Bone tumor adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel pada tulang tumbuh
tidak terkendali. Ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu tumor jinak dan ganas
(kanker). Odontoma adalah tumor jinak odontogenik, non agresif dan merupakan
Broca pada tahun 1867. Biasanya tumor ini tidak bergejala, dan penyebab yang
paling sering ditemukan adalah impaksi gigi permanen dan persistensi gigi sulung.1
Health Organization (WHO) pada tahun 2005. Dua tipe yang dikenal yaitu
jaringan gigi normal yang tersusun dalam pola teratur dan terlihat seperti struktur
gigi kecil dalam jumlah banyak yang disebut odontoids atau denticles 2
Complex odontoma terdiri dari massa yang irregular dari jaringan yang
mengalami kalsifikasi dengan sedikit atau tidak ada kemiripan dengan gigi normal.
terlihat, meskipun tipe jaringan terlihat normal, tetapi anatomi mikro nya tidak
normal.3
Coumpound odontoma menunjukkan kumpulan struktur mirip gigi dengan
ukuran variatif dikelililngi daerah radiolusen tipis. Memiliki massa gigi lebih dari
20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta berhubungan dengan erupsi gigi.2
berhubungan dengan gigi kaninus yang tidak erupsi adalah compound odontoma
(62%) dan complex odontoma biasanya ditemukan pada area molar pertama dan
molar kedua mandibula (70%). Tumor ini dapat terjadi pada setiap usia, usia rata-
2. 1 Defenisi
dengan pertumbuhannya yang lambat. Tumor ini terdiri dari email, dentin,
sementum dan kadang-kadang jaringan pulpa. Saat ini, Kesehatan Dunia (WHO)
agresif yang berasal dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan
jaringan pulpa (oleh karena itu disebut juga campuran yang terdiri dari multiple
atau lebih dari satu tipe). Odontoma dibedakan dengan ameloblastik odontoma
dengan tidak adanya jaringan ameloblastik. Bukan lesi yang statis tetapi merupakan
produk akhir dari suatu kelainan, yaitu tumor odontogenik campur dimana sel-sel
diikuti pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3
Istilah odontoma diciptakan oleh Pierre Paul Broca pada tahun 1867,
menggambarkan tumor apa pun yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan gigi
yang bersifat sementara atau penuh secara berlebihan. Kemudian, pada tahun 1946
beberapa struktur gigi amorf (dentikel), sedangkan pada CO terbentuk massa padat
jaringan lunak dan keras gigi, jaringan ini tersusun sembarangan dan tidak
yang terkalsifikasi dari jaringan keras dan lunak gigi, yang menunjukkan susunan
buruk, sedikit menyerupai bentuk normal gigi. Ini berbentuk massa jaringan keras
gigi seperti kembang kol yang dikelilingi oleh folikel fibrosa pathogenesis.
Complex odontoma berasal dari dental lamina atau organ enamel pada gigi normal.
odontoma.2,3
divisi benih gigi yang berulang atau kelainan pada dental lamina dengan
pembentukan benih gigi. Odontoma ini dimulai sebagai lesi lunak pada tulang
Memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta
2.2 Etiologi
infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik,, sisa paradental malassez, proses
Herman).4,5
2.3 Insidensi
odontogenik yang paling umum dengan kisaran 35 hingga 76%. Buchner dkk,
mempelajari pada tahun 2006 sampel dari 1.088 tumor odontogenik, dimana 76%
adanya hubungan dengan aspek etnis atau genetik juga disarankan. Frekuensi
beberapa penelitian, hingga saat ini belum ada konsensus yang tercapai, hal ini
mungkin disebabkan oleh perbedaan prevalensi yang dilaporkan antara kedua jenis
kelamin.5
muda, terutama dalam dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang
dan biasanya terjadi pada penderita usia yang lebih tua. Beberapa studi telah
sementara negara lain melaporkan prevalensi lebih tinggi pada laki-laki. Hidalgo
dkk melakukan meta analisis pada tahun 2008 mengenai karakteristik epidemiologi
bahwa 49,4% adalah pasien perempuan dan 50,6% laki-laki. Disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan gender; ini sejalan dengan
pada rentang usia yang luas, namun puncak prevalensi yang tinggi dilaporkan pada
Lokasi yang paling sering dilaporkan adalah area gigi seri-kaninus pada
rahang atas (67%) diikuti oleh area anterior bawah dan posterior bawah rahang
kasus lain yang jarang terjadi telah dilaporkan pada sinus maksilaris, rongga
hidung, dan lantai orbit. Odontoma adalah tumor jinak, tidak terlalu agresif yang
biasanya tidak menimbulkan gejala; lebih dari separuh kasus ditemukan sebagai
namun ada laporan kasus odontoma yang telah erupsi rongga mulut. Crespo dkk,
melaporkan kasus sinusitis maksilaris kronis akibat obstruksi saluran air akibat
odontoma.5,6
terlihat secara radiografi rutin. Biasanya terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga.
ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar
pertama dan molar kedua rahang bawah. Bisa berasal dari tooth bud dari gigi
impaksi atau supernumerary teeth. Lesi kecil, jarang menjadi besar, namun bisa
incisive caninus)
c) Dapat terjadi pada pria dan wanita pada regio gigi yang erupsi dan tidak erupsi.
tidak berhasil mencapai keadaan normal, jadi substansi gigi terbentuk secara
abnormal.8
sementum yang tersusun dalam susunan jaringan yang abnormal yaitu dalam
bentuk dentikel, Kemudian jaringan stroma berhenti aktivitasnya membentuk
normal.6,8
malformasi atau menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis.
ukuran dan bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen yang tipis. Memiliki massa
gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta berhubungan dengan
jaringan gigi), tahap peralihan ditandai dengan kalsifikasi parsial, dan tahap
peralihan ditandai dengan kalsifikasi parsial. pada tahap akhir odontoma tampak
dengan adanya jaringan gigi, enamel terdemineralisasi, dentin, semen dan pulpa,
tersusun secara terorganisir dalam struktur gigi dan sebagian dikelilingi oleh kapsul
keberadaan sel sementikel, dan epitel ameloblastik dapat dideteksi (Gambar 4).7
dontogenik, adenomatoid tumor odontogenik dan kista dentigerous, oleh karena itu
mereka disebutkan bahwa epitel ameloblastik lebih sering diamati pada complex
compound odontoma.. 8
mukosa intraoral dan pengambilan yang adekuat pada tulang yang membuka lesi.
Jika terkalsifikasi, odontoma tidak dapat terjadi lagi, rekurensi lebih sering terjadi
setelah pengambilan yang tidak adekuat dari tahap dini lesi. Pengambilan
struktur mirip dengan anatomi gigi normal. Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas
complex odontomadari lesi opak lain pada rahang, seperti focal scleroting,osteomyeliti
Focal sclerosing osteomyelitis biasanya terlihat pada apex gigi dengan long
standing pulpitis. Saat gigi dicabut, lesi ini dapat tersisa pada gigi secara tidak
terbatas. Diagnosis dapat dibuat dengan dari riwayat penyakit dan gambaran
alveolar, dimana complex odontoma sering meluas kedalam alveolus kearah crest
ridge. Biasanya, lesiini terbentuk pada individu lebih dari 30 tahun, sedangkan
lasoma yang matur, selain itu sementoblastoma sering bergabung dengan akar gigi
yang terlibat.7
dysplasia biasanya multiple dan terpusat pada regio periapikal gigi. Meskipun
gambaran klinis dan radiografis osteoid osteoma dan osteoblastoma dapat mirip
Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi normal, cenderung bererupsi
tetapi tidak aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat terjadi karies. Jika tidak cepat
ditangani, karies ini akan berkembang dengan cepat dan dapat menginfeksi jaringan
Laporan Kasus
Pasien anak laki-laki berusia 10 tahun diantar oleh orang tuanya ke RSGMP
Unhas dengan keluhan gigi permanen depan atas sebelah kiri tidak tumbuh. Orang
tua pasien berinisiatif memeriksakan kondisi gigi anaknya ke klinik swasta dan
bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial. Tidak ada alergi obat dan makanan.
umum pasien adalah normal dengan tanda tanda vital normal diman nadi 85 x/
Pada pemeriksaan ekstra oral terlihat simetris wajah dengan tidak ada
kelainan dengan kondisi kelenjar getah bening tidak teraba tidak sakit.. Hasil
dengan batas normal antara 4.50-5.40 sedangkan hasil pemeriksaan lainnya masih
B
C
Gambar 8. A) Foto extra oral tampak depan
B) Foto extra oral tampak samping kanan
C) Foto extra oral rahang samping kiri
dikelilingi halo radiolucent pada area anterior maksila. Kelainan bersifat lokal,
single lesion.
diagnosa kerja Bone tumor susp benign regio gigi 21-23 dd/ Odontoma dan
general anestesi.
flap (Gambar 11). dan ekstirpasi odontoma (Gambar 12) serta dilakukan penjahitan
intake pada daerah operasi (Gambar 13). Dengan hasil ekstirpasi odontoma dan
ekstraksi gigi 61,62 dan 63 (Gambar 14). Lesi biasanya tidak berulang dan bukan
klinis intra oral dengan jahitan intak dengan sedikit hipermis (Gambar 15).
Gambar 11. Insisi Flap trapezoid
ada keluhan dari pasien . Kontrol dilakukan hari ke 4 tidak ada keluhan nyeri dari
pasien dengan didapatkan gambaran klinis intra oral dengan jahitan intak dengan
sedikit hipermis dan dilakukan cuci luka intra oral dengan NaCl 0.9 %. Kontrol
dilakukan Kembali pada hari ke 14 dengan dilakukan aff hecting di daerah operasi
KESIMPULAN
perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan
odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah diajukan,seperti trauma
lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan
bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan
muda, terutama dalam dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang
menjadi 2 jenis yaitu compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang
kecil dan banyak dan complex Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak
teratur dari jaringan keras dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi
secara buruk sebagai email, dentin atau sementum sehingga tidak memiliki
Sering ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region
molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Lesi kecil, jarang menjadi besar,
sekitar mahkota gigi yang berkembang normal tetapi tidak bererupsi, terutama jika
tumor ini biasanya kecil dan tidak agresif. Radiografi seringkali merupakan
radiolusen yang tipis memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan
merupakan sumber potensial obstruksi pada gigi yang erupsi sebagai fokal infeksi.
mirip dengan anatomi gigi normal.Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas usia
dari lesi opak lain pada rahang, seperti focal scleroting osteomyelitis, idiopathic
osteosclerosis, periapical cemental dysplasia, cementoossifying fibroma,
dilakukan dengan sempurna sehingga mempunyai prognosis yang baik karena tidak
menunjukkan adanya kekambuhan. Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi
normal, cenderung bererupsi tetapi tidak aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat
terjadi karies. Jika tidak cepat ditangani, karies ini akan berkembang dengan cepat
1. Maltagliati, A., et al. "Complex odontoma at the upper right maxilla: Surgical
2. Soliman, Nour, Nuraldeen Maher Al-Khanati, and Moutaz Alkhen. "Rare giant
complex composite odontoma of mandible in mixed dentition: Case report with 3-year
follow-up and literature review." Annals of Medicine and Surgery 74 (2022): 103355.
5. Thompson, Lester DR. "Odontoma." Ear, Nose & Throat Journal 100.5_suppl (2021):
536S-537S.
8. Sun, Lisha, Zhipeng Sun, and Xuchen Ma. "Multiple complex odontoma of the maxilla
and the mandible." Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology and Oral
odontomas using panoramic radiographs." J Oral Maxillofac Radiol 3.2 (2015): 49-53
case of complex odontoma." Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology, Oral