mobilnya. Dengan perasaan malu
bercampur kesal, temannya itu meninggalkan Ifa.

Ifa melangkah di sepanjang koridor, dan teman temannya pun


terkagum kagum bagaikan melihat bidadari lewat. “susah ya, jadi orang
cantik, banyak yang nge fans” kata Ifa dengan nada sombong. “pede
banget sih, jangan karena kamu cantik kamu jadi bisa seenaknya
merendahkan kami!” kata Bella. “eh, memang benar aku ini cantik,
kenapa sewot?” tanya Ifa menyindir. “kamu jangan macam macam ya
sama Bella bisa habis kamu kalau kenapa jurus jurus silat nya!” seru Aca
sahabat Bella. “udah anak kaya gini gak usah didengerin” ujar Bella
kepada Aca. Mereka pun meninggalkan Ifa. “Emang enak gak punya
sahabat?” ujar Aca dari kejauhan.

Ifa pun enggan memikirkan hal itu dan pergi ke kelasnya. Bel pun
masuk. Jam pertama adalah pelajaran pak Alvin guru bahasa inggris.
Rupanya hari ini dia ingin menyampaikan hasil ulangan harian kemarin.
“hasil ulangan kalian cukup memuaskan namun, ada salah satu di antara
kalian yang mendapat nilai nyaris sempurna, dia adalah Bella dengan
nilai 95.” Ujar pak Alvin dengan bangga. Teman teman sekelas pun
bertepuk tangan dan turut senang atas hal itu. Sepertinya tidak semanya
senang terihat Ifa yang murung mendengar hal itu. “ada apa Ifa kamu
terlihat sedih? Nilai kamu juga memuaskan kok, hanya berbeda sedikit
dengan Bella. Kamu mendapat nilai 90.” Kata pak Alvin kepada Ifa.
Namun, Ifa tetap saja belum merasa puas dengan nilai yang diraihnya.
Bella lagi Bella lagi, selalu dia yang unggu di setiap pelajaran. Begitu
yang ada di pikiran Ifa. Dia beranggapan bahwa dia lebih segalanya dari
Bella.

Setelah jam istirahat, pak Riski datang ke kelas Ifa padahal


sekarang bukan saatnya pelajaran olahraga. Semua siswa keheranan
dengan kedatangan pak Riski. “maaf menganggu waktu kalian sebentar,
bapak hanya memberitahukan bahwa dalam rangka pekan olahraga
daerah, SMK kita akan mengirimkan satu perwakilan dalam bidang
pencak silat yaitu Bella. “ kata pak Riski. Semua pun bertepuk tangan
6|K a m i S a d e w a
dan mendukung Bella. Della sangat gembira namu ia hanya tersenyum.
“Cuma silat mah, gampang!” seru Ifa. “Ifa, pencak silat itu tidak
semudah yang kamu fikirkan. Pencak silat itu membutuhkan ketekunan
dan keseriusan dalam mempelajarinya.” Kata pak Riski. “kalau Bella kan
memang tekun dan sabar gak kaya kamu yang galak dan sombong” kata
Aca kepada Ifa. “udah Aca, gak usah ditanggepin anak kaya dia!” kata
Bella. “siapa juga yang mau ditanggepin sama kalian?” seru Ifa. “sudah
sudah jangan ribut seperti ini.” Seru pak Riski melerai keributan. “Dan
Bella mulai besok kamu latihan di lapangan dekat sekolah.” Kata pak
Riski lalu meninggalkan kelas.

Lengkap sudah hari hari Ifa, mendapat ulangan yang lebih rendah
dibanding Bella, dibandingkan dengan Bella dalam hal ketekunan dan
kesabaran, mendengar Bella akan mewakili sekolah dalam bidang pencak
silat, itu semua membuat Ifa kesal dan ingin segera pulang. Dan
permintaan Ifa terkabul, bel pulang pun berbunyi. Langsung ia
meninggalkan kelas dan menuju ke gerbang sekolah tempat biasa mobil
mewahnya menunggu. Namun, hari ini mobilnya belum tiba di sekolah.
Perasaan Ifa semakin kesal setelah mendengar bahwa mobilnya sedang
mogok dan harus dibawa ke bengkel. Dengan menngerutu ia langsung
menuju ke halte bus yang letaknya tak jauh dari sekolahnya. Ia pun
menunggu bus yang menuju ke rumahnya.

Setelah sekian menit menunggu busnya pun datang. Ia tak sadar


bahwa ternyata Bella pun naik ke bus itu. Saat di bus langsung ia
menutup hidungnya dengan saputangan kecil yang dibawanya berlagak
seperti putri kerajaan yang pertama kalinya naik bus kota. Namun ia
tidak menyadari bahwa ternyata ia sedang diperhatikan oleh semua
penumpang bus kota termasuk Bella. Bella ingin sekali menegur Ifa
namun ia bepikir pasti Ifa akan marah dan tambah kesal kepadanya.

Bus pun melaju. Saat melawati pemukiman padat yang tergolong


sempit bus berhenti dan Bella turun dari bus itu. Ifa baru menyadari
bahwa ternyata ada Bella di dalam bus itu. Ifa menoleh ke jendela,
“rupanya itu Bella tinggal di situ.”. entah mengapa ada hasrat Ifa untuk
turun dari bus dan mengikuti Bella. Tapi, Bella tidak tahu bahwa Ifa

7|K a m i S a d e w a
sedang mengikutinya dari belakang. Lingkungannya cukup kotor berbeda
jauh dengan rumah Ifa yang besih dan tergolong perumahan elit

Ifa tetap mengikuti Bella. Hingga sampailah di sebuah rumah


yang tidak terlalu besar, dan Bella pun masuk ke dalamnya. Ifa pun
mencoba mengintip dari pintu. Terlihat ada dua anak kecil yang adalah
adik Bella. Ifa sempat terkaget saat melihat ke tembok karena ada
beberapa medali dan piagam penghargaan namun bukan dengan nama
Bella melainkan nama ayah Bella. Rupanya ayah Bella dulunya adalah
seorang atlet pencak silat, makanya Bella pun mahir beragam jurus silat.
Setelah itu, Ifa pun langsung pergi dari rumah itu dan pulang.

Sesampainya di rumah, ia masih memikirkan tentang Bella.


Pembantu Ifa yang biasanya selalu kena omelan Ifa bertanya. “non lagi
tidak enak badan? Mau bibi bikinin bubur atau susu?” tanya bibi dengan
penuh perhatian. “gak apa apa, gak usah, bibi istirahat aja.” Kata Ifa
dengan lembut. Tak seperti biasanya Ifa seperti ini. Ifa pun langsung
menuju ke kamarnya. Di kamar ia memikirkan segala perbuatannya
selama ini. “ternyata benar apa yang dikatakan Aca, Bellalebih tekun,
sabar dan pintar daripada aku.” Kata Ifa.

Keesokan harinya ia di sekolah menemui Bella. “Bella kamu mau


enggak ajarin aku pencak silat?” “ha?” kata Aca tak percaya. “kamu
yakin?” “iya, kan katanya pencak silat itu mengajarkan ketekunan,
kesabaran, keseriusan, ya kan? Aku mau belajar semua itu.” Kata Ifa
dengan sungguh sungguh. “kalau kamu mau belajar semua itu kamu gak
harus belajar pencak silat, semua itu ada dari hati kamu”. “tapi kamu kan
suka pencak silat? Bukannya semua kepribadian positif kamu itu dari
pencak silat?” “memang pencak silat selain untuk olahraga juga
mengajarkan tentang kepemimpinan yang baik dan lain sebagainya.
Kalau aku mendalami pencak silat tidak hanya untuk itu.” Kata Bella
“terus untuk apa?” tanya Ifa “selain sebagai hobby, juga untuk
meneruskan cita cita ayah aku yaitu jadi atlet pencak silat. Asal kamu
mau berubah kamu pasti bisa kok bersikap positif. Dan satu lagi jangan
memandang orang sebelah mata lagi.” Kata Bella. “emang anak kaya
gini bisa dipercaya?” tanya Aca sinis. Seketika wajah Ifa pun sedih dan
matanya terlihat berkaca kaca. “Cuma bercanda kok!!! Aku juga mau
8|K a m i S a d e w a
bantuin kamu buat bersikap positif!” kata Aca. “terima kasih ya, kalian
udah mau bantuin aku.” Ucap Ifa. “berarti kita sekarang bersahabat,
dong?” tanya Aca. “ya, iyalah!!” ujar Ifa. “o iya, kamu tetap mau belajar
pencak silat, kan?” tanya Bella. Dengan wajah sombongnya Ifa berkata
“hari gini, belajar pencak silat? Pasti lah!” jawab Ifa. Hampir saja Ifa
membuat Bella panik dengan raut wajahnya yang kembali sombong yang
ternyata hanya bercanda. “ya.. buat hobby dan jaga diri juga..” sambung
Ifa.

Dan Ifa pun menepati semua janjinya dan serius menekuni pencak
silat. Sehingga, hari hari Ifa di sekolah tidak sepi lagi karena Ifa sudah
memiliki 2 sahabat baru dan teman teman baru lainnya. Begitu juga
dengan pak Bambang, supir Ifa dan bibi yang tidak lagi galak kepada
mereka. Terlebih lagi, papa mama Ifa yang sekarang lebih perhatian
kepada Ifa. “sebenarnya, aku ini berubah karena Bella atau karena
pencak silat ya? Aku berubah karena aku sendiri yang ingin berubah..”
gumam Ifa sendiri.

9|K a m i S a d e w a
Isi hati seorang anak

Ciptaan : Amelina Putri Salsabila

Hai namaku adalah Dean putri rayyana. Aku sih biasanya


dipanggil Dean. Kisahku ini berawal dari aku menduduki bangku kelas 6
di Sekolah Dasar, dimana aku lagi pusing dengan try out, ujian, UN, dll.
Kehidupan pada saat itu bagiku sangat menyakitkan karena ada beberapa
hal yang membuat aku sakit hati sekali dan sampai aku tidak ingin
mengingatnya Kembali, tetapi untuk saat ini aku sudah memafkannya sih
tapi aku harap itu tidak akan terjadi di kehiupanku selanjutnya. Oke balik
ke masalah awal. Aku lahir dari keluarga yang sangat harmonis dengan
ekonomi yang sangat sangat cukup dan bahkan karna keharmonisan
keluargaku ini beberapa temanku ada yang iri, mereka berkata “ kamu
enak ya, keluarganya lucuu, harmonis banget, andai aku bisa seperti
kamu” ketika temanku berkata seperti itu aku hanya mengucapkan rasa
syukur ku kepada tuhan yang maha esa, namun kita hanyalah manusia
biasa yang tidak tahu rencana besar tuhan dan juga siapa sangka
keharmonisan itu hanyalah bersikap sementara.

Keharmonisan itu hilang ketika salah satu dari orang tuaku


mendatangi pertemuan dengan teman teman sma nya atau yang bisa kita
sebut dengan reuni di salah satu cafe disini. Disitu aku ikut ke dalam
acara itu tetapi aku tidak menyadari ada satu hal yang aneh karna aku
piker itu hanyalah acara biasa. Hari bertemu hari waktu bertemu waktu
sikap salah satu orang tuaku ini mulai aneh dimulai dari sering
bertengkar, sering focus dengan gadget dan kelakuan aneh lainnya.
Disitu aku hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa dan
menganggap itu hanyalah masalah biasa. Namun pada suatu hari aku
melihat dengan mata kepalaku sendiri yaitu tentang “affair” hatiku
sangat hancur, hatiku sangat sakit aku tidak tau harus berbuat apa disitu
karena disitu aku sedang sendiri, akhirnya aku pulang dan memendam
masalah itu sendirian. Pikiran ku sangat kacau, aku tidak tau harus
10 | K a m i S a d e w a
berbuat apa dan disitu aku juga lagi memikirkan tentang ujian nasional.
Aku melewati ujian sekolah itu dengan pikiran yang entah kemana dan
dsiitulah pengumuman kelulusan diumumkan. Aku sangat berterimakasih
pada diriku karna disitu aku masih bisa lulus sd tetapi dengan nilai
danem yang sangat jelek bagiku.

Singkat cerita aku sudah menduduki kelas 7 and ya aku masih


dengan perasaan memendam masalah yg telah terjadi pada saat itu. Kalau
kalian bertanya “mengapa kamu tidak bilang saja kepada saudaramu?”
guys i dont have the courage to reveal it, disini aku hanya serahkan
kepada tuhan dan aku juga berharap masalah ini akan segera selesai.

Benar saja setelah beberapa bulan kemudian masalah ini ketahuan


dan kedua orang tua ku bertengkar hebat, hatiku benar benar kacau aku
tidak tau ingin meminta bantuan kepada siapa karena pada kejadian ini
aku dirumah hanya Bersama orang tua ku dan tidak ada angggota
keluarga lainnya. Setelah kejadian pertengkaran itu orang tua ku pisah
dan aku hanya berdiam diri, meringkuk dan menangisi apa yang telah
terjadi pada hidupku. Aku sudah bolos sekolah selama beberapa hari,
rasanya aku sangat tidak ingin bertemu siapa siapa pada waktu itu
bahkan aku pun juga tidak memiliki nafsu makan. Aku hanya berdoa
kepada tuhan, memohon kepada tuhan agar keluargaku kembali utuh dan
bersama sama lagi seperti sedia kala. Tuhan mendengarkan doaku dan
aku sangat berterimaksih kepda tuhan karna ia telah membikin
keluargaku kembali. Hidupku kembali cerah dan aku mendapatkan
kembali rasa kasih sayang dari keduanya. Rasa semangatku untuk
menjalani hidup kembali lagi dan aku juga berharap masalah itu telah
usai.

Meskipun masalah itu telah reda dan aku telah Bahagia, tetapi
rasa trauma ku muncul disitu. Saat ini aku telah menduduki kelas 11
SMA, yups benar aku selama beberapa tahun itu sudah memaafkan
kejadian itu meskipun kejadiannya masih sangat menyayat hati. Hidupku
berjalan seperti awal dan keluargaku jauh lebih baik dari sebelumnya.
Namun tuhan memberikan ujian yang sangat besar lagi kepadaku yaitu
masalah itu terulang kembali pada aku kelas 11 dan lagi lagi hanya aku
yg tau dengan masalah ini. Sampai saat ini aku masih memikirkan
11 | K a m i S a d e w a
gimana caranya aku bisa berbicara 4 mata dengan salah satu orang tua ku
ini, mungkin aku sekarang tidak se stress dahulu tetapi senyumku kepada
semua orang itu hanyalah palsu. Ohh iya aku belum bilang bahwa this
third persons job is a police officer. Ya, semenjak masalah itu aku benci
dengan seorang yg mempunyai pekerjaan itu sampai sampai ada satu
lelaki yg mendekatiku pada masa sma ini, tapi aku tiba tiba menjauhi nya
hanya karna cita citanya. Aku tau semua orang tidak bersifat seperti itu
tapi rasa traumaku tidak dapat dikalahkan, jika aku memiliki kesempatan
berbicara kepadanya aku hanya ingin mengucapkan rasa minta maaf ku
kepadanya. Jangan tanyakan perasaanku sekarang bagaimana karna
hatiku sangat ini sedang bingung bagaimana cara menyikapi kejadian ini
dan aku juga takut akan keluargaku yang nantinya tidak akan utuh lagi.

Sosok Terdekat Mu

Ciptaan: Andhika Fahmi Maulana

Persahabatan yang kita jalin sudah lebih satu 3, kamu sudah tau
segalanya tentang ku, begitupun aku. Sosok wanita seperti mu yang tidak
pernah mengeluh dengan semua yang kamu hadapi, membuat aku kagum
dengan mu. Jasmine sesuai dengan namamu kamu sesosok wanita yang
seindah melati, bola mata mu yang coklat, alis yang tebal, senyum mu
yang manis membuat aku selalu terpanah pada sosok mu.

Telfon ku berdering di pagi hari

“Hai.... miii, baru bangun kamu ya” sapa nya di pagi hari pada ku .“Apa
mine, tumben bangget lagi pagi udah telfon kenapa?” tanya ku
padanya.“Ngga papalah, memangnya aku harus ada keperluan dulu kalau
mau menelfon sahabat ku?” jawabnya sambil tertawa. “Eh besok temenin
aku ke acara ulang tahun teman ku mau?, terus nanti kamu juga harus
nemenin aku beli kado, mau yaa? mau lah, kan aku sahabatmu hehehe”
12 | K a m i S a d e w a
uajrnya pada ku. “iya iya apa sih yang ngga buat kamu, yasudah aku mau
mandi nanti ku jemput terus kita berangkat beli kado” aku langsung
mengiyakan tawaran nya.

Ntahlah mengapa apa yang dia minta rasanya susah untuk aku menolak
nya. Ketikan aku dan Jasmine pergi membeli kado, dia berkata bahwa
kado ini untuk teman spesial nya.“eh mi pokoknya aku mau kamu bantu
aku memilih kado yang paling bagus, ini kado harus jadi kado spesial
buat dia yang spesial” ujarnya pada ku.Ntahlah ketika mendengar itu
rasanya aku cemburu, apakah aku menyukai Jasmine?, dia yang jelas
jelas adalah sabahat ku sendiri.Selama bersama ku di mall Jasmine terus
saja menceritakan lelaki yang sedang berulang tahun itu. Lelaki itu
spesial untuk Jasmine katanya. Semakin penasaran aku dengan orang itu,
bagaimana sih orang yang paling spesial bagi Jasmine ini?.“Siapa sih
mine yang ulang tahun, dia cowo yang kamu suka?” tanya ku
padanya.“Adadehh.... kamu ini kepo bangget sih miii, nanti kamu juga
tau, toh kamu besok nemenin aku kan?” dia menjawab pertanyaan ku
sambil mendorong bahuku dan tertawa.

Aku tau Jasmine bukan sesosok wanita yang cepat menaruh hati
pada lelaki, namun mengapa Jasmine terus menceritakan lelaki itu, dari
cara Jasmine mengagumi cara bicara lelaki itu, cara lelaki itu
memperlakukan Jasmin. Ntahlah mendengar nya saja sudah membuat
aku cemburu, bagaimana kalau aku sudah melihat di depan mata ketika
Jasmine berbicara dengan lelaki itu, mungkin aku akan seperti kebakaran
jenggot.

Aku lupa bahwa dua hari lagi aku berulang tahun, Jasmine yang
biasanya mengingatkan ku tentang hari ulang tahun ku sepertinya dia
sudah lupa. Dia yang biasanya selalu menyiapkan segala sesuatu untuk
acara makan makan bersama keluarga ku dan teman teman ku, tapi
sekarang dia saja sudah lupaa aku akan ulang tahun.

Aku berfikir apakah Jasmine sudah menemukan tambatan hati nya


lalu ia melupakanku?, Apakah sudah bukan aku lagi yang bisa mengantar
jemput Jasmine kemanapun dia pergi?.Aku tidak tau sejak kapan aku
menyukainya, rasanya ingin aku ungkapkan semua perasaan ku padanya.
13 | K a m i S a d e w a
Namun aku takut jika ia tau, dia malah menjauhiku karena dia tidak bisa
menerima perasaan ku.

Siang ini telfon ku kembali berdering, ternyata Jasmine menelfon


ku.“heiiii.... ayo siap siap.... Dadan yang rapih, pakai kemeja putih biar
senada dengan baju yang ku gunakan, nanti jemput aku loh jangan lupa
aku tunggu jam 3sore oke?” dia mengatakan nya dengan penuh semangat
seperti ingin pergi menemui artis idolanya.“Siapp tuan putri Jasmine”
jawab ku padanya. “Okee inggat jangan telat.” Dia memang suka
mengingatkan ku untuk selalu tepat waktu haha begitu perhatian bukan?
Tibalah aku di rumah Jasmine, aku melihatnya begitu cantik dan anggun
ketika menggunakan pakaian putih dan celana jeans biru itu.

Wajahnya terlihat sanggat cerah ketika menggunakan jilbab biru itu,


rasanya ingin ku ungkapkan perasaan ku padanya detik itu juga.

“Heh jangan bengong.... aku tau aku cantik, ayo berangkat jangan sampai
telat” dia menepuk pundak ku dan naik ke mobil ku.“Kamu cantik sekali
hari ini” Puji ku padanya“Kan memang aku cantik, kamu selama ini
tidak sadar ya?” jawab nya sambil tertawa.

Tiba kita di suatu restauran, dengan panik Jasmine cepat cepat jalan di
lorong restauran itu lalu ia berkata.

“ayoo miii cepat sedikit, ini sudah mau telat” dia marah melihat ku jalan
santai di belakangnya sedangkan dia sudah terburu buru untuk datang ke
acara ulang tahun itu.

Dia memencet lift dan mengajak ku masuk.

“Ayoo cepatt fahmiiiiii” wajahnya semakin cantik ketika ia kesal seperti


ini.

“Iyaa tuan putri sabar” jawab ku sambil tertawa

Tibalah kita di lantai 3 gedung restauran itu, Ketika pintu lift


terbuka aku kaget bukan main, mata ku meneteskan air mata ketika

14 | K a m i S a d e w a
melihat semua teman-teman ku dan keluarga ku ada di situ dan
menyanyikan lagu selamat ulang tahu untuk ku.

Jasmine datang menghampiri ku dan membawa kue tart untuk ku.

Ternyata semua ini rencana Jasmine ia sengaja membuat acara ulang


tahun ku lebih cepat agar aku tidak curiga.

Dia memang selalu ingin semua yang terbaik untuk ku, bagaimana aku
tidak kagum dengan nya.

Ternyata aku sosok spesial bagimu?

Aku adalah seorang yang mengagumi mu, pendengar kata kata


manis dari mulut mu, penyimak tingkah laku kocak mu. Penikmat cara
berfikir mu yang menggemaskan, pemuja gaya mu berpakaian.

Adakah setitik kecil di hatimu, keinginan untuk memiliki kekasih yang


begitu memahami dirimu dan cukup mengenal kurang lebih dari diriku.

Jika iya, janganlah jauh jauh mencari, melainkan datanglah pada ku.

Sahabatmu sendiri.

Tentang Kamu

Ciptaan : Anggun Luna Okta Suci

15 | K a m i S a d e w a
Ada sebuah harapan yang aku punya, sebuah harapan yang entah
datangnya dari mana, apakah datangnya setelah perjumpaan pertama
kita?. Aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari cara mu menatap
mataku, seakan akan ada yang memanggil ku dari dalam diri mu.
Menurut ku tatapan mu itu ajaib.

Dari senyum mu, mengapa aku terus menerus membayangkan nya?,


Bahkan jika aku bisa ciptakan dunia baru, bisa kah senyum mu yang
menjadi langit nya?.

Dari cara mu berbicara, aku suka gaya bicaramu, aku suka semua kata
yang keluar dari mulut mu, seakan akan semua suara itu adalah lagu
favorit untuk ku.

Aku kagum dengan semua yang kamu lakukan, caramu berdiri, caramu
berjalan, cara mu memainkan bola futsal mu, cara mu merapikan rambut
mu, menggenggam handphone mu, bahkan semua hal yang kamu
lakukan lainnya.

Aku tidak tau apa yang membuat ku selalu ingin memuji mu, selalu
merasa hal hal yang kamu lakukan itu tidak ada satupun yang tidak
istimewa di mataku.

Harapan ku semakin besar ketika aku tau kamu juga menyukai ku, semua
berjalan begitu saja, kita semakin dekat, Hari demi hari harapan dalam
hati kecil ku semakin besar untuk memiliki mu.

Terkadang aku takut dengan semua kebodohan kebodohan yang aku


miliki, aku terlalu takut kamu meninggalkan ku, menjauhi ku, atau
bahkan terlalu dekat dengan wanita lain.

Di benak ku kamu itu sosok yang sanggat “istimewa”. Aku tau mungkin
bukan hanya aku yang mengharapkan mu, namun hati-hati yang lain juga
begitu.

KAMU ITU INDAH, KAMU ITU ANUGERAH.

16 | K a m i S a d e w a
Aku tak melihat ada yang serupa di dalam diriku. Seperti tidak ada yang
bisa membuat mu merasa aku ini istimewa. Aku hanya bisa menawarkan
segala kekurangan yang ku pnnya.

Aku dan kamu rasanya tak seirama, kamu orang yang paling ku
istimewakan sedangkan aku?. Aku hanyalah seorang yang mengagumi
mu terlalu jauh. Aku tidak punya semua yang sebanding dengan
keistimewaan mu. Mungkin benar kamu menyukai ku, namun apakah
kamu siap menerima semua kekurangan ku?.

Mungkin aku adalah seorang pelupa yang ingat semua hal-hal


rinci tentang mu. Aku bisa lupa di mana aku meletakan jepit rambut ku,
aku bisa lupa dimana aku meletakkan jarum krudung ku.Namun, tidak
dengan warna baju yang kamu kenakan saat kali pertama kita jalan
berdua. Aku juga ingat nama lengkap mu, Alamat rumah mu, dan harum
parfum mu yang selalu kamu kenakan.

Aku juga masih ingat keringat mu yang mengucur deras di pelipis


mata mu, ketika kamu selesai bermain futsal, Betapa kagum nya aku
yang melihat mu dari ke jauhan.Ketika bisa menjadi sosok yang melihat
mu memecahkan point di dalam lapangan futsal, rasanya aku bangga
sekali pada sosok mu.Sayangnya, ternyata rindu juga menuju kepada
sang pelupa seperti ku. Aku punya rasa rindu tentang hangat peluk mu,
erat genggam tangan mu, dan merdu cara mu berbicara pada ku.

Mungkin permasalahan dari semua ini adalah cinta. Banyak orang


yang mengatakan aku terlalu cinta, tapi apakah aku memang begitu?.
Orang bilang aku keras kepala, sebab semua rasa perih ku anggap sah
asalkan aku tidak kehilangan mu.

Bolehkah sesekali aku menangisi mu?.Aku masih bersama kedua


kakiku, yang keduanya masih mampu melangkah searah dengan mu. Aku
masih bersama kedua mataku, yang keduanya masih bisa melihat
kebaikan mu, Aku masih bersama kedua telinga ku, yang keduanya
masih bisa mendengar semua cerita hari-hari mu. Aku masih bersama
kedua tanganku, yang keduanya masih mampu menjadi genggaman erat
tanganmu.

17 | K a m i S a d e w a
Aku ingin menyadari dan mengingatkan diri ku sendiri tentang hal
yang begitu aku yakini bahwa “kamu memang mencintai ku”. Selalu
ketika ku rasakan cinta ku kepada mu, secara seketika aku sudah tidak
bisa ke mana mana lagi .

Aku masih ingat dengan sore itu, dirimu memanggil lembut nama ku

“Ayyara...." "Can i hug you" tanya mu pada ku.

"for the last time" ucapnya tersenyum.

Aku menatap mata mu. Kemudian aku mengangguk pelan. Dirimu


tersenyum, dan mendekap erat tubuh ku. Senja di tepi pantai itu menjadi
saksi bahwa dirimu sanggat mencintaiku.

Dirimu membisikkan ku

“Ayy.... jangan tinggalin aku ya, aku mencintaimu” ucap mu di telinga


ku.

Kalau memang suatu hari aku akan jatuh cinta lagi, bolehkah aku
berhenti di hari ini saja? Sampai hari ini aku masih terus mencintai mu,
Aku hanya menghawatirkan hari-hari yang lain, Mampukah aku terus
mencintaimu? Sampai kapan aku bisa tetap mencintaimu?.

Tentang mu masih sebuah ke istimewaan bagiku, mencintai mu


juga sebuah keadaan ternyaman bagiku. Aku tidak mau berdoa agar
kamu kembali ke padaku secepat cepatnya. Karena untungnya, saat ini
kamu terlihat bahagia. Meskipun bahagia mu sudah memudarkan ingatan
mu tentang ku.

Aku adalah sang pelupa yang ingin terus menerus mengingat ke


istimewaan mu. Demi itu, aku akan sanggup untuk berulang kali gagal
dalam mencari yang seperti mu.

18 | K a m i S a d e w a
Hilang

Ciptaan : Aprilia Maulita

Kisah persahabatanku berawal dari aku menduduki kelas 10


SMA, disitu saya mempunyai teman yang bernama "Reina" dia anaknya
sangat baik,agak judes,suka berbagi,rajin,pinter pokok gitu deh. Hari
hariku saat disekolah bersama reina itu menyenangkan sekali seperti
bermain bareng, ngerjain tugas bareng,makan bareng pokok kemana
mana bareng terus udah kayak magnet hahaha begitulah kira kira kita.

Oh iya ada satu kejadian yang sampai sekarang masih aku inget
dimana pas pelajaran ppkn reina minta aku temenin dia buat ke kopsis
untuk membeli pulpen,nah aku sama reina ijin ke guru ppkn untuk ke
kopsis,setelah sampai dikopsis ternyata pulpennya tidak ada jadi terpaksa
aku sama reina pergi keluar sekolah untuk membeli pulpen kita
kebingungan mau beli ditoko mana alhasil kita mencari toko didaerah
sekolah ternyata ada toko yang buka.setelah itu kita langsung bertanya
kepada ibu penjual "buk ada pulpen gak??" tanyaku

Ibu itu menjawab "oh ada mau yang berapa harganya?ada yang
3000k,ada yang 4000k?" .kita menjawab "yang 3000k aja buk" ibu itu
langsung mengambilkan pulpennya, sebenarnya aku masih ada pulpen
sih tetapi reina ingin aku mempunyai pulpen yang sama dengannya

19 | K a m i S a d e w a
alhasil aku pun juga ikut membelinya deh. tak lama kita pun langsung
bergegas menuju ke sekolah,didalam perjalanan aku mengingatkan
kepada reina untuk segera karna takut dicari sama guru ppkn
dikelas,reina mengatakan "santai aja gabakal dicari,bilang aja kalau kita
nyari pulpen ditoko luar sekolah soalnya dikopsis kan gak ada",terus aku
menjawab "yauda deh aku ngikut kamu" . Setelah itu kita pun sampai di
kelas untungnya guru itu gak bertanya kepada kami kenapa lama banget.

Hari hari disekolah kami selalu bersama sampai semester genap


tiba hubungan persahabatan kami mulai renggang entah kenapa akhir
akhir itu dia sering bersama teman barunya yang bisa disebut juga "syra"
aku tak tahu mereka kenal sejak kapan,aku pun mulai merasa kehilangan
reina karna dia sering bersama syra teman barunya itu dan dia lupa
bahwa masih ada aku teman lamanya yang kemana mana selalu bareng
dia melupakan aku.tetapi aku bersikap biasa saja ketika dia bersama syra
walaupun hati aku sakit melihatnya,aku juga tidak boleh egois mungkin
dia ingin berteman dengan yang lain.tetapi hatiku berkata "mengapa aku
harus dilupakan??ah sudah lah tak apa".dari situ hubungan persahabatan
kami pun bisa dibilang sudah tidak ada lagi,tapi aku masih menganggap
reina sebagai sahabatku walaupun dia sudah melupakanku.tapi seiring
berjalannya waktu aku dan reina baik baik saja tapi tidak se akrab dulu
lagi karna dia bersahabat dengan syra,dan ya aku mengikhlaskan nya
karna bahagia nya reina bukan bersamaku lagi melainkan dengan syra.
Mungkin dulu aku tidak percaya dengan kata kata "PEOPLE COME
AND GO" ternyata setelah terjadi sama diri sendiri aku sadar bahwa kata
kata itu nyata.

Semua orang ada masanya dan pada akhirnya " PEOPLE COME
AND GO" itu nyata,bisa gak bisa mau gak mau harus mau,mereka yang
mungkin dulunya sedekat nadi akan pergi juga ketika sudah tidak satu
frekuensi,karena apapun alasannya, manusia tidak akan bisa bertahan
pada rumah yang sudah tidak lagi seirama

Ingat manusia bisa berubah kapan saja;)

20 | K a m i S a d e w a
Indahnya Persahabatan

Ciptaan : Brilian Julid

Sore itu bunyi bell panjang telah berbunyi menandakan bahwa


pelajaran terakhir telah selesai,semua siswa keluar dengan perasaan yang
sangat gembira termasuk dua sahabat karib yaitu Fanidan Rika. Fani
adalah cewek yang cukup populer di sekolah karena selain cantik diapun
pandai begitupun Rika,oleh karena itu banyak cowok yang
memperebutkan mereka. Setibanya merekadi pintu gerbang, ada seorang
cowok mendekati mereka, dia adalah Rey pacar Rika.

“Hy Rik, hy Fan pada mau kemana nich?” Tanya Rey. “ohh beib
ngagetin aja!, ya terserah kita dong, iya kan Fan?”sahut Rika dengan
manja. “ hmmm., oh gt yaaa, ya udah aku pulang dulu ya.! “ jawab Rey

21 | K a m i S a d e w a
dengan pesimis. “eit..eit..eit.., tunggu dulu dong jangan keburu ngambek,
aku kan hanya bercanda” ia kan Fan.? Balas Rika memelas.“Gini lo beib,
hari ini kan Fani berulang tahun yang ke 17 dan dia mau ngerayain acara
dirumahnya, jadi nanti jam 7 malam kamu datang ya..,!!! Rika dengan
nada memaksa dan diikutisenyuman manis dan anggukan dari Fani.” oh
ya, siap kalau gitu, nanti aku pasti datang kok” sahut Rey dengan penuh
semangat.

Sesampainya di rumah, Rey langsung berjalan ke kamarnya,


tanpa sepatah katapun buat keduaorang tuanya yang berada di ruang
tamu. Sesampainya di kamar Rey langsung menatap cermin besar yang
ada di depanya.

” Apa ini ya…, saatnya aku mengatakan isi hatiku yang sebenarnya
kepada Fani bahwasebenarnya aku udah gak bisa nerusin hubunganku
dengan Rika lagi , karena yang kusukasebenarnya adalah kamu, bukanlah
Rika” sahut Rey dengan nafas yang tersenggal-senggal ditambah pikiran
yang sangat kebingungan.Tak dipungkiri bahwa sebenarnya Rey
menyukai Fani,bukannya Rika. Alasan mengapa Rey berpacaran dengan
Rika bahwa itu adalah permintaan dari Fani, Fani tau kalau Rika
menyukaiRey sejak kelas 1 SMA, oleh karena Rika itu sosok sahabat
yang baik, Fani rela untu membantu Rika untuk mendapatkan Rey
sebagai pacarnya, tapi Rey dari awal sebenarnya tidak maumenerima
cinta dari Rika.., karena Fani memohon dengan penuh belas kasihan
akhirnaya Rey pun menyutujui berpacaran dengan Rika. Tapi lama
kelamaan perasaan Rey tak bisa dibendunglagi bahwa dirinya tak mau
menyakiti Rika terlalu lama. Oleh karena itu Rey bertekadmemutuskan
hubungannya dengan Rika di acara ulang tahun Fani.Jam hampir
menunjukan jam 7 malam. Rey telah siap menuju acara ultah Fani,
bersamaan mental yang ia siapkan untuk keputusan dia ambil
nanti.Setelah perjalanan 15 menit menggunakaan sepeda motor, akhirnya
Rey sampai juga di rumahFani, tak disangka 2 Gadis cantik telah
menantinya di depan pintu, siapa lagi kalau bukan Fanidan Rika.

“Hy beib..!! akhirnya datang juga” sambut Rika kegirangan. “Hy Rey.!!
Makasih ya udah mau datang ke acara ultahku ini” sambut Fani dengan
senyum manis dan sikap yang ramah tamah.
22 | K a m i S a d e w a
“hehehe, yaiyalah beib aku pasti datang dan sama-sama Fan” balas Rey
dengan nada tersendat-sendat sembari memikirkan rencana yang telah Ia
buat bagi kedua cewek tersebut.Tak lama kemudian mama Fani
menyuruh mereka bertiga semua untuk masuk karena acara mau
dimulai.“Ayo Rey,Rik masuk jangan malu-malu” paksa Fani.“OK.., Fan”
jawab Rey dan Rika serempak.Ternyata tamu yang datang kurang lebih
15 orang , karena yang diundang ke acara itu hanyalahkeluarga dekat
Fani saja. Tapi acara tersebut cukup meriah karena hampir semua orang
bergembira di acara tersebut kecuali Rey yang masih sibuk memikirkan
rencananya itu.“Hy Rey.!!” Sentak Fani“Eh Fan.., ngagetin aja kamu”
balas Rey “ngapain kamu kok bengong aja ..? ayo dong Happy” sahut
Fani dengan ceria“eh.. iya..iya.., Fan dan by the way habis acara ini
kamu ada waktu gak? Soalnya aku maungobrol ma kamu dan Rika
sebentar, bisa? Jelas Rey “ngomongin apa Rey..? kayaknya penting
amat..” sahut Fani dengan kebingungan. “ya rahasia dong.., nanti aja deh,
habis ini kamu kasih tau Rikaya..” jelas Rey.

Jam menunjukan jam 9 malam, semua orang berdoa buat Fani


seraya mengakhiri kegiatan acaratersebut.., beberapa orang telah
berpamitan pulang, sehingga hanya beberapa orang saja yang berada di
ruangangan tersebut termasuk Fani,Rika, dan Rey.

“Rey.., gimana? jadi ngomong gak” Tanya Fani “emangnya mau


ngomongin apa sih beib? Rika kebingungan “Oke., jadi kok nyante aja
kalian berdua ayo ikut aku” jawab Rey sambil menuntun Rika danFani
ke sebuah taman samping rumah Fani.“sebenarnya aku mau ngomong
serius dengan kalian berdua, jadi dengar dengan baik ya” sahut

Rey dengan penuh keseriusan di mukanya.

“ emang ada apa sih beib, aku jadi bingung? sentak Rika penasaran. “ok
baik.., aku sebenarnya mau njelasin sesuatu pada kalian tapi kalian juga
harus ngertiin aku”

23 | K a m i S a d e w a
jawab Rey penuh ketegangan sembari mengelap cucuran keringat yang
membasahi mukanya. “sebenarnya aku hanya mau bilang minta maaf
Rika, hubungan kita sepertinya sampai disini aja,sebaiknya lebih baik
kita berteman saja” jelas Rey dengan tersendat-sendat dan
penuhkeseriusan sembari memegang tangan Rika.kata Rey itu seperti
bunyi bom yang memecah keheningan di malam itu.“what..!!! apa kamu
bilang beib..? kamu mau putus.? Emangnya aku salah apa.?” Sentak Rika
dengan marah sembari kebingungan.Pada saat itu juga Rey langsung
menjelaskan semua alasan kenapa dia memutuskan Rika, salahsatunya
bahwa dia berpacaran dengan Rika karena permohonan Fani, dan Rey
juga mengatakan sebenarnya dari awal.

Cacianmu Membuat Aku Bangkit


24 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : David Satrio Putra

Ada sebuah kisah tentang seorang pria yang bisa berhasil


bangkit dari keterpurukannya. Beliau adalah anak dari seorang petani
yang sederhana di kampungnya yang sering di caci maki oleh
tetangganya. Seorang pria muda yang memiliki sebuah cita-cita untuk
menjadi seorang abdi negara, namun sebenarnya kemampuan yang dia
miliki masih kurang. Ia mencoba mengikuti semua bimbingan yang ada
untuk melatih mental, fisik, dan kemampuannya tersebut. Ia tidak pernah
menyerah dan terus berusaha. Banyak sekali orang di luar sana yang
mencacinya bahkan teman dekatnya pun. Banyak yang mengatai bahwa
pria tersebut kalau ia tidak akan bisa meraih cita-citanya untuk menjadi
seorang abdi negara.

Pada suatu hari ia bertemu dengan temannya dan sedikit berbincang

"setelah lulus sekolah ini kamu ingin melanjutkan kemana?" Ucap


temannya tersebut.

"aku ingin meraih cita-citaku untuk menjadi seorang abdi negara" Ucap
pria.

"hah kamu gak salah ngomong? anak seorang petani ingin menjadi abdi
negara? mimpimu terlalu tinggi kawan" Ucap temannya.

"tidak aku tidak salah bicara aku memang dari kecil ingin menjadi
seorang abdi negara, memang kenapa jika aku adalah anak seorang
petani? ingat bro, tanpa seorang petani kamu akan kelaparan" Ucap pria.

"halah basa-basi lu bro, palingan nanti juga gugur waktu pendaftaran


hahaha" Ucap temannya.

"oke bro kamu boleh mengejekku hari ini tapi tidak dengan hari esok,
aku akan tunjukan kesemua orang bahwa aku bisa menjadi abdi negara

25 | K a m i S a d e w a
dengan dukungan doa dari orang tua dan usaha" Ucap pria tersebut
dengan sedikit amarah.

"terserah lu dah bro" Ucap temannya.

"oke kalau begitu bro, tunggu aku nanti di tempat ini. Aku percaya
bahwasanya akan ada hasil yang memuaskan selagi kita masih berusaha"
Ucap pria tersebut.

Pria tersebut sangat sakit hati. Ia sering melamun bahkan emosi


karena ia selalu dihina dan dicaci. Namun, ia tidak ingin menyerah begitu
saja dan ia bertekad bahwa suatu hari nanti semua orang yang pernah
mencacinya tersebut akan dibuat terkejut oleh apa yang telah diraihnya.
Pria tersebut pun mulai berlatih dan mengambil bimbingan belajar
(bimbel) untuk melatih mental, fisik, kemampuan dan lain sebagainya
untuk mempersiapkan dirinya pada saat pendaftaran nanti. Ia juga
menambah terus jam latihannya. Ia tidak mau menyerah hanya karena
cacian buruk dari lisan orang yang pedas seperti cabe.

Pada tahun 2020 dibukalah pendaftaran TNI (Tentara Negara


Indonesia) pria tersebut mencoba untuk mengikuti pendaftaran pria itu
telah melakukan berbagai tes dan tinggal menunggu hasil, pria tersebut
sangat khawatir jika dia tidak akan lulus tes dan pada akhirnya benar
sekali pria tersebut gugur pada tes jasmani. Ia sangat kecewa dan stres
pada saat itu, ia telah merasa bahwa dirinya akan lulus tes dengan
sempurna tanpa hambatan karena ia telah melakukan persiapan
sebelumnya. Pria tersebut masih bertanya tanya kenapa dirinya bisa
gugur pada saat tes, ia tidak pernah patah semangat demi orang tua dan
harga dirinya ia terus berusaha untuk mencoba, mencoba, dan terus
mencoba.

Pada tahun berikutnya karena ia tidak pantang menyerah begitu


saja pria tersebut mengikuti pendaftaran lagi namun gagal lagi, ia sangat
kecewa pada saat itu, pikiran kemana mana dan hampir menyerah begitu
saja.

26 | K a m i S a d e w a
Ia merenung di kamarnya bertanya kepada dirinya "kenapa aku selalu
gugur? apakah aku memang tidak akan bisa untuk meraih cita-cita ku ini
seperti yang di ucapkan oleh teman ku itu?". Ayah pria tersebut masuk
ke kamarnya dengan memberi semangat, dukungan, dan berkata "nak,
jika kamu ingin cita-cita mu terwujud maka seringlah bersujud, artinya
apa. kamu jangan pernah meninggalkan kewajiban mu hanya demi
keinginanmu itu kamu harus bisa mengatur waktumu untuk dunia dan
akhirat nak. Ayo bangun nak jangan mudah patah semangat, tunjukan
kepada mereka yang telah mencaci mu bahwa kamu bisa. Bangun
nakk!!!"

Setelah mendengarkan nasehat dari ayahnya, pria tersebut langsung


bangun dan bangkit kembali, ia akan melakukan apa yang telah
diomongkan oleh ayahnya itu, ia berlatih keras dan tidak lupa untuk
beribadah dan berdoa

Sampai di suatu ketika, berkat doa dari orang tua dan usahanya
ia bisa meraih cita-citanya untuk menjadi seorang abdi negara. Ia
kembali ke tempat tinggalnya, tempat dimana ia sering di caci maki oleh
orang-orang bahkan temannya dengan menggunakan baju seragam yang
berjalan cukup gagah. Ia menunjukkan pada orang-orang yang selama ini
pernah merendahkan dan meremehkannya. Semua orang terkejut akan
pencapaian yang telah di raih oleh pria ini. Mereka semua akhirnya
mengakui bahwa pria ini memang mampu dan bahkan lebih dari apa
yang mereka pikirkan.

Sebuah pesan moral dari cerita ini adalah janganlah mudah


menyerah karena ejekan. Harus terpacu dan bersemangat untuk
membuktikan kepada orang-orang yang meremehkan. Jangan buang
waktu dengan menanggapi atau malah berdebat dengan mereka.
Tunjukkan saja kemampuan yang sebenarnya dan bungkam mereka
dengan prestasi yang dimiliki. Jangan mudah menyerah!!!

"AYAH DAN IBUKU MERAKIT TUBUH DAN MENTALKU


SEKUAT BAJA, JADI AKU TIDAK AKAN TUMBANG HANYA
KARENA MULUT SESEORANG" ~ Penulis

27 | K a m i S a d e w a
Duka Dan Rasa Kemanusiaan

Ciptaan : Dizania Aqilla

“Halo pemirsa, selamat datang di Global News. Saya Amerta


dan saya akan menemani Anda sampai empat puluh lima menit ke depan.
Berita hari ini adalah tentang gempa bumi yang menimpa masyarakat
Cianjur pada pertengahan November. Gempa berkekuatan 6,7 skala
richter mengguncang warga, namun tidak berpotensi tsunami. Kita akan
melihat bagaimana kondisi saat ini setelah gempa terakhir dan bagaimana
warga menghadapi situasi tersebut. Tak lama lagi kami akan live dengan
reporter kami di daerah tersebut. Saya terhubung ke Satria yang sekarang
ada di lokasi.” Ucap sang penyiar radio itu.

28 | K a m i S a d e w a
Senin, 21 November 2022 tepat dimana tanah yang kami injak
berguncang hebat, segala yang berdiri tegak langsung roboh seketika,
bangunan roboh begitu saja, bagai tak sanggup memikul segala luka.
Teriakan terdengar dimana-mana bahkan tangisan yang sangat
memilukan pun terdengar, luka itu sampai kehati. Bagaimana Tuhan
menyelamatkan kita? Apa yang harus kita lakukan? Bahkan jejak kaki
pun tak terlihat, segalanya hampa hanya terlihat puing-puing bangunan
yang menyentuh tanah.

Aku harap Tuhan masih memberi waktu untuk kita tobat,


mengakui segala dosa yang kita tanggung. Guncangan itu telah berhenti,
Tuhan mengabulkan doa yang tulus dari hati. Tapi teriakan dan tangisan
itu masih terdengar, ku hampiri dan kusaksikan mereka yang terluka.
Disaat waktu yang genting seperti ini memang sulit untuk memikirkan
orang lain, tapi bukankah kita saudara? Yang harus selalu ada sesama
manusia?

“Apa ada orang disana? Tolong bantu aku, bawa anak ku keluar,
aku terjebak.” Bagai tersambar petir, teriakan itu seakan memukul keras
hatiku. Tak perlu membuang waktu, ku cari asal suara itu dimana, ku
lihat ada lambaian tangan penuh luka, sepertinya itu yang berteriak tadi.

Pertanyaan yang kusimpan, tak bisa ku tanyakan disaat waktu


yang genting ini. “Hey nak, bawa anakku pergi. Ia pingsan." Suara itu
terdengar lirih, menusuk hati yang terdalam.Tak perlu membuang waktu
yang lama, hanya ku angguki apa yang bapak itu katakan, aku
menyingkirkan puing-puing yang terjatuh, puing-puing yang menutupi
jalanku untuk masuk. Ku telusuri mencari dimana anak kecil itu berada.
Tak ku sangka, anak itu pingsan dengan penuh luka di dahinya, ku
gendong anak kecil itu penuh hati-hati.“Pak, apa kau bisa keluar sendiri?
Ayo ikuti aku!” ucap ku pada bapak itu, tak mungkin jika aku harus
meninggalkannya, aku takut ada gempa susulan nantinya.“Tidak, aku tak
kuat berjalan, kaki ku terluka. Bawalah anak ku, selamatkan dia,” seperti
kalimat yang terdengar putus asa, bagaikan gelas kaca yang jatuh lalu
pecah. “Kau bisa menungguku pak, bertahanlah aku akan segera
29 | K a m i S a d e w a
kembali,” ucapku pada si bapak. Aku tak memiliki pilihan lain, lalu aku
meninggalkan si bapak sendirian, rasanya begitu hancur, seperti ku
tinggalkan nyawa hidup begitu saja. Namun dilain sisi aku juga harus
membawa gadis kecil yang sedang aku gendong ke tempat yang lebih
aman.

Aku keluar dari robohan rumah itu, lalu aku berjalan kecil
mencari tempat aman dimana tak ada bangunan besar, pandangan ku tak
luput dari mereka yang sedang berlari kencang mencari keselamatan, ada
yang menangis juga yang berteriak menyampaikan pesan kekecewaan
pada Tuhan. Terlihat begitu hancur, bukan hanya bangunan yang hancur
tapi juga hati, seperti tak ada harapan. Aku menemukan tempat yang
aman, untuk sementara. Ada beberapa orang juga disana, itu menjadi
lebih baik ku tidurkan gadis kecil yang ku gendong.

“Hey kau akan pergi kemana?” tanya Lelaki yang tiba-tiba


menghampiriku.

“Menolong bapak dari gadis yang ku bawa tadi." Ucapku singkat pada
lelaki yang menghampiri ku, sungguh aku tidak memiliki waktu yang
lama.

“Hey sobat, pikirkan saja dirimu sendiri. Kau sedang dalam ujung tanduk
kematian, tak perlu memikirkan orang lain, bisa saja gempa susulan akan
datang” Sungguh ini memang genting, tapi rasa kemanusiaan tak boleh
lenyap begitu saja.

