Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “filsafat pendidikan islam’ yang di bina oleh
Ibu Hj. Euis Komala M.Ag

Di Susun Oleh :
Rizki Apriadi: 22122560
Linda aprilianti 2313261

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Dengan segala hormat,

Dalam nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan segala puji bagi-Nya. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa risalah ilahi
sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Pendidikan Islam merupakan landasan bagi pembentukan karakter dan peradaban umat Islam. Dalam
upaya memahami esensi dan aplikasi dari pendidikan Islam, kajian filosofis menjadi sangat penting.
Melalui mata kuliah ini, kami mengajak para pembaca untuk menjelajahi pendekatan studi filosofis
dalam konteks pendidikan Islam, yang meliputi dimensi normatif, historis, kontekstual, dan
hermeneutika.

Pendekatan normatif memperkenalkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar yang menjadi pijakan
dalam sistem pendidikan Islam, sekaligus mengajak untuk mengeksplorasi relevansinya dalam
konteks kontemporer. Sementara itu, pendekatan historis memungkinkan kita untuk memahami
perjalanan dan perkembangan pendidikan Islam dari masa ke masa, serta memetakan peranannya
dalam transformasi sosial.

Pendekatan kontekstual membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan
Islam beradaptasi dengan berbagai realitas sosial, budaya, dan politik di lingkungan tempatnya
berkembang. Terakhir, pendekatan hermeneutika memberikan wawasan tentang metodologi
penafsiran dan pemahaman terhadap teks-teks klasik serta relevansinya dalam konteks pendidikan
Islam modern.

Melalui penggalian berbagai pendekatan tersebut, diharapkan kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih komprehensif tentang filosofi pendidikan Islam dan bagaimana implementasinya dalam
praktik pendidikan yang relevan dan bermakna bagi masa kini. Semoga mata kuliah ini menjadi
wahana untuk mendalami kearifan dan keindahan ajaran Islam dalam membimbing perjalanan
manusia menuju kesempurnaan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

PEMAKALAH

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
PENDEKATAN NORMATIF STUDY FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM........................................3
PENDEKATAN HISTORIS STUDY FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM..........................................3
PENDEKATAN KONTEKSTUAL STUDY FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM...............................4
PENDEKATAN HERMENEUTIKA STUDY FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.............................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................7

2
PENDEKATAN NORMATIF STUDY FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
Pendekatan normatif dalam studi filsafat pendidikan Islam mengacu pada pendekatan yang
Smenekankan pada nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan norma-norma yang ditemukan dalam teks-teks
agama Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadis, serta tradisi intelektual Islam. Pendekatan ini mencoba
untuk memahami dan menginterpretasikan ajaran Islam secara mendalam dalam konteks
pendidikan(syeh muhammadnaquid,1980).

adapum beberapa poin utama dalam pendekatan normatif dalam studi filsafat pendidikan Islam:

1. Al-Qur'an dan Hadis: Pendekatan normatif menempatkan Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumber
utama panduan dalam pembentukan sistem pendidikan Islam. Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi
Muhammad SAW memberikan landasan untuk prinsip-prinsip pedagogis dan etika pendidikan(abu
hamid muhammad,2010).

2. Maqasid al-Shariah: Pendekatan ini menekankan pada pemahaman terhadap maqasid al-shariah,
atau tujuan-tujuan syariat Islam. Maqasid al-shariah mencakup perlindungan terhadap agama, jiwa,
akal, keturunan, dan harta benda. Dalam konteks pendidikan, maqasid al-shariah membimbing
pengembangan kurikulum dan pendekatan pembelajaran yang mencakup aspek keagamaan, moral,
intelektual, dan sosial(muhammad hashim, 2005).

3. Sunnah Nabi: Selain Al-Qur'an, pendekatan normatif memperhatikan ajaran dan praktek Nabi
Muhammad SAW (sunnah) sebagai sumber penting dalam membentuk sistem pendidikan Islam.
Prinsip-prinsip pedagogis yang terkandung dalam sunnah, seperti sikap sabar, kasih sayang, dan
keteladanan, menjadi dasar dalam pembentukan lingkungan pendidikan Islam yang seimbang.(seyyed
hossein, 2001)

4. Ijtihad dan Usul al-Fiqh: Pendekatan normatif mengakui pentingnya ijtihad (usaha interpretasi)
dalam menyesuaikan ajaran Islam dengan konteks zaman dan tempat. Melalui prinsip-prinsip usul al-
fiqh (metodologi hukum Islam), para pemikir Islam mencoba mengembangkan pemahaman yang
relevan dan kontekstual terhadap ajaran Islam dalam bidang pendidikan(sayyid,2007).

