Anda di halaman 1dari 20

KARYATULISILMI

AH (KTI)

“ KEBERSIHANLINGKUNGANSEKOLAH
DISMANEGERI1DOLOKPARDAMEAN”

Disusun UntukMemenuhi Salah SatuTugas Pada


MataPelajaran Bahasa Indonesia

Guru Pembimbing:P.LinggaSP.d

Disusun Oleh:
1. Jon marsel silalahi
2. Ecka yuni sinaga
3. Natalia purba
4. Abdi arianjo manalu
5. Prima doli sagala
SMANEGERI1DOLOK PARDAMEAN
KATA
PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat, dan menjadikan
kita dalam golongan hamba-hambanya yang taat dan patuh kepada-Nya, sungguh
ini adalah suatu nikmat yang tiada taranya, yang dapat membawa kita
mendapatkan keridhaannya jika kita tetap dapat mempertahankannya sampai akhir
hayat kita.
Guna meningkatkan minat baca SMA, penulis telah menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah Di SMA
Negeri 1 Pekalongan” . Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber
yang bermutu dan dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran
Lingkungan Hidup. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada yang telah menbantu dalam pembuatan karya tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

Pekalongan, Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah ............................ 3


B. Ciri Lingkungan Sekolah Sehat .................................................. 3
C. Akibat Dari Lingkungan Kotor .................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 5


B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 5
C. Tempat dan Waktu Penelitian. ................................................. 5
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 5
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 6

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kondisi Kebersihan Lingkungan Di SMAN 1 Pekalongan ...... 7


B. Pihak-Pihak Yang Bertanggung Jawab Terhadap Kebersihan
Lingkungan Sekolah .................................................................... 8
C. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah ..................... 8

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebersihan lingkungan sekolah sangat berperan penting bagi siswa dan seluruh
warga sekolah. Kebersihan merupakan salah satu hal terpenting untuk
menciptakan kesehatan lingkungan. Kebersihan juga berperan penting untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dan tentram. Tentu saja bila lingkungan
yang kumuh akan menjadikan orang menjadi enggan berlama lama untuk berada di
lingkungan tersebut. Maka kebersihan adalah harga mutlak untuk mewujudkan
lingkungan yang nyaman, termasuk lingkungan sekolah. Bagaimana mungkin
siswa mampu menangkap pelajaran yang disampaikan dengan maksimal bila
siswa itu sendiri kurang nyaman berada di kelas karena kotor. Belum lagi kamar
mandi sekolah yang identik dengan bau pesing dan kotor karena perilaku jorok
para siswa.

Di sekolah memang sudah tidak asing lagi dengan namanya jadwal piket. Yaitu
jadwal dimana beberapa siswa harus melakukan tugas membersihkan kelas dan
sekitarnya. Namun terkadang di beberapa sekolah jadwal piket kurang begitu
efektif karena mereka masih mengandalkan para penjaga sekolah atau biasa
dipanggil pak kebun sekolah. Inilah yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak
– anak untuk sadar, tanggap dan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan
untuk menjaga kesehatannya sendiri dan orang disekitar.
Pola hidup sehat dan bersih sudah pasti akan menghindarkan dari berbagai macam
penyakit yang mengintai saat di sekolah. Dengan menciptakan lingkungan sekolah
yang bersih, sehat dan nyaman yang bisa menumbuhkan semangat belajar siswa.
Bila sudah semangat dalam menerima pelajaran otomatis prestasi meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini
adalah :
1. Bagaimanakah kondisi kebersihan lingkungan sekolah saat ini?

2. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah?


3. Bagaimanakah cara meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan karya tulis
ilmiah ini yaitu untuk
1. Menggambarkan kondisi kebersihan lingkungan sekolah saat ini.
2. Mengetahui pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan sekolah.
3. Mengetahui cara meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah.

D. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah tentang kebersihan
lingkungan sekolah ini dapat memberikan manfaat berupa:
1. Terbukanya wawasan siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan
sekolah.
2. Meningkatnya keterampilan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah

Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat
supaya tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. kebersihan
badan meliputi kebersihan diri sendiri seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan,
dan memakai pakaian bersih. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal tempat kerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal yang dilakukan
dengan cara mengelap perabotan rumah, menyapu, mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan


manusia, tingkat kebersihan dirumah dan sekolah berbeda dengaan tingkat
kebersihan di rumah sakit atau di pasar. Kebersihan sebuah cerminan bagi setiap
individu dalam menjaga kesehatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari. Kehidupan manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam
maupun.

Kebersihan lingkungan sekolah erat berhubungan dengan kesehatan lingkungan.


Kesehatan lingkungan adalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan
semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan merupakan faktor
penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu
unsur penentu dalam kesejahteraan penduduk

B. Ciri Lingkungan Sekolah Sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting
dalam membina ketahanan sekolah karena lingkungan lingkungan sehat
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan siswa, guru, dan pegawai sekolah dan
pada akhirnya meningkatkan daya serap siswa dalam proses belajar mengajar.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 7K meliputi:

1) Kebersihan;
2) Keindahan;
3) Kenyamanan;
4) Ketertiban;
5) Keamanan;

6) Kerindangan; dan
7) Kekeluargaan.

Ciri lingkungan sekolah yang bersih adalah : ventilasi sebagai media pertukaran
udara berfungsi baik, tempat mandi, cuci dan kakus berfungsi baik, tersedia air
bersih, ada tempat pembuangan sampah, lantai dan dinding bersih serta meja kursi
dan perabot lainnya bersih dan tertata rapi
C. Akibat Dari Lingkungan Kotor

Lingkungan sekolah yang kotor akan menjadi perantara penularan berbagai


penyakit karena lingkungan yang kotor adalah tempat berkembang biaknya bibit
penyakit. Selain lingkungan yang kotor, beberapa hewan juga dapat menularkan
penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus, dan unggas.