“Tapi itu belum terjadi, dan aku masih memiliki kesempatan untuk
menyelamatkan bapak itu," sungguh aku takut jika aku terlambat. Aku
takut bapak itu akan meninggalkan sang anak sendiri, menjadi anak
sebatang kara.

“Bagaikan super hero haha, kau kembali kesana itu percuma, si bapak
dari gadis itu pasti sudah tak bernyawa,” ucap lelaki itu. Perkataan nya
itu tak ada rasa kasihan dan kemanusiaan..

“Jika kau tak ingin menolongnya itu tak masalah, urus saja nyawa mu
sendiri!" jawab aku. Ya ucapan ku memang sedikit menohok, tapi tak
30 | K a m i S a d e w a
apa biar dia paham apa yang aku katakan. Agar nantinya dia tahu apa
arti kemanusiaan yang sebenarnya.

Aku tak memiliki waktu lama, ku tinggalkan ia dengan wajah


merah menahan amarah, entahlah apa yang ada dalam pikirannya, disaat
waktu genting seperti ini ia masih sempat untuk berdebat. Kesempatan
belum berakhir, mungkin? Maka dari itu kita harus menggunakan
kesempatan itu untuk melakukan hal yang terbaik.

Lalu aku kembali ke tempat dimana bapak itu berada, tapi


sayangnya apa yang aku harapkan tidak sesuai ekspektasi, yang ku lihat
adalah raga yang sudah tak bernyawa. Bagaikan tersambar petir, aku telat
menolongnya, ia pergi tanpa melihat anaknya terlebih dahulu. Tubuhku
begitu lemas, melihat si bapak yang penuh darah di dahi, tangan terkulai
lemah tak bernyawa. Aku harap ini rencana Tuhan yang terbaik.

Sungguh bencana alam ini merusak segalanya, bukan hanya


fasilitas, bangunan tinggi tapi juga keselamatan. Yang ada hanya luka,
kehancuran dan perpisahan. Tak sedikit dari mereka hanya bisa duduk
terkulai lemas, mereka pasrah, berserah pada Tuhan untuk hari
selanjutnya. Harapan sirna begitu saja, semuanya hancur, mereka
menangis tersedu-sedu, tak bisa membayangkan betapa besarnya kuasa
Tuhan, dalam sekejap bisa menghancurkan segalanya.

Segalanya memang milik Tuhan, Ia berhak mengambilnya


kapan saja. Apalah daya kita? Manusia lemah yang hanya bisa memohon
keselamatan. Hanya doa yang diiringi oleh tangisan dengan luka di
sekujur tubuh. Kini kota kecil yang penuh cerita suka tapi sekarang
sedang berduka. Semuanya hancur, hanya ada luka juga tangis. Berserah
pada Tuhan yang maha kuasa, semoga ada cerita baik di esok hari.

Hyorin Mencari Sahabat


31 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Fahrian Radita.

Hyorin sangat terkenal di sekolahnya karena merupakan salah


satu siswi paling pandai, selain pandai ia juga baik, ramah, dan penyabar.
di sekolanya ia memiliki banyak teman tidak peduli laki atau perempuan,
ia sangat di sukai oleh teman temannya karena sifatnya yang baik hati
dan juga penyabar. Namun, hyorin tetap merasa kesepian walaupun di
sekolah dia memiliki banyak teman, karena sebelumnya ia memiliki
sahabat yang menemaninya sejak kecil, sahabat kecilnya itu bernama
helena. sejak kecil mereka selalu bermain bersama bahkan mereka sering
menginap di rumah satu sama lain karena dekatnya hubungan mereka.

Suatu hari ayah helena yang bekerja sebagai seorang TNI


dipindah kerjakan ke maluku, sedangkan hyorin tinggal di bali. mau
tidak mau mereka harus berpisah, mereka sangat sedih dan tidak rela
berpisah, namun mereka tidak bisa egois untuk tetap bersama sama,
akhirnya mereka berjanji untuk tetap berkabar melalui WhatsApp.

Sudah hampir 2 tahun Hyorin berpisah dengan Helena, mereka


sangat sangat ingin bertemu dan bermain bersama seperti dahulu kala,
karena tidak lagi bisa menahan rindunya hyorin memutuskan untuk
membuka tabungannya untuk digunakan pergi ke Maluku menemui
helena tanpa sepengetahuan orang tuanya. suatu sore ia sudah berkemas
kemas dan berniat untuk pergi saat tengah malam tiba agar orangtuanya
tidak mengetahui bahwa ia pergi ke maluku menemui helena. namun,
ternyata orang tuanya memberitahukan kepada hyorin bahwa hari ini
akan ada tamu spesial yang datang kerumahnya dan hyorin tidak
diizinkan pergi kemana mana, dengan berat hati hyorin menyetujui
permintaan orang tuanya untuk tetap di rumah sampai tamu spesial
tersebut datang, sepanjang sore muka hyorin terlihat sangat sedih dan
lesu karen ia tidak jadi menemui sahabatnya helena.

32 | K a m i S a d e w a
Saat tamu itu datang mengetuk pintu, hyorin berjalan dengan lesu
untuk membuka pintu tersebut, ia sangat sedih dan jengkel karena
rencananya untuk menemui helena harus gagal karena tamu
tersebut.alangkah kagetnya hyorin ketika ia membuka pintu tersebut
ternyata helena dan orang tuanya berdiri dihadapannya, hyorin yang
terkejut sontak langsung memeluk helena dan ia merasa sangat bahagia
hingga menangis. ternyata orangtua hyorin dan helena telah membuat
rencana untuk mempertemukan mereka berdua.

Ternyata orangtua helena sudah selesai dari dinasnya di maluku


dan memutuskan untuk kembali bekerjadi bali, hyorin sangat senang
mendengar kabar itu, akhirnya ia bisa bermain bersama dengan sahabat
kecilnya kembali.

33 | K a m i S a d e w a
Masa Kecil Disaat Bermain
Petak Umpet

Ciptaan : Feri Ardiansyah

Permainan yang jadul ini memang sangat menyenangkan dikala


itu. Satu orang yang menjadi penjaga, menutup matanya atau menghadap
ke tembok. Menunggu teman yang lain untuk bersembunyi sambil
berhitung mulai dari angka satu sampai dengan sepuluh. Setelah selesai
menghitung, baru si penjaga itu mencari kawannya yang bersembunyi .

Dikala itu ada hal yang gak bisa saya lupakan pada saat bermain,
waktu itu delapan orang yang bermain, saya menjadi penjaganya, pada
saat permainan berlangsung ada satu teman yang gak bisa ditemukan,
entah dimna dia bersembunyi, yang pasti dia tidak ditemukan.

Beberapa lama kemudian saya dan teman-teman yang lainnya


mencoba mengunjungi rumah teman saya yang gak ditemukan itu. Pas
didepan rumahnya kebetulan ibunya keluar, saya langsung
menanyakannya.

Ternyata ibunya bilang sedang tidur, tadi pas pulang katanya


ngantuk, lalu langsung tidur. Teman saya menceritakan semuanya pada
ibunya dengan sedikit kesal, karna semua teman saya ikut mencarinya
juga, lalu ibunya tertawa pelan dan meminta maaf atas kelakuan anaknya
yang lucu. Ya namanya juga anak kecil. Dan saya mengajaknya dia
bermain lagi di keesokan harinya dan teman teman yang lain dan di saat
itu, giliran dia jadi penjaganya, saya juga menjahili teman saya dengan
bersembunyi diatas pohon.dan membuat teman saya kesal lalu pergi
34 | K a m i S a d e w a
meninggalkan saya, Dan di keesokan harinya saya meminta maaf kepada
teman saya.

Masa Kecil adalah masa yang paling menyenangkan dimana yang


kita lakukan hanyalah bermain bebas, tertawa dengan penuh kebahagiaan
tanpa perlu memikirkan beban dalam hidup yang sesungguhnya dan yang
pasti masa kecil adalah masa yang penuh warna dan begitu sangat
menyenangkan. Semua kenangan dimasa kecil membuat kita yang sudah
dewasa ketika mengingatnya tersenyum sendiri dan merasa bersyukur
telah mengalami masa kecil yang menyenangkan dan terkadang kita juga
merindukan masa kecilnya.Masa kecil bagi saya adalah masa-masa indah
yang perlu diingat, itu bisa menjadi cerita pengalaman yang bisa kita
ceritakan kembali setelah kita beranjak dewasa. Banyak hal yang sudah
kita lalui sedari kecil hingga beranjak dewasa seperti sekarang ini.
Dengan adanya kisah masa kecil membuat hidup kita menjadi lebih
berwarna dan menyenangkan.

35 | K a m i S a d e w a
Antara Aku Kau Dan Temenku

Ciptaan : Indri Nur Cahyani

Cinta itu bisa datang kapan saja. terkadang hati yang kita miliki
bingung untuk memilih teman atau orang yang kita cintai. cinta juga
dapat menimbulkan pertengkaran hingga merusak pertemanan. Sama hal
nya dengan kisahku. nama ku Ina aku biasa di panggil Nana oiya aku
juga punya teman namanya Jeje dia tuh laki-laki yang baik dan anaknya
pendiem. Selain Jeje ada juga Fafa sejak masuk SMA Fafa menyimpan
rasa ke aku tp sayang nya aku malah suka sama orang lain "Nana makan
bareng yuk di kantin mau ngga?" ucap Jeje sambil menghampiri Nana
"eh sorry Je aku uda di ajak makan nih sama Fafa kamu makan duluan
ajah" kata Nana sambil memasukan barang barang nya ke dalam tas
"okedah na". kata Jeje sambil menghampiri Nana sesampai dikantin yang
sangat ramai dan antri ini Fafa dan Nana memilih makan mie ayam
sambil menunggu antrian Fafa bertanya ke Nana"na kenapa ya kamu
ngga perna balas perasaan ku?" ucap Fafa sendu.

"Aku berpikir kalau kamu itu temenku jadi aku gamau bikin pertemanan
kita rusak"ucap Nana.
36 | K a m i S a d e w a
"tapi na aku capek diginiin terus, di satu sisi aku mau Kamu bales
perasaan ku tapi disisi lain aku juga gamau merusak pertemanan kita"
kata Fafa sambil mengambil mie ayam yang udah di pesan.

"yasudah kamu sabar aja, mungkin aku bisa buka hati buat kamu bakalan
bales perasaan mu." ucap Nana sambil mengelus pundak Fafa

setelah beberapa menit mereka makan, mereka berdua


berapapasan dengan Jeje. Fafa menatap Jejedengan sinis Jeje pun sebalik
nya. "apa liat liat Je" kata Fafa sambil melototi mata Jeje. "apaan orang
kamu duluan yang liatin aku" ujar Jeje."kamu iri kah Je gabisa makan
bareng sama Nana hahaha" ucap Fafa dengan sombong.tiba tiba Jeje
langsung menghantam pipi Fafa dan terjadilah perkelahian Nana
langsung menahan mereka berdua dan tiba tiba Nana terkena tonjokan
Fafa saat melerai mereka berdua "aww sakit Fa apa apaansih kalian
berdua ngapain berantem" ucap Nana sambil memegang pipinya. "eh
maaf Na ga sengaja lagian dia duluan yang nonjok pipi aku" kata Fafa
"sini Na biar aku obatin di uks" ucap Jeje sambil mengelus pipi Nana
“biar aku aja dah yang ngobatin nana kamu pergi aja je” ucap fafa sambil
merasa bersalah Sesampainya di uks fafa mencoba untuk meminta maaf
lagi kepada nana.“na aku minta maaf yah tadi udah nonjok kamuu” ucap
fafa sambil merasa bersalah “iyah fa aku ga papa kok cuman lecet dikit
kok” nana sambil terseyum “enggak soalnya tadi aku nonjok kamu keras
banget” ucap fafa “enggak kok fa ga sakit” ucap nana. “ini udah aku
obatin ayok kelas udah bel juga” ucap fafa. “ayok fa” ucap nana.

Sesampainnya dikelas fafa mengajak nana untuk pulang barengg


nantik “na nantik kamu pulang sama siapa” ucap fafa. “aku nantik pulang
sendiri fa” ucap nana.“yaudah nantik pulang sama aku aja” ucap fafa
“gausa repot repot fa aku bisa kok pulang sendiri” ucap nana. “ga papa
udah nana aku juga nantik mau bilang sesuatu ke kamu” ucap fafa. “iyah
udah nantik aku mau pulang bareng sama kamu” ucap nana.“oke dah na”
ucap fafa.

Tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi “Tetttt teetttt”

37 | K a m i S a d e w a
“na ayok pulang bareng sama aku mau enggak”ucap jeje “maaf yah je
aku udah janji pulang bareng sama fafa “ ucap nana “dia lagi dia
lagi”ucap jeje “terserah aku mau pulang sama siapa” ucap nana sambil
marah Fafa pun datang “ayok na kalok mau pulangg sama aku” ucap fafa
sambil ngerasa bahagia“ayok fa”ucap nana “yaudah je aku pulang bareng
fafa dulu yah” “iyah udah”ucap jeje sambil cemburu

Padaa saat dijalan fafa dan nana, fafa mencoba kembali


mengungkapkan perasaannya “na aku udah terlanjur sayang sama kamu
aku pengen kita ada hubungan khusus biar si jeje ga ganguin kamu lagi”
ucap fafa sambil ngerasa sangat khawatir takut ditolak “bagaimana yah
fa aku juga udah mulai suka ke kamu” ucap nana sambil terseyum
“apaaa??” ucap fafa yang pura pura ga denger “aku udah mulai suka
sama kamu” ucap nana sambil malu malu “berarti kamu mau jadian sama
aku” ucap fafa sambil ngerasa senang “iyah aku mau” ucap nana
“yessssssss” ucap fafa yang sangat merasa senang sekali “berarti kita
resmi jadian yah na” ucap fafa “iyahhhh bawelll” ucap nana sambil
ketawa

WANITA ISTIMEWA

Ciptaan : M Jefri Ramadhan

Rindu. Kalau kata Dilan, rindu itu berat. Kalau kataku, rindu itu
pahit. Ya pahit seperti kopi, mungkin. Tapi bukan itu yang penting.
Bagian terpenting adalah, sampai kapan aku harus menahan rindu? Dan
sampai kapan aku harus menunggu? Menunggu tanpa kepastian tentunya.

38 | K a m i S a d e w a
Kurang lebih sudah hampir satu tahun semenjak dia pergi. Pergi
entah ke mana dan entah tidak ada yang tahu. Dia pergi tanpa mengucap
satu patah kata pun. Tanpa pamit Tiba-tiba dia menghilang begitu saja
dan tak pernah kembali. Kalau ditanya rindu? Pasti. Khawatir? Tentu.

Memori-memori tentang bagaimana awal mulaku dengannya,


awal perkenalan kami berdua, dan sampai dia pergi dan menghilang
begitu saja selalu terngiang-ngiang di pikiranku. Setiap hari sebelum
tidur, kusempatkan untuk membaca kembali chat terakhir ku dan dia,
kenangan-kenangan indah kami. Kenangan tentang dia yang selalu
menanyakan bagaimana kabarku, apa yang sedang aku lakukan,
menanyai apa aku sudah makan atau belum, dan cerita-cerita recehku
yang dengan senang hati ditanggapi olehnya tanpa mengenal bosan. Oh,
dan jangan lupakan tentang dia yang selalu sabar dan mengalah dengan
apa pun yang aku lakukan dan katakan. Bayangan-bayangan dirinya
selalu menghantui pikiranku. Bagaimana dia tertawa, menatapku, juga
memujiku. Apa pun yang aku lakukan, di mana pun aku berada, yang aku
pikirkan hanya satu. Dia.

Kali terakhir aku dan dia bertemu, saat itu, hari dimana aku di
sekolah duduk bersebelahan dengan dia. Tidak ada yang istimewa. Ia
hanya duduk diam dan aku mencoba lihat wajahnya . Dia terlihat sedikit
lebih cantik dibanding hari-hari biasanya, bahkan terlihat lebih manis.
Aku ingat sekali bagaimana dihari itu, Dia tidak membawa buku,dan aku
mencoba menawarinya untuk meminjamkan bukuku dikala itu, adalah
momen terakhirku bersama dia. Sama sekali aku tidak menyangka hari
itu, menjadi kali terakhir aku bertemu dengannya. Setelahnya, jangankan
untuk bertemu, dihubungi saja jarang direspon.

Berhari-hari aku mencoba menghubunginya, menelepon


nomornya, Dan bertanya keteman dekatnya, Hasilnya? Nihil. Aku
bertanya ke beberapa temanya dan mereka juga tidak tahu. Mereka hanya
mengatakan bahwa terakhir kali dia berkunjung sudah sekitar 1 minggu
yang lalu.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan aku jalani
tanpa kehadirannya. Rasa takut dan juga khawatir kehilangannya
39 | K a m i S a d e w a
semakin hari semakin bertambah. Apa dia tahu? Hidupku hampa
tanpanya, duniaku serasa hancur berkeping-keping. Apa dia merasakan
hal yang sama?

“Kamu di mana? Aku rindu.”

Sampai detik ini, aku masih rindu dirinya. Aku rindu wajahnya,
senyumnya, canda tawanya, perhatiannya, pujiannya, dan semua hal
tentang dirinya. Aku bingung, aku marah, tapi aku masih berharap dia
kembali. Kembali berada di sisiku, menemani hari-hariku, dan mewarnai
hidupku. Tentu saja aku akan selalu menantinya, menunggunya,
merindukannya. Karena apa? Karena dia istimewa.

Sampai suatu hari, pagi-pagi sekali, aku mendengar kegaduhan di


rumahku. Aku masih sangat mengantuk pagi itu. Sayup-sayup aku
membuka mataku, aku regangkan otot-otot tubuhku, lalu aku duduk. Aku
tatap jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul lima pagi. Dengan
malas aku beranjak dari tempat tidurku untuk menuju sumber kegaduhan.

Dengan langkah gontai, aku berjalan menuju sumber kegaduhan


yang ternyata ada di dapur. Aku melihat ada sesosok wanita yang sedang
membersihkan lantai yang dipenuhi dengan pecahan piring. Kuhentikan
langkahku dan terdiam sesaat. Aku tahu betul sosok perempuan yang
sedang berjongkok itu. Dari perawakannya, aku bisa mengenali sosok
itu. Dia adalah seseorang yang selama ini aku rindukan. Apakah benar-
benar dia? Apakah dia benar-benar kembali? Tak terasa air mataku sudah
menetes membasahi pipi entah dari kapan aku pun tak tahu.

“Tidak, tidak mungkin dia kembali,” ucapku dalam hati sambil


menggeleng-gelengkan kepalaku. Wanita itu menyadari kehadiranku.
Dia mendongak dan menatapku. Senyuman darinya pun terbit. Aku
terkejut, sangat terkejut. Jadi, itu benar-benar dia. wanita itu kembali.
40 | K a m i S a d e w a
Kini dia berada di depanku, menatapku. Aku semakin menangis menjadi-
jadi. Aku tidak bisa menahan apa yang aku rasakan saat ini. Lalu dia
berdiri dan berjalan mendekatiku, lalu mengusap pipiku. Aku langsung
memeluknya erat-erat, aku tidak ingin dia pergi lagi. Dan tidak akan
pernah aku biarkan itu terjadi. “Dan tiba-tiba aku terbangun”dan
mengatakan dalam hati aku hanya bermimpi.

Dan aku mulai bangun dari tempat tidur dan terus mandi.
Sesampainya di sekolah salah satu sahabatnya berkata kalau dia sedang
sakit parah, dan aku pun terdiam saat mendengar perkataan itu dari
sahabatnya.mulai saat itu pun tidak ada yang istimewa dan tidak ada
yang bisa membuatku terseyum, aku bertanya tanya kapan kita bisa
bersama sama lagi.Dan itu lah yang kurasakan sampai saat ini “kapan
kita akan bertemu lagi,” aku sangat merindukan mu lala.

Rumah Tanpa Pondasi


41 | K a m i S a d e w a
Cipta : Melia Suci Nur Aulia

Pada malam itu, bulan bersinar terang, cahaya di bawah pohon


rimbun tampak remang-remang. Suara jangkrik seakan ikut bernyanyi
menikmati suasana malam . Di atas bale-bale depan rumah, aku, ayah,
ibu dan adikku berkumpul. Ditemani secangkir susu hangat dan kue bolu
, kami bersenda gurau menikmati indahnya malam.

Kalau kalian besar, mau jadi apa?” Tanya ayah kepada si


bungsu .“aku mau jadi orang sukses Yah !!” sambil memakan kue bolu.
“hahaha iya amin.. kamu rere?” Tanya ayah mengarah padaku. “aku mau
bahagiain ayah sama ibu” jawabku dengan senyuman. “iya sayang..kami
sayang padamu, nak” ujar ibu sambil mengelus rambutku. Malam itu
benar-benar aku merasakan kebahagiaan yang begitu hangat dari
keluarga. Dingin malam semakin menusuk kulit kami, ibu langsung
mengajak kami masuk ke dalam rumah. Aku melihat ayah dan ibu
membereskan bale-bale¬ di teras rumah. Melihat mereka sepertinya akan
terasa seperti itu selamanya.

Seperti biasanya, hari senin sampai Sabtu aku dan adikku


bersekolah, ayah sedang berkerja dan ibu adalah ibu rumah tangga. Aku
kelas 11 SMA sekarang. Adikku kelas 10 . Ayah yang mengantar kami
ke sekolah. Setiap hari dan setiap pagi. Ibu yang sedang menyiapkan
sarapan untuk kami bertiga.”ayo sarapan dulu sebelum berangkat sekolah
nak” Tanya ibu kepada anak-anaknya “iya Bu bentar masih kemas kemas
nih” jawab si bungsu

Sesudah berkemas kemas kami sedang menikmati makanan yang


sedang di hidangkan ibu . Belum juga habis sarapan nya terdengar suara
ayah memanggil dari luar“nak, ayo cepat berangkat!”.“iya ayah!!”
serentak kami menjawab .Di luar, ayah berdiri dengan baju seadanya di
samping motor beat berwarna merah miliknya. Ayah tersenyum kepada
kami. Lalu kami berlari ke motor ayah.“Ayah! Ayo cepat, nanti terlambat
loh” ucap adik ku yang sudah bonceng di belakang.“Siap tuan putri!!”

42 | K a m i S a d e w a
ledek ayah kepada adikku itu. Aku dan adikku yang satu, tertawa
mendengar ocehan ayah. Kami pun berangkat ke sekolah. Setibanya di
sekolah, tak lupa kami mencium tangan ayah sebagai tanda pamit untuk
sekolah.

Ayah berkata dan mengelus kepala anak nya “belajar yang rajin
yah, Nak!” lalu memasang helm di kepalanya.“iya ayah, pasti!” ucapku
pada ayah sambil memasang wajah tersenyum. “ayah pergi dulu.
Assalamualaikum..” lalu ayah berlalu dari kami. Kami lalu bergegas
masuk ke sekolah melewati gerbang hitam itu. Hingga pukul 13.15 siang
kami belajar di sekolah. Hari itu benar-benar cuaca sangat panas. Hampir
seluruh tubuhku diguyur keringat. Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan
makan makanan buatan ibu.“Rere! Pulang bareng yuk ?” ajak
temanku.“iya deh.” Ucapku dengan nada rendah. Di perjalanan menuju
pulang ke rumah, kepalaku terasa sangat sakit. Gerah rasanya tubuhku
disiram panasnya matahari yang begitu menyengat. Setelah berada di
depan rumah temanku, ia lalu mengajakku untuk mampir sebentar, tapi
aku menolak. Karena perutku sudah sangat lapar, aku lalu pulang ke
rumah. Setibanya di rumah, ternyata adik ku udah tiba duluan. Ibu
melihatku dengan wajah cemas dan bertanya “Kamu kenapa, nak? Sakit?
Minum obat yah sayang..” dengan nada lembut ibu membukakan bajuku
yang sudah basah penuh keringat. Lalu membawakanku makanan dan
secangkir air putih. Segera aku santap makanan itu sampai ludes tidak
tersisa. Ibu memang wanita yang sangat penyayang. Aku tersanjung jika
melihat ibu mengurus keluarga. Tiba-tiba terdengar suara dari
luar…“Assalamualaikum…!!” itu adalah suara ayah yang baru pulang
dari bekerja. Nampak ayah sangat kelelahan. Aku langsung
menghampirinya dan bertanya “ayah kenapa?” tanyaku sambil melihati
wajah ayah. Ayah berkata “ngga apa-apa, nak” sambil tersenyum
padaku.“oh..” ujarku. Saat ingin kembali ke kamar, aku melihat ayah dan
ibu sedang serius membicarakan sesuatu. Aku langsung mengintip di
balik pintu.“Bulan depan, ayah harus pindah tugas ke kota. Ayah
mungkin akan cukup lama disana…”ucap ayah kepada Ibu.“jadi ayah
akan meninggalkan kami ?” Tanya ibu dengan wajah cemas.

