Anda di halaman 1dari 8

Apa itu Teologi? dan Mengapa mempelajarinya begitu penting?

(What is Theology ? And why study it so important?)

Yoseph Rasiman

Abstrak
Paper ini dibuat sebagai memenuhi persyaratan dari kelas “Natur Doktrin” dan tujuan
paper ini adalah untuk membahas apa itu natur dari teologi. Paper ini berusaha
mendeskripsikan pandangan dan banyak definisi mengenai apa itu teologi dan relasinya
dengan disiplin lain, hidup serta ilmu pengetahuan.
Thesis dari paper ini adalah bahwa teologi mempunyai multiaspek dan multidimensi.
Pengertian teologi itu begitu limpah. Karena itu lebih baik mengerti apa natur teologi
sebelum belajar teologi sehingga dapat menikmati esensinya dengan kaya.
Kiranya paper ini boleh menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan.

PENDAHULUAN bahwa lebih baik penting mengetahui


A. Alasan Mengapa Penting Mengetahui natur teologi sebelum memahami siste-
Natur Teologi. matik teologi. Sebab arah dari pembela-
Saya berargumentasi bahwa seharusnya jaran akan lebih terpadu.
pengajaran mengenai natur teologi men-
jadi prolegomena terhadap teologi siste- B. Definisi Teologi.
matika[1]. Akan lebih baik bagi seseorang a. Secara Etimologi.
untuk mengetahui natur sesuatu sebelum Etimologi Mengenai Teologi
mengetahui sesuatu dengan spesifik. Istilah ini bukan saja sebuah istilah
Misalnya sebelum mempelajari Doktrin Alkitab tetapi juga dipakai dalam
Allah, Doktrin Manusia, Doktrin Kristus, istilah orang kafir. Tetapi apa yang
Doktrin Keselamatan, Doktrin Gereja dan Kristen katakan mengenai teologi
Doktrin Akhir jaman, adalah baik sese- berbeda dengan penggunaan orang
orang mengetahui apa itu teologi, apa itu kafir kuno yaitu : “Teologi adalah
sistematik teologi, apa itu doktrin, buat apa ilmu pengetahuan mengenai hal-hal
kita belajar doktrin, apa kaitannya ilahi… mengenai Allah, bukan me-
terhadap hidup kita, dll. Saya berargumen- nurut rasio manusia tetapi wahyu
tasi bahwa mengetahui natur teologi ilahi, yang menunjukkan bukan ha-
adalah sangat penting sekali bagi hidup nya Siapakah Allah di dalam diriNya
kita sebagai orang percaya. Alasannya tetapi juga apa yang Dia berelasi
adalah mengetahui natur teologi akan dengan kita. Bukan hanya mendis-
memperkaya ketika kita mempelajari isi kusikan naturNya tetapi juga kehen-
teologi dan doktrin secara spesifik. Pem- dakNya, pengajaran yang Allah
belajaran teologi menjadi lebih terarah harapkan dari kita dan apa yang
sebab kita sudah mengetahui apa itu seharusnya kita harapkan dari Allah,
teologi dan naturnya teologi sebelum apa yang seharusnya kita takuti.”[2]
membahas isi teologi.
Reformed Ortodox bergerak kepada
Memang metode sebaliknya bisa diterap- diskusi etimologi yang lebih teliti :
kan yaitu belajar doktrin-doktrin dahulu “Theology dari istilah theo logos,
secara spesifik kemudian baru mende- pada dasar kata dan penggunaan
finisikan berdasarkan pembelajaran yang dari Yunani adalah bukan Firman
ada mengenai apa itu teologi. Alasan Allah yang adalah theou logos tetapi
melakukan metode ini karena mahasiswa Firman mengenai Allah : Peri theou
teologi tingkat pertama akan terlalu sulit logon.”[3]. Jadi Teologi adalah
memahami natur teologi dengan lebih Firman mengenai Allah yang
dalam karena itu lebih baik mencemplung- didasarkan pada wahyu Allah.
kan diri dalam pemahaman teologi secara
spesifik dan akhirnya mengabtraksikan Kesimpulan : Teologi adalah pe-
apa itu teologi dari pelajaran yang sudah ngajaran mengenai Allah dan hal-hal
diberikan. Tetapi saya berpandangan
82
ilahi yang dinyatakan Allah di dalam perintah, janji, puisi, amsal, bahasa
FirmanNya. emosi, dll.

