Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGARUH SITUASI SOSIAL POLITIK

PAI VI SIANG
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYAH MOJOKERTO
2023

Mata Kuliah: Sosiologi Pendidikan Islam


dosen pengampu: H. Asmawi, S. Ag., MM
Kelompok-6

Nama : M. Budi Anshori

NIM : 202020010101997

Nama: Siti Muhajaroh

NIM:
i. DAFTAR ISI

1
i. DAFTAR ISI...............................................................................................
I. ABSTRAK..................................................................................................
II. PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Tujuan Penelitian................................................................................
III. PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pengertian Sosiologi............................................................................
B. Ruang lingkup sosiologi pendidikan Islam.............................................
C. Peran lembaga pendidikan Islam dalam sosiologi pendidikan Islam.......
D. Pengaruh Faktor Sosial Sosiologi pendidikan Islam................................
E. Identitas Muslim dalam Masyarakat Sosiologi pendidikan Islam............
F. Tantangan Dan Solusi Dari Sosiologi Pendidikan Islam...........................
IV. KESIMPULAN.............................................................................................
ii. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

I. ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang sosiologi pendidikan Islam, yang melibatkan studi tentang
interaksi sosial, masyarakat, dan faktor-faktor sosial yang memengaruhi pendidikan dalam
konteks Islam. Sosiologi pendidikan Islam mencakup pemahaman tentang peran lembaga
pendidikan Islam dalam masyarakat Muslim, pengaruh budaya, ekonomi, politik, dan gender
terhadap pendidikan Islam, serta tantangan dan solusi yang dihadapi dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan Islam.
Dalam makalah ini, akan dianalisis bagaimana sosiologi pendidikan Islam berkontribusi dalam
pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat Muslim. Aspek-aspek
penting yang akan dibahas meliputi peran sosiologi sebagai alat pemahaman, pengaruh faktor-

2
faktor sosial terhadap pendidikan Islam, peran lembaga pendidikan dalam masyarakat Muslim,
serta tantangan dan solusi yang dihadapi.
Melalui pendekatan sosiologi, makalah ini mengajak pembaca untuk memperoleh wawasan
yang lebih luas tentang pentingnya mempertimbangkan faktor sosial dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan Islam. Dengan memahami secara komprehensif aspek
sosial yang mempengaruhi pendidikan Islam, dapat diambil langkah-langkah yang efektif untuk
membangun sistem pendidikan Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Muslim dan
sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam.

II. PENDAHULUAN
Pendidikan Islam merupakan aspek penting dalam kehidupan umat Muslim, yang bertujuan
untuk menyebarkan pengetahuan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip Islam kepada generasi
mendatang. Namun, dalam konteks yang semakin kompleks dan dinamis, penting bagi kita
untuk melihat pendidikan Islam melalui lensa yang lebih luas, yaitu melalui perspektif sosiologi.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi para pendidik,
akademisi, dan pemerhati pendidikan Islam dalam memahami pentingnya melibatkan perspektif
sosiologi dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pendidikan Islam. Dengan
demikian, langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan pendidikan Islam dapat lebih
holistik, sesuai dengan konteks sosial masyarakat Muslim, dan mampu menjawab tantangan
serta tuntutan perkembangan zaman.
Melalui penelusuran dan analisis konsep-konsep sosiologi dalam konteks pendidikan Islam, kita
dapat mengidentifikasi hubungan yang kompleks antara pendidikan dan masyarakat Muslim.
Dengan memahami peran sosiologi dalam pendidikan Islam, kita dapat mengembangkan
strategi dan pendekatan pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta
membangun sistem pendidikan Islam yang mampu menghadapi tantangan zaman dan
memperkuat identitas Islam dalam masyarakat.
A. Latar Belakang Masalah
Tantangan pertama yang dihadapi dalam pendidikan Islam adalah pengaruh budaya lokal.
Budaya lokal memiliki peran yang kuat dalam membentuk cara pendidikan Islam dijalankan.
Nilai-nilai, norma, dan praktik lokal bisa menjadi faktor yang mempengaruhi baik secara positif
maupun negatif dalam upaya memperoleh pendidikan Islam yang berkualitas. Oleh karena itu,
pemahaman sosiologi pendidikan Islam dapat membantu dalam mengidentifikasi pengaruh
budaya lokal dan menyesuaikan strategi pendidikan dengan konteks sosial tersebut.
Selain itu, perubahan dalam dinamika sosial seperti perubahan ekonomi, politik, dan gender
juga berdampak pada pendidikan Islam. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi aksesibilitas,
kesenjangan gender dalam pendidikan Islam, serta pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Islam
dalam konteks yang terus berubah. Dalam hal ini, sosiologi pendidikan Islam memainkan peran
penting dalam menganalisis dan merumuskan solusi untuk mengatasi tantangan ini.
Dalam rangka membangun sistem pendidikan Islam yang berkualitas, relevan, dan responsif
terhadap perubahan sosial, penting bagi kita untuk memahami dan mempertimbangkan faktor-