5. Etika dan Moral: Salah satu fokus utama pendekatan normatif adalah pengembangan karakter dan
moral peserta didik sesuai dengan ajaran Islam. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, keadilan,
kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial dipromosikan melalui pendidikan Islam, dengan tujuan
menciptakan individu yang bermoral dan beretika.

Pendekatan normatif dalam studi filsafat pendidikan Islam memberikan landasan yang kokoh
dalam mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, serta
menghasilkan individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

PENDEKATAN HISTORIS STUDY FILSAFAT PENDIDIKAN


ISLAM
Pendekatan HISTORIS dalam studi filsafat pendidikan Islam merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk memahami dan menganalisis fenomena pendidikan dalam konteks sejarah dan
perkembangan Islam. Pendekatan ini berfokus pada aspek historis atau sejarah sebagai landasan
utama dalam memahami filsafat pendidikan Islam.

3
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pendekatan HISTORIS dalam studi filsafat
pendidikan Islam:

1. Historis: Pendekatan HISTORIS menekankan pentingnya memahami konteks sejarah dalam


pengembangan pendidikan Islam. Ini mencakup penelusuran sejarah pendidikan Islam dari masa awal
hingga perkembangan saat ini. Dengan memahami konteks historis ini, para peneliti dapat
mengidentifikasi pola, perubahan, dan kontribusi berbagai tokoh serta aliran pemikiran dalam
pendidikan Islam(syed muhammad naquid,1995).

2. Interpretatif: Pendekatan HISTORIS juga bersifat interpretatif, artinya mengharuskan peneliti untuk
tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta historis, tetapi juga untuk menginterpretasikannya. Ini
melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai teks, dokumen, dan konteks budaya yang relevan
dengan pendidikan Islam(ismail.R,1982).

3. Sosiologis: Aspek sosiologis juga menjadi perhatian dalam pendekatan ini. Ini berarti pendekatan
HISTORIS mempertimbangkan pengaruh faktor-faktor sosial, politik, dan ekonomi dalam
pembentukan sistem pendidikan Islam dalam sejarah. Misalnya, bagaimana perkembangan politik
dalam suatu periode tertentu mempengaruhi kebijakan pendidikan Islam pada masa tersebut(ismail.R,
1980).

4. Teologis: Aspek teologis juga menjadi bagian penting dalam pendekatan HISTORIS. Ini
melibatkan analisis terhadap pemikiran-pemikiran teologis yang mendasari praktik pendidikan dalam
konteks Islam. Pemahaman terhadap konsep-konsep teologis seperti tauhid, risalah, dan akhirat dapat
membantu dalam memahami tujuan dan nilai-nilai pendidikan Islam(imam abu hamid,1964).

5. Orientasi Pemikiran: Pendekatan HISTORIS tidak hanya bertujuan untuk menggambarkan sejarah
pendidikan Islam, tetapi juga untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai pemikiran, aliran, dan
kontribusi yang berkembang dalam konteks tersebut. Ini termasuk mengidentifikasi perdebatan,
perspektif, dan konflik yang muncul dalam perkembangan pendidikan Islam(mohhamed abed, 2017).

Dengan demikian, pendekatan HISTORIS dalam studi filsafat pendidikan Islam menawarkan
pendekatan yang holistik dan multidimensional untuk memahami dan menganalisis fenomena
pendidikan dalam konteks sejarah dan perkembangan Islam. Ini membantu dalam memperkaya
wawasan tentang esensi, nilai, dan tujuan pendidikan Islam serta relevansinya dalam menghadapi
tantangan zaman.

PENDEKATAN KONTEKSTUAL STUDY FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM
Pendekatan kontekstual dalam studi filsafat pendidikan Islam mengacu pada pendekatan yang
memahami dan menginterpretasikan ajaran-ajaran Islam dalam konteks waktu, tempat, dan budaya
tertentu. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami konteks historis, sosial, dan budaya di
mana ajaran Islam diterapkan, serta relevansinya dengan tantangan dan permasalahan kontemporer.

