Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

INTISARI: Latar Belakang: Indonesia terletak di dalam ring of fire dan Yogyakarta termasuk salah
satunya

yang mengalami gempa bumi. Gempa yang terjadi tahun 2006 menyisakan banyak orang

korban. Kebanyakan dari mereka adalah lansia dan anak-anak. Tidak semua anak dilatih untuk
menghadapi

bencana, oleh karena itu perlu diadakan pembinaan kepada sekolah dasar agar anak-anak

memiliki pengetahuan bagaimana menghadapi bencana ini jika terjadi secara tiba-tiba.

Tujuan: Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh simulasi bencana

metode terhadap kesiapan anak.

Metode: Desain penelitian menggunakan eksperimen semu dengan desain one pre post test. Itu

Sampel diambil dengan menggunakan purposive sample sebanyak 31 responden dan data
dikumpulkan

dengan menggunakan penanya. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kesiapsiagaan bencana

metode simulasi anak dengan nilai P <0,001.

Kesimpulan: Pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa meningkatkan level

kesadaran anak-anak. Semua siswa SD Giwangan tingkat 6 mampu dan terlibat

setelah pelatihan diulangi sebanyak 5 kali dan sebagian besar anak menunjukkan level tersebut

kesadaran dikategorikan kurang siap

Kata Kunci: Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana, Kesiapan menghadapi bencana,

metode simulasi

kriteria inklusi adalah anak kelas 6; tidak


sedang mengalami sakit; bersedia menjadi responden
penelitian. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah
tidak hadir pada saat dilakukan intervensi dan anak
berkebutuhan khusus (ABK) dengan tuna netra, tuna
rungu dan disabilitas intelektual.

Anda mungkin juga menyukai