3
faktor sosial yang mempengaruhi pendidikan Islam. Dengan melibatkan perspektif sosiologi
dalam pendidikan Islam, kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih holistik dan sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat Muslim saat ini.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan peran sosiologi dalam pendidikan Islam dan
menggali aspek-aspek yang terkait dengan sosiologi pendidikan Islam secara lebih mendalam.
Makalah ini akan mengulas bagaimana sosiologi dapat memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang peran lembaga pendidikan Islam dalam masyarakat Muslim, pengaruh
budaya, ekonomi, politik, dan gender terhadap pendidikan Islam, serta tantangan dan solusi
yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, interaksi sosial, dan faktor-faktor sosial
yang membentuk struktur dan dinamika kehidupan manusia. Dalam konteks pendidikan Islam,
sosiologi memiliki peran penting dalam memahami hubungan yang kompleks antara pendidikan
dan masyarakat Muslim, serta faktor-faktor sosial yang memengaruhi praktik pendidikan Islam.

B. Ruang lingkup sosiologi pendidikan Islam


Ruang lingkup sosiologi pendidikan Islam meliputi berbagai aspek yang terkait dengan hubungan
antara pendidikan Islam dan masyarakat Muslim, serta faktor-faktor sosial yang
mempengaruhinya. Beberapa ruang lingkup utama dalam sosiologi pendidikan Islam antara lain:
1. Peran Lembaga Pendidikan Islam: Sosiologi pendidikan Islam mempelajari peran lembaga
pendidikan Islam, seperti sekolah, madrasah, pesantren, dan institusi pendidikan Islam
lainnya dalam masyarakat Muslim. Penelitian tentang bagaimana lembaga-lembaga ini
berinteraksi dengan masyarakat, mempengaruhi pembentukan identitas Muslim, dan
menjalankan fungsi pendidikan Islam.
2. Pengaruh Faktor Sosial: Sosiologi pendidikan Islam menganalisis pengaruh faktor-faktor
sosial terhadap pendidikan Islam. Faktor-faktor ini meliputi budaya, ekonomi, politik,
gender, dan lain sebagainya. Penelitian dalam ruang lingkup ini mencakup pengaruh budaya
lokal dalam praktik pendidikan Islam, implikasi perubahan ekonomi dan politik terhadap
aksesibilitas dan kualitas pendidikan Islam, serta peran gender dalam pendidikan Islam.
3. Identitas Muslim dalam Masyarakat: Sosiologi pendidikan Islam juga memperhatikan
pembentukan identitas Muslim dalam masyarakat. Penelitian dalam ruang lingkup ini
melibatkan studi tentang bagaimana pendidikan Islam berkontribusi dalam membangun
kesadaran identitas Muslim, mempertahankan nilai-nilai Islam, dan menjaga hubungan
dengan masyarakat yang lebih luas.

4
4. Tantangan dan Solusi: Sosiologi pendidikan Islam juga melibatkan analisis tantangan yang
dihadapi dalam pendidikan Islam dari perspektif sosial. Tantangan ini meliputi isu-isu seperti
kesenjangan akses pendidikan, konflik nilai antara Islam dan nilai-nilai sekuler, serta
perubahan sosial yang mempengaruhi pendidikan Islam. Dalam ruang lingkup ini, sosiologi
pendidikan Islam berusaha untuk merumuskan solusi dan strategi yang sesuai untuk
mengatasi tantangan tersebut.
Dengan memperluas ruang lingkup sosiologi pendidikan Islam, kita dapat memahami secara
holistik tentang faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pendidikan Islam, dan
mengembangkan pendekatan yang lebih komprehensif dan relevan dalam membangun
sistem pendidikan Islam yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat
Muslim.

