Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Fahmi Prakoso

NIM : H1023065

Kelas :B

Matkul : Hidrologi dan Klimatologi

1. Panasnya sinar matahari adalah salah satu pemasok energi yang menyebabkan
penguapan/evaporasi pada suatu permukaan air, tanah dan vegetasi. Hasil evaporasi
berupa uap air ini kemudian dibawa oleh angin menuju atmosfer dan apabila sebagain
uap air ini terkondensasi, maka akan terjadi presipitasi berupa hujan. Apabila terdapat
vegetasi seperti di hutan, maka air hujan yang jatuh akan tertahan oleh vegetasi dan
akan terevaporasi kembali ke atmosfir selama dan setelah hujan (interception loss). Air
hujan yang tertahan pada vegetasi akan didistribusikan dengan berbagai cara, yaitu air
yang tertahan pada tajuk atau dedaunan akan jatuh ke permukaan tanah (through fall).
Adapun sebagian yang mengalir melalui batang (stem flow) dan menuju permukaan
tanah.
Pada suatu siklus hidrologi, peran vegetasi sangatlah penting dalam mengurangi
erosi percik karena dapat memecah energi kinetik yang dihasilkan air hujan akibat gaya
gravitasi. Air yang tidak terserap akan mengalir diatas permukaan tanah sebagai aliran
permukaan (surface runoff) yang kemudian menuju ke anakan/induk sungai, adapun
yang dapat diuapkan kembali ke atmosfer (soil evaporation). Sedangkan air hujan yang
jatuh kepermukaan tanah akan dapat terserap kedalam tanah (infiltrasi). Air infiltrasi
akan tertahan di dalam tanah dan biasa disebut sebagai air tanah, air tanah tersebut akan
mengalir perlahan menuju sungai, danau atau penampungan lainnya. Vegetasi pun
dapat menyerapnya melalui proses fisiologis dan diuapkan kembali melalui daun/tajuk
vegetasi (transpirasi).
2. Pengambilan air tanah secara berlebihan juga menyebabkan penurunan
permukaan tanah. Hal ini disebabkan oleh kandungan air pada pori-pori tanah sudah
tidak ada lagi, sehingga secara gravitasi butir tanah akan menjadi padat dan tanah
berpontensi amblas. Contohnya yaitu penurunan permukaan tanah yang terjadi di
Jakarta akibat eksploitasi air tanah.
3. Bioretensi merupakan teknologi aplikatif yang menggabungkan unsur tanaman,
green water (air yang tersimpan di pohon) dan blue water (air mata air, sungai, dan
danau) dalam suatu bentang lahan, dengan semaksimal mungkin meresapkan air ke
dalam tanah
4. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah dan
menambah bobot tanah. Saat air menembus hingga tanah kedap air yang berperan
sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan
bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Hutan berperan penting dalam
mengurangi risiko tanah longsor melalui berbagai mekanisme. Contohnya akar pohon
yang memperkuat lapisan tanah dengan mengikat tanah dan menahan pergerakan tanah.
Hutan juga mengurangi risiko tanah longsor dengan menurunkan tingkat
kelembapan tanah melalui intersepsi, evaporasi, dan transpirasi. Risiko tanah longsor
akan semakin meningkat jika suatu lahan tidak terdapat tutupan vegetasi diatasnya.
Adanya vegetasi/hutan tentu dapat meredam longsor karena sebagai penahan tanah
berkat akar-akar pohon.
5. Karena dengan daya dukung dan daya tampung yang rendah, maka indikasi
terjadinya sebuah erosi akan lebih besar. Hal tersebut diakibatkan oleh peningkatan
jumlah penduduk dan melakukan deforestasi, sehingga air hujan yang jatuh tidak dapat
ditahan dan melewati kemampuan daya tampung sungai yang kemudian menimbulkan
banjir/erosi.

Anda mungkin juga menyukai