Dry (Kering) - Fathia Nadhifah
Dry (Kering) - Fathia Nadhifah
Dosen Pengampu :
Dr. Titik Indarti, M.Pd
Oleh :
Fathia Nadhifah
22020074109
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan sebagai bahan
evaluasi bagi penulis agar dapat memperbaiki dengan lebih baik kedepannya. Harapannya,
semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi khalayak.
Fathia Nadhifah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengalaman yang terdapat dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman dan
Jarrod Shusterman. ................................................................................................................. 6
2.1.1 Pengalaman Literer-Estetis. ....................................................................................... 6
2.1.2 Pengalaman Humanis. ............................................................................................... 6
2.1.3 Pengalaman Psikologis. ............................................................................................. 8
2.1.4 Pengalaman Etis dan Moral. ...................................................................................... 9
2.1.5 Pengalaman Sosial Budaya. ....................................................................................... 9
2.1.6 Pengalaman Sosial Politis........................................................................................ 10
2.2 Kaitan pengalaman dari peristiwa yang terdapat dalam novel Dry (Kering) terhadap
dunia nyata. .......................................................................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
Kesimpulan........................................................................................................................... 12
Daftra Pustaka .......................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bentuk karya sastra seperti apresiasi prosa juga semakin penting dalam menghadapi
perubahan iklim. Sastra dapat menjadi alat yang efektif untuk membangkitkan kesadaran
tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati. Dalam karya sastra,
penulis dapat menggambarkan dampak perubahan iklim dan kegiatan manusia yang merusak
lingkungan secara mendalam dan beragam. Ini dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengambil tindakan untuk mengurangi
dampak negatif perubahan iklim.
Karya sastra yang mengangkat tema perubahan iklim juga dapat menjadi sarana untuk
memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi, adaptasi perubahan iklim
dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Melalui sastra, masyarakat dapat diinspirasi untuk
mengambil tindakan positif dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim serta
memperbaiki lingkungan hidup. Seperti yang diceritakan dalam novel Dry (Kering) karya Neal
4
Shusterman dan Jarrod Shusterman. Dimana ketika musim kemarau telah berlangsung lama.
Lalu, terjadi keran mati yang diberlakukan dan masyarakat tidak mendapat ketersediaan air
yang memadai. Menyebabkan dunia menjadi zona perang antar manusia dan tempat yang sulit
untuk bertahan hidup.
2 Bagimana pengalaman yang terdapat dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman
dan Jarrod Shusterman?
3 Bagaimana kaitan pengalaman yang terdapat dalam novel Dry (Kering) terhadap dunia
nyata?
1. Untuk mengetahui pengalaman yang terdapat dalam novel Dry (Kering) karya Neal
Shusterman dan Jarrod Shusterman.
2. Untuk mengetahui kaitan pengalamanyang terdapat dalam novel Dry (Kering) terhadap
dunia nyata.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengalaman yang terdapat dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman dan
Jarrod Shusterman.
Dalam kegiatan apresiasi sastra terdapat pengalaman-pengalaman yang dialami oleh tokoh.
Pengalaman tersebut dapat diperoleh selama maupun setelah apresiasi berlangsung.
Pengalaman tersebut sejatinya merupakan pengalaman yang bersifat rohaniah-batiniah dan
bukan bersifat jasmaniah. Dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman dan Jarrod
Shusterman ini telah dianalisis oleh sang penulis mencakup pengalaman yang ada di dalamnya
sebagai berikut:
Dalam kutipan tersebut dapat diresapi dan rasakan betapa indah, elok dan memikatnya angin
yang dirasakan oleh Jacqui. Tiupan angin yang berhebus ke segala arah seakan-akan
menyebutkan namanya, angin itu merupakan angin yang sama yang rasakan seumur hidupnya.
Betapa pekat makna yang terkandung dalam kata-kata tersebut, sehingga pembaca juga dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh sang tokoh ketika kita membacanya. Melalui gaya
pengungkapan dan kata-kata yang digunakan sehingga membuat pembaca terhanyut dalam
bacaan dan mengagetkan batin kita. Pada dasarnya hal itu merupakan pengalaman estetis yang
disajikan dalam apresiasi sastra novel tersebut.
2.1.2 Pengalaman Humanis.
Pengalaman humanis atau yang biasa disebut dengan pengalaman manusiawi. Pengalaman
yang bermuatan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang menjunjung harkat dan martabat
manusia, menggambarkan situasi dan kondisi kemanusiaan seperti kondisi tragis, dramatis,
6
sinis, ironis, humoris, romantis, riang murung dan penasaran. Namun, penggambaran kondisi
tersebut selalu berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan harkat martabat seseorang. Seperti yang
ada dalam kutipan berikut :
Aku nyengir. "Kau membicarakan air, atau tentang kau dan Daphne?" Dia terkekeh.
"Dua-duanya," ujarnya.
Daphne pacar putus-sambung-nya. Mereka sudah bersama sejak sebelum kegagalan
pertanian Uncle Basil. Mereka pindah kemari tepat pada awal "Big Bail", sebutan untuk
eksodus besar- besaran dari komunitas pertanian Central Valley. Daphne se lalu
berkeras agar kami tidak memanggilnya "Uncle Basil" saat wanita itu hadir. Selalu
Herb, sepanjang waktu-yang mem buatku berpikir, jauh di dalam hati, dia benar-benar
mencintai pamanku, walau hubungan mereka selalu putus-sambung.
"Well," kataku, "kuharap Keran-Mati membuat kalian ber dua bersama lagi."
(Neal&Jarrod, 2020: 56)
7
2.1.3 Pengalaman Psikologis.
Pengalaman psikologi dalam karya sastra merupakan sebuah pengalaman yang dapat
dirasakan atau dapat diimajinasikan dalam suasana, situasi maupun kondisi ketika
membacanya. Pengalaman ini dapat diperoleh dari berbagai unsur misalnya tokoh, alur, dan
konflik. Dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman dan Jorrod Shusterman terdapat
pengalaman psikologi sebagai berikut:
Kalau Alyssa c.s. punya akal sehat, mereka seharusnya lari begitu aku mengambil
tempat di panggung, seperti yang dilakukan teman-teman si pirang. Atau setidaknya itu
yang kubayangkan akan mereka lakukan. Tapi memang, Keran Mati membuat orang-
orang jadi luar biasa tak terprediksi. (Neal&Jarrod, 2020:149)
Kutipan diatas menggambarkan imajinasi atau hal yang dibayangkan dalam pikiran Alyssa.
Ketika mengapresiasi atau membaca kutipan tersebut, pastinya kita akan dapat menerka-nerka,
memasuki atau menjelajah suasana, situasi dan kondisi yang berupa imajinasi dan kelebatan
pikiran Alyssa. Dimana ia membayangkan, bahwa seharusnya ia lari Ketika ada kerusuhan
yang terjadi akibat keran mati dipinggir pantai itu. Dalam hal tersebut, berarti kita dapat
menikmati, menjiwai, dan menghayati pengalaman psikologis. Hal tersebut tentunya juga
berkaitan dengan dunia nyata, beberapa orang dapat membayangkan hal-hal yang
diminajinasikannya dan merasa seolah-olah hal tersebut benar-benar terjadi. Namun, tidak
semua orang bisa mengingat imajinasi atau mimpi yang dialaminya secara jelas dan lengkap.
Selain hal tersebut, pengalaman psikologis dapat mencakup tentang kejiwaan atau konflik
batin. Yang dimana tidak hanya tentang imajinasi atau mimpi yang dialami oleh tokoh. Hal
tersebut ada dalam kutipan berikut ini:
Suara itu terdengar seperti Siri bertemu dengan Google Maps. Riang, yakin diri, dan
sama sekali tak berjiwa. Aku berusaha menelepon rumah sakit di dekat pantai Laguna
berharap bisa melacak orangtuaku, tapi untuk bisa melakukan itu aku perlu benar-benar
terhubung dengan rumah sakit. (Neal&Jarrod, 2020:181)
Dalam kalimat ketiga pada kutipan tersebut, tokoh Alyssa dalam novel Dry (Kering)
mengalami konflik batin atau kejiwaan (psikis) dimana Alyssa mengkhawatirkan kedua orang
tuanya dengan adanya berita tentang kerusuhan yang terjadi di pantai Laguna, tempat kemana
orang tua nya pergi. Dalam kutipan “Aku berusaha menelepon rumah sakit di dekat pantai
Laguna berharap bisa melacak orangtuaku, tapi untuk bisa melakukan itu aku perlu benar-benar
terhubung dengan rumah sakit.” Digambarkan Alyssa yang berusaha mencari kabar kedua
8
orang tuanya setelah melihat betapa hancurnya pantai Laguna setelah kerusuhan yang terjadi
ketika semua orang dewasa mengantri air bersih. Peran Alyssa sebagai anak perempuan
pertama adalah berusaha melakukan berbagai cara untuk mencari kedua orang tuanya yang
belum ada kabar.
Tapi alih-alih merumuskan jawaban, Malecki malah menyipitkan mata dan bibirnya
melengkung marah. Dia melangkah maju, ke depan wajah ayahku.
"Menurutmu kau ini siapa, hah?" Tapi ayahku tetap tenang. Menguasai diri. "Roger,
aku menawarkan hadiah yang lebih berharga dibandingkan sebotol air. Kemandirian."
Ekspresi Malecki menggelap, dan matanya menunjukkan sorot aneh dan liar.
"Kau akan diam saja dan membiarkan ASI istriku kering?"
"Berani-beraninya kau marah padaku-seakan kurangnya persiapanmu adalah salahku!"
"Kau ini bajingan, tahu, tidak?"
Dan kesabaran ayahku pun habis. Dia tidak mudah menoleransi orang-orang bodoh-
dan baginya, siapa pun yang mengharapkan orang lain menyelesaikan masalah mereka
adalah orang bodoh. (Neal&Jarrod, 2020: 88)
Dalam kutipan tersebut terdapat pengalaman etis dan moral yang tidak sesuai ataupun salah.
Dimana tokoh Malecki yang meminta air kepada Roger ayah dari Kelton dengan cara yang
salah. Ia meminta dengan cara memaksa dan marah sehingga mengakibatkan hilangnya
kesabaran Roger dan tidak menoleransi hal tersebut. Pada akhirnya ia tidak mendapatkan air
namun, malah mendapatkan dorongan keras dari ayah Kelton. Hal tersebut menunjukkan
kesalahan terhadap nilai etis dan moral, dimana seharusnya kita dapat meminta bantuan atau
hal yang lain dengan cara baik-baik dan tidak melibatkan emosi. Agar pihak kedua dapat
menghargai ataupun melihat permintaan kita secara tulus dan baik.
9
Beberapa jam telah berlalu, aku mulai merasa Mom tidak begitu senang dengan cara
Dad menangani bentrokannya dengan Malecki, karena malam ini dia membuat makan
malam satu jam lebih awal-kebiasaan senewen yang dia bangun saat hal-hal mulai
menegang di rumah kami. Makan malam lebih awal berarti dia bisa tidur lebih awal
dan mengakhiri hari yang tidak menyenangkan. Mom-ku juga "pendingin" yang
kompulsif dan karena kami berusaha menghemat makanan yang kami miliki, entah
bagaimana malam ini kami menyantap daging panggang madu beku sisa santapan
Paskah yang dipanaskan dan separuh kaserol buncis yang mungkin sisa Natal lalu, tapi
jangan mengutip ucapanku untuk hal ini. (Neal&Jarrod, 2020: 101).
Dalam kutipan di atas terdapat pengalaman sosial budaya, hal tersebut menunjukkan adanya
suasana, situasi dan kondisi sosial masyarakat. Dimana mereka selalu mengadakan Paskah
dan Natal setiap tahunnya. Dalam kutipan “entah bagaimana malam ini kami menyantap
daging panggang madu beku sisa santapan Paskah yang dipanaskan dan separuh kaserol
buncis yang mungkin sisa Natal lalu” membuktikan bahwa keluarga Kelton menyantap
hidangan sisa Paskah dan Natal yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Paskah dan
natal merupakan salah satu perayaan terpenting dalam hari raya umat Kristen yang diperingati
setiap tahun oleh umat Kristiani. Hal tersebut membuktikan adanya tradisi sosial budaya dan
kita berhasil diajak menjelajah suasana, kondisi dan situasi tersebut, yang berarti kita
menikmati, menghayati, dan menjiwai pengalaman sosial budaya.
Karena pembangkit listrik dipandang memiliki prioritas dalam krisis air, permintaan
Pete untuk makanan dan air harus dipenuhi, Karena itulah keluarga yang saat ini berada
di bawah tanggung jawabnya berdatangan. Sekarang dia bukan hanya manajer pem-
bangkit, lebih menyerupai wali kota. Rasanya menakutkan sekali- ini. gus
menyenangkan. Membuatnya bertanya-tanya apakah di masa depan dia masih bisa
menjadi pejabat pemerintah setelah dipecat karena menolong orang-orang.
(Neal&Jarrod, 2020: 98)
Dalam kutipan tersebut, menggambarkan ketidakadilan sosial yang dialami oleh
masyarakat dengan manajer pembangkit listrik pantai Huntington, Pete Flores. Sang manajer
pembangkit listrik mendapat paskoan air yang cukup dari pemerintah sedangkan masyarakat
10
tidak bahkan mereka diharuskan uuntuk menghemat sisa air yang mereka punya. Air tersebut
dikirim oleh pemerintah dengan truk-truk air menuju tempat pembangkit listrik, dimana disana
terdapat puluhan bahkan ratusan karyawan yang tidak mendapatkan pasokan air. Sehingga
karyawan tersebut menjadi marah dan menuntut agar mereka juga mendapatkan air yang cukup
untuk mereka bertahan hidup. Hal tersebut membuktikan adanya pengalaman sosial politis
dalam masyarakat yang disebabkan adanya hilangnya pemahaman tentang isu sosial dan politik
dengan bentuk ketidakadilan sosial dalam masyarakat.
2.2 Kaitan pengalaman dari peristiwa yang terdapat dalam novel Dry (Kering)
terhadap dunia nyata.
2.2.1 Musim kemarau berkepanjangan yang berdampak pada aktivitas manusia.
Dalam novel ini menceritakan tentang musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di
California. “Mom sedang meonoton TV, pembawa berita mengoceh tentang “krisis air”.
Begitulah istilah yang digunakan media untuk menyebut kekeringan, sejak orang-orang lelah
mendengar kata-kata kekeringan” (Neal&Jarrod, 2020: 12). Kutipan tersebut membuktikan
bahwa kekeringan yang sedang berlangsung disebut dengan istilah ‘krisis air’ dimana
masyarakat telah jenuh mendengar kata-kata tersebut.
Hal itu sama dengan peristiwa yang terjadi di dunia nyata, dimana terdapat kemarau
yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kekeringan. Seluruh pemerintah daerah diminta
bersiap menghadapi kemarau panjang yang bakal menyebabkan kekeringan. Hal ini
dikarenakan siklus El Nino bakal melanda Indonesia mulai Mei 2023 (liputan6.com). Kemarau
panjang yang disebabkan oleh siklus El Nino ini dapat menyebabkan kekeringan, sehingga
berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat seperti, cuaca menjadi lebih kering,
terjadinya inflasi, kekeringan pada lahan pertanian, dan terjambatnya aktivitas manusia.
2.2.2 Adanya jiwa sosial untuk membantu satu sama lain.
Akibat adanya bencana keran mati, sebagaian masyarakat menunjukkan jiwa sosialnya
misalnya berbagi sedikit air kepada tentangga dan seperti yang dilakukan oleh Kelton,
membantu Alyssa untuk mencari orang tuanya yang tak kunjung kembali dari mencari air. Hal
tersebut juga dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dimana tetangga yang saling
membantu satu sama lain, menolong seseorang yang butuh bantuan dan bahkan di Indonesia
sering terdapat posko bantuan serta donasi ketika terjadi bencana alam di suatu daerah. Hal
tersebut menunjukkan jiwa sosial masyarakat untuk saling membantu satu sama lain.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan diatas, didapatkan kesimpulan bahwa
dalam mengapresiasi sastra terdapat pengalaman-pengalaman yang bersifat rohaniah-batiniah
dan bukan jasmaniah. Dalam novel Dry (Kering) karya Neal Shusterman dan Jarrod
Shusterman yang bercerita tentang musim kemarau panjang yang terjadi di California
menyebabkan masyaraktnya kekurangan air, dehidrasi dan lebih parah mereka menjadi zombie
air dan terdapat Alyssa, Kelton serta keluarganya yang mencari cara untuk tetap bertahan hidup.
