Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM BIOLOGI

D
I

S
U
S
U
N

O
L
E
H

DWI ANGGA . N
IRFAN KHOIRUDDIN
MEDINAHTUL RAHMAN
RIZKY CHUZNUL . I
BEBY GIOVANNI

XII IPA IV

SMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG


TAHUN AJARAN 2015/2016
JUDUL KEGIATAN : ENZIM KATALASE
TUJUAN : MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJA ENZIM KATALASE
ALAT :PIPET TETES :GELAS UKUR
:LIDI :TABUNG REAKSI
:TISU :TUMBUKAN

BAHAN :HATI AYAM :DAUN PEPAYA


:H2O2 3/5/10% :HCl DAN NaOH
:AIR YANG DIPANASI
:AIR YANG DITAMBAH ES BATU

TABEL HASIL PENGAMATAN :

TABUN PERLAKUAN GELEMBUNG KONDIS NYALA


G PERCOBAAN GAS I BARA API
A HATI+H2O2 ADA (++) NETRAL NYALA (+)
B HATI+HCl+H2O2 ADA (+) ASAM TIDAK
NYALA (-)
C HATI+NaOH+H2O2 ADA (++) BASA NYALA (+)
D HATI+H2O2 ADA (+) PANAS TIDAK
(DALAM AIR NYALA (-)
PANAS)
E HATI+H2O2 ADA (+++) DINGIN NYALA (++)
(DALAM AIR
DINGIN)
F DAUN PEPAYA ADA (++++) NETRAL NYALA (+++
+)

PERTANYAAN :
1. Dari percobaan yang Anda lakukan, tentukan:
 Variable bebas :
 Variable terikat :
 Variable control :
2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, E, dan, F. manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan perbedaannya!
3. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, E, dan, F. manakah yang menunjukkan bara
api yang paling besar? Jelaskan alasannya
4. Gas apakah yang dihasilakn dari reaksi tersebut?
5. Bandingkan rata-rata ukuran gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C, D, E,
dan, F. apakah ukurang gelembung gas menunjukan perbedaan kandungan jumlah
oksigen?
6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat pada ekstrak hati?
7. Jelaskan factor-faktoryang mempengaruhi kerja enzim katalase!
8. Di dalma sel hidup, dihasilkan H2O2. Hasil dari bioproses apakah zat tersebut? Apa
akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2?
9. Selain di dalam sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan?
10. Selain enzim katalase, sebutkan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolism
dan jelaskan fungsiny amasing-masing!
11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?
12. Jelaskna sifat=sifat enzim!
13. Jelaskan komponen penyusun enzim!

JAWABANNYA :
1. Varibel : a.Hati,HCl,NaOH,Airpanas/dingin,Daun Pepaya
: b. factor-factor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
: c. H2O2

2. Perbedaannya

Hati +H2O2 (hidrogen peroksida)


Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air)
Hati +NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat hati dalam keadaan terlalu basa. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang
Hati +HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat hati dalam keadaan terlalu asam. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung
Hati dididihkan kemudian ditambah H2O2
Hati yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara yang sangat sedikit Hal
ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
Hati dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Hati yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara s
banyak
Daun papaya+H2O2
Daun papaya yang di tambahkan H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara yang sangat banyak ,

3.
Hati +H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat hati diberi H2O2 pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Hati +NaOH dan H2O2
saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
Hati +HCl dan H2O2
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Hati dididihkan kemudian ditambah H2O2
bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di
dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
Hati dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api .
Daun papaya+H2O2
saat bara api di masukkan ke dalamnnya , dan timbullah api yang menyala sebab kadar oksigen pada
papaya masi ada.

4. Gelembung gas Hidrogen


5. Iya , jika semakin banyak gelembung maka kadar oksigennya tinggi
6. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim
katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa
7.
Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi
enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.

Konsentrasi Substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan
konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.

Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan
substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif.Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat.Bila konsentrasi
substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif
tersebut.Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan
makin besarnya kecepatan reaksi.Namun dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi susbstrat
tidak menyebabkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil
reaksinya pun tidak bertambah besar.

Suhu
Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis enzim
dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu
yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu protein,
maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi proses
denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim
menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.

Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi.

Peningkatan suhu meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak terkatalisis dengan cara
meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari besarnya molekul. Bagaimanapun energy
panas dapat meningkatkan energy kinetic dari enzim ke titik yang mana kelebihan energy pelindung
untuk dapat mengganggu interaksi non-kovalen yang berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari
enzim.Cincin polipeptida kemudian mulai terbuka atau terdenaturasi, yang disertai dengan pengurangan
kecepatan dari aktivitas katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim berada dalam keadaan stabil,
konformasi, kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel, yang mana enzim itu berada.Enzim pada
umumnya stabil pada temperatur 45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik yang
berada pada sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang hidrotermal bawah laut dapat
stabil pada suhu kurang lebih 100oC.

Pengaruh Ph
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim dapat
berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan pH
lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks
enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat
pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas
enzim. Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi
paling tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.

Pengaruh Inhibator
Hambatan Reversibel
Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor.Hambatan terhadap aktivitas
enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena hambatan tersebut merupakan
mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh.Disamping itu hambatan dapat
memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme kerja enzim.Hambatan reversible dapat berupa
hambatan bersaing atau hambatan tidak bersaing.
8. H2O2 besifat korosif dan sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan-bahan
anorganik yang tidak dibutukan bagi tubuh.
9. Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Didalam organel
sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.
10. Enzim oksidase.
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat
bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O. Enzim hidrase. Enzim hidrase
berfungsi
menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang
bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.

Enzim dehidrogenase.
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain. Enzim
transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

Enzim karboksilase.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh
pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.

Enzim desmolase.
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon.
Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.

Enzim peroksida.
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.

11. Enzim bekerja mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan
kecepatan reaksi ini dilakukan dengan menurunkan energy aktifasi (energy yang dibutuhkan untuk
reaksi).Penurunan energy aktifasi dilakukan dengan cara membentuk kompleks dan substrat.

12.
Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein
yang mempunyai sifat thermolabil.
Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan
berulang-ulang.
Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim:
amilase,maltase.
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis
reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak. lipase Lemak + H2O
———————————> Asam lemak + Gliserol
Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat
melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut
kofaktor.

13.

Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat labil (mudah
berubah) terhadap faktor lingkungan, dan
Kofaktor,yaitu komponen non protein yang berupa :
Ion-ion anorganik (aktivator)
Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion kalsium
merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum)
Gugus prostetik
Berupa senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin Dinucleotide), biotin,
dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat besi berperan memberi kekuatan ekstra
pada enzim terutama katalase, peroksidae,itokrom oksidase.
Koenzim
Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine Dinucleotide),
koenzim-A, ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari
satu enzim ke enzim lain.

Anda mungkin juga menyukai