Anda di halaman 1dari 13

PAPER TEORI AKUNTANSI

Konsep dan Teori Akuntansi Uniformity and Disclosure

Dosen Pengampu:

Dr. Cornelius Rante Langi, SE., MM., AK., CA., CTA., CPA., CSRS., BKP

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Devona Valerie 2101036169

Endang 2101036179

Kheyla Amara F 2101036015

Putri Suryaning H 2101036183

Thasya Marsaulina H 2101036186

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................. 6
ISI ......................................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Uniformity Dalam Konsep dan Teori Akuntansi ....................................................... 6
2.2 Pengertian Disclosure Dalam Konsep dan Teori Akuntansi ........................................................ 7
2.3 Bentuk dan Jenis Uniformity Dalam Konsep Teori Akuntansi .................................................... 8
2.4 Bentuk dan Jenis Disclosure Dalam Konsep dan Teori Akuntansi .............................................. 9
BAB III ............................................................................................................................................... 12
PENUTUP .......................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang terlah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Paper Teori Akuntansi mengenai
“Konsep dan Teori Akuntansi Uniformity and Disclosure”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Paper ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam Paper ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik pembaca agar kami dapat memperbaiki Paper ini.

Kami berharap semoga Paper yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Samarinda, 27 September 2023

Kelompok 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan ilmu Akuntansi mengakibatkan teknik pelaporan keuangan
juga ikut berkembang. Jika dilihat dari perkembangan yang terjadi pada teknik
pelaporan keuangan yang bermacam-macam tersebut dapat mengakibatkan dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positif yang dapat terjadi yaitu perusahaan dapat
mengatur sendiri model/teknik pelaporan keuangan, tanpa perlu mematuhi acuan
dasar dalam pelaporan keuangan, dan membuat sendiri acuan/dasar pelaporan
keuangannya. Namun, sebaliknya dampak negatif yang dapat terjadi akan sangat
merugikan bagi perusahaan. Karena, pihak internal dan ekternal perusahaan akan
lebih sulit untuk menilai dan membandingkan kinerja laporan keuangan perusahaan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebab terjadinya perbedaan
cara/teknik pelaporan keuangan. Sehingga, justru akan lebih berdampak negatif bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya keseragaman (Uniformity) dalam
melakukan pelaporan keuangan.

Tujuan umum dari dilakukannya pelaporan keuangan adalah sebagai wadah yang
menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan/entitas dan bermanfaat dalam
membantu pengambilan keputusan ekonomi perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini
maka perlu adanya pengungkapan (Disclosure) yang jelas mengenai data
akuntansi/informasi akuntansi yang disajikan dan dihubungkan informasi lain agar
dapat menjadi pendukung sebuah laporan keuangan yang relevan. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa pengungkapan adalah bagian dari laporan keuangan. Akibat dari
kompleksnya pelaporan keuangan maka perlu adanya pengungkapan untuk
melengkapi sebuah laporan keuangan. Pengungkapan berkaitan dengan informasi
dalam laporan keuangan dan sebagai bentuk komunikasi pelengkap, termasuk
didalamnya catatan kaki, pernyataan pascaperistiwa, diskusi manajemen dan analisis
operasi untuk tahun yang akan datang, prakiraan keuangan dan operasi, ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan, dan laporan keuangan tambahan yang mencakup
pengungkapan segmental dan perluasan di luar biaya historis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Uniformity dalam konsep dan teori Akuntansi?
2. Apa yang dimaksud dengan Disclosure dalam konsep dan teori Akuntansi?
3. Apa saja bentuk atau jenis Uniformity dalam konsep teori Akuntansi?
4. Apa saja bentuk Disclosure dalam konsep teori Akuntansi?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui pengertian Uniformity dalam konsep dan teori Akuntansi
2. Mengetahui pengertian Disclosure dalam konsep dan teori Akuntansi
3. Mengetahui dan mengenal bentuk atau jenis Uniformity dalam konsep teori Akuntansi
4. Mengetahui dan mengenal bentuk atau jenis Disclosure dalam konsep teori Akuntansi
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Uniformity Dalam Konsep dan Teori Akuntansi


Keseragaman sering disalahartikan sebagai keterbandingan dalam literatur akuntansi.
Comprability (daya banding) merupakan suatu proses (akuntansi untuk kondisi yang
sesuai dengan persamaan atau perbedaan) dan sebuah hasil dari proses (proses
perbandingan alternatif untuk membuat suatu keputusan). Transaksi yang serupa akan di
proses hampir sama dan transaksi yang berbeda harus di proses dengan perlakuan yang
berebda pula. Sedangkan keseragaman dilihat sebagai konsep yang mempengaruhi daya
banding. Tingkat daya banding yang dapat diandalkan oleh pengguna laporan keuangan
tergantung pada tingkat keseragaman dalam laporan keuangan yang dimaksud.

Pada prinsipnya, uniformity memperngaruhi tingkat perbandingan antar laporan


keuangan yang disajikan oleh setiap perusahaan. Keterbandingan ini sangat bergantung
pada tingkat keseragaman yang ada pada laporan keuangan. Dengan pekembangan zaman
dan era perekonomian global, kebutuhan akan tingkat keterbandingan yang ada akan
meningkat. Konsep uniformity dan komparabilitas saling berhubungan dan memiliki
peranan penting terhadap pengguna laporan yang ada karena laporan-laporan tersebut
akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan seperti investor dan kreditor.

Prinsip keseragaman sendiri mengacu pada pengunaan prosedur yang sama oleh
perusahaan-perusahaan yang berbeda (Belkaoui, 2006). Dengan kata lain, prinsip
keseragaman merupakan penggunaan prosedur pencatatan dalam akuntansi yang
diberlakukan sama dari setiap perusahaan yang berbeda-beda. Pernyataan mengenai
hubungan keseragaman dengan daya banding (komparabilitas) terkait dalam SFAC No. 2.
Komparabilitas dalam SFAC No. 2 dijelaskan bahwa komparabilitas bukan kualitas pada
angka-angka akuntansi dalam arti relevansi dan reliabilitas, tetapi merupakan hubungan
antar angka-angka tersebut. Komparabilitas bertujuan untuk menjelaskan persamaan dan
perbedaan. SFAC No. 2 menyatakan juga bahwa komparabilitas tidak boleh
dicampuradukkan dengan identitas, dan terkadang lebih dapat dipelajari perbedaannya
daripada persamaan. Hal ini berlaku apabila perbedaan tersebut dapat dijelaskan.

Standar mengenai keseragaman (uniformity) penting dalam akuntansi, karena


keseragaman digunakan untuk menyamakan standar-standar laporan keuangan dalam
suatu perusahaan. Keseragaman juga memiliki tujuan untuk menghasilkan laporan
keuangan yang dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dengan memberikan pengukuran yang relevan dan dapat dibandingkan dari setiap
informasi yang ada. Prinsip uniformity ini yang menjaga dan mengurangi perbedaan
acuan laporan keuangan tiap-tiap perusahaan, walaupun kebebasan manajemen dalam
perusahaan dibatasi dalam menentukan strategi dan metode yang dipakai dalam suatu
perusahaan.

2.2 Pengertian Disclosure Dalam Konsep dan Teori Akuntansi


SFAC No. 5 mendefinisikan disclosure sebagai penyajian informasi dengan tujuan
selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan pengakuan dalam
laporan keuangan itu sendiri. Dari laporan perusahaan tersebut dapat dilihat kondisi
perusahaan, gambaran umum perusahaan, dan perubahan posisi asset keuangan, serta
utang perusahaan.

Pengungkapan sering dikaitkan terhadap keterbukaan informasi terhadap laporan


keuangan. Kenyataannya, informasi di luar laporan keuangan juga dianggap
pengungkapan. Pengungkapan dilakukan untuk mengurangi informasi yang asimetri
antara perusahaan dan pemegang sahamnya.

Pengungkapan secara umum bertujuan untuk mencapai komparabilitas dari laporan


keuangan. Beberapa tujuan dari pengungkapan menurut Belkaoui (2006) adalah sebagai
berikut :

1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang


relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan
keuangan
2. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor dalam
menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui
3. Untuk memberikan informasi penting bagi para pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan laporan keuangan dalam suatu periode
4. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar di masa depan
5. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka

Dengan adanya pengungkapan, para pengguna laporan keuangan akan mengetahui


strategi perusahaan, dan dan terlindungi dari informasi asimetri dari manajemen, dan
informasi-informasi yang berguna bagi pengguna informasi itu sendiri. Jika perusahaan
mau mengungkapkan sendiri informasi perusahaannya, maka informasi tersebut dapat
dikatakan valid dan dapat dipercaya.

2.3 Bentuk dan Jenis Uniformity Dalam Konsep Teori Akuntansi


Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya bandingnya, baik dengan
laporan keuangan perusahaan lain atau laporan keuangan perusahaan yang sama pada
tahun yang berbeda. Semakin seragam laporan keuangan, maka daya bandingnya akan
semakin besar. Dalam keseragaman, terdapat tiga pendekatan yang digunakan, yaitu :

a. Finite Uniformity
Finite Uniformity berusaha menyamakan metode akuntansi yang telah ditentukan
dengan keadaan yang relevan dalam situasi yang secara umum sama.
b. Rigid Uniformity
Rigid Uniformity menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa, tanpa
tergantung dengan keadaan yang relevan.
c. Flexibility
Flexibility merupakan metode depresiasi yang dapat dipilih berdasarkan kebijakan
dari manajemen tanpa perlu mengaitkannya dengan pola penggunaan dan metode
dalam akuisisi saham treasuri yang dapat dipilih oleh perusahaan.

Dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat kontra produktif jika
antara dua ukuran yang dibandingkan, salah satunya diperoleh dengan metode yang
menghasilkan informasi yang kurang relevan. Finite uniformity lebih mengutamakan
penyajian yang sejujurnya daripada rigid uniformity. Oleh karena itu, pemilihan antara
finite dan rigid uniformity menyebabkan trade-off antara representational faithfulness dan
verifiability. Untuk pendekatan flexibility sendiri, dapat digunakan pada situasi dimana
tidak terdapat keadaan relevan yang dapat digunakan sebagai acuan sehingga metode
akuntansi yang ada dapat dipilih sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh
perusahaan.

a) The Present Status of Uniformity


Dalam kenyataannya, ada praktek yang mencampurkan keduanya, dimana
beberapa standar berusaha memperhitungkan relevant circumstances, sedangkan yang
lainnya secara jelas menggunakan rigid uniformity. Faktor-faktor yang mendasari
rigid uniformity antara lain :
1) Keinginan terhadap konservatisme (kelestarian)
2) Kemampuan menentukan keadaan yang relevan
3) Usaha untuk meningkatkan verifiability
4) Kesadaran akan terlibatnya alokasi yang berubah-ubah
5) Persepsi bahwa cost untuk mengimplementasikan relevan circumstance
melebihi manfaatnya
b) The Usefulness of Accounting Allocation

Alokasi adalah pembagian cost atau pendapatan selama satu periode yang di
terapkan pada beberapa periode. Contohnya antara lain depresiasi, harga pokok
penjualan, amortisasi premium atau diskon obligasi. Alokasi dikritik karena tidak
dapat dikoreksi atau diperbaiki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
satu metode alokasi yang dianggap lebih baik atau lebih akurat daripada metode
lainnya.

2.4 Bentuk dan Jenis Disclosure Dalam Konsep dan Teori Akuntansi
Pengungkapan dilakukan sebatas apa yang dianggap bermanfaat bagi pemakai
informasi yang dimaksud, tetapi informasi harus diungkapkan kepada badan pengawas
melalui formulir yang memuat pengungkapan rinci yang didasarkan pada peraturan yang
berlaku.

Kriteria untuk mengakui transaksi dalam laporan keuangan ialah :

 Definisi, mencakup suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila
memenuhi definisi elemen laporan keuangan
 Keterukuran, berarti suatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan
dan dapat diukur jumlahnya dengan realibilitas yang tinggi
 Relevansi, berarti informasi yang terkandung harus memiliki kemampuan
untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna
laporan keuangan
 Realibilitas, mencakup informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan
yang digambarkan atau direpresentasikan, dan dapat diuji kebenarannya

Beberapa informasi yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan ialah :

a. Pengungkapan Data Kuantitatif


Pemilihan kriteria dalam menentukan data kuantitatif yang material dan relevan untuk
investor dan krditor memiliki tekanan yang ditujukan pada informasi atau data
keuangan lain yang bisa dipergunakan dalam model keputusan. Penelitian dalam
akuntansi harus lebih dipusatkan pada metode pengukuran dan pelaporan probabilitas
data yang ada.
b. Pengungkapan Data Kualitatif
Pada umunnya terdapat lima informasi kualititaif yang perlu diungkapkan :
1) Ketidakpastian
Ketidakpastian dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian. Unsur
kertidakpastian yang menimbulkan keuntungan meliputi semua klaim atau hak
yang belum dapat dipastikan tetapi ada kemungkinan akan menjadi milik sah
perusahaan. Sedangkan kemungkinan timbulnya suatu kerugian harus diakui
kepada laba rugi periodik dan mengakui sebagai hutang.
2) Dasar Penilaian dan Kebijakan
Semakin luasnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang
berbeda menyebabkan sulitnya menilai komparabilitas laporan keuangan antar
perusahaan. Keberagaman alternatif bisa menimbulkan keracunan bagi
pengguna untuk menentukan pilihan. Penyederhanaan alternatif yang ada
dapat membantu manajemen dalam menentukan pilihan yang akan digunakan.
Pengungpakan kebijakan akuntansi dapat memberikan bantuan untuk
memungkinkan dilakukannya penafsiran yang lebih baik atas laporan
keuangan suatu perusahaan dan dapat mempengaruhi keputusan investasi.
3) Perubahan Akuntansi
Perubahan yang dialkukan harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada
saat perubahan tersebut dibuat beserta penjelasan mengenai alasan atas
perubahan tersebut. Perubahan akuntansi meliputi prinsip akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi, dan perubahan entitas pelaporan.
4) Keterikatan Dengan Suatu Perjanjian
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan
semua informasi yang diperlukan dalam rangka berjalannya fungsi pasar
modal. Pengungkapan akan memberi manfaat kepada serikat kerja terakit
tawar-menawar upah pegawai.
5) Peristiwa Kemudian Setelah Tanggal Neraca
Informasi yang disajikan dalam neraca maupun laporan laba rugi bisanya
bersifat tentatif karena adanya ketidakpastian dari peristiwa di masa yang akan
datang.
Menurut Hendriksen dan Breda (2010), pengungkapan yang terdapat dalam laporan
keuangan untuk mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya terdiri dari beberapa
bentuk yaitu :

1. Ramalan Keuangan
Beberapa anggapan menyatakan bahwa akuntan harus menyajikan informasi historis
dan tahun berjalan yang memungkinkan investor dapat membuat prediksi tentang
masa depan.
2. Kebijakan Akuntansi
Salah satu solusi yang diusulkan yaitu upaya untuk mengurangi jumlah prosedur
alternatif untuk setiap perlakuan akuntansu. Apabila keseragaman dapat dicapai, maka
memungkinka adanya perbandingan antar perusahaan.
3. Perubahan Akuntansi
Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalan penggunaan prinsip akuntansi dalam
estimasi akuntansi dan dalam satuan usaha yang melaporkan. Pengungkapan
perubahan atas kebijakan periode akuntansi adalah hal yang essensial bagi keputusan
investasi yang optimal.
4. Pengungkapan Peristiwa Pasca Laporan
Pengungkapan peristiwa pasca laporan terdiri dari dua jenis peristiwa yang relevan,
yaitu pengungkapan yang terjadi setelah tanggal laporan diterbitkan dan sebelum
selesainya laporan.
5. Pengungkapan Segmen-Segmen Perusahaan
Pertumbuhan usaha yang terdiservifikasi dan perluasan perusahaan ke pasar luar
negeri telah menyebabkan agregasi informasi akuntansi keuangan yang mencakup
elemen-elemen yang tidak homogen. Pengungkapan suatu segmen industry dianggap
signifikan jika segmen tersebut mempengaruhi sepuluh persen atau lebih pendapatan,
laba operasi, atau asset terdientifikasi perusahaan.

Jadi, pengungkapan yang terdapat di laporan keuangan terdiri dari lima bentuk.
Pengungkapan tentang laporan keuangan dari tahun ke tahun dapat digunakan untuk
meramal keuangan di masa mendatang. Peramalan keuangan ini membutuhkan banyak
pertimbangan, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembahasan keseragaman dan pengungkapan perlu dilakukan karena dua masalah
konseptual tersebut berperan penting dalam menentukan struktur dan komponen
kerangka metateori. Keseragaman muncul karena adanya berbagai pilihan dalam
metodeakuntansi, misalnya FIFO atau LIFO, metode garis lurus atau metode beban
menurun, serta berbagai pilihan lain yang memengaruhi penyajian suatu akun
dalam laporan keuangan, Dasar dari pemilihan metode akuntansi dapat terjadi
karena beberapa alasan, seperti meminimalkan biaya agen, memberikan sinyal
informasi kepada manajemen dan pihak eksternal, serta memengaruhi pihak
eksternal. Dari ketiga dasar tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat pertimbangan
manfaat dan biaya dalam menentukan metode mana yang akan digunakan untuk
menyajikan suatu akun dalam laporan keuangan. Untuk dapat melakukan analisis
terhadap keseragaman, hal pertama yang harus dianalisis adalah sifat dan
kompleksitas dari peristiwa. Peristiwa adalah suatu akibat yang terjadi pada entitas. Sifat
dari peristiwa dipengaruhi oleh tingkat kesederhanaan atau kerumitannya.
Peristiwa yang sederhana adalah peristiwa yang tidak memiliki variabel
ekonomi yang signifikan yang mengarah pada pencatatan yang pada dasarnya
berbeda. Pada faktanya, peristiwa sering kali disertai dengan serangkaian batasan,
kontijensi, dan kondisi yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan bisnis yang rumit.
DAFTAR PUSTAKA

Al Amin, M. (2018). Filsafat Teori Akuntansi. Unimma Press.


Tatik Amani, S. E., & Akun, M. (2022). STRUKTUR TEORI AKUNTANSI. Teori Akuntansi,
45.

Handayani, A. R., & DALJONO, D. (2010). Pengaruh environmental performance terhadap


environmental disclosure dan economic performance serta environmental disclosure
terhadap economic performance (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

Nuswandari, C. (2009). Pengungkapan pelaporan keuangan dalam perspektif signalling


theory. Kajian Akuntansi, 1(1), 48-57.

Widodo, A., & Harinurdin, E. (2016). KAJIAN TEORITIS ATAS HARMONISASI


ANTARA KESERAGAMAN (UNIFORMITY) PRAKTIK AKUNTANSI
KOMERSIAL DAN FISKAL DALAM PERUSAHAAN PERBANKAN
INDONESIA. Jurnal Vokasi Indonesia, 2(2), 5.

II, B. (2009). 2.1 Pengertian Pengungkapan (Disclosure). Jurnal bisnis dan ekonomi, 16(2).

Pranesti, A. (2019). Trade Off antara Uniformity dan Flexibility dalam Pengungkapan
Pelaporan Triple Bottom Line. NOMINAL: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 8(2), 136-151.

Anda mungkin juga menyukai