43 | K a m i S a d e w a
Sambil memegang tangan ibu, ayah lalu berkata “ayah tidak
mungkin meninggalkan ibu dan anak-anak, tapi ayah harus menjalankan
tugas ini. Ayah janji akan pulang segera setelah tugas ayah
selesai.”“baiklah kalau memang sudah tanggung jawab ayah begitu” lalu
mereka tersenyum. Aku yang melihat di balik pintu itu lalu terkejut
mendengar bahwa ayah akan segera dipindah tugaskan ke kota .Tiba-tiba
adikku mengagetkan dari belakang. “duarrrrr!!!” seru adikku. Aku yang
tengah serius memperhatikan ayah dan ibu tiba-tiba terkejut. Rasanya
jantungku mau copot. Aku spontan saja memarahinya. “Kalian !!”
mendengar kami rebut, ayah dan ibu memanggil kami berdua, tapi
bukannya menemui mereka, malah kami lari terbirit-birit ke kamar
masing-masing. Mereka tertawa melihat tingkah kami.

Besoknya, kami sekeluarga berkumpul di ruang tengah. Entah


karena apa tiba-tiba saja ayah menyuruh kami untuk berkumpul.
Mungkin soal kepindahan ayah yang ingin ayah beliau bahas, pikirku.
“Ayah akan pindah tugas ke kota, ayah harap kalian mau mengerti..”ucap
ayah membuka pembicaraan. Sambil mengunyah buah yang disiapkan
ibu tadi, aku langsung bertanya “kenapa ayah mau pindah?” “ini tugas
yang diberikan atasan ke pada ayah .Jadi ayah harus memenuhi tugas
ayah, Nak” ucap ayah yang duduk di depan kami. “kapan ayah pulang?”
Tanya adikku yang duduk disamping kananku. “ayah belum tau, nanti
ayah pasti akan terus kabari keadaan ayah disana, ok?” sambil
mengacungkan jempol ayah tersenyum. “SIAP PAK KOMANDAN!!
Hahaha…” kami tertawa lepas saat itu. Kamipun merasa tidak cemas
karena ayah akan terus memberi kabar kepada kami. Jadi, sejauh apapun
ayah, kami akan selalu bersikap untuk tetap tenang

4 bulan berlalu… ayah masih berada di kota. Sudah sebulan ayah


tidak pernah memberi kabar lagi. Bukan hanya ibu yang cemas, tapi kami
bersaudara pun ikut khawatir akan keadaan ayah. Sekarang ayah sulit
untuk dihubungi. Nomor ponselnya tidak pernah aktif. Sampai seminggu
kemudian, Ayah pulang….“Yeyeye Ayah sudah pulang!!!” seru adikku .
Aku yang sedang mengerjakan tugas sekolah langsung melompat dari
atas tempat tidur dan berlari menuju ruang tamu.“ayah sudah pulang?”
tanyaku dengan wajah yang merona bahagia.“iya sayang..” jawab ayah

44 | K a m i S a d e w a
lalu memelukku dengan rasa penuh kerinduan. Ayah lalu memeluk kami
berdua.“Ayah, makan yuk ! ibu sudah masak makanan kesukaan ayah
loh” seru si bungsu.“ayo !” ajak ayah dengan memegang tangan kita.
Kalau berada di dekat ayah, kami memang di manjakan seperti anak
kecil. Itulah yang membuat kami selalu rindu akan kasih sayangnya. Di
meja makan, sudah tersaji ayam laos lengkap dengan sambal gorengnya,
dan ikan bakar kesukaan ayah.

“Waahh.. mantap ini !! happ !!” seru adikku yang bungsu sambil
menyodorkan potongan paha ayam masuk ke mulutnya yang dari tadi
terbuka lebar. Ayah yang duduk pas di depan kami lalu mengambil ikan
bakar dan diletakkan di piringnya. Aku yang melihat ayah dan adikku
asyik dengan piringnya masing-masing, tidak ingin kalah. Aku lalu
menyambar ikan dan ayam yang tinggal tersisa satu di piringnya. Sambil
tertawa, aku langsung menyantap makanan yang ada di piringku. Ibu
yang sedari tadi memandang kami bertiga hanya tertawa kecil sambil
meneguk sedikit demi sedikit air di gelasnya.

Makan siang di hari itu sangat berharga untukku, karena sudah


sekian lama aku menantikan saat-saat kebersamaan itu lagi.
Kebersamaan yang mungkin tak akan pernah terulang kembali lagi, siapa
yang menyangka bahwa kebahagiaan itu bisa bertahan lama. Tidak lama
ayah meninggalkan kami lagi untuk kembali bertugas di kota, sudah
terdengar kabar yang begitu membuat perasaan ibu terkoyak.

Kulihat ibu sedang menangis di depan tv. Karena aku khawatir,


aku langsung menghampirinya.“Ibu kenapa menangis?” tanyaku dengan
wajah yang penuh tanda Tanya “tidak apa-apa sayang…” jawab ibu lalu
mengusap air matanya Tiba-tiba ibu memelukku, aku tidak bisa
melakukan apa-apa selain menangis tanpa sebab. Apakah aku juga
merasakan apa yang dirasakannya sekarang ?. tatapanku hanya tertuju di
jendela berkusen coklat itu. Memandang keluar menembus batas kaca
bening yang terselip. Tak ada yang mampu kulakukan saat itu.

Keesokan harinya aku terbangun dengan mata yang bengkak


mungkin itu karena air mataku yang tak pernah berhenti untuk mengalir
semalaman. Aku bergegas membasuh muka. Di dalam kamar mandi, aku
45 | K a m i S a d e w a
mendengar ibu sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.
Karena penasaran, aku mendengar di balik pintu kamar mandi.

“saya tidak tau mau apa lagi, kalau memang itu yang dia inginkan,
baik, kami akan cerai..” ucap ibu dengan nada lirih di bibirnya. Aku yang
menguping sedari tadi di balik pintu itu terkejut bukan main..“APAA??
Cerai ?? apa maksud perkataan Ibu?” tanyaku heran dalam hati. Aku lalu
tersungkur lemas di atas kursi yang ada di depan kamar ibu. Pikiranku
saat itu hanya tentang ucapan ibu tadi. Cerai ? cerai ? apakah ayah dan
ibu akan bercerai ? Kenapa? Tanyaku. Sambil terbaring di atas kursi, aku
menatap langit-langit rumah yang dipinggirnya diselimuti sarang laba-
laba yang tipis. “Apa maksud kamu ?!!” teriak ayah dari balik pintu
kamar “Kamu selingkuh !! Jadi selama ini kamu pindah tugas itu karena
perempuan lain ???!!” sentak ibu hampir menangis “itu bukan
urusanmu !!” jawab ayah dengan nada yang begitu tinggi.

Aku yang mendengar mereka berkelahi, terkejut. Tidak bisa


berkata apa-apa. Aku lari masuk ke kamar dan mehempaskan tubuhku ke
atas tempat tidur. Aku menangis, apa yang terjadi? Kenapa ayah dan ibu
bertengkar seperti itu. Selingkuh? Ayah selingkuh.. aku tidak menyangka
hal itu bisa terjadi padahal ayah yang seperti aku bayangkan sebelumnya,
dia bukan orang seperti itu. Begitu kejamnya ayah sampai menduakan
ibu, dan melupakan kami terlintas di pikiranku saat itu.

Kudengar ayah dan ibu masih bertengkar. Aku tidak tau harus
melakukan apa. Yang ada di pikiranku saat itu hanya pertanyaan siapa
wanita yang telah merusak keluarga kami.

Gdebukkkk !! terdengar suara pintu yang dihempas keras. Aku


berlari keluar kamar. Ayah membawa tas besar berwarna hitam. Ibu yang
menangis di dalam kamar hanya bisa duduk dalam kepasrahan. Adikku
berusaha mencegah ayah untuk pergi, tapi ayah hanya memberikan
pelukan dan cium untuk adik lalu ayah pergi. Aku tidak sanggup melihat
ini semua, aku ingin berlari tapi rasanya kaki ini membatu. Aku ingin
menangis sekeras-kerasnya tapi air mata ini kering.

46 | K a m i S a d e w a
Aku menghampiri ibu dan memeluknya sambil berkata “Sudahlah
Ibu, semua ada hikmahnya…” ucapku dengan nada lirih. “Tapi, ibu
sudah menahan sakit ini selama bertahun-tahun sayang.. ayahmu sering
seperti ini saat kamu masih dalam kandungan. Ibu sakit.. ibu tidak bisa
lagi bertahan dengan ayahmu..” ujar ibu terisak dalam tangisannya. Aku
hanya bisa memeluk ibu, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.
Seolah membungkam bibirku ini untuk berkata. “Semoga ayahmu
mendapatkan karma dari semua ini !” ucap ibu. Aku tahu, ibu sangat
marah atas apa yang telah ayah lakukan. Seharusnya aku menyadari dari
awal. Ayah sangat berubah ketika dipindah tugaskan ke kota. Ayah
semakin jarang berada di rumah, ayah semakin jauh dengan ibu, aku dan
saudaraku. Itu pertanda bahwa telah ada wanita lain yang merebut hati
ayah, sampai ayah seperti itu.

Beberapa bulan kemudian.....

Kehidupan keluargaku bagai rumah tak berpondasi, tanpa seorang


figur pemimpin yang menjaga kokohnya kebahagiaan dalam sebuah
keluarga. Rumah ini seakan mau roboh diterjang angin yang tak henti-
hentinya datang merombak atap. Tapi bukankah ini adalah sebuah
cobaan dari Tuhan? Inilah perjalanan kehidupan yang harus kami lalui
bersama. Meskipun dalam hasrat, kerinduan semakin membara dan hati
kian meronta-ronta.

Sahabat SMPku
47 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Mifbahul Basit

Di saat aku masih kelas 1 SMP Setiap hari aku jalani bersama
teman-teman Baruku. Suatu hari kami menulis surat perjanjian disobekan
kertas yang dimasukkan ke sebuah botol, kemudian botol tersebut
dikumur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami ambil
saat kami lulus. Dan sampailah pada hari terakhir ujian kelulusan....

Hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya tiba, Kami pun menerima


hasil ujian dan hasilnya kami semua lulus dan kami pun mengambil di
pohon tersebut dan menggali botol yang ditanam Kemudian kami
membuka botol tersebut dan membaca surat tersebut yang pernah kami
tulis. Setelah kami membuka botol,sobekan kertas tersebut tidak begitu
Kotor karena disimpan di dalam botol dan sampai akhirnya kita semua
membaca isi tulisan tersebut, Sudahlah kita membaca isi surat tersebut
kita semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing untuk
memberitahukan nilai ujian kepada orang tua yang belum mengetahui
nilai ujian. Malam harinya aku menanyakan kepada teman-teman
Bagaimana tanggapan orang tua kalian mengenai nilai kalian, sambil
menanyakan Kapan kita kumpul-kumpul di suatu tempat, dan Ada teman
satu merekomendasikan tempat untuk kumpul bersama

Keesokan harinya kami kami berkumpul di tempat yang sudah


direkomendasikan oleh teman saya, dan saya pun berangkat dari jam
09.00 pagi sampai jam 08.00 malam, di sanalah kami bersenang-senang
dan setelah jam 07.30 kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah
masing-masing karena sudah larut malam......Celah perjalanan pulang
Entah mengapa perasaanku tidak enak, 15 menit kemudian saya sampai
ke rumah dan aku menanyakan kabar teman-teman Apakah sudah sampai
di rumah masing-masing...

48 | K a m i S a d e w a
Cinta Pertamaku

Ciptaan : Moch Sofyan Hadi

Hai aku Angga Erlangga, ini cerita tentang kisah Asmaraku sewaktu
sekolah....

Di pagi yang cerah dan sunyi, tak pernah terlintas di benakku


akan bertemu gadis cantik nan-anggun itu disekolah. Namanya Nadia
Nuril Qomariyah, seorang siswi terpelajar yang berhasil membuat aku
jatuh kedalam cinta, untuk pertama kalinya.

Kala itu, dia sedang duduk sendiri di depan kelas menunggu


teman nya datang. Dari kejauhan aku memperhatikan nya, entah apa
yang aku pikirkan saat itu, namun rasanya seperti ada sesuatu yang
membuat ku tertarik padanya.

Karena temannya tak kunjung datang ku coba menghampirinya,


dan memberanikan diri menyapa nya. “haii ?” Sapaku dengan rasa malu.
“ee... Haii juga” sautnya dengan ekspresi kebingungan.“kamu lagi
nungguin siapa, Kok gak masuk kelas ?” Lanjutku bertanya “lagi nunggu
temen” jawabannya dengan cuek.“Ohh nunggu temen, kirain lagi
ngapain... Eh iya kita belum kenalan kan, kenalin aku Angga... Kalo
kamu ?” tanyaku sambil menatap matanya.“aku Nadia Nuril, panggil aja
Nuril” ucapnya seakan dia tak memperdulikan ku.

Hingga saat bel sekolah berbunyi, pertanda waktu pulang. Aku


menghampiri Budi, teman sekaligus sahabat baikku. Aku ingin bercerita
sekaligus menanyakan pendapat nya tentang perasaanku pada
Nuril.“Bud, mau pulang bareng gak ?” tanyaku mengajak Budi
pulang.“ayok lah, gasss” jawab Budi

49 | K a m i S a d e w a
Akhirnya kami pulang bersama.....

“eh Bud, mau deger cerita ku gak ?” tanya ku membuat Budi


penasaran.“cerita apa Ga ?” tanya Budi “jadi aku lagi deket sama si
Nuril, kamu tau gak ?” “ciee, Nadia Nuril yang itu ?” tebak Budi, sambil
menggodaku.“iya, gausah di kerasin juga Bud, jadi malu, hehehe....”
jawabku “yaudah sih pdkt an aja dulu” ucapnya memberiku saran. “Iya
juga sih Bud, makasih sarannya” sautku padanya.

Dua minggu pun berlalu, pertemanan Aku dan Nuril juga menjadi
semakin dekat. Seiring berjalannya waktu aku semakin merasa nyaman
berteman dengan dia. Hingga hatiku tau, bukan pertemanan seperti ini
yang aku mau, namun cinta, rasa untuk memiliki dan dimiliki olehnya
lah, yang aku ingin. Setelah beberapa hari aku berfikir, akupun
membulatkan tekat, untuk mengungkapkan perasaan ku padanya. Aku
janjian dengannya sepulang sekolah, di sebuah taman tak jauh dari sana.

“Ril, pulang sekolah kamu ada acara gak ?” tanyaku dengan antusias.
“ehmmm.... Kayaknya kalo pulang sekolah, aku senggang deh, emang
kenapa ?” sautnya sambil menatap ku. “main yuk, ke taman deket sini..
mau gak ?” ajakku sambil deg-degan. “ciee.... tumben ngajak main ke
taman ?” sautnya sambil menggodaku. “dih malah cengar-cengir, mau
apa enggak ?” tegas ku sambil panas dingin.“iya-iya ayok...” jawabannya
sambil tersenyum manis.

Sesampainya di taman aku sangat menikmati waktuku dengannya.


Kita bemain, bercanda, hingga tak sadar sudah hampir petang. Dan tiba
saat dimana aku memberanikan diri, mengungkap isi hati padanya.

“eh Ril, main ayunan yuk ?” Ajakku padanya. “ayok..... Tapi kamu yang
dorng ya, hehehe” sautnya dengan gembira “ohh kalo itumah gampang,
sampe jungkir juga ayo” ujarku sambil tertawa.“enak aja... jangan lah
entar lecet gimana ?” sambungnya. “Yaudah duduk, aku yang dorongin”

Setelah beberapa menit berselang.....

“kamu mau tau rahasia ku gak ?” tanyaku membuat dia penasaran. “wih..
apaan tuh ? Jangan bikin kepo dong” sautnya dengan wajah
50 | K a m i S a d e w a
penasaran.“jadi sebenarnya, aku lagi suka sama seseorang... ceritanya
aku mau nembak dia, tapi takut di tolak hehehe.....” jawabku semakin
membuat dia penasaran. “oh kamu lagi suka sam cewe ya, yaudah
ungkapin aja.. siapa tau di juga sama kayak kamu” jawabnya dengan raut
wajah cemberut. “kamu kok kayak yang ngambek gitu sih?” tanyaku
menggodanya. “enggak, biasa aja bwekk...” sautnya sambil mengejekku.
“tapi sebenernya yang aku suka lai aku dorong sih, main ayunan... ini aja
sampe pegel tangan ku” ungkapku padanya. “dih.... Apaan sih, gausah
gitu juga kali... Ga’lucu” jawabnya dengan nada kesal. “loh.. beneran ini
ga’boong, duarius... kita kan udah lama temenan, tapi aku gabisa ngelak
kalo emang punya rasa lebih ke kamu” ungkap ku sambil menatap nya.
“lohh... Kamu beneran suka sama aku ? tapi emang seminggu terakhir ini
aku bayak mikirin kamu sih” ujarnya. “nah itu berarti kamu suka ke aku
wkwkwk” sautku sembari bercanda. “gimana dong aku udah terlanjur
cinta ?” sambungku.“yaudah iya aku mau” jawab Nuril dengan muka
yang memerah.“yess....” sorakku dalam hati.

Semenjak hari itu Aku dan Nuril sepakat menjalin sebuah


hubungan. Pahit-manis nya cinta pun sudah kami lalui bersama, dunia ku
seakan berubah drastis seja hari itu. Hari-hari ku seakan tidak pernah
membosankan sejak saat itu, seperti ada semangat yang menggebu dalam
diriku saat melewati hari-hari sulit yg kulewati. Itu semua berkat dia,
iya... Nadia Nuril Qomariyah, cinta pertama ku yang aku temui sewaktu
sekolah. Dia menjadi api semangat yang pernah aku miliki di dunia ini,
senyumnya bagai sumber energi baru untukku.

Namun seiring berjalannya waktu, saat kenaikan kelas tiba, aku


tak satu kelas lagi denganya. Disitulah sifatnya seakan berubah, dia
menjadi lebih posesif pada ku, dia terlalu khawatir padaku, dia banyak
melarang ku untuk bergaul dengan teman-teman sekelas ku, terutama
para wanita. Aku sadar dia melakukan itu untuk hubungan kita, namun di
satu sisi aku mulai merasa lelah dengan semua ini, aku merasa seperti
dikurung dalam kandang olehnya, pikiran ku banyak terkuras karena
pertikaian ini.

Hingga tiba dimana saat aku mendapat tugas berkelompok dari


guru pengajar. Dan diantara kelompok ku ini terdiri dari 2 perempuan
51 | K a m i S a d e w a
dan 2 laki-laki. Nuril menjadi sangat posesif saat itu, cemburu nya sudah
melampaui batasan, dia merasa cemburu pada teman satu kelompok ku.

Tau akan itu, aku mengajaknya bicara dari 4 mata dari hati ke hati. Aku
mencoba membuatnya senag kembali agar tidak selalu curiga tidak jelas
padaku.....“kamu kenapa? dari kemarin-kemarin aku liat kok kayak yang
gak percaya sama aku ?” tanya ku.“kan aku udah bilang, kamu jangan
deket-deket dia terus, aku gasuka ya !” jawabnya dengn nada marah.
“oke kalo gitu, tapi kalo kerja kelompok masa aku ga ikut? Gimana nilai
aku nantik ?” jelas ku padanya. “yaudah kalo emang kamu lebih milih si
temen kamu itu gak papa, pacarin aja dia !” sautnya dengan marah.
“udah deh kalo kamu mau tetep gini, aku nyerah... Kita jalan masing-
masing aja !” ucapku dengan nada marah.

Perdebatan itu berlangsung lama, kita sama sama gamau ngalah


satu sama lain. Dan pada akhirnya di bialang....“Kalo kamu emang udah
ga sayang sama aku, gapapa kita putus aja, aku capek selalu ngingetin
kamu biar gak gitu !” ucapnya dengan nada tinggi. “yaudah oke, toh aku
gak rugi.... Kita udahan aja sampe sini !” bentak ku dengan emosi.

Akhir dari pertikaian itu, yang ga ada ujungnya. Kita sepakat


milih jalan masing-masing, aku sadar aku salah tapi aku juga berfikir jika
ini terus berlanjut, kita sama-sama kasian, karna di posisi itu kita banyak
nguras pikiran dari pertikaian yang ga ada ujungnya, dan aku berharap
ini jalan yang tepat untuk kita, ini yang terbaik.

*Pesan ku untuk kalian semua, dalam suatu hubungan memang


adakalanya kita bertengkar hebat dengan pasangan kita, tapi itulah
bumbu pelengkap dalam sebuah Hubungan. Semarah apapun kalian pada
pasangan kalian, cobalah mengerti dia, jadilah pendengar yang baik
untuk nya. Ingat hubungan itu bukan tentang kamu atau dia, tapi ini
tentang kalian*

*Dan untuk kamu kasih pertama ku, tak ada kata selain terimakasih yang
ku ucapkan Padamu. Terimakasih, selama ini sudah mau mendampingi
ku, mau mendengar semua keluh kesah yang aku rasakan di hari-hari ku,

52 | K a m i S a d e w a
Terimakasih sudah mengajarkan aku tentang sebuah cinta dan ketulusan
hati... See you next time*

Kisah Seorang Penggitar

Ciptaan : Nikal meido gali samudra

Aku ingat dimana saat aku memegang gitarku untuk yang pertama
kalinya pada saat itu,gitar sederhana yang kubeli dengan hasil uang
tabunganku dan sinilah awal mula kisah-kisahku.Pada saat itu hari
pertama dengan gitar ku , ku tidur sambil memeluk gitar ku memang hal
ini sangat konyol bagimu tapi bagiku itu adalah caraku untuk
53 | K a m i S a d e w a
mempersatukan jiwaku dengan gitar sederhanaku itu, tidak ada yang
mengajariku bermain gitar pada saat itu hingga aku memahami teknik
tekniknya dengan otodidak dan caraku sendiri alhmadulillahnya aku bisa
menguasi teknik sederhana dan dari situlah aku perkembangkan apa yang
telah aku dapatkan

Mei 2018 aku menemukan teman dengan hoby yang sama


bermain gitar,disitu dia sempat mengajarkan beberapa teknik gitar
untuku hinnga dia membujuk ku untuk bergabung dengan band sekolah
yang ia buat bersama gurunya,setelah aku bergabung dangan band dia ku
kira bermain gitar Cuma hanya sekedar memetik metik senar gitar saja
ternyata aku salah, semua teknik yang ku pelajari hanya beberapa yang
bisa ku andalkan selebihnya tidak bisa aku keluarkan dan dari sinilah aku
mendapatkan seorang guru untuk yang pertama kalinya, dia mengariku
dengan disiplin hingga aku bisa menguasai banyak teknik gitar dan dari
situ aku sudah benar benar bisa memainkan gitar,sayangnya band yang
telah di buat oleh temanku tidak berjalan lagi karena ada masalah di
dalamnya

Desember 28-2020 aku menemukan sesosok perempuan cantik


yang hobi bernyanyi dia sangat anggun untuk dilihat dia cantik baik dan
hobynya juga masih satu jalur denganku,mulai lah aku mendekatinya dan
aku sempat bertanya kenapa dia suka bernyanyi dan ternyata dia juga
bekas anak band pada saat itu, akupun meminta dia untuk bernyanyi dan
aku akan mengiringi nada giar untuknya suara dia indah dan aku
mengaguminya,

01-01-2021 aku berhasil mendapatkannya aku sangat senang


karena bisa bersamannya hingga suatu saat ada masalah di hubungan ku
bersama dia,aku bingung harus bagimana disaat banyak pemuda yang
melakukan hal yang merugikan saat dia sedang galau aku hanya bisa
mengungkapkan isi hatiku dengan bermain gitar , menulis lirik
untuknya , ya walaupun sampai sekarang belum selesai-selesai juga dan

54 | K a m i S a d e w a
ini berhasil mengugkapkan dan disanalah aku menemukan bahwa gitar
bukan hanya sekedar permainan alat musik tetapi gitar juga bisa
mengunggapkan isi hati yang tidak bisa dibicarakan dan bahagiannya dia
masih tetap bersamaku hinga saat ini (AKU , GITAR , KAMU)

MENGGAPAI MIMPI
PERWIRA
55 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Otiz Reza Azefi

Di sebuah kota ada seorang remaja pubertas yang bermimpi


menjadi pewira. Perkenalkan namaku Eja yang mempunyai mimpi
setinggi angkasa. Aku akan menceritakan sedikit kisah hidupku yang
penuh tawa dan air mata demi sebuah cita-cita.

Bermulah dimana aku yang masih duduk di bangku SMP melihat


di televisi barisan para perwira. Aku sangat kagum pada waktu itu
“Sangat keren” ucap hati kecilku. Aku merasakan ada sesuatu yang
tumbuh didalam diriku, mungkin ini perasaan saat seseorang menemukan
mimpinya.

