Anda di halaman 1dari 3

PANITIA PRABU 2023

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kema.unpad.ac.id, E-mail: bem@unpad.ac.id

Nama : Intan Nur Aini


Program Studi : Pendidikan Dokter
Sub Tema : Pengembangan Kebijakan dan Protokol

Perlindungan Data Diri Korban Kekerasan Seksual

A. Pendahuluan
Kekerasan seksual adalah kalimat yang awam bagi telinga. Kekerasan seksual
sendiri merupakan perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang
tubuh, dan fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan kuasa dan gender,
yang mengakibatkan penderitaan psikis dan fisik (Kemdikbud, 2023).
Kekerasan seksual dapat berupa verbal yang berupa komentar seksis, fisik
yang berupa penyerangan fungsi reproduksi korban tanpa persetujuan, nonfisik
yang berupa penyerangan nonfisik kepada korban dengan tujuan melecehkan,
serta melalui daring yang berupa pengiriman pesan dan media berbau seksual.
Salah satu tempat banyak kasus kekerasan seksual adalah kampus. Mahasiswa
di dalamnya adalah agen utama yang bisa memberantas praktik ini. Peran dan
fungsi mahasiswa diantaranya adalah sebagai Agent of Change, yakni sebagai
garda bagi perubahan vital di lingkungannya; mahasiswa sebagai Iron Stock,
yakni diharapkan memiliki akhlak dan kemampuan sebagai penerus bangsa
(Istichomaharani & Habibah, 2016); mahasiswa sebagai Guardian of Value, yakni
sebagai penjaga keluhuran bangsa; mahasiswa sebagai Moral Force, yakni
diharapkan menjaga kestabilan moral di lingkungan; mahasiswa sebagai Social
Control, yakni sebagai pihak netral bagi masyarakat dan pemerintah (Sutiyoso,
Prihantika, Saputra, Fitriani, & Destrilia, 2021). Dengan impelentasi yang

1
PANITIA PRABU 2023
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kema.unpad.ac.id, E-mail: bem@unpad.ac.id

maksimal, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan demi


mewujudkan lingkungan kampus yang aman.

B. Pembahasan
Lingkungan kampus adalah tempat di mana ratusan ribu mahasiswa di
Indonesia menghabiskan waktunya untuk belajar, berdiskusi, dan berinteraksi.
Namun, berdasarkan survei Direktorat Jenderal Pedidikan Tinggi, Riset, dan
Teknologi Tahun 2020, kasus kekerasan seksual jenjang pendidikan tertinggi
terjadi di universitas, bahkan 63 persen dari korban tidak melaporkan kekerasan
seksual yang mereka alami (Andini, 2020). Diamnya korban membuat jumlah
pasti kekerasan seksual tidak transparan. Bisa jadi, kasus di lapangan berkali lipat
jumlahnya dibandingkan data.
Salah satu penyebab bungkamnya korban adalah trauma. Korban kekerasan
seksual cenderung memiliki emosi tidak stabil, kecemasan, depresi, dan dampak
psikologis lainnya (Ahyun, Solehati, & Prasetiya, 2022). Kondisi ini diperparah
dengan pandangan masyarakat yang terkadang menyudutkan korban. Mereka
yang menjadi korban memiliki ketakutan besar akan adanya label korban
kekerasan seksual seumur hidupnya.
Universitas sebagai institusi pendidikan harus menyediakan keamanan bagi
penyintas kekerasan seksual dengan jaminan keamanan data diri korban, sehingga
tidak ada korban kekerasan seksual yang takut melaporkan kasusnya.

C. Kesimpulan
Kebijakan dan protokol universitas mengenai kekerasan seksual harus
dipertegas memihak korban. Salah satu langkah tepatnya adalah jaminan
keamanan data diri korban, sehingga tidak ada lagi korban yang tidak berani

2
PANITIA PRABU 2023
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kema.unpad.ac.id, E-mail: bem@unpad.ac.id

melapor karena takut dengan tanggapan orang disekitarnya mengenai statusnya


sebagai korban kekerasan seksual.

D. Daftar Pustaka
1. Kemdikbud. Kekerasan Seksual – Merdeka Dari Kekerasan.
Merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id.
https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/ppks/kekerasan-seksual/
(Diakses Agustus 9, 2023)
2. Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan peran mahasiswa
sebagai agent of change, social control, dan iron stock. In Prosiding Seminar
Nasioanal dan Call For Paper ke (Vol. 2, pp. 1-6).
3. Utoyo, B., Prihantika, I., Saputra, P. R., Fitriani, Y., & Destrilia, I. (2021).
Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Politik di Era Society 5.0 dan Revolusi
Industri 4.0.
4. Andini, O. G. (2020). Urgensi Keterlibatan Lpsk Dalam Penanganan Kasus
Kekerasan Seksual Di Perguruan Tinggi.
5. Ahyun, F. Q., Solehati, S., & Prasetiya, B. (2022). Faktor penyebab terjadinya
pelecehan seksual serta dampak psikologis yang dialami korban. Al-ATHFAL:
Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 92-97.

Anda mungkin juga menyukai