Anda di halaman 1dari 11

Short Case

CORPUS ALIENUM KORNEA OKULI SINISTRA

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:
Dara Prameswari, S.Ked
04084821921080

Pembimbing:
Dr. dr. Anang Tribowo, Sp.M (K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Short Case


Corpus Alienum Kornea Okuli Sinistra

Oleh:
Dara Prameswari, S.Ked

Short Case ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 15 April 2019
s.d 20 Mei 2019

Palembang, Mei 2019


STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. FS
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Tukang Las
Pendidikan : SLTA
Suku : Sumatera
Alamat : Palembang
No.RM : 245299
Kunjungan pertama ke Poliklinik RS Khusus Mata Masyarakat Palembang, tanggal
24 April 2019 pukul 11.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 24 April 2019 pukul 11.00 WIB)


Keluhan Utama
Rasa mengganjal di mata kiri sejak 1 hari yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 1 hari yang lalu, pasien mengeluh adanya rasa mengganjal pada mata
sebelah kiri. Pasien mengatakan keluhan muncul saat pasien bekerja
kemudian terkena percikan gram. Rasa mengganjal terasa terus menerus, mata
merah (+) mata berair (+) nyeri saat berkedip (+) kotoran pada mata (-)
pandangan kabur (-) pandangan berkabut (-) pandangan gelap sebagian (-)
pandangan ganda (-). Pasien kemudian berobat ke Poliklinik RSKM
Palembang.

1
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat mengalami keluhan yang sama sebelumnya (-)
 Riwayat trauma (-)
 Riwayat operasi (-)
 Riwayat alergi (-)
 Riwayat memakai kacamata (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat diabetes mellitus (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat adanya anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
disangkal

III. PEMERIKSAAN FISIK (Pada 24 April 2019 pukul 11.20)


A. Status Generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 19 kali/menit
Suhu : 36,5o C

2
B. Status Oftalmologikus
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Visus 6/6 6/6


Tekanan P=N+0 P=N+0
intraokular

v
v

KBM Ortoforia
GBM 0 0 0 0
00 00 0 0
0 0
Baik ke segala arah
Palpebra Tenang Tenang
Konjungtiva Tenang Injeksi siliar (+), injeksi
konjungtiva (+)
Kornea Jernih Tampak corpus alienum
di zona paracentralis
berupa gram arah jam 5
ukuran 0,5 mm. FT (+)
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Cahaya (+), diameter 3 cahaya (+), diameter 3
mm mm
Lensa Jernih Jernih
Refleks RFOD (+) RFOS (+)
Fundus
Papil Bulat, batas tegas, warna Bulat, batas tegas,
oranye, c/d ratio 0.3, a/v warna oranye, c/d ratio
2:3 0.3, a/v 2:3

3
Makula Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)
Retina Kontur pembuluh darah Kontur pembuluh darah
baik baik

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Visus
 Pemeriksaan Slit Lamp
 Fluoresein Test

V. DIAGNOSIS KERJA
Corpus Alienum Kornea Okuli Sinistra

VI. PENATALAKSANAAN
1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
 Menjelaskan kepada pasien bahwa pada permukaan mata pasien
tersebut terdapat benda asing yang menyebabkan rasa mengganjal
pada mata pasien
 Menjelaskan kepada pasien bahwa benda asing pada mata pasien
tersebut harus dikeluarkan dengan tata cara sesuai prosedur
 Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan alat/kacamata
pelindung pada saat bekerja atau berkendara
2. Ekstraksi Corpus Alienum
 Pasien diberi anastesi topikal pantokain 0,5%
 Ekstraksi menggunakan jarum 1cc atau kapas steril dengan ujung yang
telah diruncingkan (cotton tip). Ekstraksi dibantu dengan slit lamp.
3. Spooling RL + Povidone Iodine 10 %

4
 Mata pasien diirigasi menggunakan larutan RL-Providone Iodine 10
%. Saat irigasi pasien diminta menggerakan matanya ke segala arah,
bagian konjungtiva tarsal juga dibersihkan.
4. Bebat tekan selama 6-8 jam
 Mata pasien diberi salep antibiotik spectrum luas (Kloramfenikol),
kemudian tutup mata pasien dengan lapis kasa yang direkatkan hingga
mata kiri pasien tidak dapat membuka. Bebat tekan dibuka setelah 6-8
jam
5. Medikamentosa
 Setelah bebat tekan selama 6-8 jam. Mata pasien diberi antibiotik
spectrum luas (Levofloxacin ED) 1 gtt/4 jam OS dan Protagenta ED 1
gtt/4 jam OS.

VII. PROGNOSIS
Okuli Sinistra
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam

5
ANALISIS KASUS

Tn. FS, 28 tahun, datang ke Poliklinik Mata RSKM Palembang dengan keluhan
rasa mengganjal di mata kiri sejak 1 hari yang lalu. Sejak 1 hari yang lalu, pasien
mengeluh adanya rasa mengganjal pada mata sebelah kiri. Pasien mengatakan
keluhan muncul saat pasien bekerja kemudian terkena percikan gram. Rasa
mengganjal terasa terus menerus, mata merah (+) mata berair (+) nyeri saat berkedip
(+) kotoran pada mata (-) pandangan kabur (-) pandangan berkabut (-) pandangan
gelap sebagian (-) pandangan ganda (-). Pasien kemudian berobat ke Poliklinik
RSKM Palembang.
Dari anamnesis, didapatkan keluhan adanya rasa mengganjal di mata kiri Tn.
FS, mata merah, dan nyeri saat berkedip. Adanya faktor risiko seperti bekerja sebagai
tukang las dan tidak menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan prosedur seperti
kacamata. Dari pemeriksaan mata, didapatkan kornea tampak injeksi siliar dan kornea
OS tampak adanya corpus alienum di zona parasentralis kornea berupa gram arah jam
5 ukuran 0,5 mm, FT (+).
Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab terjadinya
cedera mata, sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan
bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila suatu corpus alienum
masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi infeksi dan menimbulkan kerusakan
dari isi bola mata.
Tujuan dari penatalaksanaan adalah mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan
mencegah kerusakan fungsi yang permanen. Ekstraksi corpus alienum dilakukan
dengan cara diirigasi, kapas/cotton bud, atau jarum. Setelah benda asing dikeluarkan,
dilakukan irigasi pada mata yang terkena benda asing dengan menggunakan RL +
povidone iodine 10%. Lalu mata diberikan salep antibiotik spektrum luas berupa
kloramfenikol salep dan dilakukan bebat tekan selama 6-8 jam. Bebat tekan
dilakukan untuk membantu proses reepitelisasi kornea. Setelah bebat tekan dibuka,

6
diberikan Levofloxacin ED 1 gtt/4 jam OS untuk mencegah infeksi pada mata dan
Protagenta ED 1 gtt/4 jam OS.

7
LAMPIRAN

Gambar 1. Mata dalam Keadaan Terbuka

Gambar 2. Mata dalam Keadaan Tertutup

Gambar 3. Okuli Dekstra

8
Gambar 4. Okuli Sinistra tampak corpus alienum di zona parasentralis berupa gram
arah jam 5 ukuran 0,5 mm (kanan)

Gambar 5. Okuli Sinistra post FT

Anda mungkin juga menyukai