Anda di halaman 1dari 4

MENGULIK KERAJAAN JPPIPA

ULAR DIPenelitian
(Jurnal PANTAI KENJERAN
Pendidikan IPA) DITINJAU DARI
ASPEK KONSERVASI Vol.xxx No.xxx 20xx

JUDUL DITULIS DALAM HURUF KAPITAL, TIDAK LEBIH DARI 20 KATA,


http://journal.unesa.ac.id/index.php/jppipa

FONT TIMES NEW ROMAN UKURAN 20, RATA KANAN


Oleh:
1 2 3 4
Anisa Kartika Wicaksiwi , Mila Rahma Aprilia , Umi Masfufah Hanim , Hasan Subekti
1
Jurusan IPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya, Negara Indonesia
2
Jurusan IPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya, Negara Indonesia
3
Jurusan IPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya, Negara Indonesia
4
Jurusan IPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya, Negara Indonesia
Abstrak

Pada kolom ini abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia. Abstrak tidak lebih dari 200 kata. Isi dari abstrak meliputi tujuan, metode, hasil, dan simpulan/implikasi penelitian. Pada bagian ini tidak
diperbolehkan menuliskan kutipan, menyajikan gambar dan tabel. Font yang digunakan adalah Times New Roman dengan 9 point. Kata kunci tidak lebih dari lima kata/istilah/frasa.
Kearifan lokal merupakan budaya atau kepercayaan (kebiasaan) yang diyakini oleh warga di suatu wilayah secara turun – menurun dan meyakini akan mendapat hukuman jika melanggar. Kearifan lokal
juga berfungsi untuk menjaga keaslian budaya itu sendiri agar tetap utuh dan tidak hilang hingga masa yang akan datang. Kearifan lokal yang terdapat di wilayah masyarakat setempat juga beragam,
bahkan fungsinya juga bermacam – macam, misalnya pada Pantai Kenjeran. Mengingat Pantai Kenjeran terdapat isu jika di pantainya terdapat kerajaan ular yang diyakini masyarakat disana jika isu itu
memang benar adanya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dikatakan kualitatif karena pada dasarnya bertujuan untuk mengobservasi atau mengkaji suatu
objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya, dan hasil yang diharapkan bukanlah berdasarkan ukuran-ukuran kuatitas, melainkan makna atau segi kualitas dari fenomena yang diobservasi.

Kata Kunci: budaya, kearifan lokal, Pantai Kenjeran


Abstract

Local wisdom is a culture or belief (custom) that is believed by residents in an area for generations and believes that they will be punished if they violate it. Local wisdom also serves to maintain the
authenticity of the culture itself so that it remains intact and does not disappear into the future. Local wisdom found in the area of the local community is also diverse, even its functions also vary, for
example on Kenjeran Beach. Considering Kenjeran Beach, there is an issue that on the beach there is a snake kingdom, which is believed by the people there if the issue is true. The method used in this
study is a qualitative method. This research is said to be qualitative because basically it aims to observe or examine an object in a natural setting without any manipulation in it, and the expected results
are not based on quantitative measures, but the meaning or quality of the observed phenomena.

Keywords: culture, local wisdom, and Kenjeran Beach

© 2016 Universitas Negeri Surabaya


2
Alamat Korespondensi: p-ISSN: 2527-7537
Jurusan, Fakultas, Universitas
e-ISSN: 2549-2209
Gedung xxxx

E-mail: xxxxx@

1. PENDAHULUAN Bagian ini berisi tentang deskripsi terkait seberapa penting penelitian/artikel ini
Pada hakikatnya budaya memiliki nilai-nilai yang senantiasa diwariskan, dilakukan/ditulis. Penulis bisa menuliskan masalah atau fakta yang relevan atau yang
ditafsirkan dan dilaksanakan seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan. ingin dibahas. Selain itu, penulis juga harus menuliskan tuntutan nasional atau global,

Karakter bangsa dibangun bukan berdasarkan pada formula yang instan dan kondisi sehingga akan terlihat gap yang perlu diselesaikan. Setelah itu, penulis bisa

yang instan pula, melainkan dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan menawarkan solusi atau bahasan yang ingin disajikan pada artikel. Jika penelitian
memperhatikan aktivitas masyarakat yang terbina secara turun (Yunus, 2014). tersebut bukan penelitian yang baru, maka penulis seharusnya menuliskan hasil-hasil

Menurut Rahyono (2009), kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia penelitian terdahulu yang relevan. Jika penelitian tersebut merupakan revisi dari

yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman penelitian terdahulu, makan penulis harus menunjukkan kelemahannya/bagian yang

masyarakat. Daniah (2006) menyatakan kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat masih bisa dikembangkan.

tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang Literature review juga bisa ditulskan dibagian pembahasan, tidak perlu diberikan sub-
lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai bagian sendiri dengan nama Literatur review. Penulis bisa langsung menyajikan teori-

itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat teori atau penelitian yang relevan, misalnya Teori Konstruktivis, Hubungan antara

tersebut. Kearifan lokal merupakan budaya atau kepercayaan (kebiasaan) yang diyakini Motivasi dan Hasil Belajar, dan lain-lain (disesuaikan dengan isi yang ingin disajikan).

oleh warga di suatu wilayah secara turun – menurun dan meyakini akan mendapat Rumusan masalah, tujuan atau fokus penelitian dituliskan dibagian pendahuluan tanpa

hukuman jika melanggar. Kearifan lokal juga berfungsi untuk menjaga keaslian budaya memberikan sub-bagian tersendiri. Penulis bisa langsung menuliskannya dalam
itu sendiri agar tetap utuh dan tidak hilang hingga masa yang akan datang. Kearifan paragraf tersendiri dengan.

lokal yang terdapat di wilayah masyarakat setempat juga beragam, bahkan fungsinya Hipotesis (tidak wajib) bisa dituliskan di bagian pendahuluan. Hipotesis tersebut bisa

juga bermacam – macam, misalnya pada Pantai Kenjeran. berupa deskriptif atau statistik. Jika desain penelitiannya menggunakan eksperimen

Kegiatan ini kami lakukan di Pantai Kenjeran dengan mewawancarai salah sejati, maka hipotesis wajib dituliskan.

satu warga setempat yang bertempat tinggal disana. Sayangnya, narasumber tidak ingin Penulisan kutipan mengikuti APA Style. Contohnya, jika kutipan berada di akhir
menyebutkan namanya karena merupakan privasi. Beliau merupakan orang yang biasa kalimat, maka dituliskan “... (Whitney & Rolfes, 2001)”. Jika kutipan dituliskan di

menawarkan jasa pada pengunjung untuk dapat menikmati keindahan laut di pantai awal kalimat, maka menjadi “Whitney dan Rolfes (2001) ...”. Secara lengkap dapat

kenjeran menggunakan perahu. Sebelum kita berangkat untuk mengelilingi laut disana, dilihat pada panduan pengutipan APA Style. Pada pendahuluan, penulis juga

kami melakukan wawancara untuk menggali lebih dalam kearifan lokal apa yang diperbolehkan untuk menunjukkan data dalam bentuk tabel ataupun gambar. Penulisan

terdapat di Pantai Kenjeran. Mengingat Pantai Kenjeran terdapat isu jika di pantainya tabel dan gambar dapat dilihat pada bagian Hasil dan Pembahasan. Panjang bagian isi
terdapat kerajaan ular yang diyakini masyarakat disana jika isu itu memang benar pendahuluan maksimal tiga halaman dan diketik dengan 1 spasi, font Times New

adanya Roman 10 pt, spacing before 0 pt dan after 0 pt.

METODE

1
Contoh header: “N. Hidayati, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), 20xx, Vol. x No. x, 1-3”

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian kualitataif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolaah data Kerajaan ular di Pantai Kenjeran memang sudah terkenal di kalangan
yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatn lapangan, gambar, foto, masyarakat. Bahkan narasumber kami juga menyebutkan jika kerajaan ular diyakini
rekaman video dan lain sebagainya (Poerwandari, 1998). Menurut Denzin & Lincoln memang benar ada. Beliau mengatakan jika kerajaan ular tersebut tidak dapat dilihat
(1994) dalam Fadli (2021) penelitian kualitatif merupakan penelitian menggunakan oleh mata orang biasa, atau hanya orang yang mempunyai kemampuan spiritual saja
latar alamiah dengan maksud menafsirkan sebuah fenomena yang terjadi dan dilakukan yang dapat melihat keberadaan kerajaan ular tersebut. Beliau juga mengatakan jika
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif berusaha penghuni dari kerajaan ular itu (raja ular) tidak pernah mengganggu warga atau
untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan menyebabkan bencana pada wilayah setempat. Jika memang ular tersebut nampak, ia
dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka. Pada penelitian ini tidak memberikan tanda apapun (tanda bahaya terhadap warga di sekitar pantai
menggunakan mentode kualitataif yaitu wawancara. Penelitian ini dikatakan kualitatif terhadap bencana alam). Apabila ular itu terlihat, maka memang hanya muncul saja.
karena pada dasarnya bertujuan untuk mengobservasi atau mengkaji suatu objek pada “Disini memang ada kerajaan ular, namun tidak ada upacara penghormatan khusus atau
latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya, dan hasil yang diharapkan bukanlah tidak ada juga gangguan berupa bencana alam di daerah terkait. Jadi ular itu memang
berdasarkan ukuran-ukuran kuatitas, melainkan maakna atau segi kualitas dari ada hanya bertempat, namun tidak mencampuri urusan manusia.” Ungkap narasumber.
fenomena yang diobservasi. Jika biasanya di tempat lain yang dipercaya ada penghuninya meminta
Pendekatan pada penelitian ini yaitu observasi terkait kearifan lokal, tumbal atau acara adat untuk menghormati keberadaan makhluk tersebut, maka
dimana peneliti melakukan sebuah wawancara terkait kearifan lokal yang ada di daerah berbeda dengan kerajaan ular yang terdapat di Pantai Kenjeran. Ular tersebut hanya
Pantai Kenjeran, Surabaya dengan narasumber warga daerah tersebut. Dalam penelitian bertempat meskipun kerap kali menampakkan diri jika memang sedang apesnya saja.
ini, peneliti menyelidiki terkait kearifan lokal apa yang ada di daerah Pantai Kenjeran Dalam artian memang ular atau kerajaan ular ini hanya dapat dilihat oleh orang yang
dan bagaimana sikap warga sekitar terkait kearifan lokal tersebut. Peneliti mempunyai kemampuan spiritual saja. Jadi warga biasa yang dapat melihat
mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur penampakan dari kerajaan ular atau ularnya sendiri merupakan bentuk dari tidak
pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Setelah pengumpulan beruntungnya si ular, sehingga dapat dilihat secara kasat mata.
informasi melalui wawancara, peneliti akan melakukan analisis terkait aspek, bentuk, Disamping mitos – mitos yang berkembang di masyarakat, kepercayaan ini
substansi dan implikasi dalam konservasi sumber daya alam. tentunya punya makna sendiri terhadap fungsi dari kearifan lokal untuk menjaga
Peneliti memilih metode kualititaf karena menginginkan hasil penelitian budaya asli daerah, yaitu agar warga disana dapat ikut serta menjaga kekayaan alam
yang mendalam dan menyeluruh atas fenomena yang akan diteliti. Selain itu, peneliti yang ada di wilayah tersebut. Misalnya dengan tidak sembarangan mengambil ikan
menggunakan metode ini karena subjek dari penelitian ini adalah kearifan lokal suatu secara membabi buta karena takut akan hukum adat yang berlaku, seperti akan
daerah yang tidak bisa didekati dengan pendekatan kuantitatif, seperti pengerjaan skala menderita sakit atau keapesan yang lain. Di lain sisi hal ini bertujuan untuk menjaga
ataupun kuesioner. Jadi, peneliti memilih kualitatif dengan pencarian data wawancara, kekayaan alam yang ada di wilayah Pantai Kenjeran, agar ada rasa takut untuk bersifat
dokumentasi dan observasi. rakus atau dalam bersikap di tempat orang.
Hal ini juga menunjukkan jika tempat pariwisata yang indah dan menarik
Desain Penelitian
juga menyimpan kearifan lokal yang menjadi ciri khas daerah tersebut dan tentunya
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian
dapat digunakan untuk menarik para wisatawan berkunjung kesana karena tertarik akan
wawancara terpusat. Wawancara terpusat merupakan proses penelitian untuk
historinya. Disana juga terdapat tempat pelarungan abu jenazah, sehingga tiap hari –
memperoleh nformasi dengan cara tanya jawab secara tatap muka antara peneliti
hari tertentu terdapat keluarga yang berkunjung kesana menabur bunga di lautnya
(sebagai pewawancara dengan atau tidak menggunakan pedoman wawancara) dengan
untuk menghormati kerabatnya yang telah meninggal. Kegiatan ini dilakukan oleh
narasumber yang memiliki pengetahuan lebih terkait objelk penelitian yaitu kearifak
masyarakat yang beragama Hindu – Buddha, terutama warga keturunan cina.
lokal kerajaan ular di Pantai Kenjeran.
Setelah kami melakukan sesi wawancara, narasumber mengajak kami
Untuk mendapatkan informasi terkait kearifan lokal di Pantai Kenjeran
untuk mengelilingi laut kenjeran menggunakan perahu miliknya dengan tarif 30.000
secara detail, maka dibutuhkan waktu yang relatif lama dalam melakukan proses
rupiah 2 orang. Hal ini tergolong cukup murah, dan kita juga dapat melihat adanya
wawancara. Narasumber akan menjawab pertanyaan yang sudah didesain untuk
ubur – ubur yang naik ke permukaan. Hal ini menunjukkan jika keanekaragaman hayati
mengetahui respons subjek atau isu tertentu. Peneliti memberikan kebebasan kepada
di Pantai Kenjeran masih terjaga, karena banyak ikan dan hewan laut lain yang masih
subjek untuk menjawab pertanyaan sesuai maksud mereka. Pertanyaan yang diajukan
dapat dilihat dengan jumlah yang masih banyak.
bisa tidak terstruktur, terbuka, sangat fleksibel, bahkan bisa berkembang sesuai situasi
Pada bagian hasil dan pembahasan, penulis tidak perlu memisahkan atau memberikan
yang sedang terjadi.
sub-judul tersendiri untuk hasil dan pembahasan. Penulis harus memberikan penjelasan

Sasaran Penelitian terkait apa dibalik hasil yang diperoleh, yaitu dengan cara melakukan asosiasi dan/atau

Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek komparasi. Asosiasi berarti penulis harus menghubungkan hasil yang diperoleh dengan

peneliti adalah kearifan lokal di pantai Kenjeran yang dilakukan dengan wawancara teori. Komparasi yang dimaksud adalah penulis membandingkan hasil yang diperoleh

terpusat pada salah satu warga sekitar. Penelitian ini dilakukan di Pantai Kenjeran, dengan penelitian terdahulu yang relevan. Pada bagian ini sangat dimungkinkan adanya

Surabaya tabel dan gambar.

Teknik Pengumpulan Data Penulisan Tabel

Bagian ini berisi tentang bagaimana data penelitian diperoleh. Peneliti tidak hanya Peletakkan tabel mengikuti gaya seperti Tabel 1, dimana Tabel 1 berada pada layout

menyebutkan teknik yang digunakan, tapi juga perlu memberikan definisi operasional satu kolom. Setiap penyajian tabel harus diberikan judul tabel yang mendeskripsikan

dari teknik yang digunakan. tabel tersebut. Keterangan juga wajib diberikan jika terdapat simbol-simbol yang tidak
umum.

Tabel 1. Contoh penyajian data dalam bentuk tabel

Skor
Aspek Kriteria
V1 V2

Aspek 1 4 4 Sangat baik

Aspek 2 4 4 Sangat baik

Aspek 3 4 4 Sangat baik

Aspek 4 4 4 Sangat baik

Aspek 5 4 4 Sangat baik

2
N. Hidayati, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), 2016, Vol. 1 No. 2, 52-61

Ket:V1=Validator 1; V2=Validator 2 (keterangan ditulis dengan jenis font Times New Roman 8 pt, spacing before 0 pt dan after 0 pt.

Setiap tabel harus diberikan penjelasan atau deskripsi terkait data yang disajikan dalam
tabel tersebut, sehingga tabel menjadi bermakna dan membantu pembaca untuk
memaknai tabel tersebut.

Penulisan Gambar

Gambar 4. Tepi pantai kenjeran

Sumber: Pribadi

Pada bagian ini dapat disajikan gambar dengan gaya peletakkan seperti pada Gambar 1,
dimana gambar tersebut peletakkannya mengikuti layout dua kolom. Jenis gambar bisa
berupa grafik, kurvs ataupun foto. Sumber dari gambar tersebut harus dituliskan,
apakah berasal dari sumber pribadi atau mengutip. Gambar yang disajikan harus
memiliki kualitas yang baik (tidak buram). Jika gambar berasal dari dokumen, gambar
tersebut harus dipindai menggunakan scanner, bukan kamera digital atau handphone.
Setiap gambar harus diberikan keterangan gambar di bawah gambar tersebut seperti

Gambar 1. Wawancara kepada narasumber yang dituliskan pada Gambar 1.

120 100
Sumber: Pribadi
100
75
80
50
Skor

60
40
20
0
A B C
Subyek

Gambar 1. Keterangan Gambar Dituliskan pada bagian ini, dengan format rata tengah

Seperti pada penulisan tabel, gambar juga wajib dideskripsikan oleh penulis terkait
maksud dari data yang ditampilkan atau disajikan pada gambar tersebut.
Gambar 2. Sekitar pantai Kenjeran SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran harus dituliskan pada bagian yang terpisah, sebagai berikut.
Sumber: Pribadi

Simpulan
Dari pernyataan – pernyataan diatas, dapat kita ketahui jika Pantai
Kenjeran memiliki kearifan lokal yang cukup terkenal berupa isu adanya kerajaan ular
yang dibenarkan oleh warga disana. Dari isu tersebut menunjukkan jika masyarakat
mempercayai adanya kearifan lokal tersebut dan masih menjaga adanya kepercayaan
tersebut. Upacara pemakaman di daerah kenjeran juga menunjukkan adanya
pemanfaatan lahan pemakaman yang diterapkan oleh masyarakat disana, terutama
keturunan cina yang beragama Hindu – Buddha. Oleh karena kedua hal itulah,
masyarakat disana begitu menjaga kebudayaan bahkan sumber daya alam yang ada
disana supaya tetap lestari, dan dapat dibuktikan dengan munculnya ubur – ubur dan
hewan air lainnya yang khas hanya ada di daerah seperti itu. Isu adanya kerajaan ular
juga membuat warga semakin giat menjaga kepercayaan dan sumber daya alam
Gambar 3. Ubur-ubur di Kenjeran
tersebut guna menghormati adanya kepemimpinan tak kasat mata yang mungkin juga
Sumber: Pribadi dipercaya ikut terlibat dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem wilayah pantai
kenjeran. Dengan adanya kepercayaan warga terhadap kehadiran kerajaan ular,
membuat warga meyakini pula jika ular tersebut melindungi hewan atau ekosistem
yang ada di lantai Kenjeran, sehingga masyarakat Kenjeran dapat menjaga sikap dan
perilaku, serta tidak sembarangan menangkap ikan dengan serakah. Sehingga
ketersediaan dan ekosistem lautnya tetap terjaga.

Simpulan berisi jawaban dari permasalahan atau fokus penelitian. Simpulan cukup
dituliskan dalam satu paragraf. Pada bagian ini tidak perlu ada kutipan.

Saran

3
Contoh header: “N. Hidayati, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), 20xx, Vol. x No. x, 1-3”

Saran merupakan bagian yang penting pada manuscript. Saran dapat berupa Yunus, Rasid. 2014. Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Genius) sebagai Penguat
rekomendasi untuk penerapan dari penelitian. Selain itu, saran juga dapat digunakan Karakter Bangsa: Studi Empiris tentang Huyula. (Yogyakarta: Deepublish.
untuk menyampaikan kepada peneliti berikutnya terkait solusi untuk kelemahan dari hal.1.
penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian saran tidak perlu menggunakan kutipan. Pustaka yang digunakan dalam manuscript memiliki komposisi 80% artikel jurnal dan
Dengan kata lain, saran bersumber dari penulis. 20% yang lain (sumber dapat dipercaya). Penulisan daftar pustaka mengikuti APA

2. DAFTAR PUSTAKA Style. Misalnya untuk sumber buku dapat dituliskan


“Herrington, J., Reeves, T.C., & Oliver, R. 2010. A guide to authentic e-learning. UK:
Daniah. 2006. Kearifan Lokal (Local Wisdom) sebagai Basis Pendidikan Karakter.
Routledge.”
Jurnal Pendidikan. Vol 5(20).
Contoh sumber dari artikel jurnal dapat dituliskan
Fadli, Muhammad Rijal. 2021. Memahami desain metode penelitian kualitatif.
“Gulikers, J.T.M., Bastiaens, T.J., Kirschner, P.A. 2004. A five-dimensional
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. Vol. 21(1):33-54. ISSN:
framework for authentic assessment. Educational Technology Research and
1412-1271 (p); 2579-4248 (e).
Development, Vol. 52 No. 3, pp. 67- 86.”
Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian Psikologi. Jakarta :
Jika sumber pustaka berasal dari website, perlu dituliskan tanggal pengunduhan
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi
pustaka tersebut seperti contoh yang tertulis berikut
(LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesi
“Landis, B. (1996). Carlisle Indian Industrial School history. diunduh pada Tanggal 20
Rahyono, FX. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata, (Jakarta: Wedatama Widyasastra.
September 2001, dari http://home.epix.net/~landis/histry.html
hal. 11.

Anda mungkin juga menyukai