Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PROGRAM PEMERINTAH YANG

BERKAITAN DENGAN KIA/ KB


MENGENAI MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL DI
PUSKESMAS BAQA

Disusun Oleh :

Dyta Noorfaiqoh Mardlatillah


NIM. PO7224313013

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Program Pemerintah terkait KIA/ KB yaitu tentang pendistribusian


Makanan Tambahan Ibu Hamil yang terlaksana di Puskesmas Kampung Baqa.
Disusun oleh Dyta Noorfaiqoh Mardlatillah Mahasiswi D-IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur disahkan sebagai
bukti laporan praktek klinik di Puskesmas Kampung Baqa pada bulan Juni 2015.

Samarinda, 21 Juni 2015

Pembimbing Lapangan, Mahasiswa,

Irna Yuliani, Amd. Gizi Dyta Noorfaiqoh Mardlatillah


NIP. 19890903 201403 2 002 NIM. PO7224313013

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Rizky Febriyanti Supriadi, SST


NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Laporan Program
Pemerintah yang berlangsung di Puskesmas Kampung Baqa mengenai Pemberian
Makanan Tambahan Ibu Hamil ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
pengetahuan tentang bagaimana proses pendistribusian Biskuit Makanan
Tambahan untuk ibu Hamil yang berlangsung di Puskesmas Kampung Baqa
Laporan ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, sasaran, pengelolaan
pemberian, pemantauan dan evaluasi dari pemberian Makanan Tambahan Ibu
Hamil.
Dalam penulisan laporan ini tentunya penulis tidak lepas dari kesalahan
maupun kekurangan baik dari segi bahasa dan pembahasan materi. oleh karena
itu, diharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan bersifat
membangun.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca. Semoga
makalah ini bermanfaat serta menambah wawasan bagi seluruh pembaca terutama
mahasiswa.

Samarinda, Juni 2015

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN .……………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………..… 2
C. Sasaran ...……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN …….…………………………………………. 3
A. Pengertian Makanan Tambahan Ibu Hamil 3
B. Pengelolaan PMT Ibu Hamil 3
C. Langkah Pelaksanaan PMT Ibu Hamil 5
D. Mekanisme Distribusi 5
E. Mekanisme Pendistribusian Makanan Tambahan
Ibu Hamil di Puskesmas Baqa 6
F. Sasaran dan Kriteria Ibu Hamil yang Mendapatkan
Makanan Tambahan Ibu Hamil di Puskesmas Baqa 6
G. Data Pendistribusian Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil 6
H. Cara Penyimpanan Biskuit Makanan Tambahan Ibu Hamil
di Puskesmas 6
I. Pemantauan dan Evaluasi 6
J. Data Stok Terakhir Makanan Tambahan Biskuit
Ibu Hamil dengan Tanggal Kadaluarsa. 6
K. Kendala dan solusi dari pendistribusian
MT Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Kampung Baqa 6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………. 15


A. Kesimpulan ……………………………………………………. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
selama siklus hidup manusia. Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
berpengaruh terhadap kualitas bayi yang dilahirkan serta berdampak terhadap
kematian anak dan ibu. Pada balita, kekurangan gizi akan menimbulkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang apabila tidak diatasi
secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.
Besarnya Angka Kematian Bayi (AKB) sangat terkait dengan status
kesehatan dan gizi ibu hamil. Berdasarkan data Riskesdas 2007, angka
prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS)
adalah 13,6%. Masalah gizi pada ibu hamil adalah kekurangan vitamin dan
mineral, antara lain kekurangan asam folat, zat besi, seng dan yodium.
Kondisi tersebut ditunjukkan dengan angka prevalensi Anemia Gizi Besi
(AGB) yang masih tinggi (40,1%) pada ibu hamil (SKRT, 2001). Dengan
demikian masalah KEK pada ibu hamil dapat terjadi bersamaan atau saling
terkait dengan kekurangan zat gizi mikro, terutama terjadi pada keluarga
miskin (GAKIN).
Target RPJMN 2010-2014 adalah penurunan angka prevalensi balita
pendek dari 36,8% menjadi kurang dari 32% dan balita kurang gizi (BB
rendah) turun dari 18,4% menjadi kurang dari 15%. Untuk meningkatkan
status kesehatan dan gizi ibu hamil dan balita, upaya jangka pendek bidang
kesehatan dilakukan upaya pencegahan dan penurunan angka Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) melalui kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Ibu Hamil
KEK dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit lapis
untuk ibu hamil.
Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil berupa lapis berbentuk persegi
panjang dan di permukaan biskuit terdapat tulisan “MT Bumil” dengan berat
50 gram per saji, dengan jumlah sajian per kemasan sebanyak dua keping.
Makanan Tambahan Biskuit bertekstur renyah dengan rasa manis dan gurih,
dan aman dikonsumsi selama 24 bulan setelah tanggal produksi. Makanan
tambahan biskuit ibu hamil ini kaya akan zat gizi dengan energi total persajian
260 Kkal (2 keping).