Malam pun tiba aku tidak bisa tidur memikirkan sensasi yang aku
alami tadi dan akhirnya sadar bahwa seorang bocah naif yaitu aku
bermimpi menjadi seorang perwira. Keesokan nya berbagai media sosial
aku buka demi mencari informasi tentang perwira. Makin dibuat takjub
aku saat melihat berbagai informasi tersebut karena banyaknya orang
yang sepertiku bermimpi menjadi seorang perwira juga bahkan puluhan
ribu orang. Aku tidak patah semangat malah semakin termotivasi
menggapai mimpi yang hanya sedikit orang berhasil.

Aku mulai mengikuti pencak silat demi melatih fisik dan mental
ku. Untuk akademik karena masih SMP aku lebih fokus belajar mata
pelajaran yang digunakan sebagai UNBK agar nilai ijazah ku bagus. Hari
demi hari aku jalani dengan ceria dan tawa seperti itu, berbagai waktu
aku korbankan demi sebuah cita-cita. Hingga pada tahun 2019 akhir
dunia dilanda bencana secara global yaitu virus COVID-19 atau virus
Corona. Banyak orang yang jadi korban akibat virus tersebut, Indonesia
juga terkena imbasnya pada awal tahun 2020 termasuk sekolahku.

Akhirnya sekolah diliburkan selama 2 tahun dan siswa-siswinya


terpaksa belajar dirumah melalui HP. Masa itu termasuk yang paling
berat bagiku, karena harus belajar cuman bermodalkan HP dan tidak ada

56 | K a m i S a d e w a
interaksi secara langsung dengan guru maupun teman-temanku. Benar
saja aku tidak punya semangat belajar dan hanya menjadi pemuda yang
setiap harinya hanya makan, tidur, membaca komik dan tidak kata
belajar. Hal itu membuat aku bertransformasi menjadi seperti orang
katakan yaitu “Beban Keluarga”.

Aku menjadi manusia yang seakan tidak punya tenaga dalam


hidup dan hanya bermalas-malasan setiap hari. Mulai dari berhenti
mengikuti pencak silat dan itu berdampak dengan kenaikan berat
badanku menjadi 80 kg. Tugas sekolah tidak pernah aku kerjakan dan
berakhir nilai rapot ku menjadi turun saat kenaikan kelas 3 SMP. Tidak
hanya sampai disitu aku menjadi malas beribadah juga, tidak pernah
mendengarkan orang tua seakan-akan aku menjadi pemuda paling
sampah dalam sejarah. Berlanjut sampai kelulusan SMP dan memasuki
SMA aku tetap menjadi seperti itu, aku tidak tau kenapa aku bisa seperti
ini.

Memasuki SMA aku masih menjadi beban keluarga, mulai dari


telat mendaftar ulang berkibat hampir tidak diterima diSMA itu, tidak
pernah mengikuti ZOOM selama tiga minggu. Pada tahun itu juga
COVID-19 mulai mereda sekolah dibuka kembali dan para murid masuk
sekolah seperti biasanya, ini juga awal perjalan sebenarnya aku meraih
mimpi perwira dan kembalinya jati diriku yang telah lama hilang. Jika
mengingat kembali aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri “Kenapa
Jaaaa? kok ga dari dulu kamu ga berubah” . Kadang sampai sekarang aku
menangis kalau mengingat waktu itu.

Tepatnya pada malam hari memasuki jam 20.00 aku bangun dari
tidurku, mungkin aku kelelahan karena sekolah full day.Disuasana
malam yang sunyi dan terdengar suara deras hujan aku melihat ibuku
berdoa mengangkat kedua tangannya setinggi mungkin sambil menangis
berkata “Ya Allah, engkau yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
engkau Maha pembolak-balikan hati, hamba hanya bisa memohon
kedapamu berilah hidayah kepada anak hamba dan hamba mohon dengan
sangat memohon-mohonnya ubahlah sifat anak hamba menjadi lebih
baik dan taat kepada-Mu serta orang tuanya ya Allah, hamba bingung

57 | K a m i S a d e w a
harus bagaimana lagi merubah sikap anak hamba, dan hanya bisa
meminta pertolonganmu ya Allah”.

Mendengar doa ibuku aku langsung tersadar bahwa aku banyak


menyakiti hati orang tuaku. Aku kembali kekamar dan mengunci pintu
kamarku dan menangis sangat kecewa kepada diriku. “Kenapa jaaa?
Kenapa? Apa yang membuat berubah? Kenapa kamu seperti orang yang
kehilangan arah? Padahal ada Tuhan dan orang tua yang selalu
mendukungmu? “ tanya diriku sendiri kepadaku dalam hati. Aku
merenungi didalam kamar gelap dan hening yang hanya diterangi oleh
cahaya layar HP. Aku langsung bergegas mengambil wudhu dan salat,
aku meminta maaf serta berjanji kepada diriku sendiri dan Tuhanku
bahwa aku akan berubah.

Pagi pun tiba aku melaksanakan kegiatan pada hari itu dengan
penuh semangat, serta dengan penuh perasaan bahagia. Aku seperti orang
yang terlahir kembali atau menjadi orang berbeda 360° dengan diriku
yang dulu.. “Mungkin ini dari doa kedua orang tuaku selama ini” pinta
diriku waktu itu. Aku menjadi rajin beribadah, belajar, serta berolagara
setiap hari. Aku tidak pernah membayangkan diriku berubah sebanyak
ini, nilai rapotku menjadi salah satu yang tertinggi di Angkatan ku saat
kenaikan kelas 1 SMA. Aku juga mulai kembali dari awal mengejar cita-
citaku yang terkubur sementara yaitu menjadi seorang perwira. Meskipun
banyak waktu yang terbuang tapi aku tidak menyerah karena waktu yang
terbuang itu tidak bisa kembali dan aku hanya perlu fokus menatap
kedepan menjalani hari-hari kedepannya dengan penuh semangat.

Kini diriku kelas 2 SMA yang sedang menulis lembaran baru


dalam hidupku. Aku masih berjuang meraih impianmu dan tidak tahu
kedepannya akan mengalami apa saja. Aku bangga akan perjuangan
diriku selama ini, hingga detik ini dan seterusnya. Ini masih awalan kisah
dari hdiupku belum mencapai inti dan akhirnya. Aku berharap aku dapat
menggapai cita-citaku dan membahagiakan kedua orang tuaku.

58 | K a m i S a d e w a
ALUR TUHAN

Ciptaan : Permata Rizki Nandyastuti

Gadis yang ceria, penuh semangat, ramah dan dikelilingi banyak


teman, ya itulah Tarizna, gadis yang kini duduk di bangku SMA. Banyak
sekali orang yang mengganggapnya sebagai makhluk yang penuh
keberuntungan karena terkenal memiliki kisah hidup yang indah, seolah-
olah tak pernah terjadi kekacauan di dalamnya.

“Sumpah jadi kamu tuh enak banget ya, bisa ketawa haha hihi, disaat
kondisi ini memaksaku untuk dewasa, kamu masih aja bisa menikmati
masa-masamu. Lah aku?? aku yang terus di paksa dewasa sama
keadaan , enak banget ya jadi kam-”

“Kamu tau apa??!” tegas Tarizna memotong keluhan gadis berparas


cantik yang tak lain adalah Vita.

59 | K a m i S a d e w a
“Ya aku tau lah, kitakan udah temenan lama, kamu punya keluarga yang
utuh, punya saudara yang baik, punya temen banyak, bahkan kamu
banyak di sayangi dan di cintai di lingkungan mu, sedangkan aku??,
Kamu tau sendiri kan??, aku selalu dikucilkan, diabaikan, bahkan hampir
tidak ada yang peduli denganku. Aku juga pengen jadi kamu, ngerasain
kasih sayang yang tulus dari banyak orang” gumam Vita dengan air mata
yang mendadak menetes di pipinya.

“Yah bener, kamu bener, aku adalah gadis yang terlahir penuh kasih
sayang, gadis paling beruntung katanya, tapi satu yang harus kamu tau,
bakteri dan mikroorganisme nggak akan tampak jika kamu tidak
meneliti, mempelajari dan bertekad untuk melihat detailnya dengan
mikroskop, kamu nggak akan dapat menyimpulkan karena itu semua
sudah terikat oleh ilmu pengetahuan. Sama halnya seperti hidup, hidup
seseorang nggak akan bisa di lihat dengan mata telanjang, kalau kamu
ingin tau hidupnya seperti apa, kamu harus meneliti, mempelajari,
memahami dan bertekad untuk melihat detailnya dengan teliti, jangan
mudah menyimpulkan karena itu semua sudah terikat oleh realita yang
tuhan beri. Memang banyak sekali orang yang mudah menyimpulkan
tanpa mendengar, merasakan, dan melihat detailnya dengan jelas, mereka
sibuk beradu nasib, sampai mereka lupa bahwa hidup yang Tuhan beri
punya porsinya masing-masing” Ucap Tarizna dengan lirih, yang
kemudian memutuskan untuk meninggalkan Vita yang masih berusaha
mencerna kata per kata yang terlontar.

Senyum dan tawa adalah garis ekspresi yang bisa saja sengaja di
buat untuk memanipulasi banyak mata yang ceroboh. Berfokus pada
gadis yang sedang memandang ke arah luar jendela, di temani dengan
aliran air yang terus membasahi pipinya, senggukkan yang lirih tak luput
dari pendengaran, gadis itu layaknya karang di perbatasan ombak,
Terlihat tetap kokoh meski pasir sengaja mendatangkan kepedihan
untuknya. Senja pada sore itu tertunduk dengan cahaya keemasan,tetapi
indahnya langit tak cukup memukau jiwa yang berantakan. Dia ramai
tapi sepi, tak peduli ribuan hati bersimpati, dia tetap sendiri.

“Kamu itu jangan ngehayal ya, liat dong kondisi saat ini”

60 | K a m i S a d e w a
“Oh jadi Qila suka sama cowok terus di rebut sama Tarizna?”

”Mimpi itu yang standar-standar aja”

“kamu nggak akan bisa jadi itu, sudahlah yang pasti-pasti aja”

“Dih, tuh sih Tarizna perebut cowok orang, udah jelas-jelas aku dulu
yang deketin”

“Sudahlah jangan terlalu berambisi, toh kamu kan perempuan pasti


ujung-ujungnya di dapur”

“jangan terlalu menjadi wanita yang egois yang seolah-olah mau


menguasai sendiri”

Semua kalimat murah itu berotasi pada poros, mengitari mental


dan batin yang sudah terkoyak-koyak sejak dini. Air mata tidak cukup
untuk menceritakan pedihnya luka yang dirasa. Obat belum mampu
menyembuhkan luka berwujud kata, semua spontan terucap tapi perihnya
masih saja tertancap, bak pecahan beling yang siap melukai, kata bisa
saja menjadi luka yang di sengaja.

Semua orang pandai menilai, menyimpulkan dan berkata. Dengan


hanya berlandaskan logika semata, mereka lupa, bahwa, tak semuanya
dapat di cerna dengan mata, yang kemudian di rakit oleh logika, dan
berujung menjadi kata basi tak berisi, menjelma menjadi penghasil luka
yang tak terdefinisi.

Berpangku dan bersujud adalah cara terbaik untuk berobat,


sepertinya halnya yang sedang gadis itu lakukan. Tarizna menangis di
dalam sujudnya, dia tidak mengerti siapa yang harus di percaya, semua
orang bak angin tanpa oksigen yang berlalu lalang tanpa memberikan
celah untuknya bernafas.

Ia tetap menolak untuk sadar akan cinta lain yang ada di


sekitarnya. Hingga pada akhirnya, seorang pria menyadarkan dia akan
arti hidup yang sebenarnya. Mengajarkan gadis itu tentang cinta yang
berasal dari dalam. Dia unik dan pastinya menarik.

61 | K a m i S a d e w a
“Kok kamu mau sih sama aku, cowok tampang berandalan kayak aku
ini, kenapa kamu izinin masuk di hidupmu?” tanya laki-laki itu sembari
menertawakan dirinya.

“Manusia itu ibaratkan buku yang tebal, hanya orang tertentu saja yang
mampu membaca dan mempelajarinya dengan sabar sampai akhir, dan
orang-orang yang malas mungkin akan berhenti di tengah jalan dan
langsung menyimpulkan isi buku tersebut begitu saja, tanpa ia tau isi
halaman selanjutnya” jelas Tarizna sembari tersenyum pada pria yang
ada di sampingnya itu.

“Bener sih, tapi, kalau orang yang malas tadi berargumen bahwa kamu
adalah gadis yang mulai hilang arah karena telah mengizinkan orang
sepertiku masuk di hidupmu?” tanya laki-laki itu kembali.

“Berhenti berfikir bahwa aku peduli kepada orang malas , yang enggan
membaca buku tebal itu sampai akhir, dan mudah menyimpulkan
meskipun mereka belum paham apa isi yang sebenarnya ingin di
sampaikan. Aku akan menemanimu berubah, meskipun aku tau berubah
bukanlah hal yang mudah, tapi percayalah 1% jadi versi terbaik setiap
hari jauh lebih baik daripada 100% menderita di ujung takdir” jawab
Tarizna penuh keyakinan.

Tapi apakah benar pria itu dapat meyakinkan gadis yang masih
dipeluk erat trauma??, atau semua situasi yang terjadi adalah karya indah
manipulasi??. Kata bisa saja di rangkai, namun hati tak bisa sedikitpun
berdusta, semua sudah tak sama lagi, jiwa yang dulunya utuh pernah
dihancurkan berkali-kali, membuat gadis itu kehilangan arti cinta yang
sebenarnya.

“Ma-ma-maafin aku, sebenarnya a-aku nggak bisa mencintai kamu


sepenuhnya, aku pernah hancur sehancur-hancurnya sebelum kamu hadir
di hidupku, itu sebabnya aku hanya mencintaimu dari sekeping pecahan
rasa, ma-maaf” batin Tarizna sembari memandangi wajah lelaki itu.

62 | K a m i S a d e w a
Mencintai berkabut luka adalah sebuah kesalahan yang sangat
fatal. Menerima seseorang ketika hatimu masih berantakan adalah keliru
yang bodohnya sengaja di rancang.

Dia sadar tetapi menolak untuk sadar, menepis semua harapan,


dengan menjadikan diri sendiri sebagai satu-satunya pusat harapan yang
dapat diandalkan olehnya. Dia tidak berekspektasi lebih kepada
datangnya seseorang, pasrah kepada takdir, dia tetap berjalan dengan hati
yang terkilir. Tarizna gadis itu terus melawan badai, memecah ombak,
menghancurkan karang, bak gelombang hilang arah, semua di terjangnya
tanpa pengecualian.

Mimpi masih menjadi ambisi, meskipun pait sudah terlebih


dahulu dirasakan, mereka yang melihat hanya sibuk berbicara,
mengembangbiakan benalu yang sanggup menjadi jembatan
masalalunya. Sulit untuk gadis itu melangkah di bawah tekanan ego lain,
ingin rasanya ia bebas bermimpi mengukir bintang hingga
menjadikannya cahaya paling terang di dunia, tapi, apa boleh buat
tekanan demi tekanan tak dapat di tepis dengan kata.

“ Tuhan, aku juga mau, aku juga mau merasakan apa yang mereka
rasakan tapi apakah mungkin mereka juga sepertiku?, lantas apa yang
harus hamba lakukan?. Jika ini memang ujian yang harus hamba tempuh,
izinkan hamba mengerjakan ujian ini dengan tepat dan baik.” Untaian-
untaian doa yang terucap dari bibir tipis gadis itu.

Separuh pahitnya hidup, sudah pernah ia cicipi dengan sepotong


luka yang menemani sembari meneguk goresan paling pedih di hati.
Cercahan, fitnahan, tekanan, penghianatan, menjadi bumbu pelengkap
depresi. “Aku akan terus berjalan meski kaki harus berdarah, aku akan
terus menjelma bak badai siap menerjang, meski aku tau aku hanyalah
gadis bersenjatakan mimpi. tapi aku siap kok terjun di medan takdir” ujar
Tarizna meyakinkan dirinya.

Hari demi hari dilaluinya, ia tetap yakin bahwa takdir tuhan itu
indah yang nikmatnya tak terbatas, meskipun terkadang mereka dapat
membuatnya ragu akan hal itu. Seperti yang kita tau, Tarizna ya gadis

63 | K a m i S a d e w a
yang kini dipaksa melahap kenyataan tanpa izinkan untuk meneguk
realita.

“Duhhh, kamu kenapa sih, segitunya banget, malem sampai nggak


tidur cuma buat ngerjain tugas yang belum tentu hasil kerjamu dilirik
guru, hahaha” ledek Rena sembari tertawa renyah.

“ Kamu ini aneh banget ya Ta, ngapain coba kamu mati-mati buat ngejar
mimpimu dan ambis banget buat jadi pengusaha sukses, sampai-sampai
kamu mengabaikan semua orang yang memberikanmu atensi? Cuma
demi khayalan semata dan ambisi yang belum tergapai” gumam Lisa
dengan raut muka yang mendefinisikan heran.“Lagian nih yah Ta, kita
itukan cewek, pasti kalau kita nanti berumah tangga kita tuh bakal ujung-
ujungnya di dapur, ngelayani suami, ngerawat anak, jadi intinya tuh
kalau kamu pengen kaya, besok cari aja cowok pengusaha yang sukses,
yang kaya tujuh turunan, simplekan?” cerocos Riana yang kemudian di
iyakan oleh Lisa dan Rena, “bener banget tuh Ta, udalah sekarang kita
have fun aja, lagian jalan kita masih panjang” sambung Lisa. Tarizna
melemparkan senyum andalannya, menarik nafas dalam-dalam dan
kemudian berkata “Wah idemu itu sangat cemerlang, tapi sayangnya, aku
tidak ingin menjadi berbie, yang duduk cantik, berdandan, dan
menunggu seseorang memilikinya, sembari berlomba-lomba
memperbaiki parasnya” Semua terdiam dan saling bertatapan, tak ada
yang berani menyangga. Tarizna kembali tersenyum dan kemudian
melanjutkan perkataannya “Jadi jangan mau yah seperti berbie, nanti
seseorang yang memilikimu kemungkinan besar adalah banci” sontak
ucapan Tarizna tersebut membuat seisi ruangan kembali bertatapan
dengan sorot mata yang tampak kebingungan. “Loh kenapa tiba-tiba
membahas banci, apa hubungannya?” tanya Lisa yang mewakili
keheranan Riana dan Rena. “karena, laki-laki yang memiliki atau bahkan
bermain berbie sering dianggap sebagai laki-laki banci, karena bukankah
barbiekan mainan perempuan?” jawab Tarizna tetap santai, semua orang
di ruangan itu langsung menganggukan kepala pertanda mulai paham
akan topik yang sedang bicarakan.

5 tahun kemudian………..

64 | K a m i S a d e w a
“Woy Ian, kamu inget Tarizna nggak?” tanya seorang pria yang
tak lain dan tak bukan adalah Aldo. “Tarizna, yang gamonin aku dulu pas
SMA ?” tanya Andian balik, “Nah itu dia, kamu tau nggak?, sekarang dia
tuh viral sebagai pengusaha muda yang kaya raya, nih ya bro gua kasih
tau, perusahaannya sendiri tuh ada 6 cabang, banyak banget kan, gila,
kamu nggak nyesel bro?” tanya aldo sembari menyenggol lengan milik
Andian, Andian terdiam sejenak sembari memandang lurus ke arah tv,
setelah beberapa menit terdiam Andian memutuskan untuk meninggalkan
Aldo sendirian.

Di lain tempat……….

“Aku nggak nyangka kita bisa sejauh ini, aku juga nggak pernah
menyangka hidupku bisa berubah seindah ini, aku nggak tau harus
bagaimana aku bersyukur pada tuhan, telah mendapatkan seseorang
sepertimu” ucap pria berjas hitam pada wanita yang ada di sampingnya
itu. “aku juga nggak nyangka ternyata buku usang yang aku pilih dulu
adalah buku yang tepat dan memberikanku banyak pelajaran, membuatku
paham apa itu hidup yang sebenarnya”

Dua insan itu kini saling bertatap, sembari melemparkan senyum


bahagia yang benar-benar lepas. Sekarang antara cinta dan mimpi sudah
di genggam erat oleh keduannya, usaha menjadi rekaman paling indah
perjalanan penuh lika liku. Kini semua mata memandang takjub, ocehan
terbungkam oleh hasil yang tak terduga. Dan gadis itupun akhirnya hidup
bahagia.

65 | K a m i S a d e w a
Diam-diam Suka Kamu

Ciptaan : Ratna Sholehatin

Aku bernama Ratna aku bersekolah di SMA negeri 5 jember. Saat


ini SMA sedang mengadakan pertandingan sepak bola antar sekolah di
Jember dan akan ada tim sepak bola yang katanya ada pemain yang
keren-keren.

Namun, aku yang tidak terlalu suka sepak bola. Tidak terlalu
bersemangat. Dan pada saat pertandingan aku di tugaskan untuk menjadi
PMI. Membantu pemain jika ada yang mengalami cedra dan lain
sebagainya.

Sekolah begitu ramai meneriaki seorang bernama Rafi… rafi…


rafi… dan aku baru ngeuh. Ternyata Rafi adalah salah satu kapten tim
sepak bola dari SMK negeri 3 Jember . Aku yang tidak tahu pun cukup
ngangguk-ngangguk dan biasa aja tuh. Ganteng sih tapi kayanya jutek
gitu orangnya gak ada senyum-senyumnya ucapku dalam hati. Setelah
66 | K a m i S a d e w a
permainan berlangsung selama 1 jam akhirnya tim kebanggaan cewek
cewek pun tampil. Entah di menit keberapa sang kapten sepak bola
mengalami cedra karena ketidak sengajaan dari tim lawan yang membuat
dia jatuh dan susah untuk berdiri. Sebagai tim PMI aku dengan gesit
memapah dia untuk pergi ke UKS. Dan saat ngobrol di UKS ternyata dia
tidak sejutek yang aku bayangkan. Dia ternyata orang yang humble dan
mudah bergaul. Dan dilihat lebih dekat ternyata emang tampan. “gak
usah liatin kaya gitu nanti lho jatuh cinta”. Katanya. Membuat aku
tersipu malu dan pasti pipi ini sudah seperti kepiting rebus. Dan ketika
sudah enakan dia dijemput teman-temannya untuk pergi ke lapangan
lagi. “ratna, lu ngelamun?” Fitri mengagetkanku “enggak kok. Aku
gelagapan.“lu juga suka dia kan? Katanya gak suka sepak bola tapi sama
pemainnya kok jadi salting gitu sih? aku hanya nyengir. Ternyata aku
juga diam diam suka.“ jangan jangan Ratna suka yah sm Rafi”ucap si
Fitri “Ihh ngga tadi aku Cuma hanya kegelapan aja” “ cie Ratna lagi
diam diam suka nihh” ucap si Fitri” “ Rafi pun senyum-senyum”

Rafi pun tersenyum saat aku obatin, telah selesai di obatin Rafi pun
kembali ke tempat pertandingan sepak bola tersebut.Ratna pun
menyemangatin si Rafi “ ayo Rafi semangat” ucap si Ratna

Ratna pun malu saat Rafi menolehnya.pada akhirnya tim sepak


bola Rafi pun menang mengalahkan tim musuhnya Rafi pun senang
melihat tim Rafi menang.“Alhamdulillah ya tim mu menang” ucap si
Ratna “iya nih hehe” ujar si Rafi “ gimn cape ga Rafi?” tanya si Ratna ke
Rafi“ ya lumayan cape juga si hehe”Ratna mengelap air keringat di
kepala Rafi. Rafi pun tersenyum melihat Ratna mengelap air keringat si
Rafi.“ Cie cieeeee Ratna “ ejek si Fitri “ ada yang lagi suka suka diam
niiiii” Ratna pun merasa malu saat diejek oleh Fitri.“ ishhh jngn gitu atuh
Fitri” keluh si Ratna “ diem diem ak perhatiin Rafi ternyata ganteng juga
ya fit” kata si Ratna “ cie ada yg lagi suka sm Rafi niii” ejek si Fitri

Selepas selesai pertandingan sepak bola Rafi membereskan


pakaiannya untuk Persiapan pulang. Rafi pun menawarkan Ratna
mengajak pulang bareng .Ratna pun mau diajak Rafi pulang bareng.“
67 | K a m i S a d e w a
Ratna gimn mau ga pulang Sama aku mumpung aku baik nih” tawaran si
Rafi “ Emm.... gimn yah fi” keluh si Ratna “ Udah ayo rat jangn
kebanyakan mikir” kata si Rafi “ iya iya sebentar lagi ngambil tasku”
Kata ratna

Pada perjalanan Ratna dengan Rafi Ratna pun malu malu saat di
bonceng si Rafi Ratna terdiam dan bingung mau bicara apa dengan
Rafi.“ rat kamu laper gak?” tanya si Rafi ke Ratna “ emm... Ngga raf
knp?” “ aku laper nih mampir ke warung baso dulu ayo rat” ajak si rafi.
Awalnya Ratna menolak ajakan si Rafi dan akhirnya mereka berdua
mampir ke suatu warung baso

Di Deket tempat pertandingan sepak bola tersebut.

