2. Sebelum Perjalanan
a. Penjemputan Rasulullah di Al Hijr
b. Dibawa ke sumur zamzam
c. Pembelahan dada
3. Saat Perjalanan Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
a. Dipertemukan dan dinaikan dengan kendaraan seekor Hewan
b. Buroq si Hewan Istimewa
c. Penambatan Buroq di sebuah Besi di Masjidil Aqsha
d. Rasulullah Shalat dua Rakaat di Masjidil Aqsha
e. Rasulullah Meminum Susu diantara Dua Pilihan Minuman
4. Saat Perjalanan dari Masjidil Aqsha naik Kesidratul Muntaha
a. Naik Ke Langit Pertama ( Langit Dunia)
1. Bertemu Nabi Adam
2. Ditampakkan para Ruh di samping Nabi Adam
3. Ditunjukan Azab bagi orang yang memakan harta anak yatim
b. Naik Ke Langit Kedua
1. Bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa
c. Naik Ke Langit Ketiga
1. Bertemu Nabi Yusuf
d. Naik Ke Langit Keempat
1. Bertemu Nabi Idris
e. Naik Ke Langit Kelima
1. Bertemu Nabi Harun
f. Naik ke Langit Keenam
1. Bertemu Nabi Musa
2. Nabi Musa Menangis
g. Naik Ke Langit Ketujuh
1. Bertemu Nabi Ibrahim
2. Diperlihatkan SURGA
h. Naik Ke Sidratul Muntaha
1. Ditampakkan Wujud Asli Malaikat Jibril
2. Dinaikkan Menuju Allah ‘azza wajalla
3. Melihat Allah dengan Hati
4. Perintah Shalat 50 Kali sehari Semalam
5. Kembali Bertemu Nabi Musa
6. Perintah dan Permintaan Keringanan Hingga 5 Kali
7. Ditetapkan 5 Kali Sehari
8. Rasulullah Malu
١ ُسْب ٰح َن اَّلِذ ْٓي َاْس ٰر ى ِبَع ْبِدٖه َلْي اًل ِّم َن اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم ِاَلى اْلَم ْس ِج ِد اَاْلْق َص ا اَّلِذْي ٰب َر ْك َن ا َح ْو َلٗه ِلُنِر َي ٗه ِمْن ٰا ٰي ِتَن ۗا ِاَّن ٗه ُه َو الَّسِمْيُع اْلَبِص ْيُر
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke
Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran)
Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
َلَقْد َر ٰا ى ِمْن ٰا ٰي ِت َر ِّبِه١٧ َم ا َز اَغ اْلَبَص ُر َو َم ا َطٰغ ى١٦ ِاْذ َي ْغ َش ى الِّس ْد َر َة َم ا َي ْغ ٰش ۙى١٥ ِع ْن َد َه ا َج َّن ُة اْلَم ْأٰو ۗى١٤ ِع ْن َد ِس ْد َر ِة اْلُم ْن َتٰه ى١٣ َو َلَقْد َر ٰا ُه َن ْز َلًة ُاْخ ٰر ۙى
اْلُك ْب ٰر ى
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul
Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu
yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)
melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.[an-Najm/53 :
13-18]
Referensi : https://almanhaj.or.id/2329-isra-dan-miraj.html