b. Definisi diluar etimologi. Bardley C. Hanson mendefinisikan


Selain definisi berdasarkan etimologi teologi sebagai refleksi pribadi da-
maka ada banyak definisi mengenai lam sebuah iman agama[9]. Menurut
teologi oleh para teologi diluar William Perkins, Teologi adalah ilmu
etimologi kata. pengetahuan dari hidup yang di-
berkati selama-lamanya. Menurut
Ramus mendefinisikan teologi se- Maccovius, Teologi adalah sebuah
bagai pengajaran untuk hidup baik disiplin, sebagian teori, sebagian
dimana Allah adalah sumber dari se- praktis, pengajaran cara hidup baik
gala-galanya dan memberikan hidup dan diberkati di dalam kekekalan.
yang baik dan diberkati[4]. Peraturan Menurut Mastrichts “ Teologi Kristen
dari agama dan dari kesalehan yang yang teori-praktis ini adalah tidak
ditawarkan baik di PL maupun di PB lain daripada pengajaran kepada
yang adalah penghapusan dosa Allah melalui Kristus atau penga-
melalui Kristus. jaran yang mengikuti jalan kesa-
lehan. Leigh mendefiniskan teologi
John Frame mendefinisikan teologi sebagai sapientia daripada scientia
sebagai aplikasi Firman Allah oleh karena Alkitab mengatakan bahwa
pribadi-pribadi kepada semua wila- pengetahuan Allah sebagai bijak-
yah hidup[5]. Dooyeweerd mende- sana dan bijaksana itu sebuah istilah
finisikan teologi sebagai pembela- untuk pengetahuan tertentu. Ame-
jaran aspek iman dari keberadaan sian mendefinisikan teologi sebagai
manusia[6]. Schleiermacher me- hidup kepada Allah. Karl Barth me-
ngatakan bahwa doktrin Kristen ada- ngatakan bahwa teologi seperti
lah catatan dari afeksi keagamaan fungsi lain dari gereja adalah secara
Kristen yang dinyatakan di dalam unik didasarkan pada fakta Allah
perkataan. Dia hendak meng- berbicara kepada manusia dan
gantikan Alkitab dengan perasaan manusia mendengar FirmanNya me-
manusia sebagai otoritas final bagi lalui anugerah. Teologi adalah se-
teologi[7]. Hodge seorang teolog buah tindakan pertobatan yang
Reformed dari Princeton Theological rendah hati yang dihadirkan kepada
Seminary dari abad 19 berargumen- manusia[10].
tasi bahwa teologi adalah penunjuk-
kan fakta-fakta Alkitab di dalam Stanley Grenz mendefinisikan teo-
urutan dan relasi yang benar, de- logi sebagai “belajar mengenai Allah,
ngan prinsip-prinsip atau kebenaran- sifat-sifatNya dan relasiNya dengan
kebenaran umum yang terlibat di manusia dan alam semesta[11].
dalam fakta-fakta itu sendiri dan Teologi Kristen adaah merefleksi
yang menyebarkan dan menghar- dan mengartikulasi kepercayaan me-
monisasikan keseluruhan[8]. Hodge ngenai Allah dan dunia dimana
lebih objectivist dan Schleiermacher orang Kristen berbagian sebagai
lebih subjectivist. Hodge terlalu pengikut Yesus Kristus.
banyak menyamakan antara teologi
dan ilmu pengetahuan alam. Hodge Kesimpulan mengenai definisi
melihat teologi secara utama teologi diluar etimologi : Belajar
sebagai sebuah aktivitas di dalam teologi bukan hanya tertarik hanya
kontruksi teori di dalam penjelasan pada Allah tetapi belajar teologi
fakta-fakta dan di dalam pernyataan asdalah pencarian kebenaran ultimat
prinsip yang tepat. Jadi teologi mengenai Allah, diri kita dan dunia
adalah akademik. Namun kita me- dimana kita hidup[12].
ngetahui bahwa Alkitab bukan saja
sebuah pernyataan fakta tetapi pe- Dari definisi-definisi di atas, kita
nuh dengan banyak bahasa seperti mendapatkan bahwa unsur-unsur
dan relasi-relasi di dalam teologi
83
adalah: ilmu pengetahuan (science), bahwa teologi yaitu apa yang seluruh
Allah, Firman Allah, kesalehan, bi- Alkitab ajarkan mengimplikasikan aplikasi
jaksana, afeksi, pengajaran, doktrin, kepada hidup. Intinya adalah bahwa
fakta Alkitab, refleksi pribadi, teori- semua doktrin mempunyai nilai praktis
praktis, iman, disiplin, aplikasi Fir- terhadap hidup Kristen[15].
man, orang Kristen, kebenaran
mengenai Allah, kebenaran menge- Calvin di dalam buku Institute of Christian
nai manusia, kebenaran mengenai Religion mengatakan bahwa pengetahuan
alam semesta, dll. Dengan cara tentang Allah berkaitan dengan penge-
membaca secara redemptive maka tahuan tentang diri. Mengetahui Allah
