Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN COVID -19

Disusun oleh :

PUTRI NUR GUMALASARI

S1 KEPERAWATAN TK.4

201713050

STIKES AKBID WIJAYA HUSADA BOGOR

Jl. Letjend Ibrahim Adji No. 180 Sindang Barang, Bogor Barat
1. Pengkajian

Pengkajian pasien yang diduga COVID – 19 harus mencakup :

a. Sejarah perjalanan. Penyediaan layanan kesehatan harus mendapat riwayat perjalanan


yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernafasan
akut.
b. Pemeriksaan fisik :
1) pasien yang mengalami demam,batuk, dan sesak nafas dan yang telah
melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina baru – baru ini harus ditempatkan
dibawah isolasi segera.
2) Keadaan umum dan TTV merupakan pemeriksaan pertama dan utama dalam
menentukan triase pasien. Pasien COVID-19 umumnya memiliki suhu ≥ 38°c.
3) Pemeriksaan Kepala dan Leher biasanya warna bibir kebiruan. Tenggorokan,
pada beberapa kasus COVID-19 dapat ditemukan kering.
4) Pemeriksaan Thoraks dapat di evaluasi untuk mengetahui kondisi pasien
COVID-19. Beberapa tanda yang dapat ditemukan pada pasien covid-19.
 Tanda distress pernafasan berat
Terdapatnya stridor dan retraksi dinding dada merupakantabda distress
pernafasan berat yang ditemukan pada pneumonia berat.
 Perubahan suara parau
Suara parau pada pasien COVID-19 sampai sekarang masih sangat
beragam dan terbatas.
5) Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas dingin dan kulit lembab merupakan salah satu tanda dari
kegagalan sirkulasi.
c. Pemeriksaan Penunjang
CT Scan Thoraks non kontras merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk
mengevaluasi COVID-19. Nucleic acid amplifivation test ( NAAT) dan tes serologi
merupakan tes diagnostik untuk menginformasi diagnosis COVID-19 dan
pemeriksaan laboratorium seperti, pemeriksaan darah lengkap.

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama pada untuk pasien COVID-19 :

a. Infeksi berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen akibat papran


COVID-19.
b. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
c. Kecemasan berhungan dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui.
3. Intervensi

1. Diagnosa 1 : Infeksi berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen


akibat papran COVID-19
 Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Cegah penyebaran infeksi
 Intervensi
 Pantau TTV pasien
 Monitor suhu pasien : infeksi biasanya dimulai dengan suhu tinggi
 Pertahankan isolasi pernafasan : simpan tisu disamping tempat tidur,
buang sekresi dengan benar, instruksikan pasien untuk menutup mulut
saat batuk atau bersin, menggunakan masker, dan menyarankan yang
memasuki ruangan untuk memakai masker juga, letakkan stiker
pernafasan pada bagan,linen, dan sebagainya

2. Diagnosa 2 : Hipertermia berhubungan dengan laju metabolisme


 Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksaannya
 Tingkatkan suhu tubuh
 Intervensi
 Pantau saturasi oksigen pasien karena gangguan pernafasan dapat
menyebabkan hipoksia
 Kelola hipertermi : gunakan terapi yang tepat untuk mempertahankan
normotermia dan mengurangi kebutuhan metabolisme

3. Diagnosa 3 : Kecemasan berhubungan dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui


 Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Kurangi Kecemasan
 Intervensi
 Berikan penkes pada pasien dan keluarga : berikan informasi tentang
penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit, komplikasi
dan perlindungan dari virus
 Terapkan kebersihan tangan yang ketat : ajari pasien dan orang-orang
untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau mencegah
penularan virus
4. Implementasi

1. Diagnosa 1 : Infeksi berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen


akibat papran COVID-19
 Memantau TTV pasien
 Memonitor suhu pasien : infeksi biasanya dimulai dengan suhu tinggi
 Mempertahankan isolasi pernafasan : menyimpan tisu disamping tempat tidur,
membuang sekresi dengan benar, menginstruksikan pasien untuk menutup
mulut saat batuk atau bersin, menggunakan masker, dan menyarankan yang
memasuki ruangan untuk memakai masker juga

2. Diagnosa 2 : Hipertermia berhubungan dengan laju metabolisme


 Memantau saturasi oksigen pasien karena gangguan pernafasan dapat
menyebabkan hipoksia
 Mengelola hipertermi : mengunakan terapi yang tepat untuk mempertahankan
normotermia dan mengurangi kebutuhan metabolisme

3. Diagnosa 3 : Kecemasan berhubungan dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui


 Memberikan penkes pada pasien dan keluarga : memberikan informasi tentang
penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit, komplikasi dan
perlindungan dari virus
 Menerapkan kebersihan tangan yang ketat : Mengajari pasien dan orang-orang
untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau mencegah
penularan virus

5. Evaluasi
1. Diagnosa 1 :
 Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan dengan PHBS
dan isolasi pernafasan adekuat
2. Diagnosa 2 :
 Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksanaanya
 Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat
3. Diagnosa 3 :
 Pasien tidak terlihat cemas

Anda mungkin juga menyukai