“ Mau pesen apa dek?” tanya si bapak jual baso“ ee.... Baso 2 porsi ya
pak” “ Minumnya dek?” tnya bapak baso “ es jeruk aja pak 2 yah” “
okeee”

Selepas selesai makan baso Ratna dengan Rafi pun cabut nganter si
Ratna pulang ke rumahnya “ Akhirnya smpe juga ya dirumahku rat”

“ Hehe iya ni raf “

“ Makasi yaaa Uda nganter ak raf” ucap Ratna “ iya sama sama Rat”
sahut Raffi.

Liburan ke Pantai Papuma

Liburan akhir tahun bulan Desember telah tiba. Aku mendapatkan


jatah libur selama 2 Minggu. Tentunya aku tak ingin menyiakan
kesempatan ini untuk pergi berlibur. Akhir tahun ini Ayah dan Ibu
mengajakku berlibur ke pantai, tepatnya di Pantai Papuma. Kebetulan
lokasi rumahku dengan pantai papuma tidak membutuhkan waktu
berjam-jam, hanya 3 jam untuk sampai ke sana. Aku dan keluargaku
berangkat pagi hari, karena udara pagi yang segar tentunya kami ingin
menghindari kemacetan. Kami berencana seharian ingin bermain di
Pantai dan pulang di malam harinya.

68 | K a m i S a d e w a
Akhirnya kami sampai pukul 13:00, ternyata meskipun kami
sudah berangkat pagi ternyata kamu terjebak macet juga. Karena liburan
kali ini bertepatan dengan liburan akhir tahun. Setelah berkemas sampai
jam 14:00, kami memutuskan untuk berjalan kaki sepanjang
pantai.“Ayah, lihatlah itu anak kecilnya berenang sampai ke tengah,
ucapku secara antusias.” “Ga heran lagi, sepertinya itu penduduk asli di
sini, makanya santai aja berenang meskipun masih kecil, ujar Ibu
menyahuti.” “Iya sih, iri deh sama adiknya udah pandai berenang,
sedangkan aku ga bisa berenang, tuturku.” “Ya kalau kamu tinggal dekat
pantai mungkin kamu juga akan mahir berenang tanpa adanya les renang.
Mental orang di dekat laut ini udah kuat, jadi mereka tidak takut untuk
mencoba, ucap Ayah.” Setelah berjalan hampir 2 jam, terdengar suara
adzan. Kami memutuskan untuk mencari tempat istirahat dan sholat
Ashar di sana.Setelah selesai kamu lanjut berjalan ke tempat mobil kami
yang terparkir tidak jauh dari tempat kami berjalan. Setelah
menunjukkan pukul 17;10 akhirnya sampai, kami memutuskan duduk di
tenda-tenda yang ada di sini. Kamu memesan es kelapa muda dan juga
mi rebus. Kami menikmati ini sambil menunggu sunset di sore harinya.
Hal ini jarang untuk diabadikan, maka dari itu aku memotret sebanyak
mungkin pemandangan di sini. Kami akan pulang setelah Isya nantinya
agar tidak terlalu larut malam sampai di rumah. Liburan kali ini sungguh
mengasyikkan.

Pergi pada malam hari dengan harapan sampai pantai pagi hari
dan dapat menikmati sunrise. Pantai yang akan di kunjungi yakni pantai
payangan.Lokasi pantai tersebut berhiaskan pasir putih dengan air laut
yang jernih. Sesampainya di pantai pada pagi hari ayah dan ibu
memutuskan untuk mendirikan tenda untuk beristirahat. Sesuai
ekspektasi bahwa pemandangan sunrise pantai yang indah dinikmati oleh
keluargaku dengan penuh sukacita.

Seluruh keluargaku tampak senang dan antusias menikmati waktu


bersama untuk liburan akhir tahun ini

Where We Going
69 | K a m i S a d e w a
Ciptaan : Reifandra Ian Sugiarto

Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah. matahari pun muncul tanpa
rasa malu memancarkan sinarnya. agenda Zelin dan Kansa hari ini adalah
pergi ke surabaya untuk berlibur. tak ketinggalan juga mereka mengajak
sahabatnya Opang Nabil dan anak semata wayangnya yang masih bayi,
Galang. dengan menaiki mobil pribadi mereka berangkat ke Surabaya.
nampak raut wajah bahagia terpancar dari mereka. bahwasanya, hari
yang mereka nanti-nantikan pun tiba disela-sela kesibukanya.

Sorak-sorai pun mewarnai kegembiraan mereka saat perjalanan


dari Jakarta menuju ke Surabaya. Nabil yang saat itu mengendarai mobil,
terlihat sangat semangat. dan saking semangatnya, Nabil menancap gas
dengan kecepatan 120km/jam dijalan tol yang tak begitu ramai.

"Nabil, jangan ngebut-ngebut, bahaya." tegur Zelin kepada Nabil.

"tenang, Mi. Nabil kan sudah ahli menyetir. kita percayakan saja sama
Nabil." sahut Kansa yang ketika itu duduk di jok depan bersama Nabil.

"tapi, kalau kamu capek. biar aku yang ganti menyetir." lanjut Kansa
menawarkan diri kepada Nabil.

"santai saja, Bro. mataku masih segar bugar. mending sekarang kalian
istirahat saja dulu. nanti jika sudah sampai aku bangunin kalian." jawab
Nabil.

"sepertinya, mataku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. capek


tertawa terus. dari tadi bercanda mulu sama kalian. mending, sekarang
aku tidur saja dulu, supaya nanti mash tetap segar ketika sudah sampai di
Surabaya." sahut Opang sembari menimang Galang dalam pangkuanya.

"baiklah. kalian istirahat saja dulu. nanti aku bangunin ketika sudah
sampai." sahut Nabil

70 | K a m i S a d e w a
"kamu beneran belum capek?" Ucap Kansa mengulang pertanyaan nya
kepada Nabil

"belum,Bro. santai saja. Mending sekarang kamu istirahat saja dulu."

"oke. jangan dipaksa untuk menyetir kalau sudah capek. sekarang aku
tidur dulu, ya."

Beberapa saat kemudian semua tertidur, kecuali Nabil yang


mengemudi. kilo meter demi kilo meter Nabil lalui dengan begitu cepat.
rasa kantuk dan lelah mulai ia rasakan. berat, dan bertambah semakin
berat mata nya untuk tetap bisa terjaga agar tidak terpejam.

Untuk menghilangkan rasa kantuk dan lelahnya, Nabil memutar


musik kesukaanya. sesekali ia ikut berdendang mengikuti alunan lagu
yang ia putar. namun rasa kantuk dan lelahnya tak hilang begitu saja.
jalan yang tadinya lurus tanpa hambatan, terasa berkelok-kelok penuh
dengan halangan. rasa kantuk dan lelahnya bisa hilang ketika mobil yang
ia kendarai terlibat kecelakaan tunggal menabrak pembatas jalan.

"brak.....Semua terjadi begitu cepat. Galang , Nabil dan Opang


mengalami luka-luka. hanya Kansa dan Zelin yang merasa dirinya baik-
baik saja. "Nabil, apa yang baru saja terjadi?? kenapa mobil nya berputar
arah?? apakah kamu mengantuk?" tanya Zelin kepada Nabil, Nabil hanya
terdiam dan menangis, tanganya gemetar ketakutan. "Galang, kamu
enggak apa-apa kan, Nak? Opang, kamu enggak apa-apa, kan?" lanjut
Zelin memastikan Galang dan Opang dalam keadaan baik. Selang tak
berapa lama banyak orang yang berdatangan untuk membantu. suasana
berubah sangat mencekam ketika mobil Ambulance hilir mudik ke
tempat lokasi kejadian. Galang menangis sejadi-jadinya. Opang,Nabil
lemas tak berdaya. satu persatu mereka di bawa oleh mobil Ambulance.

"Pi. apa yang terjadi?? kita mau kemana?? Kenapa Galang tidak
ikut dengan kita??" tanya Zelin kepada Kansa yang terlihat dalam
keadaan baik diantara lainnya. "kita akan ke sesuatu tempat terindah, Mi.
ke buana keabadian. Tempat yang berbeda. Biarkan Galang tumbuh

71 | K a m i S a d e w a
dewasa dengan kemandirian nya." Ucapnya sembari tersenyum melihat
Galang, Opang , Nabil pergi dibawa mobil Ambulance.

PERPISAHAN

Ciptaan : Rendra Bagus Prayoga

Hai perkenalkan nama aku Rendra, ketika semua orang


menceritakan tentang kehebatan orang tuanya, menceritakan tentang
liburan bersama keluarga nya, menceritakan tentang keharmonisan
keluarganya. Tak heran jika aku diam dan merasa iri dengan mereka
yang mempunyai hal hal yang mewah ituu.

Pikiran ku terbayang ke masa lalu.

Dimana barang barang yang berterbangan, nada bicara yang


saling membentak, jeritan mama dan amarah yang menyelimuti ayahku.
Dan aku hanya bisa terdiam, meringkuk dengan rasa ketakutan.

Pada waktu itu, aku belum mengerti apa yang menyebabkan


mereka bertengkar. Dan aku juga belum mengerti apa yang sedang
mereka lakukan. Yang aku tahu ialah mereka dua orang yang saling
mencintai. Jika tidak, mengapa mereka menikah? Pikirku di masa itu.
Semakin bertambah nya waktu, aku pun menyadari bahwa terjadi
keretakan pada hati mereka.

Tapi, di balik semua pertengkaran itu, aku hanya bisa berdoa dan
ingin mereka berdamai dan saling mencintai seperti dulu lagi. Disini aku
hanya ingin kedamaian dan tidak ada pertengkaran lagi di dalam rumah.
72 | K a m i S a d e w a
Namun, Tuhan mengabulkan doa ku dengan cara berbeda. Di saat
aku meminta kedamaian dan tidak ada pertengkaran lagi di dalam rumah.
Tuhan bekerja di luar permintaan ku. Pada masa itu, aku bisa di bilang
masih menjadi anak anak yang belum tau tentang kata
“PERCERAIAN” , dan aku masi berharap mereka saling mencintai,
saling sayang seperti sedia kala. Namun, sepertinya aku salah. Mereka
masih tetap bertengkar, mereka masih tetap saling membenci, dan saling
menhina.

Ketika anak anak yang lain bermain dengan rasa ceria dan
bahagiabahagia, aku hanya bisa merenung dan menopang semua beban
di pikiran ku. Aku tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi, tetap saja,
sekuat apapun aku menahan beban itu, aku merasa lemah dan beban itu
menindih ku dalam kesedihan yang sangat mendalam.

Mama, Ayah

Kalian tidak perlu untuk bersatu lagi, cukup menjadi orang tua ku , dan
hidup lah berbahagia dengan cara kalian masing masing.

Mama, Ayah

Kalian tidak perlu untuk mengkhawatirkan aku, aku bahagia dengan


jalan yang di berikan Tuhan kepada ku.

73 | K a m i S a d e w a
AKU KAMU, DAN KISAH
AKHIR KITA

Ciptaan : Resti shellina putri

“HAIKALL SEBENTAR YAA?? PAKAI SEPATU” teriak ku pada


haikal yang berada di ruang tamu. Aku buru buru memakai sepatu lalu
mengambil tas dan hp yang ada di meja belajar. Aku menuruni tangga,
Ku liat Haikal sedang duduk sambil memainkan hp

“BUNDAA, BERANGKAT YAA?? “ ucapku pada bunda sambil


mengambil roti yang sudah di siapkan.

“susu nya di minum dulu sayang” ucap bunda

“hehe iya bunda, berangkat yaa” aku meminum susu itu lalu bersalaman
dengan bunda

“Haikall, yukk berangkat” Ucapku pada haikal.

“udah? Gaada yang ketinggalan? “ tanya Haikal

“Ga ada, udah semua” jawab ku meyakinkan


74 | K a m i S a d e w a
“Good girl, ya udah yuk. Bunda duluan ya bun” Haikal mendatangi
bunda lalu pamitan..

Aku Nabil Adiptamarka atau biasa di panggil Nabil atau Nana


atau biasanya Abil, dan dia adalah pacar ku serta rumah ku untuk
kembali Haikal Ananda Pratidina atau biasa di panggil Haikal. Dia
adalah orang paling spesial, dia cuek tapi dia perhatian, entah dari mana
aku tiba tiba suka sama dia, menyatakan cinta padanya dan entah dia tiba
tiba merima ku, Aku malu karna kenapa aku yang nembak? Haha tapi
aku bahagiaaa sekali sama dia, walaupun sifatnya yang cuek, but ILOVE
YOU SO MUCH HAIKAL ANANDA PRATIDINA.

“Haikal, pulang nya beli es krim yuk? “ ajak ku di kantin sekolah.

“boleh, tapi aku ada basket bentar, habis itu aku ijin, nemenin bentar
gapapa? “ tanya Haikal

“gapapaa kok” ucapku.

“Ya udah ntar mau ke warung bu sri nunggu situ, atau mau nunggu di
deket lapangan? “ tanya Haikal lagi

“Mau di deket lapangan aja, mau liat pacarku main basket” ucapku.

Sepulang dari beli es krim. Suara hp ku getar, aku melihat notifikasi


tersebut Haikal Jagoan Neon

H : udah makan sayang?

N : belum..

H : kenapa belum?

75 | K a m i S a d e w a
N : males, aku mau cari molly

H : emang molly kemana?

N : gatau hilang ihhh

H : ilang dimana?

N : HAIKAL KALO AKU TAU GA BAKAL AKU CARIIII!!!

H : wkwkwk iya juga, makan dulu, nanti aku kesana kita cari bareng
bareng

N : bener ya??!

H : iya nana sayangg

Haikal sudah sampai di rumah Nabil dengan membawa kandang kucing

“Assalamu’alaikum, permisii” ucap Haikal

“Waalikumsalam, HAIKALL??? MASUK KAL GA DI KUNCI AKU


LAGI MAKANN” teriak Nabil .

Haikal mengampiri Nabil yang berada di ruang tv.

“naa... lama bangett makan nya” tanya Haikal

“Sabar bentar lagii inii” jawab Nabil tak melihat Haikal

“Ohhh aku ga di liat nih? Gitu kamu ya cuman gara gara Molly ilanggg”
ucap Haikal.

“ GA GITUUU IHHH.... EH APA ITUU??? KOK KANDANG MOLLY


ADA DI KAMU KAL??? “ Nabil kaget, sejak kapan kandang molly ada
di Haikal.

“wkwk bub, kan kemarin kamu ke rumah aku bawa molly? Terus kamu
nitip molly karna lagi marah sama molly” Haikal tertawa karna pacar nya
tidak ingat kalo kucing nya di titipkan.
76 | K a m i S a d e w a
“OHH IYAAA, KOK KAMU GA BILANG SII?? “ ucap Nabil lalu
pergi mengampiri Molly

“Kalo aku bilang kamu pasti langsung pergi ke rumah aku, ga bakal
makan” ucap Haikall.

Haikal melihat Nabil menggendong Molly, Wajahnya kesal..

“oh gitu sekarang, aku disini ga di anggep. Fine fine aku pulang aja,
PACARAN AJA SAMA MOLLY ITUU” ucap Haikal meninggikan
suaranya.

“HAHA GA GITUU SAYANGG, SINII SINII PELUK DULUU,


MOLLY JAUH JAUH DULU SOALNYA MOLLY BELUM MINTA
MAAF SAMA AKU” jawab Nabil lalu mengampiri Haikal yang berada
tidak jauh dari tempatnya. Nabil memeluk haikal dengan erat “SAYANG
HAIKAL BANYAK BANYAKK” ucap nabil “sayang aku apa Molly”
tanya haikal “KAMUU DONGGG” jawab nabil lagi. Haikal
mengeratkan pelukan nya juga “aku juga sayang bangett sama nana”
ucap Haikal “ke laut yuk? “ ucap ku “yukk, siap siap gih” jawab haikal.
Aku langsung siap siap, dan berpamitan pada bunda.

Bahagia itu yang aku rasakan, melihat matahari yang akan


terbenam, melihat bersama makhluk yang sekarang bersama ku, aku
beruntung mendapatkan seseorang seperti dia, manusia paling nyebelin
juga romantis yang selalu ada buat aku apapun itu, selalu menjaga ku
setiap waktu, Ya dia menepati janji nya pada bunda dan ayah untuk
selalu menjaga ku dan tidak menyakiti ku.

“Aku nanti mau keluar sama temen, mau ikut? “ tanya haikal

“engga deh kal, capek bangett... kamu aja deh, kapan kapan aja aku”
jawab Nabil

“Ya udah, mau pulang? Apa mau makan dulu? “ tanya Haikal lagi

“Makan dulu terus pulang, yuk” ajak ku.

77 | K a m i S a d e w a
Kita makan di dekat laut, pemandangan yang indah menyempurnakan
hari ini.

“cekrek” suara kamera Haikal terdengar..

“KAL MOTOIN AKU KAMU?? “ tanyaa aku dengan nada kesall

“HAHA LUCU KAMU SAYANG” haikal tertawa lalu memperlihatkan


hasil fotonya.

“MALESIN BANGEETT, AKU JELEK BANGETT” ucap Nabill

“baguss tauu, cantik kamuu. Ini bakal jadi kenang kenangan kalau kita
disini lagi bahagia” ucap Haikal sambil melihat foto itu.

Jam sudah menunjukkan angka 7. Mereka pulang, Haikal mengantarkan


Nabil ke rumah lalu pergi ke basecamp untuk bertemu teman teman nya.

Bayu temen Haikal

B : send poto*

B : pacar kamu tuh

N : GANTENG BANGETT WKWK

N : eh btw itu siapa? Cewe?

B : iya, foto bareng cewe, si cewe nya ngajak di iyain sama si haikall

B : Marahin bil, aku dukung wkwk

N : AWAS YA KAMU HAIKALL

N : okeii makasih info nya bay

Haikal Jagoan Neon

N : kal?

78 | K a m i S a d e w a
N : jawab dulu

N : cih, pasti sedang asik asikan dengan CEWE CANTIK ITU

N : ya udah lanjutin aja deh

*anda memblokir kontak ini*

Nabil melemparkan hp nya ke arah kasur, kesal dengan haikal,

“Katanya sayang aku, tapi fotbar sama cewe lain” ucap nabil kesal

Beberapa jam kemudian..

Suara ketukan pintu kamar nabil terdengar

“Abill... bunda masuk yaa? “ ucap bunda

“iya bun, kenapa bunda? “ tanya nabil

“Haikal telpon bunda, katanya kamu ngeblokir WA haikal? Terus di chat


di aplikasi lain ga di jawab? Kenapa emang? Ada masalah kalian? “
tanya bunda

“tau lah bun, kesel sama haikal akuu” ucap Nabil lalu tidur di kasur

“Buka gih blokiran nya, ga kasian emang? “ tanya bunda lagi.

“NGAPAIN KASIAN, DIA AJA GA KASIAN SAMA PERASAAN


AKU BUNN” Nabil teriak di bawah bantal, ia menangis.

“Udah bunda keluar aja, Abil mau tidur capek. “ ucap Nabil

Pagi nya..

“hari ini bareng ayah dulu ya” ucap ayah di ruang makan

“memang, aku gamau sama Haikal, tapi kenapa tiba tiba ya? “ tanya
Nabil.

79 | K a m i S a d e w a
“Nabil kecelakaan, kemarin katanya mau kesini, Cuma tiba tiba hujan
deres Haikal ga bisa ngendaliin motornya” ucap bunda

“YAH, ANTAR AKU KESANA AJA YUK KE RS” jawab Nabil tergesa
gesa.

Nabil mengampiri Kamar Haikal yang sudah di beritahu oleh perawat.


Nabil memasuki kamar tersebut, ia kaget ada orang asing berada di
kamar tersebut.

“permisi...? “ ucap nabil.

Haikal dan cewe itu langsung tertuju ke pintu tersebut.

“Oh maaf ganggu, ntar aku kesini lagi aja” jawab nabil lalu bergegas
keluar

“Abill sini” ucap Haikal

“kesini aja, saya yang keluar” jawab cewe itu. Dia langsung pergi dari
ruangan tersebut tidak lupa berpamitan. Nabil segara datang ke Haikal
berada

“Ga sekolah bub? “ tanya haikal

“BAB BUB BAB BUB, BABI KALI, kita udah putus ya” jawab Nabil.

“sejak kapan? “ Haikal kaget, perasa

Kemarin tidak ada kata putus

“sejak cewe itu ada. Kamu selingkuh kan?? “ tanya Nabil.

“ ASTAGHFIRULLAH ABILL, AKU SAKIT LOH DI TUDUH


SELINGKUH” ucap Haikal dengan nada sedikit tinggi.

“dia itu temen ku dulu, pas SMP, nama nya kirana” jelas Haikal

“Kirana? Orang yang dulu kamu suka? “ tanya Nabil

80 | K a m i S a d e w a
“dulu bukan sekarang” jawab Haikal

“sapa tau suka lagii” ucap Nabil

“APASIH ENGGA ABILL SAYANG” kata Haikal

“gatau lah, aku mau balik, mau sekolah. Kamu jangan lupa makan”
setelah Nabil berkata seperti itu, ia pergi meninggalkan Haikal di
ruangan itu.

Beberapa harii kemudian..

Mereka tidak pernah bertemu, bahkan Chatan, Wa Haikal aja masi


di blokir oleh Nabill. Nabil sebenarnya kangen pada Haikal hanya saja
dia masi kesal pada Haikal dan cewe itu, Ia juga mendapat kabar dari
Bayu kalo Haikal dan Kirana dekat lagi.

Sudah hampir 2 minggu tidak ada komunikasi pada mereka,


Haikal juga sudah keluar dari rumah sakit tetapi tidak pernah
menghampiri Nabil atau menjelaskan pada Nabil. Mereka kadang
berpapasan tetapi tidak ada kontak mata pada mereka

“asingg ya? “ ucap nabil

“kenapa bil? “ tanya Nata teman dekat Nabil

“kayaknya haikal nanggepin perkataan ku waktu itu pas aku bilang putus
deh” jawab Nabil

“lo si, nyesel kan? Udah lah cowo masi banyak ga haikal doang. Udah
mending kekantin” ajak Nata agar Nabil tidak terlalu memikirkan Haikal.

Sebulan berlaluu...

“ting... “ Suara notifikasi dari nomor asing. Nabil membuka pesan


tersebut

081 salah satu salah semua

81 | K a m i S a d e w a
081 : send locations

081 : Gue Kirana, kalo lo ga cupu kesini

“Apaan dah kirana, mau ngapain lagi tuh anak, pacar gue di ambil, kali
ini apalagi” ucap Nabil kesal. Ia langsung siap siap dan mengampiri
tempat tersebut, di Pantai itu tempat biasanya Haikal dan Nabil kunjungi
hanya saja beda tempat.

Notifikasi masuk lagi dari kirana

081 : hadap ke arah selatan.

Nabil langsung melihat ke arah selatan.

“Haikal... “ bibir Nabil bergetar, ia tidak ingin nangis sekarang.

Ya benar, itu Haikal. Haikal langsung mengampiri Nabil yang berdiam di


tempat.

“Maafin aku bil, aku ga masuk untuk nyakitin kamu apalagi


nyelingkuhin kamu, aku sayang sama kamuu” Ucap Haikal dengan
mengenggam tangan Nabil

“lalu cewe itu...? “ tanya Nabil

“ia.. dia memang orang yang dulu aku suka, tapi itu dulu, sekarang kan
ada kamu, aku memang sama dia akhir akhir ini deket, tapi bukan
pacaran atau selingkuh, Dia suka sama Bayu, aku bantuin dia buat
deketin mereka dan ya mereka sekarang pacaran” Ucap Haikal, lalu di
arah timur Kirana dan Bayu datang

“MAAF BILL, GUE GA MAKSUD BUAT NGEREBUT PACAR LO,


GUE CUMAN MINTA BANTU” teriak Kirana

“dan maaf.. kalau aku menjauh sama aku, aku malu, aku bingung juga,
kata katamu di rumah sakit bilang kita udah putus. Kalau aku tiba tiba
nyamperin kamu, kamu pasti tambah ilfil, aku minta tolong ke Bayu buat
jagain kamu, makanya dia selalu nongol tp kata Bayu kamu selalu nolak,
82 | K a m i S a d e w a
terus kata Kirana suruh ngelakuin ini, ternyata kamu dateng, makasihh
ya, aku gatau hubungan kita sekarang gimana, but I LOVE YOU” Jelas
Haikal.

“aku masi mau kamu, kita jalanin lagi ya? Maaf udah salah paham.
Thank u and I love you too Haikal “ jawab Nabil

“for what? “ tanya Haikal

“Thank’s for loving me way i am” ucap Nabil

Haikal memeluk Nabil erat, begitu pun sebaliknya nya. Benar pantai itu
selalu menjadi saksi bisu antara Haikal dan Nabil.

