Anda di halaman 1dari 4

Medan, 16 November 2015

Nomor : 018/LAW OFFICE – FAS/XI/2015


Hal : Keberatan atas penetapan
perpanjangan penahanan a.n. Tersangka Hendianto
Lamp : 2 lembar

Kepada Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan
Di –
Medan

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :---------------------------------------------------------------
FERI ANTONI SURBAKTI, S.H,,M.H.
MARAIHUT SIMBOLON, S.H.
HERMANSYAH, S.H.
MAHRUZAR, NASUTION, S.H.
Advokat, yang berkantor di Law Offices Of Feri Antoni Surbakti, beralamat di Jalan
Bakti Luhur Komplek Perumahan Greenville Nomor B 12A Kota Medan – Sumatera
Utara, Indonesia. Karenanya bertindak untuk dan kepentingan atas nama :
HENDIANTO, Tempat & Tgl. Lahir Medan, 16 Februari 1962, Agama Islam,
Pekerjaan Wiraswasta, Kebangsaan Indonesia, beralamat di Jalan Ampera Nomor 04 B
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan Provinsi Sumatera
Utara.

Teriring salam dan doa kami sampaikan kepada Bapak, semoga senantiasa di
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari khususnya di dalam menegakkan supremasi
hukum diberikan kesehatan selalu dan selalu berada dalam Lindungan Allah SWT.
Amin.

Melalui surat disampaikan kepada Bapak, bahwasanya klien kami tersebut diatas
di duga telah melakukan tindak pidana persetubuhan dan cabul terhadap seorang anak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 Ayat (1), (3) Jo Pasal 76D, Subs Pasal 81 Ayat
(2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan klien kami tersebut telah
ditangkap dan ditahan oleh penyidik Polresta Medan :

Ditangkap :

- Berdasarkan surat perintah penangkapan Nomor : Sp. Kap/____/IX/2015/Reskrim,


tertanggal 09 September 2015 (Surat perintah penangkapan tidak bernomor).
Ditahan :

- Berdasarkan surat perintah penahanan nomor : Sp. Han/594/IX/2015/Reskrim,


tanggal 11 September 2015, ditahan selama 20 Hari terhitung sejak 11 September
2015 s/d 30 September 2015.

- Berdasarkan surat perpanjangan penahanan Nomor :


9571/RT-2/Epp.2/TPUL/09/2015, tanggal 28 September 2015 yang dikeluarkan
oleh Kejaksaan Negeri Medan, diperpanjang penahanan selama 40 Hari terhitung
sejak 01 Oktober 2015 s/d 09 November 2015.

- Berdasarkan surat penetapan No. 2420/Pen.Pid/2015/PN-Mdn, tanggal 27 Oktober


2015 yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan, yang memperpanjang
waktu penahanan selama 30 hari terhitung sejak tanggal 10 Nopember 2015 s/d 09
Desember 2015 dan Surat Penetapan No. 2420/Pen.Pid/2015/PN-Mdn, tanggal 27
Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan tersebut
diterima oleh klien kami a.n. Hendianto HANYA berupa FOTO COPY (terlampir).

Sehubungan dengan surat penetapan perpanjangan penahanan Nomor :


2420/Pen.Pid/2015/PN-Mdn, tanggal 27 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Ketua
Pengadilan Negeri Medan atas permintaan penyidik Polresta Medan. Oleh karenanya
mengacu pada ketentuan Pasal 29 Ayat (7) KUHAP, dengan ini kami selaku kuasa
hukum dari klien kami mengajukan “keberatan”. Adapun yang menjadi alasan-alasan
keberatan kami adalah sebagai berikut :

- Bahwa penyidik Polresta Medan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi


diantaranya yaitu : SRI RAHMAWATI (Pelapor), PURNAMA SARI, PUSPA
SEKAR RINI (Korban) dan ANISA FEBRIANI.