C. Peran lembaga pendidikan Islam dalam sosiologi pendidikan Islam


Peran lembaga pendidikan Islam dalam sosiologi pendidikan Islam sangat signifikan. Lembaga
pendidikan Islam, seperti sekolah, madrasah, pesantren, dan institusi pendidikan Islam lainnya,
memiliki peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi dinamika sosial dan pendidikan
Islam dalam masyarakat Muslim. Berikut ini adalah beberapa peran utama lembaga pendidikan
Islam dalam sosiologi pendidikan Islam:
1. Pemeliharaan dan Penyebaran Nilai-nilai Agama: Lembaga pendidikan Islam berfungsi
sebagai wadah untuk memelihara dan menyebarkan nilai-nilai agama dalam masyarakat
Muslim. Mereka memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran
Islam, etika, moral, dan prinsip-prinsip kehidupan beragama kepada siswa. Melalui proses
pendidikan, lembaga pendidikan Islam berupaya membentuk karakter Muslim yang taat
beragama, memiliki pemahaman yang benar tentang Islam, dan mampu menerapkan nilai-
nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pembentukan Identitas Muslim: Lembaga pendidikan Islam berperan dalam membentuk
identitas Muslim siswa. Mereka membantu siswa memahami dan menghargai identitas
agama mereka, memperkuat jati diri sebagai Muslim, dan mengembangkan rasa bangga
akan agama mereka. Lembaga pendidikan Islam juga berkontribusi dalam mengembangkan
rasa kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas Muslim.
3. Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan: Lembaga pendidikan Islam memberikan
pendidikan yang holistik, mencakup pengetahuan agama serta keterampilan akademik dan
praktis. Mereka mengajarkan pelajaran agama seperti Al-Qur'an, Hadis, Fiqh, dan Sejarah
Islam, serta pelajaran umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan seni.
Dengan memberikan pendidikan yang berimbang, lembaga pendidikan Islam membantu
siswa mengembangkan potensi akademik dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
4. Mempertahankan Tradisi dan Budaya Islam: Lembaga pendidikan Islam juga berperan dalam
mempertahankan tradisi dan budaya Islam dalam masyarakat Muslim. Mereka mengajarkan
nilai-nilai kebudayaan Islam, adab, adat istiadat, serta memperkenalkan tradisi-tradisi Islami

5
kepada generasi muda. Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam ikut menjaga
keberlanjutan dan keberlangsungan warisan budaya Islam.
5. Interaksi dengan Masyarakat dan Lingkungan Sosial: Lembaga pendidikan Islam tidak hanya
berfungsi sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial bagi siswa,
guru, dan masyarakat sekitarnya. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, acara sosial, dan kerja
sama dengan pihak-pihak terkait, lembaga pendidikan Islam memfasilitasi komunikasi dan
keterlibatan siswa.

D. Pengaruh Faktor Sosial Sosiologi pendidikan Islam.


Faktor sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam sosiologi pendidikan Islam. Berikut
ini adalah beberapa faktor sosial yang dapat mempengaruhi pendidikan Islam:
1. Budaya dan Nilai-nilai Sosial: Budaya dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat Muslim
memainkan peran penting dalam pendidikan Islam. Faktor-faktor seperti tradisi,
adat istiadat, norma sosial, dan tata nilai masyarakat dapat membentuk cara
pandang dan praktik pendidikan Islam. Budaya lokal juga dapat mempengaruhi
kurikulum, metode pengajaran, dan tujuan pendidikan Islam di dalam masyarakat
tersebut.
2. Ekonomi dan Aksesibilitas: Faktor ekonomi memainkan peran penting dalam
aksesibilitas pendidikan Islam. Ketidakmampuan finansial dapat menjadi hambatan
bagi individu atau keluarga dalam memperoleh pendidikan Islam yang berkualitas.
Ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan kesenjangan ekonomi dapat
mempengaruhi aksesibilitas pendidikan Islam, baik dalam hal infrastruktur
pendidikan, peralatan, atau biaya pendidikan.
3. Politik dan Kebijakan Pendidikan: Lingkungan politik dan kebijakan pendidikan juga
dapat mempengaruhi pendidikan Islam. Kebijakan pendidikan yang diberlakukan
oleh pemerintah, regulasi, standar, dan pendanaan dapat memengaruhi lembaga
pendidikan Islam. Politik juga dapat mempengaruhi pengakuan dan perlindungan
terhadap lembaga pendidikan Islam serta kebebasan akademik dalam pengajaran
dan penelitian.
4. Gender dan Peran Wanita: Gender memainkan peran penting dalam pendidikan
Islam. Dalam beberapa masyarakat, terdapat perbedaan perlakuan dan kesempatan
pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Faktor-faktor sosial, seperti stereotip
gender, peran tradisional, dan norma sosial, dapat mempengaruhi partisipasi,
aksesibilitas, dan pemberdayaan pendidikan bagi perempuan dalam konteks
pendidikan Islam.
5. Perubahan Sosial dan Globalisasi: Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat,
seperti urbanisasi, mobilitas global, teknologi, dan pengaruh budaya asing, juga
dapat mempengaruhi pendidikan Islam. Perubahan ini dapat membawa tantangan

6
dalam mempertahankan identitas Islami, menanggapi isu-isu kontemporer, dan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan perubahan sosial yang berkembang.
Pengaruh faktor-faktor sosial ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteks
masyarakat dan lingkungan sosial tertentu. Memahami pengaruh faktor sosial ini
dalam sosiologi pendidikan Islam penting untuk mengembangkan strategi dan
pendekatan pendidikan yang lebih relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan
dan tuntutan masyarakat Muslim.

E. Identitas Muslim dalam Masyarakat Sosiologi pendidikan Islam.


Identitas Muslim dalam masyarakat merupakan subjek yang signifikan dalam sosiologi
pendidikan Islam. Identitas Muslim merujuk pada cara individu Muslim mengidentifikasi
diri mereka sendiri sebagai anggota komunitas Muslim dan bagaimana mereka
memahami, menerima, dan menginternalisasi ajaran-ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa aspek identitas Muslim dalam
masyarakat dari perspektif sosiologi pendidikan Islam:
1. Keyakinan Agama: Identitas Muslim melibatkan keyakinan agama yang kuat
terhadap ajaran Islam. Individu Muslim menganggap diri mereka sebagai penganut
agama Islam, percaya pada Allah sebagai Tuhan tunggal, dan mengikuti ajaran-
ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad.
Keyakinan ini membentuk dasar identitas Muslim dalam masyarakat.
2. Praktik Keagamaan: Identitas Muslim juga mencakup praktik keagamaan yang
dilakukan oleh individu Muslim. Praktik-praktik ini meliputi shalat, puasa, zakat, haji,
serta mengikuti ajaran-ajaran moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
praktik keagamaan ini, identitas Muslim terwujud dalam cara individu
menghubungkan diri mereka dengan Allah dan menjalankan tuntutan agama.
3. Keterikatan Komunitas: Identitas Muslim juga terkait dengan keterikatan individu
Muslim terhadap komunitas Muslim. Individu Muslim merasa terhubung dengan
komunitas mereka, baik dalam skala lokal, nasional, maupun global. Mereka
berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan bersama, seperti shalat berjamaah,
kegiatan sosial, dan acara komunitas. Keterikatan ini memperkuat dan
memperdalam identitas Muslim dalam konteks sosial.
4. Budaya dan Tradisi: Identitas Muslim dalam masyarakat juga mencakup aspek
budaya dan tradisi Islam. Budaya Islam melibatkan praktik-praktik budaya yang
terkait dengan agama, seperti adat istiadat pernikahan, pakaian, seni, musik, dan
literatur Islam. Individu Muslim menghargai dan mempertahankan nilai-nilai budaya
Islam sebagai bagian dari identitas mereka dalam masyarakat.

7
5. Pengalaman Pendidikan Islam: Identitas Muslim juga dipengaruhi oleh pengalaman
pendidikan Islam individu. Pendidikan Islam memberikan pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan praktis yang mempengaruhi cara individu
memahami dan menginternalisasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Islam membantu membentuk identitas Muslim yang sadar akan ajaran
agama dan mampu menerapkannya dalam konteks sosial.
Dalam sosiologi pendidikan Islam, identitas Muslim dalam masyarakat dipelajari
untuk memahami dinamika, tantangan, dan potensi yang terkait dengan pendidikan
Islam. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam memperkuat dan
mengembangkan identitas Muslim, menjaga warisan budaya Islam, dan memberikan
pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama.

F. Tantangan Dan Solusi Dari Sosiologi Pendidikan Islam


Tantangan dalam sosiologi pendidikan Islam mencakup beberapa aspek yang mempengaruhi
keberhasilan dan kualitas pendidikan Islam. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang
dapat dihadapi:
1. Kesenjangan Aksesibilitas: Salah satu tantangan utama dalam pendidikan Islam adalah
kesenjangan aksesibilitas, terutama di daerah yang terpencil atau masyarakat yang kurang
mampu. Beberapa solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah pengembangan program
pendidikan jarak jauh atau online, pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai,
pengadaan beasiswa atau bantuan pendidikan bagi siswa yang kurang mampu, dan
kolaborasi antara lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan organisasi atau lembaga
pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan.
2. Konflik Nilai dan Kontroversi: Dalam masyarakat yang multikultural, pendidikan Islam
seringkali dihadapkan pada konflik nilai dan kontroversi. Hal ini bisa meliputi perbedaan
interpretasi agama, pertentangan antara nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai sekuler, atau
konflik antara tradisi lokal dan prinsip-prinsip Islam. Untuk mengatasi tantangan ini,
diperlukan dialog antaragama yang konstruktif, pendekatan pendidikan yang inklusif, dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pluralitas budaya dan agama.
3. Perubahan Sosial dan Teknologi: Perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat
juga menjadi tantangan dalam pendidikan Islam. Teknologi yang terus berkembang
mempengaruhi metode pengajaran dan pembelajaran, serta membutuhkan pembaruan
kurikulum dan pendekatan pendidikan yang sesuai. Selain itu, perubahan sosial seperti
urbanisasi, mobilitas global, dan perubahan nilai-nilai sosial dapat mempengaruhi
pendidikan Islam. Solusi untuk tantangan ini termasuk penyesuaian kurikulum dengan
perkembangan teknologi, integrasi media sosial dalam pendidikan Islam, dan penguatan
nilai-nilai Islam dalam menghadapi perubahan sosial.
4. Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Tantangan lainnya adalah pengembangan
kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Kurikulum pendidikan Islam

8
harus mampu mengintegrasikan pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan praktis yang relevan. Pengembangan kurikulum yang inklusif, kreatif, dan
mengakomodasi keberagaman dalam masyarakat Muslim dapat menjadi solusi untuk
tantangan ini.

IV. KESIMPULAN
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, penting untuk melibatkan pemikiran sosiologi
dalam merumuskan solusi. Pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi pendidikan Islam, kolaborasi antara lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan
stakeholder terkait, serta penggunaan teknologi dan pendekatan inovatif dapat membantu
mengatasi tantangan dan meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

ii. DAFTAR PUSTAKA


Abdullah, M. Amin. (2014). Pendidikan Islam dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Azyumardi, A. (2010). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millennial Society.
Jakarta: Kencana.
Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press.
Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.
Durkheim, E. (1995). The Elementary Forms of Religious Life. New York: Free Press.
Esposito, J. L. (2004). Islam: The Straight Path. New York: Oxford University Press.
Firdaus, F. (2015). Sosiologi Pendidikan Islam: Perspektif, Tantangan, dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Freire, P. (2000). Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muslih, M. (2011). Pendidikan Islam dan Dinamika Sosial Budaya. Bandung: Rosdakarya.
Neuman, W. L. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches.
Boston: Pearson.
Qutb, S. (2003). Islam and Universal Peace. Leicestershire: The Islamic Foundation.
Sjamsuddin, H. (2009). Sosiologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.
Turner, B. S. (2016). The Body and Society: Explorations in Social Theory. London: Sage
Publications.
Weber, M. (2002).

Anda mungkin juga menyukai