kita dapat memandang bahwa se- yang baik membuat kita menyadari diri
mua definisi ini tidak ada yang benar yang buruk dan membawa kepada
sepenuhnya ataupun salah. Definisi kerendahan hati. Calvin menuliskan “For
teologi terlalu banyak namun kita this sense of the divine perfections is the
bisa belajar bahwa ada banyak proper master to teach us piety, out of
unsur dan relasi di dalam teologi. which religion springs. By piety I mean that
Pengertian teologi sangat limpah union of reverence and love to God which
dan diharapkan dapat dibuat pe- the knowledge of his benefits inspires”[16].
ngertian yang mengintegrasikan se- “The effect of our knowledge rather ought
muanya. John Stott mengatakan to be, first to teach us reverence and fear;
bahwa teologi adalah disiplin multidi- and secondly to induce us, under its
mensi yang kaya dan menuntut guidance and teaching, to ask every good
pertanggungjawaban[13]. thing from him, and when it is received,
ascribe it to him”[17].
C. Natur Teologi dan Relasinya
Untuk mengerti natur teologi yaitu “apa itu Kesimpulan bahwa teologi itu berkaitan
teologi? “maka kita bisa melihat itu dari dengan kesalehan. Teologi seharusnya
definisi para teolog Kristen mengenai membuat kita rendah hati, mengasihi
teologi dan juga kita bisa melihat natur Tuhan, menaatiNya, takut kepada Dia,
teologi dari relasinya dengan banyak membuat kerohanian bertumbuh, mem-
disiplin lain, kerohanian, dan kehidupan buat dewasa.
manusia. Dengan mengenal relasi teologi
maka kita mengenal arti teologi lebih b. Teologi dan Ilmu Pengetahuan
dalam. Apakah Teologi itu Sebuah Ilmu
Pengetahuan ?
a. Teologi dan Kerohanian Charles Hodge berpandangan terlalu ba-
Apa relasi antara teologi dan kerohanian? nyak mengenai paralel antara teologi dan
Wayne Grudem di dalam bukunya Bible ilmu pengetahuan alam[18]. Seperti ilmu-
Doctrine mengatakan bahwa belajar wan mengumpulkan fakta-fakta di dalam
teologi menolong kita mengalahkan ide alam semesta maka teolog mengum-
kita yang salah. Karena ada dosa di dalam pulkan fakta-fakta di dalam Alkitab.
hati kita dan karena kita tidak sempurna di
dalam pengetahuan Alkitab maka semua Thomas Aquinas di dalam Summa
dari kita dari waktu ke waktu menolak Theologia mengatakan bahwa “Sacred
untuk menerima beberapa pengajaran doctrine is a science”[19]. Doktrin sakral
Alkitab. Kemudian belajar teologi me- ini ilmu pengetahuan karena berasal dari
nolong kita untuk bertumbuh sebagai prinsip yang dibangun dalam terang ilmu
orang Kristen. Semakin kita mengetahui pengetahuan yang lebih tinggi yaitu ilmu
Allah, mengenai FirmanNya, mengenai pengetahuan Allah dan yang diberkati.
relasiNya dengan dunia dan manusia, Ilmu pengetahuan sakral ini dinyatakan
maka semakin kita akan mempercayai Dia oleh Allah. Aquinas mengatakan Doktrin
dan semakin kita memuji Dia dan semakin Sakral ini adalah satu ilmu pengetahuan
kita menaati Dia. Belajar teologi akan dan doktrin sakral adalah sebagian ilmu
membuat kita menjadi orang Kristen yang pengetahuan praktis[20] dan sebagian
lebih dewasa. Jika ini tidak terjadi maka sebuah ilmu pengetahuan spekulatif. Ilmu
kita tidak belajar di dalam jalan yang Allah pengetahuan ini lebih spekulatif daripada
inginkan[14]. Grudem juga mengatakan praktikal karena lebih peduli dengan hal-
84
hal ilahi daripada tindakan-tindakan ma- waktu mempelajari wahyu natural ( natural
nusia. Aquinas berargumentasi bahwa revelation ) daripada teolog dan teolog
ilmu pengetahuan ini lebih mulia daripada mempelajari lebih banyak mengenai
ilmu pengetahuan lain. Di jaman abad Alkitab. Teolog Kristen mencari sebuah
pertengahan, teologi disebut queen of formulasi yaitu aplikasi Alkitab dan karena
science. Walaupun kita tidak menerima itu sepenuhnya otoritatif. Sedangkan filsuf
pengertian itu tetapi motivasi menempat- Kristen dapat mempunyai tujuan rendah
kan teologi sebagai queen of science hati yaitu sebuah penilaian manusia
adalah menganggap teologi itu naturnya bijaksana yang sesuai dengan apa yang
begitu penting dimana semua ilmu penge- Alkitab ajarkan walaupun tidak terdapat di
tahuan berpusat pada teologi. dalam Alkitab.

Teologi memang ada sisi ilmu pengeta- d. Teologi dan Pengetahuan


huanya. Namun di dalam Alkitab juga Apa relasi teologi dan pengetahuan ?
banyak bahasa seperti perintah, janji, Biasanya pengetahuan dibagi menjadi 3
puisi, amsal, bahasa emosi. Ini menyata- yaitu Pengetahuan tentang Allah, Penge-
kan bahwa teologi bisa dikategorikan tahuan tentang manusia dan pengetahuan
sebagai science tetapi bukan saja hanya tentang alam semesta. Teologi sebenar-
science. nya meliputi pengetahuan yang manakah?

Teologi tidak bisa dikatakan sebagai Calvin di dalam pembukaan buku I Ins-
science secara kaku. Karena pengetahuan titute of Christian Religion mengatakan
yang dinyatakan yang diterima dengan bahwa pengetahuan tentang Allah dan
iman tidak termasuk kategori self-evident pengetahuan tentang diri adalah ber-
necessary reason. Teologi tidak ber- kaitan. Ketika mengetahui tentang Allah
dasarkan terang natural dan karena itu maka mengetahui tentang diri dan ketika
tidak ada bukti mengenai objeknya diban- mengetahui tentang diri maka mengetahui
dingkan dengan bukti ilmu pengetahuan tentang Allah[22]. Karena itu maka teologi
(science) mengenai hal-hal teratur yang yang adalah pengetahuan tentang Allah
kontingen. Karena itu teologi tidak bisa juga meliputi pengetahuan tentang diri.
secara kaku dikatakan sebuah ilmu Teologi juga adalah anthropologi. Kemu-
pengetahuan. dian selanjutnya John Frame mengatakan
bahwa pengetahuan tentang diri dan
c. Teologi dan Filsafat[21] pengetahuan tentang alam itu ber-
Apa relasi teologi dan filsafat ? korelasi[23]. Diri tidak pernah dimengerti
Frame mengatakan bahwa sulit memberi terlepas dari konteks dunia. Diri dan dunia
garis perbedaan tajam antara teologi dialami bersama. Diri diketahui melalui
Kristen dan filsafat Kristen. Filsafat secara fakta-fakta dan dunia diketahui di dalam
umum dimengerti sebagai usaha untuk dan melalui pengalaman dan pikiran diri.
mengerti dunia di dalam keluasannya. Ini Walaupun diri dan dunia adalah berbeda,
termasuk metafisika, epistemologi, teori namun pengetahuan tentnag diri dan pe-
nilai ( estetika dan etika ). Jika seseorang ngetahuan tentang dunia adalah iden-
berusaha mengembangkan filsafat Kristen tik[24].
yang sungguh-sungguh maka dia akan
melakukannya dibawah otoritas Alkitab Kesimpulannya adalah : Teologi menca-
dan akan mengaplikasikan Alkitab kepada kup pengetahuan tentang Allah, diri dan
pertanyaan filsafat. Karena itu dia sedang juga dunia.
melakukan teologi. Filsafat Kristen lalu
adalah sebuah subdivisi dari teologi. e. Teologi Sebagai Bijaksana
Apakah teologi sebuah bijaksana ?
Frame mengatakan bahwa ada perbedaan Scharpius mendefinisikan teologi sebagai
antara teolog Kristen dan filsuf Kristen. sapientia rerum Divinarum, yaitu bijaksana
Filsuf1 Kristen menghabiskan banyak mengenai hal-hal ilahi yang diberikan
sesuai dengan kebenaran Allah. Alsted
1
http://el-en.org/articles/85-what-is-theology-and- mengkonklusikan teologi sebagai sebuah
why-study-it-so-important-.html, tgl 31 Jan 2012, bijaksana mengenai hal-hal mengenai
pkl : 12:56. Allah yang dikomunikasikan oleh Allah
85
kepada mahluk yang rasional[25]. Teologi ngetahuan, kebijkasanaan atau seni. Dia
secara tepat dikatakan sebagai bijaksana kemudian lebih jauh berkata mengenai
karena objeknya yang paling mulia. perbedaan antara prinsip dari teologi dan
prinsip dari seni lain dan mengindikasikan
Bijaksana merujuk kepada bentuk tertinggi bahwa setiap seni mempunyai aturan
dari pengetahuan. Du Moulin menegaskan yang sesuai dengan orang yang mem-
kembali bahwa rasul Paulus mengatakan praktikannya. Teologi diperhitungkan se-
Injil sebagai “wisdom among them that are bagai karya seni.
perfect” ( 2 Kor 2:6 ) dan mendeklarasikan
“to one is given the word of Wisdom, to Di dalam pandangan Yate, penamaan
another, the word of knowledge, by the teologi beragam sesuai dengan persepsi
same Spirit” ( 1 Kor 12:8 ). Pengetahuan dari setiap pribadi : “Our rule of life may be
dari yang tertinggi dan hal-hal ilahi secara called Scripture as it is written, doctrine as
tepat dikatakan sebagai bijaksana. Ketika it is taught, disicipline as it is learned, Art,
prinsip dari ilmu pengetahuan diketahui as it is framed in us againe, science as it is
dari alam maka prinsip ilahi diketahui known of us”[28]. Stoughton berargumen-
melalui wahyu. tasi bahwa definisi dasar dari teologi
seharusnya sesuai aturan atau metode
Bagi Calvin pengetahuan atau science dari seni[29]. Di dalam arumen dari Yate,
ketika diaplikasikan kepada wilayah teologi dan agama diidentifikasikan se-
agama adalah sebuah pengenalan bagai seni yaitu seni untuk hidup baik (Art
mengenai hal-hal sakral dimana bijaksana to live well) karena seni adalah tertanam di
adalah kesempurnaan pengetahuan itu. dalam struktur ciptaan – seni adalah di
Dia mengatakan bahwa kita harus me- dalam kerangka ciptaan dan dapat di-
ngerti pengetahuan ( scientia ) sebagai arti pelajari dengan observasi. Seni adalah
dari informasi biasa dan bijaksana yang definisi yang baik karena teologi yaitu
sebagaimana diungkapkan di dalam pe- projek untuk hidup diberkati atau hidup
nyataan ( wahyu ) yaitu aturan yang lebih kepada Allah adalah membingkai kembali
menginspirasi dan rahasia. Seseorang umat manusia yang sudah jatuh ke dalam
mungkin tergoda untuk mengatakan bah-- dosa mengenai teknik dasar atau praktis
wa Calvin lebih mengindentifikasikan untuk hidup kepada Allah sebagai gambar
teologi sebagai bijaksana[26].Turretin juga dan rupa Allah[30].
berargumentasi bawha bijaksana adalah
paling anologis dengan teologis. Turretin g. Relasi Antara Teologi, Filsafat,
menambahkan bahwa bijaksana adalah Apologetika dan Penginjilan
sebuah penamaan yang tepat untuk Bagian ini akan menunjukkan relasi
pengetahuan dari yang hal-hal yang paling multiaspek antara teologi dengan disiplin
penting – dimana diantaranya adalah pe- lain. Ada relasi antara teologi dan peng-
ngetahuan mengenai Allah, pekerjaanNya injilan. Di dalam buku Teologi Penginjilan
dan diberkati kekal. Menggemakan dari Pdt. Dr Stephen Tong membahas
Aquinas, Turretin mengindikasikan bahwa relasi ini. Sebelum menginjili seseorang
bijaksana adalah disiplin architectonic yang belum mengenal Tuhan, pertama-
yang mengarahkan dan menghakimi ben- tama kita harus terlebih dulu percaya,
tuk lain dari mengetahui. Teologi adalah mengenal Injil dan juga harus mengetahui
sebuah aturan untuk menghakimi kebena- dengan jelas dan teguh mengenai apa
ran lain. Karena itu teologi dikategorikan yang kita percayai. Kita tidak dapat
sebagai bijaksana[27]. menginjili dengan benar kalau kita tidak
tahu apa yang kita percayai. Pengajaran
f. Teologi Sebagai Seni teologi dan Alkitab yang komprehensif
Apakah teologi itu sebuah seni ? diperlukan dan menolong untuk peng-
Ames, Yate dan Stoughton mengidentifi- injilan. Namun sekarang ini banyak peng-
kasikan teologi sebagai seni. Ames meng- injil yang melalaikan teologi dan seba-
identifikasikan teologi terutama sebagai liknya banyak teolog yang tidak me-
doktrin atau pengajaran tetapi mengingat- ngabarkan injil[31]. Setelah mengerti
kan bahwa penamaan ini tidak bermaksud teologi dengan benar orang percaya
untuk memisahkan teologi dari penamaan punya tanggung jawab untuk mem-
disiplin lain yaitu kepandaian, ilmu pe- beritakan kabar sukacita kepada orang
86
lain. Bila seseorang ada kerinduan untuk menunjukkan pikirannya yang salah dan
menginjili orang yang belum mengenal tidak konsisten. Dan kemudian mem-
Tuhan, maka dia harus terlebih dahulu beritakan Kristus yang adalah Jalan Ke-
belajar teologi dengan baik dengan benaran dan Hidup (John 14:6). Ini relasi
sedikitnya kita tahu pengajaran dasar antara teologi, filsafat dan penjililan. Orang
kekristenan. yang akan injili seringkali juga mempunyai
pikiran yang melawan dan menyerang
Teologi adalah pengenalan akan firman kebenaran kekristenan. Tugas dari
Allah secara sistematis dan aplikasinya apologetika (apologia = membela) adalah
dalam hidup kita[32]. Teologi yang benar membela iman Kristen. Dalam menginjili,
seharusnya menghasilkan aplikasi yang kita perlu mempertahankan kebenaran
benar. Kita melihat contoh dari Paulus. Dia iman Kristen dan kita tidak dapat mem-
mengajar teologi dengan ketat dan pertahankan iman Kristen bila kita tidak
sistematis dalam surat-suratnya. Dia juga mengerti teologi dengan baik. Jadi
mengabarkan injil dengan giat ? Bukankah sebelum kita mempertahankan kebenaran
dia mengajarkan tentang pemilihan Allah iman Kristen kita terlebih dahulu harus
terhadap manusia (predestinasi ) tetapi dia mengerti dahulu mengenai teologi. Kesim-
juga giat menginjili ? Bukankah dengan pulannya Apologetika bergantung kepada
adanya predestinasi berarti ada orang teologi yang benar bahkan apologetika
pilihan dan dengan demikian itu jaminan adalah subdivisi dari teologi.
adanya orang yang akan percaya dan
terlebih lagi kita harus menginjili karena itu Apologetik dibedakan menjadi tiga[33] :
juga perintah Tuhan. Jadi kesimpulan sebagai pembuktian, sebagai pembelaan
pertama orang yang mengerti teologi ber- dan sebagai penyerangan. Dalam mem-
kewajiban untuk menginjili dan orang yang pertahankan kebenaran, kita tidak diam
menginjili harus punya dasar teologi . sampai mempertahankan kebenaran saja
Penginjilan harus didasarkan pada teologi tapi kita akan menyerang dari pikiran
dan teologi harus didasarkan pada wahyu lawan kita dengan kebenaran. Jadi
Allah dalam Alkitab. Ini relasi antara apologetika bukan hanya defensif tapi
teologi dan penginjilan Ketika menginjili terutama juga ofensif. Tujuannya untuk
orang lain, kita seringkali akan berhada- mempertahankan kebenaran, membuka
pan dengan kubu-kubu buatan manusia ketidak benaran dan juga memberitakan
dan ideologi filsafat. Kita akan berhadapan kebenaran.
pikiran yang bertentangan dengan firman
Tuhan. Sebenarnya pengertian filsafat Dalam tugasnya berapologetika tidak bila
(philosophy) sendiri adalah cinta bijaksana terlepas dari teologi, filsafat dan tujuan
(philea = cinta , sofie = bijaksana ). Filsafat apologetik juga bukan untuk kita menang
berusaha mengerti natur dan realitas dari tetapi untuk memenangkan jiwa. Ini adalah
dunia ini. Filsafat berusaha mengerti relasi dari teologi, filsafat, apologetika dan
mengenai realita, pengetahuan, etika, penginjilan. Keempatnya saling berkaitan
kebenaran, arti hidup dan segalanya. dan teologi yang merupakan pengenalan
Tetapi Tanpa wahyu Tuhan, manusia tidak firman Tuhan adalah porosnya.
bisa mengerti dengan realita sesungguh-
nya, kebenaran dan arti hidup. Tanpa D. Multidimensi dari Teologi
wahyu Tuhan, filsafat tidak menemukan Di dalam buku “Doing theology for the
terang iluminasi namun hanya meraba- people of God”, John Stott mengatakan
raba di dalam kegelapan. bahwa teologi adalah berdimensi multi-
dimensi. Dia memilih enam pengertian
Lalu apa tujuan belajar filsafat bagi orang multidimensi dari teologi[34] yaitu :
Kristen ? Selain untuk menambah wawa-
san mengenai manusia, dengan belajar a. Teologi Kristen adalah Teologi Biblika
filsafat orang percaya dapat mengerti b. Teologi Kristen adalah Teologi Historika
pikiran dan pergumulan manusia berdosa c. Teologi Kristen adalah Teologi
dari orang yang ingin kita injili. Kita Sistematika
mengerti mengerti pergumulan mereka, d. Teologi Kristen adalah Teologi Moral
kesalahan pikirannya dan dengan e. Teologi Kristen adalah Teologi yang
pengertian teologi yang benar kita dapat kontekstual
87
f. Teologi Kristen adalah Teologi yang mempelajari ilmu ini adalah sesuatu berkat
doksologikal besar di dalam hidup. Betapa bahagianya
dapat mengenal kebenaran dan belajar
John Frame memberikan list mengenai menghidupinya. Sebab kebenaran itu
bentuk tradisi dari teologi yaitu ada teologi membebaskan, memuaskan, mencerah-
eksegesis, teologi biblika, teologi siste- kan, mengarahkan, menerangi, mengilu-
matik dan teologi praktika[35]. Tetapi bagi minasi dan memberikan makna bagi
Frame ini bukan divisi atau departemen hidup.
dari teologi. Sebab dengan demikian akan
membagi dan mengisolasi disiplin ini Penulis berkesimpulan dari refleksi semua
dengan yang lain. Frame melihat semua ini bahwa teologi adalah sesuatu yang
ini secara perpektif dimana setiap teologi begitu penting bagi hidup dan sungguh
mencakup keseluruhan teologi dan karena sangat berharga untuk dipelajari. Anak
itu mencakup teolog yang lain. Frame kecil sampai orang dewasa akan sangat
mengatakan bahwa dia lebih baik men- berbahagia bila memahami teologi dan
jelaskan mereka sebagai “metode”, menghidupinya dengan baik. Pengajaran
“strategi”, “program” atau “agenda” yaitu ini seharusnya terus diajarkan dari sekolah
banyak cara melakukan hal yang sama minggu sampai orang tua dan juga di
tetapi bukan ilmu pengetahuan dengan dalam sekolah Kristen dan sekolah teologi
subjek yang berbeda. Bagi Frame semua tentunya.
eksegesis adalah teologi dan semua
teologi adalah eksegesis. Ketiga bentuk Akhir kata : Iman tanpa perbuatan adalah
dari teologi yaitu eksegesis, biblika dan sia-sia. Teori tanpa praktik adalah omong
sistematik adalah saling terlibat satu sama kosong. Karena itu di dalam belajar teologi
lain. Mereka adalah perpektif di dlaam maka haruslah belajar mempraktikkannya
tugas teologi dan bukan disiplin yang di dalam hidup.
mandiri. Kemudian setiap teologi adalah
praktikal. Jakarta, 2 Agustus 2014.