Dalam novel tersebut terdapat pengalaman-pengalaman yang terkandung di dalamnya yakni,
pengalaman literer-estetis, pengalaman humanis, pengalaman etis dan moral, pengalaman
sosial budaya dan pengalaman sosial politis. Pengalaman tersebut juga dapat dikaitkan dengan
kehidupan dunia nyata seperti terjadinya musim kemarau berkepanjangan yang berdampak
pada aktivitas manusia dan adanya jiwa sosial untuk membantu satu sama lain.
12
Daftra Pustaka
Cnbcindonesia.com. 2023, 23 April. Cuaca panas mendidih bak neraka, pernah
tewaskan 2.000 orang. Diakses pada 26 April 2020, dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230423145938-4-431887/cuaca-
panas-mendidih-bak-neraka-pernah-tewaskan-2000-orang
Liputan6.com. 2023, 28 April. Dihajar El Nino, Ini Daftar Kota di Indoneisa ynag
Bakal Dilanda Kemarau Parah. Diakses pada 28 April 2023, dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5272253/dihajar-el-nino-ini-daftar-kota-
di-indonesia-yang-bakal-dilanda-kemarau-parah
Neal, S.& Jarrod, S. 2020. DRY (KERING). PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
13
Lampiran
Sinopsis Novel Dry (Kering) Karya Neal Shusterman & Jarrod Shusterman
Novel ini menceritakan tentang kondisi bumi ketika air telah sulit ditemukan
dan menjadi barang langka. Penduduk Amerika, salah satunya keluarga Alyssa sebagai
salah satu masyarakat yang terdampak parah dari peristiwa ini. Keluarga Alyssa
terlambat untuk membeli air kemasan di minimarket. Akhirnya mereka memutuskan
untuk membeli es batu sebanyak-banyaknya agar mencair dan menjadi es batu.
Cobaan tentu saja tidak akan berhenti di sini. Setelah kejadian "Keran Mati"
dunia seakan berubah. Manusia menjadi lebih liar, sadis, dan mengerikan karena
mengikuti insting untuk bertahan hidup di tengah kondisi tanpa air. Karena kondisi yang
terus memburuk, akhirnya orang tua Alyssa memutuskan menuju pesisir untuk ikut
mengambil jatah air hasil mesin desalinasi, dimana air laut dapat dijadikan air yang
dapat diminum.
Namun, nasib keluarga Alyssa bertambah buruk sejak orang tua mereka pergi
dari rumah. Kedua orang tua mereka tak kunjung kembali. Alyssa memutuskan untuk
pergi mencari orang tuanya. Kelton McCracken yang merupakan tetangga mereka, ikut
membantu. Sebenarnya keluarga McCracken tidak mengalami krisis seperti warga
lainnya. Karena ayah Kelton telah menyiapkan diri dalam menghadapi krisis jauh
sebelumnya. Mereka memiliki semua hal yang diperlukan untuk bertahan hidup. Tetapi,
McCracken tidak mau berbagi dengan yang lain.
Dalam perjalanan menuju ke pantai, Alyssa melihat sebuah kekacauan. Sesuatu
telah terjadi dan mereka tidak dapat menemukan orang tua mereka. Ketika itu, mereka
bertemu dengan Jacqui, seorang gadis unik dan pemberani. Ia telah menyelamatkan
Alyssa dan Kelton dengan imbalan mendapatkan antibiotik untuk luka di lengannya
dari Kelton.
14
Kelton membawa mereka kembali ke rumah McKracken, dan membuat Alyssa,
Garret dan Jacqui terkagum-kagum dengan isi rumah Kelton. Namun, Alyssa membuat
satu langka keliru dengan membagikan air minum botolan yang diambilnya dari
persediaan keluarga McKracken kepada warga di sekitar. Tidak perlu menunggu waktu
lama, rumah keluarga McKracken diserbu oleh warga
15