Disusun Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Laporan Program
Pemerintah yang berlangsung di Puskesmas Kampung Baqa mengenai Pemberian
Makanan Tambahan Ibu Hamil ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
pengetahuan tentang bagaimana proses pendistribusian Biskuit Makanan
Tambahan untuk ibu Hamil yang berlangsung di Puskesmas Kampung Baqa
Laporan ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, sasaran, pengelolaan
pemberian, pemantauan dan evaluasi dari pemberian Makanan Tambahan Ibu
Hamil.
Dalam penulisan laporan ini tentunya penulis tidak lepas dari kesalahan
maupun kekurangan baik dari segi bahasa dan pembahasan materi. oleh karena
itu, diharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan bersifat
membangun.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca. Semoga
makalah ini bermanfaat serta menambah wawasan bagi seluruh pembaca terutama
mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN .……………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………..… 2
C. Sasaran ...……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN …….…………………………………………. 3
A. Pengertian Makanan Tambahan Ibu Hamil 3
B. Pengelolaan PMT Ibu Hamil 3
C. Langkah Pelaksanaan PMT Ibu Hamil 5
D. Mekanisme Distribusi 5
E. Mekanisme Pendistribusian Makanan Tambahan
Ibu Hamil di Puskesmas Baqa 6
F. Sasaran dan Kriteria Ibu Hamil yang Mendapatkan
Makanan Tambahan Ibu Hamil di Puskesmas Baqa 6
G. Data Pendistribusian Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil 6
H. Cara Penyimpanan Biskuit Makanan Tambahan Ibu Hamil
di Puskesmas 6
I. Pemantauan dan Evaluasi 6
J. Data Stok Terakhir Makanan Tambahan Biskuit
Ibu Hamil dengan Tanggal Kadaluarsa. 6
K. Kendala dan solusi dari pendistribusian
MT Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kampung Baqa 6
B. Tujuan
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah untuk
meningkatkan asupan gizi sasaran.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan dan keberhasilan program MT Biskuit Ibu Hamil yang ada di
wilayah Puskesmas Baqa. Laporan ini juga disusun sebagai bahan evaluasi
atas pencapaian kegiatan tindak lanjut dan program gizi selanjutnya.
C. Sasaran
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu hamil yang
berisiko KEK dengan LILA < 23,5 cm dan ibu hamil yang termasuk gakin.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Puskesmas
Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (Gakin dan non Gakin) di
Kecamatan/Puskesmas
d. Poskesdes/Pustu/Polindes
1) Memberikan informasi tentang rencana PMT ibu hamil kepada
masyarakat sesuai dengan kondisi daerah
2) Mengisi Formulir Data Sasaran PMT ibu hamil (Formulir 1)
3) Menyerahkan Formulir Rekapitulasi Data Sasaran PMT ibu hamil
ke Puskesmas (Formulir 2)
4) Membuat jadwal rencana pelaksanaan PMT ibu hamil
2. Pelaksanaan
a. Dinas Kesehatan Provinsi
Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu hamil kepada
lintas program dan sektor terkait
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu hamil kepada
lintas program dan sector
2) Menerima dan menyimpan makanan tambahan ibu hamil
3) mendistribusikan makanan tambahan ibu hamil Gakin ke
puskesmas
c. Puskesmas
1) Puskesmas menerima, mendistribusikan dan memantau kegiatan
PMT ibu hamil
2) Puskesmas memantau dan membina bidan di desa dan kader
pendamping secara periodik
d. Poskesdes/Polindes/Pustu
1) Menerima, mendistribusikan, mencatat, memantau dan melaporkan
makanan tambahan yang dikonsumsi oleh ibu hamil yang menjadi
sasaran ke Puskesmas
2) Bidan di desa bersama kader melakukan pendampingan ibu hamil
yang menjadi sasaran dalam mengonsumsi makanan tambahan
3) Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang kesehatan dan
gizi termasuk PMT
D. Mekanisme Distribusi
1. Produsen mengirim makanan tambahan ke gudang yang telah disiapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Frekuensi pengiriman dilakukan
sesuai jadwal yang telah disepakati antara Dinas Kesehatan Provinsi,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Produsen dengan memperhatikan
berbagai hal antara lain : kondisi lapangan, transportasi dan jarak antara
provinsi dan kabupaten/kota
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menginformasikan alokasi makanan
tambahan untuk masing-masing Puskesmas kepada pengelola program gizi
dan penangggung jawab gudang sesuai dengan rencana distribusi yang
telah dibuat oleh Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Tim Koordinasi
Kabupaten/Kota untuk menentukan rencana distribusi ke masing-masing
Puskesmas berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Puskesmas. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melalui gudang Kabupaten/Kota harus segera
