Ta - 02 - 230211501013 - Akhtar Malik Muzakkir
Ta - 02 - 230211501013 - Akhtar Malik Muzakkir
DOSEN PENGAMPUH :
ETIWU S.T., M.ARS.
DISUSUN OLEH :
AKHTAR MALIK MUZAKKIR
230211501013
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………….........
A.PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..
B. PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………
a) Arsitektur Dalam Ilmu Pengetahuan……………………………………………………………………………
Arsitektur sebagai ilmu
pengetahuan………………………………………………………………………
Arsitektur dalam praktek
Keilmuan…………………………………………………………………………
Ilmu arsitektur sebagai
‘wacana’……………………………………………………………………………
Ilmu Arsitektur sebagai Ilmu Pengetahuan yang Normatif
………………………………………………
b) Arsitektur Dalam Ilmu
Teknik…………………………………………………………………………………….
Arsitektur masuk dalam kajian ilmu
teknik…………………………………………………………………
Prinsip - prinsip teknis dalam
Arsitektur……………………………………………………………………
C. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..
REFERENSI…………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
A. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan adalah studi tentang alam semesta, dunia fisik, kehidupan, dan fenomena alam
lainnya, yang melibatkan pengamatan, penelitian, dan pengembangan pengetahuan melalui eksperimen
dan analisis data. Ini mencakup berbagai disiplin seperti fisika, biologi, kimia, matematika, ilmu
komputer, dan ilmu bumi, serta berperan dalam kemajuan teknologi dan pemahaman manusia tentang
dunia di sekitarnya. Sementara itu, ilmu arsitektur mempelajari prinsip-prinsip, teori, dan praktik dalam
merancang dan membangun lingkungan binaan, dengan mempertimbangkan aspek kreatif, teknis, dan
sosial untuk menciptakan lingkungan yang berfungsi, estetis, dan berkelanjutan. Dalam konteks ilmu
pengetahuan, arsitektur menjadi cabang studi yang menekankan pada pendekatan ilmiah dalam
merancang lingkungan binaan dan memecahkan masalah terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan
kebutuhan manusia.
Jon Lang (dalam Johnson, 1994) mengajukan dua dasar berpijak bagi beberapa teori. Yang satu
berkaitan dengan dunia „sebagaimana adanya‟ (disebut sebagai positive theory) sedangkan yang lain
berkaitan dengan dunia „sebagaimana mestinya‟ (disebut sebagai normative theory). Penjabaran
terhadap pandangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Teori Positif (deskriptif).
Teori positif berisikan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan mampu
untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan dimasa mendatang. Tujuan teori positif
adalah untuk memberikan kemungkinan masyarakat ilmuwan dalam memperoleh banyak pernyataan
deskriptif dari pernyataan tunggal (Alan Johnson, 1994). Teori positif merupakan pernyataan-pernyataan
positif, yaitu pernyataan tegas tentang realita (sebagaimana adnya). Teori positif tidak akan menyiratkan
bahwa sebenarnya teori harus sesuai dengan epistemologi (ilmu yang mempelajari tentang asal usul)
para positivist (penganut teori positif) yang berpedoman bahwa tak ada kebenaran sebelum ada tahap
pembuktian sesuatu dan pembongkaran kepalsuannya.
Teori Normative.
Teori normatif berisikan preskripsi-preskripsi (petunjuk-petunjuk untuk bertindak melalui standart-
satndart (norma-norma), manifesto, prinsip-prinsip perancangan dan filosofi-filosofi (Alan Johnson,
1994). Karena teori normatif ini berkaitan dengan „dunia sebagaiman mestinya‟ maka biasanya
cenderung perupakan pernyataan sebagai petunjuk merancang. Dalam hal ini Normatif diartikan sebagai
norma-norma, aturan-aturan, kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip.
BAB II
B. PEMBAHASAN
2) Kestabilan
Kestabilan bangunan adalah kemampuan bangunan untuk mengatasi gaya-gaya lateral
eksternal, seperti angin, gempa, dan gravitasi bumi. Ini bisa dicapai melalui struktur
bangunan yang dirancang untuk memberikan tingkat kestabilan yang memadai.
3) Keseimbangan
Keseimbangan adalah cara massa menanggulangi gaya gravitasi bumi dan angin, yang
dicapai melalui struktur yang memiliki bidang vertikal yang kuat untuk mendistribusikan
beban dan membentuk sudut dengan tanah.
Material
Material dalam arsitektur memiliki dampak signifikan tidak hanya pada estetika bangunan, tetapi
juga pada kinerja fungsional, keberlanjutan, dan efisiensi energi. Beberapa material yang umum
digunakan dalam arsitektur meliputi:
1) Beton
Kuat dan tahan lama, digunakan untuk struktur bangunan dan elemen dekoratif.
2) Kayu
Memiliki kehangatan alami dan fleksibilitas desain, digunakan untuk struktur, lantai,
dinding, dan elemen dekoratif.
3) Batu
Memberikan tampilan yang elegan dan tahan lama, digunakan untuk dinding, lantai, dan
elemen dekoratif.
4) Logam
Biasanya digunakan untuk struktur, fasad, dan elemen dekoratif, seperti baja, aluminium,
dan tembaga.
5) Kaca
Memberikan transparansi dan cahaya alami, digunakan untuk jendela, dinding tirai, dan
elemen dekoratif.
6) Plastik
Dapat digunakan secara fleksibel dan mudah dibentuk, sering dimanfaatkan untuk
aplikasi seperti atap, jendela, dan panel dinding.
7) Material daur ulang
Material seperti bambu, kertas yang didaur ulang, atau plastik yang didaur ulang
digunakan untuk mendukung prinsip keberlanjutan
Teknik Konstruksi
Teknik Konstruksi dalam arsitektur memiliki Berbagai metode dan proses digunakan untuk
membangun struktur bangunan. Beberapa teknik konstruksi yang umum digunakan meliputi:
a. Kontruksi bata
Memanfaatkan bahan bata sebagai elemen utama untuk membangun dinding, lantai, dan
struktur lainnya.
b. Konstruksi beton bertulang
Menggunakan campuran beton yang diperkuat dengan baja tulangan untuk membangun
struktur yang kuat dan tahan lama.
c. Konstruksi Kayu
Menggunakan kayu sebagai bahan primer untuk konstruksi struktur, termasuk rangka
atap, dinding, dan lantai.
d. Konstruksi Baja
Memanfaatkan baja sebagai bahan utama dalam pembangunan struktur bangunan yang
memiliki kekuatan dan fleksibilitas, khususnya untuk bangunan bertingkat atau bangunan
dengan desain yang kompleks.
e. Konstruksi Kaca dan Baja
Gabungan kaca dan baja untuk menciptakan bangunan dengan fasad modern yang
transparan.
f. Konstruksi Pracetak
Membuat komponen bangunan seperti panel dinding atau lantai di tempat terpisah
sebelum dipasang di lokasi konstruksi.
g. Konstruksi Ramah Lingkungan
Memanfaatkan teknik konstruksi dan bahan-bahan yang ramah lingkungan, termasuk
penggunaan material daur ulang dan desain bangunan yang memanfaatkan energi
matahari serta ventilasi alami.
Tata letak
Tata letak dalam arsitektur melibatkan susunan dan penempatan ruang, elemen, serta fitur
dalam sebuah bangunan atau kompleks bangunan. Ini meliputi pembagian ruang fungsional, keterkaitan
antar ruangan, serta pengaturan elemen-elemen seperti dinding, pintu, jendela, tangga, dan perabot.
Tata letak yang efektif mempertimbangkan faktor-faktor seperti fungsi ruang, aliran lalu lintas, estetika
visual, dan kenyamanan penghuni.
C. KESIMPULAN
Arsitektur merupakan kajian ilmu pengetahuan yang terhubung dengan berbagai teori dan
konsepsi yang membentuk pola-pola yang terkait satu sama lain. Proses perancangan arsitektur
menyerupai langkah-langkah dalam metodologi kegiatan ilmiah, di mana arsitek mencari
referensi, merencanakan, dan menggunakan teori sebagai panduan dalam membuat keputusan
desain. Teori arsitektur dapat dipahami melalui dua sudut pandang utama: sebagai diskusi yang
timbul dari berbagai disiplin ilmu, dan sebagai pedoman standar untuk praktik perancangan. ilmu
arsitektur erat kaitannya dengan ilmu teknik, di mana pemahaman yang mendalam tentang
prinsip-prinsip teknis dan teknologi sangat penting dalam proses merancang dan membangun
bangunan.
REFERENSI
Ahmad Rizal. (2014). Teori dalam mendukung ilmu pengetahuan dalam arsitektur. Universitas
pendidikan Indonesia, Bandung.
https://www.academia.edu/8458544/Teori_Dalam_Mendukung_Ilmu_Pengetahuan_Dalam_Arsitektur
Michael Tedja, Charleshan, Jefri Efendi. (2014). Perbandingan Metode Konstruksi Dinding Bata Merah
Dengan Dinding Bata ringan. BINUS University, Jakarta barat.
https://media.neliti.com/media/publications/168046-ID-perbandingan-metode-konstruksi-dinding-b.pdf
Alfarado. (2017). Baja konstruksi. Universitas Atma jaya, Depok.
http://e-journal.uajy.ac.id/11960/4/TS150413.pdf
Rion Rifaldo. (2019). Evaluasi kelayakan pelat Lantai dan balok pada proyek kaliban school 5 lantai.
Universitas internasional Batam, Batam.
https://repository.uib.ac.id/2586/5/k-1611050-chapter2.pdf
Ruly pujantara. (2014). Tata Letak, Konfigurasi Dan Interaksi Ruang Pada Rancangan Arsitektur
Dengan Konsep Superimposisi Dan Hibrid dalam teori Fuction Follow Form. Universitas negeri
Makassar, Makassar.
https://www.researchgate.net/publication/
276059968_TATA_LETAK_KONFIGURASI_DAN_INTERAKSI_RUANG_PADA_RANCANGAN_ARSITE
KTUR_DENGAN_KONSEP_SUPERIMPOSISI_DAN_HIBRID_DALAM_TEORI_FUCTION_FOLLOW_F
ORM