“I LOVE YOUUU NABILLLLL” teriak Haikal

“Hahaha, I LOVE YOU TOO HAIKALL ANANDA PRATIDINA “


jawab nabil dengan teriak.

Ya mereka bersama kembali setelah tumbang nya percintaan mereka,


Dari situ aku berpikir ternyata masalalu tidak selalu menarik orang yang
kita cintai kedalam pelukan mereka lagi.

83 | K a m i S a d e w a
Payung Hitam

Ciptaan : Rizky Maulidia

TERIK membakar kota. Beberapa gumpalan awan abu-abu tua


tampak di langit. Perlahan bergerak, bagaikan orang tua bongkok yang
memikul beban berat di punggungnya. Angin terhalang berembus. Jalan
kota macet. Udara pengap. Saya sudah membuka semua jendela agar
angin yang malas berlari bisa lebih cepat mengusap kulit yang basah oleh
keringat."Nenek, mau ke mana? Sudah rapi. Panas begini mau pergi
juga?" "Sekarang kan Kamis.""Besok Jumat kan?" sahutku
seenaknya."Kemarin Rabu," Nenek menimpali sambil tertawa. Kami
sering bercanda.Nenek saya sudah rapi dengan kaos hitam. Mondar-
mandir ke dapur, kamar tidur, dan kamar mandi. Saya
memperhatikannya sambil membolak-balik majalah wanita. Sesekali
saya mengamatinya lewat lirikan."Nek, panas begini jangan pakai kaos
hitam. Mengisap panas. Mau enggak saya kasih baju kaos putih atau pink
bermerek keren. Bisa menolak panas dan mengisap keringat. Katun
100%. Mau Nek? Kemarin saya baru membelinya." Tidak terdengar
suara Nenek. Mataku mencarinya. Tidak tampak. Saya terdiam sambil
lanjut membaca majalah yang menawarkan banyak produk bergengsi
buat ABG. Ada juga beberapa cerita menarik. Sesekali mengambil
ampiang manis dan renyah dari toples, yang dibawa nenek tiga hari lalu
dari kampung.Nenek hanya sesekali datang menengok kami. Ibu saya
84 | K a m i S a d e w a
adalah putri satu-satunya, anak perempuan tunggal Nenek. Kalau Nenek
datang, ia selalu saja punya acara, berkunjung ke teman-temannya atau
ikut seminar entah apa. Saya sibuk sendiri, sehingga tidak ingin tahu
lebih jauh tentang kegiatan Nenek. Ibu saya seorang guru. Berangkat
pagi pulang sore. Apalagi Bapak saya, seorang eksekutif yang
mengendalikan perusahaannya, meski sedang buang hajat di kamar
mandi.

Kami seperti punya kerajaan masing-masing, tidak saling


mengganggu dan menghormati satu sama lain.Ibu dan Bapak saya
sebenarnya patut menjadi presiden dan wakilnya, karena mereka sangat
demokratis. Saya tidak pernah mendengar kata tidak dari mulut mereka.
Mereka hanya menekankan pada tanggung jawab, yang sesekali saja
menegur saya kalau mereka sudah meragukan kebenaran tindakan saya.
Saya selalu berkeringat, memberikan jawaban atas pertanyaannya:
Mengapa? Saya harus menjelaskan perbuatan saya bahkan sering beradu
argumen untuk menghentikan irisan-irisan tajam dari kelanjutan kata
mengapa itu. Saya tidak tahu dari mana Ibu dan Bapak memperoleh
metode interogasi, yang bagaikan pisau komando pasukan khusus
itu.Kadang-kadang kami tegang tidak saling menyapa selama beberapa
hari. Tetapi dengan cara mendidik seperti itu, saya merasa aman dan
selalu menyiapkan pertanggungjawaban. Kami sering makan ke restoran
yang sederhana untuk membuang kepenatan. Terutama kalau Nenek
sedang mengunjungi kami. Saya sering merasa kehilangan kalau Bapak
pergi ke luar kota lebih dari tiga hari. Soal Ibu, saya tidak mau
berkomentar, khawatir kalau kalian akan bilang kepadanya, bahwa saya
sering berbeda pendapat dan sering tidak menyukainya. Saya suka Nenek
yang lembut tapi misterius.***Nenek meninggalkan rumah setelah
dijemput oleh seorang lelaki setengah baya dan seorang perempuan yang
rambutnya sudah disulam oleh benang-benang perak."Ora, Nenek pergi
ya. Tunggu rumah!" Nama saya Aura, tapi dipanggil Ora."Nenek pulang
jam berapa?""Biasa, mungkin jam enam. Kita kan punya janji ke
mall."Nenek tidak mau mengganti baju kaos hitamnya dengan baju kaos
putih atau pink yang saya tawarkan. Nenek juga membawa payung,
seperti kedua orang yang menjemputnya. Mungkin untuk menghindari
sengatan terik matahari, atau mungkin hujan yang turun

85 | K a m i S a d e w a
mendadak.Sampai jam enam sore Nenek belum pulang. Ibu baru saja
sampai.

Kami berencana akan ke mall jam tujuh malam, atau lebih malam
sedikit. Tetapi saya sudah lapar. Saya suka makan shabu-shabu dengan
kuah tomyam. Ini juga kesenangan Nenek, dan ia menyebutnya sop
Thailand."Handphone Nenek tidak bisa dihubungi," kata Ibu kepada
Bapak yang baru datang, sambil mondar-mandir ke kamar mandi dan
dapur entah menyiapkan apa. Ibu tampak gelisah. Saya sudah siap
memakai baju pink. Tetapi Ibu bilang, mengapa baju itu tidak diberikan
kepada Nenek. Saya bilang, Nenek tidak mau. Nenek pergi dengan kaos
hitam, topi hitam, celana komprang hitam, juga payung hitam.""Seperti
anak muda Bu. Nenek penuh semangat. Ke mana sih?""Kenapa Ora tidak
bertanya kepada Nenek?""Sudah Ora tanya, tapi jawaban Nenek tidak
jelas. Seperti hal yang sangat pribadi. Ya, Ora enggak mau
mengganggunya. Apalagi sudah dijemput temannya, yang juga
berpakaian hitam-hitam.""Itulah dunia Nenek," jawab Ibu seperti tidak
serius. Saya merasa ada yang misterius, tetapi saya memang tidak ingin
mengetahuinya. Sudah cukup banyak persoalan yang harus saya
selesaikan, baik dari meja kuliah maupun urusan pribadi saya. Pikir saya,
biarlah Nenek mengerjakan apa yang menurut Nenek baik, membuat
kebahagiaan. Lagi pula, Nenek sendiri tidak pernah mau
menceritakannya. Ibu juga begitu, apalagi Bapak. Sepertinya mereka
happy-happy saja, seperti saya juga.Telpon Ibu berdering. Saya melihat
Ibu yang dengan cekatan dan tergesa-gesa mendengarkannya."Jadi
Nenek sekarang di UGD?" Ibu memanggil ibunya sendiri, seperti aku,
dengan sebutan Nenek.

Semua orang di rumah memanggilnya dengan sebutan Nenek.Ibu


serius mendengarkan suara dari seberang. "Nenek tidak apa-apa?"Saya
terdiam, memandang Ibu. Ia menarik napas panjang. "Ya, ya tentu saja
boleh. Bertiga. Nenek naik taksi saja bertiga, kita ketemu di rumah
makan itu. Nenek masih ingat?"Ternyata Nenek dan kedua temannya
sudah sampai lebih dahulu. Seorang Kakek dengan rambut putih, topi
hitamnya ditaruh di atas meja di depannya, baju tangan panjang hitam.
Celananya biru tua. Perempuan sebaya Nenek duduk di sebelah kakek

86 | K a m i S a d e w a
itu, memakai tutup kepala selendang hitam, seperti selendang orang
kampung, ujungnya berjuntai menutup kebaya hitamnya."Nenek dari
mana tadi?" aku menggelayut di bahu Nenek yang duduk di
sebelahku."Oo, Ora tidak tahu toh ke mana Neneknya tadi. Lihat di tivi,
mungkin besok disiarkan," sahut kakek itu."Ah, Nenek jadi selebriti
dong. Kok diam-diam, Nek.""Tadi dari UGD Rumah Sakit di Gambir.
Seorang nenek tiba-tiba pusing. Tapi sekarang sudah sembuh."Ketika
kami sedang menyantap makanan pesanan masing-masing, si kakek yang
duduknya menghadap televisi, setengah berteriak, "Nah, nah, itu
beritanya. Lihat, itu Nenek kamu."Semua mata tertuju ke televisi. Tidak
hanya kami, tapi juga pengunjung restoran yang lain. Mungkin mereka
dikejutkan oleh suara si kakek. Saya tidak berkedip menyaksikan Nenek.

Saya tidak melanjutkan menyuap nasi dan tomyam. Langsung


kehilangan nafsu makan. Nenek saya tampak di layar monitor dengan
suara berapi-api."Suara kami tidak pernah didengar pemerintah. Kami
akan terus datang ke sini, sampai Bapak yang berkuasa menepati
janjinya. Naik kuda membawa candi, jangan lupa membayar janji. Sudah
bertahun-tahun kami hadir di sini, tetapi hanya dianggap angin lalu, tidak
ditanggapi. Seolah tidak ada masalah. Kami akan terus berdiri di sini
dengan payung hitam, untuk tidak melupakan pelanggaran HAM dan
pembiaran. Jangan putus asa kawan-kawan! Kita akan terus datang
kemari sampai..."Suara Nenek semakin lantang. Seperti menjerit, sampai
liputan terhenti. Tanpa saya sadari airmata mengalir di pipi dan saya
memeluk Nenek erat-erat.Gambar yang ditayangkan tadi tidak bisa
hilang dari pandangan mata. Mereka berbaju hitam, topi dan selendang
hitam, juga payung hitam."Nenek, Ora bangga. Ora baru tahu siapa
Nenek sebenarnya."Jari-jari tangan Nenek yang lembut mengusap air
mata saya.

87 | K a m i S a d e w a
KEMBALI DAN PULANG

Ciptaan : Siti Nur Aini

Kisah 2 orang anak muda yang berdakwah di era milenial.


Bagaskara anak yang terkenal langganam BK di sekolahnya anak dari
seorang konglomerat yang terpaksa masuk pesantren dan Adzril Rafif
Alfarezi anak bungsu kyai pondok pesantren yang terkenal nakal.

Suatu hari Bagas membuat onar di sekolahnya, bukan yang


pertama kali tapi sudah yang ke sekian kalinya dia membuat onar mulai
dari bolos sekolah, suka melawan guru, melakukan keributan dengan
murid lain bahkan di luar sekolah dia melakukan balapan liar dengan
teman temannya. Pihak sekolah sudah cukup lelah menghadapi nya
sampai akhirnya memutuskan untuk men-DO Bagas dari sekolah nya.

Guru bk : "Bagas!! ini sudah yang ke sekian kalinya kamu membuat


onar!! mana janji kamu untuk tidak membuat onar lagi?"

Guru bk: "sudah cukup kamu membuat keributan disini, saya akan
panggil lagi orang tua kamu" Beberapa menit kemudian guru nya
memanggil ayahnya untuk menghadap kepala sekolah.

Ayah Bagas: "selamat siang pak"

Kepsek: "selamat siang pak, kami memanggil bapak ke sini karena anak
bapak membuat onar lagi dan kami sudah memutuskan untuk
mengeluarkan anak bapak dari sekolah, ini dikarenakan sudah berkali
kali di beri peringatan tetapi tetap masih melakukan pelanggaran."

Ayah Bagas memohon kepada kepsek agar Bagas di berikan


kesempatan lagi namun kepsek menolak karena Bagas sudah melampaui
batas. Bagas dan ayahnya pun mengurusi surat suratnya dan
meninggalkan sekolah. Sesampainya di rumah ayah Bagas melihat fakta
88 | K a m i S a d e w a
fakta kalau putranya sudah melebihi batas dan terlintas dipikirannya
untuk memasukkan Bagas ke pesantren agar bagas bisa merubah dirinya
menjadi lebih baik.

Ayah Bagas: "nak kamu sudah di DO dan tidak ada sekolah yang mau
menerima anak yang di DO, bagaimana kalau kamu masuk pesantren
saja?"

Bagas: "pesantren? ga salah denger? gw gamau di pesantren disana gw


ga bisa bebas, ga gw gamau!!"

Ayah Bagas: "nak ini kebaikan kamu"

Bunda Bagas: "bagas, mau ya nak?, bunda pengen kamu jadi ustad dan
berdakwah dimana mana, agar kalau bunda meninggal ada yang
mendoakan bunda." Bagas: "huff, baiklah,
jika bukan permintaan bunda gw gakan pernah mau masuk pesantren."

Keesokannya Bagas dan ayahnya pergi ke pesantren untuk


mendaftarkan Bagas kesana, setelahnya disana Bagaspun mengemasi
barang barangnya dan turun dari mobilnya. Bagas pun di terima disana
dan ayahnya segera ingin kembali ke kantornya karena ada rapat dengan
klien.

Bagas bersalaman dengan ayahnya dan ayahnya pun pergi, Bagas


pun di antar ke kamarnya oleh seorang ustad dan mengelilingi pesantren
oleh ustad tersebut agar Bagas lebih mengenal pesantren tersebut.
Setelah selesai dia kembali ke kamarnya tetapi dia tidak tertarik untuk
memiliki teman disana.

Bagas mendengar berita kenakalan Adzril anak seorang pemilik


pesantren tersebut, mendengar hal itu dia tertarik untuk berteman
dengannya dan mereka pun berteman akrab, lalu mereka berdua
merencanakan ingin membuat onar di sana, keonaran pun berjalan,
mendengar hal tersebut sang kyai memanggil mereka berdua ke
hadapannya, mereka di berikan nasehat oleh kyai sampai pada akhirnya
sang kyai tersebut memberikan nasehat yang sangat mendalam dan
menggerakkan hati mereka untuk berubah. Mereka berdua kembali ke
89 | K a m i S a d e w a
kamar mereka dan mereka bertekat untuk berubah, hari demi hari mereka
ada di masjid menghafalkan Al-Qur'an, selalu sholat berjamaah dan tidak
pernah meninggalkan sholat wajib, rawatib, Dhuha,, hingga pada
akhirnya mereka menghafal Al Qur'an beserta artinya hanya dalam waktu
7 bulan.

Masya Allah jika Allah berkehendak apa yang tidak mungkin?.


Mereka juga mempelajari dan menghafalkan hadist, mereka berdua
berniat ingin mengenalkan kembali Islam kepada anak muda, disaat anak
muda lain sibuk dengan wanita dan harta mereka hanya sibuk
memperbaiki diri untuk mengajak orang lain ke jalan yang lebih baik,
hari demi hari mereka berdua memutuskan untuk mulai berdakwah dan
atas izin kyai mereka di perbolehkan untuk berdakwah di luar pesantren.
Mereka berdakwah di tengah-tengah zaman seperti ini dimana zina sudah
di anggap hal yang biasa dan dibutuhkan zaman sekarang.Target mereka
berdua adalah anak anak muda karna mereka ingin agar anak muda
sekarang berkualitas dan waktu mereka tidak terbuang sia-sia hanya
dengan kata "muda cuma sekali mending nikmati aja."

Cacian dan hinaan sudah biasa mereka dapatkan ketika mereka


berdakwah tapi mereka tidak menyerah dengan hal itu mereka tetap
bersemangat untuk mengajak anak muda kembali ke jalan yang benar.
Allah memang benci dosa tapi Allah tidak benci pendosa. Di tengah-
tengah dakwah yang dilakukan Bagas mendengar kabar kalau bundanya
sudah tiada, Bagaspun segera pulang dengan ditemani Adzril,
sesampainya Bagas menangis dan berkata pada jenazah ibunya

Bagas: "bundaaaa jangan tinggalin Bagas liat liat ini Bagas sudah jadi
seperti apa yang bunda inginkan lihatt ini bunda" ucap Bagas sambil
menangis.

Adzril: "bagas udahh ya jangan nangis bunda kamu pasti seneng banget
liat kamu seperti ini sekarang, sekarang kamu anterin ibu kamu ke
peristirahatan terakhirnya dan jangan lupa doain ibu kamu, kamu inget
kan kalo kita di larang meratapi mayit karna itu akan memberatkan mayit
tersebut."

90 | K a m i S a d e w a
Dalam sebuah hadis dari Umar bin Khattab RA, dia berkata bahwa Nabi
SAW bersabda: ‫" الميت يعذب في قبره بما نيح عليه‬Seorang mayat akan diazab
di kuburnya karena diratapi."

Bagas: "(mengusap air matanya) baaiklah kamu benar sekali, ayo ikut
aku mengantarkan bundaku" mereka berdua pun pergi untuk
menguburkan bundanya Bagas.

Beberapa hari kemudian Bagas mulai bangkit dari kesedihan nya


dan mereka mulai untuk berdakwah lagi. Meereka berdakwah dengan
cara yang unik hingga akhirnya tak sedikit anak muda yang berubah
pikiran untuk menjadikan dirinya lebih baik, satu persatu anak muda
memiliki tekad untuk berubah dan belajar bersama mereka, mereka tidak
hanya berdakwah di dunia nyata tetapi juga di sosial media hingga tak
jarang kalau dakwah mereka dikenal dimana mana hingga banyak sekali
orang yang berhijrah karena dakwah mereka.

Beberapa bulan setelah bunda Bagas meninggal, Bagas dan


ayahnya akan pergi ke Singapura untuk pengobatan ayahnya, Bagas pun
berpamitan kepada Adzril. Namun na'asnya saat perjalanan ke Singapura
pesawat yang ditumpangi Bagas dan ayahnya mengalami kecelakaan dan
semua yang ada di dalam pesawat meninggal. Mendengar berita itu
Adzril sangat sedih karena teman yang selama ini selalu bersama dalam
suka dan duka meninggalkan dia untuk selamanya.

Suatu hari saat Adzril ingin membeli sesuatu ia bertemu seorang


gadis yang cantik dengan menggunakan pakaian terbuka, lalu secara
cepat dia langsung memalingkan kepalanya dan pergi begitu saja. Gadis
itu adalah Nazeeya Firyal Bahira. Seorang gadis yang suka sekali dengan
dunia malam.

Di sisi lain Zeeya yang tidak sengaja menatap Adzril, Zeeya


merasakan jatuh hati kepada Adzril tetapi dia mengihraukan perasaan

91 | K a m i S a d e w a
nya terhadap Adzril karena ia rasa itu hanya sebatas kagum. Zeeya: "hah
gw?? jatuh cinta sama orang? impossible."

Hari demi hari berlalu dan Zeeya masi memikirkan tentang


perasaan nya hingga Zeeya memutuskan untuk nongkrong, saat Zeeya
ingin keluar dia bertemu Adzril, lagi dan lagi Adzril membuang muka
nya dan pergi begitu saja. Karena ketampanan yang Adzril miliki
akhirnya Zeeya memutuskan untuk menggodanya tapi usaha Zeeya tidak
berhasil karna iman yang dimiliki oleh Adzril sangat kuat.

Setiap hari Zeeya selalu bertemu dengan Adzril dan semakin


sering ia bertemu dengan Adzril semakin ia jatuh hati padanya. Zeeya
makin penasaran dengan Adzril dia berusaha mencari tahu seluk-beluk
Adzril. Secara tidak sengaja Zeeya menemukan quote di media sosialnya
yang membuat Zeeya ingin berubah dan ingin memiliki Adzril dengan
cara memantaskan diri.

Perlahan-lahan Zeeya mulai meninggalkan dunia malamnya,


Zeeya ingin memperbaiki diri, dia memutuskan untuk bertaubat dan
masuk pondok pesantren dekat rumahnya. Hari demi hari Zeeyia mulai
menuntut ilmu agama, mendalami ilmu agama, dan belajar menghafal
Alquran. Zeeya yang dulunya nakal dan suka keluar malam sekarang
malah jadi gadis yang sholehah, siapa sangka Zeeya bisa menjadi seperti
itu, tahajud tidak pernah dia tinggalkan seraya dia mendoakan Adzril
dalam doanya, karna jauh di lubuk hatinya, Zeeya masih ingin memiliki
Adzril. Karena kegigihannya untuk memperdalam ilmu agama dan tidak
pernah meninggalkan sholat wajib, rawatib, duha, dan tahajjud, serta
puasa senin kamis yang rutin ia lakukan, Zeeya bisa menghafal Al Qur'an
hanya dalam waktu 1 tahun Masya Allah.

Di saat Zeeya sudah lulus dari pondok pesantren nya, Zeeya


memiliki tekad untuk berdakwah, Zeeya pun melakukannya baik itu
secara langsung ataupun secara tidak langsung (melalui media online).
Saat itu Zeeya mengisi acara di suatu pengajian, selesai mengisi acara di
pengajian Zeeya tidak sengaja mendengar percakapan ibu-ibu

92 | K a m i S a d e w a
ibu-ibu: "ehh kalian tau gus Adzril ga? iyaa beliau hari ini dijodohkan
dengan ning Zhalfa, beh mereka teh cocok sekali udah sama sama anak
kyai good looking, akhlaknya baik beh the best pokoknyaa."

Zeeya mengabaikan perbincangan tersebut karna tidak percaya hal


itu, tetapi Zeeya merasa firasatnya tidak enak, karna firasat nya dan
perkataan ibu ibu tadi dia mengunjungi pondok pesantren dimana Adzril
tinggal dan ternyata benar disana sedang di adakan tunangan antara
Adzril dengan Zhalfa dan 3 hari lagi mereka akan menikah. Lalu Zeeya
pulang dengan perasaan sedih, kecewa, marah tetapi dia tidak bisa
melawan takdir, Zeeya terus terusan sedih nangis dan selalu bertanya
tanya kepada Allah di sepertiga malamnya

Zeeya: "ya Allah kenapa harus begini, penantian ku selama ini hanyalah
untuk melihat dia bahagia bersama orang lain, ya Allah jika memang ini
jalannya aku ridho ya Allah, aku ridho.." ucapnya sambil menangis.
Sampa tibalah di suatu malam dimana keesokan harinya Adzril akan
menikah, Zeeya tetap menagis kepada Allah melalui sepertiga malamnya
hingga akhirnya Zeeya menghembuskan nafas terakhirnya di malam itu
tanpa ada yang tau perasaan nya.

Keesokan harinya di saat Adzril akan melaksanakan akad, Adzril


juga menghembuskan nafas terakhirnya. Siapa sangka Adzril yang
terlihat mengabaikan Zeeya ternyata dia menulis semua tentang Zeeya di
dalam satu buku dimana isinya adalah perasaan yang Adzril pendam
terhadap Zeeya selama ini. Adzril terpaksa menerima perjodohan karena
dari kecil orang tuanya sepakat untuk menjodohkan mereka saat sudah
dewasa.

Pertemanan yg Bagas dan Adzril bangun tidak hanya di dunia tapi


sampai ke Jannah-Nya Karena pada dasarnya sebaik baiknya teman
adalah teman yang mengingatkan kepada kebaikan. Adzril dan Zeeya
mereka tidak ditakdirkan untuk berjodoh di dunia melainkan ditakdirkan
untuk berjodoh di akhirat dan kekal di dalamnya.

Fix You
93 | K a m i S a d e w a
Cipt. Sukma Ngesti Arianingsih

Suara alunan melodi dalam sunyinya malam

Berkelana sendiri di dunia penuh misteri

Memimpikan langit biru namun terlalu dingin terlalu tinggi

Berkecamuk dalam hati rasa takut dan juga iri

Melihat mereka yang berlari begitu cepat begitu kuat

Sedangkan aku?

Di sudut ruangan yang begitu sepi

Hanya bermain dengan waktuku

Asik dengan egoku

Apakah aku bisa?

Akankah galaxi ungu menungguku dihari nanti

Seseorang bawalah aku di kehidupan yang penuh warna

Dengan sejuta nada indah tanpa cela

. Pukul 02.11 dini hari ruangan bernuansa paisley purple yang


menjadi tempat ternyaman bagi Kayana Prananda Kyara gadis berumur
16 tahun yang kerap dipanggil Nara kini masih asik mendengarkan
playlist spotify yang selalu menjadi teman baiknya.

Mengidap insomnia sejak kelas 2 SMP menyebabkan dirinya kesulitan


untuk tidur tiap harinya.Tapi keheningan malam lah yang selalu Nara
suka.
94 | K a m i S a d e w a
"Prranggggg...." suara bantingan piring yang menjadi alarm Nara
pagi ini.

" hufffttt.. pasti mereka tengkar lagi" lenguh Nara yang segera bangkit
dari kasur kesayangannya menuju dua manusia berisik.

" Apaaa!!! Masih mengelak kamu mas?? Jelas jelas aku lihat sendiri! Ga
cukup kamu udah nyakitin aku kemarin?" kata mama Nara sambil terisak
tangis.