B. Tujuan
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah untuk
meningkatkan asupan gizi sasaran.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan dan keberhasilan program MT Biskuit Ibu Hamil yang ada di
wilayah Puskesmas Baqa. Laporan ini juga disusun sebagai bahan evaluasi
atas pencapaian kegiatan tindak lanjut dan program gizi selanjutnya.

C. Sasaran
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu hamil yang
berisiko KEK dengan LILA < 23,5 cm dan ibu hamil yang termasuk gakin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Tambahan Ibu Hamil


Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan di luar
makanan utama yang diperuntukkan bagi kelompok sasaran guna mencukupi
kebutuhan gizi.
PMT pabrikan adalah makanan tambahan yang diproduksi oleh industri
makanan yang dapat berupa biskuit lapis (sandwich).
Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil berupa lapis berbentuk persegi
panjang dan di permukaan biscuit terdapat tulisan “MT Bumil” dengan berat
50gram per saji, dengan jumlah sajian per kemasan sebanyak dua keeping.
Makanan Tambahan Biskuit bertekstur renyah dengan rasa manis dan gurih,
dan aman dikonsumsi selama 24 bulan setelah tanggal produksi. Makanan
tambahan biscuit ibu hamil ini kaya akan zat gizi dengan energi total persajian
260 Kkal (2 keping).

B. Pengelolaan PMT Ibu Hamil


Pengadaan makanan tambahan ibu hamil dilakukan oleh Pusat atau
Provinsi/Kabupaten/Kota atau sumber dana lain yang memungkinkan.
Pengelolaan PMT ibu hamil meliputi persiapan, pelaksanaan, mekanisme
distribusi, spesifikasi, cara pemberian, cara pengangkutan dan cara
penyimpanan.

C. Langkah Pelaksanaan Penyaluran Makanan Tambahan Ibu Hamil


1. Persiapan
a. Dinas Kesehatan Provinsi
Menyediakan data ibu hamil (Gakin dan non Gakin) berdasarkan
data dari Kabupaten/Kota
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Menyiapkan gudang penyimpanan makanan tambahan
2) Menyiapkan data ibu hamil (Gakin dan non Gakin) berdasarkan
data dari Kecamatan/Puskesmas

c. Puskesmas
Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (Gakin dan non Gakin) di
Kecamatan/Puskesmas

d. Poskesdes/Pustu/Polindes
1) Memberikan informasi tentang rencana PMT ibu hamil kepada
masyarakat sesuai dengan kondisi daerah
2) Mengisi Formulir Data Sasaran PMT ibu hamil (Formulir 1)
3) Menyerahkan Formulir Rekapitulasi Data Sasaran PMT ibu hamil
ke Puskesmas (Formulir 2)
4) Membuat jadwal rencana pelaksanaan PMT ibu hamil

2. Pelaksanaan
a. Dinas Kesehatan Provinsi
Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu hamil kepada
lintas program dan sektor terkait
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu hamil kepada
lintas program dan sector
2) Menerima dan menyimpan makanan tambahan ibu hamil
3) mendistribusikan makanan tambahan ibu hamil Gakin ke
puskesmas
c. Puskesmas
1) Puskesmas menerima, mendistribusikan dan memantau kegiatan
PMT ibu hamil
2) Puskesmas memantau dan membina bidan di desa dan kader
pendamping secara periodik

d. Poskesdes/Polindes/Pustu
1) Menerima, mendistribusikan, mencatat, memantau dan melaporkan
makanan tambahan yang dikonsumsi oleh ibu hamil yang menjadi
sasaran ke Puskesmas
2) Bidan di desa bersama kader melakukan pendampingan ibu hamil
yang menjadi sasaran dalam mengonsumsi makanan tambahan
3) Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang kesehatan dan
gizi termasuk PMT

