Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN, PEMBATASAN, DAN

PENGURANGAN HAMBATAN
RSUD KAJEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN PEKALONGAN

1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Bojong 2
STANDAR
15/02/2015 Kabupaten Pekalongan
PROSEDUR
OPERASIONAL
MUDIYONO M.KES
NIP. : 19750123 200003 1 003
Prosedur untuk mengidentifikasi, menangani, membatasi
Pengertian adanya kendala dari pihak pasien sehingga memudahkan
pelayanan terhadap pasien dengan hambatan tertentu.
Sebagai acuan petugas dalam menangani, membatasi, dan
Tujuan
mengurangi hambatan pada pasien.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bojong 2 no :.....................
Kebijakan
tentang Kebijakan Pelayanan Puskesmas Bojong 2
1. Petugas (pendaftaran/ paramedis) mengidentifikasi
hambatan pada pasien dengan mengisi identifikasi
sewaktu mendaftar.
2. Petugas mengkaji hambatan pada pasien.
Hambatan fisik cacat fisik
a. Pasien dengan keterbatasan fisik seperti kondisi
lemah, tidak sadar, tidak bisa jalan
1. Petugas (Pendaftaran/ paramedis) menerima
pasien dengan keterbatasan fisik tersebut,
disambut dan diantar dengan menggunakan
stretcher atau kursi roda ke tempat pemeriksaan
pasien baik poliklinik maupun Instalasi Gawat
Prosedur Darurat
2. Petugas membantu mengantar pasien dengan
keterbatasan fisik tersebut melakukan
pemeriksaan penunjang atau tindakan yang
dibutuhkan sesuai instruksi dokter.
b. Pasien dengan keterbatasan komunikasi (tuna rungu/
tuna netra).
1. Petugas berkomunikasi dengan pasien tuna
rungu/ tuna wicara melalui tulisan atau keluarga
yang memahami komunikasinya.
c. Pasien dengan keterbatasan penglihatan (tuna netra)
1. Petugas membantu pasien tuna netra,
menjelaskan secara lisan semua informasi yang
diberikan disertai keluarga sebagai pendamping
PENANGANAN, PEMBATASAN, DAN
PENGURANGAN HAMBATAN
RSUD KAJEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN PEKALONGAN

34/IRI/II/2015 2/3

2. Pasien tuna netra memberikan tanda tangan/ cap


jempol disertai tanda tangan keluarga dan
petugas setelah jelas mendapat informasi untuk
persetujuan tindakan atau bukti mendapat
informasi.
d. Pasien anak-anak dengan cacat mental/ usia lanjut
1. Petugas melakukan komunikasi melalui orang
Prosedur tua/ pendamping pasien anak-anak dengan cacat
mental atau usia lanjut.
2. Petugas meminta persetujuan tindakan atau bukti
telah mendapat informasi dari petugas kepada
perwakilan keluarga yang mendampingi anak-
anak/ orang tua/ cacat mental untuk persetujuan
tindakan atau bukti telah mendapat informasi
diwakili keluarga yang mendampingi sesuai
dengan prosedur persetujuan tindakan medik.

PENANGANAN, PEMBATASAN, DAN


PENGURANGAN HAMBATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN 34/IRI/II/2015 3/3
Hambatan Tidak Sadar
a. Petugas rumah sakit (POS Satpam/ perawat) menerima
pasien tidak sadar maka pasien diantar dengan
menggunakan stretcher ke tempat pemeriksaan instalasi
rawat darurat dengan menjaga jalan nafas.
b. Dokter menerima pasien tidak sadar dengan menilai
jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi dan melakukan
tindakan sesuai prosedur.
c. Dokter melakukan amnesa kepada keluarga/ pengantar
pasien untuk diketahui riwayat penyakit sekarang (RPS)
dan riwayat penyakit dahulu (RPD)
d. Dokter melakukan pemeriksaan pasien sesuai prosedur
Prosedur pelayanan gawat darurat/hambatan anak-anak/orang
tua/cacat mental.
Hambatan Bahasa
a. Dokter/perawat mengkaji keterbatasan bahasa pasien
melalui anamnesa pasien mengerti atau tidak.
b. Perawat/ dokter/ petugas admisi menghubungi
penerjemah dan memastikan bahwa penerjemah akan
datang.
c. Bila penerjemah belum datang dapat menggunakan
bahasa isyarat atau gambar bagian tubuh yang sakit atau
menunjukan bagian tubuh yang sakit.
d. Dalam kondisi khusus seperti akan operasi, DPJP visite
pasien, penerjemah harus ada di tempat.
1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
Unit Terkait
4. Satpam
5. Rekam Medik
6. Pendaftaran.

Anda mungkin juga menyukai