"Kenapa sih kalian ga pisah aja, Nara capek harus denger kalian tengkar
terus dari pagi ke pagi, Nara gapapa kok punya keluarga ga utuh" cela
Nara sambil meneguk segelas air. "Jadi itu yang kamu inginkan Nara?
Fine! Papa akan segera urus surat perceraiannya, Papa juga capek
bertahan di hubungan toxic seperti ini" tegas Papa Nara. "NARAAAA...
apa maksud kamu berbicara seperti itu?" marah mama Nara. " Buat
apalagi bertahan di hubungan seperti ini maa, Nara tau mama ga sekuat
itu, rela terluka demi Nara, demi Nara agar bahagia punya keluarga utuh,
tapi kenyataannya apa ma?? Nara semakin tersiksa tiap hari harus liat
mama papa tengkar, mungkin ini berat buat Nara tapi Nara yakin bisa
lewatin ini sendiri, Nara akan cari kebahagian Nara sendiri tapi bukan
dari rumah ini". ucap Nara menahan air mata

"Mama minta maaf Nara... mama tau kamu capek hidup seperti ini, tapi
kalo boleh jujur mama jauh lebih capek" ucap Mama Nara lirih sambil
melihat kepergian putrinya

Nara yang kini sudah sampai disekolah menengah atas nya tampak
ceria seolah tidak pernah terjadi kejadian pagi tadi.

Namun ekspresi ceria Nara seakan tidak ada gunanya karna sang
sahabat Arkana Adiyatsyah Reynan yang selalu menjadi tempat nya
berkeluh kesah sudah hafal dengan apapun itu yang berkaitan dengan
Nara.

"Dduarrr.... ceria banget pagi ini pasti habis dapat kejutan baru lagi nihhh
iya kan?? hmm... jadi mau cerita sekarang apa sepulang sekolah?" coel
Aka dari belakang Nara
95 | K a m i S a d e w a
"Ihh berisik banget sih udah ahh aku mau ke kelas dulu bayyy" ucap
Nara sambil berlari meninggalkan Aka

" OKEE FIX NANTI SEPULANG SEKOLAH AKU TUNGGU


PARKIRAN" teriak Aka yang diangguki oleh Nara

6 jam berlalu nampak kelas kelas yang sudah ramai berhamburan


karna saat ini jam pelajaran telah berakhir tanda mereka akan berjumpa
dengan kasur kasur kesayangan dirumah.

"Woyy Ka ngelamun ajaa!! Udah lama nunggunya?"

"Ngga lah paling 7 menitan"

"Yok buru naik kita ke tempat biasanya"

Kedua sahabat ini menyusuri jalanan kota yang ramai ditemani


indahnya senja yang menjadi pelengkap suasana. Sampai ditempat tujuan
yaitu ayunan dekat danau yang sejak kecil menjadi tempat favorit mereka
berdua.

"Jadi mulai dari mana nih ceritanya?" Aka yang memulai topik
pembicaraan. "Langsung ke intinya aja, jadi papa mama ku akan cerai
Ka" jelas Nara. Aka yang mendengar hal itu bingung harus menenangkan
Nara dengan cara apa, kata kata pun tidak akan membantu, mungkin
hanya pelukan yang bisa Aka kasih buat Nara. "Aku bingung Ka, aku
seneng karna gaakan liat mereka tengkar lagi tiap hari, tapi aku juga
kasian liat mama nangis terus, aku juga gatau bakal kuat apa ngga hidup
berdua hanya sama mama, aku bakal kangen papa meskipun papa selalu
nyakitin kita berdua, kenapa sihh? kenapa harus keluarga ku Ka??" Isak
tangis Nara pecah dipelukan Aka.

"Silahkan nangis sepuas kamu Na kamu ga harus jadi kuat terus, tapi
inget kamu gaboleh nyerah, kalo kamu ga kuat gimana mau nguatin
mama kamu? Emang berat berada di posisi kamu tapi aku yakin sesuatu
yang baik akan datang nantinya mengisi hari hari baru kamu dan
mamamu" Aka mencoba menenangkan Nara.

96 | K a m i S a d e w a
"Aku sayang mama aku juga sayang papa Ka!!" lirih Nara. "Kamu doain
yang terbaik buat keluarga kamu, apapun takdirnya itulah yang terbaik,
aku selalu siap denger cerita cerita kamu Na, aku orang yang paling ingin
kamu temui saat seneng ataupun sedih, jangan pernah merasa sendiri Na"
kata Aka sembari mengeratkan pelukannya. Nara selalu tenang saat
bersama Aka, Aka selalu ada buat Nara apapun keadaannya.

Hari semakin gelap mengharuskan kedua remaja harus segera pulang


ke rumah masing masing. Aka mengantar Nara pulang. Dan saat ini Nara
sedang bersantai di kamar. " Tok tok tok.. boleh mama masuk Nara?"
Nara yang mendengarnya segera bangkit dari kasur kesayangannya
membukakan pintu bagi sang mama. "Masuk aja ma" dibawa mama
duduk di tepi kasur

"Jadi gini sayang.. kamu udah umur 16 tahun kan kamu sudah dewasa
sudah bisa berpikir mana yang baik dan buruk. Mama memutuskan akan
cerai dengan papa setelah mama pikir lagi memang kita harus berpisah
karna kita juga selama ini bertahan hanya untuk melihat kamu bahagia
tapi mama salah itu semua malah membuat kamu makin tersiksa. Mama
harap kamu bisa menerima keputusan dan bisa memahami posisi mama
ya sayang.. maaf mama belum bisa menjadi mama yang kamu harapkan
tapi mama janji akan selalu berusaha membuat kamu bahagia" segera
Mama memeluk Nara. Yang Nara rasakan hanya perasaan yang hampa
mengingat kini dia tidak akan bertemu papa nya lagi dia akan menjalani
hidup baru hanya berdua dengan mama tercintanya.

Hari demi hari Nara berjalan dengan baik bersama orang orang
yang disayanginya Mama, Aka, dan temen teman lainnya. Nara sudah
mulai terbiasa dengan keadaan ini dia sudah mulai menerima dan
menjadikan semuanya menjadi perjalanan hidup yang mengharuskan dia
harus lebih berpikir dewasa. Tidak semua selalu berjalan sesuai
keinginannya.

"Ihhh ayoo ayoo!! kenapa Aka gamau main sama Nara lagii?" rengek
Nara "Bukan gamau tapi aku masih ada urusan Naraa kamu aku anter
pulang aja ya??" bujuk Aka. Setiap hari Nara habiskan waktunya untuk
bermain bergurau cerita cerita bersama sahabat baiknya ini seolah olah
97 | K a m i S a d e w a
hilang semua beban pikiran Nara ketika bersama Aka. "Urusan apa? Aku
mau ikut!!"

"Gaboleh Nara ini urusan pribadi aku kamu gaboleh ikut". " Ihh Aka
selalu gitu gapernah cerita ke Nara, padahal Nara selalu cerita apapun
yang Nara alami"

" Iyaa Naraa nanti Aka cerita ya kalo semuanya sudah selesai, Aka janji"

"Sekarang Aka anter pulang aja ya biar ga kemaleman juga mama pasti
udah nungguin Nara pulang" dengan lesuh Nara menaiki sepeda motor
Aka

"NARAAAA PEGANGANNN AKA MAU NGEBUT INII" teriak Aka "


HAHH APAA?? Aaaaa... Aka jangan ngebut ngebutt, ih tapi seru juga
yaudah yeeeyyy" seru Nara

Kedua remaja itu selalu bahagia jika diatas motor dengan suasana
sore yang menghangatkan. "Hufff... tadi itu kenceng banget Ka, aku
sampe mau terbang wkwkwk" canda Nara. "Kalo kamu terbang siapa
yang aku bonceng lagi?? masa angin whwheheh.." kekeh Aka. " Ih apaan
sih garing banget" " Ohh gitu yaudah" Aka cemberut. "Lucu banget
pipinya uhh gemesh" Nara mencubit pipi chubby Aka. "Udah ahh aku
pulang dulu ya udah hampir malem, bye bye sampe ketemu lagi" Aka
melambaikan tangan ke Nara yang bersiap masuk rumah. Tapi baru 4
langkah Aka kembali lagi kerumah Nara. "NARAAAA" nara menoleh
heran dan didapati Aka sudah memeluk dirinya erat "Kamu kok balik
lagi? ada yang ketinggalan?" sembari membalas pelukan Aka.
"Naraa..aku sayang banget sama kamu, kamu jangan pernah lupain aku
ya.” " Apasih Aka kaya mau kemana aja aku gaakan lupain kamu lah kita
aja setiap hari bareng terus, aneh kamu ini" heran Nara.

Aka melepas pelukannya sambil menatap Nara dalam " Aku


selalu ada disampingmu Na, apapun keadaannya" ucap Aka yang
kemudian langsung pergi menancapkan gas motor nya meninggalkan
Nara yang dibuat bingung oleh tingkah Aka. Sesampainya di kamar Nara
langsung membantingkan diri ke kasur kesayangannya. Nara senang

98 | K a m i S a d e w a
karna setiap hari Nara selalu dibuat bahagia oleh Aka. Selalu ada cara
tersendiri yang membuat Nara bahagia ada di dekat Aka. Entah apa
jadinya jika Nara tidak mengenal Aka. Nara memejamkan matanya
sembari membayangkan hari hari bahagia bersama Aka, hingga Nara
tertidur.

Tapi takdir lagi lagi tidak memihak kepada kebahagiaan. Tepat pukul
4 dini hari Nara mendapat kabar jika Aka telah pergi untuk selamanya
meninggalkan Nara, gadis yang dari kecil selalu Aka lindungi.
"Krrriinggggg.....kriinggg....." suara telpon Nara. "Siapa sih pagi pagi
gini" keluh Nara. "APAAA GAMUNGKIN GAMUNGKIN!!! BAPAK
ORANG GILA YAA SEENAKNYA NGOMONG KAYA GITU!!!"

"Benar mbak saya akan kirim foto teman mbak yang sudah dalam
keadaan tak bernyawa, saya tau ini berat buat mbak tapi saya yakin mbak
pasti kuat" kata orang tak dikenal. Nara bingung dengan situasi sekarang.
"Clinggg..." suara notif handphone Nara yang mengirimkan foto Aka
dalam keadaan berlumuran darah, sekujur tubuhnya penuh dengan
sayatan dan luka. Nara tak kuasa menahan tangisnya. Nara tidak tau
harus berbuat apa HANCURR mungkin itu yang dirasakan Nara saat ini.
Dilempar handphone itu ke segala arah. Nara menangis sejadi jadinya.
"Tega kamu Ka, kamu ninggalin aku, kenapa kamu ga crita ke aku?
Kamu selama ini memendam sendiri masalah kamu tanpa cerita ke aku,
sedangkan aku selalu ngeluh ke kamu!!!" Makin keras tangisan Nara
sambil memukul mukul kepalanya sendiri. "SAHABAT MACAM APA
AKU INI HAHHH SAHABAT YANG GAPERNAH MENANYAKAN
KONDISI SAHABATNYA SENDIRI, SAHABAT YANG RELA
MEMBIARKAN SAHABATNYA SENDIRI MEMIKUL BEBAN
YANG SEBEGITU BERAT" amarah dan rasa sedih yang menguasai
Nara saat ini.

Kembali didapati kiriman pesan yang berisikan surat terakhir Aka untuk
Nara.

Haii Nara

Maaf ya aku jahat ninggalin kamu

99 | K a m i S a d e w a
Kamu jaga diri baik baik ya

Kamu harus bahagia jangan sedih terus aku sayangggg banget sama kamu

Tapi maaf aku gabisa terusin ini

Semuanya terlalu jahat disini, kalo aja aku bisa ajak kamu ke langit Na

Tapi aku gamau egois, masih ada mama mu yang harus kamu bahagia in

Kamu masih bisa kok cerita apapun ke aku nantinya

Jangan nangis ya cantik

I love you more than you know

Aku selalu nunggu kamu disini Na

Tanggal 20 Agustus adalah hari yang paling dibenci Nara hari


dimana Nara harus kehilangan sumber kebahagiaannya . Ya, Arkana
Adiyatsyah Reynan seorang pria yang harus hidup dibawah tekanan
orang tuanya sendiri, seorang pria yang dituntut untuk menjadi sempurna
guna menjaga nama baik keluarga nya sendiri. Aka memang tidak pernah
menceritakan masalah nya kepada Nara, karna Aka tau Nara jauh lebih
membutuhkan seseorang dibanding dirinya. Aka menganggap dirinya
mampu melewati semua ini tapi Aka lupa bahwa seseorang mempunyai
titik lemahnya sendiri sendiri. Tiba diwaktu dimana dia sudah lelah
dengan semuanya saat itu juga Aka memutuskan untuk meninggalkan
semuanya semua beban, semua tuntutan, semua harapan, bahkan semua
kebahagiaannya saat bersama Nara.

Bangunan besar

Ciptaan : theresia donna agatha


100 | K a m i S a d e w a
clara ,,,,, panggil saja namaku, mungkin saat ini yang bisa aku
lakukan hanyalah pasrah dan berserah kepada Tuhan.Cinta yang
membuatku tersenyum, cinta yang melukai hati. Cinta yang membuatku
berada pada situasi yang serba salah. Aku seorang gadis yang berusia 19
tahun.Tepat dua tahun, aku menjalin cinta dengan seorang pria yang
berbeda keyakinan. Pangil saja pria itu Gabriel. Aku seorang Islam
sedangkan Gabriel Protestan. Awalnya kami tidak pernah
mempersoalkan perbedaan keyakinan. Saat itu kami sedang dibuai
asmara yang membuat kami merasa bahwa mencintai dalam perbedaan
adalah sesuatu yang wajar dan lumrah. Kami yakin perbedaan akan
menyatukan kami dalam satu ikatan suci.Hari berganti hari, bulan
berganti bulan, serasa setahun berlalu begitu cepat. Kini kisah cinta kami
memasuki tahun ke 5. Tanpa kami sadari kami sudah menghabiskan
banyak waktu bersama. Keintiman yg kami jalin semakin sulit untuk
dipisahkan bahkan maut sekalipun.Gabriel menantapku dengan tatapan
penuh harapan bahwa aku akan memutuskan untuk memilih cintanya dan
memilih TUHANnya untuk ku jadikan keyakinanku.

Gabriel,,,,,,,,, begitu mudanya dirimu meminta aku untuk


meninggalkan TUHAN dan keyakinanku untuk berpaling dan mencintai
Tuhan dan keyakinanmu. Bukankah dari awal kita sudah berkomitmen
bahwa apapun juga kita tidak akan mengadaikan Tuhan dan keyakinan
kita untuk apapun itu termasuk dalam hal cinta kita. Entah apa yg sudah
merasuki pikiranmu sehingga dengan mudahnya kau membawahku pada
situasi yg membuatku menjadi begitu dilema dan galau.kaki ini rasanya
tak ingin melangkah lagi.

Beginikah akhir kisah kita???????????????

Haruskah berakhir dengan cara seperti ini?????????????

Dan haruskah aku memilih???????Dan mengapa harus ada pilihan


serumit ini TUHAN??Malam itu begitu banyak pertanyaan yang
berkecampuk di dalam benakku……

Sejenak aku termenung dalam keheninganku. Sesaat ku temukan


satu jawaban. Aku harus bisa memilih satu diantara dua pilihan ini. Dan

101 | K a m i S a d e w a
saat itu, aku memutuskan untuk memilih TUHAN DAN
KEPERCAYAANKU… aku sadar, cinta yang abadi hanyalah dia.Aku
memutuskan untuk tidak memberi tahu langsung keputusanku ini kepada
Gabriel. Aku kemudian menyampaikan kepadanya lewat sepucuk surat.

Dear Gabriel,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Saat tinta hitamku menari-nari di atas kertas putih ini……………

Saat itu hatiku begitu hancur teramat perih……….

Butiran-butiran air mataku mengalir begitu saja membasahi pipi ini…..

Mulutku seakan enggan untuk mengucapkan namamu….

Nama yang bertahun-tahun lamanya selalu mendebarkan hatiku…

Gabriel, kekasih jiwaku,,,,,,

Ketika ke dua bola mata kita bertatapan untuk yang pertama kalinya,,,

Saat itu kurasakan debaran-debaran cinta yang begitu indah dan


mendalam

Namun kini………..semuanya serasa mati ,,,membeku di dalam relung


hatiku yang terdalam

Dan bola mata indah ini hanya bisa memberikan kehampaan ,,,

Gabriel,,,,,,,,,,,,,,,,,,,aku mencintaimu….namun aku tak memilih dirimu

Aku lebih mencintai TUHANKU

Dialah TUHANKU,,,DIA JUGALAH CINTAKU…

DIA JUNJUNGANKU…AKU TAK BISA MENGADAIKAN DIA


DENGAN APAPUN TERMASUK CINTA KITA,,,,dan mungkin ini
adalah jalan terbaik bagi kita.

102 | K a m i S a d e w a
Cinta memang tentang sebuah pilihan tetapi TUHAN ku bukanlah
sebuah pilihan melainkan sesuatu prinsip, pegangan serta pedoman
hidupku. Langit seakan mendung, seketika itu juga seakan ikut
menyaksikan kesedihanku. Tapi apapun itu agama, keyakinan, dan
Tuhan adalah prinsip hidupku. Setahun telah berlalu. Aku dan Gabriel
pun menjalani hidup dengan pilihan kami masing-masing.

Satu hal penting yang membuatku mengerti akan rencana


TUHAN adalah memegang kita hidup di tengah keberagaman agama dan
budaya, namun ada satu hal yang pasti; perbedaan memang tetap
menyatukan kita namun tidak dalam hal agama, keyakinan dan
TUHAN… JANGAN PERNAH SEKALI-KALI MENGADAIKAN
AGAMAMU,TUHANMU DEMI CINTAMU.

Cinta itu lebih pada kerelaan untuk melepaskan… dan satu prinsip
dalam hidup yang harus anda pegang, jangan pernah gadaikan DIA demi
cinta. Biarlah kesakralan cinta itu nampak dengan begitu natural tanpa
harus dibuat-buat.

103 | K a m i S a d e w a
Kenangan Masa Kecil

Ciptaan : Tio Mahesa Yudhistira

Haii, namaku Lim, umurku 16 tahun tempat tinggalku berada di


Jember aku saat ini masih duduk di bangku SMA.selama semester ini
tugas begitu banyak dan menumpuk padahal berbagai rutinitas ini tidak
pernah terbayang dan terlintas di dalam pikiranku,ketika aku kecil dahulu

Hal yang menyangkut dunia remaja dan bahkan dewasa memang


bukanlah hal yang wajib dipikirkan saat waktu masih kanak-kanak
karena dimasa inilah dunia seseorang terasa seperti dunia bermain hal ini
yang aku alami ketika aku berada di masa kecilku . Sebuah masa dimana
aku dapat bermain seharian penuh dengan teman temanku. Bermain
layang-layang di area persawahan dan juga bermain sepak bola di tanah
lapangan pada saat hujan turun bersama anak kampung sebelah. Baju
kotor dan kulit yang pernah terluka karena terjatuh pada saat berebut bola
dan bahkan ada yang sampai terkilir, yang membuat aku selalu terkena
marah oleh ibuku

Ada satu kisah di mana aku sedang bermain hingga lupa waktu,
sampai-sampai ibuku menghampiriku dan sontak ibuku berkata dengan
nada yang tinggi“ Ayo, Lim pulang dari siang sampai sore gak pulang-
pulang”. Tanpa memberontak akupun mengiyakan perintahnya.kemudian
aku langsung berpamitan ketemanku dan berkata ”aku pulang dulu ya
teman-teman, ibuku udah memanggil”. Akupun langsung berlari pulang
menuju ke rumah sesuai perintah yang ibu berikan.

Kembali lagi pada situasi saat ini, Yahh semua tadi itu hanyalah
kenangan yang tak akan di lupakan sampai sekarang, dan kini aku
104 | K a m i S a d e w a
beranjak dewasa dan semua itu hanya bisa di ceritakan sebagai
pengalaman masa kecilku.

Sekarang ini lah duniaku,dimana kejamnya kehidupan dan


berjalannya waktu akan mengantar menuju masa depan yang jauh
meninggalkan masa kecil. Masa yang sangat sulit dilupakan dan begitu
indah untuk di kenang.

Ketika Laut Merah

Ciptaan : Zico Zaky Andriawan

Sudah empat hari nelayan-nelayan tak bisa turun ke laut. Pada


malam hari, hujan lebat turun. Gemuruh gelombang, tiupan angin
kencang di kegelapan malam seolah-olah memberi tanda bahwa alam
sedang murka, laut sedang marah. Bahkan, bintang-bintang pun seolah
tak berani menampakkan diri.

Nelayan-nelayan miskin yang menggantungkan rezekinya pada


laut setiap hari bersusah hati. Ibu-ibu nelayan terpaksa merelakan
menjual emas simpanannya yang hanya satu dua gram untuk membeli
kebutuhan sehari-hari. Mereka yang tak punya benda berharga terpaksa
meminjam pada lintah darat.

Namun, selama hari-hari sulit itu, ada pesta di rumah Pak Yus.
Tak ada yang menikah, tak ada yang ulang tahun, dan Pak Yus juga
bukan orang kaya. Pak Yus hanyalah nelayan biasa, seperti para
tetangganya.

Pada hari-hari sulit itu, Pak Yus menyuruh istrinya memasak nasi
dan beberapa macam lauk-pauk banyak-banyak. Lalu, ia mengundang
anak-anak tetangga yang berkekurangan untuk makan di rumahnya.
Dengan demikian rengek tangis anak yang lapar tak terdengar lagi,
diganti dengan perut kenyang dan wajah berseri-seri.
105 | K a m i S a d e w a
Kini tibalah hari kelima. Pagi-pagi Ibu Yus memberi laporan,
"Pak, uang kita tinggal 20.000. Kalau hari ini kita menyediakan makanan
lagi untuk anak-anak tetangga, besok kita sudah tak punya uang. Belum
tentu nanti sore Bapak bisa melaut!" Pak Yus terdiam sejenak. Sosok
tubuhnya yang hitam kukuh melangkah ke luar rumah, memandang ke
arah pantai dan memandang ke langit. Nun jauh di sana segumpal awan
hitam menjanjikan cuaca buruk nanti petang. Kemudian, ia masuk ke
rumah dan berkata mantap, "Ibu pergi saja ke pasar dan berbelanja.
Seperti kemarin, ajak anak-anak tetangga makan. Urusan besok jangan
dirisaukan."

Ibu Yus pergi ke dapur dan mengambil keranjang pasar. Seperti


biasa, ia patuh pada perintah suaminya. Selama ini Pak Yus sanggup
mengatasi kesulitan apa pun. Sementara itu Pak Yus masuk ke kamar dan
berdoa. la mohon agar Tuhan memberikan cuaca yang baik nanti petang
dan malam. Dengan demikian para nelayan bisa pergi ke laut menangkap
ikan dan besok ada cukup makanan untuk seisi desa.

Siang harinya, anak-anak makan di rumah Pak Yus. Mereka bergembira.


Setelah selesai, mereka menyalami Pak dan Bu Yus lalu mengucapkan
terima kasih. "Pak Yus, apakah besok kami boleh makan di sini lagi?"
seorang gadis kecil yang menggendong adiknya bertanya. Matanya yang
besar hitam memandang penuh harap. Ibu Yus tersenyum sedih. la tak
tahu harus menjawab apa. Tapi dengan mantap, dengan suaranya yang
besar dan berat Pak Yus berkata, "Tidak Titi, besok kamu makan di
rumahmu dan semua anak ini akan makan enak di rumahnya masing-
masing."Titi dan adiknya tersenyum. Mereka percaya pada perkataan Pak
Yus. Pak Yus nelayan berpengalaman. Mungkin ia tahu bahwa nanti
malam cuaca akan cerah dan para nelayan akan panen ikan.

Kira-kira jam empat petang Pak Yus ke luar rumah dan


memandang ke pantai. Laut tenang, angin bertiup sepoi-sepoi dan daun
pohon kelapa gemerisik ringan. Segumpal awan hitam yang menjanjikan
cuaca buruk sirna entah ke mana. la pergi tanpa pamit.

Malam itu, Pak Yus dan para tetangganya pergi melaut. Perahu
meluncur tenang. Para nelayan berhasil menangkap banyak ikan. Ketika
106 | K a m i S a d e w a
fajar merekah perahu-perahu mereka menuju pantai dan disambut oleh
para anggota keluarga dengan gembira.

Pak Yus teringat pada anak-anak tetangga. Tuhan telah menjawab


doanya. Semua nelayan itu mendapat rezeki. Hari itu tak ada pesta di
rumah Pak Yus. Semua anak makan di rumah ibunya masing-masing.
Sekali lagi di atas perahunya, Pak Yus memanjatkan doa syukur.

107 | K a m i S a d e w a

Anda mungkin juga menyukai