D. Mekanisme Distribusi
1. Produsen mengirim makanan tambahan ke gudang yang telah disiapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Frekuensi pengiriman dilakukan
sesuai jadwal yang telah disepakati antara Dinas Kesehatan Provinsi,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Produsen dengan memperhatikan
berbagai hal antara lain : kondisi lapangan, transportasi dan jarak antara
provinsi dan kabupaten/kota
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menginformasikan alokasi makanan
tambahan untuk masing-masing Puskesmas kepada pengelola program gizi
dan penangggung jawab gudang sesuai dengan rencana distribusi yang
telah dibuat oleh Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Tim Koordinasi
Kabupaten/Kota untuk menentukan rencana distribusi ke masing-masing
Puskesmas berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Puskesmas. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melalui gudang Kabupaten/Kota harus segera
mendistribuskan makanan tambahan tersebut ke Puskesmas dengan segera
sesuai kebutuhan masing-masing
4. Petugas gudang melakukan pencatatan dan pelaporan administrasi gudang
dengan membuat Surat Bukti Barang Masuk (SBBM), Surat Bukti Barang
Keluar (SBBK), Kartu Persediaan Barang (KPB) dan Buku Agenda
Ekspedisi (BAE)
5. Puskesmas menyiapkan tempat penyimpanan sesuai petunjuk yang
terdapat pada kemasan kardus
6. Makanan tambahan dikirim oleh Puskesmas ke Poskesdes atau Pustu
sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh bidan desa/kelurahan atau
petugas kesehatan yang ditunjuk
7. Di Puskesmas/Poskesdes/Pustu, bidan atau petugas yang ditunjuk bersama
kader memberikan biskuit lapis kepada sasaran berdasarkan rujukan dari
posyandu dengan kriteria :
a. Ibu hamil dari keluarga miskin dan ibu hamil yang berisiko KEK
dengan LILA < 23,5 cm
b. Apabila persediaan makanan tambahan tidak mencukupi, sasaran PMT
diprioritaskan pada ibu hamil KEK dari keluarga miskin dan ibu hamil
KEK
8. Biaya distribusi makanan tambahan dari Puskesmas sampai dengan
sasaran akan dibebankan antara lain pada dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dana operasional Puskesmas dan dana BANSOS

E. Mekanisme Pendistribusian Makanan Tambahan Ibu Hamil di


Puskesmas Baqa
1. Melalui Puskesmas
Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil diberikan kepada ibu hamil
gakin dan resti yang berkunjung ke Puskesmas dengan bekerja sama
dan berkordinasi dengan petugas di Poli KIA.
2. Melalui Puskesmas Pembantu
Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil diberikan kepada Ibu
Hamil gakin dan resti yang berkunjung ke Puskesmas Pembantu.
F. Sasaran dan Kriteria Ibu Hamil yang Mendapatkan Makanan Tambahan
Ibu Hamil di Puskesmas Baqa
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda maka jumlah
sasaran penerima Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil yang termasuk
dalam wilayah Puskesmas Kampung Baqa yakni sebanyak 25 orang.
Kriteria sasaran Ibu Hamil yang mendapatkan Makanan Tambahan Ibu
Hamil di Puskesmas Baqa adalah Ibu Hamil dari keluarga miskin dan Ibu
Hamil Resti (KEK/ BB Tidak Naik)
G. Data Pendistribusian Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil (Data Terlampir)

LAPORAN KEGIATAN PMT IBU HAMIL (BISKUIT LAPIS) DI PUSKESMAS


Puskesmas :Baqa
Kecamatan : Samarinda Seberang
Kota : Samarinda
Provinsi : Kalimantan Timur
Periode Pemberian : Bulan Juli 2014- April 2015

No Nama Kelurahan Jumlah Jumlah Ibu Jumlah Ibu Jumlah Jumlah Jumlah Total Stock
Sasaran Ibu Hamil yang Hamil yang biscuit lpis biscuit lapis biscuit lapis jumlah Biskuit
Hamil Menerima Menerima diterima diberikan diberikan biscuit lapis Lapis
Biskuit Biskuit (Kemasan) kepada kepada diberikan (Kemasan)
Lapis 90 Lapis < 90 sasaran sasaran kepada
Hari Hari (Kemasan) (Kemasan) sasaran
90 hari (Kemasan)
1 Sungai Keledang 14 7 7 900 630 120 750 300
(Pusban)
2 Baqa 11 8 3 1350 720 90 810 390
TOTAL 25 15 10 2250 1350 210 1560 690

Samarinda, April 2015

Mengetahui, Petugas,
Kepala Puskesmas Baqa
Drg. Hj. Dian Sulistya Anggraini Irna Yuliani, Amd. Gizi
NIP. 19621025 199212 2 001 NIP. 19890903 201403 2 002

LAPORAN KEGIATAN “PMT IBU HAMIL (BISKUIT LAPIS) DI KOTA SAMARINDA

Provinsi : Kalimantan Timur

Kota : Samarinda

Priode pemberian : Bulan Juli 2014 s/d April 2015

No. Nama Nama Juml Jumlah Jumlah Jumlah Catatan Jumlah Stock Catatan Biskuit % %
Kecam Puskes ah Ibu Biskuit Biskuit Puskes ibu Biscuit Stok Lapis Bumil biskuit
atan mas Sasar Hamil Lapis Lapis mas Hamil Lapis Puskes yang yang diberik
an yang diterim diberik Yang yang (Kemas mas diberik diberik an 90
Ibu meneri a an ke diterim <90 an) an <90 an 90 hari
Hami ma Puskes sasaan a hari hari hari (Kemas
l Biskuit mas (kemas pember (Kemas (Kemas an)
Lapis (kemas an) ian an) an)
an)
1 Samari Kampun 25 25 2250 1350 10 690 210 60,00 60,00
nda g Baka
Seberan
g
Total 25 25 2250 1350 900 60,00 60,00
H. Cara Penyimpanan Biskuit Makanan Tambahan Ibu Hamil di
Puskesmas
1. Tempat penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan bebas dari
tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya.
2. Tempat penyimpanan tidak bocor dan lembab, ruangan mempunyai
ventilasi dan pencahayaan yang baik.
3. Makanan tambahan hendaknya tidak diletakkan langsung di lantai.
4. Penyusunan/peletakan/penumpukan makanan tambahan sedemikian rupa
sehingga barang tetap dalam kondisi baik. Susunan maksimum tumpukan
adalah 12 karton.
5. Makanan tambahan yang masuk ke tempat penyimpanan yang lebih awal
dikeluarkan terlebih dahulu (First In First Out = FIFO).
6. Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur dengan bahan pangan
lain dan bahan bukan pangan.
7. Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan, diambil dan
dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik.
8. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita
Acara Penghapusan oleh Kepala Puskesmas setempat.
9. Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila kemasan berlubang, robek,
pecah, kempes dan teksturnya berubah.

I. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi merupakan komponen penting dalam
pelaksanaan PMT ibu hamil. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk
memastikan kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pemantauan
dilakukan oleh petugas di berbagai tingkatan. Untuk meningkatkan efektifitas
pemantauan diharapkan masyarakat juga dapat melakukan kontrol terhadap
kegiatan ini.
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk menilai hasil kegiatan yag telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mengkaji masalah-
masalah yang ada di lapangan untuk perbaikan program selanjutnya.
Proses pemantauan dan evaluasi di Puskesmas:
1. Memantau penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemberian
makanan tambahan kepada ibu hamil dengan menggunakan formulir 7.
2. Melaporkan hasil kegiatan pemantauan pemberian makanan tambahan.
3. Merekapitulasi laporan pendistribusian makanan tambahan dengan
menggunakan formulir 4 yang dibuat rangkap 2 (masing-masing 1 lembar
untuk arsip dan kab/kota). Masalah yang ditemui dan alternatif pemecahan
dicatat dalam formulir 8.
4. Laporan dikirim ke : Dinas Kesehatan Kab/Kota

J. Data Stok Terakhir Makanan Tambhahan Biskuit Ibu Hamil dengan


Tanggal Kadaluarsa.
MT Biskuit Ibu Hamil
23 Dos= 690 Sachet
Tanggal Kadaluarsa 28 April 2016

K. Kendala dan solusi dari pendistribusian Makanan Tambahan Ibu Hamil


di wilayah Puskesmas Kampung Baqa
a. Kendala
1. Beberapa ibu hamil tidak menyukai rasa dari Makanan Tambahan
Biskuit yang diberikan.
2. Ibu hamil yang mendapat MT Biskuit merasa bosan mengkonsumsi
selama 3 buan berturut-turut.
3. Beberapa ibu hamil pindah alamat dan tidak melapor kepada petugas.

b. Solusi
1. Memberikan konseling kepada ibu tentang variasi menu/makanan
menggunakan makanan tambahan ibu hamil
2. Memberikan motivasi kepada ibu yang kurang respon dengan
kunjungan rumah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah untuk
meningkatkan asupan gizi sasaran. Dalam program ini pemerintah
menggunakan makanan tambahan pabrikan dengan harapan diperoleh yang
terjaga kualitasnya dan dapat langsung dikonsumsi oleh sasaran.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat berjalan dengan
baik jika ada keterlibatan dan koordinasi berbagai program dan sektor tekait.
Selain itu, program pemberian makanan tambahan perlu disertai dengan
konseling gizi untuk menggali masalah kepatuhan dan meningkatkan motivasi
untuk mengahabiskan makanan tambahan.
Pada dasarnya distribusi Makanan Tambahan Biskuit Ibu Hamil di
wilayah Puskesmas Kampung Baqa berjalan dengan lancar. Hasil cakupan
bumil yang mendapat makanan tambahan biscuit selama 90 hari hanya 60,0%.
Stock MT Biskuit Ibu Hamil yang ada sekitar 30,7% dari stock awal.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai