Anda di halaman 1dari 5

Compound-Complex Odontoma- An Important Clinical Entity (A Case Report)

Firma Nurdinia Dewi1, Helmi Hirawan2


1

Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah


Bidang Bedah Mulut, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto,
Jawa Tengah
Alamat Korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto,
Jawa Tengah, Indonesia, 53123. Email:firmakg09@gmail.com
2

Abstrak:
Odontoma merupakan tumor odontogenik campuran dari komponen epitel dan mesenkim
yang mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan dentin. WHO
mengklasifikasikan odontoma menjadi compound dan complex odontoma. Meskipun laporan
kasus terjadinya complex atau com pound odontoma dalam rongga mulut sering terjadi,
namun

sangat jarang dilaporan kasus odontoma yang menunjukkan gabungan keduanya

(complex-compound odontoma). Ini merupakan laporan kasus dengan lesi odontoma besar
dengan gambaran compound dan complex odontoma, yang terjadi pada daerah palatal kiri,
yang dilaporkan ke Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, Dr. Syamala Reddy Dental
College and Hospital. Lesi ini umumnya tanpa gejala, diagnosis yang benar pada lesi ini
dengan menggunakan pemeriksaan radiografi penting dilakukan disertai perawatan yang
tepat.
Kata kunci: Pengambilan keputusan klinis, nyeri, kehilangan gigi

struktur yang teratur sehingga lesi tersebut

PENDAHULUAN
Odontoma

merupakan

tumor

menyerupai struktur gigi. Ketika jaringan

odontogenik campuran yang merupakan

keras gigi merupakan

gabungan

dan

teratur, tidak ada kesamaan morfologi

mesenkim yang mengalami diferensiasi

dengan rudimentary teeth sehingga disebut

fungsional dan membentuk enamel dan

complex odontoma.2

dari

komponen

epitel

massa yang tidak

dentin. Lesi merupakan lesi hamartomatous

Odontoma dapat terjadi pada semua usia

daripada

neoplasma

yang

sebenarnya.1

dan lokasi manapun di regio maksilofasial.

WHO

mengklasifikasikan

odontoma

Odontoma umumnya terjadi pada tiga

menjadi compound dan complex odontoma.

dekade pertama kehidupan. Gigi permanen

Compound odontoma adalah

dipengaruhi jauh lebih sering daripada gigi

malformasi

dimana semua jaringan gigi merupakan

desidui.

Case Report: Dentistry of Jenderal Soedirman University

Complex

odontoma

memiliki
1

kecenderungan lebih sering pada wanita


(60%) dibandingkan dengan laki-laki.3
Lokasi

paling

tahun datang ke Departemen Bedah Mulut

compound odontoma adalah anterior rahang

dan Maksilofasial dengan keluhan gigi

atas, sedangkan kasus complex odontoma

belakang kanan atas membusuk. Pada

paling sering ditemukan pada regio posterior

pemeriksaan intraoral, menunjukkan gigi

mandibula dan lokasi kedua yang paling

molar atas kanan membusuk (16) dan

sering adalah maksila. Compound odontoma

kehilangan gigi molar bawah (36 dan 46).

dua kali lebih sering ditemukan jika

Pemeriksaan

dibandingkan complex odontomas. Sebagian

gambaran campuran radiopak dan radiolusen

besar odontoma terletak intraosseous, tetapi

pada region premolar hingga molar kiri atas

terkadang dilaporkan di lokasi extraosseous

(gambar 1 dan 2) dan dua supplemental

seperti gingiva.4

teeth pada region posterior kiri bawah.

kasus

merupakan

radiologi

menunjukkan

lesi

Radiografi dengan tube shift technique

complex-compound odontoma besar pada

menunjukkan lesi berada pada regio palatal.

daerah palatal kiri, yang dilaporkan kepada

Tes vitalitas pulpa dilakukan dan semua gigi

ke

dan

di kuadran kiri atas yang berdekatan dengan

Maksilofasial, Dr. Syamala Reddy Dental

lesi masih vital. Riwayat medis dan riwayat

College and Hospital. Laporan kasus ini,

keluarga tidak berkaitan.

Departemen

ini

sering

Seorang pasien laki-laki berusia 21

terjadi

Laporan

yang

LAPORAN KASUS

Bedah

Mulut

compound odontoma pada regio anterior


rahang atas, complex odontoma pada regio
posterior mandibula, dan multipel odontoma
pada

regio

maksila

dan

mandibula.

Meskipun lesi dengan gambaran gabungan


compound

dan

complex

odontoma

merupakan laporan kasus yang jarang


terjadi.5

Diagnosis sementara adalah odontoma


berdasarkan hasil temuan radiologis dan

Dalam kasus kami, bersama dengan


massa

Gambar 1. Hasil Radiografi

complex

odontoma,

kami

juga

menemukan dua struktur menyerupai gigi


seperti pada lesi dan karenanya ini adalah
kasus langka yang merupakan gabungan
complex dan compound odontoma.

direncanakan

dilakukan

biopsi

eksisi

dibawah anestesi lokal. Karena pasien


menginginkan untuk mendapatkan giginya
sejajar di masa mendatang, maka diputuskan
pembedahan

berkaitan

supernumerary

Case Report: Dentistry of Jenderal Soedirman University

teeth

dengan

impaksi

rahang

bawah
2

ditangguhkan sampai pilihan perawatan


ortodontik diambil.
Prosedur Pembedahan
Anestesi lokal menggunakan Xylocaine
(2%) dengan adrenalin (1: 80.000). Insisi
crevicular pada palatal dan mucoperiosteal
flap dilakukan mulai dari regio kaninus
kanan

hingga

molar

kedua

Gambar 3. Enucleated specimen

kiri.

Pembengkakan pada palatal menunjukkan


daerah odontoma tersebut. Pengambilan
tulang menggunakan carbide bur dan lesi
odontoma terlihat. Setelah pengambilan
tulang, odontoma dipotong dan diambil
menjadi

beberapa

bagian.

Lesi

yang

Gambar 4. Uneventful healing

terkalsifikasi padat dan pengeboran lebih

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis,

sulit dilakukan daripada tulang disekitarnya.

radiologis, dan histologi, maka diagnosanya

Seluruh odontoma diangkat beserta jaringan

adalah

fibrosa

compound

yang

menutupi.

Pemeriksaan

odontoma
dan

(gambaran
complex).

gabungan

Follow

up

radiografi setelah operasi menunjukkan

dilakukan berkala dan penyembuhan luka

seluruh

baik.

lesi

telah

terangkat.

Setelah

hemostasis cukup adekuat, mucoperiosteal


flap di suturing menggunakan 3-0 silk.

PEMBAHASAN

Stent akrilik ditempatkan segera setelah

Odontoma adalah tumor odontogenik

operasi. Stent ditempatkan selama satu

campuran di mana kedua komponen epitel

minggu kedepan.

dan mesenkim yang mengalami diferensiasi


fungsional dan membentuk enamel dan
dentin. Enamel dan dentin diproduksi dalam
pola abnormal karena sel odontogenik gagal
untuk mencapai keadaan normal pada fase
morfodiferensiasi.

Gambar 2. Exposure of the odontome

Merupakan

hamartomatous bukan neoplasma sejati.


Berdasarkan klasifikasi

terbaru

lesi
6

dari

WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi


2 jenis yaitu compound odontoma dan
Case Report: Dentistry of Jenderal Soedirman University

complex odontoma. Compound odontoma

dikelilingi radiolusen.2 Complex odontoma

mengandung struktur seperti gigi yang kecil

menunjukkan gambaran radiopak berupa

dan banyak, mempunyai struktur yang mirip

massa gabungan tunggal seperti material dan

dengan gigi kecil atau denticle, diskrit,

tak ada kemiripan anatomi gigi apapun,

terbungkus di dalam fibrous connective

muncul

tissue

ikat

dikelilingi oleh tepi sempit radiolusen.

berserabut). Complex odontoma terdiri dari

Compound odontoma terlihat sebagai gigi

campuran atau massa tak teratur dari

yang

jaringan keras dan lunak odontogenik yang

menyerupai gigi dengan ukuran dan bentuk

matang dan berdiferensiasi secara buruk

variatif dikelilingi daerah radiolusen yang

sebagai

tipis.7

stroma

(stroma

email,

dentin

jaringan

atau

sementum

sehingga tidak memiliki kemiripan dengan


gigi.2

sebagai

massa

mengalami

yang

malformasi

buram

atau

Secara histopatologi, odontoma terdiri


dari jaringan gigi yang matur seperti enamel,

Etiologi odontoma tidak diketahui. Ada

dentin, sementum, dan jaringan pulpa dan

beberapa teori yang menyebutkan bahwa

dapat dapat mempunyai struktur seperti gigi

trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan,

(compound odontoma) atau tidak terstruktur

mutasi genetik dicurigai menjadi faktor

(complex odontoma). Sebagian besar tumor

penyebab

biasanya memiliki tampilan dentin yang

lesi

ini.

menambahkan

Ada

pula

bahwa

yang

odontoma

kemungkinan diwariskan dari gen mutant


postnatal

dengan

Terdapat

kapsul

fibrosa

dan

sejumlah kecil jaringan fibrosa.8

genetik

Lesi yang disajikan pada kasus ini

perkembangan gigi. Odontoma mungkin

merupakan massa complex odontoma dan

juga terkait beberapa sindroma seperti

dua

Gardners syndrome of intestinal polyposis

(menyerupai mahkota premolar), sementara

atau odontomadysphagia syndrome.6

yang lain menyerupai mahkota molar yang

Sebagian

besar

kontrol

normal.

odontoma

tidak

lesi

menyerupai

struktur

gigi

dapat dilihat melalui radiograf. Hal ini

menunjukkan gejala dan ditemukan selama

menunjukkan

pemeriksaan radiologi rutin seperti pada

lesi ini memiliki potensi untuk membentuk

kasus

struktur

ini.

Pemeriksaan

radiografi

bahwa

menyerupai

epitel

gigi

dari

(compound

mempunyai peran penting dalam deteksi lesi

odontoma) dan komplek massa jaringan gigi

asimtomatik

(compound odontoma).

seperti

odontoma,

kista

residual, dan lain-lain. Tampilan radiografi

Penatalaksanaan odontoma dilakukan

odontoma adalah hampir selalu berupa

dengan enukleasi dan kuretase. Lesi complex

massa

odontoma besar harus dipotong menjadi

radiopaque

yang

padat

yang

Case Report: Dentistry of Jenderal Soedirman University

beberapa segmen sebelum diangkat, dengan


tujuan untuk mengurangi kehilangan tulang
yang sehat dan mencegah terjadinya fraktur
tulang. Odontoma merupakan tumor jinak
dan

berkapsul

dilakukan

sehingga

dengan

eksisi

sempurna

dapat

sehinggaa

mempunyai prognosis yang baik karena


tidak menunjukkan adanya kekambuhan.
Deteksi tepat waktu dan enukleasi odontoma
yang diikuti oleh kuretase dianjurkan untuk
mencegah komplikasi seperti kehilangan
gigi, perubahan kistik, ekspansi tulang, dan
tertunda erupsi gigi permanen.9

KESIMPULAN
Odontoma

adalah

tumor

campuran

(mixed tumor) odontogenik yang berasal


dari epitel dan mesenkim dan kadang juga
dimasukkan

dalam

hamartomatous.

Pengambilan

malformasi
keputusan

klinik dan pengobatan (biasanya dengan


enukleasi

bedah)

diperlukan

2. Neville BW, Damm DD, Allen C,


Bouquot JE. Odontogenic Tumors. In,
Ellen Forest. Oral and Maxillofacial
Pathology, 2nd edition. Philadelphia,
Saunders 2002; 631-2.

segera

dilakukan. Meskipun kekambuhan sangat


jarang terjadi, namun pengambilan epitel

3. John J B, John R R, Punithavathy I,


Elango I. Compound Odontoma
Associated with Maxillary Primary
Tooth A Case Report. Journal of
Indian academy of dental specialists
2010; 1:49-51.
4. Serra-Serra G, Berini -Aytes L, GayEscoda C. Erupted odontomas - A report
of three cases and review of the
literature. Med Oral Patol Oral Cir Bucal
2009; 6:299-303.
5. Cohen
DM,
Bhattacharyya
I.
Ameloblastic fibroma, ameloblastic
fibro-odontoma, and odontoma. Oral
Maxillofac Surg Clin North Am 2004;
16:37584.
6. Sharma U, Sharma R, Gulati A, Yadav
R, Gauba K. Compound composite
odontoma with unusual number of
denticles A rare entity. The Saudi
Dental Journal 2010; 22:145-9.
7. Shafer WG, Hine MK, Levy BM.
Odontogenic Tumors. In, Rajendra R
(ed). A textbook of oral pathology, 6th
edition. Noida, Elsevier, 2009; 287-90.

yang melekat pada lapisan lesi tersebut


harus benar-benar terangkat sehingga tidak
menimbulkan potensi untuk berkembang
biak lagi.

REFERENSI
1. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RC.
Odontogenic Tumors. In, Penny Rudolf
(ed). Oral Pathology, Clinical Pathologic
Correlations, 4th edition. Missouri,
Saunders 2003; 286-8.

8. Fonseca RJ. Odontogenic Tumors


Surgical pathology and Management. In,
Williams TP, Stewart JC. Oral and
Maxillofacial Surgery. Philadelphia,
Saunders, 2000; 1:379-81.
9. Marx RE, Stern D. Odontogenic Tumors
Hamartomas and Neoplasms. In,
Bywaters L. Oral And Maxillofacial
Pathology. Hong Kong, Quintessence
Publishing Co, Inc, 2003; 1:637-8.

Case Report: Dentistry of Jenderal Soedirman University

Anda mungkin juga menyukai