mendistribuskan makanan tambahan tersebut ke Puskesmas dengan segera
sesuai kebutuhan masing-masing
4. Petugas gudang melakukan pencatatan dan pelaporan administrasi gudang
dengan membuat Surat Bukti Barang Masuk (SBBM), Surat Bukti Barang
Keluar (SBBK), Kartu Persediaan Barang (KPB) dan Buku Agenda
Ekspedisi (BAE)
5. Puskesmas menyiapkan tempat penyimpanan sesuai petunjuk yang
terdapat pada kemasan kardus
6. Makanan tambahan dikirim oleh Puskesmas ke Poskesdes atau Pustu
sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh bidan desa/kelurahan atau
petugas kesehatan yang ditunjuk
7. Di Puskesmas/Poskesdes/Pustu, bidan atau petugas yang ditunjuk bersama
kader memberikan biskuit lapis kepada sasaran berdasarkan rujukan dari
posyandu dengan kriteria :
a. Ibu hamil dari keluarga miskin dan ibu hamil yang berisiko KEK
dengan LILA < 23,5 cm
b. Apabila persediaan makanan tambahan tidak mencukupi, sasaran PMT
diprioritaskan pada ibu hamil KEK dari keluarga miskin dan ibu hamil
KEK
8. Biaya distribusi makanan tambahan dari Puskesmas sampai dengan
sasaran akan dibebankan antara lain pada dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dana operasional Puskesmas dan dana BANSOS
No Nama Kelurahan Jumlah Jumlah Ibu Jumlah Ibu Jumlah Jumlah Jumlah Total Stock
Sasaran Ibu Hamil yang Hamil yang biscuit lpis biscuit lapis biscuit lapis jumlah Biskuit
Hamil Menerima Menerima diterima diberikan diberikan biscuit lapis Lapis
Biskuit Biskuit (Kemasan) kepada kepada diberikan (Kemasan)
Lapis 90 Lapis < 90 sasaran sasaran kepada
Hari Hari (Kemasan) (Kemasan) sasaran
90 hari (Kemasan)
1 Sungai Keledang 14 7 7 900 630 120 750 300
(Pusban)
2 Baqa 11 8 3 1350 720 90 810 390
TOTAL 25 15 10 2250 1350 210 1560 690
Mengetahui, Petugas,
Kepala Puskesmas Baqa
Drg. Hj. Dian Sulistya Anggraini Irna Yuliani, Amd. Gizi
NIP. 19621025 199212 2 001 NIP. 19890903 201403 2 002
Kota : Samarinda
No. Nama Nama Juml Jumlah Jumlah Jumlah Catatan Jumlah Stock Catatan Biskuit % %
Kecam Puskes ah Ibu Biskuit Biskuit Puskes ibu Biscuit Stok Lapis Bumil biskuit
atan mas Sasar Hamil Lapis Lapis mas Hamil Lapis Puskes yang yang diberik
an yang diterim diberik Yang yang (Kemas mas diberik diberik an 90
Ibu meneri a an ke diterim <90 an) an <90 an 90 hari
Hami ma Puskes sasaan a hari hari hari (Kemas
l Biskuit mas (kemas pember (Kemas (Kemas an)
Lapis (kemas an) ian an) an)
an)
1 Samari Kampun 25 25 2250 1350 10 690 210 60,00 60,00
nda g Baka
Seberan
g
Total 25 25 2250 1350 900 60,00 60,00
H. Cara Penyimpanan Biskuit Makanan Tambahan Ibu Hamil di
Puskesmas
1. Tempat penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan bebas dari
tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya.
2. Tempat penyimpanan tidak bocor dan lembab, ruangan mempunyai
ventilasi dan pencahayaan yang baik.
3. Makanan tambahan hendaknya tidak diletakkan langsung di lantai.
4. Penyusunan/peletakan/penumpukan makanan tambahan sedemikian rupa
sehingga barang tetap dalam kondisi baik. Susunan maksimum tumpukan
adalah 12 karton.
5. Makanan tambahan yang masuk ke tempat penyimpanan yang lebih awal
dikeluarkan terlebih dahulu (First In First Out = FIFO).
6. Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur dengan bahan pangan
lain dan bahan bukan pangan.
7. Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan, diambil dan
dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik.
8. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita
Acara Penghapusan oleh Kepala Puskesmas setempat.
9. Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila kemasan berlubang, robek,
pecah, kempes dan teksturnya berubah.
b. Solusi
1. Memberikan konseling kepada ibu tentang variasi menu/makanan
menggunakan makanan tambahan ibu hamil
2. Memberikan motivasi kepada ibu yang kurang respon dengan
kunjungan rumah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah untuk
meningkatkan asupan gizi sasaran. Dalam program ini pemerintah
menggunakan makanan tambahan pabrikan dengan harapan diperoleh yang
terjaga kualitasnya dan dapat langsung dikonsumsi oleh sasaran.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat berjalan dengan
baik jika ada keterlibatan dan koordinasi berbagai program dan sektor tekait.
Selain itu, program pemberian makanan tambahan perlu disertai dengan
konseling gizi untuk menggali masalah kepatuhan dan meningkatkan motivasi
untuk mengahabiskan makanan tambahan.
Pada dasarnya distribusi Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil di
wilayah Puskesmas Kampung Baqa berjalan dengan lancar. Hasil cakupan
bumil yang mendapat makanan tambahan biscuit selama 90 hari hanya 60,0%.
Stock MT Biskuit Ibu Hamil yang ada sekitar 30,7% dari stock awal.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA