Materi 3 - Kep - Maternitas
Materi 3 - Kep - Maternitas
03
Sub Materi
Tutor
Hal. 1
01 Persalinan Normal (Kala I – IV)
(janin dan plasenta) yang telah Tanda dan gejala inpartu adalah
Hal. 2
pembukaan 3 cm, dengan kecepatan rata-rata 1 cm
Hal. 3
untuk membersihkan pengeluaran bayi, yang dimulai
hari. 2013).
Hal. 4
lendir bercampur darah uterus atau belum ada keinginan
kontraksi.
Hal. 5
• Jika bayi tidak lahir setelah 60 penyulit atau tahanan pada
menit pada multipara dan 120 kepala dan infeksi, tetapi hal
dilahirkan terlalu cepat dan tidak a. Gawat janin dan bayi akan
Hal. 6
kering yang dilipat 1/3 di bawah klem pada 2 tempat dengan jarak
erat maka jepit tali pusat dengan dan sanggah bahu dan
Hal. 7
lengan atas bayi pada saat dilakukan
Hal. 8
tubuh pada bayi baru lahir agar panas tubuh yang terjadi jika
dingin.
3. Mekanisme kehilangan panas
d. Radiasi adalah kehilangan
Bayi baru lahir dapat kehilangan
panas yang terjadi karena
panas tubuhnya dengan cara-
bayi ditempatkan di dekat
cara berikut:
benda-benda yang
a. Evaporasi adalah jalan
mempunyai suhu tubuh
utama bayi kehilangan
lebih rendah dari suhu tubuh
panas. Kehilangan panas
bayi.
dapat terjadi karena
4. Mencegah kehilangan panas
penguapan cairan ketuban
a. Keringkan bayi dengan
pada permukaan tubuh oleh
seksama.
panas tubuh bayi sendiri
Hal. 9
d. Jangan memandikan bayi 7. Profilaksis perdarahan bayi
Hal. 10
perlekatan menjadi semakin kecil, Manajemen aktif kala tiga terdiri
Hal. 11
terkendali. Bila uterus tidak
Hal. 12
1. Asuhan dan pemantauan pada setengah botol ibu
Hal. 13
vagina, komisura posterior, kulit tubuh dan mencegah kehilangan
Hal. 14
RESUME
KALA I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga
serviks membuka lengkap
Fase Laten Fase Aktif
❖ Dimulai sejak awal kontraksi yang ❖ Frekuensi dan Kontraksi meningkat
menyebabkan penipisan dan secara bertahap. Adekuat jika terjadi ≥ 3x
pembukaan serviks dalam 10 menit dengan durasi ≥ 40 detik
❖ Berlangsung hingga serviks ❖ Dimulai dari pembukaan 4-10.
membuka <4 cm ❖ Kecepatan primigravida: 1 cm
❖ Berlangusng hampir atau hingga ❖ Kecepatan multigravida: >1-2 cm per jam
8 jam ❖ Terjadi penurunan bagian terbawah janin
KALA II
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir setelah bayi lahir
Faktor yang mempengaruhi :
❖ Power = His
❖ Passage = Jalan lahir
❖ Passanger = bayi
KALA III
Dimulai setelah lahirnya bai dan berakhir dengan lahirnya plasenta
Tanda lepas plasenta :
❖ Perubahan bentuk dan tinggi uterus
❖ Tali pusat yang memanjang
❖ Semburan darah mendadak dan singkat
Prinsip :
❖ Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir
❖ Penegangan tali pusat terkendali
❖ Masase fundus uteri segera setelah bayi lahir
KALA IV
❖ Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya.
❖ Selama 2 jam post partum:
❖ Pantau TD, nadi, suhu, tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang keluar
setiap 15 menit pertama selama 1 jam, 30 menit selama 1 jam kedua
❖ Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik
Hal. 15
TAHAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL TERDIRI DARI 58 LANGKAH
(JNPK-KR 2013)
Hal. 16
dengan sabun dan air bersih perineum atau anus
Hal. 17
tangan ke dalam larutan bimbingan meneran
x/menit). pedoman
Hal. 18
12. Minta keluarga membantu terlentang dalam waktu
Hal. 19
dalam 60 menit. kering. Tangan yang lain
Hal. 20
22. Setelah kepala melakukan (masukkan telunjuk diantara
Hal. 21
dengan handuk atau kain 31. Pemotongan dan pengikatan
Hal. 22
kepala berada diantara uteri). Jika plasenta tidak
untuk melakukan
34. Pindahkan klem pada tali
stimulasi puting susu.
pusat sekitar 5-10 cm dari
dorongan dorso-kranial
35. Letakkan satu tangan di atas
hingga plasenta terlepas,
kain pada perut ibu, di tepi
minta ibu meneran sambil
atas simfisis untuk
penolong menarik tali pusat
mendeteksi, sedangkan
dengan arah sejajar lantai
tangan lain memegang tali
dan kemudian ke arah atas,
pusat.
mengikuti poros jalan lahir
36. Setelah uterus berkontraksi,
(tetap lakukan tekanan
tegangkan tali pusat ke arah
dorso-kranial).
bawah sambil tangan yang
a. Jika tali pusat bertambah
lain mendorong uterus ke
panjang, pindahkan klem
arah belakang atas (dorso-
hingga berjarak sekitar 5-
kranial) secara hati-hati
10 cm dari vulva dan
(untuk mencegah inversio
Hal. 23
lahirkan plasenta. plasenta hingga selaput
telah disediakan.
