2. Mencegah agar debitur tidak melakukan perbuatan- perbuatan yang dapat merugikan
krediturnya.
3. Memberikan Perlindugan kepada debitur yang beritikad dari krediturnya dengan cara
memperoleh pembebasan utang.
Dalam UU Kepailitan dan PKPU disebutkan ada beberapa ketentuan yang merupakan
perwujudan dari asas keseimbangan, yakni :
a) Ketentuan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan
oleh debitur yang tidak jujur.
b) Ketentuan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan
oleh kreditur yang tidak beritikad baik.
2. Asas Kelangsungan Usaha Dalam UU Kepailitan dan PKPU terdapat ketentuan yang
memungkinkan perusahaan debitur yang prospektif tetap dilangsungkan.
3. Asas Keadilan Asas keadilan dalam hal ini dimaksudkan bahwa ketentuan mengenai
kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi para pihak yang berkepentingan. Asas keadilan
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kesewenang-wenangan pihak penagih yang
mengusahakan pembayaran atas tagihan masing- masing terhadap debitur dengan tidak
mempedulikan kreditur lainnya.
4. Asas Integrasi
Dalam UU Kepailitan dan PKPU dijelaskan bahwa asas integrasi adalah sistem hukum formal
dan hukum materialnya merupakan satu kesatuan yang utuh dari sistem hukum perdata dan
hukum acara perdata nasional.
1. Kreditur Konkuren Yaitu kreditur yang harus berbagi dengan para kreditur lainnya secara
proporsional.
2. Kreditur Preferen Yaitu kreditur yang didahulukan dari kreditur-kreditur lainnya untuk
memperoleh pelunasan tagihannya dari hasil penjualan harta pailit.
3. Kreditur Separatis
Kreditur pemegang hak istimewa yang oleh undang- undang diberikan kedudukan dalam hal ini
kreditur separati didahulukan daripada kreditur lainnya karena golongan kreditur ini tidak
terkena akibat putusan pernyataan pemilik.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi kepailitan
2. untuk mengetahui tujuan tujuan hukum kepailitan
3. untuk mengetahui asas asas kepailitan
4. Dapat mengetahui jenis jenis kreditur