Lingkungan yang kotor dan tidak sehat membuat lingkungan tidak nyaman, juga
dapat mendatangkan berbagai macam penyakit seperti demam berdarah, malaria,
diare dan penyakit kencing tikus. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan
lingkungan termasuk kebersihan lingkungan sekolah agar terhindar dari berbagai
macam penyakit tersebut
BAB III
METODE
PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki..

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa SMAN 1 Pekalongan. Sedangkan, objek


penelitiannya yaitu kebersihan di lingkungan sekolah SMAN 1 Pekalongan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian.

Lokasi penelitian bertempat di lingkungan SMA Negeri 1 Pekalongan. Adapun


waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Metode observasi


adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, sistematis mengenai
fenomena sosial dan gejala-gejala pisis untuk kemudian dilakukan pencatatan.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini
penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (observer partisipatif)
untuk menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dengan melalui berbagai macam metode di atas
masih merupakan data mentah sehingga perlu dikelola dan dianalisis. Dalam
penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, sehingga dalam menganalisis data
yang diperoleh hanya dengan menggunakan analisis deskriptif.
BAB IV
PEMBAHASA
N

A. Kondisi Kebersihan Lingkungan Di SMAN 1 Pekalongan

Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat bisa diwujudkan asalkan
dengan partisipasi seluruh warga sekolah serta dukungan dari jajaran internal
sekolah. Karenanya, penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar
generasi penerus bangsa kita juga tetap sehat dan bisa membangun Indonesia
dengan semangat kebersihan lingkungan yang kental

Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui bahwa
kondisi kebersihan lingkungan di SMAN 1 Pekalongan, masih kurang bersih,
karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi hari saja dan setelah
memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali dan masih banyak
ditemukan coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan
karena kurangnya kesadaran siswa mengenai akan pentingnya kebersihan. Masih
banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di
kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata
(tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan,
dan lain-lain.

Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih,


indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses
pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih
fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi
sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh,
pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa,
hal ini disebabkan karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak
nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa
meningkatkan konsentrasi belajarnya

B. Pihak-Pihak Yang Bertanggung Jawab Terhadap Kebersihan


Lingkungan Sekolah

Kebersihan sekolah merupakan tanggungjawab bersama. Namun pada prakteknya,


masih banyak sekolah yang lingkungannya kotor. Agar kelas kita terlihat bersih,
siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah
yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar
tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan
tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran,
dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-
coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan
menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila
memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka
biasanya kelas itu akan menjadi kotor.

Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan
kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk
menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman
untuk proses kegiatan belajar mengajar.

C. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa.


Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan
kelas. Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di
sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan
tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan
belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa
kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan. Tentu kita tidak
mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu
sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik
di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar
kita tidak nyaman.

Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih,


indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyaman dalam proses
pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan
begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika
lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pembelajaran atau
materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini
disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman.
Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan
siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan
bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

Pada sisi lain Untuk menciptakan.kebersihan di sekolah, Gurulah yang akan ditiru
oleh murid-muridnya, dengan demikian peran guru dalam pencegahan sangat
diperlukan dengan tindakan-tindakan yang berupa :
1) Membuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan

2) Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya

3) Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang


sampah sembarangan,
4) Memberikan reward kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam
membersihkan kelasnya
5) Membiasakan diri cuci tangan sehingga murid juga meniru

Demi tercapainya lingkungan di SMAN 1 Pekalongan yang bersih dan nyaman


untuk belajar, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran
kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-
tindakan tersebut antara lain:
1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri

untuk menjaga kebersihan.

2. Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.


3. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Mencatat pada buku pelanggaran.
5. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran
terutama membuang sampah sembarangan.

Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk


menjaga kebersihan dan mampu mengatasi lingkungan
sekolah yang kotor. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari
itu kebersihan perlu dijaga.
BAB V
PENUTU
P

A. Kesimpulan

Lingkungan sekolah yang bersih, sehat serta indah akan menudukung kegiatan
proses belajar mengajar di sekolah sehingga sekolah mampu menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Namun untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta
indah tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran siswa untuk
membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga yang terjadi di SMA Negeri 1
Pekalongan. Kondisi kebersihan lingkungan di SMA Negeri 1 Pekalongan sampai
saat ini masih belum sepenuhnya bersih, sehingga perlu ditingkatkan lagi.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa saran yang
melibatkan beberapa komponen yang dimohonkan kerja samanya dalam
membantu menyadarkan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di
SMA Negeri 1 Pekalongan diantaranya menegakkan peraturan piket di masing-
masing kelas, mengadakan sabtu bersih dan dilombakan kebersihan kelasnya
masing-masing, menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi para siswa dan
siswi yang mengotori lingkungan sekolah serta menambah fasilitas sarana
kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, 2006, . Jakarta:


Balai Pustaka

Ricki M Mulia. 2005. . Yogyakarta : Graha Ilmu

http://maysitim.blogspot.com/2016/11/pengertian-kebersihan-sekolah.htm
l

https://www.kompasiana.com/atikahhermansyah/571aeb273697731a0f9c
7718/menjaga-kebersihan-lingkungan-sekolah

http://friscaputikasari.blogspot.com/2014/09/kebersihan-lingkungan-sekol ah.html

Anda mungkin juga menyukai