Berikut adalah poin-poin penting yang terkait dengan pendekatan kontekstual dalam studi
filsafat pendidikan Islam:

1. Pemahaman Konteks Sejarah: Pendekatan kontekstual menekankan pemahaman terhadap sejarah

4
perkembangan Islam dan konteks sosial di masa lalu. Ini membantu dalam memahami bagaimana
prinsip-prinsip Islam telah diterapkan dan diinterpretasikan dalam berbagai konteks sejarah(syed
muahammad naquib, 1990).

2. Relevansi dengan Tantangan Kontemporer: Studi filsafat pendidikan Islam yang kontekstual
berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara ajaran Islam yang klasik dengan tantangan dan
perubahan yang dihadapi oleh masyarakat modern. Hal ini melibatkan reinterpretasi dan aplikasi
ulang prinsip-prinsip Islam dalam konteks kontemporer(ismailraji, 1982).

3. Kerangka Kerja Multidimensional: Pendekatan kontekstual mengakui bahwa pendidikan Islam


tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Oleh karena itu,
pendekatan ini mengembangkan kerangka kerja yang mempertimbangkan berbagai dimensi dalam
membentuk pengalaman pendidikan Islam(abu hamid muahmmad,1990).

4. Keanekaragaman Interpretasi: Dalam pendekatan kontekstual, terdapat pengakuan terhadap


keanekaragaman interpretasi dan pemahaman terhadap ajaran Islam. Ini memungkinkan adanya
berbagai sudut pandang dan pendekatan dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam
konteks yang berbeda(osman, 2002).

5. Inklusivitas dan Toleransi: Pendekatan kontekstual juga menekankan inklusivitas dan toleransi
terhadap perbedaan pendapat dan pandangan dalam memahami ajaran Islam. Ini mempromosikan
dialog dan kerjasama antara berbagai kelompok dan pemikir dalam membangun pemahaman yang
lebih kaya tentang filsafat pendidikan Islam(daud, 2009).

Pendekatan kontekstual dalam studi filsafat pendidikan Islam memainkan peran penting
dalam memastikan relevansi dan kebermanfaatan ajaran Islam dalam menghadapi perubahan zaman.
Dengan memahami dan menginterpretasikan ajaran-ajaran Islam secara kontekstual, pendidikan Islam
dapat menjadi sarana yang efektif dalam membentuk individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi
positif terhadap masyarakat dan dunia secara luas.

PENDEKATAN HERMENEUTIKA STUDY FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM
Pendekatan hermeneutika dalam studi filsafat pendidikan Islam merupakan pendekatan yang
menekankan pada pemahaman dan interpretasi teks-teks keagamaan Islam serta pemahaman terhadap
prinsip-prinsip Islam secara menyeluruh. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pendekatan
hermeneutika dalam konteks ini:

1. Asal Usul Hermeneutika dalam Konteks Islam:


Hermeneutika memiliki akar filosofis dalam tradisi Yunani kuno, tetapi pendekatan ini telah
berkembang dan diterapkan dalam berbagai konteks keilmuan, termasuk studi keagamaan. Dalam
konteks Islam, hermeneutika berkembang sebagai alat untuk memahami teks-teks suci Al-Qur'an dan
Hadis, serta tulisan-tulisan ulama Islam(abdul hakim murod, 2009).

2. Tujuan Pendekatan Hermeneutika dalam Filsafat Pendidikan Islam:


Tujuan utama dari pendekatan hermeneutika dalam studi filsafat pendidikan Islam adalah untuk
memahami dan menginterpretasi pesan-pesan keagamaan dalam konteks zaman dan tempat tertentu.
Hermeneutika membantu dalam menjembatani kesenjangan antara konteks historis di mana teks-teks
tersebut diturunkan dan konteks kontemporer di mana mereka diterapkan(hans georg-gadamer, 1960).

3. Metode Interpretasi:
Dalam hermeneutika Islam, terdapat beragam metode interpretasi yang digunakan untuk memahami

5
teks-teks keagamaan. Ini termasuk metode-metode seperti tafsir (penafsiran), ta'wil (interpretasi
alegoris), dan ijtihad (pemikiran dan interpretasi hukum). Metode-metode ini membantu dalam
memahami makna teks-teks keagamaan secara lebih dalam dan relevan dengan konteks saat
ini(rosnani hasim, 2006.

4. Konteks dan Kulturalitas:


Hermeneutika Islam menekankan pentingnya memahami konteks historis, sosial, dan kultural di
mana teks-teks keagamaan diturunkan. Hal ini memungkinkan para pembaca untuk memahami pesan-
pesan keagamaan dalam konteks yang lebih luas dan menerapkannya dengan cara yang sesuai dengan
kondisi kontemporer(jeffrey D.wilhite, 2016).

5. Keterbukaan terhadap Interpretasi yang Beragam:


Pendekatan hermeneutika dalam studi filsafat pendidikan Islam menekankan keterbukaan terhadap
interpretasi yang beragam. Ini mengakui bahwa teks-teks keagamaan sering kali memiliki banyak
lapisan makna dan dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu yang berbeda. Keterbukaan
ini memungkinkan adanya dialog dan pemikiran kritis dalam memahami dan menerapkan ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari(ahmad tafsir, 2005).

Dengan demikian, pendekatan hermeneutika dalam studi filsafat pendidikan Islam


memberikan kerangka kerja yang komprehensif dan relevan untuk memahami, menginterpretasi, dan
menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam konteks pendidikan. Ini memungkinkan untuk memperoleh
pemahaman yang lebih dalam dan beragam tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam teks-teks keagamaan Islam.

6
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. (1980). "The Concept of Education in Islam: A Framework for
an Islamic Philosophy of Education". International Institute of Islamic Thought and Civilization
(ISTAC), Malaysia.
2. Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (2010). "Ihya Ulum al-Din (The Revival of the Religious
Sciences)". Translated by T. J. Winter. Cambridge: Islamic Texts Society.
3. Kamali, Mohammad Hashim. (2005). "Principles of Islamic Jurisprudence". Islamic Texts Society.
4. Nasr, Seyyed Hossein. (2001). "Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in
the Land of Prophecy". State University of New York Press.
5. Qutb, Sayyid. (2007). "Milestones". Islamic Book Trust.
6. Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. *Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of
the Fundamental Elements of the Worldview of Islam.* Kuala Lumpur: International Institute of
Islamic Thought and Civilization (ISTAC), 1995.
7. Al-Faruqi, Ismail R. *Islamization of Knowledge: General Principles and Workplan.* Herndon,
VA: International Institute of Islamic Thought (IIIT), 1982.
8. Al-Faruqi, Ismail R. *Islam and the Problem of Israel: Articles by Ismail Raji al-Faruqi.* Herndon,
VA: International Institute of Islamic Thought (IIIT), 1980.
9. Al-Ghazali, Imam Abu Hamid. *The Alchemy of Happiness.* Translated by Claud Field. Lahore:
Sh. Muhammad Ashraf, 1964.
10. Al-Jabri, Mohammed Abed. *The Formation of Arab Reason: Text, Tradition and the
Construction of Modernity in the Arab World.* Translated by Nabil Matar. Edinburgh: Edinburgh
University Press, 2017.
11. Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. (1979). **The Concept of Education in Islam: A Framework
for an Islamic Philosophy of Education**. Kuala Lumpur: Muslim Youth Movement of Malaysia.
12. Al-Faruqi, Ismail Raji. (1982). **Islamization of Knowledge: General Principles and Work
Plan**. Islamabad: International Institute of Islamic Thought and Institute of Policy Studies.
13. Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (1990). **The Alchemy of Happiness**. Translated by
Claud Field. Lahore: Muhammad Ashraf Publishers.
14. Bakar, Osman. (2002). **Tawhid and Science: Essays on the History and Philosophy of Islamic
Science**. Shah Alam: Arah Publications.
15. Daud, Wan Mohd Nor Wan. (2009). **Islam and Confucianism: A Civilizational Dialogue**.
Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).
16. "Hermeneutika dan Filsafat Pendidikan Islam" oleh Prof. Dr. Abdul Hakim Murad (TJ. Winter) -
Tahun rilis tidak tersedia.
17. "Philosophical Hermeneutics" oleh Hans-Georg Gadamer - Tahun rilis: 1960.
18. "Islamic Philosophy of Education: Historical Overview and Relevance" oleh Rosnani Hashim -
Tahun rilis: 2006.
19. "Hermeneutics and Education" oleh Jeffrey D. Wilhite - Tahun rilis: 2016.
20. "Filsafat Pendidikan Islam" oleh Dr. H. Ahmad Tafsir - Tahun rilis: 2005.

Anda mungkin juga menyukai