Anda di halaman 1dari 3

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

PROGRAM STUDI DIV AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


ASP 1-15
TUGAS RESUME PPKN

Nama : Michael Boris Rasi Sitanggang


NIM : 4131230395
Kuliah Umum Reformasi Perpajakan
1. Pengenalan Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Visi

Menjadi mitra tepercaya pembangunan bangsa untuk menghimpun penerimaan negara

melalui penyelenggaraan administrasi perpajakan yang efisien, efektif, berintegritas,

dan berkeadilan dalam rangka mendukung visi Kementerian Keuangan: "Menjadi

pengelola keuangan negara untuk mewujudkan per konomian Indonesia

yangproduktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan".

Misi

1. Merumuskan regulasi perpajakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi

Indonesia;

2. Meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan berkualitas dan

terstandardisasi, edukasi dan pengawasan yang efektif, serta penegakan hukum

yang adil;

3. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital didukung budaya organisasi

yang adaptif dan kolaboratif seta aparatur pajak yang berintegritas, profesional,

dan bermotivasi.

DJP merupakan unit eselon I di bawah Kementerian Keuangan yang mempunyai

tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pajak


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas tersebut dijabarkan

lebih lanjut dalam penyelenggaraan fungsi yang meliputi:

1. perumusan kebijakan di bidang perpajakan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;

3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan;

4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perpajakan;

5. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perpajakan;

6. pelaksanaan administrasi DJP; serta

7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan

2. Adapun urgensi reformasi perpajakan, yaitu meliputi

1. Kebutuhan aturan pendukung perkembangan transaksi ekonomi perdagangan

2. Kepatuhan wajib pajak perlu ditingkatkan

3. Perkembangan ekonomi digital dan kemajuan teknologi sangat pesat

4. Target penerimaan pajak setiap tahun meningkat

3. Adapun pilar dari reformasi perpajakan adalah organisasi, sdm, IT & basis data dan

proses bisnis, dan peraturan yang beratapkan institusi perpajakan yang kuat, kredibel,

dan akuntabel, dan didukung oleh sarana dan prasaran, anggaran, dan sinergi pihak

lain.

4. Strategi terbaru dari DJP dalam meningkatkan penerimaan negara dari pajak adalah

menciptakan PSIAP – Core Tax Administration System (CTAS). Aplikasi ini adalah

perubahan dari teknologi tradisional ke modern dalam hal digitalisasi pelaporan Wajib

Pajak. Rencananya hal ini akan diluncurkan pada 1 Januari 2024, tetapi adanya
kesulitan dari memadupadankan NIK dengan NPWP sehingga ditunda menjadi 1 Juni

2024.

5. 10 arah kebijakan DJP ke depan adalah sebagai berikut

1. Penyederhanaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi (digitalisasi)

2. Orientasi pada kemudahan berdasarkan user experience yang positif kepada

pengguna

3. Mengintegrasikan seluruh proses bisnis dan interkoneksi dengan sistem

informasi di sekitarnya

4. Layanan dan proses berbasis data dan pengetahuan yang terintegrasi

5. Pemanfaatan digitalisasi untuk otomasi proses

6. Informasi wajib pajak yang komprehensif yang terintegrasi

7. Prinsip kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan

8. Pemanfaatan pendekatan risiko untuk membantu pengambilan keputusan,

menentukan tindak lanjut, serta mengalokasikan sumber daya.

9. Pemanfaatan omni channel dengan menambah akses untuk layanan

10. Pemanfaatan kemampuan dan keterampilan utama yang terpusat memfasilitasi

perubahan dan penambahan peran akibat perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai