Anda di halaman 1dari 13

PERSIDANGAN

AGAMA
KEL 2
Here is our presentation begins
Anggota Kelompok :
PENGADILAN
AGAMA
Pengadilan Agama, merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara
ditingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan,
wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan
hukum Islam, serta wakaf dan shadaqah,
sebagaimana diatur dalam Pasal 49
Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Peradilan Agama.
FUNGSI PERADILAN AGAMA

a) Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi


perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi .
b) Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan
peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya .
c) Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di
lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali
biaya perkara)
d) Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam
pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya
Hak hak Pokok dalam proses Persidangan

Berhak berperkara di Berhak mengajukan


Berhak didampingi oleh
pengadilan dengan jawaban, replik,
Kuasa
biaya ditanggung duplik, rereplik dan
Hukum/Penasihat
oleh negara reduplik di muka
Hukum;
persidangan

Berhak mendapatkan Berhak mengajukan Berhak mengajukan


kesempatan bukti-bukti atau kesimpulan di
menyelesaikan tidak mengajukan muka persidangan
sengketa melalui bukti-bukti di muka
mediasi atau persidangan
menolak mediasi;
Macam macam perkara di
Pengadilan Agama

● Perkawinan
● Waris
● Wasiat
● Hibah
● Wakaf
● Zakat
● Infaq
● Shadaqah
Tahapan dalam proses sidang perceraian
1. Pemanggilan para pihak
2. Mengambil antrian sidang
3. Pemeriksaan oleh Majelis Hakim
4. Upaya perdamaian (mediasi)
5. Pembacaan Gugatan
Tahapan dalam proses sidang perceraian
6. Jawab-jinawab antara penggugat dan
pemohon berupa jawaban, replik dan duplik
7. Pembuktian
8. Kesimpulan
9. Musyawarah Majelis Hakim
10. Putusan Hakim
Perceraian Ustadz
Abdul Somad dan
Mellya Juniarti

_-Contoh kasus sidang pengadilan agama-


Fakta Dan Kronologi Perceraian Ustadz
Abdul Somad
1. Mengajukan Gugatan Cerai Sendiri
Kronologis perceraian Ustaz Abdul Somad diawali dari dirinya yang
mengajukan sendiri gugatan perceraian kepada istrinya. Gugatan ini dibuat di
Pengadilan Agama Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.

2. Melakukan Mediasi Beberapa Kali, Tapi Tidak Berhasil


Ustadz Abdul telah beberapa kali melakukan mediasi, tetapi tidak
berhasil.
3. Melewati Proses Sidang Hingga 11 Kali
Pengadilan Agama Bangkinang menangani permohonan cerai talak
yang diajukan UAS kepada istrinya. Sebelum sidang putusan cerai keluar,
Pengadilan Agama Bangkinang sudah 11 kali menggelar sidang perceraian
UAS. Pihak pengadilan telah melakukan sidang terhadap perkara tersebut
sejak 12 Juli 2019, hingga akhirnya putusan cerai ditetapkan pada 3 Desember
2019.

4. Istrinya Mengonfirmasi Perceraiannya dengan UAS


Dari pihak Mellya Juniarti (istrinya), dirinya juga turut
mengonfirmasi dan mengakui terkait pemberitaan perceraian antara dirinya
dan UAS, dan menyatakan sang ustaz kondang yang menggugatnya.
Pasal Yang Berkenaan Dengan Penceraian

1. pecahnya hati kedua belah pihak yang berperkara yang menyebabkan pecahnya
rumah tangga mereka, maka berarti telah terpenuhi maksud Pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum
Islam.

• Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116
huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.
”antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”
Hukum Penceraian Menurut Islam

1. Majelis hakim perlu mengemukakan ketentuan Hukum Islam di dalam Kitab


At-Tolak Fi Syari'atil Islamiyah Wal Qanun halaman 40 yang selanjutnya diambil
alih sebagai pendapat majelis, berbunyi sebagai berikut:

“Bahwa sebab-sebab dibolehkannya perceraian adalah adanya hajat untuk


melepaskan ikatan perkawinan, ketika terjadi pertentangan akhlak dan timbulnya
rasa benci di antara suami-istri yang mengakibatkan tidak adanya kesanggupan
untuk menegakkan hukum-hukum Allah SWT”

Anda mungkin juga menyukai