- Bahwa hasil berita acara pemeriksaan (BAP) atas nama :

 Saksi SRI RAHMAWATI pada pokoknya menerangkan bahwa saksi


mengetahui anak kandung saksi yang bernama Puspa Sekar Rini, telah dicabuli
oleh Bapak kandungnya yaitu Hendianto (tersangka) dan Bapak angkatnya
yang bernama IPAN, didasarkan pada keterangan AZUWARNI selaku
Makcik Pelapor. Sedangkan AZUWARNI sendiri TIDAK/BELUM
PERNAH dilakukan pemeriksaan oleh Pihak Polresta Medan ;

 Saksi Purnama Sari, di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) menjelaskan


bahwasanya saksi mengetahui adanya perbuatan cabul terhadap korban Puspa
Sekar Rini, di karenakan saksi menerima kabar dari telepon Makcik saksi
yang berada di Padang yang mengatakan kalau RINI sudah dirusak oleh
Bapak Kandungnya dan Bapak Angkatnya ;
 Saksi Annisa Nur Febriana, pada pokoknya menerangkan bahwasanya saksi
mengetahui adanya perbuatan cabul yang menimpa kakak kandung saksi
yaitu Puspa Sekar Rini dikarenakan diceritakan oleh Ibu saksi yaitu SRI
RAHMAWATI (pelapor) ;

- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi tersebut diatas yang telah


dilakukan oleh penyidik Polresta Medan. Maka penahanan yang dilakukan oleh
penyidik Polresta Medan terhadap klien kami, tidak didukung dengan bukti yang
cukup sebagaimana yang ditentukan dalam ketentuan Pasal 21 Ayat (1) Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

- Bahwa klien kami tidak pernah melakukan tindak pidana sebagaimana yang
dituduhkan kepadanya apalagi dilakukan terhadap anak kandungnya sendiri dan
untuk itu klien kami berani untuk diangkat sumpah (Vide Surat pernyataan a.n.
Tersangka Hendianto, terlampir).

- Bahwa terkait dengan pengakuan/keterangan klien kami di dalam berita acara


pemeriksaan (BAP), tanggal 10 September 2015. Klien kami berada dalam keadaan
yang tidak bebas dalam memberikan keterangan dimana penyidik pembantu
menyuruh klien kami untuk mengikuti seluruh keterangan yang akan dibuat di
dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Penyidik Pembantu kerap mengeluarkan kata-
kata kotor apabila klien kami tidak mau mengikuti kemauan penyidik pembantu.

- Bahwa di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) tersebut, dinyatakan klien kami di
dampingi pengacara yang disediakan oleh Polresta Medan yakni UNTUNG
HARYONO, S.H.. Namun faktanya, klien kami sama sekali tidak di dampingi
pengacara yang bersangkutan pada saat pemeriksaan. Namun hanya
menandatangani berita acara pemeriksaan tersebut.

- Bahwa penahanan yang dilakukan terhadap klien kami oleh penyidik Polresta
semata-mata hanya didasarkan pada keterangan saksi Korban. Sedangkan Visum Et
Repertum tersebut, hanya menerangkan keadaan bahwasanya menyangkut selaput
dara korban robek jam 4,5,6,7,8 sampai ke dasar dan tidak membuktikan siapa
pelaku. Dengan demikian, keterangan saksi korban Puspa Sekar Rini dan Visum Et
Repertum masih berdiri sendiri.

- Bahwa penahanan yang dilakukan terhadap klien kami, secara hukum haruslah di
dukung dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti, dimana alat bukti yang
dimaksud dapat menjelaskan atau menerangkan keadaan atau petunjuk tentang
siapa pelaku atas tindak pidana dimaksud.

Demikianlah surat ini disampaikan, atas perhatian Bapak dalam mengabulkan keberatan
kami ini serta membatalkan surat penetapan perpanjangan penahanan Nomor :
2420/Pen.Pid/2015/PN-Mdn, tanggal 27 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Ketua
Pengadilan Negeri Medan tersebut, diucapkan terima kasih.-
Hormat kami
Kuasanya,

FERI ANTONI SURBAKTI, S.H.,M.H. MARAIHUT SIMBOLON, S.H.

HERMANSYAH, S.H. MAHRUZAR NASUTION, S.H.

Anda mungkin juga menyukai