1. Berikan dosis ulangan
Hal. 24
IX. Menilai perdarahan a. Sebagian besar bayi akan
dengan baik dan tidak terjadi 45. Setelah satu jam pemberian
Hal. 25
sewaktu-waktu bisa menangani antonia uteri.
Hal. 26
51. Tempatkan semua peralatan keluarga untuk memberi ibu
Hal. 27
02 Perawatan Postpartum
reproduksi kembali pada keadaan yang normal seperti pada saat sebelum
karena atonia uteri, oleh karena itu, bidan dengan teratur harus
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
dengan baik. Selain itu, pada fase ini ibu sudah memiliki keinginan
Hal. 28
sehari-hari serta konseling KB.
Uterus
Uteri).
Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbau
infeksi.
Hal. 29
a. Lokhea rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
b. Lokhea sanguinolenta
c. Lokhea serosa
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7
d. Lokhea alba
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir
serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat
Perubahan Vagina
vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
Hal. 30
Perubahan Perineum
bayi yang bergerak maju. Pada postpartum hari ke-5, perineum sudah
buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah
Hal. 31
terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.
kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga
a. Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) postpartum, suhu badan akan naik sedikit (37,50
menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut
nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang
c. Tekanan darah
Hal. 32
akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.
preeklampsi postpartum.
d. Pernafasan
denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan
Hal. 33
Perubahan Psikologis Masa Nifas
Fase taking in
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu
yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan, kurang
tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal
ini membuat ibu cenderung menjadi pasif. Pada fase ini petugas kesehatan
Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung 3-10 hari setelah
melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan
Fase letting go
barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah
Hal. 34
kita berikan pada fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu. Ibu lebih
hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini
• Mobilisasi dini dan senam nifas. Jika tidak ada kelainan, mobilisasi
gerak harian.
hari kesepuluh, jika kondisi ibu sudah benar-benar pulih dan tidak ada
Hal. 35
komplikasi.
MANAJEMEN LAKTASI
http://www.idai.or.id
Hal. 36
Air susu ibu dan hormon prolaktin
Makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus), makin
banyak produksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin
Air susu ibu dan refleks oksitosin (Love reflex, Let Down Reflex)
yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan
memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang
menghisap). Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi
Hal. 37
adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini
nyeri.
➢ Pijat bayi
Hal. 38
Keberhasilan menyusui
bayi anda. Tidak ada makanan atau cairan lain (seperti gula, air, susu
proses menyusui.
➢ Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia
Keterampilan menyusui
perlekatan yang tidak baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi
badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara
Hal. 39
pada bahu dan leher).
➢ Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi
yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar
keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat
Hal. 40
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik
bawah
oleh lidah
(titik pertemuan)
Hal. 41
➢ Puting diarahkan ke atas ke langit-langit bayi
yang lembut
➢ Putting susu hanya 1/3 atau ¼ dari bagian dot panjang yang terbentuk
➢ Perahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga
Hal. 42
Berapa sering bayi menyusu dalam sehari ?
Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih
➢ Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang
➢ Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah
➢ Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari
payudara ibu
Hal. 43
03 Keluarga Berencana
1. Kontrasepsi sederhana
a. Tanpa alat (KB Alamiah) -> Menghitung Kalender Masa Subur, coitus
interruptus
vagina.
Kekurangan :
Hal. 44
saat melakukan penetrasi.
Kekurangan :
seksual
b. Dengan alat
Kondom Pria :
Kelebihan :
• Harga terjangkau
Kekurangan :
Hal. 45
Kondom Wanita
Kelebihan :
Kekurangan :
Diafragma
dengan spermisida.
Kekurangan :
Hal. 46
seksual
dengan tepat
Cervical cap
rahim.
Kelebihan :
• Harga terjangkau
Kekurangan :
seksual
Hal. 47
Spermisid adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam
membunuh sperma.
Kelebihan :
• Harga terjangkau
• Mudah digunakan
Kekurangan :
berhubungan seksual
• Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
misalnya kondom
2. Metode Modern
Kontrasepsi hormonal :
1. Per Oral : Pil oral kombinasi (POK), mini-pil, morning after pil
Kelebihan :
sekitar 8%
Hal. 48
• Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada
Kekurangan :
mengeras
Hal. 49
• Menderita migrain
Kelebihan :
Kekurangan :
seksual
darah
Hal. 50
riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan
serangan jantung
terganggunya haid.
Keuntungan :
mempengaruhi TD
Kekurangan :
seksual
Hal. 51
• Efek Samping: Gangguan haid, perdarahan di luar haid, rasa pegal
tumor/keganasan
4. AKDR/IUD/Spiral
dikenal juga dgn nama IUD (Intra Uterine Devices) dan spiral.
rahim.
Hal. 52
➢ Kekurangan IUD
• Biaya mahal
➢ Efek Samping :
• Mules
pertama pemakaian
Hal. 53
Catatan untuk penggunaan kontrasepsi hormonal :
memberat.
Modern Nonhormonal
tahun.
Hal. 54
Keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya,
untuk usia istri 25--30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.
Health Promotion
tersebut.
Hal. 55