Dalam kaitan dengan multidimensi di


dalam teologi, John Frame menjelaskan Daftar Pustaka
bahwa pengertian teologi yang multi- 1. John Frame, The Doctrine of
dimensi ini sebenarnya hanyalah perpektif Knowledge of God, New Jersey :
cara melihat. Presbyterian and Reformed
Publishing Company, 1987.
Refleksi dan Kesimpulan 2. Richard Muller, Post-Reformartion
Pengertian teologi itu begitu limpah. Reformed Dogmatics Vol One :
Teologi mempunyai multiaspek dan multi- Prologomena to Theology, (Grand
dimensi. Tugas dari teologi harus me- Rapids, MI : Baker, 2003).
nolong orang mengerti Alkitab lebih baik 3. Bradley C Hanson, Introduction to
dan mengajarkan orang kebenaran ten- Christian Theology, ( Minneapolis :
tang Allah dan menolong orang meng- Fortress Press, 1997 ) ,pg 4.
gunakan kebenaran itu. Teologi juga harus 4. Alister E. Mc Grath, The Christian
memenuhi kebutuhan manusia. Dengan Theology Reader, ( Massachusetts :
memahami natur teologi yang begitu ba- Blackwell Publisher, 1995 ), pg 21-22.
nyak dan limpah maka kita dapat menyim- 5. Stanley J Grenz, Who need Theology
pulkan bahwa belajar teologi dengan ?, England :IVP, 1996.
benar adalah sesuatu yang begitu penting 6. Shirley C. Guthrie, Christian Doctrine,
dan begitu mendatangkan berkat. Secara Kentucky : Westminster John Knox
pengetahuan, belajar teologi membantu Press, 1994.
memahami natur dari realitas. Secara 7. John R.W Stott, Theology : A
praktikal, belajar teologi membantu ke- Multidimensional Disicpline from
rohanian, membuat bijaksana dan mem- Doing Theology for the People of
buat hidup lebih baik. God, Regent College, 1996.
8. Wayne Grudem, Bible Doctrine,
Penulis sendiri sungguh bersyukur boleh (Michigan : IVP, 1999).
mempelajari teologi dan menyadari bahwa 9. Calvin, Institute of Christian Religion.
88
10. Thomas Aquinas, Summa Theologia. 31. [20] Practical Science is that which
11. Stephen Tong, Teologi Penginjilan, ends in action.
Surabaya: Momentum , 2004. 32. [21] Ide diambil dari John Frame, The
12. [1] Ide berasal dari : John Frame, The Doctrine of Knowledge of God ( New
Doctrine of Knowledge of God ( New Jersey : Presbyterian and Reformed
Jersey : Presbyterian and Reformed Publishing Company, 1987 ), pg 85.
Publishing Company, 1987 ), pg 4. 33. [22] Calvin, Institute of Christian
13. [2] Richard Muller, Post-Reformartion Religion, , Book 1, Chapter 1, pg 37-
Reformed Dogmatics Vol One : 39.
Prologomena to Theology, (Grand 34. [23] John Frame, The Doctrine of
Rapids, MI : Baker, 2003 ), pg 153. Knowledge of God ( New Jersey :
14. [3] Ibid, pg 154. Presbyterian and Reformed
15. [4] Richard Muller, Post-Reformartion Publishing Company, 1987 ), pg 69.
Reformed Dogmatics Vol One : 35. [24] Ibid, pg 71.
Prologomena to Theology, (Grand 36. [25] Richard Muller, Post-
Rapids, MI : Baker, 2003 ), pg 150. Reformartion Reformed Dogmatics
16. [5] John Frame, The Doctrine of Vol One : Prologomena to Theology,
Knowledge of God ( New Jersey : (Grand Rapids, MI : Baker, 2003 ), pg
Presbyterian and Reformed 335.
Publishing Company, 1987 ), pg 76. 37. [26] Richard Muller, Post-
17. [6] Ibid, 76. Reformartion Reformed Dogmatics
18. [7] Ibid, 77. Vol One : Prologomena to Theology,
19. [8] Ibid, 77. (Grand Rapids, MI : Baker, 2003 ), pg
20. [9] Bradley C Hanson, Introduction to 337.
Christian Theology, ( Minneapolis : 38. [27] Ibid, pg 338.
Fortress Press, 1997 ) ,pg 4. 39. [30] Ibid
21. [10] Alister E. Mc Grath, The Christian 40. [28] Ibid, pg 332.
Theology Reader, ( Massachusetts : 41. [29] Ibid.
Blackwell Publisher, 1995 ), pg 21-22. 42. [31] Stephen Tong, Teologi
22. [11] Stanley J Grenz, Who need Penginjilan ( Surabaya: Momentum ,
Theology ?, ( England :IVP, 1996) , 2004 ), hal 7.
37. 43. [32] John Frame, Doctrine Knowledge
23. [12] Shirley C. Guthrie, Christian of God ( USA : Presbyterian and
Doctrine, (Kentucky : Westminster Reformed Publishing Company , 1987
John Knox Press, 1994 ), pg 1. ), hal 81.
24. [13] John R.W Stott, Theology : A 44. [33] John Frame, Apologetic to the
Multidimensional Disicpline from Glory of God ( USA:Presbyterian and
Doing Theology for the People of God Reformed Publishing Company,
( Regent College, 1996 ), pg 4. 1994).
25. [14] Wayne Grudem, Bible Doctrine, ( 45. [34] John R.W Stott, Theology : A
Michigan : IVP, 1999 ), pg 23. Multidimensional Disicpline from
26. [15] Ibid, 19. Doing Theology for the People of God
27. [16] Calvin, Institute of Christian ( Regent College, 1996 ), pg 4-15.
Religion, , Book 1, Chapter 2, pg 41. 46. [35] John Frame, The Doctrine of
28. [17] Ibid, pg 41. Knowledge of God ( New Jersey :
29. [18] John Frame, The Doctrine of Presbyterian and Reformed
Knowledge of God ( New Jersey : Publishing Company, 1987 ), pg 206-
Presbyterian and Reformed 214.
Publishing Company, 1987 ), pg 78.
30. [19] Thomas Aquinas, Summa
Theologia, pg 4.

89

Anda mungkin juga menyukai